Anda di halaman 1dari 7

Amalina Fildzah K.

XII IPA 31

SISTEM REGULASI

Sistem regulasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengendalikan kerja organ-organ tubuh supaya dapat melaksanakan fungsi tertentu dengan baik dan teratur. Sistem Regulasi atau Sistem Koordinasi pada manusia meliputi sistem saraf dan sistem hormon. 1. Sistem Saraf

a. Sistem Saraf Pusat - Pembagian Sistem saraf pusat: terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. - Lobus otak (nama dan fungsinya): o Lobus Oksipitalis, berperan penting terhadap terhadap penglihatan o Lobus Temporalis: pusat pendengaran o Lobus Frontalis: koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berfikir, belajar, memori, pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi o Lobus Parietalis: pusat tanggapan (persepsi) terhadap rangsang yang berupa sentuhan, tekanan, getaran, rasa sakit, suhu, dam rasa b. Gerak 1) Gerak biasa: Rangsang reseptor neuron sensorik otak neuron motorik efektor 2) Gerak refleks : Rangsang reseptor neuron sensorik neuron konektor atau interneuron (di otak atau di sumsum tulang belakang) neuron motorik efektor - Lengkung refleks adalah jarak tependek yang dilalui impuls untuk gerak refleks Fungsi neuron sensorik pada lengkung refleks yaitu untuk menerima rangsang dari reseptor untuk diteruskan ke sumsum tulang belakang. - Contoh Gerak refleks: o Jalannya saraf pada gerak mata bila terkena debu: reseptor neuron sensorik interneuron di otak neuron motorik efektor.

Amalina Fildzah K. XII IPA 32

o Gerak reflek lutut (lutut dipukul): reseptor neuron sensorik interneuron di sumsum tulang belakang neuron motorik efektor. c. Prinsip penghantaran/penjalaran impuls - Penghantaran impuls melalui neuron: karena adanya perbedaan muatan listrik antara bagian luar dan bagian dalam membran serabut saraf. - Penghantaran impuls melalui sinapsis: apabila impuls telah sampai di ujung akson akan melepaskan zat neurotransmitter. 2. Sistem Hormon Hormon berfungsi untuk mengatur homeostatis, pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkan melalui saluran tertentu, tetapi langsung menuju pembuluh darah. Beberapa hal yang berhubungan dengan sistem hormon diantaranya: a. Kekurangan seksekresi hormon disebut hiposekresi. Contohnya: Hiposekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid/kelenjar gondok ( yaitu hormon tiroksin) semenjak embrio menyebabkan kretinisme, yaitu terjadi hambatan pertumbuhan fisik dan mental sehingga mejadi kerdil.

b. Kelenjar Pituitari/Hipofisis. Salah satu hormon yang dihasilkannya yaitu FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luiteinizing Hormon) berperan dalam siklus menstruasi.
c. Hormon Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar Pankreas/langerhans, berfungsi mengatur kadar gula dalam darah (mengubah glukosa menjadi glikogen di hati). d. Hormon lainnya: - Parathormon: meningkatkan konsentrasi kalsium dalam cairan tubuh - Tiroksin: meningkatkan penggunaan energi, konsumsi oksigen, pertumbuhan dan perkembangan - Gonadotropin: aktivitas gonad (kelenjar kelamin) - Prolaktin: produksi air susu Adenocorticotrophic Hormon (ACTH): sekresi glukokortikoid (metabolisme karbohidrat) 3. Sistem Indra Indra merupakan alat tubuh manusia yang dapat menerima rangsang dari lingkungan luar (eksoreseptor). Manusia mempunyai lima alat indra, yaitu indra penglihat (mata), indra pendengaran (telinga), indra pembau (hidung), indra peraba (kulit), dan indra pengecap (lidah). a. Indra Penglihat (Mata)

Amalina Fildzah K. XII IPA 33

Mata merupakan indra penglihat yang menerima rangsang berupa cahaya (fotoreseptor). - Kelainan: Kelainan refraksi: o Miopi (rabun jauh): disebabkan lensa mata terlalu tebal atau bola mata terlalu panjang. (tidak jelas melihat benda yang jaraknya jauh, bayangan jatuh di depan retina, dapat ditolong dengan kaca mata negatif). o Hipermetropi (rabun dekat): kebalikan dari miopi. Fokus bayangan benda yang dilhat jatuh di belakang retina, dapat dibantu dengan kaca mata berlensa positif (plus). o Astigmatisma (mata silindris): disebabkan oleh lengkung datar dan lengkung tegak kornea tidak simetris sehingga focus benda terpecah menjadi dua bayangan. Dapat diatasi dengan kaca mata berlensa silinder. o Presbiopi (rabun tua): berhubungan dengan menngkatnya usia seseorang. Di atas usia 40 tahun, lensa mata banyak mengalami kehilangan kelenturan sehingga tidak mampu memfokuskan bayangan benda yang letaknya jauh maupun dekat dengan tajam. Diatasi dengan kaca mata berlensa rangkap. b. Indra Pendengar (Telinga) Telinga merupakan indra pendengaran yang menerima rangsang berupa suara (fonoreseptor).

- Bagian-bagian telinga: o Telinga luar: daun telinga (pinna) dan saluran pendengaran. o Telinga tengah: merupakan rongga yang berisi uadara di dalam tulang temporal. Antara telunga luar dan telinga dalam dipisahkan oleh membran timpani (gendang telinga). Di dalam telinga tengah terdapat saluran eustachius (penghubung telinga tengah dengan faring). Juga terdapat tiga tulang pendengaran, yaitu: tulang martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes).

Amalina Fildzah K. XII IPA 34

o Telinga dalam: cochlea (rumah siput), vestibuli (membran terdiri atas sacula dan utricula), dan canalis semiserkularis (saluran setengah lingkaran berjumlah 3 buah). - Proses mendengar: gelombang bunyi (getaran suara) daun telinga lubang telinga membran timpani malleus incus stapes tingkap oval cairan cochlea nervus auditorius otak (lobus temporalis) persepsi suara. c. Indra Pembau (Hidung) Hidung dapat mendeteksi rangsang zat kimia dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor). - Saat kondisi sehat, hidung kita dapat mengenali berbagai aroma yang terdapat di sekitar kita. Misalnya bau ayam goreng, sate, bangkai, ammnia, dll. - Ada hubungan antara indra pembau dan pengecap. Contohnya: apabila mencium masakan yang sedap, air liur terangsang mau keluar. d. Indra Peraba (Kulit) Pada kulit terdapat reseptor yang peka terhadap rangsang (mekanoreseptor). Beberapa tipe reseptor pada kulit: - Paccini: peka terhadap rangsangan berupa tekanan - Ruffini: peka terhadap rangsangan panas - Meisner: peka terhadap rangsangan sentuhan - Krause: peka terhadap rangsangan dingin - Ujung saraf tanpa selaput: peka terhadap rasa sakit/nyeri.

fisik

e. Indra Perasa (Lidah) Lidah mempunyai reseptor yang peka terhadap zat kimia berbentuk cair (kemoreseptor).

Amalina Fildzah K. XII IPA 35

LATIHAN SOAL 1. Fungsi dari X pada gambar bagian telinga adalah (UN 2010)

A. B. C. D. E.

Meneruskan getaran ke jendela oval Meneruskan getaran ke osikula Keseimbangan tekanan udara Reseptor gravitasi Reseptor suara

2. Urutan jalannya impuls saraf pada gerak mata apabila terkena debu adalah (UN 2009) A. Rangsang neuron sensorik neuron motorik efektor B. Reseptor neuron sensorik interneuron di otak neuron motorik efektor C. Reseptor neuron sensorik interneuron di sumsum tulang belakang neuron motorik efektor D. Reseptor neuron sensorik interneuron di sumsum tulang belakang neuron motorik otot tangan E. Debu neuron sensorik interneuron di otak neuron motorik efektor 3. Insulin dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan berperan dalam metaboisme tubuh, yaitu (UN 2009) A. Mengatur kadar gula dalam darah B. Membantu daya absorpsi lemak

Amalina Fildzah K. XII IPA 36

C. Mengatur tekanan darah dalam arteri D. Menetralisir zat-zat yang berbahaya/racun E. Mengatur keseimbangan air dan garam dalam darah 4. Proses mendengar dimulai dengan adanya gelombang bunyi yang masuk melalui lubang telinga dan menggetarkan membran timpani. Selanjutnya getaran akan diteruskan ke nervus auditorius melalui (UN 2009) A. Incus - malleus - cochlea stapes B. Malleus Incus stapes cochlea C. Stapes Malleus Incus cochlea D. Cochlea Incus Malleus stapes E. Malleus stapes Incus cochlea 5. Hubungan yang tepat antara hormon dan fungsinya adalah (UN 2011) Nama Hormon Fungsi A. Parathormon Memengaruhi proses metabolisme B. Tiroksin Mengatur keseimbagan kalsium C. Gonadotrop Memengaruhi kerja kelenjar kelamin D. Prolaktin Memengaruhi kerja kelenjar anak ginjal E. Adenotrop Memengaruhi kerja anak gondok 6. Perhatikan gambar berikut ini!

Gambar penampang mata, ditunjuk pupil. Fungsi bagian mata yang berlabel X adalah (EBTANAS 87) A. Meneruskan cahaya dari kornea ke lensa mata B. Memberi nutrisi kepada lensa mata C. Memfokuskan jatuhnya bayangan benda D. Mengatur jumlah cahaya yang diperlukan E. Memberu bentuk dan kekokoh boa mata 7. Bagian mata yang berfungsi untuk menyuplai nutrisi dan O2 bagi retina adalah (UAS 2005) A. Sklera D. Lenka B. Kornea E. Koroid C. Iris 8. Setelah sampai di kornea, impuls cahaya agar sampai d retina harus melewati bagian-bagian mata diantaranya (EBTANAS 2003) A. Aquous humor pupil lensa vitreus humor B. Aquous humor lensa pupil vitreus humor

Amalina Fildzah K. XII IPA 37

C. Lensa pupil Aquous humor vitreus humor D. vitreus humor pupil lensa Aquous humor E. vitreus humor lensa pupil Aquous humor 9. Perhatikan gambar dibawah ini!

Bagian-bagian yang berlabel 1, 2, dan 3 dapat merasakan (EBTANAS 2001) A. Manis, asin, dan asam B. Manis, asin, dan pahit C. Manis, asam, dan pahit D. Asam, manis, dan pahit E. Pahit, asam, dan manis 10.Perhatikan gambar penampang kulit di bawah ini!

Tanda X merupakan reseptor yang fungsinya untuk menerima rangsang (EBTANAS 91) A. Panas B. Sakit C. Tekanan D. Dingin E. Sentuhan

Anda mungkin juga menyukai