1. 2.
3.
4. 5.
DISUSUN OLEH: ANDI KURNIAWAN BENNY YULIARTO ONKY DENISA HERINA TITIS WAHYUNI SOFIANA COMMUNITY COLLAGE Jalan Mayor Bismo Nomer 27 Telp (0354)683128 KEDIRI 2007/2008
HALAMAN PENGESAHAN Makalah dengan judul yang disusun oleh : Andi k,Benny Y,Onky D,Herina T dan Wahyuni S sebagai tugas mata kuliah Kewarganegaraan yang dibimbing oleh Bapak Drs.Munasim MM selaku dosen mata kuliah di Community Collage.
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat & ridho ALLAH SWT.karena tanpa rahmat & ridhoNYA,kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Drs.Munasim selaku dosen pengampu kewarganegaraan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.Kami juga mengucapkan kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu kami dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang individu dan masyarakat. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen.Demi tercapainya makalah yang sempurna.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul .. 1 Halaman Pengesahan .................................................... 2 Kata Pengantar . 3 Daftar Isi ...................... 4 Bab I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang ... 5 Rumusan Masalah .. 5 Tujuan Umum .... 5 Manfaat .. 5 Bab II ISI/PEMBAHASAN 2.1 Individu 2.1.1 Manusia selaku Individu . 6 2.1.1.1 Naluri mempertahankan kelangsungan hidup. 6 2.1.1.2 Naluri mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan ... 7 2.1.1.3 Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan 8 2.1.2 Manusia selaku makhuk sosial 8 2.2 Masyarakat 2.2.1 Pengertian Masyarakat 8 2.2.2 Status dan peran Individu dalam Masyarakat ..... 9 2.3 Pancasila sebagai acuan nilai,moral,norma dan hukum dalam masyarakat Indonesia .. 11 2.4 Fungsi Pancasila bagi kehidupan dan bangsa Indonesia 2.4.1 Pancasila sebagai pedoman sikap dan perilaku setiap individu .... 13 2.4.2 Pancasila sebagai pedoman bermasyarakat .. 13 2.4.3 Pancasila sebagai Pedoman bernegara .. 14 Bab III KESIMPULAN . 15 Daftar Pustaka 16
BAB I PENDAHULUAN
1.1 1.2 LATAR BELAKANG
Memenuhi tugas makalah kewarganegaraan yang diberikan Bp.Munasim.
RUMUSAN MASALAH
Indiviu adalah seorang manusia yang khas. Ia mempunyai kemampuan dan kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Untuk mengembangkan kemampuan dan memenuhi kebutuhannya,ia tidak bisa berdiri sendiri,ia membutuhkan orang lain. Karena itulah ia hidup berkelompok membentuk masyarakat.
1.3
a. b.
TUJUAN UMUM
Mengetahui tentang peranan individu dalam masyarakat. Memahami kehidupan masyarakat. c. Memahami tentang pranata-pranata sosial budaya yang ada di masyarakat. d. Memahami tentang pentingnya Pancasila sebagai acuan nilai,moral dan norma bagi Bangsa Indonesia. e. Memahami tentang struktur social budaya. f. Mengetahui tentang proses social budaya.
1.4
a. b. c. d.
MANFAAT
Menjelaskan peranan masyarakat bagi individu. Menjelaskan peran dan status individu dalam masyarakat. Membandingkan perbedaan social dan stratifikasi nasional. Membandingkan antara nilai,moral dan norma. e. Menjelaskan fungsi Pancasila dalam kehidupan Bangsa Indonesia f. Menjelaskan pranata sosial budaya.
BAB II ISI/PEMBAHASAN
2.1 INDIVIDU
2.1.1 Manusia selaku Individu
Individu adalah seseorang/seorang manusia secara utuh. Utuh di sini diartikan sebagai suatu sifat yang tidak dapt dibagi-bagi. Merupakan satu kesatuan antara jasmaniah dan rohaniah yang melekat pada diri seseorang. Setiap individu mempunyai cirri khas yang berbeda dengan individu lainnya,seperti bentuk fisik,kecerdasan,bakat,keinginan,perasaan dan memiliki tingkat pemahaman/arti tersendiri terhadap suatu objek. Jadi individu adalah kondisi internal dari seorang manusia yang berfungsi sebagai subjek. Manusia selaku individu mempunyai 3 naluri,yaitu : a. b. c. Naluri unyuk mempertahankan kelangsungan hidup. Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan.
aturan
tertentu
sehingga
melahirkan
ilmu
pengetahuan.
Ilmu
pengetahuan ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan spiritual/batin manusia. Sedangkan penerapan ilmu dalam bentuk caradan alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut tekhnologi. Jadi tekhnologi adalah berbagai cara/alat untuk memenuhi kebutuhan material manusia. Keduanya tidak dapat dipisahkan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia baik selaku individu maupun masyarakat. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi yg dimiliki individu tidak seluruhnya hasil dai pengalaman sendiri,tetapi lebih banyak dari belajar dan meniru orang lain. Karena itu dalam memenuhi naluri ingin tahu dan mencari kepuasanpun tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kelompok.
sebagainya,memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa. Malinowski(1949),salah satu tokoh ilmu Antropologi dari Polandia menyatakan bahwa ketergantungan individu terhadap individu lain dalam kelompoknya dapat terlihat dari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya yang dilakukan melalui perantaraan kebudayaan. Rasa aman secara khusus tergantung kepada adanya system perlindungan dalam rumah,pakaian dan peralatan. Perlindungan secara umum,dalam pengertian gangguan/kelompok lain akan lebih mudah diwujudkan kalau manusia berkelompok. Untuk menghasilkan keamanan dan kenyamanan hidup berkelompok ini,diciptakan aturan-aturan dan kontrol-kontrol social tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap anggota kelompok. Selain itu ditentukan pula siapa yang berhak mengatur kehidupan kelompok untuk tercapainya tujuan bersama.
2.2 Masyarakat
2.2.1 Pengertian Masyarakat
8
Masyarakat,dalam Bahasa Inggris disebut society artinya sekelompok manusia yang hidup bersama,salinh berhubungan dan mempengaruhi,saling terikat satu sama lain sehingga melahirkan kebudayaan yang sama. Pengertian sekelompok manusia di sini,tidak mempunyai batas yang jelas harus beberapa orang,tetapi jumlahnya minimal 2 orang. Anderson dan Parker(Astrid Susanto,1977) menyebutkan secara rinci bahwa masyarakat adalah: a) b) c) d) e) f) g) h) Adanya sejumlah orang, Tinggal dalm suatu daerah tertentu, Mengadakan hubungan satu sama lain, Saling terikat satu sama lain karena mempunyai kepentingan bersama, Merupakan satu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaaan Adanya saling ketergantungan, Masyarakat merupakan suatu system yg diatur oleh norma-norma/aturanMenghasilkan kebudayaan. Menurut Soejono Soekamto(1987)beberapa cirri masyarakat perkotaan yang menonjol adalah: a) b) c) d) e) f) g) Kehidupan beragama kurang karena disebabkan adanya cara berpikir yg Dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain; Pembagian kerja lebih tegas dan mempunyai batas-bats yang nyata ; Banyak peluang mendapat kerja daripada orang desa ; Jalan pikiran yg rational menyebabkan interaksi sosial berdasarkan Jalan kehidupan yg cepat mengakibatkan pentingnya factor waktu; Perubahan social tampak jelas dan cepat sebagai akibat terbukanya rational,yg berdasakan pada perhitungan-perhitungan eksak;
solidaritas,
aturan tertentu,dan
mempunyai kepentingan yang beragam,maka setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam,maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di beberapa kelompok sesuai dengan kepentingan itu. Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi mempunyai aturan sendiri,maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini bertujuan menjjaga keutuhan,keseimbangan,kestabilan kelompoknya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai. Dalam kehidupan sehari-hari,setiap orang mempunyai peran dan tugas yang berbeda. Tugas seorang Dokter berbeda dengan guru,petani,supir atau TNI/POLRI. Tetapi masing-masing saling membutuhkan,saling bekerja sama untuk mencapi tujuan yang sama yaitu terpenuhinya kebutuhan dan mencapi kesejahteraan. Dengan demikian peran dan kedudukan sangat penting unutk menjaga keseimbangan dan integritas social. Kedudukan atau status seseorang dalam masyarakat ada 2 macam: a) Ascribed status,yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui perjuangan atau usaha sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran,seperti anak yang bergelar raden,otomatis anaknya juga bergelar raden. Seorang anak menjadi raja karena ayahnya adalh raja. Seorang anak yang berasal dari kasta sudra walaupun ia mempunyai kepintaran dan ketrampilan yang tinggi. Status ini sering pula disebut status yang tertutup,karena setipa orang tidak bisa menjadi anggota secara bebas. Perkawinan biasanya adalah cara untuk masuk ke dalm status ini. b) Achieved status, yaitu kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau perjuangan sendiri. Seseorang menjadi direktur sebuah perusahaan karena memang ia rajin dan ulet. Status seseorang menjadi guru karena ia berhasil masuk dan belajar dengan baik di IKIP. Status ini bersifat terbuka artinya setiap orang dapat mencapainya atau meraihnya karena kemampuan masing-masing individu dalam beprestasi. Setiap status dan kedudukan mempunyai seperangkat symbol atau lambang yang dapat mencerminkan statusnya. Seperti orang yang berstatus ekonomi tinggi tercermin dari bentuk dan luas rumah,seorang guru tercermin sikap dan pakainnya,seorang TNI/POLRI dari kegagahan dan pakaiannya,seseorang dari golongan ningrat akan tampak dari cara berbicara 10
dan sopan santunnya. Banyak symbol yang dapat mencerminkan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. Dengan demikian status dapat disebabkan oleh posisinya dalam pekerjaan,pemilikan kekayaan,agama dan factor bilogis seperti jenis kelamin.
2.3 Pancasila sebagai Acuan Nilai,Moral,Norma dan Hukum dalam Masyarakat Indonesia
Telah kita ketahui bahwa Pancasila adalah dasar negara RI yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.Berarti tata kehidupan manusia Inddonesia baik selaku individu,selaku anggota masyarakat dan sebagai rakyat suatu negara,harus mengacu nilai,norma,kaidah yang terkandung dalam Pancasila. Nilai mengandung pengertian sebagai sesuatu yang berguna atau berharga. Nilai dapat berupa benda atau material,dan dapat pula non-material yaitu ide,gagasan atau pemikiran. Nilai benda atau material biasanya diukur dari (1) nilai guna yaitu kegunaanya atau manfaatnya ;dan (2) nilai tukar. Semakin tinggi kegunaan suatu barang bagi kehidupan manusia,semakin bernilai barang itu. Seperti cangkul bagi petani,buku bagi pelajar mesin hitung bagi pegawai bank dan sebagainya. Nilai kegunaan suatu barang sangat tergantung kepada peran dan status individu dalam masyarakat. Selain itu sesutau barang pun dapat diukur dari nilai tukarnya yang tinggi. Satu gram emas dapat ditukar dengan beberapa puluh kilogram beras atau singkong. Nilai non-material dapat berupa nilai kerohanian,seperti nilai keindahan,nilai kebaikan,nilai keagamaan dan sebagainya. Karena sifatnya yang abstrak maka nilai kerohaniannya hanya dapat diukur oleh budi pekerti manusia yang lahir dari akal,perasaan,keyakinan dan kehenak manusia. Manusia selalu mencari sesuatu yang bernilai,nilai ini menjadi dorongan dan landasan uuk berperilaku. Nilai-nilai ideal yang menjadi keyakinan seperti yang dianggap paling berharga,paling indah,paling baik,paling benar menjadi acuan atau pedoman dalam berperilaku. Nilai yang tidak berharga,tidak benar,tidak baik,tidak indah harus dihindarkn karena akan membahayakan individu,baik sebagai anggota masyarakat maupun sebagai hamba Tuhan. Pancasila merupakan dasar perilaku manusia karena nilai yang terkandung dalam Pancasila penuh dengan nilai keagamaan,nilai kebenaran,nilai
11
kebaikan,nilai kemanusiaan dan nilai keindahan hidup bermasyarakat. Dalam Pancasila terkandung nilai sifat hakiki manusia selaku makhluk ciptaan Tuhan,selaku individu secara pribadi,individu selaku anggota masyarakat dan Negara. Di dalamnya terkandung keserasian,keselarasan dan keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat,antara aspek material dan spiritual,antara jasmaniah dan rohaniah. Karena itu sangatlah ideal kalau Pancasila menjadi tuntutan,pedoman dan pegangan setiap individu dalam bersikap dan berperilaku sehingga tercipta kemanan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Moral berasal dari kata mores yang artinya tata kelakuan. Tata artinya adalah aturan-aturan dan petunjuk-petunjuk dalam berperilaku. Perbuatanperbuatan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ajaran-ajaran tentang perbuatan yang baik dan buruk,yang benar dan salah. Moral sering disebut dengan etika memberikan batas-batas yang jelas kepada individu selaku anggota masyarakat supaya berperilakunya sesuai dengan aturan yang berlaku. Supaya dia dapat diterima dan diakui sebagai anggota dalam masyarakat. Moral mempunyai fungsi menjaga solidaritas antara anggota dalam masyarakat. Norma atau kaidah adalah aturan-aturan tentang perilaku yang harus dan tidak boleh dilakukan dengan disertai sanksi atau ancaman bila norma tidak dilakukan. Dalam kehidupan manusia ada seperangkat aturan kelakuan yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh penganutnya. Bagi yang mengikuti norma agama tersebut akan mendapatkan pahala,sebaliknya bagi yang tidak akan mendapatkan sanksi keagamaan sesuai dengan kadar penyimpangan yang dilakukan terhadap norma tersebut. Ada norma hokum seperti mencuri dilarang,bila dilakukan akan dapat sanksi berupa penjara. Ada norma masyarakat yang berupa adat,misalnya kalau berbicara dengan orang tua tidak boleh kasar,harus sopan,kalau tidak akan mendapat sanksi berupa celaan atau teguran. Setiap individu harus taat kepada norma-norma yang berlaku pada masyarakat,supaya tercipta keseimbangan,keamanan dan kenyamanan. Nilai,moral dan norma bersifat relative dan subjektif,artinya berubah-ubah sesuai dengan waktu,tempat dan masyarakat. Misalnya berpakaian adalah kebutuhan seluruh manusia di mana pun dia hidup,tetapi yang disebut bernilai
12
keindahan dalam berpakaian antara satu masyarakat yang hidup di suatu tempat berbeda dengan masyarakat lain yang hidup di tempat lain. Nilai,moral dan norma yang terkandung dalam Pancasila dapat menjembatani waktu dan perbedaan tempat setiap suku,karena nilai,moral dan norma yang ada dalam Pancasila berakar dari budaya Bangsa Indonesia yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu sampai sekarang. Sejak dahulu masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius(agamis),percaya terhadap adanya Tuhan,bersifat gotong-royong,tolong-menolong,menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan,berani mengemukakan kebenaran dan keadilan.Pancasila menghasilkan kepribadian yang khas Indonesia yang dapat dibedakan dari bangsa manapun di dunia. Pancasila memberikan arah dan petunjuk kepada setiap orang untuk berperilaku sesuai dengan kepribadian bangsa.
13
dan
kewajiban,menjunjung melakukan
nilai
royong,gemar kekeluargaan
perbuatan-perbuatan
luhur
gotong-royong,adil
14
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumaatmadja,Nursid,dkk(2007).Konsep Dasar IPS. Jakarta : Penebit
Universitas Terbuka.
16