Anda di halaman 1dari 5

ANGGARAN, PENGANGGARAN DAN KINERJA

1. Pengertian Sebuah rencana yang di susun dalam bentuk kuantitatif dalam satuan moneter untuk satu periode, biasanya dlam waktu satu tahun. 2. Perencanaan tujuan dasar dan sasaran Dimulai dengan tahapan aktifitas perencanaan tujuan dasar dan sasaran. Tujuan dasarnya adalah rumusan yang luas dan jangka panjang yang berkaitan dengan pemenuhan kubutuhan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sasaranya adalah kesehatan pendidikan dan pembangunan infrastruktur. 3. Perencanaan operasional Merupakan jabaran operasional dari tujuan dasar dan sasaran yang telah di tetapkan dalam perncanaan strategis. 4. Penggangaran Proses untuk mempersiapkan suatu anggaran yang berisi pernyataan dalam bentuk satuan uang meruapakan refleksi dari aktifitas dan target kinerja yang hendak di capai selama periode waktu tertentu. 5. Pengendalian dan pengukuran Pendendalian dilakukan dengan cara membandingkan anggaran dengan realisasinya. Pendendalian di maksutkan untuk memastikan apakah jumlah realisasi pengeluaran atau belanja tidak melebihi dari jumlah yang di anggarkan. Pengukuran adalah aktifitas pencatatan realisasi pendapatan dan belanja yang di gunakan sebagai dasr pembandingan dengan angaran dalam aktifitas pengendalian 6. Pelaporan ,analisis, dan umpan balik Penyusunan laporan memuat jumlah pendapatan dan belanja yang di anggarkan dan realisasinya, serta selisih atau perbedaan antara yang direncanakan dengan yang di realisasikan. Selisih tersebut di analisis dan hasil analisis sebagai dasar untuk memberikan alternatif umpan balik untuk tahapan aktifitas sebelumnya. 7. Fungsi anggaran 1. Penyelarasan terhadap rencana strategis 2. Alat koordinasi 3. Pembagian tanggung jawab 4. Dasar evaluasi kinerja

8. Sususan dan komponen anggaran Anggaran di bagi 2 komponen : 1. Anggaran operasi (operating budget) 2. Anggaran keuangan (financial budget) 9. Prinsip publik expenditure management Disebutkan bahwa penganggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian dengan input pengeluaran anggaran setidaknya harus mempertimbangkan prinsip prinsip pengelolaan pengeluaran daerah, antara lain : 1. Akuntabilitas 2. Value for money 3. Kejujuran 4. Transparansi 5. Pengendalian

APBD
1. Pengertian Anggaran merupakan alat bagi PEMDA untuk mengarahkan dan menjamin kesinambungan pembangunan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat 2. Struktur APBD a. Pendapatan daerah : semua penerimaan daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi hak daerah terdiri dari : Pendapatan asli daerah Dana perimbangan Lain lain pendapatan daerah yang sah

b. Belanja daerah : semua pengeluaran daerah dalam perode tahun anggaran tertentu yang menjadi beban daerah, terdiri dari : Belanja pegawai Belanja barang dan jasa Belanja modal Bunga Subsidi Hibah Bantuan sosial Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan

Belanja tidak terduga

c. Pembiayaan : transaksi keuangan daerah yang dimaksutkan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah Penerimaan Pengeluaran

3. Fungsi APBD adalah: a. Fungsi otorisasi b. Fungsi perencanaan c. Fungsi pengawasan d. Fungsi alokasi e. Fungsi distribusi f. Fungsi stabilitasi 4. Prinsip-prinsip penganggaran a. Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, barang atau jasa dianggarkan dalam APBD b. Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan secara bruto c. Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dapat berdasarkan ketentuan perundang-undangan d. Pengenggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus di dukung dengan dasar hukum yang melandasinya. 5. Pengendalian Pengeluaran Daerah Penggunaan Anggaran Daerah yang berorientasi pada kinerja memberikan implikasi bagi Pemda dalam pengeluaran daerah. Kegagalan Pemda dalam program efisiensi pengeluaran daereah di masa lalu disebabkan oleh beberapa faktor, anatara lain : 1. Pengeluaran belum berorientasi pada kinerja dan kepentingan publik 2. Pengeluaran daerah yang dilakukan berorientasi jangka pendek 3. Pemda bersifat reaktif, tidak proaktif untuk mengeliminasi sumber pemborosan keuangan daerah 4. Tidak adanay pengetahuan yang memadai mengenai sifat biaya 6. Anggaran Kinerja Adalah suatu sistem anggaaran yang mengutamakan kepada upaya pencapaian hasil kerja atau output dari perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan dicapai serta

7. Belanja langsung Belanja yang dipengaruhi oleh adanya program atau kegiatan yang direncanakan, terdiri dari belanja pegawai/personalia, belanja barang/jasa, belanja pemeliharaan dan belanja perjalanan dinas 8. Belanja tak langsung Terdiri dari belanja pegawai/personalia, belanja barang/jasa, belanja

pemeliharaan,dan belanja perjalanan dinas 9. Plafon anggaran Batasan anggaran tertinggi atau maksimum yang dapat diberikan atas suatu kegiatan atau unit fungsional Langakah - langkah penentuan plafon anggaran daerah a. Proses penentuan plafon anggaran di tentukan oleh perangkat pengelolaan keuangan dareah b. Alokasi naggaran didasarkan pada fungsi yang menjadi prioritas melalui pembobotan c. Unit kerja yang memberikan dukungan yang lebih besar terhadap fungsi yang menjadi prioritas akan mendapat plafon yang lebih besar 10. Tolok ukur kinerja Ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja perangkat daerah. Tolok ukur kinerja di tetapkan dalam bentuk standard pelayanan yang di tentukan oleh masing masing daerah. Satuan ukur harus di manfaatkan oleh pihak internal dan external unutk mengontrol efisiensi dan efektifitas pengeluaran yang dilakukan. Bagi pihak internal adalah dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan serta efisiensi biaya. Bagi pihak external di gunakan untuk mengontrol dan memberikan informasi kepada publik.

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH

FAJAR KURNIAWAN K7408213

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVESRITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Anda mungkin juga menyukai