Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan hadirnya perkembangan ilmu pengetahuan maka dapat dikatakan bahwa masyarakat dapat mengetahui berbagai macam pengetahuan. Khususnya ilmu keagamaan. Dalam agama Hindu, sumber dari ajaran agama Hindu adalah kitab suci Weda. Selain kitab suci Weda ajaran agama Hindu juga memiliki kitab-kitab lain sebagai sumber, dan di dalam setiap kitab memiliki fungsi dan peranannya masing-masing. Di dalam kitab tersebut terdapat sloka-sloka yang menggunakan bahasa Sansekerta, tiap sloka-sloka tersebut memiliki karakteristik dan pengertian-pengertian yang harus kita pahami lebih dalam.
1.2 Tujuan Penulisan

Suatu pekerjaan dapat menghasilkan sesuatu yang baik apabila dilandasi dengan tujuan yang akan memberi batas mengenai hal yang akan dikerjakan. Tujuan tersebut antara lain : 1.2.1. Tujuan Umum a. Untuk lebih mendalami ajaran agama hindu b. Untuk lebih memahami pengertian sloka agama hindu c. Untuk mengetahui berapa banyak sloka yang mengatakan Tuhan itu satu.
1

1.2.2. Tujuan Khusus a. Untuk memenuhi nilai mata kuliah Agama Hindu
1.3 Manfaat Penulisan 1. Menambah wawasan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan.

2. Lebih mengetahui dan memahami ajaran Agama Hindu

BAB II PEMBAHASAN

Agama Hindu merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan higga kini. Agama Hindu sering kali dianggap sebagai agama yang beraliran politeisme karena memuja banyak Dewa, namun tidaklah sepenuhnya demikian. Dalam agama Hindu, Dewa bukanlah Tuhan tersendiri. Menurut umat Hindu, Tuhan itu Maha Esa tiada duanya. Dalam salah satu ajaran filsafat Hindu, Adwaita Wedanta menegaskan bahwa hanya ada satu kekuatan dan menjadi sumber dari segala yang ada (Brahman), yang memanifestasikan diri-Nya kepada manusia dalam beragam bentuk. Dalam agama Hindu pada umumnya, konsep yang di pakai adalah monoteisme. Konsep tersebut dikenal sebagai filsafat Adwaita Wedanta yang berarti tak ada duanya. Selayaknya konsep ketuhanan dalam agama monoteistik lainnya, Adwaita Wedanta menganggap bahwa Tuhan merupakan pusat segala kehidupan di alam semesta, dan dalam agama Hindu, Tuhan dikenal dengan sebutan Brahman. Dalam keyakinan umat Hindu, Brahman merupakan sesuatu yang tidak berawal namun juga tidak berakhir. Brahman merupakan pencipta sekaligus pelebur alam semesta. Brahman ada di mana-mana dan mengisi seluruh alam semesta. Brahman merupakan asal mula dari segala sesuatu yang ada di dunia. Segala sesuatu yang ada di alam semesta tunduk
3

kepada Brahman tanpa kecuali. Filsafat Adwaita Wedanta menganggap tidak ada yang setara dengan Brahman, Sang pencipta alam semesta. Dalam keyakinan umat Hindu, Brahman hanya ada satu, tidak ada duanya, namun orang-orang bijaksana menyebutnya dengan berbagai nama sesuai dengan sifatnya yang maha kuasa, Konsep Ida Sang Hyang Widhi Wasa merupakan suatu bentuk monoteisme. Adapun sloka-sloka yang mengandung arti bahwa Tuhan itu satu antara lain : EKAM SAT WIPRAH BAHUDA WADANTI, AGNIM YAMAM MATARISWANAM artinya Tuhan itu hanya satu adanya, oleh para Resi disebutkan dengan berbagai nama seperti : AGNI, YAMA, MATARISWAN. (Reg Weda Mandala I Sukta 164, mantra 46) EKAM EWA ADWITYAM BRAHMAN artinya Tuhan itu hanya satu tidak ada duanya. ( Upanishad IV.2.1.) BRAHMAVID APNOTI PARAM TAD ESA BHYUKTA ,SATYAM JNANAM ANANTAM BRAHMA VEDA, NIHITAM GUHAYAH PARAME VYMAN SOSNUTE, KAMAN VIPASCITA ITI artinya Ia yang mengetahui Brahman sebagai kebenaran, pengetahuan dan tidak terbatas, ia yang bersembunyi dalam rongga hati dan ia yang sangat jauh di angkasa. Ia yang terpenuhi segala keinginannya dalam kesatuan dengan Brahman. Ia yang maha mengetahui. (Taittiriya Upanisad 2.1.1) OM NARAYANA EVEDAM SARVAM, YAD BHUTAM YAC CA BHAVYAM NISKALANKO NIRANJANO NIRVIKALPO, NIRAKHYATAH CUDDHO DEVA
4

EKO,

NARAYANO

NA

DVITYOSTI KASCIT artinya Om Narayana adalah semua ini, apa yang telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah Dewa Narayana. Ia hanya satu tidak ada duanya. ( Tri Sandya bait 2) EKO DEVAS SARVA-BHUTESU GUDAS, SARVA VYAPI SARVA BHUTANTAR, ATMA KARMADHYAKSAS SARVA, BHUTA DHIVASAS SAKSI CETA, KEVALO IRGUNASCA artinya Tuhan yang tunggal berada pada semua makhluk, menyusupi segala, inti hidupnya semua makhluk, hanya perbuatan, yang berada pada semua makhluk, saksi yang mengetahui, yang tunggal, bebas dari kuasa apapun. (Svetasvatara Up.VI.11) Bila mengkaji kitab suci weda maupun praktek keagamaan di India dan di Indonesia(Bali) maka Tuhan Yang Maha Esa disebut dengan berbagai nama . Berbagai wujud digambarkan untuk yang maha esa itu, walaupun sesungguhnya Tuhan Yang Maha Esa tidak berwujud, dan di dalam bahasa-bahasa Sansekerta disebut Acityarupa yang artinya tidak berwujud dalam pikiran manusia. Berdasarkan uraian pada sloka-sloka di atas, jelaslah bahwa Hyang Widhi Wasa adalah Tuhan Yang Maha Esa. Beliau adalah satu/tunggal. Bila Tuhan Yang Maha Esa dipuja dengan aneka persembahan, maka ia dipuja sebagai Tuhan yang personal, yang berperibadi. Untuk memahami lebih jauh hakikat ke-Tuhanan dalam agama Hindu, terlebih dahulu diuraikan tentang Ketuhanan dalam kitab suci Weda. Pernyataan ini jelas membuat umat-Nya membayangkan Tuhan Yang Maha Esa. Bagi mereka yang tinggi pengetahuan rohaninya. Tuhan
5

Yang Maha Esa digambarkan dalam pikirannya tanpa wujud baik dalam pikiran maupun kata-kata, sedangkan bagi yang pemahamannya sederhana, Tuhan Yang Maha Esa digambarkan dengan wujud-wujud tertentu, berpribadian dan dibayangkan sebagai wujud-wujud yang agung, Maha Kasih, Maha Besar dan sebagainya. Demikian pula bila kita meneliti kitab suci Weda, maka Tuhan Yang Maha Esa umumnya digambarkan sebagai Tuhan yang berpribadian itu, walaupun penggambarannya itu tidak jelas sejelas penggambaran kitab-kitab Itihasa dan Purana. Di dalam kitab suci Weda dinyatakan bahwa Tuhan Yang Maha Esa disebut dengan berbagai nama.

BAB III KESIMPULAN

Agama Hindu memiliki berbagai macam kitab-kitab sebagai sumber ilmu keagamaan yang mana setiap kitab tersebut terdapat slokasloka yang memiliki arti. Setiap sloka memiliki karakteristik makna tertentu, seperti sloka yang memiliki arti bahwa Tuhan itu satu. Dalam karya tulis ini memuat beberapa sloka yang pada intinya menyebutkan bahwa Tuhan/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa adalah satu atau tunggal. Konsep kepercayaan bahwa Tuhan itu satu/ tunggal disebut monoteisme yang dikenal sebagai filsafat Adwaita Wedanta yang berarti tak ada duanya. Widhi Tattwa juga merupakan konsep kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa. Banyak yang beranggapan agama Hindu sebagai agama yang beraliran politeisme karena memuja banyak dewa, namun tidaklah sepenuhnya demikian. Dalam ajaran agama Hindu, Tuhan itu Maha Esa tiada duanya (terutama dalam Weda, Agama Hindu Dharma dan Adwaita Wedanta). Dalam ajaran Adwaita Wedanta menegaskan hanya ada satu kekuatan dan menjadi sumber dari segala yang ada (Brahman), yang memanifestasikan diri-Nya kepada manusia dalam beragam bentuk Dewa-Dewi,seperti misalnya: Wisnu, Brahma, Siwa, Laksmi, Saraswati, dan lain-lain. Dalam Adwaita Wedanta dan kitab suci Weda juga menegaskan Tuhan diyakini hanya satu namun orang bijaksana menyebutnya dengan berbagai nama. Dalam hal ini dapat ditarik
7

kesimpulan bahwa dalam ajaran agama Hindu Tuhan itu satu atau tunggal.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal.1998.Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah.Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia Surya, Teja Meditation.2008.Sloka Ketuhanan.Weblog.htm

Anda mungkin juga menyukai