Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. PENDAHULUAN
Gambar 1. Prokariot Kelompok Prokariot meliputi Archaebakteri dan Bakteri. Gambar di atas adalah dua tipe bakteri. Gambar sebelah kiri adalah Cyanobakteria, yang merupakan organisme autotrof karena dapat mensintesis makanannya sendiri melalui fotosintesis. Gambar sebelah kanan adalah Salmonella, yang merupakan organisme heterotrof. Salmonella memiliki banyak flagella, alat gerak ini membuat Salmonella dapat bergerak di dalam usus hewan. Keberadaan Salmonella menyebabkan penyakit Salmonellosis yang merupakan food-borne illness.
Prokariota = organisme uniseluler yang tidak memiliki nukleus dan organellaorganella dengan fungsi khusus. Eukariota = sel yang telah memiliki nukleus dan organella-organella dengan fungsi khusus, sel ini antara lain terdapat pada tanaman dan hewan. Organisme uniseluler tanpa nukleus dikelompokkan ke dalam Kingdom Prokariota (sebelumnya disebut Kingdom Monera/Mychota) sistem klasifikasi yang memisahkan Prokariota dan Eukariota diterapkan mulai tahun 1939 oleh Biologis Amerika bernama Herbert Copeland.
Tahun 1970-an para ilmuwan menetapkan bahwa Cyanobakteria (sebelumnya dikenal sebagai Alga Hijau-Biru) memiliki karakteristik fisik yang membuat mereka lebih dekat dengan bakteri daripada dengan alga shg Cyanobakteria dikelompokkan dalam Kindom Prokariota sedangkan alga tetap diklasifikasikan dalam Kingdom Protista/Protozoa.
Pada tahun 1990, Mikrobiologis Amerika bernama Carl Woese mengusulkan agar bakteri dibagi dalam dua kelompok, yaitu Archaebakteri dan Bakteri, hal ini didasarkan pada perbedaan structural dan fisiologis yang dimiliki keduanya. Archaebakteri meliputi sekelompok kecil organisme yang bersifat primitif dan anaerobik (organisme yang tidak membutuhkan oksigen) hanya ditemukan pada habitat-habitat tertentu, terkadang di lingkungan ekstrim seperti di ventilasi hydrothermal di dasar laut dalam.
Bakteri dapat hidup pada berbagai jenis lingkungan, dengan atau tanpa oksigen, pada berbagai suhu, dan pada berbagai tingkat asiditas.
B. STRUKTUR
Ukuran sel prokariota 0,0001 s/d 0,003 mm. Sel prokariota diselubungi oleh dinding sel dinding sel mengandung peptidoglycan (molekul protein gula yg khusus terdapat pada prokariota). Dinding sel Archaebakteria memiliki komposisi kimia yg lebih kompleks drpd bakteri. Di bagian dalam dinding sel tdp membrane plasma (merupakan struktur tipis, fleksibel, kuat) membrane tersusun dari 2 lapis molekul fosfolipid, diselingi protein transport.
Fungsi membrane plasma: mengatur keluar masuknya molekul ke dalam sel, replikasi DNA utk pembelahan sel, sintesis molekul ATP, dan pd bbrp prokariota jg utk fotosintesis. Di dlm sel tdp sitoplasma sitoplasma mengandung garam-garam terlarut, nutrient, enzim, dan molekul-molekul lainnya umumnya semua reaksi biokimia tjd di sitoplasma.
Prokariota memiliki 1 molekul DNA yg terapung bebas dlm sitoplasma, pd suatu lokasi yg disebut nukleoid. Byk spesies prokariota lain memiliki DNA dlm satu lingkaran kecil dalam sitoplasma yang disebut plasmid. Sitoplasma memiliki ribosom yg memproduksi protein ribosom mengandung RNA. Struktur Ribosomal RNA pada Archaebakteri berbeda dgn struktur yg ada pd bakteri hal ini menjadi dasar utk identifikasi. Prokariot tdk memiliki organelle (tdk memiliki nucleus, kloroplas, mitokondria, lisosom, dan apparatus golgi). Bbrp Archaebakteri dan Bakteri fotosintetik memiliki membrane internal perluasan dari membrane plasma yang disebut Chromatophores atau Thylakoids, membrane ini mengandung pigmen untuk fotosintesis. Bbrp spesies Prokariot membentuk Endospora struktur berdinding tebal dan terdehidrasi yang membuat Prokariot dapat tahan hidup pada lingkungan ekstrim kering dan bersuhu sangat tinggi untuk waktu yang lama. Anthrax dan Tetanus adalah contoh penyakit yang disebabkan oleh Bakteri berbentuk Endospora. Bbrp Prokariot, seperti Salmonella, dapat bergerak secara bebas menggunakan flagella. Flagella Prokariot tdd serat kecil protein flagellin. Satu sel Prokariot dapat memiliki satu buah flagella, atau satu grup flagella pada salah satu atau kedua kutub sel, atau keseluruhan sel-nya tertutup oleh flagella.
Banyak diantara spesies Prokariot juga memiliki Pili, yaitu perluasan membrane sel yang berbentuk seperti rambut, yang digunakan untuk menempel pada tanah, batu, gigi, atau benda lainnya
C. REPRODUKSI
Cara reproduksi : aseksual dgn pembelahan biner (binary fission). Proses reproduksi : DNA dalam sitoplasma bereplikasi sel membelah menjadi dua bersamaan dengan proses pembelahan masing-masing molekul DNA bergerak menuju sel-sel yang baru terbentuk.
Bbrp spesies prokariot juga mengalami berbagai proses rekombinasi genetic suatu bakteri memindahkan satu atau lebih gen dari suatu organisme dan menggabungkannya dengan gen dalam tubuh bakteri tersebut. Bakteri juga bisa melakukan proses konjugasi pertukaran gen antara dua jenis organisme. Rekombinasi genetic dan konjugasi membentuk jenis Prokariot baru yang memiliki sifat biokimia tertentu.
D. PEROLEHAN NUTRISI
Berdasarkan cara perolehan nutrisinya, ada dua jenis Prokariot, yaitu autotrof dan heterotrof. Prokariot autotrof adalah prokariot yang mendapatkan energi dari dari fotosintesis atau dari molekul anorganik Ada dua jenis Prokariot Autotrof, yaitu Fotoautotrof dan Chemoautotrof.
Prokariot Fotoautotrof meliputi Cyanobakteri serta Archaebakteri Sulfur-Hijau dan Archabakteri Sulfur- Ungu; jenis Prokariot ini mendapatkan energi dari matahari. Prokariot Chemoautotrof, seperti Nitrobacter dan Nitrosomonas, mendapatkan energi dari molekul inorganic seperti H2S, NH3, dan Fe. Heterotrof adalah organisme yang mengandalkan molekul organik jadi seperti glukosa dan alkohol sebagai sumber karbon-nya. Organisme heterotrof mendapatkan energi dengan mendegradasi molekul organik seperti potongan tumbuhan atau hewan Ada dua jenis heterotrof, yaitu Fotoheterotrof dan Chemoheterotrof.
Photoheterotrof menggunakan cahaya sebagai sumber energinya. Sedangkan Chemoheterotrof menggunakan molekul organik sebagai sumber karbon dan sumber energi.
E. EVOLUSI
Prokariot dianggap sebagai nenek moyang semua bentuk kehidupan oleh Ahli Evolusi.
Fosil menunjukkan bahwa Cyanobakteri adalah salah satu jenis organisme yang berevolusi di masa-masa awal Bumi terbentuk diperkirakan pada 3,4 3,5 milyar tahun yang lalu.
Pada masa-masa awal Bumi terbentuk, diperkirakan Bumi tidak mengandung oksigen pada masa itu Cyanobakteri diperkirakan melakukan proses fermentasi (proses kimia pada lingkungan anaerob) untuk membentuk molekul ATP.
Cyanobakteri menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis oksigen inilah yang kemudian mengisi bumi. Dgn adanya gas O2 di atmosfer, terbentuklah bakteri yang dapat menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi (respirasi aerobic) Proses respirasi aerobik ini dianggap sebagai langkah awal dalam evolusi sel-sel eukariotik. Bbrp studi molecular tentang perkembangan evolusioner gen-gen Archaebakteri menghasilkan hipotesis bahwa Archaebakteri mungkin berevolusi dari 3,5 milyar tahun yang lalu, yaitu tidak jauh sebelum Cyanobakteri berevolusi. Pada teori Endosimbiosis, para ilmuwan evolusi menganggap bahwa Eukariot sederhana berevolusi dari Prokariot Karnivora (prokariot yang memangsa prokariot lainnya) Menurut teori ini, prokariot yang dimangsa tetap aktif pada tubuh prokariot pemangsa, dan seiring berjalannya waktu prokariot yang dimangsa ini berubah menjadi mitokondria dalam hewan protozoa (atau mungkin hewan sejenis protista yang kemudian berevolusi menjadi protozoa).
Menurut teori Endosimbiosis jg Bakteri Fotosintetik dimakan oleh Prokariot lain lalu bakteri yang dimangsa ini terus berfotosintesis dalam tubuh prokariot pemangsa Bakteri fotosintetik yang dimangsa ini kemudian berevolusi menjadi kloroplas pada Protista Fotosintetik dianggap sebagai nenek moyang tumbuhan.
E. PERANAN PROKARIOT
1)
Fiksasi Nitrogen spesies-spesies Cyanobacteria mengubah nitrogen di atmosfer menjadi molekul nitrogen yang kemudian digunakan oleh organisme lain sebagai sumber makanan 2) Mengkontribusikan O2 3) Berperan dalam rantai makanan 4) Berperan sebagai pendaur ulang karbon, nitrogen, fosfor,sulphur, dan elemen-elemen lainnya. 5) Bbrp jenis bersifat pathogen misalnya penyakit TBC, Gonorrhea, Pneumonia, dan Syphilis 6) Bbrp jenis memproduksi antibiotic misalnya bakteri Actinomycetes yang hidup di tanah 7) Bbrp jenis digunakan di industri untuk mensintesis vitamin, anzim, dan asam organic 8) Bbrp jenis digunakan untuk produksi makanan dan obat-obatan. 9) Bbrp jenis digunakan dalam system pengolahan limbah Archaebakteri penghasil metana digunakan secara luas di Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk mengubah bahan pencemar organik menjadi metana. 10) Archaebakteri merupakan sumber makanan bagi organisme lain yang hidup di mata air panas dan ventilasi hidrotermal
REFERENSI Alcamo, I. Edward. "Prokaryote." Microsoft Student 2008 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2007.