Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sayuran adalah tumbuhan yang dapat bermanfaat dan penting untuk tubuh manusia. Biasanya, sayuran itu merupakan bahan pangan yang mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi oleh manusia dalam keadaan segar atau setelah diolah. Beberapa jenis sayuran dapat dikonsumsi dalam keadaan masih segar atau mentah, tanpa proses pemasakan dan juga beberapa jenis sayuran lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus atau

diuapkan, digoreng (tetapi hanya beberapa jenis sayuran saja), atau juga dengan cara disangrai. Sayuran juga merupakan bahan makanan yang mudah diperoleh, dan terjangkau harganya. Sayuran banyak dijual di pasar tradisional, maupun di pasar modern seperti pasar swalayan, ataupun cara lain untuk memperoleh sayuran adalah dengan cara menanamnya sendiri di perkarangan rumah misalnya. Sayuran memiliki berbagai macam vitamin dan berbagai kandungan mineral yang baik bagi manusia sesuai dengan jenisnya, seperti wortel memiliki kandungan vitamin A yang dapat menjaga kesehatan mata, mentimun memiliki kandungan mineral seperti potassium, magnesium, dan phosphorus yang digunakan sebagai obat alami untuk penderita hipertensi, bayam yang

mengandung zat besi tinggi yang sangat baik untuk menghindari kita dari penyakit kurang darah atau disebut juga anemia, dan jenis sayuran lainnya. Namun sayuran juga bisa menjadi tidak baik dan tidak mengeluarkan kandungan vitamin dan berbagai mineralnya, bila kita tidak bisa mengolahnya. Seperti direbus terlalu matang, atau digoreng, dan lain sebagainya. Hal tersebut menimbulkan senyawa-senyawa yang terkandung dalam sayuran tersebut dan menjadi kompleks akibat percampuran senyawa-senyawa kimia dari hasil proses pemasakan sayuran, hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Sayuran yang diharapkan menjadi sumber vitamin tetapi berakibat menjadi racun atau sumber penyakit manusia. Apalagi kebiasaan kita yang suka memasak dalam jumlah besar untuk lauk pauk sehari-hari , ketika sudah dingin pasti kita akan menghangatkan lauk sayuran tersebut. Sehingga sayuran tidak lagi dalam keadaan fresh atau segar. Sayur bayam dipilih menjadi objek penelitian karena sayuran bayam sangat mudah ditemui pada kegiatan keseharian seperti dirumah, dan hampir seluruh ibu rumah tangga dapat memasak sayuran bayam. Sayur Bayam mengandung zat besi yang berupa Fe2+ (ferro) yang sangat baik untuk manusia. Namun bila pengolahan bayam salah, dapat merusak kandungan bayam yang juga merubah dari sayuran yang bermanfaat untuk tubuh menjadi sayuran beracun, karena konsentrasi dalam bayam yang berubah secara cepat bila tidak langsung dimakan bila sudah dimasak.

Penelitian perbandingan konsentrasi Fe pada air rebusan sayur bayam pada proses pemasakan berulang, bertujuan untuk mengetahui bagaimana kandungan mineral tersebut akan tahan dan akhirnya menghilang, dan bahkan berubah menjadi racun. Dengan penelitian ini, juga dapat menumbuhkan rasa peduli terhadap bagian kecil kehidupan manusia, bila kesalahan dalam pengolahan sayuran terjadi berulang-ulang maka dapat berakibat fatal dan dapat mengancam nyawa seseorang. Semoga penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi khalayak ramai.

1.2 Perumusan Masalah


Atas dasar penentuan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terjadi perubahan perubahan konsentrasi mineral Fe pada sayuran bayam yang telah dimasak berulang? 2. Apakah Dampak Buruk Zat Besi?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang bermanfaat bagi orang lain dalam memahami perbandingan konsentrasi Fe pada air rebusan sayur bayam akibat di masak berulang-ulang. Tujuannya antara lain: 1. Mengetahui perubahan konsentrasi mineral Fe pada sayuran bayam yang telah dimasak berulang. 3

2. Mengetahui dampak buruk zat besi.

1.4 Manfaat Penelitian


Kegunaan penelitian ini adalah sebagai informasi bagi masyarakat Indonesia termasuk didalamnya adalah pengajar dan pelajar agar lebih memahami tentang perbandingan konsentrasi Fe pada air rebusan sayur bayam pada proses pemasakan berulang dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai