Anda di halaman 1dari 22

Khasiat Mengkudu

Written by www.deherba.com
font size decrease font size increase font size
Print
Email
3 comments
Riset medis tentang Mengkudu atau Noni dimulai setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal
ilmiah Pacific Science melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukkan sifat anti-bakteri
terhadap M. pyrogenes, P. Aeruginosa, dan bahkan E. coli yang mematikan itu.
Studi dan penelitian tentang Mengkudu terus dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan
universitas.
Sejak tahun 1972, Dr. Ralph Heinicke, ahli biokimia terkenal dari Amerika Serikat mulai
melakukan penelitian tentang alkaloid xeronine yang terdapat pada enzim bromelain (enzim
pada nenas).
Ia kemudian menemukan bahwa buah Mengkudu juga mengandung xeronine dan prekursornya
(proxeronine) dalam jumlah besar. Xeronine adalah salah satu zat penting yang mengatur fungsi
dan bentuk protein spesifik sel-sel tubuh manusia.
Tahun 1993, jurnal Cancer Letter melaporkan bahwa beberapa peneliti dari Keio University dan
The Institute of Biomedical Sciences di Jepang yang melakukan riset terhadap 500 jenis tanaman
mengklaim bahwa mereka menemukan zat-zat anti kanker (damnacanthal) yang terkandung
dalam Mengkudu.
Lembaga-lembaga penelitian terkemuka di Perancis, Belanda, Jerman, Irlandia, Jepang, Taiwan,
Austria, Kanada, dan bahkan National Academy of Sciences, sebuah pusat kajian ilmu
pengetahuan nasional yang prestisius di Amerika Serikat telah melakukan berbagai penelitian
tentang Mengkudu.
Sementara itu, para peneliti di Universitas Hawaii juga telah melakukan banyak riset tentang
Mengkudu, diantaranya riset tentang aktifitas anti-tumor dan anti-kanker Morinda citrifolia yang
dimuat pada sebuah jurnal ilmiah (Proc, West Pharmacology Society Journal, vol,37, 1994).
Survei yang dilakukan oleh Dr. Neil Solomon terhadap 8000 pengguna sari buah Mengkudu
(Tahitian Noni) dengan melibatkan 40 dokter dan praktisi medis lainnya menunjukkan bahwa
sari buah Mengkudu membantu pemulihan sejumlah penyakit, antara lain : kanker, penyakit
jantung, gangguan pencernaan, diabetes, stroke, dan sejumlah penyakit lain yang ditunjukkan
pada tabel berikut.
No. Kondisi Jumlah Pasien % Tertolong
1. Kanker 874 67
2. Sakit jantung 1058 80
3. Stroke 983 58
4. Diabetes, tipe 1&2 2434 83
5. Lesu 7 931 91
6. Peningkatan daya seksual 1545 88
7. Penguatan otot 709 71
8. Kegemukan (obesitas) 2638 72
9. Tekanan darah tinggi 721 87
10. Perokok 447 58
11. Artritis 673 80
12. Nyeri 3785 87
13. Depresi 781 77
14. Alergi 851 85
15. Masalah pencernaan 1509 89
16. Masalah pernapasan 2727 78
17. Sulit tidur 1148 72
18. Lemah konsentrasi 301 89
19. Peningkatan perasaan sehat 3716 79
20. Kestabilan mental 2538 73
21. Sakit ginjal 2127 66
22. Stress 3273 71
Data di atas disadur dari buku Liquid Island Noni(M. citrifolia ), The Tropical Fruit with 101 Medical Uses. % tertolong adalah pasien yang
mengalami peningkatan kesehatan atau merasakan adanya perubahan dalam tubuh mereka balk secara obyektif maupun subyektif setelah
rnengkonsumsi sari buah Mengkudu.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Neil Solomon di atas berfokus pada TAHITIAN
NONIJuice yang mengandung 89% Noni juice, karena merupakan produk yang paling banyak
dikonsumsi pada saat itu.
Karena itu pastilah jika dalam penelitiannya digunakan 100% Noni juice maka daya kerja dari
Noni Juice-nya akan jauh lebih kuat, sehingga kemungkinannya jumlah persentase yang
terbantu oleh Noni akan jauh lebih tinggi.
Melalui riset intensif yang dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium, Mengkudu
menunjukkan keunggulan yang luar biasa.Tanaman ini mengandung berbagai vitamin, mineral
dan enzim, alkaloid, ko-faktor dan sterol tumbuhan yang terbentuk secara alamiah. Selain itu,
daun dan akar Mengkudu mengandung asam amino utuh yang merupakan sumber protein utama.
Kadar air buah Mengkudu sekitar 52 persen. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
mengetahui elemen apa saja yang terdapat di dalam Mengkudu. Studi dan penelitian tersebut
telah menunjukkan adanya zat-zat menarik di dalam sari buah Mengkudu, meskipun belum
semuanya teridentifikasi.
Baru pada tahun 1993, seorang peneliti (Helen Sim), dalam tesis masternya yang berjudul The
Isolation and Characterization of A Fluorescent Compound From The Fruit of Morinda
citrifolia: Studies on 5-ht Receptor System melaporkan adanya zat-zat di dalam buah Mengkudu
yang tidak dikenal oleh dia maupun teman-temannya. Sebagian besar zat-zat tersebut
berhubungan dengan kesehatan dan telah dibuktikan hanya terdapat di dalam buah Mengkudu.
Berikut ini adalah manfaat-manfaat lainnya dari buah Mengkudu yang sudah terbukti secara
ilmiah.
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Penyelidikan klinis yang dilakukan oleh Dr. Schechter (Institut Pengobatan Alami di California)
menghasilkan data-data penting tentang kemampuan sari buah Mengkudu, diantaranya yaitu
merangsang produksi sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam
melawan penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama makrofaset dan limfosit dari
sel darah putih; menunjukkan efek anti-bakteri; mempunyai efek anti rasa sakit/nyeri (analgesik);
menghambat pertumbuhan sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan
fungsi sel-sel yang abnormal.
Mona Harrison, MD dari Boston University School of Medicine dan direktur medis pada D.C.
General Hospital, USA melaporkan bahwa Mengkudu meningkatkan fungsi kelenjar tiroid dan
kelenjar timus, yang dipercaya bertindak melawan infeksi dan masalah-masalah yang
berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.
Menormalkan Tekanan Darah
Menurut Neil Solomon, MD.PhD, peneliti masalah kesehatan dari Amerika melaporkan bahwa
buah Mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin yang berfungsi untuk
memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan
jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi
normal.
Hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan
normal menjadi rendah (hipotensi yang abnormal). Namun demikian, scopoletin yang terdapat
dalam buah Mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang
berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi
tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak pernah ditemukan kasus di mana
tekanan darah normal turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah (hipotensi).
Para ahli dari Universitas Stanford, Universitas Hawaii, University of California (UCLA), Union
College of London, Universitas of Meets di Perancis yang telah mempelajari Mengkudu setuju
bahwa tanaman ini berperan menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus.
Percobaan klinis sederhana yang dilakukan oleh Scott Gerson, MD (dari Mt. Sinai School of
Medicine di New York) menunjukkan bahwa banyak pemakai Mengkudu melaporkan bahwa
tekanan darah mereka menjadi tinggi bila berhenti minum sari buah Mengkudu dan kembali
normal bila mengonsumsi sari buah Mengkudu secara teratur.
Melawan Tumor dan Kanker
Sebuah makalah menarik yang dihadirkan pada pertemuan tahunan American Association fin.
Cancer Research ke-83 di San Diego, California, tahun 1992 adalah "Aktivitas Anti-tumor
Morinda citrifolia pada Lewis Lung Carcinoma yang Disuntikkan pada Tikus." Dalam penelitian
ini, tikus-tikus percobaan diberi suntikan Lewis Lung Carcinoma aktif (sejenis kanker).
Semua tikus yang tidak mendapatkan perawatan dengan Mengkudu mati dalam 9-12 hari akibat
kanker. Sedangkan tikus-tikus yang mendapat perawatan dengan Mengkudu mampu bertahan
hidup 105 hingga 123 persen lebih lama (40 persen dari tikus-tikus percobaan tersebut hidup
hingga 50 hari atau lebih).
Studi ini diulangi beberapa kali dan setiap kali Mengkudu terbukti secara signifikan
memperpanjang umur-umur tikus yang terkena kanker dibanding dengan tikus-tikus yang tidak
dirawat dengan Mengkudu. Singkatnya, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Mengkudu
dapat menghambat pertumbuhan tumor.
Setahun kemudian jurnal Cancer Letters (vol.3, tahun 1993) melaporkan penemuan zat anti
kanker/damnacanthal dalam ekstrak Mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan sel-sel
kanker.
Ada beberapa kasus pasien kanker yang mengkonsumsi sari buah Mengkudu dan menjadi
sembuh, antara lain kasus pasien Dr. Harrison (D.C. General Hospital), yang menderita kanker
hati dan pembengkakan perut yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan.
Selama 7 hari mengonsumsi sari Mengkudu, bengkak pada perutnya berkurang secara nyata.
Pengujian haru terhadap cairan perutnya menunjukkan bahwa sel-sel kanker tersebut telah
lenyap.
Menurut Dr. Judah Folkman dari Harvard University, Mengkudu bekerja sinergis dengan
mikronutrien lain dalam menghamhat aliran darah yang menuju ke sel-sel tumor. Mekanismenya
hampir sama dengan minyak squalen (dari hati ikan hiu) yang mengontrol pertumbuhan tumor
otak dan memperpanjang usia tikus eksperimen dengan merusak alat-alat peredaran yang
mensuplai darah menuju ke sel-sel tumor.
Menghilangkan Rasa Sakit
Kemampuan buah Mengkudu sebagai zat analgesik telah dikenal dalam sejarah pengobatan
tradisional, sehingga tanaman ini disebut "painkiller tree" atau "headache tree". Riset-riset
ilmiah telah membuktikan efek menguntungkan dari Mengkudu untuk mengatasi rasa sakit.
Pada tahun 1990, para peneliti menemukan adanya hubungan yang signifikan antara dosis
ekstrak sari buah Mengkudu dengan aktifitas analgesik tikus-tikus percobaan (umumnya,
semakin banyak digunakan efek analgesiknya akan semakin kuat).
Banyak teori yang menjelaskan tentang bagaimana mekanisme kerja Mengkudu menghilangkan
rasa sakit. Salah satunya adalah teori Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia terkenal dari AS) yang
mengatakan bahwa xeronine-lah yang berperan dalam menghilangkan rasa sakit.
Hal ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal,
termasuk sel-sel jaringan otak, tempat berasalnya rasa sakit. Beberapa kasus rasa sakit yang
kronis seperti sakit kepala terus menerus, rasa sakit pada otot saraf dan nyeri sendi disembuhkan
setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu.
Anti-peradangan dan Anti-alergi
Senyawa scopoletin (hidroksi-metoksi-kumarin) sangat efektif sebagai zat anti-radang dan anti-
alergi. Literatur-literatur kedokteran melaporkan keberhasilan pengobatan pada arthritis, bursitis,
carpal tunnel syndrome dan alergi dengan menggunakan scopoletin.
Bryant Bloss, MD, ahli ortopedi dari Indiana, AS melaporkan keberhasilan sari buah Mengkudu
menyembuhkan sakit punggung yang dialaminya dan juga 15 orang pasiennya. Sementara itu, 8
orang pasiennya melaporkan bahwa sakit lutut (osteoarthritis) hampir tidak terasa selama
mengonsumsi sari buah Mengkudu.
Tiga dari pasien Dr. Bloss yang menderita asma mengalami kemajuan dengan semakin
berkurangnya batuk. Beberapa pasien yang mengalami radang sendi juga mulai mengalami
kemajuan secara nyata setelah minum sari buah Mengkudu. Beliau menawarkan sari buah
Mengkudu sebagai makanan tambahan/suplemen dan bukan sebagai obat kepada para pasiennya.
Anti-bakteri
Hasil penelitian yang dimuat darn jurnal Pacific Science (vol 1.4, tahun 1950) melaporkan
bahwa Mengkudu mengandung bahan anti-bakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi
penyakit jantung dan masalah pencernaan. Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada akar
Mengkudu ternyata dapat melawan bakteri Staphylococcus yang menyebabkan infeksi pada
jantung dan bakteri Shigella yang menyebabkan disentri.
Mengkudu bersifat anti-bakteri terhadap: Bacillus subtilis, Escherichia coli, Proteus morganii,
Pseudomonas aeruginosa, Salmonella montevdleo, Salmonella schotmuelleri, Salmonella typhi,
Shigella dysenteriae, Shigella flexnerii, Shigella paraciysenteriae BH und III-Z, Staphylococcus
aureus.
Dr. Robert Young, ahli mikrobiologi dari Utah, USA menemukan yeast molds dan jamur
beserta racun yang dihasilkannya dapat menyebabkan sel-sel sakit karena derajat keasamannya
(pH) meningkat. Dengan mengonsumsi sari buah Mengkudu, keadaan tersebut dapat diatasi
karena Mengkudu membantu mengatur keseimbangan pH tubuh, sehingga meningkatkan
kemampuan tubuh menyerap vitamin-vitamin, mineral dan protein.
Mengatur Siklus Suasana Hati (Mood)
Salah satu kemampuan lain yang dimiliki oleh scopoletin adalah dapat mengikat serotonin.
Menurut Dr. Harrison (DC.General Hospital, USA) scopoletin dapat meningkatkan kegiatan
kelenjar peneal yang terdapat di dalam otak, yang merupakan tempat dimana serotonin
diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormon melatonin.
Serotonin adalah salah satu zat penting di dalam butiran darah (trombosit) manusia yang
melapisi saluran pencernaan dan otak. Di dalam otak, serotonin berperan sebagai
neurotransmitter, penghantar sinyal saran dan prekursor hormon melatonin.
Serotonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan tubuh seperti tidur, regulasi
suhu badan, suasana hati (mood), masa pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan
perilaku seksual. Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain,
pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer.
Mengatur Siklus Energi Tubuh
Dr. Harrison juga melaporkan bahwa perubahan frekuensi energi tubuh juga disebabkan oleh
kegiatan positif sari buah Mengkudu. Efek yang ditimbulkan antara lain; dapat menstabilkan
gula darah, mengurangi rasa sakit waktu menstruasi, mengurangi keinginan buang air kecil pada
malam hari untuk pria yang mengalami pembengkakan prostat.
Menurut Dr. Heinicke (ahli biokimia dari AS), xeronine juga turut berperan dalam proses siklus
energi tubuh. Ia menjelaskan mekanismenya sebagai berikut, xeronine akan diserap pada tempat
yang berdekatan dengan tempat penyerapan endorphin dan bertindak sebagai prekursor hormon
(co-hormone) untuk mengaktifkan protein reseptor yang memberikan perasaan enak/nyaman.
Akibatnya orang akan merasa enak dan memiliki banyak energi setelah mengonsumsi sari buah
Mengkudu.
Khasiat Utama
Riset tentang buah Mengkudu terus berkembang, baik dilakukan oleh para dokter maupun ahli
botani dan ahli biokimia. Penelitian difokuskan pada komponen-komponen/susunan kimia yang
dikandung Mengkudu dan efek terapeutiknya terhadap berbagai macam penyakit.
Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu dapat merangsang
sistem kekebalan tubuh, mengatur fungsi sel dan regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang rusak.
Fakta yang menunjukkan bahwa Mengkudu dapat mengatur sel-sel pada tingkat dasar dan kritis
itu mungkin dapat menjelaskan mengapa Mengkudu dapat digunakan untuk berbagai macam
kondisi kesehatan.
Para dokter di Amerika sudah memberikan banyak laporan tentang keberhasilan penggunaan sari
buah Mengkudu terhadap pasien-pasiennya. Dr. Richard Dicks (dari New Jersey, USA)
mengatakan, "kami mulai menyadari bahwa kita harus kembali pada hal yang mendasar dari
tubuh kita. Apa yang dimaksud dengan metabolisme dalam tubuh adalah membakar nutrisi. Sari
buah Mengkudu melindungi tubuh kita dengan memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh."
Khasiat-Khasiat Tambahan
Mengkudu memiliki khasiat-khasiat lain yang belum dibuktikan secara medis, namun secara
empiris telah banyak orang yang mengalami perbaikan dan peningkatan kesehatan setelah
mengonsumsi sari buahnya. Beberapa problem kesehatan yang dapat diatasi dengan
menggunakan Mengkudu:
1. Sistem pencernaan: Perut kembung, luka pada usus halus, radang lambung, muntah-
muntah dan keracunan makanan.
2. Sistem pernapasan: Batuk, bronchitis, sakit tenggorokan, TBC, kolera, demam pada
bayi, sinusitis, asma.
3. Sistem kardiovaskular: Kolesterol tinggi, penebalan otot jantung, meningkatkan
transportasi oksigen di dalam sel.
4. Penyakit kulit: Luka bakar, luka, kudis, bisul, selulit, cacing kulit, ketombe, kurap, dan
radang pada kulit, borok pada kulit, serta masalah-masalah pada kulit lainnya.
5. Mulut dan tenggorokan: Radang tenggorokan, gusi berdarah, batuk, sariawan, sakit gigi.
6. Gangguan menstruasi: Sindrom pra-menstruasi, siklus haid yang tidak teratur, nyeri
pada waktu haid.
7. Awet muda: Sari buah Mengkudu dapat digunakan sebagai tonik untuk mengatasi
keriput akibat proses penuaan.
8. Penyakit-penyakit dalam tubuh: Diabetis, hepatitis kronis, sakit pinggul, sakit
kepala, gangguan fungsi ginjal, kencing batu, ganguan pada hormon tiroid.
9. Defisiensi daya tahan tubuh: Penyakit virus Epstein-Barr, candidiasis kronis, penyakit
akibat infeksi virus HIV, kekurangan tenaga (AES=altered energy syndrome).
Mengapa Satu Jenis Tumbuhan Dapat Menyembuhkan
Begitu Banyak Jenis Penyakit?
Riset ilmiah menunjukkan bahwa konstituen-konstituen di dalam buah Mengkudu memiliki
khasiat untuk merangsang respon pembentukan kekebalan tubuh, membersihkan darah, mengatur
fungsi sel, regenerasi sel rusak dan menghambat pertumbuhan tumor.
Fitokimia (zat-zat kimia alami yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan) memiliki khasiat untuk
pencegahan penyakit dan kaya akan kandungan antioksidan. Mengkudu memiliki spektrum
fitokimia yang sangat luas, beberapa diantaranya hanya terdapat di dalam Mengkudu. Fitokimia-
fitokimia tersebut bersinergi satu dengan yang lain untuk menghasilkan khasiat penyembuhan
yang mengagumkan.
Dr. Joseph Betz, peneliti kimia dari FDA (Food and Drug Association) divisi Natural Products
Center For Good Safety and Applied Nutrition di Amerika mengatakan bahwa beberapa
percobaan telah menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu dapat menenangkan pergerakan otot
dan mempunyai efek anti alergi.
Pada tahun 1992, Dr. Isabella Abbott, profesor botani dari Universitas Hawaii mengatakan
bahwa Mengkudu semakin banyak digunakan orang untuk mengatasi diabetes, kanker, tekanan
darah tinggi dan banyak penyakit lainnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etnobotani merupakan cabang ilmu yang mendalami hubungan manusia dengan alam nabati
(Rifai dan Waluya 1992). Indonesia mempunyai kekayaan alam yang melimpah seperti berbagai
jenis tanaman dan berbagai sumber daya alam yang lain, termasuk suku bangsa dengan budaya
yang beragam pula. Setiap kelompok masyarakat mempunyai pengetahuan sendiri didalam
menggunakan tetumbuhan yang ada disekitarnya. Pemanfaatan tumbuhan yang ada disekitarnya
bukan saja untuk keperluan ekonomi tetapi juga untuk keperluan nilai-nilai budaya lainnya.
Penggunaan bahan alam, baik sebagai obat maupun tujuan lain cenderung meningkat, terlebih
dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan yang mengakibatkan turunnya
daya beli masyarakat. Obat tradisional (obat herbal) banyak digunakan masyarakat menengah ke
bawah terutama dalam upaya pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif),
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) serta peningkatan kesehatan (promotif) (Prananingrum,
2007).
Salah satu tanaman yang dapat dipelajari pada Etnobotani adalah tumbuhan Mengkudu yang
merupakan tumbuhan liar yang banyak tumbuh di tepi pantai di seluruh nusantara, kebanyakan
berupa perdu yang mempunyai batang, daun, bunga, buah, biji, dan akar. Di dalam kehidupan
masyarakat tumbuhan Mengkudu dimanfaatkan sebagai masakan, minuman, dan merupakan
bahan ramuan obat-obatan tradisional untuk perawatan kesehatan dan kecantikan (Rukmana,
2002).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut diatas dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Apakah manfaat Tanaman Mengkudu bagi masyarakat Dusun Ngadipuro?
2. Bagian organ Tanaman Mengkudu yang mana yang dimanfaatkan oleh masyarakat di
Dusun Ngadipuro?
3. Bagaimana cara memanfaatkan bagian organ Tanaman Mengkudu untuk setiap keperluan
oleh masyarakat di Dusun Ngadipuro?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengetahuan masyarakat di Dusun Ngadipuro tentang pemanfaatan Tanaman
Mengkudu yang terdapat di Dusun Ngadipuro.
2. Mengetahui bagian organ Tanaman Mengkudu yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat
di Dusun Ngadipuro.
3. Menjelaskan cara pemanfaatan bagian organ Tanaman Mengkudu untuk setiap keperluan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat :
1. Memberikan informasi tentang pengetahuan masyarakat di Dusun Ngadipuro dalam
pemanfaatanTanaman Mengkudu untuk berbagai keperluan.
2. Memberikan informasi bagian Tanaman Mengkudu yang dimanfaatkan, dan cara
pemanfaatannya untuk berbagai keperluan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi
Nama daerahnya antara lain: mengkudu, bentis, kemudu, kudu, cangkudu, kondhuk, pace.
Menurut Tjitrosoepomo (1981), klasifikasi dari Mengkudu (Morinda citrifolia L.) adalah sebagai
berikut.
Filum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dycotyledoneae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia L.
2.2 Deskripsi Tanaman Mengkudu
Mengkudu termasuk tumbuhan keluarga kopi-kopian (Rubiaceae), yang pada mulanya berasal
dari wilayah daratan Asia Tenggara dan kemudian menyebar sampai ke Cina, India, Filipina,
Hawaii, Tahiti, Afrika, Australia, Karibia, Haiti, Fiji, Florida dan Kuba.
Tanaman mengkudu merupakan tanaman tahunan (perennial) yang berbentuk perdu, dengan
ketinggian antara 3-8 m.Batang tanaman keras (berkayu) tumbuh mengarah keatas dan memiliki
banyak percabangan. Cabang tumbuh mendatar dengan arah keluar kanopi tanaman. Daun
tanaman termasuk daun tunggal, terdiri atas satu helai daun pada setiap satu tangkai daun
(petiolus). Daun berbentuk lonjong, dengan ukuran panjang antara 10- 40cm dan lebar 15- 17cm,
tergantung tingkat kesuburan tanaman. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau agak pucat.
Tangkai daun pendek dan melekat pada batang atau cabang secara berseling-seling atau
berpasangan. Daun tampak rimbun, semakin subur pertumbuhan tanaman semakin besar ukuran
daunnya.
Tanaman mengkudu berbunga sempurna (hermaprodit) dan menghasilkan buah semu majemuk.
Buah mengkudu mempunyai bentuk yang bervariasi (agak bulat, agak lonjong, atau panjang),
dengan permukaan yang tidak rata. Buah stadium muda berwarna kehijau-hijauan dan berubah
menjadi hijau keputihputihan ketika masuk stadium tua (matang). Biji pada tanaman mengkudu
keras, bentuk segi tiga dan berwarna coklat kemerah-merahan. Tanaman mengkudu berakar
tunggang dan berwarna coklat muda.
Kandungan kimia pada tanaman mengkudu adalah daun dan buah mengkudu mengandung
alkolida, saponin, flafonoida dan antrakonin, disamping itu daunnya juga mengandung polifenal.
Tanaman mengkudu berkhasiat sebagai obat batuk, radang usus, obat amandel, dan obat kencing
manis (Widiarti, 1999).
2.3 Etnobotani Tanaman Mengkudu
Dalam sejarah perkembangan manusia, tumbuhan memerankan peran yang sangat penting dalam
perkembangan budaya. Suku-suku bangsa atau kelompokkelompok masyarakat telah
mengembangkan sendiri tradisi dalam memanfaatkan tumbuhan di sekitarnya termasuk Tanaman
Mengkudu untuk berbagai keperluan hidupnya (Supriadi, 2001).
Pada berbagai suku di indonesia sejak dahulu dijumpai pada kebiasaan membuat ramuan obat-
obat tradisional dari akar, daun, bunga, buah Tanaman Mengkudu yang dilakukan oleh hampir
semua orang dari berbagai lapisan masyarakat. Hal ini diakibatkan Tanaman Mengkudu ini
dianggap dapat enyembuhkan berbagai penyakit seperti yang dikemukakan Wijayakusuma
(2002) Adalah Mengkudu (morrinda citrifolia Linn), berfungsi sebagai obat batuk dan obat
radang usus, daunnya berkhasiat sebagai obat masuk angin, obat amandel, obat mulas, dan obat
kencing manis.
Hampir semua bagian tanaman Mengkudu dapat digunakan untuk obat akan tetapi yang paling
banyak khasiatnya sebagai obat berasal dari daun dan buahnya. Manfaat lain dari Tanaman
Mengkudu adalah untuk perawatan kecantikan utamanya untuk kulit (Rukmana, 2002).
Menurut pengalaman empirik dalam masyarakat menunjukkan bahwa zat dalam tanaman
mengkudu dipercaya berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Menurut Wijayakusuma
dalam (Rukmana, 2002) mengkudu berkhasiat obat terhadap paling sedikit 34 macam penyakit,
antara lain penyakit asma, alergi, anti kanker, bronchitis, dan lain-lain.
2.4 Tumbuhan Obat dalam Pengobatan Islam
Allah SWT menurunkan penyakit kepada manusia lengkap dengan obatnya, hikmah dari
diturunkannya penyakit adalah untuk menguji kesabaran dan keimanan manusia, sedangkan
hikmah diturunkannya obat adalah agar manusia mau berusaha mencari dan mengolah sesuatu
yang bermanfaat yang ada di alam ini, karena memang semua yang telah diciptakan Allah SWT
merupakan nikmat bagi manusia, bukan hal yang siasia.
Rasyidi (1999) menjelaskan bahwasanya Allah SWT menjadikan kehidupan alam dengan
berbagai keanekaragaman hayatinya sebagai nikmat bagi kehidupan manusia, di dalamnya
terkandung manfaat yang sangat beragam, contohnya tumbuhan yang tumbuh di sekitar kita yang
dapat dipergunakan untuk pengobatan. Dari dulu hingga kini, pengobatan dengan tumbuhan
(herbalmedicine) masih sering digunakan sebagai alternatif penyembuhan. Perintah Allah SWT
kepada kita (manusia) untuk memanfaatkan tumbuhan tersurat dalam AlQuran sebagai berikut:
#9 . .? # > /
. , 4 9 / 7 7 1 5
9 7 ] ) 3 9 ! 1
&9 , , # 3
Artinya: kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang memikirkan.
Ayat di atas mengandung pengertian bahwa Allah SWT menumbuhkan beraneka macam
tumbuhan yang mempunyai manfaat yang sangat besar bagi manusia, diantaranya sebagai obat,
karena Allah SWT menciptakan bermacam penyakit lengkap dengan obatnya, diantaranya adalah
tumbuhan yang tumbuh di sekitar kita.
Sebagai agama rahmatan lil alamien, Islam mempunyai aturanaturan atau Hukumhukum
syariat yang melindungi agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Jiwa, jasmani dan akal
sangat erat hubungannya dengan kesehatan, oleh karena itu ajaran Islam sangat sarat dengan
tuntunan memelihara kesehatan jasmani dan rohani (Rasyidi, 1999).
Qaradhawi (1998) menambahkan, dalam Islam hak tubuh ini tidak boleh dilupakan dan
diabaikan demi kepentingan yang lain sebagaimana sunnah menetapkan bahwa tubuh memiliki
nilai yang sangat berharga dan ia mempunyai hak atas pemiliknya. Termasuk hak tubuh atas
dirinya adalah hendaklah membersihkannya apabila kotor, mengistirahatkannya apabila lelah dan
mengobatinya apabila sakit.
Menurut Syaikh Muhammad Ash-Shayim (2006), tumbuhan menjadi bahan obat yang sangat
populer disamping bahan alam lainnya sepeti madu dan telur dalam kehidupan Rasulullah
Muhammad SAW, beliau sering menggunakan tumbuhan untuk mempertahankan kesehatan
tubuh. Terdapat beberapa jenis tumbuhan yang dijadikan oleh Allah SWT sebagai makanan
pelindung (protectorfood) dan obat penyembuh yang sering dicontohkan dalam pengobatan ala
Rasulullah Muhammad SAW (thibbun nabawi) diantaranya adalah: minyak zaitun, bawang
putih, bawang merah, buah delima, buah labu dan gandum.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis pwenilitian ini adalah deskriptif-eksploratif. Adapun metode yang digunakan yaitu dengan
menggunakan teknik wawancara terstruktur (structured intervew) dan wawancara semi-
terstruktur (semi-struktured intervew).
3.2 Deskripsi Area
Dusun Ngadipuro merupakan dusun yang terletak paling ujung selatan dari kabupaten
Trenggalek. Trenggalek adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat
pemerintahan berada di Trenggalek kota. Kabupaten ini menempati wilayah seluas 1.205,22 km
yang dihuni oleh 700.000 jiwa. Letaknya di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah
sebelah utara dengan Kabupaten Ponorogo, Sebelah timur dengan Kabupaten Tulungagung,
Sebelah selatan dengan pantai selatan atau Dusun Ngadipuro, dan Sebelah barat dengan
Kabupaten Pacitan.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada tanggal 02 Mei 2011 sampai dengan 07 Mei 2011, di Dusun
Ngadipuro Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur.
3.4 Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah Tanaman Mengkudu yang terdapat di Dusun Ngadipuro dan
masyarakat (responden/key informant) 3 responden: masyarakat yang tau tentang pengobatan
tradisional 1 sampel dan masyarakat umum yang sering memanfaatkan Tanaman Mengkudu 1
sampel.
3.5 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: alat perekam (tape recorder) sdan buku
catatan. Bahan yangdigunakan adalah Tanaman Mengkudu di Dusun Ngadipuro Kecamatan
Munjungan Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur.
3.6 Prosedur Penelitian
1. Tahap Observasi.
Pada tahap ini digali informasi dari masyarakat di daerah sampel yaitu Di Dusun Ngadipuro
Desa Ceraken Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek, terhadap siapa saja orang yang
banyak mengetahui tentang pemanfaatan Tanaman Mengkudu untuk Bahan pengobatan
tradidional bagi masyarakat setempat yang akan di jadikan nara sumber dalam pengambilan data.
2. Tahap Pengambilan Data
Pengambilan Data dilakukan dengan teknik wawancara sehingga diperoleh informasi data lisan
dari nara sumber. Untuk membantu dalam proses wawancara adalah alat perekam dan observasi
tentang pemanfaatannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Manfaat Tanaman Mengkudu
Berdasarkan hasil wawancara kecil yang telah dilakukan terhadap 3 responden tentang manfaat
dari tanamn Mengkudu tersebut diproleh hasil bahwa tanaman Mengkudu dimanfaatkan sebagai:
Bahan masakan 5%, Obat tradisional 25% dan sebagai Tanaman Hias 75%.
Tabel Hasil Pengamatan Manfaat Tanaman Mengkudu:
Nama Lokal Nama Ilmiah Organ Yang
Digunakan
Manfaat
Mengkudu-
Pace
Morinda citrifolia
L
Daun
muda
Buah
Masakan,
Masuk Angin
Dan Mulas
Obat Tekanan
Darah Tinggi,
Kanker,
Gangguan
Jantung,
Stroke, Asm
Urat, Ginjal,
Cacingan,
Sariawan,
Sesak Nafas,
Radang Usus,
Amandel,
Masalah Sex,
Stress, Alergi,
Sulit Tidur,
Sakit Gigi Atau
Gusi, Obat
Kencing
Manis, Nyeri
Haid dan Obat
Batuk
4.2 Cara Pemanfaatan Tumbuhan Suku Rubiaceae
Hasil wawancara tentang pemanfaatan Tanaman Mengkudu untuk keperluan masakan, jamu, dan
obat cukup bervariasi. Cara pemanfaatannya Tanaman Mengkudu dibahas seperti berikut ini.
4.2.1 Masakan
Sayuran yang digunakan diantaranya daun muda mengkudu digunakan untuk bahan lalap
matang, urap, pepes dan lain-lain. Buah muda mengkudu untuk rujak bebeg, daun dibuat sayur
(botok).
4.2.2 Obat Tradisional
1. Obat tekanan darah tinggi
Satu buah, mengkudu matang dan satu belimbing manis dibuat jus, kemudian diminum.
2. Obat kanker
Ramuan anti kanker dapat dibuat dengan sebagai berikut: satu buah mengkudu masak dipotong-
potong, ditambah 15 gr kunyit putih, ditambah 600 cc air, kemudian direbus hingga airnya
tinggal tersisa separuhnya (300 cc), sari mengkudu ini diminum secara teratur.
3. Gangguan jantung
Ramuan untuk mengobati penyakit jantung koroner dapat dibuat dengan cara sebagai berikut: 1-
2 buah mengkudu dicuci bersih dan dipotong-potong, ditambah 10 butir angco yang sudah
dibuang bijinya, diblenderdengan ditambah air secukupnya dan ditambah 10 gr bubuk umbi daun
dewa (thienci) sambil diaduk-aduk hingga rata. Ini diminum secara teratur.
4. Stroke
Cara pengobatan secara sederhana yaitu buah mengkudu dihancurkan dan dipisahkan dari biji-
bijinya.
5. Linu asam urat
Untuk mengobati linu asam urat digunakan air perasan buah mengkudu, kemudian diminum.
6. Cacingan
Untuk mengobati penyakit Cacingan digunakan air perasan mengkudu, kemudian diminum.
7. Sakit ginjal
Untuk mengobati penyakit ginjal digunakan air perasan mengkudu, diminum teratur.
8. Obat sariawan
Dipakai buah mengkudu masak dipohon diambil airnya dicampur dengan air buah pisang.
Batu, sedikit adas, satu bawang merah, sepotong pulosari dan selanjutnya diembun dan dapat
diminum untuk menyembuhkan sariawan yang menimbulkan bisul-bisul dileher.
9. Obat Sesak Nafas
Digunakan ekstrak buah mengkudu.
10. Obat radang usus
Dipakai ekstrak buah mengkudu, diminum secara rutin.
11. Obat masuk angin
Dipakai daun muda mengkudu digunakan sebagai tapal diperut.
12. Amandel
Dipakai 2 sendok sari makan sari makan mengkudu 1 sendok teh air perasan jeruk nipis, satu
sendok teh air perasan kunyit dua sendok makan madu, 8 sendok makan air rebusan benalu teh.
Semua bahan teh dicampur, kemudian diminum sekaligus.
13. Obat mulas
Dipakai daun sembukan yang paling lebar digosok dengan minyak kelapa, kemudian
dibuat panas, diikat pada perut dan dipinggang sisakit.
Daun sembukan dipakai sayuran unuk mengobati sakit mulas.
14. Masalah sex
Dipakai ekstrak buah mengkudu, kemudian diminum secara teratur.
15. Stres
Dipakai ekstrak buah mengkudu, kemudian diminum secara teratur.
16. Alergi
Dipakai ekstrak buah mengkudu , kemudian diminum secara teratur.
17. Sulit tidur
Dipakai ekstrak buah mengkudu, diminum secara teratur.
18. Sakit gigi atau gusi
Digunakan ekstrak buah mengkudu, dikompreskan kebagian yang sakit.
19. Obat kencing manis
Dipakai ekstrak mengkudu, diminum teratur setiap hari.
20. Nyeri haid
Dipakai ekstrak buah mengkudu, diminum secara sekaligus.
21. Obat Batuk
Dipakai 100gr buah segar mengkudu yang sudah masak
4.3 Organ Tumbuhan Rubiaceae Yang Dimanfaatkan
Bagian dari Tanaman Mengkudu yang digunakan sebagian besar adalah buah dan sebagian kecil
yang digunakan adalah akar, kulit batang, daun, biji buah, sedangkan tangkai daun, tangkai
bunga tidak ada yang menggunakannya. Untuk pembuatan obat sebagian besar menggunakan
daun.
Bagian kulit batang, akar dan buah merupakan bagian yang paling jarang dipergunakan.
Penggunaan kulit batang, akar (buah) tidak dari semua suku jenis anggota, melainkan dari jenis-
jenis tertentu dan untuk keperluan tertentu juga misalnya, daun mengkdu untuk berbagai
penyakit ringan.
Penggunaan daun dari tanaman mengkudu dalam pemanfaatannya seringkali yang digunakan
adalah yang berumur setengah tua ( tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda). Dan untuk buah
yang sering di gunakan yaitu buah yang sudah matang di atas pohonnya.
Sebagian responden yang mempunyai tanaman mengkudu ada yang menyatakan tidak dijual
(untuk keperluan sehari-hari), dan ada juga untuk dijual (untuk keperluan sehari-hari).
Dalam penggunaan tanaman mengkudu ini bersifat ramuan (obat) dan juga penggunaannya
secara campuran, misalnya obat stroke, dimana buah mengkudu dihancurkan dan dipisahkan dari
bijinya kemudian dibuat minuman, obat linu, cacingan, peluruh empedu sakit ginjal, obat sesak
nafas, radang usus dengan menggunakan air perasan buah mengkudu. Selain itu juga, obat masuk
angin, digunakan daun mengkudu muda digunakan sebagian tapal diperut.
Obat amandel, masalah sex, stress, alergi, sulit tidur, sakit gigi/gusi, obat kencing manis, nyeri
haid menggunakan air perasan buah mengkudu, diminum teratur. Obat luka 5 gr kulit batang/
akar kering soka dicuci dan ditumbuk.
Menurut Rukmana (2002), pemanfaatan dari tumbuhan suku rubiaceae meliputi ekstrak
mengkudu dapat membantu mengatasi berbagai penyakit misalnya: tekanan darah tinggi, kanker,
gangguan jantung, amandel, stroke, diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2, lesu, masalah sex,
kegemukan, anthiris, nteri,depresi, alergi, gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, sulit
tidur, lemah konsentrasi, gangguan ginjal, dan gangguan kesuburan (reproduksi).
Selain diminum, sari buah mengkudu juga dapat kompreskan pada bagian yang sakit untuk
menyembuhkan koreng dan menghilangkan pegal linu atau rasa nyeri. Sari buah mengkudu juga
dapat digunakan berkumur-kumur untuk meringankan sakit gigi atau gusi, diteteskan ditelinga,
mata hidung, dubur, dan vagina untuk kepentingan masing-masing dalam 2-3 bulan, pemakaian
minuman sari buah mengkudu dapat dihentikan selama 1 minggu.
Sedangkan menurut Prof. H.M. Hembing Wijaya kusuma, mengkudu berkhasiat obat terhadap
paling sedikit 34 macam penyakit a.l: penyakit asma, alergi, anti kanker, ber-beri, bronkhitis,
batuk rejan, batuk cacar air.
Menurut Syamsul Hidayat dan Hutapae (1991), menyatakan bahwa untuk obat batuk dipakai
100gr buah segar mengkudu yang sudah masak, dicuci, ditumbuk halus, ditambah gelas air
matang, 1 sendok teh cuka dan 1 gr garam, diaduk sampai rata, diperas dan disaring, hasil
saringan diminum sehari 3 kali sama banyak pagi dan sore. Untuk obat sariawan dipakai 7 gr
daun kaca piring dicuci ditmbuh sampai lumat, ditambah gelas air matang, diperas dan saring,
hasil saringan untuk kumur-kumur.
Cara pemanfaatan tanaman mengkudu ditinjau dari ketersediaannya dapat digunakan secara
langsung (secara segar) atau tidak langsung (diolah dahulu). Pemanfaatan tumbuhan suku
rubiaceae yang digunakan secara langsung (secara segar), adalah daun muda menkudu digunakan
sebagai tapal diperut daun mengkudu paling lebar digosok dengan minyak kelapa, kemudian
dibuat panas.
Dari responden menyatakan ada 75% rumah-rumah menanam tanaman mengkudu sebagai
tanaman hias dan sebanyak 25% menggunakan tanaman mengkudu sebagai obat tradisional. Dan
5% menggunakan tanaman mengkudu sebagai bahan masakan.
4.4 Cara Penanaman Tumbuhan Suku Rubiaceae
Menurut responden mengatakan bahwa tanaman mengkudu yang ditanam ada yang sebagai
tanaman hiasan (75%), obat tradisional (25%) dan menggunakan tanaman mengkudu sebagai
bahan masakan (5%).
Cara penanaman tumbuhan suku rubiaceae bermacam-macam bias secara generatif atau vegetatif
(cangkok, stek, dan lan-lain). Secara sederhana yaitu vegetatif perbanyakan bibit dengan cara
memilih biji dari pohon yang sudah masak kemudian dikeringkan dan disemaikan di bedengan
atau polibag. Penaaman secara vegetatif yaitu menyambung (okulasi/sambungan pucuk), stek
(cutting), cangkok (marcocetereng), rundukan (layering). Lahan dicangkul sedalam 30cm
dibuat lubang 50cm, kemudian bibit vegetatif atau generatif tadi ditanam dilubang yang tersedia
lalu ditutupi dengan tanah campuran. Penanaman sebaiknya pada awal musim penghujan agar
pengairannya tercukupi. Sebagian koresponden ada yang menatakan ditanam dipot atau
dipolibag dahulu dan dibedengan untuk pembibitan, kemudian baru dipindah dihalaman atau
pekarangan. Juga ada langsung ditanam dilahan. Asal bibit dari tumbuhan suku rubiaceae berasal
dari bibit yang dijual, tetangga, dan kerabat dekat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Hasil Pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan berikut ini:
1. Tanaman mengkudu yang terdapat di Dusun Ngadipuro Desa Ceraken Kecamatan
Munjungan Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur dimanfaatkan sebagai masakan,
obat tradisional dan sebagai tumbuhan hias. Pemanfaatan kebanyakan yaitu untuk
mengobati tekanan darah tinggi, kaker, gangguan jantung, stroke, linu atau asam urat.
2. Bagian dari tumbuhan suku rubiaceae yang digunakan umumnya adalah daun, buah, dan
sebagian kecil digunakan akar, biji bunga.
3. Cara pemanfaatan obat atau jamu berupa ramuan sebagai bahan tunggal atau campuran
dan yang lebih banyak sebagai ramuan campuran yang digunakan sebagai bahan segar
dan dimasak.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Asy-Shayim, Muhammad. 2006. 30 Tumbuhan Pilihan: Sehat Alami SecaraIslami. Terjemahan
Abu Wafi, Syukur. Solo: Pustaka Arafah.
Prananingrum. 2007. Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional di Kabupaten Malang Bagian
Timur. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: JurusanBiologi, Fakultas Sains dan Teknologi
UINMalang.
Qardhawi. 1998. Islam Agama Ramah Lingkungan. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.
Rasyidi. 1999. Rahmatan Lil Alamin. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.
Rifai, I. M.A.dan waluyo (ulfa). E.B. 1992. Etnobotani dan pengembangan Tetumbuhan
Pewarna Indonesia: Ulasan suatu Pengamatan di Madura. Makalah Seminar Nasional Indonesia
Etnobotani. Bogor: 19-20 Februari1992.
Rukmana, 2002. Mengkudu Budaya Dan Prospek Agribisnis, yokyakarta Kanisius
Supriadi, dkk. 2001. Tumbuhan Obat Indonesia: Penggunaan dan Khasiatnya.Jakarta: Pustaka
Populer Obor.
Syamsul Hidayat dan Hutapae 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia DEPKES RI Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Tjitrosoepomo, G. 2000. Taksonomi tumbuhan (Spermatophta). UGM Press.
Widiarti Tunas, B.A. 1999. mengenal tanaman dan khasiatnya surabaya: PT. Arkola.
Wijayakusuma, H. 2002. Tanaman Berkhasiat Obat Indonesia. Edisi revisi.Jakarta: Pustaka
Pemurnian Minyak Jelantah Dengan Menggunakan Sari Mengkudu : Laporan
Penelitian Pengarang Sri Mulyati ; Meilina, Hesti ; Institusi Fakultas Teknik
Universitas Negeri Syiah Kuala Tahun Terbit 2006 Kode Panggil 665 Kode Panggil
Lain 08/2548 Desc Fisik 39 hal. Subyek Oils and fats, Edible - Purification;Palm oil -
Purification;Antioxidants;Morinda citrifollia Sari Penggunaan minyak goreng di
Indonesia telah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia, meskipun menggoreng
hanyalah merupakan salah satu dari sekian banyak cara memasak makanan,
karena minyak goreng hanya berfungsi sebagai medium penghantar panas,
menambah rasa gurih, menambah nilai gizi dan kalori dalam bahan pangan. Minyak
goreng tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari saja, tetapi akhir-akhir
ini minyak goreng banyak digunakan pada makanan-makanan komersial yang
diperdagangkan. Harga minyak goreng yang melambung sangat tinggi menyulitkan
masyarakat, sehingga dirasa perlu dilakukan penghematan pemakaiannya.
Penghematan dapat dilakukan dengan menggunakan minyak goreng tersebut
secara berulang-ulang, terutama oleh pedagang goreng-gorengan pinggir jalan,
dimana minyak goreng sering dipakai berulang kali. Bila ditinjau dari segi medis
maupun klinis hal ini akan berbahaya bagi kesehatan, karena minyak goreng
jelantah yang mengalami pemanasan berulang pada suhu tinggi akan lebih cepat
proses perubahan minyaknya. Perubahan yang terjadi seperti perubahan kimia
yang tampak dari munculnya peroksida, sehingga dapat menyebabkan kerusakan
gizi. Selain mengakibatkan perubahan kimia juga dapat mengakibatkan terjadinya
perubahan fisika seperti perubahan warna, rasa dan bau. Selain itu, minyak yang
secara berulang-ulang digunakan sebagai medium menggoreng cenderung akan
membentuk busa. Hal ini mungkin disebabkan karena pada permukaan lemak
terdapat larutan atau dispersi koloid yang berasal dari bahan yang digoreng. Lemak
yang mengandung sejumlah besar asam lemak berantai pendek lebih mudah
membentuk busa dan tidak baik digunakan untuk menggoreng bahan pangan yang
berkadar air tinggi (S. Ketaren, 1986). Kerusakan minyak tidak dapat dicegah,
namun dapat diperlambat dengan menambahkan antioksidan ke dalam minyak,
dimana semakin banyak antioksidan yang ditambahkan maka minyak akan semakin
tahan terhadap oksidasi. Mengkudu adalah salah satu sumber antioksidan yang
dapat menetralisir senyawa-senyawa radikal bebas yang terdapat di dalam minyak,
selain itu dengan adanya senyawa linoleat pada mengkudu juga dapat
dimanfaatkan untuk menekan laju pengaruh trans fatty acid dalam mengurangi
kadar HDL (High Density Lipoprotein) yang dapat menaikkan kolesterol dalam
tubuh. Mengkudu sebagai buah-buahan yang selama ini dikenal sebagai buah obat
bagi beberapa penyakit yang cukup dekat dengan kolesterol dalam tubuh seperti
jantung, darah tinggi dan stroke. Beberapa zat penting yang terkandung di dalam
mengkudu sehingga dapat menjernihkan minyak goreng jelantah dapat digolongkan
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok antioksidan yang terdiri dari xeronin,
proxeronin, dan asam askorbat, serta kelompok pemerkaya kandungan yang terdiri
dari asam linoleat, -karoten dan caprylit acid. Penggunaan minyak goreng jelantah
secara berulang-ulang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Hal tersebut
dikarenakan pada saat pemanasan akan terjadi proses degradasi, oksidasi dan
dehidrasi dari minyak goreng. Proses tersebut dapat membentuk radikal bebas dan
senyawa toksik yang bersifat racun. Salah satu alternatif dalam pemecahan
masalah ini adalah dengan memanfaatkan buah mengkudu untuk memurnikan
kembali minyak goreng jelantah yang telah digunakan berulang kali, sehingga
aman untuk dipakai dan kualitasnya bisa kembali (minimal mendekati) kualitas
minyak goreng yang masih baru. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
kemampuan sari mengkudu sebagai antioksidan dalam menyerap kotoran minyak
goreng jelantah, sehingga dapat meningkatkan mutu minyak goreng yang telah
rusak akibat oksidasi dan pemanasan pada suhu tinggi dan mempelajari pengaruh
temperatur, dan rasio reaktan terhadap daya serap sari mengkudu.

Anda mungkin juga menyukai