PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tinggi rendahnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) disuatu Negara dapat dilihat dari kemampuan untuk memberikan pelayanan obstetrik yang bermutu dan menyeluruh. Di Indonesia AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk menunjukkan tujuan pembangunan kesehatan masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus. Menurut data World Health Organisation (WHO), sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang (WHO, 2007). WHO memperkirakan jumlah kematian ibu mencapai 500 orang pada tahun 2008 dan tahun 2009 sejumlah 440 orang ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan dan nifas. (Fajar, diakses tanggal 26 Juni 2010) Survey Demogratif Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2009,
angka kematian maternal di Indonesia mencapai 307/100.000 kelahiran hidup, berarti 100,000 kelahiran hidup masih ada sekitar 307 ibu yang meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan.
1
WHO menyatakan bahwa anemia merupakan penyebab penting dari kematian ibu saat hamil ataupun melahirkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kematian ibu saat melahirkan akibat anemia adalah 70% dan sekitar 19,7% akibat hal lain. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya angka kesakitan ibu saat melahirkan(Nova Fridalni,diakses tanggal 26 Juni 2010 ). Sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 70%, atau 7 dari 10 wanita hamil menderita anemia (Karin J, diakses tanggal 26 Juni 2010). Adapun jumlah kematian ibu maternal yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 yaitu mengalami penurunan menjadi 121 orang atau 85,17 per 100.000
kelahiran hidup dan pada tahun 2009 menurun lagi menjadi 118 orang atau 78,84 per 100.000 kelahiran hidup. Makassar sendiri angka kematian ibu tahun 2009 mencapai 4/100.000 kelahiran. (Profil DinKes, Diakses tanggal 12 Juni 2010).Sedangkan data yang diperoleh di Puskesmas Mamajang Makassar pada periode Januari sampai Desember 2010, jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya adalah 452 orang dan terdapat 202 orang yang menderita anemia, yang terdiri dari anemia berat dengan Hb < 7 gr% sebanyak 9 orang, anemia sedang dengan Hb 7-8,9 gr% sebanyak 70 orang dan anemia ringan dengan Hb 9-10,9 gr% sebanyak 123 orang.
2
Untuk mengatasi masalah anemia kekurangan zat besi pada ibu hamil pemerintah Depkes RI sejak tahun 1970 telah melaksanakan suatu program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil di Puskesmas, posyandu, pustu, maupun poskesdes denganmendistribusikan tablet tambah darah sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Namun, frekuensi anemia dalam kehamilan masih cukup tinggi, berkisar antara 10 % dan 20 %. Karena defisiensi makanan memegang peranan yang sangat penting dalam timbulnya anemia maka dapat dipahami bahwa frekuensi itu lebih tinggi lagi di negeri-negeri yang sedang berkembang dibandingkan dengan negeri-negeri yang sudah maju. Wanita hamil dengan Hemoglobin (Hb) 12 gr/ 100 ml atau lebih sebanyak 23,6%; Hb rata-rata 12,3g/ml dalam trimester I, 11,3g/100ml dalam trimester III. Hal itu disebabkan karena pengenceran darah menjadi hal yang makin nyata dengan lanjutnya umur kehamilan sehingga frekuensi anemia dalam kehamilan meningkat pula. (Wiknjosatro, 2006 : 450). Berdasarkan data pada Latar belakang Karya Tulis Ilmiah ini, maka penulis tertarik untuk mengkaji dan menerapkan asuhan kebidanan dengan prinsip-prinsip manajemen kebidanan
khususnyaanemia ringan
B. Ruang Lingkup Penulisan Adapun ruang lingkup pembahasan dalam karya tulis ini adalah penerapan manajemen kebidanan studi kasus pada anemia ringan dalam kehamilan 28 minggu 3 hari di Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 07, 17 Juni 2011. C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Ny.S kehamilan 28 minggu 3 hari dengan anemia ringan di Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 07 Juni 2011 2. Tujuan Khusus a. Dapat melaksanakan pengkajian Asuhan Kebidanan Ny.S kehamilan 28 minggu 3 hari dengan anemia ringan di Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 07 Juni 2011 b. Dapat melaksanakan identifikasi diagnose/masalah aktual Asuhan Kebidanan Ny.S kehamilan 28 minggu 3 hari
c.
Dapat
melaksanakan
identifikasi
diagnose/masalah
potensial Asuhan Kebidanan Ny.S kehamilan 28 minggu 3 hari dengan anemia sedang di Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 07 Juni 2011. d. Dapat melaksanakan tindakan segera/kolaborasi Asuhan Kebidanan Ny.S kehamilan 28 minggu 3 hari dengan
anemia ringan di Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 07 Juni 2011 jika ada indikasi. e. Dapat merencanakan tindakan Asuhan Kebidanan Ny.S kehamilan 28 minggu 3 hari dengan anemia ringan di Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 07 Juni 2011. f. Dapat melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan Ny.S kehamilan 28 minggu 3 hari dengan anemia ringan Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 07 Juni 2011. g. Dapat mengevaluasi Asuhan Kebidanan Ny.S kehamilan 28 minggu 3 hari dengan anemia ringan Mamajang Makassar tanggal 07 Juni 2011. h. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan Asuhan Kebidanan Ny.S kehamilan 28 minggu 3 hari di Puskesmas di
D. Manfaat Penulisan Dengan adanya karya tulis ini diharapkan memberikan suatu manfaat yang berarti kepada: 1. Manfaat praktis Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir program dan penerapan ilmu yang telah didapatkan pada jenjang pendidikan Diploma III Jurusan Kebidanan. 2. Manfaat pelayanan kesehatan Sebagai bahan informasi dan masukan bagi tenaga bidan khususnya pada bagian yang terkait dalam meningkatkan kualitas pelayanan sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang actual dan potensial pada masyarakat. 3. Manfaat akademik (institusi) Sebagai bahan masukan institusi pendidikan dalam penerapan proses manajemen kebidanan dengan kasus anemia ringan. 4. Manfaat bagi penulis Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi penulis dalam penerapan proses manajemen kebidanan
E. Metode Penulisan Metode yang digunakan dakam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah : 1. Studi Kepustakaan Penulis mencari, mengumpulkan, dan mempelajari referensi yang relevan dengan kasus yang dibahas yakni ibu hamil yang mengalami anemia dari beberapa buku dan informasi dari internet. 2. Studi Kasus Melaksanakan studi kasus Ny.S dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan yang meliputi pengkajian data, merumuskan diagnose/masalah tindakan actual segera atau maupun kolaborasi evaluasi
pelaksanaan
tindakan,
terhadap asuhan kebidanan pada klien dengan anemia ringan serta mendokumentasikan.
Untuk mengumpulkan data dalam pengkajian data dapat menggunakan metode : a. Anamnese Penulis melakukan tanya jawab dengan klien, suami, dan keluarga yang dapat membantu memberikan informasi yang dibutuhkan. b. Pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien mulai dari kepala sampai kaki dengan tekhnik inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi serta ditunjang dengan
pemeriksaan laboratorium. 3. Studi Dokumentasi Studi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan klien yang bersumber dari catatan dokter, bidan, maupun sumber lain yang menunjang seperti hasil pemeriksaan diagnostic. 4. Diskusi Penulis mengatakan diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu bidan yang menangani langsung klien tersebut serta diskusi dengan dosen pembimbing karya tulis ilmiah.
F. Sistematika Penulisan Untuk lebih memudahkan dalam pemahaman Karya Tulis ini, penulis menyusun dalam BAB sebagai berikut : BAB I Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah, Ruang Lingkup Penulisan, Tujuan Penulisan : 1) Tujuan Umum. 2) TujuanKhusus, Manfaat Penulisan, Metode Penulisan, sitematika penulisan. BAB IITinjauan Pustaka Konsep Dasar Tentang Kehamilan : 1) Pengertian kehamilan 2) Perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan a) Perubahan Anatomi Fisiologi, b) Perubahan Psikologi, 3) Diagnose kehamilan. Konsep dasar tentang antenatalcare yaitu
pengertian, tujuan, antenatal care, kebijakan program, jadwal kunjungan antenatal, kebutuhan dasar ibu hamil. Konsep dasar tentang manajemen kebidanan terdiri dari Pengertian Manajemen Kebidanan, Proses
Manajemen Kebidanan, Pendokumentasian asuhan Kebidanan. 4) Tinjauan kasus dengan anemia ringan BAB III Tinjauan Kasus Penerapan Manajemen kebidanan pada kasus anemia ringan pada kehamilan. BAB IV Pembahasan BAB V Kesimpulan Dan saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kehamilan 1. Pengertian Kehamilan Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai Sembilan. (Saifuddin, 2006 : 89) Lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur. (Wiknjosastro, 2005 :125) Kehamilan merupakan proses yang alamiah (normal) dan bukan proses patoligis, tetapi kondisi normal dapat menjadi
11
tidak perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi. (Kusmiyati, 2009 :1) 2. Diagnosis Kehamilan Kehamilan didiagnosis dengan mengevaluasi tanda berikut: a. Tanda dugaan Kehamilan 1) Menstruasi berhenti 2) Nyeri pada payudara dan kesemutan 3) Keletihan 4) Pembesaran payudara 5) Pigmentasi kulit berubah, termasuk dipayudara, linea nigra 6) Mual dan muntah 7) Peningkatan frekuensi berkemih 8) Merasakan gerakan janin 9) Wanita yakin dirinya hamil. (Sinclair, 2010 :15) b. Tanda Kemungkinan Kehamilan 1) Perubahan uterus a) Teraba Balotement Ukuran janin yang lebih kecil dibandingkan banyaknya air ketuban pada bulan keempat dan kelima, jika rahim didorong dengan sekoyong-koyong atau digoyangkan, janin akan melenting di dalam janin.
12
b) Tanda Piscaseck Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat dengan implantasi plasenta. c) Tanda Hegar Tanda hegar diketahui melalui pemerikasaan bimanual pada usia pada usia kehamilan 6-8 minggu. Pada pemeriksaan ini akan didapatkan konsistensi rahim, terutama pada bagian isthmus uteri teraba lunak. d) Tanda Goodells Tanda Goodells diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Pada pemeriksaan ini serviks akan teraba lebih lunak. Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat memberikan dampak ini. e) Tanda Chadwick Pada pemeriksaan ini didapatkan warna selaput lendir vulva dan vagina terlihat menjadi ungu karena
hipervaskularisasi. f) Tanda McDonald Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan satu sama lain dan bergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus.
13
2) Terjadi pembesaran abdomen 3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan Walaupun pada pemeriksaan ini hasilnya positif, kemungkinan positif palsu tetap ada. (Hidayati, 2009 :33) c. Tanda Pasti Kehamilan 1) Teraba bagian-bagian janin, palpasi yang dilakukan sudah dapat diraba bagian-bagian dari janin. 2) Mengidentifikasi posisi janin, pemeriksaan yang
berpengalaman juga bisa membedakan antara pergerakan tangan dan kaki. 3) Denyut Jantung Janin (DJJ) sudah dapat didengar. 4) Pemeriksaan dengan USG terlihat kerangka janin. (Hidayati, 2009 :37) 3. Perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan a. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil 1) Sistem Reproduksi a) Vagina dan Vulva Akibat pengaruh hormon estrogen, vagina dan vulva mengalami perubahan. Sampai hipervaskularisasi mengakibatkan minggu ke-8 terjadi vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiruan (livide) tanda ini disebut tanda chatwick, warna portio pun tampak livide.
14
Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain menyebabkan peningkatan sensitivitas yang menyolok. Peningkatan sensivitas dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual, khususnya triwulan II. Hormon
kehamilan mempersiapkan vagina supaya ditensi selama persalinan dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertropi otot vagina dan pemanjangan vagina. Deskuamasi (eksfoliasi) sel-sel vagina yang kaya akan glikogen terjadi akibat stimulasi estrogen. Sel-sel yang tanggal membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan disebut leukore (rabas mukoid berwarna agak keabuan dan berbau tidak enak). Selam hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam, keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan pH membuat wanita hamil lebih rentang terhadap infeksi vagina khususnya jamur. Diet yang mengandung gula dalam jumlah besar membuat lingkungan vagina cocok infeksi jamur. (Kusmiyati, 2009 : 53) b) Servik uteri Serviks uteri pada kehamilan mengalami perubahan karena hormone estrogen. Jika korpus uteri lebih banyak mengandung otot, maka servik uteri lebih banyak
15
mengandung jaringan ikat, jaringan ikat lebih banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai darah maka konsistensi serviks menjadi lunak disebut tanda Goodell. Selama minggu pertama awal kehamilan peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus, serviks dan ithmus melunak secara progresif dan serviks menjadi kebiruan (tanda Chadwick, tanda
kemungkinan hamil), perlunakan ithmus menyebabkan antefleksi uterus berlebihan selama tiga bulan pertama kehamilan. Sedangkan pada triwulan II konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjer-kelenjer di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. (Kusmiyati, 2009 : 53) c) Uterus Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh hormone estrogen dan progesterone. Pembesaran pada dasarnya disebabkan oleh adanya peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hyperplasia (produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru) dan hipertropi (pembesaran serabut otot dan
16
jaringan fibroelastis yang sudah ada), perkembangan desidua. Hipertropi otot polos uterus dan serabut-serabut kolagen yang menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti
pertumbuhan janin. Selain uterus bertambah besar uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi. Dinding otot menjadi kuat dan elastis, fundus serviks mudah fleksi. Pada kehamilan 8 minggu uterus dan serviks melunak dan membesar sehingga fundus menekan kandung kemih mengakibatkan wanita hamil sering berkemih. Dimana kehamilan 8 minggu membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa. Pada saat itu fundus uteri telah dapat diraba dari luar di atas sympisis. (Kusmiyati, 2009 : 52)
17
(Winkjosastro, 2006 : 158) d) Ovarium Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone. (Sulistyawati, 2009: 61) e) Vagina dan vulva Oleh karena pengaruh hormone estrogen terjadi
hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini disebut dengan tanda Chadwick.(Sulistyawati, 2009: 61)
18
f)
Payudara Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah jalan lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut: (1) Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat (2) Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertrofi kelenjar alveoli (3) Bayangan vena-vena lebih membiru (4) Hiperpigmentasi pada aerola dan putting susu Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.(Sulistyawati, 2009: 65)
2) System kardiovaskular Selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut sebagai curah jantung (cardiac output) meningkat sampai 30-50%.
Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit.
19
Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena pembesaran rahim menekan vena yang membawa darah dari tungkai ke jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30% setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% di atas batas kehamilan lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan. Peningkatan curah jantung selama kehamilan
kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Janin yang terus tumbuh, menyebabkan darah lebih banyak di kirim ke rahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu. Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan kembali normal pada trimester tiga. Selama kehamilan, volume darah dalam peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen hanya meningkat sebesar 25-30%. (Sulistyawati, 2009 : 61) 3) System urinaria Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini
20
aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi saat wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung. (Sulistyawati, 2009: 62) 4) System gastrointestinal Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. Wanita hamil sering mengalami rasa panas di dada (heartburn) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang
21
memungkinkan
isi
lambung
mengalir
kembali
ke
kerongkongan. (Sulistyawati, 2009 : 63) 5) System metabolisme Akibat pengaruh hormone estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan morning
sickness dan salvias. Tonus otot traktus digestivus menurun akibat makanan dalam lambung lebih lama dan apa yang dicerna lebih lama berada dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk resorbsi namun akan menimbulkan obstipasi.
(Winkjosastro, 2006 : 97) 6) Kulit Topeng kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bintikbintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling putting susu, sedangkan di perut bagian tengah biasanya tampak garis gelap, yaitu spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit, dan biasanya di atas pinggang. Pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah. Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan
menyebabkan robeknya serabut elastic di bawah kulit, sehingga menimbulkan striae gravidarum/striae livide. kulit
22
perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut line nigra. Adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu mudah berkeringat. (Sulistyawati, 2009 : 65) 7) System Pernapasan Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan pembentukan berfungsi hormone sedikit progesterone berbeda dari
menyebabkan
paru-paru
biasanya. Wanita hamil bernapas lebih cepat dan dalam karena memerlukan lebih banyak oksogen untuk janin dan untuk dirinya. (Sulistyawati, 2009 : 69) 8) Kenaikan berat badan Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB dari mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 1112 kg. (Kusmiyati, 2009 : 65) b. Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan 1) Triwulan I (Periode Penyesuaian) a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya. b) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
23
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benarbenar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya. d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama. e) Oleh karena perutnya yang masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya. f) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda tiap wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan. 2) Triwulan II (Periode Kesehatan Yang Baik) a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi. b) Ibu sudah biasa menerima kehamilannya. c) Merasakan gerakan anak. d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhwatiran. e) Libido meningkat. f) Menuntut perhatian dan cinta.
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
24
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu. i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru. 3) Triwulan III (Periode Penantian Penuh Kewaspadaan) a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik. b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu. c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya. d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan
khawatirannya. e) Merasa sedih karena akan pisah dari bayinya. f) Merasa kehilangan perhatian.
25
B. Tinjauan Tentang Antenatal Care 1. Pengertian Antenatal Care Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan sedikitnya 4 kali pelayanan kepada ibu hamil untuk memantau ibu dan janin sehingga dapat menilai perkembangan apakah berlangsung normal. (Mufdlilah, 2009 :1) Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui keadaan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, mengakkan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan resiko kehamilan (resiko tinggi, resiko meragukan, dan resiko tinggi). (Manuaba, 2008 : 25) Asuhan antenatal adalah suatu program terencana berupa observasi, pendidikan, konseling dan penanganan medis atau pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan kehamilan kepada ibu hamil oleh tenaga kesehatan untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang bersih, sehat, dan aman. (Suriani, 2008 : 40) 2. Pelayanan Antenatal Care Pelayanan antenatal merupakan salah satu kegiatan dari program kesehatan ibu dan anak, pelayanan ini bisa dilaksanakan oleh bidan di Poliklinik, BPS, dan Rumah sakit.
26
Standar pelayanan antenatal yang berkualitas ditetapkan oleh Depertemen Kesehatan RI (2003) meliputi: a. Memberikan pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali, 1 kali pada triwulan I, 1 kali pada triwulan II, 2 kali pada triwulan III. b. Melakukan penimbangan berat badan ibu hamil dan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). c. Penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk melakukan deteksi dini terjadinya Preeklamsi. d. Pengukuran TFU dilakukan secara rutin dengan tujuan mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin. e. Melakukan palpasi abdominal untuk mengetahui usia kehamilan, letak, bagian terendah, letak punggung, menentukan janin tunggal atau kembar dan mendengarkan denyut jantung janin untuk menentukan asuhan selanjutnya. f. Pemberian iminisasi toxoid (TT) kepada ibu hamil sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 4 minggu, diharapkan dapat menghindari terjadinya tetanus neonatorum dan tetanus pada ibu bersalin dan nifas. g. Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) pada kunjungan pertama dan pada kehamilan 30 minggu. h. Memberikan tablet zat besi 90 tablet selama 3 bulan .
27
i.
Pemeriksaan urine jika ada indikasi (tes protein dan glukosa) pemeriksaan penyakit-penyakit infeksi (HIV/AIDS dan PMS).
j.
Memberikan penyuluhan tentang perawatan diri selama hamil, perawatan payudara, gizi ibu selama hamil dan tanda-tanda bahaya kehamilan.
k. Bicarakan tentang persiapan persalinan kepada ibu hamil, suami/keluarga pada triwulan III. l. Tersedianya alat-alat pelayanan kehamilan dalam keadaan baik dan dapat digunakan, obat-obatan yang diperlukan, waktu pencatatan kehamilan dan mencatat semua temuan pada KMS ibu hamil untuk menetukan tindakan selanjutnya. (Mufdlilah, 2009 : 3) 3. Tujuan Antenatal Care a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi. c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
28
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif. f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kehamilan bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Saifuddin, 2006 : 90) 4. Jadwal Kunjungan Ulang a. Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk: 1) Penapisan dan pengobatan anemia 2) Perencanaan persalinan 3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya. b. Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk: 1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya 2) Penapisan preeklamsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran dan perkemihan 3) Mengulang perencanaan persalinan. c. Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir): 1) Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III 2) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi 3) Memantapkan rencana persalinan 4) Mengenali tanda-tanda persalinan. (Saifuddin, 2006 : 98)
29
C. Tinjauan Tentang Anemia Dalam Kehamilan 1. Pengertian Anemia a. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11 gr% pada Triwulan I dan 3 atau kadar < 10,5 gr% pada triwulan II. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada triwulan II. (Saifuddin, 2006 : 281) b. Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam sirkulasi darah. (Varney, 2006 : 623) c. Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau
penurunan konsetrasi hemoglobin dalam darah sirkulasi dimana Hb kurang dari 12 gr % pada wanita tidak hamil dan kurang dari 10 gr % pada wanita hamil. (Kriebs, 2009 : 275) d. Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Winkjosastro, 2005 : 448) e. Anemia ditandai dengan rendahnya konsistensi hemoglobin (Hb) atau hematokrit nilai ambang batas (referensi) yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah merah (eritrosit) dan Hb, meningkatnya kerusakan eritrosit (hemolisis), atau kehilangan
30
darah
yang
berlebihan.
(Departemen
Gizi
dan
Kesehatan
Masyarakat, 2007 : 201) f. Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin.(Ayurai.2009/4/5.Wordpress anemia
dalam kehamilan, Diakses tanggal 12 Juni 2010) 2. Klasifikasi Anemia Berdasarkan penyelidikan anemia dalam kehamilan dapat dibagi sebagai berikut : a. Anemia Defisiensi Besi Anemia dalam kehamilan yang paling sering ditemukan ialah anemia akibat kekurangan besi, yang disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan atau karena terlamapu
banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada perdarahan. (Wiknjosastro, 2005 : 451) b. Anemia Megaloblastik Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folik, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12, hal ini berhubungan erat dengan defisiensi makanan.
31
sumsung tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. (Wiknjosastro, 2005 : 456) d. Anemia Hemolitik Anemia hemolitik dapat disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia homolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka anemia biasanya bertambah berat. (Wiknjosastro, 2005 : 457) 3. Etiologi Anemia Penyebab utama anemia pada wanita adalah kurang memadainya asupan makanan sumber Fe, meningkatnya kebutuhan Fe saat hamil dan menyusui (kebutuhan fisiologis), dan kehilangan banyak darah saat menstruasi. a. Asupan Fe yang tidak memadai Kecukupan intake Fe tidak hanya dipenuhi oleh konsumsi makanan sumber Fe (daging sapi, ayam, ikan, telur, dll), tetapi dipengaruhi oleh variasi penyerapan Fe. Yang membentuk 90 % Fe dari makanan nondaging (termasuk biji-bijian, sayuran, buah, telur) tidak mudah diserap oleh tubuh.
32
b. Peningkatan kebutuhan fisiologi Kebutuhan kebutuhan Fe Fe meningkat akibat selama hamil untuk memenuhi untuk
peningkatan
volume
darah,
menyediakan Fe bagi janin dan plasenta, dan untuk menggantikan kehilangan darah saat persalinan. c. Kehilangan banyak darah Kehilangan darah terjadi melalui operasi, penyakit dan donor darah. Pada wanita kehilangan darah terjadi melalui menstruasi dan wanita hamil mengalami perdarahan saat dan setelah melahirkan. Praktik ASI tidak eksklusif diperkirakan menjadi salah satu predictor kejadian anemia setelah melahirkan. Perdarahan patologi akibat penyakit/infeksi parasit seperti cacingan dan saluran pencernaan berhubungan oleh positif adanya terhadap luka di anemia. saluran
Perdarahan
gastrointestinal
gastrointestinal (gastritis, tukak lambung. Kanker kolon dan polip pada kolon). (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2007 : 205) Sebagian besar anemia adalah anemia defesiensi Fe yang dapat disebabkan oleh konsumsi Fe dan makanan yang kurang atau terjadi perdarahan menahun akibat parasit. Berdasarkan fakta tersebut dapat dikemukakan bahwa dasar utama anemia pada ibu hamil adalah kemiskinan dan tidak mampu memenuhi standar makanan 4 sehat 5
33
sempurna dan lingkungan yang buruk sehingga masih terdapat penyakit parasit, seperti ankilostomiasis. (Manuaba, 2007 : 38) 4. Patofisiologi Anemia Normalnya, terjadi punurunan kadar Hb dalam kehamilan
(penurunan ringan dikaitkan dengan peningkatan berat badan dan kesejahteraan janin) karena volume plasma bertambah lebih cepat daripada volume sel darah merah sehingga terjadi pengenceran (terutama pada kehamilan multipel). Defisiensi zat besi lazim terjadi pada kehamilan akibat peningkatan kebutuhan zat besi karena peningkatan sel darah merah, pembentukan jaringan baru (misal: miometrium) dan kebutuhan janin. Laktasi menyebabkan peningkatan kebutuhan zat besi, dan dikaitkan dengan suatu angka kejadian anemia yang lebih tinggi diperiode pascapartum. (Datta, 2010 : 6) Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingannya tidak seimbang yakni plasma bertambah 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita hamil oleh karena pengenceran itu meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, karena sebagai akibat hidremia
34
cardiac output meningkat. Kerja jantung lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik. Kemudian, pada perdarahan waktu persalinan banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan apabila darah itu tetap kental. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Winkjosastro, 2005 : 448). 5. Tanda dan Gejala Anemia Walaupun lebih sering tidak diserta gejala akan tetapi anemia dapat disertai tanda dan gejala sebagai berikut : a. Merasa lelah dan sering mengantuk oleh karena rendahnya Hb dan kurangnya oksigen, sehingga kurang transport untuk
metabolisme dalam tubuh. b. Merasa pusing dan lemah (dizness dan weaknes) oleh kurangya oksigen dan energi menyebabkan ibu merasa lemah dan capek. c. Mengeluh sakit kepala d. Merasa tidak enak badan (malaise) dan nafas pendek karena menurunnya suplay darah. e. Perubahan mood dan kebiasaan tidur. f. Mengeluh lidah mudah luka (lecet)
k. Takipnea, dispnea saat beraktivitas. l. Nafsu makan kurang perubahan dalam kesukaan makanan.
m. Kebiasaan akan makanan yang aneh-aneh atau mengidam (pica). (varney, 2006:127) 6. Pengaruh Anemia Terhadap Ibu dan Janin a. Pengaruh terhadap kehamilan 1) Bahaya selama kehamilan a) Dapat terjadi abortus b) Persalinan prematures c) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim. d) Mudah terjadi infeksi. e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6gr%) f) Molahidatidosa g) Hiperemesis gravidarum. h) Perdarahan antepartum i) Ketuban pecah dini (KPD). 2) Bahaya saat persalinan a) Gangguan his, kekuatan mengejan. b) Kala pertama berlangsung lama dan terjadi partus terlantar.
36
c) Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan. d) Kala tiga dapat diikuti retensio placenta, dan pendarahan postpartum sekunder dan atonia uteri. e) Kala empat, dapat terjadi pendarahan post partum sekunder dan atonia uteri. 3) Pada masa nifas. a) Terjadi subinvolusio uteri yang menimbulkan pendarahan postpartum. b) Memudahkan infeksi dan sepsis puerperium. c) Pengeluaran ASI berkurang. d) Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan. e) Anemia kala nifas. f) Mudah terjadi infeksi mammae. b. Pengaruh terhadap janin. Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, dengan adanya anemia kemampuan metabolisme tubuh akan berkurang sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia pada janin antara lain : 1) Abortus 2) Kematian intra uteri.
37
3) Persalinan prematuritas tinggi. 4) BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) 5) Kelahiran dengan anemia. 6) Dapat terjadi cacat bawaan. 7) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal. 8) Intelegensi rendah. (Manuaba, 2007:38) 7. Diagnosis Anemia Untuk menegakkan diagnosa anemia pada kehamilan, dapat dilakukan anamnesis dimana akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah yang lebih hebat pada kehamilan muda. Pemeriksaan darah dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan, yaitu pada triwulan I dan triwulan III, dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia. Dari hasil pemeriksaan Hb dengan alat sahli, kondisi Hb dapat digolongkan sebagai berikut : a. Normal b. Anemia ringan c. Anemia sedang d. Anemia Berat : 11 gr% atau lebih : 9 10,9 gr% : 7 8,9 gr% : < 7 gr% . (Manuaba, 2007: 38)
Menurut DepKes RI tahun 2000, klasifikasi anemia sebagai berikut: a. Anemia ringan b. Anemia sedang : Hb 10-11 gr% / dl : Hb 8-10 gr% / dl
38
c. Anemia berat
: Hb < 8 gr% / dl
Anemia menurut WHO digolongkan sebagai berikut: a. Normal b. Anemia Ringan c. Anemia Berat : > 11 gr % : 8-11 gr % : < 8 gr %
8. Pencegahan dan Pengobatan a. Pencegahan Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi parasit. (Manuaba, 2007 : 39) Di daerah-daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfas ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup satu tablet sehari. Selain itu wanita dinasehatkan pula untuk makan lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang mengandung banyak mineral serta vitamin. (Wiknjosastro, 2006 : 453)
39
b. Pengobatan 1) Anemia ringan Pada kehamilan dengan kadar Hb 9-10,9 gr% masih dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/hari dan 50 g asam folat per oral sekali sehari. Hb dapat dinaikkan sebanyak 1 g% per bulan. (Saifuddin, 2006 : 282) 2) Anemia sedang Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per os. Biasanya diberikan garam besi sebanyak 600-1000 mg sehari, seperti sulfas-ferrosus atau glukonas ferrosus. Hb dapat dinaikkan sampai 10 g/100 ml atau lebih asal masih ada cukup waktu sampai janin lahir. (Winkjosastro, 2006 : 452) 3) Anemia berat Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2 x 10 ml/im pada gluteus, dapat meningkatkan Hb relative lebih cepat yaitu 2 gr%. Transfusi darah sebagai pengobatan anemia dalam kehamilan sangat jarang diberikan (walaupun Hbnya kurang dari 6 g%), apabila terjadi perdarahan. ( Saifuddin, 2006 : 282)
40
Anamnese kehamilan 1. Cepat lelah 2. Mata berkunang-kunang 3. Sering pusing 4. Makan berkurang 5. Keluhan hamil bertambah Sebab anemia Defisiensi zat besi Anemia infeksi Kekurangan asam folat Gangguan Hb
Pemeriksaan 1. Pemeriksaan fisik 2. Pemeriksaan laboratorium dasar 3. Pemeriksaan faal Lever, Ginjal, Hemopoitisis
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Komplikasi anemia 1. Pada trimester I berkaitan dengan abortus 2. Trimester I III a. Perdarahan prematur b. Perdarahan antepartum c. BBLR d. Gestosis dekompesasio e. IQ rendah
3. Inpartu a. Gangguan kerja sama 3 b. Persalinan dengan tindakan 4. Pasca partum a. Infeksi Puerperium b. Perlukaan sukar sembuh : perdarahan
D. Tinjauan Tentang Manajemen Kebidanan 1. Pengertian manajemen kebidanan Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (Mufdlilah, 2009 :74) Manajemen kebidanan merupakan suatu metode atau bentuk pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam memberi asuhan kebidanan. Langkah-langkah dalam manajemen kebidanan
menggambarkan alur pola berpikir dan bertindak bidan dalam pengambilan keputusan klinis untuk mengatasi masalah. (Salmah, 2006 :17) 2. Langkah-langkah manajemen kebidanan Menurut Varney, proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 step/langkah. Dalam proses manajemen kebidanan akan diuraikan rangkaian-rangkaian pemikiran dan gagasan yang logis untuk kepentingan klien dan bidan serta dapat menggambarkan perilaku klien yang diharapkan oleh dokter dan bidan melalui beberapa langkah antara lain: a. Langkah I. Pengumpulan data dasar / Identifikasi data dasar Identifikasi data dasar merupakan langkah awal dari
42
manajemen kebidanan, langkah yang merupakan intelektual dalam mengidentifikasi dan menganalisa masalah klien, pemeriksaan fisik, tarmasuk pemeriksaan panggul atas indikasi tertentu, serta hasil pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostik lain. b. Langkah II. Merumuskan diagnose/masalah aktual Mengidentifikasi data dasar secara khusus (spesifik) ke dalam suatu rumusan diagnostik kebidanan dan problem. Diagnose lebih sering diidentifikasi oleh Bidan dengan difokuskan pada apa yang akan dialami atau dirasakan oleh seseorang, secara individual, sedangkan masalah lebih sering dihubungkan dengan bagaimana seseorang menguraikan suatu kenyataan yang ia rasakan atau dialami sebagai suatu masalah. Diagnose adalah hasil analisa dan perumusan masalah yang diputuskan dalam menetapkan
diagnose, bidan menggunakan pengetahuan professional sebagai dasar atau arahan untuk mengambil tindakan. c. Langkah III. Merumuskan diagnosa/masalah potensial Pada tahap ini, mengantisipasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi atau yang akan dialami oleh klien bila tidak dapat penanganan yang adekuat, yang dilakukan melalui
pengamatan cermat, observasi secara akurat dan persiapan untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi.
43
d. Langkah IV. Melakukan tindakan segera dan kolaborasi Melakukan intervensi yang harus langsung segera dilakukan oleh bidan maupun dokter kebidanan, hal ini terjadi pada penderita dengan kegawat daruratan. Kolaborasi dan konsultasi dengan tenaga kesehatan lain yang lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini bidan dapat melakukan tindakan emergency sesuai kewenangannya, kolaborasi maupun konsultasi untuk
menyelamatkan ibu dan janin. e. Langkah V. Perencanaan tindakan asuhan kebidanan Mengembangkan rencana sesuai komprehensif yang didasari atas dasar rasional tindakan yang relevan dan diakui oleh bidan. Rencana tindakan ini harus berdasarkan rasional dan teorikal. Untuk efektifnya (infoment consent) dan bidan atas kesepakatan antara keduanya. Oleh karena itu, setiap tindakan yang telah direncanakan harus didiskusikan dengan klien. f. Langkah VI. Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan Langkah implementasi atau pelaksanaan di dalam manajemen kebidanan dilaksanakan oleh bidan ataupun kerja sama dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, Bidan juga harus memonitor kemajuan kesehatan klien.
44
g. Langkah VII. Evaluasi asuhan kebidanan Langkah akhir dari manajemen kebidanan adalah evaluasi, namun sebenarnya evaluasi ini dilakukan pula setiap langkah manajemen kebidanan. Pada tahap akhir, Bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan usaha kebidanan yang diberikan kepada klien. (Varney 200: 26) 3. Pendokumentasian asuhan keperawatan Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian yang dapat mengomunikasikan kepada orang lain mengenai asuhan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan pada seorang klien, yang didalamnya teriset proses berpikir yang sistematis seorang bidan dalam menghadapi seorang klien sesuai langkah-langkah dalam proses manajemen kebidanan. Menurut Helen Varney, alur pikir bidan saat menghadapi klien meliputi 7 langkah. Untuk mengetahui apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan melalui proses berpikir sistematis, didokumentasikan dalam bentuk SOAP, yaitu: S : Subjektif Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesis sebagai langkah I Varney.
45
O : Objektif Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratoriun dan uji diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan sebagai langkan I Varney. A : Assesment Menggambarkan interpretasi data pendokumentasian subjektif dan hasil objektif analisis dalam dan suatu
identifikasi:Diagnosis/masalah,
Antisipasi
diagnosis/masalah
potensial, Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi atau rujukan sebagai langkah 2, 3, dan 4 Varney. P : Planning Menggambarkan pendokumentasian dan tindakan (I) dan
evaluasi perencanaan berdasarkan assessment sebagai langkah 5, 6, dan 7 Varney. (Salmah, 2006 : 172) Berdasarkan alasan penggunaan SOAP dalam pendokumentasian. 1. Pembuatan grafik metode SOAP merupakan perkembangan informasi yang sistematis yang mengorganisasi penemuan dan konklusi anda menjadi suatu rencana asuhan. 2. Metode ini merupakan intisari dari proses penatalaksanaan kebidanan untuk tujuan mengadakan pendokumentasian asuhan.
46
3. SOAP merupakan urutan yang dapat membantu bidan dalam mengorganisasi pikiran dan memberi asuhan yang menyeluruh. (Salmah, 2006:172)
47
Bagan 2.2
Masalah/Diagnosa
Antisipasi masalah potensial/Doagnosa Lain Menetapkan kebutuhan segera untuk konsultasi, kolaborasi Perencanaan Perencanaan
Assesment (Pengkajian/Diagnosa)
Implementasi Evaluasi
48
BAB III
TINJAUAN KASUS Asuhan kebidanan Ny.S kehamilan 28 minggu 3 hari dengan anemia ringan di Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 07 juni 2011 No. Register Tanggal Kunjungan Tanggal Pengkajian : : 07 Juni 2011, Pukul 10.30 Wita : 07 Juni 2010, Pukul 10.35 Wita
Langkah I. Identifikasi data dasar A. Identitas Istri/Suami Nama Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Status Pernikahan Alamat : Ny. S / Tn.B
: 26 Tahun / 27 Tahun : Islam : Jawa : SMA : IRT : Pertama / Islam / Jawa / SMA / Wiraswasta 1 tahun
: Jl.Stadion.No.23
B. Riwayat Kehamilan Sekarang 1. Ibu hamil pertama (GI P0 A0) 2. HPHT tanggal 22 November 2010, TPL tanggal 29 Agustus 2011 3. Ibu merasa umur kehamilannya 7 bulan.
49
4. Ibu merasakan pergerakan janinnya di mulai sejak awal bulan April 2011 dan lebih sering di sisi kiri perut ibu. 5. Ibu mendapatkan imunisasi TT1,tablet Fe, Vitamin C dan B kompleks di Puskesmas Mamajang pada tanggal 07 Juni 2011. 6. Mengeluh cepat lelah dan capek bila beraktivitas. 7. Sering merasa pusing terutama jika setelah duduk lalu berdiri. 8. Pekerjaan rumah dikerjakan sendiri. 9. Tidak ada riwayat mual dan muntah C. Riwayat Kesehatan Lalu dan Sekarang 1. Tidak ada riwayat penyakit hipertensi, malaria, jantung, ashma, DM, PMS dan hepatitis. 2. Tidak pernah menderita penyakit kulit dan kelamin 3. Tidak ada riwayat alergi obat-obatan dan minuman alkohol 4. Tidak ada riwayat keturunan kembar baik dari ibu maupun suami 5. Tidak ada riwayat alergi makanan D. Riwayat Menstruasi 1. Menarche 2. Siklus haid 3. Lamanya 4. Dismenorhea : Umur 15 tahun : 28-30 hari : 5-7 hari : Tidak ada
[
E. Riwayat Psikososial, Spritual dan Ekonomi 1. Ibu dan keluarga sangat bahagia dengan kehamilannya
50
2. Keluarga selalu memberikan dukungan kepada ibu. 3. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami. 4. Biaya pengobatan dan perawatan di tanggung oleh suami. 5. Ibu menganggap bahwa kehamilan merupakan anugerah Tuhan. 6. Ibu dan keluarga rajin shalat. 7. Ibu bersyukur dengan kehamilannya dan selalu berdoa agar kehamilannya berlangsung normal sampai persalinan. F. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar 1. Kebutuhan nutrisi Makan 3 kali sehari, jenis makan seperti nasi, lauk pauk, sayuran, kadang buah dan segelas susu setiap hari. Minum air putih perhari. 2. Pola eliminasi Frekuensi BAK 5-6 kali sehari, berwarna kuning, berbau pesing. BAB teratur setiap hari, konsintensi lunak dan berwarna kecoklatan. 3. Personal Hygiene Penampilan ibu tampak bersih, mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, gosok gigi 2x sehari, ganti pakaian 1x sehari dan mengganti pakaian dalam setiap lembab. 4. Kebutuhan istirahat Tidur siang teratur 1 jam setiap hari dan malam 7-8 jam sehari. 7 gelas
51
G. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum baik 2. Kesadaran Composmentis 3. Tinggi badan 4. BB sebelum hamil 5. BB sekarang 6. Lila 7. Tanda-tanda Vital a. Tekanan Darah b. Nadi c. Suhu : 156 cm : 48 kg : 56 kg : 25 cm : : 100/80 mmHg : 80 x/menit : 36,5 oC : 20 x/menit
9. Wajah a. Ekspresi wajah tenang b. Tidak ada oedema, tidak pucat 10. Mata Konjungtiva pucat, sclera putih.
52
11. Mulut/gigi a. Gigi tampak bersih b. Tidak ada caries c. Tidak ada pembengkakan gusi.
12. Leher Tidak ada pembesaran kelenjer tyroid, limfe dan vena jugularis. 13. Payudara a. Simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk b. Tidak ada massa dan nyeri tekan payudara c. Belum ada kolostrum saat putting dipencet.
14. Abdomen a. Tidak ada luka bekas operasi b. Tonus otot perut tampak tegang c. Tampak linea dan striae livide
d. Palpasi menurut Leopold: Leopold I : 3 jari atas pusat(Tfu : 27 cm, Lp : 83 cm) teraba bokong pada fundus. Leopold II Leopold III Leopold IV TBJ : Situs memanjang dan punggung kanan : Kepala : BAP : 2241 gram
53
e. Teraba pergerakan janin dan tidak ada nyeri tekan pada saat palpasi f. Auskultasi : DJJ terdengar jelas diperut sebelah kanan perut ibu, kuat dan teratur 130 x/menit. 15. Panggul a. Distansia spinarum : 24 cm
a. Tidak ada pengeluaran lendir dan darah b. Tidak ada keputihan c. Tidak varices 17. Tungkai bawah a. Tidak ada oedema dan varises b. Reflex patella (+) kiri dan kanan 18. Pemeriksaan penunjang/laboratorium tanggal 07 Juni 2011 a. Darah (Hb) b. Urine : 10 gr % : - Albumin (-) - Reduksi (-)
54
Langkah II. Identifikasi diagnosa / masalah aktual GI PO AO, umur kehamilan 28 minggu 3 hari, punggung kanan, situs memanjang, letak kepala, bergerak atas panggul, intra uterine, tunggal, hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan. 1. GI PO AO a. Data Subjektif 1) Kehamilan yang pertama 2) HPHT tanggal 22 november 2011 b. Data Objektif 1) Tonus otot perut masih tegang dan Nampak membesar 2) Tampak linea nigra dan striae livide 3) Tampak hiperpigmentasi pada areola mammae. 4) Teraba bagian janin pada saat dipalpasi c. Analisis dan Interpretasi data 1) Tonus otot perut masih tegang karena belum pernah hamil sebelumya. Linea nigra pada kehamilan berwarna hitam, adanya striae livide dan hiperpingmentasi pada mammae disebabkan oleh terdapatnya deposit pigmen dan hiperpigmentasi pada kulit yang disebabkan oleh melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat, dimana kulit perut seolah-olah retak-retak dan
55
warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae livide. (Wiknjosastro, 2005: 97) 2) Teraba bagian janin pada saat palpasi, dimana teraba tahanan keras, lebar dan datar seperti papan yang merupakan punggung janin disisi kanan perut ibu. Sedangkan pada sisi kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil yaitu tangan dan kaki. 2. Umur kehamilan 28 minggu 3 hari a. Data Subjektif 1) HPHT tanggal 22 November 2010 2) Umur kehamilan 7 bulan b. Data Objektif 1) TPL tanggal 29 Agustus 2011 2) Leopold I : 3 jari atas pusat (Tfu: 27 cm) 3) Lingkar perut 83 cm c. Analisis dan Interpretasi data 1) Menurut rumus naegele dri HPHT tanggal 22 November 2010 sampai dengan tanggal pengkajian 07 Juni 2011 terhitung usia kehamilan 28 minggu 3 hari. (Wiknjosasto 2005, hal: 155) 2) Menurut Leopold tinggi fundus uteri Leopold I diperoleh 3 jari atas pusat menandakan umur kehamilan 28 minggu. (Wiknjosastro, 2005: 156)
56
3) Menurut Mc Donald tinggi fundus uteri dari sympisis ke fundus diperoleh 27 cm x 8/7 = 30,8 (durasi kehamilan dalam minggu) 3. Punggung kanan a. Data Subjektif Ibu merasakan pergerakan janinnya lebih sering dan kuat pada perut sebelah kiri. b. Data Objektif 1) Palpasi Leopold II teraba punggung janin di sebelah kanan perut ibu 2) Bagian-bagian janin teraba lebih jelas disebelah kiri perut ibu 3) DJJ terdengar jelas pada kuadran kanan bawah perut ibu, kuat dan teratur 130 x/i c. Analisis dan Interpretasi Data 1) Pada saat palpasi teraba kokoh, datar, panjang merupakan punggung janin, posisi punggung janin pada abdomen
menunjukkan posisi janin membujur. Sedangkan posisi kiri teraba bagian kecil, menonjol, bentuk tidak teratur dan bergerak jika ditekan yaitu tangan, kaki, lutut, dan siku. (Hani, 2010 : L-5) 2) Dari letak janin dapat didengarkan bunyi jantung janin dimana disesuaikan dengan sikap janin. (Wiknjosastro, 2006 : 158) 4. Situs memanjang, letak kepala a. Data Subjektif : 57
b. Data Objektif : 1) Pada palapasi Leopold I teraba bokong pada fundus 2) Palpasi leopold II teraba punggung janin disebelah kanan perut ibu 3) Pada palpasi Leopold III teraba kepala c. Analisis dan Interpretasi Data 1) Pada palpasi Leopold I teraba difundus bagian lunak dan besar menandakan bokong, Leopold II teraba tahanan keras, lebar dan datar seperti papan merupakan punggung janin sebelah kanan perut ibu dan memanjang sesuai sumbu tubuh ibu.sedangkan pada sisi kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil yaitu tangan, kaki, lutut dan siku dan pada Leopold III teraba bagian keras, bulat menandakan presentasi kepala. 5. Bergerak atas panggul a. Data Subjektif : b. Data Objektif Palpasi Leopold IV teraba kepala bergerak atas panggul. c. Analisis dan Interpretasi Data Leopold IV ujung jari dari kedua tangan masih bertemu (convergen) dan bagian ternedah janin (kepala) masih dapat digerkkan. Hal ini menunjukkan bahwa kepala masih bergerak atas panggul. (Mufdillah, 2009 : 42)
58
6. Intra uterine a. Data Subjektif Janin bergerak kuat dan tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama hamil b. Data Objektif 1) Pada palpasi teraba bagian-bagian janin dan ibu tidak merasa nyeri pada saat palpasi. 2) Umur kehamilan 28 minggu 3 hari c. Analisis dan Interpretasi Data 1) Pada kehamilan intra uterine perkembangan uterus sesuai dengan umur kehamilan, adanya gerakan janin, ibu tidak pernah mengalami nyeri perut, hal ini menunjukkan intra uterine. (Wiknjosastro, 2006 : 129) 2) Umur kehamilan bias mencapai 28 minggu 3 hari, bagian-bagian janin dapat diraba pada saat palpasi menandakan jain intra uterine. 7. Tunggal a. Data Subjektif : Ibu merasakan pergerakan janin sangat kuat terutama pada perut sebelah kiri
59
b. Data Objektif : 1) Pada pemeriksaan Leopold teraba 2 bagian janin yang besar yaitu 1 kepala dan 1 bokong 2) DJJ terdengar jelas pada kuadran kanan bawah perut ibu, kuat dan teratur 130 x/i. c. Analisa Dan Interpretasi Data : Saat palpasi teraba 2 bagian besar janin, lokasi yang teraba pada bagian kepala pada daerah bawah perut ibu dan bokong pada daerah atas perut ibu, dan DJJ hanya terdengar pada satu tempat yaitu sebelah kanan yang menandakan janin tunggal.(Wiknjosastro, 2006 : 129) 8. Hidup dan keadaan janin baik a. Data Subjektif : Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat terutama di sebelah kiri perut ibu. b. Data Objektif : 1) DJJ terdengar jelas, kuat, teratur dengan frekuensi 130x/menit. 2) Pada palpasi teraba pergerakan janin. c. Analisis Dan Interpretasi Data : 1) Salah satu tanda pasti kehamilan adalah janin bergerak pada usia kehamilan diatas 16 minggu dan menandakan janin hidup
60
2) Janin yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120-160x/menit. (Wiknjosastro, 2006: 129) 9. Ibu dengan anemia ringan a. Data Subjektif 1) Ibu mengeluh cepat lelah dan capek bila beraktivitas 2) Ibu sering merasa pusing terutama jika setelah duduk lalu berdiri 3) Badan terasa lemah dan kurang nafsu makan b. Data Objektif 1) Konjungtiva pucat 2) Hb: 10 gr % c. Analisis dan Interpretasi Data Peningkatan volume darah ibu terutama terjadi akibat peningkatan plasma bukan akibat peningkatan jumlah sel darah merah. Walaupun ada peningkatan jumlah sel darah merah di dalam sirkulasi, tetapi jumlah tidak seimbang dengan peningkatan volume plasma.
Ketidakseimbangan ini akan terlihat dalam bentuk penurunan kadar Hb. Dimana pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat oleh karena berkurangnya darah, dan pemeriksaan penunjang yaitu Hb 10 gr % menandakan anemia ringan. (Varney, 2006 : 623)
61
Langkah III. Identifikasi diagnosa / masalah potensial Dx 1 :Potensial terjadi anemia berhubungan dengan kekurangan zat besi dan asupan makanan yang bergizi 1. Data Subjektif a. Ibu mengeluh cepat lelah dan capek bila beraktivitas b. Ibu sering merasa pusing terutama jika setelah duduk lalu berdiri c. Badan terasa lemah dan kurang nafsu makan 2. Data Objektif a. Konjungtiva pucat b. Hb: 10 gr % 3. Analisa dan Interpretasi data Wanita dengan kadarhaemoglobin kurang dari 10 gr% harus segera diberi tambahan zat besi, dan asam folat dalam jumlah yang besar. Penurunan kadar Hb yang terus menerus tanpa diimbangi dengan pemberian zat besi dan asupan makanan yang bergizi dapat
menyebabkan anemia ke tingkat yang lebih berat. (Varney, 2006: 624) Langkah IV. Perlunya tindakan segera / kolaborasi Tidak ada data yang mendukung untuk perlunya tindakan segera / kolaborasi
62
Langkah V. Rencana asuhan kebidanan A. Tujuan 1. Kehamilan dapat berlangsung normal sampai aterm 2. Keadaan ibu dan janin baik 3. Anemia teratasi. B. Kriteria 1. TFU sesuai dengan umur kehamilan 2. Usia kehamilan mencapai 37-42 minggu 3. Tanda-tanda Vital dalam batas normal a. TD : Systole tidak meningkat > 30 mmHg Dystole tidak meningkat > 15 mmHg b. Nadi c. Pernapasan : 60 -100 x/menit : 18 24 x/menit : 36-37 oC
d. Suhu
4. Keadaan janin sehat dengan kriteria a. DJJ dalam batas normal yaitu 120-160 x/menit b. Pergerakan janin 10 kali dalam sehari 5. Hb dalam batas normal 11 gr % 6. Konjungtiva tidak pucat
63
7. Tidak terdapat tanda-tanda bahaya kehamilan. 8. Keluhan rasa pusing dan mudah lelah berkurang atau hilang. C. Rencana Tindakan 1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan tindakan selanjutnya. Rasional : Dengan menyampaikan dan menjelaskan mengenai keadaan yang dialami maka ibu akan mengerti sehingga ibu bersifat kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh petugas kesehatan. 2. Berikan pendidikan kesehatan tentang: a. Gizi seimbang untuk memenuhi tambahan kebutuhan kalori 300 kkal, karbohidrat 250 gr/hari, setara dengan 1-2 piring nasi, protein 30 gr/hari, mineral dan vitamin, makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan, minum susu dan minum air 6-8 gelas/hari. Rasional : Makanan dengan sumber karbohidrat sebagai sumber energi, lemak sebagai sumber zat pembangun, vitamin sebagai zat pengatur serta minum air putih yang banyak dapat memenuhi kebutuhan cairan. Dimana diharapkan makanan tersebut mengandung zat besi yang dapat mengatasi anemia.
64
b. Istirahat yang cukup selama hamil yaitu pada siang hari 1-2 jam dan malam hari 7-8 jam. Rasional : Dengan istirahat bisa mengurangi beban kerja jantung yang mengalami peningkatan karena kehamilan, juga dapat mengurangi dan menghambat penggunaan energi yang meningkat terutama pada saat menjelang persalinan kelak. c. Personal Hygiene yaitu mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu, gosok gigi 2 kali sehari, dang anti pakaian dalam tiap kali mandi atau tiap kali terasa lembab. Rasional : Keadaan yang bersih akan membantu ibu merasa nyaman dan mencegah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh. 3. Jelaskan pada ibu pentingnya pemeriksaan antenatal Rasional : Pemeriksaan antenatal yang teratur membantu seoptimal mungkin terhadap kehamilannya sebagai bekal persiapan menghadapi persalinan dan nifas serta dapat memantau adanya komplikasi. 4. Jelaskan pada ibu tentang 9 tanda bahaya dalam kehamilan Rasional : Dengan memberi tahu ibu tentang 9 tanda bahaya dalam kehamilan maka ibu dapat mengerti dan melaksanakan anjuran bidan jika mengalami salah satu dari 9 tanda
65
bahaya tersebut segera kepelayanan kesehatan yang terdekat. 5. Penetalaksanaan pemberian Fe, Vitamin C dan B kompleks a. Fe Rasional : Suplemen zat besi direkomendasikan sebagai dasar yang rutin karena banyak ibu yang tidak
mengkunsumsi makanan yang mengandung zat besi dan dapat meningkatkan kadar Hb dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh. b. Vitamin C Rasional : Vitamin C membantu proses penyerapan Fe c. Vitamin B kompleks Rasional : Vitamin B kompleks merangsang relaksasi otot-otot polos dan memperlancar aliran darah sehingga membantu metabolism termasuk saluran cerna. 6. Diskusikan tentang persiapan persalinan dan kelahiran terutama jika terjadi kegawat daruratan. Rasional : Dengan diskusi diharapkan persiapan ibu akan lebih maksimal baik fisik maupun psikologis sehingga ibu dapat menghadapi persalinan tanpa rasa cemas yang berlebihan dan tahu apa yang harus dilakukan bila timbul kegawat daruratan atau komplikasi serta ibu dan
66
keluarga
dapat
mengambil
keputusan
untuk
mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat. 7. Anjurkan pada ibu untuk datang kembali ke Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 24 Juni 2011. Rasional : Dengan adanya kesepakatan kunjungan berikutnya maka ibu akan kembali untuk memeriksakan keadaannya sehingga dapat diketahui perkembangannya dan bidan dapat merencanakan tindakan selanjutnya sehingga tujuan asuhan dapat tercapai secara efektif dan efesien. Langkah VI. Pelaksanaan asuhan kebidanan Tanggal 07 Juni 2011, Pukul 11.00-11.50 Wita 1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan tindakan selanjutnya, bahwa kehamilan berlangsung normal namun ibu mengalami anemia ringan dengan Hb 10 gr %. 2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang : a. Gizi seimbang untuk memenuhi tambahan kebutuhan kalori 300 kkal, karbohiodrat 250 gr/hari, setara dengan 1-2 piring nasi, protein gr/hari, mineral dan vitamin, makanan berserat seperti sayur dan
67
buah-buahan, minum susu dan minum air 6-8 gelas/hari, agar kondisi ibu cepat pulih. b. Istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam selama hamil. c. Personal hygiene selama kehamilan yaitu mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, gosok gigi 2x sehari, dang anti pakaian dalam tiap kali mandi atau tiap kali terasa lembab. 3. Menjelaskan pada ibu pentingnya melakukan pemeriksaan antenatal di bidan atau dokter yang dipercaya untuk mendapatkan pemantauan yang optimal terhadap kehamilannya sebagai bekal persiapan menghadapi persalinan dan nifas nantinya. 4. Memberikan penjelasan tentang 9 tanda bahaya dalam kehamilan a. Adanya nyeri kepala yang hebat dan menetap b. Wajah dan tungkai bengkak c. gangguan dan perubahan pada penglihatan d. Perdarahan dari jalan lahir sebelum waktunya e. Pergerakan janin berkurang f. Pengeluaran air dari jalan lahir
a. Fe 1 x 200mg sehari b. Vitamin C 3 x 500mg sehari c. Vitamin B kompleks 3x 500mg sehari 6. Mendiskusikan tentang persiapan persalinan dan kelahiran terutama jika terjadi kegawat daruratan. 7. Menganjurkan ibu datang kembali ke Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 24 juni 2011 untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin serta keadaan ibu. Ibu bersedia datang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Langkah VII. Evaluasi asuhan kebidanan Tanggal 07 Juni 2011, Pukul 12.00 Wita 1. Umur kehamilan mencapai 28 minggu 3 hari 2. Keadaan ibu anemia ringan ditandai dengan Hb 10 gr % dan janin baik, ditandai dengan: a. Tanda-tanda vital dalam batas normal 1) Tekanan darah 2) Nadi 3) Suhu 4) Pernapasan : 100/80 mmHg : 80 x/menit : 36,50C : 20 x/menit
69
b. Kondisi janin sehatv ditandai dengan DJJ 130 x/menit dan bergerak pada saat palpasi. Pendokumentasian hasil asuhan kebidanan Ny.S kehamilan 28 minggu 3 hari dengan anemia ringan di Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 07 juni 2011
: : 07 Juni 2011, Pukul 10.30 Wita : 07 Juni 2011, Pukul 10.35 Wita
Identitas Istri/Suami Nama Umur Alamat Data Subjektif (S) 1. Ibu hamil pertama 2. HPHT tanggal 22 November 2010, TPL tanggal 29 Agustus 2011 3. Ibu merasa umur kehamilannya 7 bulan 4. Ibu merasakan pergerakan janinnya di mulai sejak awal bulan April 2011. 5. Ibu merakan pergerakan janinnya kuat dan lebih sering di sisi kiri perut ibu. : Ny. S / Tn.B
70
6. Ibu mendapatkan imunisasi TT1 di Puskesmas Mamajang Makassar pada tanggal 07 Juni 2011, tablet Fe, Vitamin C dan B complex. 7. Mengeluh cepat lelah dan capek bila beraktivitas 8. Sering merasa pusing terutama jika setelah duduk lalu berdiri. 9. Pekerjaan rumah dikerjakan sendiri Data Objektif (O) 1. Keadaan umum baik 2. Tanda-tanda Vital a. Tekanan Darah b. Nadi c. Suhu d. Pernapasan : 100/80 mmHg : 80 x/menit : 36,5 OC : 20 x/menit
3. Tidak ada oedema pada wajah 4. Konjungtiva pucat, sclera putih 5. Gigi tidak ada karies 6. Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid, limfe, dan vena jugularis 7. Payudara simestris kiri dan kanan, belum ada kolostrum saat putting dipencet, tidak ada massa pada payudara. 8. Otot perut tampak tegang 9. Tampak striae livide dan linea nigra 10. Palpasi abdomen (Leopold): Leopold I : 3 Jari diatas Pusat (Tfu : 27 cm), teraba bokong
71
difundus. Leopold II Leopold III Leopold IV Lp TBJ : Punggung Kanan : Kepala : Bergerak Atas Panggul (BAP) : 83 cm : 2241 gram
11. Auskultasi DJJ (+) terdengar jelas dan teratur pada perut sebelah kanan dengan frekuensi 130 x/menit 12. Genetalia, tidak ada pengeluaran lendir dan darah, keputihan serta tidak varices. 13. Tungkai bawah simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema dan varices, reflex patella (+) kiri dan kanan. 14. Pemeriksaan Laboratorium Hb Albumin Reduksi : 10 gr% : Negative (-) : Negative (-)
Assessment (A) GI PO AO, umur kehamilan 28 minggu 3 hari, punggung kanan, situs memanjang, letak kepala, bergerak atas panggul, intra uterine, tunggal, hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan Planning (P)
72
Tanggal 07 Juni 2011, Pukul 10.30-11.00 Wita 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa kehamilan berlangsung normal dengan umur kehamilan 28 minggu 3 hari namun ibu mengalami anemia ringan dengan Hb 10 gr %.
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang : a. Pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan tambahan kalori sebanyak 300 kalori/hari b. Istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam sehari. c. Personal hygiene yang baik, menjaga kebersihan terutama daerah lipatan kulit. d. Mengajarkan cara menghitung gerak janin, dengan cara menghitung gerakan janin setiap 1 jam. e. Mendiskusikan tanda bahaya kehamilan yaitu keluarnya darah dari jalan lahir sebelum waktunya. f. Mendiskusikan tentang kesiapan menghadapi komplikasi dengan mengingat BERDOA (Bersama Donor, Ongkos dan Angkutan) 3. Menjelaskan pada ibu pentingnya melakukan pemeriksaan antenatal untuk mendapatkan pemantauan yang optimal terhadap kehamilannya. 4. Penatalaksanaan pemberian obat : a. Fe : 1 x 200 mg sehari
73
5. Anemia dalam kehamilan belum dapat dievaluasi tetapi janin dalam kondisi sehat ditandai DJJ 130 x/I dan pergerakan kuat. 6. Menyampaikan bahwa bidan akan datang dirumah ibu tanggal 17 juni 2011 untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin serta keadaan ibu
74
Pendokumentasian hasil asuhan kebidanan Ny.S kehamilan 29 minggu 6 hari dengan anemia ringan tanggal 17 juni 2011
: : Ny. S
Data Subjektif (S) 1. Perasaan cepat lelah dan capek mulai berkurang. 2. Ibu minum obat secara teratur. 3. Keluhan pusing sudah hilang. Data Objektif (O) 1. Keadaan umum ibu baik 2. Tanda-tanda Vital a. Tekanan darah b. Nadi c. Pernafasan d. Suhu : 110/70 mmHg : 80 x/menit : 20 x/menit : 36,5OC
75
5. Palpasi abdomen a. Leopold I b. Leopold II : pst-px (Tfu : 29 cm, Lp : 84 cm) : Punggung kanan
c. Leopold III : Kepala d. Leopold IV : BAP 6. Auskultasi DJJ (+), terdengar jelas dan teratur pada perut sebelah kanan dengan frekuensi 138 x/menit Assessment (A) GI PO AO, Umur kehamilan 29 minggu 6 hari, situs memanjang, punggung kanan, letak kepala, BAP, intrauterine, tunggal, hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan. Planning (P) Tanggal 17 Juni 2011, Pukul 16.00- 17.30 Wita 1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa umur kehamilan 29 minggu 6 hari. 2. Menganjurkan pada ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi seimbang. 3. Memberi health Education tentang: a. Istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam. Ibu mau melakukannya. b. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan seperti pengeluaran darah dari jalan lahir, nyeri perut, dll.
76
5. Menganjurkan pada ibu untuk melanjutkan minum obat oral yaitu Fe, Vitamin C dan B kompleks. 6. Follow up untuk mengetahui perkembangan janin tanggal 24 Juni 2011.
77
Pendokumentasian hasil asuhan kebidanan Ny.S kehamilan 30 minggu 3 hari dengan anemia ringan di Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 24 juni 2011
: : Ny. S
Data Subjektif (S) 1. Ibu minum obat secara teratur 2. Keluhan cepat lelah dan capek sudah hilang
Data Objektif (O) 1. Keadaan umum ibu baik 2. Tanda-tanda Vital a. Tekanan darah b. Nadi c. Pernafasan d. Suhu : 110/80 mmHg : 80 x/menit : 18 x/menit : 36,5OC
3. Tidak ada oedema pada wajah 4. Konjungtiva merah muda 5. Palpasi abdomen
78
6. Auskultasi DJJ (+), terdengar jelas dan teratur pada perut sebelah kanan dengan frekuensi 140 x/menit. 7. Hb : 11 gr %
Assessment (A) GI PO AO, Umur kehamilan 30 minggu 6 hari, situs memanjang, punggung kanan, letak kepala, BAP, intrauterine, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik. Planning (P) Tanggal 24 Juni 2011, Pukul 09.00-11.00 Wita 1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa umur kehamilan 30 minggu 6 hari dan anemia sudah teratasi ditandai dengan Hb 11 gr %. 2. Menganjurkan pada ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi seimbang. 3. Menganjurkan ibu Istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam. Ibu mau melakukannya 4. Menganjurkan ibu tidak melakukan pekerjaan yang berat/mengurangi aktifitas berat.
79
5. Menganjurkan pada ibu untuk melanjutkan minum obat oral yaitu Fe, Vitamin C dan B kompleks.
6. Memberi Health Education tentang : a. ASI eksklusif dan manfaat ASI bagi bayi serta keuntungankeuntungan menyusui bagi ibu. Ibu berencana ingin memberi bayinya ASI Eksklusif b. Persipan melahirkan 7. Follow up untuk mengetahui perkembangan janin tanggal 19 Juli 2011.
80
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan hasil tinjauan kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan antenatal pada Ny.S kehamilan 28 minggu 3 hari dengan anemia ringan diruang antenatal di Puskesmas Mamajang Makassar tanggal 07 Juni 2011 dengan tinjauan pustaka. Pembahasan ini disusun dengan pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney yang terdiri dari 7 langkah antara lain: A. Langkah I. Identifikasi Data Dasar Data yang diambil oleh penulis dilakukan secara terfokus pada
masalah yang dialami klien sehingga intervensi yang dilakukan dapat terfokus pada masalah yang diangkat. Dimana klien dan keluarganya serta bidan yang ada diruangan Antenatal Care dapat memberikan
81
Menurut Konsep, ibu hamil dikatakan anemia bila ditemukan keluhankeluhan sebagai berikut: badan terasa lemah, cepat merasa lelah, pusing, pucat, kurang nafsu makan dan Hb 11 gr % sedangkan pada kasus yaitu melalui pengkajian dan pemeriksaan fisik ditemukan keluhan badan terasa lemah, cepat lelah, pusing, kurang nafsu makan, konjungtiva pucat, dan hasil pemeriksaan Hb 10 gr %. Dengan demikian apa yang dijelaskan pada konsep dasar teori dan pada tinjauan studi kasus secara garis besar tampak ada persamaan seperti badan terasa lemah, cepat lelah, pusing dan pucat. B. Langkah II. Merumuskan Diagnosa / Masalah Aktual Berdasarkan konsep dasar bahwa dalam menegakkan diagnose harus berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan diagnostik penunjang (Laboratorium). Menurut Varney, dikatakan bahwa diagnosa lebih sering diidentifikasi oleh bidan yang difokuskan kepada apa yang dialami oleh klien, sedangkan problem lebih sering dihubungkan dengan bagaimana klien menguraikan keadaan yang ia rasakan. Dari hasil pengumpulan data Ny.S penulis mengidentifikasi diagnosa masalah actual yaitu GI PO AO, umur kehamilan 28 minggu 3 hari, situs memanjang, punggung kanan, letak kepala, bergerak atas
82
panggul, keadaan janin baik, keadaan ibu anemia ringan yang didukung oleh dan beberapa data subjektif dan objektif. Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan yang berarti antara tinjauan kasus pada Ny.S dengan tinjauan pustaka dimana dapat dilihat dari gejala dan tanda yang didapatkan pada Ny.S memiliki persamaan dengan gejala dan tanda pada tinjauan pustaka. Berdasarkan literature-literatur yang relevan dijelaskan bahwa Anemia Ringan yaitu keadaan dimana kadar Hb 9-10,9 gr %, sedangkan pada kasus Ny.S didapatkan jumlah kadar Hb yaitu 10 gr % sehingga ibu termasuk anemia ringan. C. Langkah III. Merumuskan Diagnosa / Masalah Potensial Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian adalah tidak ditemukan adanya kesenjangan / perbedaan antara masalah potensial yang terdapat pada landasan teori dengan masalah potensial yang ditemukan pada kasus. Adapun masalah potensial terjadi anemia sedang karena mengingat proses hemodilusi puncaknya pada usia kehamilan 3236 minggu. Pengaruh anemia pada kehamilan yaitu: abortus, partus premature, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, BBLR, kematian janin dalam rahim dan dapat menyebabkan anemia yang lebih berat lagi, oleh
83
karena itu pada kasus ibu hamil dengan anemia perlu penanganan yang adekuat sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap gangguan tumbuh kembang, kelahiran, BBLR, dll. Dengan penanganan maksimal anemia dapat dicegah sehingga tidak mengarah ke masalah potensial. D. Langkah IV. Tindakan segera dan Kolaborasi Dalam kasus ini penulis tidak menemukan indikasi untuk melakukan tindakan segera dan kolaborasi dengan alasan tidak ada data yang ditemukan yang dapat mengancam nyawa ibu. E. Langkah V. Rencana Asuhan Kebidanan Pada tinjauan manajemen kebidanan, perencanaan adalah proses penyusunan suatu rencana tindakan berdasarkan identifikasi masalah yang didapat dan antisipasi diagnosa / masalah potensial yang mungkin terjadi. Perencanaan tindakan harus berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Rencana asuhan yang diberikan pada Ny.S adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang gizi seimbang dalam kehamilan dan pelaksanaan pemberian obat-obatan Fe, Vitamin C dan B kompleks serta kalsium. Pada kasus Ny.S asuhan diberikan adalah asuhan tentang anemia ringan. Namun di tinjauan pustaka sebaiknya ibu hamil dengan anemia sebaiknya memeriksakan tinja untuk mengetahui adanya infeksi parasit,
84
tetapi pemeriksaan dilakukan sesuai kebijakan Puskesmas Mamajang Makassar. Melihat kenyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan rencana tindakan yang diberikan. F. Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan Pada tinjauan manajemen kebidanan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan yang selalu berorientasi pada rencana tindakan dengan mengadakan kerjasama antara petugas kesehatan lain dan atas persetujuan klien. Dalam tahap ini penulis tidak menemukan hambatan atau masalah yang berarti karena seluruh tindakan sudah berorientasi pada kebutuhan klien, sehingga tujuan dapat dicapai. Hal ini ditunjang pula oleh klien yang kooperatif dalam menerima semua saran dan tindakan yang diberikan serta adanya dukungan, bantuan ada arahan dari pembimbing di lahan praktek. G. Langkah VII. Evaluasi Asuhan Kebidanan Dimana evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses
manajemen kebidanan kebidanan dimana pada tahap ini untuk menilai adanya kemajuan dan keberhasilan dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien.
85
Evaluasi penulis tidak menemukan permasalahan atau kesenjangan. Evaluasi dari asuhan yang telah diberikan menunjukkan adanya kemajuan yang dapat dilihat pada tanggal 24 Juni 2011 yaitu kadar Hb ibu meningkat dari 10 gr % menjadi 11 gr %.
86
BAB V
PENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan tentang Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny.S kehamilan 28-30 minggu dengan Anemia Ringan di Puskesmas Mamajang Makassar Tanggal 07, 17 Juni dan 24 Juli 2011, maka dalam bab ini penulis mengambil beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Kesimpulan 1. Dari data Subyektif dan obyektif yang didapatkan pada Ny.S, maka ditegakkan diagnosa/masalah aktual dan potensial ; G I, P 0, A 0, kehamilan 28 minggu 3 hari, situs memanjang, punggung kanan, presentase kepala, BAP, intra uterine, tunggal, hidup, keadaan janin dan ibu baik. 2. Penyebab utama anemia adalah kurang memadainya asupan makanan sumber Fe. Dimana didapatkan data pada Ny.S kurangnya pemahaman tentang makanan yang mengandung zat besi dan kurang mengkonsumsi tablet Fe, disebabkan karena ibu jarang memeriksakan kehamilannya.
87
3. Setelah dilakukan intervensi maka evaluasi akhir Hb meningkat menjadi 11 gr%. 4. Rencana asuhan di buat berdasarkan dengan diagnosa yang telah ditegakkan dan pelaksanaanya mengacu pada rencana asuhan pada Ny.S. B. Saran 1. Saran untuk pasien a. Disarankan kepada Ny.S untuk memeriksakan kehamilannya sesering kehamilan. b. Ny.S hendaknya membiasakan diri untuk mengkonsumsi mungkin untuk mengantisipasi komplikasi dalam
makanan yang tinggi kandungan zat gizinya guna memenuhi kebutuhan ibu dan janinnya dan hendaknya mengkonsumsi Fe 90 tablet selama hamil. c. Menyarankan pada Ny.S agar dapat memperoleh makanan yang berkualitas dibutuhkan satu cara mengelolah dan menyajikan makanan secara sempurna dan sehat yaitu : pilih sayuran, buahbuahan, daging/ikan yang masih segar dan dalam memasak sayuran jangan terlalu matang dan panci dalam keadaan tertutup.
88
d. Disarankan pada Ny.S dilakukan pemeriksaan kadar Hb tanggal 07 juni 2011 dan infeksi parasit. pemeriksaan tinja untuk mendeteksi adanya
89