Anda di halaman 1dari 15

HAMBATAN SUATU KAWAT PENGHANTAR

I.

TUJUAN PERCOBAAN Adapun tujuan dalam melakukan percobaan ini adalah untuk menyelidiki pengaruh luas penampang (A), dan panjang suatu penghantar (L) terhadap nilai hambatan (R) suatu penghantar listrik.

II.

ALAT DAN BAHAN Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Catu Daya Kabel penghubung merah, Kabel penghubung hitam, Papan rangkaian Penghubung jembatan Sakelar 1 kutub Jepit sketer Kawat konstantan Kawat Nikrom

10. Amperemeter (Nst 2 A) 11. Votensiometer (Nst 0,1 V)

III. LANDASAN TEORI Dalam suatu penghantar, apabila panjang kawat dibuat semakin panjang, maka hambatan (R) juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya. Sedangkan apabila luas penampang kawat diperbesar, maka hambatan dari penghantar tersebut akan semakin kecil. Hal tersebut dapat dinyatakan bahwa R w L dan R w dituliskan bahwa: Rw L ...................................................................................................(1) A
1 dari ke dua kesimpulan tersebut dapat A

Kesebandingan di atas dapat dijadikan sebuah persaman, yaitu dengan mengalikan ruas kanan dengan suatu konstanta. Konstanta ini dikenal dengan hambatan jenis atau resistivitas yang di beri lambang V . Jika terdapat suatu kawat penghantar yang memiliki luas penampang (A) , panjang kawat (L), dan hambatan jenis ( ) maka besarnya hambatan (R) pada kawat penghantar tersebut dapat diketahui melalui persamaan berikut:
R!V L ...............................................................................................(2) A

dengan:

= hambatan jenis kawat ( .m) R = hambatan kawat ( ) A = luas penampang kawat (m2) L = panjang kawat (m)

Jadi untuk menentukan hambatan jenis kawat suatu penghantar, dapat ditentukan dengan persamaan (2) dan dapat juga dengan menggunakan hukum Ohm, yaitu R = V/I.

IV.

LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN Adapun langkah-langkah dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan (menggunakan hambatan tetap 100 ohm) 2. Menyusun alat dan bahan seperti pada gambar berikut:
A

(
Catu-daya

(V

Gambar 1. Set up percobaan

Catatan a. Mengatur sakelar dalam posisi terbuka (posisi 0) b. Menghubungkan catu-daya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan off) c. Memilih tegangan catu daya sebesar 3V DC d. Menghubungkan rangkaian ke terminal catu-daya (dengan

menggunakan kabel penghubung) 3. 4. 5. Mengukur L dan A kawat yang digunakan pada percobaan, Menghidupkan catu-daya kemudian menekan saklar S (posisi 1) Mengatur potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan tegangan sekitar 2 volt. 6. 7. Mengamati dan mencatat kuat arus yang mengalir pada amperemeter, Mengatur lagi potensimeter sehingga voltmeter menunjukkan tegangan sedikit lebih tinggi dari 2 volt, Kemudian mencatat kuat arus yang dihasilkan pada amperemeter, 8. Mengulangi langkah (4) sampai langkah (6) sebanyak 3 kali, kemudian mencatat hasilnya pada tabel pengamatan, 9. Mengganti kawat dengan kawat yang lain yang belum digunakan,

10. Mengulangi langkah (2) sampai langkah (6), kemudian mencatat hasilnya pada tabel hasil pengamatan berikut: No. 1 2 Jenis Kawat Kawat konstantan Kawat nikrom L (cm) A (mm2 ) V (Volt) I(mA))

V.

TEKNIK ANALISIS DATA Adapun teknik analisis datat yang akan dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan nilai dari panjang kawat L, luas penampang A, tegangan V, dan kuat arus I serta menyatakan hasilnya dalam bentuk:


X = X s (X ............................................................................................(3) dengan : X !
n !10

n !1

Xn n

dan (X !

n !10

(X  X )2 .........................(4) n 1 n !1 3

2. Menentukan nilai R dengan persamaan:



 

R!

V


dan (R !

xR


(I 


xR


(V 2..............................................(5)


xV

xI

1. Mencari nilai benar hambatan jenis kawat, dengan menggunakan persamaan:




V!

RA


...................................................................................................(6)
     

l (V ! xV xR (R  xV xA (A  xV xl (l ...........................................................(7)

(V KR =  x 100 %................................................................................(8) V

VI.

TABEL HASIL PENGAMATAN Adapun data hasil pengamatan yang didapatkan adalah sebagai berikut: JENIS KAWAT Kawat konstanta Perc. ke 1 2 3 4 5 Kawat Nikrom 1 2 3 4 5 L (cm) 77,6 77,6 77,6 77,6 77,6 78,5 78,5 78,5 78,5 78,5 D (mm) 0,35 0,35 0,35 0,35 0,35 0,46 0,46 0,46 0,46 0,46 V (V) 1,5 2,8 3,7 3,8 4,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 I (mA) 25,0 59,0 79,0 80,0 94,0 64,0 54,0 42,0 31,0 22,0

D nikrom = 0,39 mm D konstanta = 0,51 mm NST Voltmeter = 0,1 V Nst Ampermeter = 2 A VII. ANALISIS DATA Berdasarkan data yang didapatkan, maka dapat dilakukan analisis data berikut yang mana sebelum mencari nilai dari dicari terlebih dahulu

nilai dari luas penampang, tegangan rata-rata, dan kuat arus rata-rata.

a. Kawat Konstanta L = 77,6 cm = 77,6 x 10 2 m D = 0,51 mm

No. 1 2 3 4 5

V (volt) 1,5 2,8 3,7 3,8 4,5

I (mA) 25,0 59,0 79,0 80,0 94,0

1. A!

Luas penampang

1 TD 2 4 1 A ! (3.14)(0,51x10 3 ) 2 4 A ! 2,04 x10 7 m 2

(A ! 2

HA (D HD

1 (A ! 2 TD (D 2 1 (A ! 2 3.14(0,51x10 3 ) 0,005 x10 3 2 (A ! 8,0 x10 9 (A ! 0,08 x10 7 Sehingga,




A= As (A A= 2,04 s 0,08 x10 7 m 2 2. Hambatan

Untuk mencari rata-rata hambatan dilakukan dengan mencari nilai R dari setiap pengukuran kemudian dirata-ratakan. Untuk mempermudah dalam perhitungan dapat digunakan tabel pembantu sebagai berikut yang mana untuk menghitung besarnya nilai R dengan rumus R ! rumus (R !
V dan (R dengan I

HR HR (V  (I karena ampermeter digunakan yang digital, HV HI HR (V . HV

maka I = 0 sehingga persamaanya menjadi (R !

NO

V (Volt)

I(A)

R!

V ( ) I

(R !

HR (V HV

1 2 3 4 5

1,5 2,8 3,7 3,8 4,5

0,025 0,059 0,079 0,080 0,094

60,0 47,45 46,83 47,50 47,87 249,65

2,0 0,84 0,63 0,62 0,53 4,62

Rata-rata dari R dan R adalah R!

n 249,65 R! 5 R ! 49,93; (R !

(R

n 4,62 (R ! 5 (R ! 0,924; (R ! 0,92; Jadi R = 49,93 0,92 ohm 3. Mencari nilai dengan menggunakan persamaan berikut ini. RA L 49,93x 2,04 x10 7 V! 77,6 x10  2 V! V ! 1,31x10 5 ;m V ! 131x10 7 ;m

(V ! (V ! (V !

xV xV xV (L (A  (R  xL xA xR AR R A (R  (A  2 (L L L L 2,04 x10 7 49,93 2,04 x10  7 x 49,93 0,92  8,0 x10 9  0,05 x10  2 77,6 x10  2 77,6 x10  2 (77,6 x10  2 ) 2

(V ! 2,4 x10 7  5,2 x10 7  0,085 x10 7 (V ! 7,685 x10 7 (V ! 7,68 x10 7 Jadi V ! s 7,68 x10 7 131 .m

Kesalahan relatif hasil pengukuran(KR) adalah

KR ! KR !

(V x100 0 0 V

(7,68 x10  7 ) x100 0 0 (131x10 7 ) KR ! 5,86 0 0

b.

Kawat Nikrom L = 78,5 cm = 78,5 x 10-2 m D = 0,39 mm

No. 1 2 3 4 5

V (volt) 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0

I (mA) 64,0 54,0 42,0 31,0 22,0

1.

Luas penampang 1 A ! TD 2 4 1 A ! (3.14)(3,9 x10  4 ) 2 4 A ! 11,93 x10 8 m 2

(A ! 2

HA (D HD

1 (A ! 2 TD (D 2 1 (A ! 2 3.14(3,9 x10  4 ) 0,005 x10 3 2 (A ! 6,12 x10 9 (A ! 0,612 x10 8

Sehingga,


A= As (A A= ,0 s 0,612 x10 8 m 2 12

2.

Hambatan

Untuk mencari rata-rata hambatan dilakukan dengan mencari nilai R dari setiap pengukuran kemudian dirata-ratakan. Untuk mempermudah dalam perhitungan dapat digunakan tabel pembantu sebagai berikut yang mana untuk menghitung besarnya nilai R dengan rumus R ! rumus (R !
V dan (R dengan I

HR HR (V  (I karena ampermeter digunakan yang digital, HV HI HR (V . HV

maka I = 0 sehingga persamaanya menjadi (R !

NO

V (Volt)

I(A)

R!

V I ( )

(R !

HR (V HV

1 2 3 4 5

3,0 2,5 2,0 1,5 1,0

0,064 0,054 0,042 0,031 0,022

46,88 46,29 47,62 48,39 45,45 234,63

0,78 0,92 1,19 1,60 2,27 6,76

n 234,63 R! 5 R ! 46,926; R ! 46,93;

R!

n 6,76 (R ! 5 (R ! 1,352; (R ! 1,35;

(R !

(R

Jadi R = 46,93 1,35 ohm

3. Mencari nilai dengan menggunakan persamaan berikut ini.

10

RA L 46,93x12 x10 8 V! 78,5, x10  2 V! V ! 7,174 x10 6 ;m V ! 71,74 x10 7 ;m (V ! (V ! (V ! xV xV xV (L (A  (R  xL xA xR AR R A (R  (A  2 (L L L L 12 x10 8 46,93 12 x10 8 x 46,93 1,35  6,12 x10 9  0,05 x10  2 78,5 x10  2 78,5 x10  2 (78,5 x10 2 ) 2

(V ! 2,06 x10  7  3,64 x10 7  0,045 x10 7 (V ! 5,745 x10 7 ;m (V ! 5,74 x10 7 ;m Jadi V ! 71,74 s 5,74 x10 7 .m

Kesalahan relatif hasil pengukuran(KR) adalah


KR ! KR ! (V x100 0 0 V

(5,74 x10 7 ) x100 0 0 (71,74 x10 7 ) KR ! 8 0 0

VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN 8.1 Hasil Adapun hasil yang diperoleh berdasarkan analisis data yang dilakukan adalah  Untuk Kawat konstantan  Nilai hambatan yang didapatkan dari perhitungan adalah sebesar R = 49,93 0,92 ohm

11

Nilai hambatan jenis yang digunakan dalam percobaan tersebut adalah V ! s 7,68 x10 7 131 .m dengan kesalahan relatif sebesar 5,86 %

 Untuk Kawat Nikrom  Nilai hambatan yang didapatkan dari perhitungan adalah sebesar R = 46,93 1,35 ohm.  Nilai hambatan jenis yang digunakan dalam percobaan tersebut adalah V ! 71,74 s 5,74 x10 7 relatif sebesar 8% 8.2 Pembahasan Berdasarkan hasil yang didapatkan, dimana kesalahan relatif dari masing-masing percobaan adalah sebesar 5,86% dan 8%, yaitu kurang dari 10%, maka percobaan tersebut dapat ditolerir atau dengan kata lain percobaan yang dilakukan akurat. Akan tetapi dalam melakukan percobaan terdapat beberapa kesalahan-kesalahan ataupun kendala- kendala yang ditemui. Adapun kesalahan-kesalahan yang diperkirakan dilakukan dalam melakukan percobaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: a. Kesalahan umum adalah kesalahan yang terjadi karena kekeliruan praktikan. Misalnya, kesalahan dalam pembacaan dan pemakaian instrumen. Contoh kesalahan dalam pembacaan skala dalam mengukur tegangan pada amperemeter. b. Kesalahan sistematis adalah kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur atau instrumen dan disebabkan oleh pengaruh lingkungan pada saat melakukan praktikum. Misalnya, saat menentukan kuat arus, hasil yang ditunjukan pada amperemeter sering berubah-ubah. c. Kesalahan acak adalah kesalahan yang disebabkan oleh hal-hal lain yang tidak diketahui secara pasti tetapi terjadi. Misalnya, dalam melakukan perhitungan angka-angka dalam analisis data yang dilakukan. Hal ini sering terjadi, tetapi tidak diketahui atau sulit diketahui. multimeter atau kuat arus pada .m dengan kesalahan

12

Semua kesalahan yang diperkirakan dilakukan oleh praktikan tersebut, disebabkan karena adanya berbagai kendala-kendala dalam melakukan praktikum ini yaitu sebagai berikut: 1. Mengalami kesulitan( masih bingung) dalam merangkaikan rangkaian atau set up alat percobaan. Hal ini disebabkan karena gambar set up alat yang ditunjukan pada buku petunjuk praktikum tidak jelas. Masalah ini dapat diatasi dengan menanyakan langsung kepada penjaga laboran sehingga percobaan tetap dapat dilakukan. 2. Mengalami kesulitan dalam pembacaan nilai arus dan tegangan yang ditunjukkan alat karena pada saat pembacaan jarum penunjuk nilai arus pada amperemeter dan jarum penunjuk pada nilai tegangan pada voltmeter selalu bergerak terkadang alat- alat yang digunakan sensitive terhadap getaran sehingga sulit untuk mendapatkan data yang akurat. Cara mangatasi kesulitan ini adalah dengan melakukan percobaan secara teliti dan penuh kehati- hatian agar hasil pembacaan arus dan tegangan pada alat dapat akurat. 3. Mengalami dalam menentukan variasi Volt pada catu daya yang lebih dari 3 volt. Hal ini dipengaruhi karena keterbatasan kerja alat. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan variasi volt pada catu daya dibawah 3 volt agar amperemeter dan voltmeter yang digunakan tidak rusak.

IX.

SIMPULAN DAN SARAN` 9.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan pada percobaan ini, maka dapat disimpulkan bahwa 1. Nilai hambatan jenis yang digunakan dalam percobaan untuk kawat konstanta adalah V ! s 7,68 x10 7 131 .m dengan

kesalahan relatif sebesar 5,86 % sedangkan nilai hambatan jenis untuk kawat Nikrom adalah V ! 71,74 s 5,74 x10 7 kesalahan relatif sebesar 8%. .m dengan

13

2. Semakin luas penampang suatu kawat, maka hambatan (R) juga akan semakin kuat, dan begitu juga sebaliknya. Sedangkan semakin panjang suatu kawat maka hambatannya akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya.

9.2 SARAN Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam melakukan percobaan ini adalah sebaiknya praktikan membaca dan memahami percobaan terlebih dulu sebelum melakukan percobaan karena percobaan ini tergolong sulit dalam merangkaikan percobaan dan butuh pemahaman khusus, sehingga pengetahuan awal dalam melakukan percobaan ini sangat penting.

14

DAFTAR PUSTAKA Giancoli, D. 2001. Fisika Edisi Kelima Jild I. Jakarta: Erlangga. Suardana, I Kade. 2007. Petunjuk Praktikum Laboratorium Fisika 3. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

15

Anda mungkin juga menyukai