Anda di halaman 1dari 7

KLIPING BERITA PERUMAHAN RAKYAT MELALUI MEDIA CETAK DAN ONLINE

Hari : Selasa Tannggal : 3 Januari 2012 N O


1.

TANGGAL
3 Januari 2012

MEDIA
Bisnis Indonesia; Hal: 7 Rubrik: Properti

JUDUL BERITA
Kaltim Ingin Harga Rusun Sesuai Daerah

ISI BERITA
Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia KalimantanTimur berharap ada asas otonomi dalam penetapan harga rumah susun sederhana milik (rusunami) yang akan ditetapkan oleh pemerintah. Hal itu, dimaksudkan untuk mengurangi beban pengembang karena perbedaan harga material antarwilayah sering menambah biaya investasi. Pemerintah daerah diminta menunjuk pejabat yang khusus menangani masalah perumahan rakyat di daerah terkait dengan tidak maksimalnya program perumahan rakyat selama ini. Deputi Bidang Perumahan Swa daya Jamil Anshari mentakan selama ini beberapa program perumahan rakyat tidak berjalan maksimal karena tidak adanya dinas perumahan serta pejabat yang khusus menangani pelaksanaan pembangunan rumah dan kawasan permukiman.

Pemda Diminta Tunjuk Pejabat Khusus Perumahan

Uang Muka Hambat FLPP

REI Tolak Pola Hunian 1:2:3

Masalah pembayaran uang muka dan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak diakui menjadi penghambat utama fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), sebagai salah satu mekanisme pemberian subsidi pemerintah terhadap masyarakat atas kepemilikan rumah. Deputi Bidang Pembiyaan Kementerian Perumahan Rakyat Sri Hartoyo mengatakan kementerian itu setidaknya telah menyalurkan dana FLPP untuk sekitar 99.699 unit KPR (kredit pemilikan rumah) sejahtera, yang terdiri dari 99.574 unit rumah sejahtera tapak dan 125 unit rumah sejahtera susun. Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia tidak setuju dengan ketetapan Kemenpera yang akan memberlakukan pola hunian 1:2:3 karena seharusnya yang mengatur pembangunan rumah mewah, menengah, dan sederhana adalah tata guna tanah pada pemda setempat. Seharusnya yang mengatur itu adalah tata ruang pemda, pemda yang menentukan perumahan wilayah. Seperti di Batam, kalau membeli tanah, maka sudah jelas peruntukannya untuk rumah mewah, menengah, atau sederhana, kata Ketua Dewan

Pertimbangan Pusat Realestat Indonesia (REI) Teguh satria saat dihubungi Bisnis, kemarin.

2.

3 Januari 2012

Indonesia Finance Today

Arah Kebijakan Sektor Perumahan Dinilai Tidak Jelas

Kenaikan harga rumah susun sederhana milik (rusunami) yang dikaji pemerintah dinilai hanya akan merugikan masyrakat berpenghasilan rendah. Kementerian Perumahan Rakyat dituding tidak mempunyai arah pembangunan yang jelas bagi pengembangan hunian bagi masyarakat menengah bawah. Fauzi Buldan, pengamat Properti, mengungkapkan pembangunan perumahan rakyat termasuk rusunami selama ini sudah salah kaprah karena hanya mengedepankan aspek fisik berupa target pembangunan. Akibatnya, setiap tahun pemerintah lebih mengejar publikasi berupa

pencapaian jumlah unit rumah yang telah dibangun. Padahal upaya untuk mendorong minat dan daya beli masyarakat lebih penting.

3.

2 Januari 2012

www.bisnis.com

Apersi: Rasio Hunian Berimbang Harus Diikuti Sanksi Tegas

Kententuan lingkungan hunian berimbang yang mulai diberlakukan Kementerian Perumahan Rakyat dengan komposisi 1:2:3 pada Februari 2012 dinilai efektif jika memuat sanksi yang tegas bagi pengembang. Eddy Ganefo, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Kawasan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), mengatakan ketegasan sanksi bagi pengembang agar tidak terulang kembali peraturan yang sebelumnya ada dalam surat keputusan bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perumahan Rakyat pada 1992 yang tidak memiliki sanksi. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) berencana memfasilitasi pembangunan perumahan swadaya untuk 100.000 unit rumah pada tahun 2012. Upaya ini dilakukan mengingat besarnya jumlah kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memperbaiki rumah

4.

2 Januari 2012

www.medanbisnisdail y.com

Djan Faridz Bedah 100.000 Unit Rumah Tidak Layak di 2012

tidak layak. Demikian disampaikan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz dalam situs resmi Kemenpera seperti dikutip detikFinance di Jakarta, Senin (2/1/2012). Ke depan saya harapkan lokasi pembangunan rumah swadaya harus dibarengi dengan perbaikan sarana umumnya sehingga masyarakat bisa menerima manfaatnya secara maksimal, ujat Djan Faridz. 5. 2 Januari 2012 www.investor.co.id Pengembang Ragu Aturan Asing Terbit Tahun Ini Asosiasi pengembang Real Estat Indonesia (REI) pesimistis aturan properti bagi warga asing akan dapat diterbitkan pada 2012. Sebab, aturan terkait mengenai lahan belum dituntaskan. Ketua Dewan Pertimbangan REI Teguh Satria mengatakan, berlarutnya pembahasan mengenai lahan sebagai pijakan aturan properti asing membuat pengembang pesimistis aturan properti asing dapat diluncurkan tahun 2012. Tidak yakin (aturan property asing) akan dikeluarkan tahun 2012, pungkasnya saat dihubungi Investor Daily di Jakarta, belum lama ini.

6.

2 Januari 2012

www.properti.kompas .com

2012, Menpera Punya Banyak PR

7.

2 Januari 2012

www.news.okezone.c om

2012 Kemenpera Sediakan 100 Ribu Rumah Swadaya

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, di tahuntahun mendatang Menteri Perumahan Rakyat (menpera) punya banyak pekerjaan rumah. Pekerjaan Rumah terbesar itu terkait perumahan kebutuhan perumahan bagi masyarakat. Melihat kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) berusaha untuk melakukan pembangunan rumah yang terjangkau pada tahun ini. Salah satu upayanya adalah memfasilitasi pembangunan perumahan swadaya sebanyak 100 ribu unit rumah. Upaya ini dilakukan mengingat besarnya jumlah kebutuhan MBR untuk memperbaiki rumah tidak layak. Kementerian Perumahan Rakyat mengawali 2012 dengan target penyaluran bantuan pembiayaan untuk kepemilikan 123.790 unit rumah sejahtera tapak dan susun. Melalui kebijakan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pemerintah mengalokasikan dana Rp. 4,7 triliun. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan alokasi yang sama untuk tahun 2011 lalu, dimana pemerintah menyalurkan FLPP untuk 99.574 unit

8.

3 Januari 2012

www.kontan.co.id

Pemerintah Salurkan Kredit Pembiayaan Rumah Rp. 4,7 Triliun

2 Januari 2012

Bank Menangkap Peluang Kredit Rumah Seken

rumah sejahtera tapak dan 125 unit rumah sejahtera susun. Namun begitu, Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera, Sri Hartoyo, mengaku mengalami beberapa hambatan dalam menyalurkan FLPP tersebut. Perbankan mempunyai banyak cara membesarkan bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) mereka. Selain memperbaiki strategi dengan menggelar promo bunga murah dan memperpanjang tenor kredit, beberapa bank juga aktif mengembangkan produk KPR, seperti membiayai rumah bekas (seken).

9.

2 Januari 2012

www.pelitaonline.com

Kemenpera Alokasikan Rp. 4,7 Triliun Bantuan Pembiayaan Perumahan

Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tahun 2012, menargetkan penyaluran bantuan pembiayaan perumahan melalui kebijakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 123.790 unit rumah dengan mengalokasikan dana Rp. 4,7 triliun.

Anda mungkin juga menyukai