berdasarkan Undang-undang no. 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang no. 4 tahun 1994 tanggal 9 November 1994 PBB merupakan pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terhutang ditentukan oleh keadaan objek , keadaan subjek (yang membayarkan) tidak menentukan besarnya pajak
Subjek Pajak
adalah Orang atau badan yang secara nyata mempunyai : Hak atas bumi Memperoleh manfaat atas bumi Memiliki, menguasai dan atau memperoleh manfaat atas bangunan
Wajib Pajak
merupakan subjek pajak yang dikenakan kewajiban untuk membayar pajak
Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau diletakkan secara tetap pada tanah dan / atau perairan
1.
Digunakan semata-mata utuk melayani kepentingan umum dibidang ibadah, sosial, pendidikan, dan kebudayaan nasional yang tidak dimaksudkan memperoleh keuntungan
2. 3.
Digunakan untuk kuburan, kepentingan purbakala Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, taman nasional
4.
Dimiliki oleh Perwakilan Diplomatik berdasarkan azas timbal balik dan Organisasi Internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.
NJOPTKP adalah batas NJOP atas bumi dan/atau bangunan yang tidak kena pajak. Besarnya NJOPTKP untuk setiap daerah Kabupaten/Kota setinggi-tingginya Rp 12.000.000,dengan ketentuan sebagai berikut :
Wajib Pajak memperoleh pengurangan NJOPTKP sebanyak satu kali dalam satu Tahun Pajak. Apabila wajib pajak mempunyai beberapa Objek Pajak, maka yang mendapatkan pengurangan NJOPTKP hanya satu Objek Pajak yang nilainya terbesar dan tidak bisa digabungkan dengan Objek Pajak lainnya.
Setiap
Dasar Pengenaan PBB yaitu NJOP Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), yaitu harga ratarata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar. NJOP ditetapkan setiap tiga tahun oleh Menteri Keuangan.
Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) yaitu suatu persentase tertentu dari NJOP yang dipergunakan sebagai dasar penghitungan PBB.
NJKP
= (20% atau 40%) x NJOP untuk penghitungan PBB =
Dasar penagihan PBB adalah SPPT, SKP, dan Surat Tagihan Pajak (STP).
SP PT
LETAK OBJEK PAJAK PERHITUNGA N JUMLAH PAJAK TERHUTANG NAMA DAN ALAMAT WAJIB PAJAK OBJEK PAJAK & NJOP JUMLAH PAJAK YANG DIBAYARKAN