Anda di halaman 1dari 14

Mohammad Idzham Reeza G0006503

` 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Radikal bebas merupakan atom yang memiliki 1 elektron bebas dan terdapat dalam tubuh melalui proses pernafasan,metabolisme sel,peradangan dsb.Untuk mengatasi bahaya yang timbul akibat ROS, tubuh mengembangkan mekanisme perlindungan untuk mencegah pembentukan ROS dan peroksidasi lipid dan memperbaiki kerusakan yang terjadi termasuk kulit. Tipe radikal bebas turunan O 2 reaktif: Superoksida Hidroksil (OH) Peroksil (ROO) Hidrogen Peroksida (H 2 O 2) Singlet oksigen(O 2 ) Oksida nitrit(NO) Asam hipoklorit(HOCL)

Anti oksidan dibedakan menjadi dua golongan : a)Anti oksidan pencegah (preventive anti oxidant). ` Contoh : Enzim super oksida dismutase (SOD), katalase, glutation peroksidase, glutation, sistein. b)Anti oksidan pemutus reaksi rantai (chain breaking anti oxidants). ` Contoh : Vitamin C, vitamin E, glutation dan sistein.
` 1. 2. 3. 4.

Anti oksidan bekerja melindungi sel dan jaringan dengan cara :(2) Memusnahkan (scavenge) ROS secara enzimatik atau dengan reaksi kimia langsung. Mengurangi pembentukan ROS. Mengikat ion logam. Memperbaiki kerusakan sel sasaran secara biomolekul.

Terdapat tiga macam antioksidan yaitu: 1). Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang berupa enzim superoksida dismutase, glutathione peroxidase dan katalase. 2). Antioksidan alami yang dapat diperoleh dari tanaman atau hewan yaitu tokoferol, vitamin C, betakaroten, flavonoid dan senyawa fenolik. 3). Antioksidan sintetik, yang dibuat dari bahan-bahan kimia yaitu Butylated Hroxyanisole (BHA), BHT, TBHQ, PG dan NDGA yang ditambahkan dalam makanan untuk mencegah kerusakan lemak.

Merupakan metaloenzim,aktivitas tergantung adanya kofaktor logam Cu,Zn dan Mn. Dikenal sebagai eritrocuprein,indofenol oksidase dan tetrazolium oksidase. Gen SOD terletak pada kromosom 21,6&4 secara berurutan(21q22.1,6q25.3&4p15.3-p15.1) Berfungsi sebagai katalisator reaksi dismutasi dari anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan molekul oksigen.

` ` `

Berdasarkan pada logam yang berperan sebagai kofaktor pada sisi enzim,SOD menjadi 3 yaitu Cu/Zn-SOD,Mn-SOD dan FeSOD,selain daripada 3 ini maka selebihnya disebut EC-SOD. Cu/Zn-SOD ditemukan dalam siotsol,kloroplas dan pada sel ekstraseluler. Mn-SOD ditemukan pada mitokondria sel eukariot dan peroksisom. Fe-SOD ditemukan pada bagian kloroplas. EC-SOD ditemukan pada cairan ekstraseluler mamalia.

Semua bentuk SOD mempunyai inti yang targetnya pada kompartmen subseluler ujung terminal amino. Isoenzim SOD diatur oleh derajat stres oksidatif pada kompartmen subseluler. Kerja enzim dapat dilihat pada banyaknya produk peroksidasi lipid dari setiap organel,dimana aktivitas enzim akan menyebabkan produk oksidasi lipid.

SOD-katalis dismutasi dari superoksida dapat ditulis dengan setengah reaksi berikut:
+M n+ -SOD + O 2 M (n +1) +-SOD + O 2 - n M M (n+1)+ -SOD + O 2 SOD + O 2 M (n+1)+ -SOD + H 2 O 2 . n M +-SOD 2 O + M n+ -SOD + O 2 + 2H + M 2H + + (n +1) +-SOD + H 2 O 2.

Di mana M = Cu (n = 1); Mn (n = 2); Fe (n = 2); Ni (n = 2).

` `

Homotetramer terglikolisasi. Menangkap radikal superoksida yang terbentuk pada permukaan sel Aktif dalam cairan & matriks ekstraseluler seperti jantung,plasenta dan paru-paru. Cairan ekstrasel seperti plasma,cairan sinovial & cairan serebrospinal mempunyai 1 fraksi kecil EC-SOD. Mengendalikan bioavailabilitas nitrit oksida yang diinduksi oleh IFN dan dihambat oleh TNF&TGF. Berikatan dengan proteoglikan.

Tubuh menghasilkan senyawa radikal bebas melalui proses fosforilasi. Selama proses fosforilasi oksidatif, O2 tereduksi menjadi H2O dengan penambahan 4 elektron, sehingga terbentuk radikal anion superoksida yang kemudian menjadi hidrogen peroksida (H2O2) oleh enzim SOD. Proses fosforilasi di mitokondria menyebabkan 1 molekul O2 tereduksi oleh 4 elektron bersama-sama dengan ion H+ membentuk 2 molekul H2O. Jika elektron yang mereduksi O2 kurang dari 4, proses fosforilasi berlangsung tidak sempurna dan terbentuk senyawa radikal bebas.

1. 2. 3.

Aterosklerosis adalah penyebab utama penyakit jantung ditandai ateroma(plak) yg mengandung lipid & kolestrol pd dinding arteri,terjadi pengerasan dinding arteri dan penyempitan lumen arteri. Dapat terjadi melalui proses inflamasi kronik & stres oksidatif.Dari salur darah arteri,sel endotel melepaskan nitric oksida yg berfungsi: Mengatur kelenturan penbuluh darah Menjaga komposisi otot tetap seimbang Mencegah pembekuan darah agar tidak terjadi inflamasi dan stres oksidatif.

` ` 1. 2. 3.

Kelainan fungsi SOD : Disfungsi endotel pd pembuluh darah. Disfungsi endotel pada arterosklerosis terjadi secara bertahap yaitu: Terjadi akumulasi lipid di intraseluler. Terjadi ateroma Terjadi fibroatheroma & komplikasi pada sel endotel.

` 1. 2. 3. 4.

Bila sel endotel mengalami kerusakan, Nitric oksida berkurangan. Sistem keseimbangan dinding pembuluh darah akan terganggu. Terjadi penebalan otot dinding pembuluh darah. Makrofag,trombosit,LDL kolestrol yang teroksidasi akan membentuk kompleks yang disebut fatty streak & plak arterosklerosis. Terapinya adalah antioksidan dgn pemberian suplemen antioksida secara oral dgn teknologi gliadin,suplementasi gliSODin.

1.

2.

3.

Goodsell, David. 2007. Molecule of the Month: Superoxide Dismutase. http://www.rcsb.org/pdb/static.do?p=educatio n_discussion/molecule_of_the_month/pdb94_1.htmWinarsi,Hery. 2009. Antioksidan Alami & Radikal. Kanisius. Murray Robert K., Granner Daryl K., Rodwell Victor W., 2009. Biokimia Harper, Edisi 27.Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta. McCord JM, Fridovich I. Superoxide dismutase. An enzymic function for erythrocuprein (hemocuprein).J Biol Chem. 2006. Nov 25;244(22):6049-55.

Anda mungkin juga menyukai