Latar belakang
* Perbankan syariah tahan terhadap gelombang krisis * Kelemahan perbankan konvensional
* Perkembangan perbankan syariah di indonesia
To channel financing
To transfer money
similarities
differences
Individually managed
Institutionally managed
X%
rugi
Bunga: persentaser kelebihan uang pada perjanjian penyerahan masa depan Semakin tinggi tingkat bunga, semakin besar kemungkinan aliran investasi yang terbendung.
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dengan asumsi usaha akan selalu menghasilkan disepakati pada waktu akad dengan keuntungan berpedoman pada kemungkinan untung rugi
Besarnya persentase disasarkan pada jumlah Besarnya rasio bagi hasil didasarkan pada dana/modal yang dipinjamkan jumlah keuntungan yang diperoleh
Bunga dapat mengambang/variable dan Rasio bagi hasil tetap tidak berubah selama besarnya naik turun sesuai dengan naik turunya akad masih berlaku, kecuali diubah atas bunga patokan atau kondisi ekonomi kesepakatan bersama Pembayaran bunga tetap seperti dijanjikan, Bagi hasil tergantung pada keuntungan usaha tanpa pertimbangan apakah usaha yang yang dijalankan, bila usaha merugi, kerugian dijalankan peminjam untung atau rugi akan ditanggung bersama
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat Jumlah pembayaran laba meningkat sesuai sekalipun keuntungan naik berlipat ganda dengan peningkatan keuntungan
inflasi
Mudharib
Shahibul mall
Mudharib
PEMBIAYAAN
Debitur
Bank konvensional
bonus
Trade financing
Poll dana
Fee based
Kreditor pengusaha
Bagi hasil
Investment financing
Bagi hasil
kesimpulan
Perbankan adalah tulang punggung perekonomian suatu Negara, bank mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembangunan ekonomi suatu Negara Penerapan perbankkan berbasis bagi hasil merupakan cara untuk keluar dari persoalan yang menghambat perekonomian. Tantangan dan hambatan selalu ada dalam menerapkan sistem perbankan berbasis syariah. Terlihat dari perkembangan perbankan syariah dari tahun-ketahun.