Anda di halaman 1dari 41

GICI BUSINESS SCHOOL

MANAJEMEN KEUANGAN
MODUL
PROGRAM STUDI : S1 MANAJEMEN

2011

MATERI : 1. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan 2. Nilai Waktu Terhadap Uang 3. Analisis Penggunaan Rasio Keuangan 4. Analis Dana dan Aliran Kas 5. Investasi dalam Aktiva Tetap ( Penganggaran Modal ) 6. Investasi dalam Aktiva Tetap (Teknik Penganggaran Modal) 7. Investasi dalam Efek 8. Biaya Modal dan Struktur Modal 9. Manajemen Modal Kerja 10. Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek 11. Manajemen Piutang 12. Manajemen Persediaan BAB 1. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN DEFINISI MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN KEUANGAN :

Manajemen yang mengkaitkan pemerolehan (acquitition), pembiayaan /pembelanjaan (financing) dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan. (Manajemen terhadap fungsi keuangan) Semua kegiatan / aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.

Manajemen keuangan dalam perkembangannya telah berubah : Dari studi yang bersifat deskriptif menjadi studi yang meliputi analisa & teori yang normative Dari bidang yang meliputi penggunaan dana / alokasi dana, manajemen dari aktiva & penilaian perusahaan di dalam pasar secara keseluruhan Dari bidang yang menekankan pada analisa extern perusahaan menjadi bidang yang menekankan pada pengambilan keputusan di dalam perusahaan Pada hakekatnya masalah manajemen keuangan adalah : Menyangkut masalah keseimbangan finansial didalam perusahaan yaitu mengadakan keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan serta mencari susunan kwalitatif daripada aktiva & pasiva tersebut dengan sebaik-baiknya. Pemilihan susunan kwalitatif daripada aktiva akan menentukan Struktur Kekayaan Perusahaan Pemilihan susunan kwalitatif daripada pasiva akan menentukan Struktur Finansial & Struktur Modal Perusahaan. Peranan MK dalam perusahaan (Peluang karier dalam MK):

Bertanggung jawab terhadap tiga keputusan pokok manajemen keuangan (pemerolehan (acquitition), pembiayaan /pembelanjaan (financing) dan manajemen aktiva secara efisien) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Menghadapi tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien dalam perubahan yang terjadi di lingkungan : persaingan antar perusahaan, perekonomian dunia yang tidak menentu, perubahan teknologi tingkat inflasi dan bunga yang berfluktuasi FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN 1. Fungsi penggunaan dana (Allocation of fund) o Keputusan investasi/Capital budgeting / Investment decition o Pembelanjaan aktif o Bagaimana menggunakan dana secara efisien o Alokasi ke AL & AT (aktiva riil) 2. o o o o Fungsi mendapatkan dana (raising decision) / Obtion of funds Keputusan pembelanjaan /Financing decision Pembelanjaan pasif Bagaimana memperoleh dana yang paling efisien (murah) Tercermin di neraca sisi pasiva

LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN Pembicaraan tentang keputusan-keputusan dalam bidang keuangan, yaitu keputusan investasi, keputusan pembelanjaan & kebijaksanaan dividen dengan tujuan memaximumkan nilai perusahaan atau memaximumkan kemakmuran pemegang saham. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen keuangan, yaitu penggunaan dana & memperoleh dana, lewat keputusankeputusan investasi, pembelanjaan & kebijaksanaan dividen agar nilai perusahaan bias meningkat.

2 Modul Manajemen Keuangan GICI

Aliran kas antara pasar modal & operasi Operasi Perusahaan (Sekelompok Aktiva Riil) Penjelasan: Manajer Keuangan Pasar Modal (Pemodal yang memiliki Aktiva financial)

1.

Kas diperoleh dengan menjual financial asset (saham, obligasi/sekuritas lain) atau mendapatkan kredit dari bank atau sumber lain 2. Dana yang diperoleh dari pemberi dana digunakan untuk membeli real assets yang digunakan dalam operasional perusahaan 3. Apabila perusahaan bekerja dengan baik, real asset menghasilkan aliran kas masuk yang lebih besar dari jumlah yang dibayarkan(dikeluarkan) pada saat investasi 4. Pada akhirnya kas tersebut direinvestasikan atau dikembalikan kepada pemodal (pemegang obligasi maupun bank) Keputusan dalam Manajemen Keuangan 1. Keputusan investasi (Investment decision) Keputusan ini meliputi penentuan aktiva riil yang dibutuhkan untuk dimiliki perusahaan, 2. Keputusan pembelanjaan (Financing decision) Keputusan yang berkaitan dengan bagaimana mendapatkan dana yang akan digunakan untuk memperoleh aktiva riil yang diperlukan. 3. Kebijakan deviden (deviden policy) 4. Keputusan Manajemen Aktiva Keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan/penggunaan aktiva dengan efisien (biasanya lebih memperhatikan manajemen aktiva lancar (kas, piutang dan sediaa) TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN Perkembangan sasaran/tujuan perusahaan: Tujuan tradisional memaksimumkan laba (tdk relevan lagi) dengan alasan memaksimumkan laba berarti tdk mempertimbangakan nilai waktu uang, risiko dan return masa datang tidak dipertimbangkan, kebijakan dividen tidak dipertimbangkan Memaksimumkan nilai perusahaan / kesejahteraan para pemegang saham melalui memaksimumkan harga pasar saham perusahaan. tujuan yg lebih tepat/relevan. dengan alasan harga pasar mencerminkan evaluasi pasar terhadap prestasi perusahaan saat ini dan masa yad, mempertimbangkan kapan return diterima, jangka waktu terjadinya, risiko dari return dan kebijakan dividen. Tujuan Manajer Keuangan Merencanakan untuk memperoleh & menggunakan dana untuk memaximalkan nilai obligasi Fungsi Utama Manajer Keuangan Merencanakan memperoleh & menggunakan dana untuk menghasilkan kontribusi yang maximum terhadap operasi yang efisien dari suatu organisasi Manajemen Keuangan sering disebut Manajemen Aliran Dana , karena : Dari waktu ke waktu akan ada dana yang masuk & keluar dar perusahaan Dana yang berasal dari berbagai sumber (internal & eksternal financing ) dialokasikan untuk berbagai penggunaan.

Sejarah Perkembangan Keuangan : Disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang deskriptif menjadi makin analisis dan teoritis (sumbangan dari ekonom sangat besar). Dari yang lebih menitik beratkan dari sudut pandang pihak luar menjadi berorientasi pengambilan keputusan bagi manajemen.

3 Modul Manajemen Keuangan GICI

Tahun 1920

1950 1970

Perkembangan Capital budgeting dirumuskan. Model ini menjelaskan perlunya memperhatikan nilai waktu uang sewaktu melakukan keputusan investasi. Kesulitan dalam penentuan tingkat bunga layak untuk menghitung present value. Capital budgeting sebagai dasar perkembangan teori penilaian (valuation) Harry Markowitz merumuskan portfolio theory, yang kemudian dikembangkan oleh Sharpe, Lintner, Treynor, pada tahun 1960 an dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Teori dan model tersebut berguna untuk merumuskan risiko yang relevan untuk investasi. Muncul Arbritage pricing Theory dan option pricing theory. Teori pertama memberikan alternatif (selain CAPM) untuk menaksir harga aktiva. Sedangkan teori kedua menjelaskan bagaimana suatu opsi (pilihan) ditaksir nilainya.

BAB 2 NILAI WAKTU UANG

A. BUNGA MAJEMUK DAN NILAI MASA YANG AKAN DATANG


( FUTURE VALUE ) Rupiah saat ini selalu dihargai lebih tinggi daripada rupiah nanti. Kalau seseorang diminta memilih untuk menerima Rp. 1.000.000 saat ini ataukah misalnya, Rp. 1.000.000 sepuluh tahun yang akan datang dia tentu akan memilih untuk saat ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, nilai uang Rp. 1.000.000 yang anda punya sekarang tidak sama dengan Rp. 1.000.000 pada sepuluh tahun yang lalu atau sepuluh tahun kemudian. Hal sebaliknya akan berlaku apabila kita harus membayar atau mengeluarkan uang. Banyak para mahasiswa yang mempraktekkan hal ini. Mereka cenderung untuk membayar SPP mereka pada hari hari terakhir batas pembayaran. Kalu jumlah yang dibayar sama besarnya, mengapa harus membayar lebih awal, kalau upaya untuk membayar sama saja? Konsep ini penting disadari karena dalam situasi inflasi dianggap tidak terlalu serius, perusahaan mungkin menggunakan historical cost dalam pencatatan transaksi keuangan, dan diterapkan prinsip bahwa satuan moneter dianggap sama. Padahal nilai uang pada waktu yang berbeda tidaklah bisa dianggap sama. Konsep time value of money ini sebenarnya ingin mengatakan bahwa jika Anda punya uang sebaiknya -bahkan seharusnya- diinvestasikan, sehingga nilai uang itu tidak menyusut dimakan waktu. Sebab, jika uang itu didiamkan, ditaruh di bawah bantal, brankas, atau lemari besi maka uang itu tidak bekerja dan karenanya nilainya semakin lama semakin turun. Sebagian besar dari kita mengenal konsep bunga majemuk sejak usia muda. Siapapun yang pernah memiliki rekening tabungan atau membeli oblegasi pemrintahpasti akan mendapat bunga majemuk. Bunga majemuk terjadi ketika bunga yang di bayarkan selama periode pertama ditambah kan pada pokoknya, kemudian selama periode kedua bunga yang diterima dihitung berdasrkan jumlah yang baru ini. Bunga Majemuk adalah penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau jumlah modal pokok dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode tersebut. Rumusan umum : FVn = PV(1 + i )n Ket : FVn = Nilai masa depan investasi n tahun PV = Jumlah investasi awal n = Jumlah tahun i = Tingkat suku bunga Contoh kasus : Nova menyimpan uang sebesar Rp. 1.000 di bank DKI dengan tingkat suku bunga 6 % setahun. Uang pada tahun pertama FV1 = PV(1 + i ) = 1.000 ( 1 + 0,06 ) = 1.000 ( 1.06 ) = 1.060 Uang pada tahun ke empat FV4 = PV(1 + i )4 = 1.000 ( 1.06 )4 = 1.262 B. Menghitung Pertumbuhan Uang Dalam Perjalanan Waktu Dengan Bantuan Kalkulator Keuangan Dalam memecahkan permasalahan nilai waktu uang dengan kalkulator keuangan. Anda akan diberikan tiga atau empat variabel dan harus bisa memecahkan variabel yang ke empat. Ketika anda menggunakan kalkulator keuangan,

4 Modul Manajemen Keuangan GICI

ingatlah bahwa arus kas keluar biasanya dimasukan dengan angka negatif. Secara umum, setiap soal mempunyai dua arus kas: satu arus kas dengan nilai negatif dan yang satunya, arus kas masuk dengan nilai positif. Untuk menyelesaikan persoalan nilai waktu uang menggunakan kalkulator keuangan, yang harus dilakukan adalah memasukan angka angka dari tiga atau empat variabel yang ada kemudian tekan kunci variabel akhir yang akan menghitung nilainya. C. Spreadsheet dan Nilai Waktu Uang Dalam kenyataannya hampir setiap perhitungan melibatkan pergerakan nilai uang melalui waktu dibantu dengan menggunakan spreadsheet. Ada beberapa spreadsheet yang sering digunakan, yang paling populer adalah microsoft excel. D. Bunga Majemuk dengan Periode Non Tahunan Hingga saat ini, kita mengasumsikan, bahwa periode pemajemukan selalu dalam tahunan; namun, tidak selalu demikian, itu terbukti pada tabungan dan pinjaman dari lembaga keuangan maupun bank komersial yang pemajemukannya dalam periode kuartalan dan bahkan dalam beberapa kasus dilakukan berdasarkan harian. Untuk mencari nilai masa depan suatu investasi yang dimajemukan dalam periode non-tahunan : FVn = PV(1 + i/m )nm Ket : FVn = Nilai masa depan investasi n tahun PV = Jumlah investasi awal n = Jumlah tahun i = Tingkat suku bunga (diskonto) m = Jumlah berapa kali pemajemukan terjadi Contoh kasus : Nova akan menabung $ 100 dengan tingkat suku bunga 12% dimajemukan dengan kuartalan, berapa pertumbuhan investasi tersebut di akhir tahun kelima? PV= $ 100 i = 12 % (0,12) n =5 m =4 Perhitungan : FVn = PV(1 + i/m )nm FV5 = $ 100(1 + 0,12/4 )4.5 = $ 100(1 + 0,3 )20 = $ 100 (1.806) = $ 180,60 E. Nilai Sekarang ( Present Value) Nilai sekarang adalah nilai sekarang dari pembayaran masa depan.Yang dilakukan adalah dengan pemajemukan terbalik. Present Value ( nilai sekarang ) merupakan kebalikan dari compound bvalue ( nilai majemuk ) adalah besarnya jumlah uang, pada permulaan periode atas dasar tingkat bunga tertentu dari jumlah uang yang baru akan diterima beberapa waktu / periode yang akan datang. Tingkat diskonto (discount rate) adalah tingkat pengembalian atas suatu investasi beresiko sama yang akan didiskontokan. Jadi present value menghitung nilai uang pada waktu sekarang bagi sejumlah uang yang baru akan kita miliki beberapa waktu kemudian. Rumusnya : PV = FV n Ket : PV = Nilai sekarang jumlah uang dimasa depan FVn = Nilai masa depan investasi di akhir th ke n n = Jumlah tahun hingga pembayaran diterima i = Tingkat diskonto tahunan (bunga) F. Menangani Arus Kas Tak Seragam Berganda Konsep nilai sekarang memungkinkan kita untuk membawara arus kas masa depan kembali ke nilai sekarang dan meninjau arus kas ini dari sudut pandang keuangan saat ini.Apalagi,karna semua nilai sekarang dapat dibandingkan maka,kita dapat menambah dan mengurangi nilai sekang dari pendapatan dan pengeluaran untuk menentukan nilai sekarang suatu investasi. G.Anuitas Majemuk (Compound Annuities) Menyimpan atau peng-investasi-kan sejumlah uang yang sama di akhir tahun dan memungkinkannya tumbuh. Anuitas majemuk melibatkan penyimpanan atau penginvestasiaan sejumlah uang yang sama pada akhir tahun sejumlah tahun tertentu dan membiarkan jumlah itu bertambah. Rumus : FVn =
t

Ket : FVn = Nilai masa depan dengan anuitas di akhir ke n PMT = pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima di akhir tiap tahun n = Jumlah tahun berlangsungnya anuitas i = Tingkat diskonto tahunan (bunga)

5 Modul Manajemen Keuangan GICI

H. Nilai Sekarang Anuitas Untuk mengetahui nilai sekarang dari anuitas harus mengikuti rumus berikut : PV = PMT Ket : PV = Nilai sekarang anuitas masa depan PMT = Pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima di akhir tahun n = Jumlah tahun berlangsungnya anuitas i = Tingkat diskonto tahunan (bunga) I.Anuitas Jatuh Tempo Anuitas jatuh tempohanya mengubah pembayaran akhir tahun menjadi pembayaran awal tahun, maka kita harus memajukkan arus kas dengan satu tahuntambahan. Sehingga hanya jumlah majemuk dai anuitas yang seharusnya menjadi sederhana. FVn(anuitas jatuh tempo) = PMT(FVIFAI,n)(1+i) J. PINJAMAN YANG DIAMORTISASI Pinjaman yang dilunasi dengan cara ini , dengan pembayaran periodik yang sama jumlahnya, disebut pengangsuran pinjaman di amortisasi. K. NILAI SEKARANG ATAS ARUS KAS YANG KOMPLEKS Kita tidakhanya membandingkan nilai sekarang dari arus kas antar proyek, tetapi juga arus kas masuk dan arus kas keluar dalam suatu proyek secara teliti, untuk menentukan nilai sekarang proyek L. ANUITAS ABADI DAN TAK TERBATAS Anuitas abadi (perpetuity) adalah suatu anuitas yang berlanjutuntuk selamanya ; yaitu sejak pertama kali setiap tahun investasi ini akan membayarkan jumlah dolar yang sama. M.CARA AGAR TINGKAT SUKU BUNGA YANG DAPAT DIPERBANDINGKAN Satu satunya cara untuk membandingkantingkat suku bunga secara logis adalah denhan mengubahnya kedalam periode pemajemukkan yang sama dan kemudian membandingkannya.itulah proses pengubahan dalam menghitung persentase hasil tahunan. Tingkat suku bunga nominal atau tingkat yang tercantum adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan dalam kontrak. Ini adalah tingkat bunga pemajemukkan tahunan yang menghasilkan pengembalian yang sama sebagai tingkat nominal atau tingkat yang tercantum. APY atau EAR = (

N. Perusahaan multinasional: Nilai waktu uang Tingkat diskonto yang kita pakai untuk menggerakkan uang sepanjang waktu harus mencerminkan pengembalian untuk menunda berkonsumsi. Dan harus mencerminkan inflasi yang telah diantisipasi,dan kita harus menggunakan tingkat bunga atau tingkat diskonto yang tinggi secara ekstrim. Sayangnya, di negara negara yang menderita hyperinflasi tingkat inflasi, cendrung berfluktuasi secara mengejutkan, dan ini membuat estimasi tingkat inflasi yang diinginkan menjadi lebih sulit lagi. BAB. 3 ANALISIS RATIO KEUANGAN 1. PENGERTIAN STATEMEN KEUANGAN Statemen keuangan perusahaan adalah statemen yg memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan perusahaan, dimana Neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan Statemen Rugi-Laba (income statements) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya satu tahun. Media komunikasi dan pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak lainnya 2. ANALISIS STATEMEN KEUANGAN Konsep analisis keuangan, bahwa hubungan hubungan kuantitatif dapat digunakan untuk mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dalam kinerja suatu perusahaan. 3. MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN Membantu penganalisis untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan yg bersangkutan. Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan standar untuk perbandingan. Salah satu pendekatan adalah membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan pola industri atau lini usaha di mana perusahaan secara dominan beroperasi. 4. MACAM-MACAM RASIO KEUANGAN Beberapa tinjauan terhadap hubungan kuantitatif rasio keuangan: Dilihat dari sumbernya rasio dibagi menjadi 3: 1. Rasio-Rasio Neraca

Adalah rasio-rasio yg disusun dari data yg berasal dari neraca misalnya;


Modul Manajemen Keuangan GICI

current ratio, Acid test-ratio, current assets to total assets ratio, current lialibilities to total assets ratio dan lain sebagainya.

2. Rasio Statemen Rugi-Laba Rasio-rsio yang disusun berdasarkan income statements, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio, dan lain sebagainya. 3. Rasio-Rasio Antar Statemen Keuangan Adalah rasio keuangan yang disusun berdasarkan Neraca dan data lainnya yg berasal dari income statement, misalnya assets turnover, inventory turnover, receivables turnover dan sebagainya. Neraca PT ABC PER 31 DESEMBER 2001 ( dalam ribuan rupiah ) Aktiva Lancar Hutang lancar Kas 200. Hutang dagang 300.00 000 0 Efek 200. Hutang wesel 100.00 000 0 Piutang 160. Hutang Pajak 160.00 000 0 Persediaan 840. 000 Jumlah A.L. 1.40 Jumlah H.L. 560.00 0.000 0 Aktiva Tetap Mesin 000 Akum. Penyusutan 000 600. 000 Bangunan 0.000 Akum. Penyusutan 000 800. 000 Tanah 000 Intangibles 000 Jumlah A.T. 0.000 Jumlah Aktiva 0.000 Statemen Laba Rugi PT ABC Periode 31 Desember 2001 ( dalam ribuan rupiah ) Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor 4.000.000 3.000.000 1.000.000 3.00 Jumlah pasiva 00 1.60 Juml. Modal sendiri 00 3.000.0 1.840.0 100. 100. Laba ditahan 0 00 440.00 200. Agio saham 0 1.400.0 1.00 Modal saham 00 200.00 1.200.0 Modal sendiri 100. 700. Hutang jk. Panjang Obligasi 0 600.00

Biaya-biaya Keuntungan sebelum bunga & pajak Bi. Bunga obligasi ( 5 % x Rp 600.000 ) Keuntungan sebelum pajak Pajak penghasilan Keuntungan bersih setelah pajak

570.000 430.000 30.000 400.000 160.000 240.000

7 Modul Manajemen Keuangan GICI

PERHITUNGAN RASIO-RASIO KEUANGAN RASIO KEUANGAN I. RASIO LIKUIDITAS A. Current Ratio METODE PERHITUNGAN Aktiva Lancar -------------------Hutang Lancar 1.400.000 ------------- = 2,5 : 1 = 250% 560.000 Kas + Efek = 400.000 = HL 560.000 = 0,71 atau 71% INTERPRETASI Kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Setiap hutang Lancar Rp 1,00 dijamin oleh oleh aktiva lancar Rp 2,50 Kemampuan membayar utang dengan segara yang harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera dapat diuangkan. Setiap hutang Lancar Rp1,00 dijamin oleh kas dan efek Rp 0,71 Kemampuan untuk membayar utang yg segera hrs dipenuhi Dg aktiva lancar yg lebih likuid. Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin dengan quick assets 1,00 Likuiditas darin total aktiva dan posisi modal kerja neto. Setiap Rp 1, 00 assets perusahaan Rp 0,28 terdiri dari modal kerja (aktiva lancar) Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. 63% dari setiap rupiah modal sendirimenjadi jaminan utang. Beberapa bagiam dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan utang. Atau Berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. 39 % dari setiap aktiva digunakan untuk menjamin utang. Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jk panjang. 33 % dari setiap rupiah modal sendiri Digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang. Besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin hutang jangka

B. Cash Ratio

C. Quick ratio (Acid Test ratio)

Kas +Efek + Piutang Hutang Lancar 200.000 + 20.000 + 160.000 560.000 = 1 : 1 atau 100%

D. Working Capital to Total Assets Ratio

Aktiva Lancar Ht Lancar ------------------------------------Jumlah Aktiva 1.400.000 560.000 -----------------------------3.000.000 = 0, 28 : 1 atau 28 % H Lancar + H JK Panjang Jml Modal Sendiri 560.000 + 600.000 1840.000 = 0,63 : 1 atau 63 %

II. RATIO LEVERAGE A. Total Debt to Equity Ratio

Total debt to total capital Assets

Utg Lancar + Utg JK PJ Jumlah Modal/Aktiva 560.000 + 600.000 3.000.000 = 0,39 : 1 atau 39% Hutag JK Panjang Modal Sendiri 600.000 --------------- = 0,33 : 1 = 33% 1.840.000

B. Long Term Debt To Equity ratio

C. Tangible Assets Debt Coverage

Jml Aktiva - Intangibles HL Hutang Jk Pjg

8 Modul Manajemen Keuangan GICI

RASIO KEUANGAN

METODE PERHITUNGAN 3.000.000 100.000 560.000 600.0000 2. 340.000 600.000 = 3,9 :1 atau 390% EBIT Bunga HTG JK panjang 430.000 = 14,3 X 30.000 Penjualan Neto 400.000 --------------------- = -----------Jumlah Aktiva 300.000 = 1,33

INTERPRETASI panjang setiap rupiahnya Setiap rupiah Hutang JKPJ dijamin oleh aktiva tangible sebesare RP 390 Besarnya jaminan keuntungan yang digunakan untuk membayar bunga Hutang JK PJG Kemampuan dana yang tertanam dlm keseluruhan aktivaberputar dalam satu periode tertentu, Atau kemampuan dana yang diinvestasi- kan untuk menghasilkan revenue. Dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dlm 1 thn berputar 1,33X. Atau setiap 1 Rupiah setiap thn dpt meng- hasilkan Rp1,33 Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar selama 25X Periode rata-rata yang dibutuhkan dalam pengumpulan pihutang Piutang rata-rata dikumpulkan setiap 15 hari sekali. Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam satu periode tertentu. Dana yang tertanam dalam inventory berputar rata-rata 3,6 X dalam satu tahun. Periode rata-rata persediaan berada di gudang . Inventory berada di gudang rata-rata selama 10 hari. Kemampuan modal keja perusahaan berputar dalam satu periode siklus kas perusahaan Dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 4,8 X dalam satu tahun.

D. Times Interest Earned Ratio III. RASIO AKTIVITAS A. Total Assts Turn Over

B. Receivable Torn Over

C. Average Collection Period

Penjualan Kredit -----------------------Piutang Rata-rata 4.000.000 ------------------------ = 25 X 160.000 Piutang rata-rata X 360 Penjualan Kredit 160.000 X 360 ------------------ = 14,4 hari 4.000.000 Harga Pokok Penjualan --------------------------------Inventory Rata-Rata = 3000.000. ------------- = 3,6 X 840.000 Inventory rata-rata X 360 ----------------------------------Harga Pokok Penjualan 840.000 X 360 ------------------- = 10 hari 3.000.000 Penjualan Netto ---------------------------------Aktiva lancar H Lancar 4.000.000 -------------------------1.400.000 560.000 = 4,76 X atau 4,8 X Penjualan Neto Harga Pokok Penjualan ---------------------------------Penjualan Neto 4.000.000 3.000.000 -------------------------- X 100 % =25% 4.000.000

D. Inventory Turn Over

E. Average Days Inventory

E.

Working Capital Turn over

III. RASIO KEUNTUNGAN A. Gross Profit Margin Laba Bruto per rupiah penjualan Setiap Penjualan menghasilkan laba bruto Rp 0,25. Laba sebelum Bunga dan Pajak (net operating income)

B.

Operating Income

Penjualan Neto Hpokok Penjualan Biaya ADM danUmum

9 Modul Manajemen Keuangan GICI

RASIO KEUANGAN Ratio ( Operating Profit Margin)

METODE PERHITUNGAN ---------------------------------------Penjualan Netto 4.000.000 3.000.000 570.000 ---------------------------------------=10,75% 4.000.000 Hrg Pokok P enjualan + Biaya ADM + Biaya Penj + Biaya Umum --------------------------------------Penjualan Neto 3.000.000 + 570.000 ------------------------- = 89,25 % 4.000.000 Keuntungan Neto sesudah Pajak -------------------------------------Penjualan Neto 240.000 ---------------------- = 6 % 4.000.000 EBIT -------------------------JML AKTIVA 430.000 ------------------ = 14,3 % 3.000.000

INTERPRETASI oleh setiap rupiah penjualan Setiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,11. Biaya operasi per rupiah penjualan . Setiap rupiah penjualan memerlukan biaya Rp 0,89 Makin besar rasio makin buruk Keuntungan neto per rupiah penjualan Setiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,06 Kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan Aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Setiap satu rupiah modal yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan Rp 0,14 untuk semua investor Kemampuan modal yg diinvestasikan Dlm keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. Kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan biasa. Setiap rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan neto Rp 0,13 yg tersedia bagi pemegang shm preferen dan biasa

C.

Operating Ratio

D. Net Profit Margin

E. Earning Power of Total Investmen rate of return of total assets)

F.

Net Earning Power ratio / Return On Investment (ROI)

Earninf After Tax ----------------------------Jumlah Aktiva 240.000 = -------------------- = 8% 3.000.000 Earning After Tax ---------------------------ML Modas Sendiri = 240.000 ---------------- = 13 % 1.840. 000

G.

Rate of Return for the Owners (Rate of Return on Net Worth)

Pendekatan lain dalam analisis laporan keuangan Langkah pertama : Pengelompokkan Pengukuran dalam 3 aspek 1. Ukuran kinerja 2. Ukuran Efisiensi Operasi 3. Ukuran Kebijakan Keuangan 1. Ukuran kinerja dianalisis dalam tiga kelompok: a.ratio profitabilitas b.ratio pertumbuhan c.ratio Penilaian UKURAN KINERJA/RATIOKEUANGAN RATIO PROFITABILITAS 1. Kinerja laba operasi Laba Operasi Bersih (NOI)/Penjualan 2. Hasil pengembalian atas total aktiva Laba Operasi Bersih $ 700,8 --------------------------- = ------------- = 15,2 % Penjualan $ 4.620,0 Laba Operasi Bersih $ 700,8 Kemampuan penjualan untuk menghasilkan laba bersih. Setiap satu dollar penjualan mampu menghasilkan laba operasi bersih $ 0.13 Kemampuan penggunaan

10 Modul Manajemen Keuangan GICI

UKURAN KINERJA/RATIOKEUANGAN (ROI) Laba operasi terhadap total aktiva 3. Laba Operasi Bersih terhadap Total Modal

---------------------------- = Aktiva

----------- = 20% $ 3.390,4

aktiva untuk menghasilkan laba operasi bersih. Setiap satu dollar aktiva mampu menghasilkan laba operasi bersih $ 0.20 Kemampuan penggunaan modal untuk menghasilkan laba operasi bersih. Setiap satu dollar modal mampu menghasilkan laba operasi bersih $ 0.28 Kemampuan penjualan dalam menghasilkan laba bersih. Setiap satu dollar penjualan mampu menghasilkan laba bersih $ 0.28 Mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan. Setiap satu dollar Equitas mampu menghasilkan laba bersih $ 0,288 Mengukur perubahan margin profitabilitas dari beberapa periode. Margin profitabilitas dari periode (lima tahun terakhir) 18,4% Marginal return to equity 15,3%

4 Laba bersih terhadap penjualan / Marjin laba atas penjualan

Laba Operasi Bersih ---------------------------Total Modal (Total Modal / Hutang berbeban bunga atas total modal bunga + ekuitas pemegang saham) $ 700,8 = ---------------- = 28,2% $ 2.484,0 Laba Bersih $ 470,2 ------------------ = ------------- = 10,2% Penjualan $ 4.620,0 Laba Bersih ---------------------------Equitas pemegang saham $ 470,2 = ---------------- = 28,8 % $ 1.634,4 Perubahan NOI ---------------------------Perubahan total modal $ 237,6 = ---------------- = 18,4 % $ 1292,1 Perubahan NI $ 219,7 --------------------------- = ----------- = 15,3 % Perubahan equitas $ 1147,2 Pertumbuhan penjualan, Laba Operasi bersih, Laba bersih, Laba per saham da dividen per saham Harga pasar per saham ---------------------------Laba per saham $ 69.69 = ---------------- = 15,9 % $ 3,85 Harga pasar per saham $ 69.69 -------------------------- = ---------------- = 5,2 % Nilai buku ekuitas $ 13,41

5. Hasil pengembalian atas equitas / Return on Equity hasil pengembalian atas equitas

5.

Tingkat profitabilitas marjinal

7. Hasil pengembalian Marginal atas Equitas / Marginal return to equity) Rasio Pertumbuhan RATIO PENILAIAN Rasio harga/laba Harga pasar per saham terhadap laba per saham (price /earning ratio atau P/E ratio

Semakin tinggi risiko tinggi faktor diskonto dan semakin rendah rasio P/E, semakin tinggi P/E, maka semakin bagus sebuah perusahaan. Mengukur nilai yg diberikan pasar keuangan kpd manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yg terus tumbuh.

Rasio Harga Pasar terhadap nilai Buku (market to book value)

2. Ukuran Efisiensi Operasi Mengukur rasio aktivitas atau rasio perputaran adalah mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan investasi dan sumber daya ekonomis yang dimilikinya. UKURAN KINERJA/RATIOKEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTEPRETASI Perputaran Persediaan Harga Pokok Penjualan $ 700,8 ------------------------= ----------- = 15,2 % Persediaan $ 4.620,0 Sama dengan di atas (aspek yang lain)

3. Ukuran Kebijakan Keuangan Mengukur sampai seberapa jauh total aktiva dibiayai oleh pemilik, jika dibandingkan dengan pembiayaan yang disediakan oleh para kreditur. UKURAN KINERJA/RATIOKEUANGAN METODE PERHITUNGAN A. Faktor leverage Total Aktiva $ 3.390 ---------------- = ------------ = 2,07 INTEPRETASI Menegukur sampai sebrp jauh investasi ekuitas pemegang

11 Modul Manajemen Keuangan GICI

UKURAN KINERJA/RATIOKEUANGAN METODE PERHITUNGAN Ekuitas Rasio likuiditas $ 1.6334,4 S DA BAB. 4 ANALISIS DANA DAN ALIRAN KAS ( SUMBER & PENGGUNAAN DANA ) Pentingnya Analisa dan Penggunaan Dana : Untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai. Laporan sumber dan penggunaan dana suatu perusahaan sangat penting artinya bagi bank dalam menilai permintaan kredit. Dana dalam Artian Kas a. Sumber Dana Berkurangnya aktiva lancar selain kas Berkurangnya aktiva tetap Bertambahnya setiap jenis utang Bertambahnya modal Adanya keuntungan dari operasi perusahaan b. Penggunaan Dana Bertambahnya aktiva lancar selain kas Bertambahnya aktiva tetap Berkurangnya setiap jenis utang Berkurangnya modal Pembayaran cash divided Adanya kerugian dalam operasi perusahaan INTEPRETASI saham diperbsr oleh penggunaan hutang dlm membiaya total aktiva.

12 Modul Manajemen Keuangan GICI

ANALISIS RASIO KEUANGAN 1. Rasio Likuiditas Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. 2. Rasio Aktivitas Menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk memperoleh penjualan. 3. Rasio Leverage Menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang. 4. Rasio Profitabilitas Mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannya dg penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri Formula Rasio Keuangan : 1. Rasio Likuiditas :

2.

Rasio Aktivitas

3. Rasio Leverage

4. Rasio Profitabilitas

ANALISIS DISKRIMINAN Pada dasarnya analisis diskriminan terdiri tiga tahap: 1. Menyusun klasifikasi kelompok yang bersifat saling ekslusif,

13 Modul Manajemen Keuangan GICI

2. Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok, 3. Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tersebut yang paling baik mendiskriminasikannya diantara kleompokkelompok (paling baik artinya kombinasi yang meminimumkan peluang adanya kesalahan klasifikasi) Altman menggunakan analisis diskriminan dengan menyususn suatu model untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan.Ia mengambil sampel yang terdiri dari 66 perusahaan manufaktir, setengah diantaranya mengalami kebangkrutan. Fungsi diskriminan Z yang ditemukan adalah: Z=0,012X1 + 0,014X2 + 0,033X3 + 0,006X4 + 0,999X5

Nilai kritis Z yang membedakan antara perusahaan yang bangkrut dengan yang tidak bangkrut adalah 2,675.

14 Modul Manajemen Keuangan GICI

BAB. 5 PENGANGGARAN MODAL ( PENDANAAN DAN PENGALOKASIAN MODAL ) Pendanaan dan pengalokasian modal adalah proses keputusan simultan mengenai berapa besar dan dari mana sumber daya akan diperoleh serta dikeluarkan untuk penggunaan masa datang, khususnya dalam produksi barang dan jasa di masa datang. Lingkup aktivitas-aktivitas ini meliputi pengambilan keputusan untuk menentukan : 1. Berapa besar jumlah uang yang diperoleh dan dari sumber apa. 2. Bagaimana sebuah alternatif modal proyek (dan kombinasi berbagai alternatif) diidentifikasi dan dievaluasi. 3. Bagaimana syarat penerimaan minimum terhadap sebuah alternatif proyek ditentukan. 4. Bagaimana pemilihan akhir sebuah proyek dibuat. 5. Bagaimana tinjauan postmortem (penelitian seksama setelah proyek berjalan) dilakukan. 1. PENDANAAN MODAL Sebagian besar analisis ekonomi teknik berkaitan dengan total modal yang digunakan, tanpa memperhatikan dari mana sumber modal tersebut diperoleh; oleh karena itu, analisis ekonomi teknik lebih cenderung mengevaluasi proyeknya itu ketimbang kepentingan para penyelia modal. 1. Perbedaan antara sumber dana pinjaman dan ekuitas Jika modal pinjaman digunakan, bunga harus dibayarkan kepada pemberi pinjaman. Pemberi modal pinjaman tidak memperoleh bagian dari keuntungan yang dihasilkan penggunaan modal; tentu saja bunga yang mereka peroleh berasal dari pendapatan perusahaan. Bagi perusahaan, bunga yang dibayar untuk dana pinjaman adalah beban yang dapat dikurangkan dari pajak (tax-deductible). 2. Jenis organisasi bisnis A. Kepemilikan Individu (individual ownership). Seseorang menggunakan modalnya untuk mendirikan sebuah usaha dan menjadi pemilik tunggal usaha tersebut. Pemilik individu yang mengendalikan perusahaan, berhak untuk memperoleh manfaat serta keuntungan, namun dia pun menanggung setiap kerugian yang akan terjadi. Modal ekuitas yang diperlukan untuk melakukan perluasan usaha pada umumnya harus berasal dari keuntungan perusahaan setelah pajak. Sulit bagi perusahaan untuk memperoleh modal pinjaman, khususnya modal berjumlah besar dan periode waktu yang lama, karena adanya ketidakpastian hidup perusahaan. B. Persekutuan (partnership). menggabungkan sumber dana dari dua atau lebih pihak yang bergabung menjadi sekutu. Kelebihan-kelebihan : a. Persekutuan diikat oleh beberapa persyaratan hukum b. Pembubaran persekutuan hanya dapat terjadi pada waktu kapanpun jika telah disetujui melalui persetujuan semua partner, tanpa diperlukan campur tangan pihak luar. c. Dengan berkumpulnya dua orang atau lebih dengan bakat berbeda,maka masing-masing orang dapat menangani tanggung jawab yang paling baik dapat ditanganinya. Kelemahan : a. Jumlah modal yang dapat dikumpulkan sangat terbatas. b. Hidup perusahaan ditentukan oleh hidup masing-masing sekutu., jika salah seorang sekutu/mitra meninggal, persekutuan secara otomatis berakhir.

15 Modul Manajemen Keuangan GICI

c. Terdapat kemungkinan timbulnya ketidaksamaan pendapat yang serius diantara para sekutu. d. Setiap anggota sekutu bertanggung jawab secara pribadi terhadap semua utang persekutuan. C. Perseroan Terbatas (Corporation). Adalah sebuah badan buatan, yang diakui hukum, dapat menjalankan hampir semua jenis transaksi bisnis yang dapat dilakukan manusia sebenarnya. Modal perseroan terbatas diperoleh dari penjualan saham. Pembeli saham adalah bagian dari pemilik, disebut pemegang saham, perusahaan beserta seluruh asetnya. Para pemegang saham tidak dipaksa untuk menanggung kerugian di luar nilai saham yang mereka miliki. Terdapat beberapa jenis saham diantaranya : saham biasa (ordinary stock), yang menggambarkan kepemilikan biasa tanpa jaminan khusus dari pengembalian investasi. Kedua, saham preferen (preferred stock) yang memiliki keistimewaan dan pembatasan tertentu yang tidak dimiliki saham biasa. 2. PENDANAAN DENGAN MODAL PINJAMAN Jika tambahan modal diperlukan hanya untuk jangka waktu relatif pendek, biasanya kurang dari lima tahun dan lebih sering lagi kurang dari dua tahun, perusahaan dapat meminjam dana dari sebuah bank atau agen peminjaman lainnya dengan menandatangani sebuah surat utang (note) jangka pendek. Surat utang merupakan janji tertulis untuk membayar kembali jumlah yang dipinjam berikut sejumlah bunga, pada tanggal tertentu di masa datang. Agen peminjaman biasanya memerlukan aset berwujud (tangible) sebagai jaminan pinjaman atau setidaknya akan membuat kepastian bahwa posisi keuangan perusahaan peminjam dapat diandalkan sehingga hanya terdapat risiko minimal. 1. Obligasi Jangka Panjang Obligasi pada dasarnya adalah surat utang (note) jangka panjang dari peminjam untuk si pemberi pinjaman, dengan ketentuan jangka pembayaran kembali serta persyaratan-persyaratan lainnya. Jika nilai nominal obligasi telah dibayar, obligasi dikatakan telah dibatalkan (retired) atau ditebus (redeemed). Tingkat suku bunga yang dicantumkan dalam obligasi disebut sebagai bond rate dan pembayarannya dihitung dari perkalian nilai nominal dengan tingkat bunga obligasinya. 2. Penebusan Obligasi Obligasi menggambarkan utang dan bunga obligasi merupakan biaya dalam menjalankan bisnis. Selain biaya periodik, perusahaan juga harus melihat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut dan membayar kembali jumlah pokoknya kepada pemegang obligasi. Dibawah ini adalah siklus hidup pendanaan sebuah obligasi. Gambaran tahapan 1. Peminjam menjual sebuah obligasi kepada pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman memperoleh sertifikat obligasi. 2. Pembayaran bunga obligasi periodik dibuat. 3. Peminjam menebus obligasi dengan membayar pokoknya dan memperoleh sertifikat obligasi kembali. Komentar Obligasi diterbitkan dalam denominasi genap (nilai nominalnya) seperti satuan $1.000, $10.000, dst, namun jumlah yang dibayar oleh pemberi pinjaman ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar. Transaksi biasanya dilakukan melalui seorang pialang. Jumlah pembayaran bunga setiap obligasi dihitung sebagai nilai nominal (face value) dikalikan dengan tingkat bunga obligasi. Lazimnya dilakukan pada akhir masa obligasi yang telah ditetapkan, jumlah yang dibayar kembali biasanya nilai nominalnya.

Perusahaan secara periodik menetapkan sejumlah uang, plus bunga yang dihasilkan, sehingga terakumulasi sejumlah dana yang dibutuhkan untuk menebus obligasi pada saat jatuh tempo. Dana yang terakumulasi tersebut disebut dana pelunasan (singking funds). Jika penerbitan obligasi 10 tahunan senilai $100.000, dalam satuan $1.000, memberikan tingkat bunga nominal setengah tahunan sebesar 10% dan harus ditebus dengan menggunakan singking fund yang memberikan bunga setengah tahunan sebesar 8%, maka biaya setengah tahunan penebusan obligasi akan sebesar : Diketahui : F = $100.000 i= 8%/2 = 4% per periode N = 2x10 =20 periode Ditanya : A = F (A/F,i%,N) A = $100.000 (A/F,4%,20) = %100.000 (0,0336) = $3.358 Bunga setengah tahunan obligasi yang harus dibayar : Bunga = $100.000 x 0,10/2 = $5.000 Biaya setengah tahunan total = $3.358 + $5.000 = $8.358 Biaya tahunan = $8.358 x 2 = $16.716 Total biaya bunga dan penebusan seluruh obligasi selama 20 periode (10 tahun) adalah $8.358 x 20 = $167.160 3. PENDANAAN DENGAN MODAL EKUITAS Jika sebuah proyek dibiayai 100% modal ekuitas, maka analisis ekonomi teknik dapat dilakukan tanpa secara eksplisit menetapkan biaya modal sebagai sebuah beban. Artinya, bunga yang dibebankan dan resiko bisnis yang berkaitan dengan modal utang dapat diabaikan sehingga analisis dapat disederhanakan. Saham biasa Nilai saham biasa merupakan sebuah ukuran terhadap laba/keuntungan yang akan diterima melalui kepemilikan saham, dan tergantung kepada faktor dividen dan harga pasar. Harga pasar akan dipengaruhi oleh dividen, kondisi perekonomian secara umum. Harga pasar dapat secara drastis berubah oleh adanya spekulasi yang menyebabkan tidak akuratnya lagi harga pasar sebagai ukuran nilai saham aktual. Pendekatan dengan model penilaian dividen (dividend vakuation model) : Pemilik saham biasa dalam sebuah perusahaan berhak untuk menerima dividen yang diumumkan oleh perusahaan, seperti halnya harga saham pada waktu saham itu dijual. Jika kita anggap nilai dividen tunai setelah

1.

16 Modul Manajemen Keuangan GICI

pajak yang diterima selama tahun k sama dengan Divk, nilai saham biasa saat ini dalam model penilaian dividen dapat didekati oleh PW dari penerimaan kas masa datang selama periode kepemilikan N-tahun :

Po

Div1 Div 2 Div N PN + + ..... + + 2 N (1 + e a ) (1 + e a ) (1 + e a ) (1 + e a ) N

Dimana ea = tingkat pengembalian per tahun (%) yang diinginkan oleh pemegang saham biasa (jumlah ini merupakan biaya ekuitas setelah pajak bagi perusahaan). P0 = nilai saham biasa saat ini. PN = harga jual saham biasa pada akhir tahun N Model penilaian dividen menggabungkan dua asumsi konservatif, yaitu bahwa dividen konstan selama masa hidup perusahaan yang tak terbatas dan bahwa P0 = PN. Dalam kasus ini, harga saham biasa saat ini sama dengan PW dari rangkaian penerimaan dividen tak terbatas yang jumlahnya tetap konstan :

Po = Div ( P / A, e a , ) =

Div ea

Dengan demikian, jika harga jual saham biasa saat ini diketahui dan dividen tahunan untuk tahun lalu juga diketahui, maka tingkat pengembalian ekuitas (saham biasa) secara konservatif diestimasi sebesar,

ea =

Div Po Div +g Po

Jika harga saham masa datang diasumsikan meningkat sebesar g (dinyatakan dalam satuan desimal) setiap tahun, biaya ekuitas dapat diperkirakan dengan ,

ea =

Andaikan bahwa selembar saham biasa berharga $100 dan memberikan dividen $8 yang dibayar tahunan. Peningkatan harga diharapkan 4% per tahun. Jika seorang investor bersedia membeli saham ini berdasarkan asumsi bahwa dividen tetap konstan dan harga meningkat 4% per tahun, tingkat pengembalian yang diharapkan akan sekitar $8/$100+0,04 = 0,12 atau 12% per tahun. Saham kedua yang kurang beresiko sedang dipertimbangkan untuk dijual seharga $100 dan memberikan dividen $10 per tahun, dengan g=0. Dalam kasus ini e1 = 10%. Jika investor bersifat indiferent terhadap kedua saham tadi, tambahan pengembalian 2% diperlukan untuk mengkompensasi tambahan risiko pada investasi pertama. Contoh : Perusahaan CMX berharap memperoleh pengembalian neto setelah pajak sebesar $1.600 per tahun dari asetnya saat itu. Perusahaan ini memproduksi produk yang stabil dan telah menjalankan bisnis ini selama 75 tahun. Selanjutnya, perusahaan 100% dibiayai oleh ekuitas dari 200.000 lembar saham biasa dan memiliki dividen tahunan 50% dari pendapatan setelah pajak. Sisa pendapatan 50% ditahan sebagai cadangan kas, penggantian peralatan dan lain-lain. (a) jika investor memerlukan 15% tingkat pengembalian dari investasinya, berapa yang bersedia mereka bayar untuk saham perusahaan CMX jika divideen tetapkonstan? (b) Seorang investor yang optimis ingin memiliki 1.000 saham perusahaan CMX dan percaya bahwa pendapatan neto perusahaan akan meningkat 5% per tahun di masa datang. Berapakah tingkat pengembalian dari saham CMX yang diharapkan oleh investor ini? Jawaban : (a) Harga jual saham CMX saat ini seharusnya sebesar [$1.600.000(0,5)/200.000saham]/0,15 = $26,67 (b) Pengembalian terhadap ekuitas diperkirakan akan sebesar ($4.000/$26,67)+0,05 = 0,20 atau 20% per tahun. 2. Saham Preferen Pemilik saham preferen memperoleh dividen dari saham mereka, biasanya presentase dari nilainya, sebelum pemilik saham biasa menerima bagiannya. Kadang-kadang mereka memiliki hak istimewa tertentu, jika dividen istimewa mereka tidak dibayarkan dalam periode spesifik tertentu. Karena tingkat dividen biasanya tetap, saham istimewa merupakan investasi yang lebih konservatif dibanding saham biasa dan memiliki beberapa sifat obligasi jangka panjang. Karena alasan ini, pasar saham tersebut tidak akan begitu banyak berfluktuasi. 3. Laba ditahan Biaya jenis modal ini (laba ditahan) biasanya diasumsikan identik dengan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham biasa. Alasannya adalah laba ditahan diinvestasikan kembali didalam perusahaan dan biaya peluang (opportunity cost) pemilik perusahaan (pemegang saham) setidaknya harus sebesar ea. Jika tidak, dana ini akan didistribusikan sebagai dividen. 4. Dana penyusutan Dana yang disisihkan sebagai cadangan penyusutan biasanya ditahan dan digunakan dalam sebuah usaha. Dana ini dapat diinvestasikan kembali dan menjadi sumber modal internal penting untuk mendanai proyek baru. Sebagai akibatnya, dana penyusutan memberikan dana investasi yang terus berputar yang dapat digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian, dana tersebut, merupakan sebuah sumber modal penting untuk mendanai usaha baru perusahaan. Jelas bahwa penyusutan harus dikelola dengan baik sehingga tersedia modal yang diperlukan untuk menggantikan kembali peralatan penting ketika waktu penggantian tiba. 4. LEASING SEBAGAI SUMBER MODAL

17 Modul Manajemen Keuangan GICI

Leasing adalah sebuah sumber modal yang secara umum dianggap sebagai kewajiban jangka panjang yang mirip dengan hipotik, dimana pembelian sebuah aset biasanya menggunakan dana dari kumpulan (pool) seluruh sumber modal perusahaan (yang sebagian besar adalah ekuitas). Bagi perusahaan, sewa yang dibayarkan untuk penyewaan aset pada umumnya dapat dikurangkan (deductible) sebagai beban/biaya perusahaan. Agar pembayaran leasing dapat dideduksi sebagai sewa, kontrak sewa harus berupa perjanjian sewa murni (true lease), bukan perjanjian penjualan bersyarat (conditional sales agreement). Pada sewa murni, perusahaan yang menggunakan properti (penyewa) tidak memperoleh kepemilikan terhadap atau berhak pada aset yang disewa tersebut. Sedangkan kontrak penjualan bersyarat akan mengalihkan andil kepemilikan atau hak kepada si penyewa dari aset yang sedang disewa. Leasing dapat menghemat biaya pemeliharaan, namun dapat juga tidak. Penghematan akan tergantung pada situasi aktual yang harus diteliti secara hati-hati dalam setiap kasus. Tidak ada kesangsian bahwa leasing biasanya menyederhanakan masalah pemeliharaan, yang bisa jadi merupakan faktor penting. Selain itu, beberapa biaya tak langsung, yang sering sekali sulit untuk ditentukan, biasanya dikaitkan dengan kepemilikan. Analisis-analisis ini memberi kesimpulan bahwa manfaat leasing yang sebenarnya terletak pada kemungkinan perusahaan untuk memperoleh peralatan modern yang sangat dipengaruhi oleh cepatnya perubahan teknologi. Leasing juga memberikan pencegahan yang efektif terhadap timbulnya keusangan dan inflasi. Contoh : Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membangun sebuah kompleks perkantoran dengan biaya $100.000 pada sebidang tanah seharga $20.000. Diperkirakan tanah tersebut dapat dijual seharga pembeliannya pada akhir tahun kelima puluh. Diperkirakan pula bahwa gedung yang telah dibangun, meskipun secara penuh disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama 50 tahun, akan memiliki nilai sisa $20.000. Biaya pemeliharaan tahunan, pajak property, asuransi dan biaya-biaya lainnya diperkirakan $5.250. Di samping membangun sendiri, terdapat alternatif untuk menyewa gedung selama 50 tahun dengan biaya $16.500 per tahun. Perusahaan biasanya memperoleh pengembalian modal 20% sebelum pajak, sedangkan tarif pajak penghasilan 40%, sehingga pengembalian modal setelah pajak menjadi 12%. Apa yang harus dilakukan perusahaan? Jawaban : (A) (B) (C (D) ( t ) =-(C ) E) ah BTCF Penyu =(A x40% = un sutan )-(B) Arus kas (A)+(D) Pe untuk pajak ndapatan penghasilan A kena pajak TCF Bangun gedung 0 $120.000 $120.000 1 - 5.250 $2.000 +$2.900 -50 =(1/50 $7.250 2.350 )100.000 5 +40.00 +2 -8.000 + 0 0 0.000a 32.000 =20.00 0+20.000 Sewa gedung 1 -16.500 +6.600 -50 16.500 9.900 a Keuntungan modal dari bangunan Menggunakan metode IRR : IRR dari tambahan modal yang diperlukan untuk membeli bangunan adalah i% dimana, -$120.000+(-$2.350+$9.900)(P/A,i%,50)+$32.000(P/F,i%,50)=0 Dari hasil perhitungan diperoleh i sebesar 6%. Karena 6%<12%, maka lebih baik jika perusahaan menyewa bangunan. Contoh : Sebuah truk forklift dapat dibeli seharga $30.000 atau disewa $9.200 per tahun yang dibayar pada setiap awal bulan. Kontrak sewa menyebutkan bahwa biaya pemeliharaan dibebankan kepada pemberi sewa (lessor). Baik truk disewa atau dibeli, periode analisis yang digunakan adalah 6 tahun. Jika dibeli, biaya pemeliharaan tahunan diperkirakan $1.000 berdasarkan daya beli tahun nol, dan meningkat 5% per tahun selama periode analisis. MV truk diharapkan dapat diabaikan setelah enam tahun penggunaan normal. Penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode MACRS (GDS) periode pemulihan lima tahun (deduksi terjadi selama enam tahun). Tarif pajak penghasilan efektif 40% dan MARR setelah pajak, yang menyertakan penyisihan inflasi harga umum adalah 15%. Gunakan metode AW dan tentukan apakah truk forklift tersebut harus dibeli atau disewa. Perusahaan ini menghasilkan laba dari seluruh aktivitas bisnisnya. Jawaban : t (A) (B) (C (D ) ahu BTCF Penyusutana ) -(C )x40% ) n =( Arus kas A)-(B) untuk pajak A)+(D) Pe penghasilan

(E =( AT

18 Modul Manajemen Keuangan GICI

ndapatan kena pajak 0 1 2 3 4 5 6 0 1 -5 6


a

CF $30.000

Membeli truk (analisis A$) -$30.000

1.050=1000x5% 1.102=1050x5% 1.158=1102x5% 1.216=1158x5% 1.276=1216x5% 1.340=1.276x5% Menyewa truk (analisis A$)c -$9.200 -9.200

$6.000=30.000 x0,2 9.600=30.000x 0,32 5.760=30.000x 0,192 3.456=30.000x 0,1152 3.456=30.000x 0,1152 1.728=30.000x 0,0576

$7.050 10.702 6.918 4.672 4.732 3.058 $9.200 9.200

$2.820 770 4.281 179 2.767 609 1.869 3 1.893 7 1.227 113 $3.680 $5.520 3.680 5.520

1. 3. 1. 65 61 0

0 0 0 0 MACRS diberikan dalam table MACRS b AW pada MARR=15% adalah -$6.439 AW=-$30.000(A/P,15%,6)+[$1.770(P/F,15%,1)+$3.179(P/F,15%,2) +$1.609(P/F,15%,3)+$653(P/F,15%,4)+ $617(P/F,15%,5)-113(P/F,15%,6)] (A/P,15%,6) = -$6.439 c AW pada MARR=15% adalah $6.348 AW = -$5.520(A/P,15%,6)-$5.520(P/F,15%,5)(A/P,15%,6) = -$6.348 Alternatif membeli memerlukan lebih banyak biaya dibandingkan dengan alternatif menyewa (-$6.439<-$6.348) dan kemungkinannya tidak akan dipilih. Jika modal tidak tersedia, perusahaan akan memilih untuk menyewa truk forklift tersebut karena perbedaan dalam nilai ekuitas tahunannya (annual equivalent worth) relatif kecil. Selanjutnya, jika estimasi biaya pemeliharaan dan inflasi harga umum diyakini tidak tepat, perusahaan cenderung untuk memilih menyewa aset tersebut sebagai antisipasi terhadap perkembangan teknologi masa datang yang tidak pasti. 1. Biaya alternatif melakukan leasing Biaya sewa setelah pajak selama tahun k : lk = Lk (1-t) Denganlk = biaya sewa setelah pajak selama tahun k Lk = biaya sewa sebelum pajak selama tahun k t = tarif pajak penghasilan efektif PW biaya sewa setelah pajak selama kehidupannya N tahun :

PW Sewa (i %) =
k =1

L k (1 t ) (1 + t ) k

Harus diperhatikan bahwa biaya pemeliharaan tahunan tidak dimasukkan ke dalam persamaan karena biaya tersebut diasumsikan ditanggung oleh pemberi sewa dan dimasukkan ke dalam biaya sewa tahunan Lk. Selanjutnya diasumsikan pula arus kas terjadi di akhir tahun. 2. Biaya alternatif pembelian PW biaya pembelian peralatan setelah pajak :

PW Pembelian (i %) = I

N O & M k (1 t ) d k (t ) MV + N (1 + i ) (1 + i ) k k =1

DenganI = investasi modal MV = nilai pasar yang diharapkan pada akhir tahun N i = tingkat bunga per tahun N = masa hidup peralatan dalam tahun O&Mk = biaya operasi dan pemeliharaan selama tahun k t = tarif pajak penghasilan efektif dk = penyusutan selama tahun k Harus dicatat bahwa nilai pasar dan penyusutan dalam persamaan adalah negatif karena keduanya mengurangi biaya.

19 Modul Manajemen Keuangan GICI

5. ALOKASI MODAL Alokasi modal ditempatkan sebagai bagian dari fungsi investasi dan disinilah analisis ekonomi teknik memainkan peranan pentingnya dalam memperoleh proses persetujuan pengeluaran modal. 6. ALOKASI MODAL DI ANTARA BERBAGAI PROYEK INDEPENDEN Perusahaan selalu dihadapkan pada peluang yang bersifat independent untuk menginvestasikan modal mereka. Peluang-peluang itu biasanya menggambarkan sekumpulan alternatife mutually exclusive paling baik untuk memperbaiki operasi pada semua bidang perusahaan (misalnya, pabrikasi, riset dan pengembangan, dll). Pada sebagian besar kasus, jumlah modal dengan biaya yang meningkat pula. Perusahaan harus mencari solusi terhadap masalah penganggaran, atau pengalokasian, modal yang tersedia bagi berbagai kemungkinan penggunaan. Jika risiko proyek kira-kira sama, maka dilakukan penghitungan PW setiap peluang investasi. Kemudian ditentukan kombinasi berbagai proyek yang memaksimumkan PW dengan tetap memperhatikan berbagai kendala dalam penyediaan modal. Contoh : Perhatikan kelima proyek independent di bawah ini dan tentukan alokasi modal terbaik di antara proyek tersebut jika modal yang tersedia untuk diinvestasikan maksimum $300.000. P Pengeluaran modal P royek awal W A -$100.000 $ 25.000 B -125.000 3 0.000 C -150.000 3 5.000 D -75.000 4 0.000 Jawaban : K Total PW Total pengeluaran Modal ombinasi (x103) (x103) AB 25+30=$55 100+125=$225 AC 25+35=60 100+150=250 AD 25+40=65 100+75=175 BC 30+35=65 125+150=275 BD 30+40=70 125+75=200 CD 35+40=75 150+75=225 ABC 25+30+35=90 100+125+150=375 ACD 25+35+40=100 100+150+75=325 BCD 30+35+40=105 125+150+75=350 ABD 25+30+40=95 100+125+75=300 * terbaik ABCD 25+30+35+40=130 100+125+150+75=450 Setelah mengeliminasi kombinasi-kombinasi yang melebihi plafon dana $300.000, pilihan proyek yang tepat jatuh pada kombinasi ABD dengan PW maksimum $95.000. Jika jumlah proyek yang sedang dipertimbangkan sangat banyak, proses mengurutkan kombinasi proyek yang memiliki risiko hampir sama akan lebih baik dilakukan dengan menggunakan komputer. 7. FORMULASI PROGRAM LINIER PADA MASALAH PENGALOKASIAN MODAL Anggaplah bahwa tujuan sebuah perusahaan adalah memaksimumkan PW netonya melalui anggaran modal yang melibatkan sejumlah besar kombinasi proyek yang bersifat mutually exclusive. Jika jumlah kombinasi proyek menjadi sangat besar, metode manual dalam menentukan rencana investasi optimal cenderung menjadi rumit dan memerlukan waktu yang lama. Program linier adalah prosedur matematis untuk memaksimumkan (atau meminimumkan) sebuah fungsi tujuan linier (linear objective function) yang dibatasi oleh salah satu atau lebih kendala (constraint). Program linier merupakan teknik yang sangat berguna untuk memecahkan masalah alokasi modal ketika perusahaan tidak dapat mengimplementasikan semua proyek yang mungkin dapat meningkatkan PWnya. Fungsi tujuan (objective Function) masalah alokasi modal :

Maksimumka nPWneto = B * X jj
j =1

Dimana B*j = PW neto peluang investasi j selama periode perencanaan yang sedang dipertimbangkan Xj= bagian dari peluang j yang dilaksanakan selama periode perencanaan (catatan: Xj akan bernilai 0 atau 1; nilai Xj merupakan variabel keputusan) m = jumlah kombinasi alternatif yang bersifat mutually exclusive yang sedang dipertimbangkan. Dalam menghitung PW neto masing-masing kombinasi yang bersifat mutually exclusive, MARR harus ditentukan. cij = pengeluaran tunai (misalnya investasi modal awal atau anggaran operasi tahunan) yang diperlukan peluang j pada periode waktu k..

20 Modul Manajemen Keuangan GICI

Ck = pengeluaran tunai maksimum yang diperbolehkan pada periode k. Terdapat dua jenis batasan/kendala (constraint) dalam masalah penganggaran modal, yaitu :

1. 2. a. b. c.

Kendala pengeluaran modal pada periode k dari perencanaan :

C
j =1

kj

X j Ck

Saling keterkaitan antara peluang investasi. Contoh : Jika proyek p, q, dan r bersifat mutually exclusive, maka Xp + Xq + Xr 1 Jika proyek r dapat diambil hanya jika proyek s telah terpilih, maka Xr Xs atau Xr Xs 0

Jika proyek u dan v bersifat mutually exclusive dan proyek r tergantung pada penerimaan proyek u dan v, maka Xu + Xv 1 dan Xr Xu + Xv Contoh : Lima investasi modal proyek sedang dipertimbangkan untuk periode anggaran mendatang (yaitu persyaratan modal tahun nol). Kesaling keterkaitan serta arus kas kelima proyek diberikan berikut ini. P Arus kas ($000) akhir tahun k PW pada royek MARR=10% 0 1 2 3 4 B 2 2 2 2 13,4 1 50 0 0 0 0 B 1 1 1 1 8,0 2 30 2 2 2 2 C 4 4 4 4 -1,3 1 14 C 5 5 5 5 0,9 2 15 D 6 6 6 6 9,0 10 Proyek B1 dan B2 bersifat mutually exclusive. Proyek C1 dan C2 bersifat mutually exclusive dan tergantung pada penerimaan B2. Terakhir, proyek D tergantung dari penerimaan C1. Dengan menggunakan metode PW dan MARR=10% per tahun, tentukan kombinasi (portofolio) proyek mana yang paling baik jika jumlah modal hanya $48.000. Jawaban : Fungsi tujuan : Maksimumkan : 13,4XB1 + 8,0XB2 1,3XC1 0,9XC2 + 9,0 XD Dibatasi oleh 50XB1 + 30XB2 +14XC1 + 15XC2 +10XD 48 (kendala dana investasi) XB1 + XB2 1 ( B1 dan B2 bersifat mutually exclusive) XC1 + XC2 XB2 (C1 dan C2 tergantung pada B2) XD XC1 (D tergantung pada C1) X = 0 atau 1 (proyek tidak dapat dibagi-bagi) Contoh : Mari kita perhatikan sebuah masalah alokasi modal tiga periode yang memiliki estimasi arus kas seperti diperlihatkan pada tabel di bawah ini. MARR perusahaan 12% sedangkan dana investasi yang tersedia $1.200.000. Selain itu, dana operasi untuk mendukung alternatif yang terpilih hanyalah $400.000 dalam tahun pertama. Dengan keterbatasan dana ini serta sifat kesalingketerkaitan di antara peluang yang tersedia, kita harus memformulasikan situasi ini ke dalam bentuk program linier integer. Jawaban : Peluang investasi Arus kas neto ($000), akhir PW neto ($000) pada tahuna 12%b 0 1 2 3 1 1 1 A 50 50 50 +135,3 1 225 ( ( ( Mutually 60) 70) 70) exclusive 2 1 1 A 00 80 60 +146,0 2 290 ( ( ( 180) 80) 80) 2 2 2 A 10 00 00 +119,3 3 370 ( ( ( 290) 170) 170)

21 Modul Manajemen Keuangan GICI

1 B 1 B 2 C 1 C 2 C 3
a

4 00 00 ( 200) 300) 6 00 00 ( 400) 400) 7 0 0 ( 50) 50) 8 0 0 ( 65) 65) 9 5 00 (

5 +164,1 ( 6 +151,9 ( 7 +8,2 ( 6 ( 1 +2,3 ( -13,1

independen 600

00 ( 100) 5

1.20 0 Mutually exclusive dan tergantung pada penerimaan A1 dan A2 160

00 ( 250) 7 0 ( 80) 9

2 00

0 ( 65) 9

225

0 (

100) 60) 70) Nilai dalam tanda kurung adalah biaya operasi tahunan (yang telah dikurangkan dalam penentuan arus kas neto) b Sebagai contoh, PW neto untuk A1 = -$225.000+$150.000(P/A,12%,3)=+$135.300 Fungsi tujuan : Maksimumkan PW neto = 135,3XA1 + 146XA2 + 119,3XA3 + 164,1XB1 + 151,9XB2 + 8,2XC1 13,1XC2 + 2,3 XC3 Kendala/batasan anggaran : Kendala dana investasi : 225XA1 +290XA2 +370XA3 +600XB1 +1200XB2 +160XC1 +200XC2 +225XC3 1.200 Kendala biaya operasi tahun pertama : 60XA1 + 180XA2 + 290XA3 + 100XB1 + 250XB2 + 80XC1 + 65XC2 + 100XC3 4.00 Saling keterkaitan diantara peluang investasi menimbulkan batasan : XA1 + XA2 + XA3 1 A1, A2, A3 mutually exclusive XB1 1 B1, B2 tidak saling tergantung XB2 1 XC1 + XC2 + XC3 XA1 + XA2 memperhitungkan ketidak-bebasan C1,C2,C3 pada A1 atau A2 X = 0,1 untuk j = A1, A2, A3, B1, B2, C1, C2, C3 8. KAJI ULANG TERHADAP KEBIJAKAN DAN PROSEDUR ALOKASI MODAL PERUSAHAAN Tujuannya adalah memfokuskan pada bagaimana hasil dari analisis ekonomi teknik digunakan dalam proses pengalokasian modal perusahaan. memfokuskan pada bagaimana ukuran-ukuran manfaat keuangan seperti nilai sekarang (present worth-PW) dan tingkat pengembalian internal, digunakan dalam proses penyediaan modal perusahaan. 1. Perencanaan dan penyaringan Tujuan utama perencanaan pengeluaran modal adalah untuk meyakinkan bahwa tujuan jangka panjang dapat dicapai. Tujuan serta rencana strategis jangka panjang secara langsung akan mempengaruhi rencana laba yang harus dihasilkan dari anggaran modal. Periode anggaran biasanya berjangka tiga sampai sepuluh tahun, perusahaan berukuran besar dan menengah menggunakan periode anggaran lima tahun, perusahaan kecil menggunakan periode anggaran tiga sampai lima tahun. Dua metode untuk mengklasifikasikan usulan proyek, yaitu berdasarkan divisi operasi (jenis dan tujuan proyek) dan berdasarkan ukuran proyek dalam nilai dollar. Setelah usulan proyek diklasifikasikan, penting untuk merangking proyek-proyek tersebut ke dalam sebuah portofolio menurut berbagai kriteria seleksi. Profitabilitas modal yang diinvestasikan serta strategi dan tujuan perusahaan jangka panjang yang terkait di dalamnya biasanya dirangking sebagai dua kriteria paling atas. Dua metode yang seringkali digunakan untuk mengukur manfaat ekonomi dalam tahap perencanaan sebuah proyek adalah metode periode pengembalian (payback period) dan metode IRR. Proyek-proyek yang memiliki periode pengembalian yang lama dan atau/IRR yang rendah akan dihilangkan dari pertimbangan berikutnya, kecuali terdapat situasi yang memperingan sehingga proyek-proyek tersebut tetap berada dalam portofolio (misalnya proyek-proyek yang harus didanani untuk menjamin pemenuhan persyaratan hukum). 2. Anggaran pengeluaran modal tahunan Sebuah prosedur normal penyusunan anggaran pengeluaran modal tahunan dalam sebuah perusahaan adalah manajer fungsional dan divisi menyusun daftar usulan proyek, yang selanjutnya disampaikan kepada manajemen pada hirarki lebih tinggi untuk dilakukan pengkajian dan persetujuan. Proyek-proyek besar biasanya disusun tersendiri, sedangkan proyekproyek yang lebih kecil digabungkan ke dalam sebuah kelompok atau kategori. Seperti yang diperkirakan, khususnya pada perusahaan besar, manajemen tingkat atas dan dewan direksi akan selalu menyetujui keseluruhan anggaran modal; manajer divisi dan fungsional akan memutuskan alokasi modal pada sebagian besar proyek. Sebuah proyek mungkin saja dibagi ke dalam dua tahap proses penganggaran modal. Pertama adalah tahap perencanaan dan pemilihan, dan tahap kedua adalah tahap implementasi. Meskipun produktivitas modal penting, namun ada dua alasan utama mengapa sebuah usulan proyek yang dinilai akan memberikan keuntungan tetap ditolak pada kedua tahap

22 Modul Manajemen Keuangan GICI

tersebut. Alasan pertama adalah karena proyek tersebut tidak sesuai dengan tujuan perusahaan. Alasan kedua adalah karena tidak tersedia modal untuk mendanai proyek tersebut. 3. Biaya modal perusahaan Pendekatan paling umum untuk menentukan biaya modal adalah rata-rata setelah pajak tertimbang (after-tax weighted average). Perusahaan-perusahaan yang menggunakan biaya modal setelah pajak biasanya menggunakan tingkat pasar saat ini sebagai basis biaya untuk setiap sumber dana. Sedangkan pembobotan didasarkan pada estimasi rasio utang/ekuitas serta pada BV saham. Beberapa perusahaan menggunakan biaya perolehan modal sebagai MARR untuk perencanaan pengeluaran modal, namun sebagian lainnya menggunakan biaya perolehan modal ini sebagai titik awal dalam mengembangkan MARR setiap divisi. Hal terakhir ini lebih banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan berskala menengah, meskipun sebagian besar perusahaan cenderung menggunakan one companywide rate. Revisi/perbaikan biaya modal perusahaan selalu dilakukan setiap tahun. 4. Kebijakan pengeluaran modal dan prosedur penilaian Kebijakan pengeluaran modal dan prosedur penilaian dapat dibagi kembali ke dalam dua bagian besar : (1) tingkat persetujuan manajemen terhadap berbagai ukuran proyek, (2) pengendalian manajemen terhadap pengeluaran modal. Tiga jenis pendelegasian tanggung-jawab manajemen terhadap persetujuan proyek adalah sbb.: 1. Apabila proyek yang diusulkan dapat diterima secara ekonomi menurut analisis divisi operasi, maka diberikan otonomi kepada divisi untuk melakukan persetujuan sepanjang dapat dilakukan kontrol terhadap jumlah dana yang diinvestasikan oleh masing-masing divisi dan sepanjang analisis yang dilakukan divisi dianggap dapat diandalkan. 2. Apabila proyek merupakan pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kantor pusat, misalnya penggantian rutin, divisi diberi wewenang untuk mengelola dana di dalam batas pengendalian yang tepat. 3. Apabila sebuah proyek memerlukan jumlah dana yang melebihi ketentuan, permintaan tambahan dana disampaikan kepada tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi. Permintaan tambahan dana ini sering disertai oleh pembatasan anggaran berkaitan dengan investasi total maksimum yang akan diambil sebuah divisi pada sebuah periode anggaran. Penentuan kebijakan pengeluaran modal adalah tanggung-jawab utama manajemen puncak, namun tanggung-jawab pengembangan kriteria seleksi/pemilihan yang logis secara ekonomi cenderung bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Pada saat sebuah proyek akan diusulkan dan selanjutnya dipertimbangkan pendanaannya, kebiasaan yang dilakukan adalah mengembangkan estimasi arus kas. Informasi mengenai arus kas ini akan memberikan indikasi mengenai ukuran proyek, profitabilitas, serta keseluruhan dampaknya terhadap perusahaan. Estimasi arus kas juga berperan penting dalam pengembangan peramalan arus kas jangka panjang perusahaan. 5. Implementasi proyek dan kajian postaudit Waktu implementasi sebuah proyek bisa pendek maupunpanjang. Tanggung-jawab implementasi proyek biasanya terletak pada manajemen divisi dan sponsor proyek. Diperkirakan dua sampai enam bulan sebelum implementasi, permintaan persetujuan (appropriation request-AR) harus disampaikan dan disetujui. Selama proyek diimplementasikan, laporan perkembangan secara periodik selalu diberikan kepada tingkat manajemen yang sesuai. Laporan ini digunakan untuk menjamin bahwa proyek tersebut berada dalam jadwal yang tepat dan bahwa manajemen bersiap mengatasi masalah yang mungkin timbul. Seringkali sebuah proyek melebihi biayanya akibat kesulitan dalam mengestimasi arus kas masa datang. Sebagian besar perusahaan mengijinkan kelebihan sebesar 10% tanpa perlu menyampaikan AR baru. Tujuan utama penilaian post audit adalah (1) untuk menentukan apakah tujuan proyek telah dicapai, (2) untuk menemukan derajat kesesuaian/kecocokan dengan rencana serta memastikan dimana timbul perbedaanya, (3) untuk mendorong estimasi yang lebih hati-hati dalam proposal awal, dan (4) untuk mempelajari dari hasil, untuk mengindentifikasi masalah dan untuk menghasilkan estimasi yang lebih baik di masa datang. Penilaian post-audit bervariasi dari tiga bulan sampai dua tahun sejak proyek dimulai, namun normalnya dilakukan setelah satu tahun proyek beroperasi. 6. Komunikasi Jika usulan proyek diserahkan dari satu unit organisasi ke unit lainnya untuk dilakukan kajian serta persetujuan, harus terdapat alat komunikasi yang efektif. Dalam mengkomunikasikan usulan proyek kepada tingkat manajemen yang lebih tinggi, perlu digunakan sebuah format yang sebisa mungkin distandarisasi untuk menjamin keseragaman dan kelengkapan informasi dan evaluasi. Secara umum, aspek teknik dan pemasaran setiap proyek yang diusulkan harus digambarkan selengkap mungkin dalam cara yang paling sesuai dengan masing-masing kasus. Namun demikian, ringkasan keuangan semua usulan harus distandarisasi sehingga dapat dievaluasi secara konsisten dan adil.

BAB. 6

23 Modul Manajemen Keuangan GICI

TEKNIK PENGANGGARAN MODAL KOMPETENSI 1. MENILAI PERINGKAT PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN LIMA TEKNIK YAITU PEMBAYARAN KEMBALI, PEMBAYARAN KEMBALI TERDISKONTO , NPV, IRR DAN MIRR) 2. MENGAMBIL KEPUTUSAN PROYEK DALAM PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal adalah proses menganalisis potensi investasi aktiva tetap dan keputusan penganggaran modal mungkin adalah keputusan paling penting yang harus diambil oleh para manajer keuangan. A. MENILAI PERINGKAT PROYEK Proses menganalisis potensi investasi aktiva tetap dapat dilakukan dengan lima teknik analisis penganggaran modal : 1. Periode pembayaran kembali .(Payback Period) 2. Metode pembayaran kembali terdiskonto ( Discounted payback period) 3. Metode nilai sekarang bersih (NPV-Net Present Value) 4. Tingkat pengembalian internal (IRR- Internal Rate of Return) 5. Metode IRR yang dimodifikasikan (MIRR-Modified IRR) A.1. Periode Pembayaran Kembali Periode pembayaran kembali didefinisikan sebagai sejumlah tahun yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya suatu proyek Metode ini mengabaikan arus kas diluar periode pembayaran kembali dan tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Akan tetapi , pembayaran kembali memberikan indikasi mengenai risiko dan likuiditas suatu proyek, karena menunjukkan berapa lama modal yang diinvestasikan akan berada dalam risiko. A.2. Metode Pembayaran Kembali Terdiskonto Metode Pembayaran Kembali Terdiskonto mirip dengan metode pembayaran kembali biasa kecuali bahwa metode ini mendiskontokan arus kas pada tingkat biaya modal proyek. Metode ini mempertimbangkan nilai waktu dari uang tetapi mengabaikan arus kas diluar periode pembayaran kembali. A.3.Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Metode Nilai Sekarang Bersih mendiskontokan seluruh arus kas pada tingkat biaya modal proyek dan kemudian menjumlahkan arus-arus kas tersebut. Proyek akan diterima jika NPV-nya positif. A.4. Metode Pengembalian Internal (IRR) Metode pengembalian internal didefinisikan sebagai tingkat diskonto yang memaksa NPV proyek sama dengan nol. Proyek akan diterima jika IRR-nya lebih besar daripada biaya modal A.5. Metode IRR yang dimodifikasi.(MIRR) Metode NPV dan IRR akan menghasilkan keputusan penerimaan / penolakan yang sama untuk proyekproyek yang independen, tetapi jika proyek-proyek tersebut saling eksklusif, maka dapat terjadi konflik peringkat. Jika terjadi konflik peringkat, maka sebaiknya menggunakan metode NPV. Metode NPV dan IRR lebih unggul daripada metode pembayaran kembali, tetapi NPV lebih unggul dari IRR, karena NPV berasumsi arus kas akan diinvestasikan kembali pada tingkat biaya modal perusahaan , sedangkan IRR berasumsi arus kas akan diinvestasikan kembali pada tingkat IRR proyek. Investasi kembali pada tingkat biaya modal umumnya adalah asumsi yang lebih baik karena lebih mendekati kenyataan. Metode IRR yang dimodifikasi memperbaiki masalah yang terdapat dalam IRR biasa. MIRR melibatkan perhitungan nilai akhir (TV) dari arus kas masuk yang dimajemukkan pada tingkat biaya modal perusahaan dan kemudian menentukan tingkat diskonto yang memaksa nilai sekarang TV menjadi sama dengan nilai sekarang arus kas keluar. CONTOH SOAL : Anda adalah seorang analis keuangan . Direktur penganggaran modal telah meminta anda untuk menganalisis dua usulan investasi modal, Proyek S dan Proyek T. Masing-masing proyek memiliki biaya sebesar $ 10.000 dan biaya modal dari setiap proyek adalah 12 % . Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah 12 %. Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah sebagai berikut : EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH TAHUN PROYEK S PROYEK T 0 ($10.000) ($10.000) 1 6.500 3.500 2 3.000 3.500 3 3.000 3.500 4 1.000 3.500 Pertanyaan : 1. Hitunglah periode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih (NPV). Tingkat pangembalian internal (IRR) dan tingkat pengembalian internal yang dimodifikasikan (MIRR) setiap proyek 2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat independent 3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat saling eksklusif JAWABAN : DIKETAHUI : 1. Tahun sebelum pengembalian penuh Proyek S sesuai ekspektasi arus kas (tabel soal) modal akan kembali pada tahun ketiga ($6.500 + $ 3.000 + $ 500= $10.000). JADI Tahun sebelum pengembalian penuh adalah tahun ke-2 Proyek T sesuai ekspektasi arus kas (tabel soal) modal akan kembali pada tahun ketiga ($3.500 + $ 3.500 + $3.500= $10.000) JADI Tahun sebelum pengembalian penuh adalah tahun ke-2 2. Biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun *= -$10.000- $6.500 (lihat tabel soal tahun pertama diharapkan arus kas 6.500)= -$3.500

24 Modul Manajemen Keuangan GICI

= - $3.500- $3.000 (lihat tabel soal tahun kedua diharapkan arus kas $3.000)= - $500 JADI Proyek S, biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun adalah - $ 500 *= -$10.000- $3.500 (lihat tabel soal tahun pertama diharapkan arus kas 3.500)= -$6.500 = - $6.500- $3.500 (lihat tabel soal tahun kedua diharapkan arus kas $3.500)= -$3.000 JADI Proyek T, biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun adalah - $ 3.000 HASIL EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH (CFt) TAHUN PROYEK S 0 ($10.000) 1 (3.500)* 2 ( 500) 3 2.500 4 3.500 1. a. Pembayaran Kembali Tahun sebelum pengembalian penuh Pembayaran kembali S = PROYEK T ($10.000) (6.500) (3.000) 500 4.000

Biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun

_______________________________________

Arus kas selama tahun berjalan Pembayaran kembali s = 2 + $ 5.00/ $ 3.000 =2,17 years Pembayaran kembali t = 2+ $3.000/$3.500 =2,86 years 1.b.NILAI SEKARANG BERSIH CF1 CF2 CFn NPV= CF0 +______+ ______ + + _____ 1 2 (1+k) (1+k) (1+k)n = n CFt ______ t=0 (1+k)t NPV S = -$10.000+$6.500/(1,12)1+$3.000/(1,12)2+$3.000/(1,12)3+$1000/(1,12)4 = $.966,01 NPV T = -$10.000+$3.500/(1,12)1+$3.500/(1,12)2+$3.500/(1,12)3+$3.500/(1,12)4 = $.630,72 1.c. TINGKAT PENGEMBALIAN INTERNAL CF1 CF2 CFn IRR =0 = CF0 +______+ ______ + + _____ (1+IRR)1 (1+IRR)2 (1+IRR)n 0= n CFt ______ t=0 (1+IRR)t IRR S = 18,0 % IRR T = 15,0% 1.d MODIFIKASI IRR PV BIAYA = PV NILAI AKHIR n CIFt (1+k)n-1 t=0 n COFt ______ = __________________________ t=0 (1+k)t (1+MIRR)n PV BIAYA = TV ______________ (1+MIRR)n TV S = $6.500/(1,12)3+$3.000/(1,12)2+$3.000/(1,12)1+$1000 = $17.255,23 TV T = $3.500/(1,12)3+$3.500/(1,12)2+$3.500/(1,12)1+$3.500 = $16.727,65 MIRR S= 14,61% MIRR T= 13,73% B. MENGAMBIL KEPUTUSAN PROYEK DALAM PENGANGGARAN MODAL 2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika independen Proyek yang mendapat peringkat lebih tinggi 1. metode pembayaran kembali proyek S 2. NPV proyek S 3. IRR proyek S 2. MIRR proyek S

25 Modul Manajemen Keuangan GICI

Seluruh metode menghasilkan peringkat Proyek S berada di atas Proyek T. Tambahan lagi, kedua proyek dapat diterima menurut criteria NPV, IRR, dan MIRR, jadi kedua proyek seharusnya akan diterima jika kedua proyek tersebut independent 3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika eksklusif Kita akan memilih proyek S karena nilai NPV lebih tinggi pada k=12%

TUGAS Anda adalah seorang analis keuangan . Direktur penganggaran modal telah meminta anda untuk menganalisis dua usulan investasi modal, Proyek S dan Proyek T. Masing-masing proyek memiliki biaya sebesar $ 20.000 dan biaya modal dari setiap proyek adalah 12 % . Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah 12 %. Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah sebagai berikut : EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH TAHUN PROYEK S PROYEK T 0 ($12.000) ($12.000) 1 6.500 3.500 2 3.000 3.500 3 3.000 3.500 4 1.000 3.500 Pertanyaan : 1. Hitunglah periode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih (NPV). Tingkat pangembalian internal (IRR) dan tingkat pengembalian internal yang dimodifikasikan (MIRR) setiap proyek 2. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat independent 3. Manakah proyek yang sebaiknya diterima jika mereka bersifat saling eksklusif

BAB. 7 MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK Kas Dalam Perusahaan Manfaat Kas: Biaya operasi sehari-hari Investasi baru aktiva tetap Aliran Kas : Aliran kas keluar (Cash outflow) Aliran kas masuk (Cash inflow) Sifat aliran kas : Terus menerus (continue) Tidak terus menerus (intermittent) Motivasi memegang kas : Menurut J.M. Keynes ; tiga motif memegang kas Motif transaksi Motif berjaga-jaga Motif spekulasi Kas yang efisien : Manajemen kas yang efisien terletak pada : Penyediaan jumlah kas yang aman Pengadaan kas dengan cepat Investasi kas dalam investasi jangka pendek untuk menghasilkan penghasilan yang layak Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan kas minimal. Perimbangan antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar Penyimpanan terhadap aliran kas yang diperkirakan Adanya hubungan yang baik dengan bank-bank

26 Modul Manajemen Keuangan GICI

Panduan dalam pengganggaran modal Menggunakan arus kas bukan laba akuntansi Suatu perusahaan menerima dan mampu melakukan investasi kembali arus kas, laba akuntasi ditujukan saat dihasilkan bukan saat uangnya ada ditangan. Arus kas secara tepat menggambarkan waktu manfaat dan biaya : Saat uang diterima Saat dapat diinvestasi kembali Saat harus dibayar Berpikir secara tambahan Adanya kemungkinan untuk menemukan arus kas yang diharapkan perusahaan dari sebuah usulan investasi yang bersifat tambahan, Dalam mengukur arus kas dengan cara berpikir secara incremental dilihat tambahan arus kas setelah pajak Dasar : Aksioma 4 ; Tambahan arus kas satu satunya pertambahan nilai yang dihitung. Lanjutan Waspada terhadap arus kas yang dialihkan dari produk yang sudah ada Dalam menentukan arus kas proyek yang diusulkan harus mempertimbangkan hanya penjualan tambahan yang diterima perusahaan secara keseluruhan. Jika hanya mengeser penjualan dari satu barisan produk ke barisan produk baru tidak akan membawa sesuatu yang baru, pangsa pasar diambil dari pesaing atau penjualan yang seharusnya hilang sebab produk pesaing yang baru, dan dapat dipertahankan oleh perusahaan, inilah tambahan arus kas yang relevan. Mancari pengaruh kebetulan atau sinergi Dalam beberapa kasus proyek baru mengambil penjualan dari proyek perusahaan yang sekarang, usaha baru mungkin menghasilkan penjualan baru ke barisan produk/jasa yang sudah ada. Arus kas yang diperoleh dari bagian perusahaan manapun yang mungkin dihasilkan dari keputusan yang ada harus dipertimbangkan pada saat membuat keputusan tersebut Memasukan kebutuhan modal kerja Proyek baru membutuhkan investasi tambahan dalam modal kerja, kebutuhan akan modal kerja dianggap arus kas walaupun modal kerja tersebut tetap terdapat pada perusahaan. Kebutuhan modal kerja terikat sepanjang umur proyek, jika proyek berakhirbiasanya ada arus balik kas masuk ketika modal kerja dapat diuangkan Pertimbangan tambahan biaya Arus kas masuk dari proyek baru diukur berdasarkan tambahan, maka biaya harus diukur berdasarkan tambahan. Tambahan arus kas setelah pajak apa pun yang mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan merupakan arus kas yang relevan, baik mengalir ke dalam atau keluar Sunk Cost bukan tambahan arus kas Arus kas dipengaruhi oleh pembuatan keputusan. Sunk cost : arus kas yang sudah sering terjadi, sebab sudah tenggelam dalam proyek dan tak bisa diubah. Segala arus kas yang tidak dipengaruhi oleh keputusan menerima-menolak tidak dimasukan dalam analisis penganggaran modal Bertanggung jawab atas biaya kesempatan Arus kas biaya kesempatan harus menggambarkan arus kas bersih yang seharusnya diterima jika proyek yang dipertimbangkan ditolak Putuskan apakah biaya overhead memang merupakan tambahan arus kas Kosep pada apakah proyek spesifik mendapatkan manfaat dari biaya overhead tapi apakah jenis-jenis overhead adalah tambahan arus kas yang berhubungan dengan proyek dan relevan bagi penganggaran modal. Abaikan pembayaran bunga dan arus pembiayaan Dalam evaluasi proyek baru dan menentukan arus kas, harus memisahkan keputusan investasi dari keputusan pembiayaan. Intinya ; tingkat pengembalian yang disyaratkan menggambarkan biaya dana yang dibutuhkan untuk mendukung proyek, maka manajer (pertama) menentukan kelayakan proyek lalu menentukan bagaimana cara pendanaan yang terbaik. Mempercepat pengumpulan kas Pengurangan waktu penagihan piutang Dengan cara : Perusahaan melakukan penagihan sedini mungkin Penggunaan preauthorized debit untuk menghilangkan proses penagihan Pengurangan waktu pengumpulan kas Dalam mempercepat pengumpulan kas yang perlu diperhatikan : Waktu pengumpulan Lock box system Bank konsentrasi.

27 Modul Manajemen Keuangan GICI

MEMPERLAMBAT PENGELUARAN KAS Pengendalian pengeluaran kas sentralisasi hutang Prosedur operasi pembayaran kas harus dibentuk Payable through draft (PTD) ; suatu alat yang digunakan untuk memperlambat pembayaran. penyelenggaraan suatu rekening pembayaran kas yang terpisah untuk pembayaran gaji dan deviden kas. Penyelenggaraan rekening bersaldo nol ; penggunaan suatu rekening kas konsentrasi bersama-sama dengan berbagai rekening pembayaran kas yang bersaldo nol dengan tujuan meniadakan saldo kas menganggur dalam rekening pembayaran. BUDGET KAS Yaitu estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Penyusunan budget kas Perusahaan akan mengetahui dalam kondisi deficit atau surplus kas. Periode penyusunan dalam bulanan atau kuartalan Budget kas dapat dibedakan dalam dua bagian : Estimasi penerimaan kas Estimasi pengeluaran kas MAKSUD PENYUSUSAN BUDGET KAS Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasi perusahaan Kemungkinan adanya surplus atau deficit karena rencana operasinya perusahaan Saat-saat kapan kredit dibayar kembali TAHAPAN PENYUSUNA BUDGET KAS . Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan. Menyusun perkiraan atau kebutuhan dana atau kredit bank/sumber dana lain yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya perusahaan. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial INVESTASI DALAM SEKURITAS Investasi pada sekuritas akan dilakukan oleh perusahaan jika terdapat kelebihan kas, tujuan untuk mendapatkan bunga, dividen atau kenaikan harga sekuritas Investasi portofolio jangka pendek, dapat dilakukan dalam tiga segmen Segmen kas tunai (ready cash segment) Segmen kas terkendali (controllable cash segment) Segmen kas bebas (free cash segment) Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan sekuritas yang dapat segera dijual : Keamanan Marketabilitas Pendapatan Waktu jatuh tempo

BAB. 8 MODAL & JENIS-JENIS MODAL

DEFINISI MODAL Non physical Oriented daya beli yang terkandung dalam barang modal. Modal hanya terbatas pada pengertian uang. (Lutge) Modal meliputi uang dan barang. (Schwiedland) Modal adalah kekuasaan menggunakan yang diharapkan atas barang-barang modal yang belum digunakan. (A.Amonn & J.Von Komorzynsky) Modal sebagai kolektivitas dari barang-barang modal. (Prof.Meij) Modal sebagai kekuasaan untuk menggunakan barang-barang modal. Barang modal adalah barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan atau bagian debet pada neraca. (Prof. Polak) Modal sebagai barang-barang konkrit yang masih ada dalam perusahaan yang terdapat di sebelah debet pada neraca, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang yang tercatat di sebelah kredit. (Prof.Baker)

Physical Oriented Hasil produksi yang digunakan untuk produksi lebih lanjut.

28 Modul Manajemen Keuangan GICI

MODAL AKTIF

Tertera bentuknya debet di sebelah urut pada neraca. Elemen-elemennya selalu berubah dalam jangka pendek & jangka panjang. Berdasarkan lamanya perputaran; aktiva lancar & aktiva tetap. Berdasarkan fungsi bekerjanya modal aktif dibedakan menjadi: pada neraca. Berdasarkan asal, modal Modal Kerja pasif dapat dibedakan Jumlahnya fleksibel. menjadi: Susunannya relatif variabel. Modal sendiri Proses perputaran dalam jangka pendek. Modal Asing Modal Tetap Sekali
rnya sumbe nurut dibeli tidak mudah Me Men

MODAL PASIF

aktiva dalam perusahaan, kredit Tertera di sebelah

dikurangi.

Susunannya relatif permanen. INTERN Proses perputarannya panjang. SUMBER DANA

LABA DITAHAN

AKUMULASI PENYUSUTAN
29

Modul Manajemen Keuangan GICI

EKSTERN

KREDITUR PEMILIK BANK & MODAL PERUSAHAAN PASAR NON BANK

SUMBER PENAWARAN MODAL 1. INTERN Berasal dari hasil kegiatan perusahaan. Kelebihan: Perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayar. Tersedia setiap saat. Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana perusahaan. Biaya pemakaian relatif mudah. 2. EKSTERN Berasal dari hasil kegiatan perusahaan. Kelebihan: Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas. Dapat dicari dari berbagai sumber. Bersifat fleksibel.

Modal Sendiri
Berkepentingan kepada kontinuitas, keselamatan, kelancaran perusahaan.

Modal Asing
Memperhatikan kepentingan sendiri. Tidak berpengaruh kepada penyelenggaraan perusahaan. Ada beban bunga tanpa memandang adanya kerugian & keuntungan. Mempengaruhi politik perusahaan.

Mempunyai hak atas laba setelah dikurangi pembayaran bunga atas modal asing.

Hanya sementara turut bekerjasama dengan perusahaan.

Menjadi jaminan & haknya setelah modal asing dalam likuidasi.

Dijamin mempunyai hak preferen (hak untuk didahulukan sebelum modal sendiri).

BAB.9 Manajemen Modal Kerja

1. Pengertian Modal Kerja Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai oprasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan

30 Modul Manajemen Keuangan GICI

Bagaimana mengatasi pengangguran dengan berbagai cara, seperti mengurangi tingkat upah minimum, atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar. Modal kerja yang diartikan seluruh aktiva lancar dikurangi dengan menambah pengeluaran pemerintah, utang lancar dinamakan modal kerja bersih Sedangkan manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam aset jangka menyediakan lapangan kerja, dll. pendek. Artinya bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Manajemen modal kerja melibatkan sebagian
1 2 3

besar jumlah asset perusahaan. Bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah aktiva lancar lebih dari setengah jumlah investasinya tertanam di dalam perusahaan. Dalam manajemen modal kerja terdapat beberapa konsep modal kerja yang sering digunakan. Konsep modal kerja dibagi menjadi 3: a. Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Seluruh investasi dalam aktiva lancar,4 Konsep ini sering disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital). b. Konsep kualitatif, merupakan konsep yang menitik beratkan kepada kualitas modal kerja. Dalam konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih atau (net working capital). c. Konsep fungsional, menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya, sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan.5 Dari konsep di atas, modal kerja perusahaan dibagi 2 jenis: a. Modal kerja kotor( gross working capital), adalah semua komponen yang ada di aktiva lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja. b. Modal kerja bersih( net working capital), merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar(utang jangka pendek). 2. Arti Penting dan Tujuan Manajemen Modal Kerja Pentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehatan keuangan dan kinerja perusahaan adalah: a. Bahwa kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan di dalam kegiatan oprasional perusahaan dari waktu kewaktu. b. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah. Perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu manajemen modal kerja. c. Dalam praktiknya sering kali bahwa lebih dari separuh dari total aktiva merupakan bagian dari aktiva lancar (modal kerja perusahaan). d. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam piutang dan sedian tidak dapat dihindarkan harus segera terpenuhi. e. Bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi modal kerja juga amat penting. Hal ini disebabkan perusahaan kecil, relative terbatas untuk memasuki pasar dengan modal besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek, yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja. f. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan, piutang, sedian, dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya.6 Tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut: a. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya likuiditas perusahaan sangat tergantung kepada manajemen modal kerja. b. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya. Pemenuhan kewajiban yang sudah jatuh tempo dan segera harus dibayar secara tepat waktu merupakan ukuran keberhasilan manajemen modal kerja. c. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya. d. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya, memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin. e. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba. f. Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar.

1 Khasmir, Pengantar Manajemen Keuangan,(kencana: 2010), hal: 210 2 James C. Van Home, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, (salemba empat: 1997),
hal:214

3 Khasmir, Pengantar Manajemen Keuangan,(kencana: 2010), hal: 211 4 James C. Van Home, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, (salemba empat: 1997),
hal:214

5 Khasmir, Pengantar Manajemen Keuangan,(kencana: 2010), hal: 212 6 Khasmir, Pengantar Manajemen Keuangan,(kencana: 2010), hal: 214 31 Modul Manajemen Keuangan GICI

Tujuan di atas akan dapat tercapai apabila modal kerja perusahaan dapat dikelola secara benar sesuai dengan konsep manajemen modal kerja. Dan ini merupakan tanggung jawab utama dari seorang manajer keuangan untuk mampu mengelolanya. 3. Hubungan Likuiditas Dan Modal Kerja Seperti diketahui bahwa salah satu nilai penting dari likuiditas perusahaan adalah untuk memenuhi sejumlah dana yang diperlukan pada saat dibutuhkan. Sementara itu dalam manajemen modal kerja kebutuhan dana juga merupakan bagian penting, baik dalam hal penyediaan dana maupun penggunaan dana yang berkaitan dengan aktivitas usahanya. Oleh karena itu terdapat hubungan yang erat antara keduanya. Agar lebih mudah memahami dapat dilihat dalam ilustrasi berikut ini. Kita asumsikan ada dua perusahaan yaitu PT Bukit laying dan PT Tempilang dengan neraca sebagai berikut: Neraca PT Bukitlayang Per 31 Desember 2008 KAS 600.000 UTANG LANCAR 1.800.000 PIUTANG 1.000.000 SEDIAAN 1.400.000 TOTAL AKTIVA LANCAR 3000.000 1.800.000 Neraca PT tempilang Per 31 Desember 2008 KAS 1.400.000 PIUTANG 1.000.000 SEDIAAN 600.000 TOTAL AKTIVA LANCAR 3.000.000 UTANGLANCAR 1.800.000 1.800.000

Dari porsi kedua neraca perusahaan di atas terdapat persamaan yaitu dalam hal total aktiva lancar yaitu sama-sama 3.000.000 dan utang lancar 1.800.000. namun terdapat perbedaan dalam komposisi aktiva lancarnya, sehingga sangat memengaruhi dalam kemempuan membayar kewajibannya. Dalam hal ini PT Tempilang lebih baik karena jika memerlukan dana cepat untuk memenuhi atau membayar kewajiban PT Tempilang bisa langsung memenuhi karena dia memiliki persediaan kas yang lebih banyak. Artinya, meskipun likuiditas antara perusahaan sama, namun kecepatan dalam hal membayar kewajiban berbeda, oleh karena itu hubungan antara likuiditas dan modal kerja sangat diperlukan. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja Dalam peraktiknya terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi modal kerja antara lain tergantung

dari:

a. Jenis perusahaan dalam praktiknya meliputi perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan non jasa (industry). Kebutuhan dalam perusahaan industry lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. b. Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dengan cara mencicil juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah melalui penjualan secara kredit. Penjulan barang secara kredit memberikan kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayaran diangsur. c. Waktu produksi, artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu barang. Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan makin besar modal kerja yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya. d. Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi perusahaaan. Makin kecil atau rendah tingkat perputara, maka kebutuhan modal kerja makin tinggi, begitu pula sebaliknya. Secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan tiga faktor, yaitu: a. Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik atau perolehan laba dalam priode tertentu yang dimasukan ke aktiva lancar. b. Adanya pengurangan aktiva tetap, artinya adanya penjualan aktiva tetap, terutama yang tidak produktif dimana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar atau digunakan untuk membayar utang jangka pendek. c. Adanya penambahan utang, artinya perusahaan menambah utang baru . 5. Sumber Modal Kerja Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu: Hasil oprasi perusahaan, maksudnya adalah pendapatan atau laba yang diperoleh pada priode tertentu. Keuntungan penjualan surat berharga, juga dapat digunakan untuk keperluan modal kerja. Besarnya selisih antara harga beli dan harga jual surat berharga tersebut. Penjualan saham, artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki untuk dijual kepada berbagai pihak. Penjualan aktiva tetap, maksudnya yang dijual aktiva tetap yang kurang produktif atau masih menganggur. Penjualan obligasi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya. Memperoleh pinjaman dari kreditor, terutama pinjaman jangka pendek. Khusus untuk pinjaman jangka panjang juga dapat digunakan, hanya saja peruntukan pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk kepentingan investasi. Memperoleh dana hibah dari berbagai lembaga. Dana ini biasanya tidak digunakan beban biaya sebagai mana pinjaman dan tidak ada kewajiban pengembalian. Secara khusus sumber modal kerja : Sumber modal kerja untuk pembiayaan permanen merupakan modal yang digunakan untuk mempertahankan sirkulasi modal perusahaan agar tidak macet. Sumber utama modal kerja untuk pembiayaan permanen adalah modal sendiri namun juga masih kurang dapat ditambah dari pinjaman jangka panjang.7 7 Khasmir, Pengantar Manajemen Keuangan,(kencana: 2010), hal: 220 32 Modul Manajemen Keuangan GICI

6. Penggunaan Modal Kerja Secara umum dikatakan bahwa penggunaan modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk: a. Pengeluaran untuk gaji, upah, dan biaya oprasi perusahaan. Untuk menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga. Pembelian aktiva tetap(tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan lain-lain) Pembayaran utang jangka panjang f. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi. Penggunaan modal kerja di atas jelas akan mengakibatkan perubahan modal kerja, namun perubahan modal kerja tergantung dari penggunaan modal kerja itu sendiri. Dalam praktiknya modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi: a. Pembelian barang dagang dan bahan lainnya secara tunai b. Pembelian surat berharga secara tunai c. Perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang dagang kepiutang wasel 7. Perputaran modal kerja Salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan dan keefektifan manajemen modal kerja adalah diukur dari perputaran modal kerjanya atau working capital turnover-nya. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam beberapa periode. Untuk mengukur perputaran modal kerja adalah dengan cara membandingakan antara penjualan dengan modal kerja. Pengukuran ini sebaiknya dengan menggunakan dua periode atau lebih sebagai pembanding, sehingga memudahkan kita untuk menilainya. Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut: Penjualan Bersih Perputaran modal kerja = Modal Kerja d. e. Sebagai contoh dapat dilihat dari data di bawah ini: Komponen Laporan Keuangan

b. c.

Pengeluran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan.

Ta hun 2007 3. 850

Ta hun 2008 4.1 50

Penjualan bersih ( net sales)

Total aktiva lancar (current assetss) 6

85 0

80

Untuk tahun 2007 dapat dilihat sebagai berikut: Perputaran modal kerja = 3850 : 856 = 4,45 kali dibulatkan 4,5 kali Artinya perputaran modal kerja tahun 2007 sebanyak 4,5 kali di mana penggunaan setiap Rp, 1,- modal kerja dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 4,5,sedangakan tahun 2008 dengan cara yang sama: perputaran modal kerja = 4.150 : 800 = 5, 18 kali dibulatkan (5,2 kali) perputaran modal kerja dapat menghasilkan Rp.5,2,8. Metode Menentukan Besarnya Modal Kerja Ada dua metode untuk menghitung besarnya modal kerja: 1. Metode saldo rata-rata: penjualan bersih besarnya modal kerja = Perputaran modal kerja contohnya : Komponen Laporan Keuangan 007 Penjualan bersih ( net sales) .850 Perputaran modal kerja ,5 Untuk tahun 2007 dapat dilihat sebagai berikut: jadi besarnya modal kerja pda tahun 2007 adalah 3850 : 4,5 = 856 2. Metode unsur-unsur biaya PT. Toboali memproduksi radio sebanyak 200 unit/hari dan beroperasi selama 25 hari dalam sebulan. Biaya produksi per unit produk radio sebagai berikut: 1. Bahan plastik & melamin Rp 2.000,2. Bahan tembaga Rp 500,3. Upah langsung Rp 750,4 3 2

33 Modul Manajemen Keuangan GICI

Untuk pembelian bahan palstik diperlukan: Uang muka rata-rata 5 hari sebelumnya Proses produksi memerlukan waktu 7 hari penyimpanan 3 hari Untuk proses produksi tembaga diperlukan: proses produksi memerlukan 7 hari penyimpanan 3 hari Biaya administrasi perbulan Rp 200.000 Sediann kas minimum Rp 100.000 Pertanyaan: Berapa modal kerja yang dibutuhkan PT Toboali? Jawab: . Periode perputaran Bahan plastik & melamin = 5 + 7 + 3 = 15 hari bahan Tembaga = 7 + 3 = 10 hari . Kebutuhan Modal kerja Bahan plastik dan melamin = 200 x Rp 2.000 x 15 hari = Rp 6.000.000 Bahan tembaga = 200 x Rp 500 x 10 hari = Rp 1.000.000 Upah langsung = 200 x Rp 750 x 10 hari = Rp 1.500.000 Biaya administrasi = Rp 200.000 sediaan minimum kas = Rp 100.000 Rp 8.800.000

9. Laporan Sumber dan penggunaan modal kerja Neraca perbandingan PT RAY IBRAHIM,Tbk PT RAY IBRAHIM, Tbk Neraca Perbandingan Per 31 Desember 2007 & 2008 (dalam jutaan)

Pos-pos dalam neraca Aktiva Lancar Kas Perlengkapan Piutang Sediaan Total Aktiva Lancar Aktiva Tetap Tanah Mesin Kendaraan Akumulasi penyusutan Total Aktiva Tetap Total Aktiva Utang Lancar Utang Bank Utang dagang Utang wesel Total Utang Lancar Utang Jangka Panjang Utang Hipotek Total hutang jngk pnjng Ekuitas Modal setor Manajemen Keuangan GICI Laba ditahan Total Ekuitas Total passive

tahun 2007 250 140 350 125 865 735 2500 1500 (400) 4335 5200 550 100 100 750 2000 2000 2000 450 2450 5200

Periode tahun 2008 350 50 250 150 800 735 3790 1500 (925) 5100 5900 200 200 50 450 1450 1450 2500 1500 4000 5900

Perubahan naik Turun 100 90 100 25 65 290 25 65 700 50 100 50 300 50 (200) 500 1050 1550

34

Modul

Laporan perubahan modal: Komponen Periode Kas Perlengkapan piutang sediaan Utang bank Utang dagang utang wesel Kenaikan modal kerja Sumber modal kerja 1. hasil operasi: - laba Rp 1.050,- Penyusustan Rp 525,Thn. 2007 250 140 350 125 550 100 100 Thn. 2008 350 50 250 150 200 200 50 -

Perubaha n Naik 100 25 350

Turun 90 100 100

50 525 525

290 235 525

2.

Penjualan saham Jumlah modal kerja Penggunaan modal Kerja 1. Pembelian Mesin 2. Pembayaran Utang Hipotek Kenaikan modal kerja bersih

Rp

Rp 1.575,500,Rp 2.075,-

Rp 1.290,Rp 550 ,Rp 1.840,Rp 235,-

BAB.11 MANAJEMEN PIUTANG

Resiko Penjualan Kredit

Tujuan Penjualan Kredit Menaikkan volume penjualan dalam suatu periode.

DEFINISI PIUTANG USAHA (Account Receivable) Tagihan kepada pelanggan yang timbul dari penjualan barang dagangan secara kredit.

Tidak terbayarnya piutang. Menyediakan cadangan dana (Bad debt atau Piutang raguragu). Keterlambatan waktu pembayaran piutang. Biaya pengumpulan piutang (cash discount).
35

Strategi persaingan memperbesar market share.

Modul Manajemen Keuangan GICI

PENETAPAN LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN PIUTANG PEMANTAUAN KEBIJAKAN KREDIT ANALISIS PERUBAHAN KEBIJAKAN PIUTANG USAHA

1. PENETAPAN KEBIJAKAN KREDIT keputusan untuk menetapkan standar kredit, syarat kredit, & kebijakan pengumpulan piutang (penagihan). a. STANDAR KREDIT Kriteria untuk menyeleksi permintaan kredit dari langganan.

Kebijakan kredit yang optimal Marginal cost atas kredit = Marginal profit penjualan kredit.

debitur. Evaluasi pemberian kredit dilakukan dengan menilai 5 faktor (The Five Cs of Credit), yaitu: 1. Character tingginya respek pelanggan terhadap kewajibannya, dilihat dari karakter manajemen perusahaan 2. Capacity kemampuan pelanggan membayar kewajiban berdasarkan aspek likuiditas & proyeksi aliran kas. 3. Capital posisi keuangan perusahaan yang ditunjukkan oleh rasio keuangan & besarnya modal sendiri. 4. Collateral aset milik pelanggan yang dijadikan jaminan, seperti surat berharga. 5. Condition kondisi ekonomi secara umum yang memengaruhi kebijakan ekonomi perusahaan.

Marginal cost biaya produksi & penjualan.

Marginal cost yang berkaitan dengan penjualan kredit biaya atas piutang tak tertagih (bad debt), biaya pengumpulan dan administrasi piutang , biaya yang tertanam dalam piutang. 1. Menentukan besarnya risiko yang akan ditanggung Langkah Penyaringan Pelanggan: oleh perusahaan. 2. Menyelidiki kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. SOLIDITAS: Tingkat kepercayaan terhadap suatu perusahaan

pihak

luar

Soliditas Komersiil kebiasaan/kejujuran perusahaan terhadap kewajibannya pada pihak tertentu. Soliditas Finansiil Jumlah modal kerja yg dimiliki.

Soliditas Moril pimpinan

Sifat dan moril dari


36

3. Mengadakan Modul Manajemen Keuangan GICI

klasifikasi pelanggan berdasarkan risiko pembayaran.

b. SYARAT KREDIT Besarnya diskon yang diberikan kepada pelanggan yang membayar pada periode diskon.

Contoh: 2/10, net/30 langganan diberikan diskon 2% apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sejak tanggal pembelian, atau tidak akan memperoleh diskon untuk pembayaran setelah 10 hari sampai dengan 30 hari. Lewat dari hari ke-30 dikenakan sanksi pembebanan bunga, pengurangan jumlah piutang usaha untuk waktu mendatang, dll.
C. KEBIJAKAN PENGUMPULAN PIUTANG (PENAGIHAN) Prosedur penagihan agar pelanggan membayar tepat waktu.

Periode pengumpulan yang meningkat akan meningkatkan cost of bad debt walaupun peningkatan efektivitas pengumpulan akan menaikkan biaya pengumpulan piutang, tapi diharapkan dapat mengurangi cost of bad debt sehingga dapat menambah profit.

1. Standar Kredit 2. Termin Kredit

Hal-hal yang terkait dalam pengumpulan piutang & kebijakan kredit adalah:

4. Default risk.

3. Potongan Tunai (cash discount).

Persentase pengurangan pembayaran dari penjualan Teknik karena piutang dengan surat, kotor, pengumpulan pembayaran telepon, agen pengumpulan. dilakukan dalam periode 5. Kebiasaan Membayar para diskon. pelanggan menggunakan kesempatan diskon /tidak.

Kerugian akibat kemungkinan piutang dagang yang tidak tertagih karena pelonggaran standar kredit & pelambatan waktu pengumpulan piutang.

37

Modul Manajemen Keuangan GICI

Perubahan standar kredit akan mempengaruhi: 1. Volume penjualan. Pembeli/calon langganan akan tertarik membeli barang dalam jumlah yang lebih banyak jika diberikan tenggang waktu pembayaran yang longgar, atau sebaliknya. 2. Investasi dalam piutang. Semakin longgar periode kredit, semakin besar dana yang tertanam di dalam inventori barang jadi (piutang). 3. Biaya piutang ragu-ragu (cost of bad debt). Kerugian piutang ragu-ragu berupa ongkos yang harus diperhitungkan sebagai faktor yang akan mengurangi keuntungan. 2. PEMANTAUAN

Proses evaluasi kebijakan kredit yang telah dijalankan, khususnya bila terjadi perubahan pola pembayaran pada pelanggan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah: 1. Tingkat Penjualan Harian (Days Sales Outstanding). Rasio piutang terhadap penjualan harian. Penjualan harian adalah rata-rarta penjualan sepanjang periode waktu yang terakhir. Periode rata-ratanya bisa 30 hari, 60 hari, 90 hari, atau periode lain yang relevan. DSO naik pelanggan lambat membayar kewajiban & menjadi indikasi kredit macet. DSO menurun bila piutang usaha menurun disebabkan penerimaan yang lebih cepat, atau turunnya penjualan akibat kondisi ekonomi yang melesu.

2.

Skedul Umur Piutang (Aging Schedule). Tabel berisi informasi tentang umur, jumlah, proporsi, dan periode penagihan piutang usaha. UMUR(HARI) 0 30 31 60 61 90 >90 Tabel 1. Skedul Umur Piutang JUMLAH PROPORSI Rp 405.000.000,45% Rp 450.000.000, 50 Rp 27.000.000, 3 Rp 18.000.000, Rp 900.000.000, 2 PERIODE PENAGIHAN (HARI) 20 51 80 96

Misalkan Perusahaan menetapkan batas waktu pembayaran piutang 30 hari. DSO Rata-rata = 45% (20) + 50% (51) + 3% (80) + 2% (96) = 38,82 hari = 39 hari.

Pelanggan yang membayarnya hingga batas akhir hanya mencapai 45%. Sisanya tergolong pelanggan yang membayar melebihi batas waktu penagihan dimana rata-rata pelanggan membayar kewajibannya pada bulan kedua dari batas waktu penagihan. Pola penerimaan penagihan piutang usaha kurang baik karena > 50% tergolong sebagai pelanggan yang tidak tepat waktu Perusahaan perlu mengkaji ulang kebijakan kreditnya secara menyeluruh.
3. ANALISIS PERUBAHAN KEBIJAKAN PIUTANG USAHA

Menentukan apakah syarat kredit yang berlaku saat ini perlu diubah. Alat analisis: 1. Investasi rata-rata dalam piutang (average investment). Dana yang tertanam di dalam piutang dalam 1x perputaran, dimana nilainya tergantung jumlah penjualan & periode kredit. Semakin lama periode kredit, semakin besar dana yang tertanam dalam piutang, & sebaliknya. Average investment = Total cost of sales / Receivable turnover 2. Perputaran Piutang. Receivable turn over = 360 hari / Periode Kredit 3. Biaya tambahan investasi (cost of marginal investment). Tambahan dana akibat keterlambatan pengumpulan piutang dari periode yang ditargetkan. Perpanjangan perode kredit dilakukan jika dapat menaikkan penjualan, sehingga tambahan profit yang diperoleh > cost of marginal investment. Cost Marginal Investment = Rate of return x Marginal investment 4. Cost of bad debt (biaya piutang ragu-ragu atau piutang tak tertagih). Cost of bad debt = Persentase piutang ragu-ragu x penjualan 5. Cost of cash discount. Biaya yang timbul karena kebijakan diskon untuk pelanggan. Cost of cash discount = Persentase cash discount x Penjualan dalam periode tersebut

38 Modul Manajemen Keuangan GICI

1.

Pendekatan yang digunakan dalam analisis perubahan kebijakan piutang usaha:

Pendekatan Nilai (Net Present Value). Model Sartoris-Hill. Membandingkan nilai sekarang arus kas masuk dari piutang usaha dengan arus kas keluar dari biaya. 2. Pendekatan Pertambahan laba. Membandingkan pertambahan pendapatan dengan pertambahan biaya.

BAB.12 MANAJEMEN PERSEDIAAN ( INVENTORY ) KONSEP DASAR Definisi: Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Pengendalian persediaan: aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian persediaan ditekankan pada pengendalian material. Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan. MENGAPA PERSEDIAAN DIKELOLA? 1. Persediaan merupakan investasi yang membutuhkan modal besar. 2. Mempengaruhi pelayanan ke pelanggan. 3. Mempunyai pengaruh pada fungsi operasi, pemasaran, dan fungsi keuangan. JENIS PERSEDIAAN 1. Persediaan barang jadi biasanya tergantung pada permintaan pasar (independent demand inventory)

2. Persediaan barang setengah jadi dan bahan mentah ditentukan oleh tuntutan proses produksi dan bukan pada keinginan pasar (dependent demand inventory).
ALIRAN MATERIAL Bahan dalam proses Vendor Bahan Barang dalam Barang Customer Pemasok mentah proses jadi (Pelanggan) Barang dalam Proses KAPASITAS VS PERSEDIAAN Kapasitas: merupakan kemampuan untuk menghasilkan produk Persediaan: semua persediaan material yang ditempatkan di sepanjang jaringan proses produksi dan jalur distribusi. TUJUAN PERSEDIAAN 1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety stock) 2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian 3. Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran. HAL-HAL YANG DIPERTIMBANGKAN 1. Struktur biaya persediaan. a. Biaya per unit (item cost)

b.Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost) Biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order)
-

Jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost): surat menyurat dan biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan. c. Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)

Biaya pengiriman pemesanan Biaya transportasi Biaya penerimaan (Receiving cost)

39 Modul Manajemen Keuangan GICI

Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai persediaan digunakan untuk investasi (Cost of capital). Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini berubah sesuai dengan nilai persediaan. d.Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence, deterioration and loss). e. Biaya akibat kehabisan persediaan (Stockout cost) 2. Penentuan berapa besar dan kapan pemesanan harus dilakukan.

METODA MANAJEMEN PERSEDIAAN A. METODA EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY)

B. C.
D. E.

METODA SISTEM PEMERIKSAAN TERUS MENERUS (CONTINUOUS REVIEW SYSTEM)

METODA SISTEM PEMERIKSAAN PERIODIK (PERIODIC REVIEW SYSTEM) METODA HYBRID METODA ABC METODA EOQ ASUMSI: 1. Kecepatan permintaan tetap dan terus menerus. 2. Waktu antara pemesanan sampai dengan pesanan dating (lead time) harus tetap.

3.
4. bentuk paket. 5. besar.

Tidak pernah ada kejadian persediaan habis atau stock out. Material dipesan dalam paket atau lot dan pesanan dating pada waktu yang bersamaan dan tetap dalam Harga per unit tetap dan tidak ada pengurangan harga walaupun pembelian dalam jumlah volume yang Besar carrying cost tergantung secara garis lurus dengan rata-rata jumlah persediaan.

Besar ordering cost atau set up cost tetap untuk setiap lot yang dipesan dan tidak tergantung pada jumlah item pada setiap lot. 8. Item adalah produk satu macam dan tidak ada hubungan dengan produk lain. Ukuran Lot = Q Rata-rata PersediaPersediaan Waktu an = Q/2

6. 7.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menghitung EOQ: D: Besar laju permintaan (demand rate) dalam unit per tahun. S: Biaya setiap kali pemesanan (ordering cost) dalam rupiah per pesanan C: Biaya per unit dalam rupiah per unit i: Biaya pengelolaan (carrying cost) adalah persentase terhadap nilai persediaan per tahun. Q: Ukuran paket pesanan (lot size) dalam unit TC: Biaya total persediaan dalam rupiah per tahun. Biaya pemesanan per tahun (Ordering cost): OC = S (D/Q) Biaya pengelolaan persediaan per tahun (Carrying cost) CC = ic (Q/2) Maka, total biaya persediaan: TC = S (D/Q) + ic (Q/2) Biaya Tahunan Biaya Minimum TC=biaya total Biaya Pengelolaan iCQ/2 Biaya pemesanan SxD/Q

40 Modul Manajemen Keuangan GICI

EOQ

Terjadi keseimbangan antara carrying cost dan ordering cost, maka Q dihitung dari: Q = (2SD)/ic CONTOH KASUS 1: Sebuah pabrik minuman memerlukan bahan baku essen penyedap sebesar 120 ton per tahun. Biaya pemesanan Rp. 1.500,- dan biaya penyimpanan Rp. 1.000,- per ton. Pertanyaan: 1. Berapa biaya pemesanan yang paling ekonomis? 2. Berapa biaya total persediaan? CONTOH KASUS 2: Suatu perusahaan manufaktur yang memproduksi susu kaleng kental manis memerlukan kebutuhan bahan baku sebanyak 100 thon. Biaya penyimpanan per ton per tahun US $ 1.50. Biaya pemesanan per order US $ 375. Pertanyaan: 1. Berapa nilai EOQ? 2. Berapa biaya total persediaan?

References : 1. Timothy J.J. Gallagher, Josepp D Andrew, dan Joseph D Andrew Jr, Financial Management: Principles and Practice Second Edition, Prentice Hall Professional Technical Reference, 2002 2. Fred J Weston & Eugene F Brigham, Essential of Managerial Finance, Ninth Edition, The Dryden Press, Florida, 1993 3. James C Van Horn & John M Wachowicz, Jr, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, buku 1 dan 2 Ninth Edition, Prentice Hall, New Jersey, 1998 4. Miswanto & Eko Widodo, Manajemen Keuangan 2, Gunadarma, Jakarta ,1998 5. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall, 2000 6. Gallagher, Financial Management, Principles and Preactice, Second Edition, Prentice Hall, 2000 7. Lukas Setia Atmaja, Manajemen Keuangan, Edidi Revisi, Penerbit Andi Yogyakarta, 2002 8. Martono dan D.Agus Harjito, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama,Penerbit Ekonisia, Kampus FE UII, Yogyakarta,2001 9. Sutrisno, Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi, Penerbit Ekonisia FE UII, Yogyakarta, 2000 10. Bambang Riyanto, Dasar-dasar pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4, Yayasan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta, 1999

41 Modul Manajemen Keuangan GICI

Anda mungkin juga menyukai