Anda di halaman 1dari 13

Term Of References (TOR) Pengembangan Jasling dan Wisata Alam

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN


LATAR BELAKANG Dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya alam pemberdayaan adalah kondisi dimana masyarakat dimampukan dan dijamin haknya untuk mengakses sumber daya alam dan memanfaatkannya secara lestari demi kesejahteraan mereka. Salah satu yang menjadi tantangan buat kita adalah adanya jaminan manfaat langsung kawasan konservasi bagi masyarakat setempat melalui pengembangan kegiatan ekonomi berbasis konservasi. Prinsip yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah : 1. Adanya penguatan jaringan informasi tentang hal teknis dan sistem produksi antara kelompok usaha sejenis. 2. Didorongnya keikutsertaan masyarakat secara adil dalam jejaring pemasaran. 3. Adanya keberagaman usaha dan sumber sumber mata pencaharian berdasarkan potensi lokal. 4. Adanya pola usaha ekonomi masyarakat yang ramah lingkungan dan tidak melebihi daya dukung sumber daya alam dan sosial. 5. Terjalinnya kemitraan antara kelompok ekonomi mayarakat dengan pelaku usaha serta kalangan yang peduli lingkungan dan kepentingan masyarakat. Adapun beberapa kegiatan ekonomi berwawasan konservasi yang sedang

dikembangkan di Taman Nasional Kayan Mentarang antara lain : kerajinan tangan, produk pertanian, hasil hutan, ekowisata dan credit union.Untuk membantu masyarakat mengembangkan ekonomi berwawasan konservasi dan agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran sebelum penyerahan bantuan perlu adanya kegiatan penyusunan rancangan pengembangan ekonomi, penyusuanan rancangan teknis, pembahasan rancangan (tingkat desa, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/satuan kerja.

TOR Usulan DIPA 29 Tahun 2008 Balai TNKM________

TUJUAN KEGIATAN Adapun tujuan dari pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan adalah : 1. Membantu masyarakat dalam pengembangan usaha ekonomi berwawasan konservasi. 2. Menigkatkan taraf hidup masyarakat. 3. Bantuan yang tepat sasaran. 4. Mengumpulkan data dan informasi yang bisa mendukung penyusunan rancangan teknis. HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan dari kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan melalui pemberian bantuan kepada masyarakat antara lain : 1. Terciptanya suatu bentuk pengembangan usaha ekonomi yang berwawasan konservasi yang dikelola masyarakat. 2. Adanya penghasilan tambahan yang bisa diperoleh masyarakat. 3. Menurunnya tingkat ketergantungan dan perambahan hutan yang dilakukan oleh masyarakat. 4. Masyarakat sejahtera dan hutan tetap lestari. 5. Dibuatnya buku rancangan teknis. RENCANA KEGIATAN Adapun rencana kegiatan yang menjadi prioritas dalam pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan sebagai berikut : 1. Penyusunan rancangan pengembangan ekonomi berwawasan konservasi. 2. Penyusunan rancangan teknis. 3. Pembahasan rancangan (tingkat desa, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/satuan kerja. 4. Bantuan pengembangan usaha ekonomi masyarakat sekitar kawasan. RINCIAN BIAYA

Adapun berikut :

rincian biaya untuk pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan sebagai Harga

No. Rencana Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Upah penyusunan rancangan Upah penyusunan rancangan teknis Pembahasan rancangan tingkat desa Pembahasan rancangan tingkat kecamatan Pembahasan rancangan

Volume 60 OH 100 OH 120 OH 180 OH

Satuan (Rp.) 50.000,50.000,25.000,30.000,50.000,750.000,500.000,45.000.000, 1.500.000,350.000,-

Jumlah (Rp.) 3.000.000,5.000.000,3.000.000,5.400.000,12.000.000,2.250.000,1.500.0000,135.000.000,4.500.000,52.500.000,-

tingkat 240 OH 3 Paket 3 Paket usaha 3 Paket

kabupaten Penggandaan pelaporan Dokumentasi Bantuan pengembangan

ekonomi masyarakat sekitar hutan Personal use 3 Paket Perjalanan petugas dalam rangka 150 OH pengembangan masyarakat usaha ekonomi

11 12

(5 orang x 10 hari x 3 lokasi) Bantuan transportasi tim Alat Tulis Kantor TOTAL

3 Paket 3 Paket

7.500.000,500.000,-

22.500.000,1.500.000,248.150.000,-

PENGEMBANGAN PEMANFAATAN WISATA ALAM

LATAR BELAKANG Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) dengan luas 1.360.500 Ha yang membentang di sepanjang perbatasan internasional Propinsi Kalimantan Timur dengan TOR Usulan DIPA 29 Tahun 2008 Balai TNKM________

negara negara bagian Malaysia di Sabah dan Serawak, sehingga memiliki topografi yang sangat bervariasi dan cukup berat mengakibatkan akses ke TNKM tidak bisa ditempuh melalui darat. Dengan kondisi seperti ini dan hasil analisis citra satelit 20052006 yang dilakukan serta pemantauan di lapangan menunjukan bahwa TNKM merupakan kawasan hutan yang masih berada dalam kondisi sangat baik. Pola kehidupan masyarakat Suku Dayak yang berada di sekitar maupun dalam kawasan TNKM merupakan aset penting dalam mempertahankan adat dan budaya masyarakat lokal yang tersebar di dua Kabupaten Malinau dan Nunukan, hal ini merupakan penunjang yang sangat berharga dalam pengembangan konsep wisata. Objek-objek wisata seperti Air Terjun, Arus Sungai yang Deras (jeram), Pemandangan Alam, Kuburan Batu dan lain-lain apabila dikelola dengan baik dapat menjadi Potensi Wisata yang bisa menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara, sehingga bersama dengan pengembangan wisata budaya lainnya dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar dan dalam kawasan serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malinau dan Nunukan. Untuk menuju kearah pengelolaan wisata alam yang lebih baik perlu dilaksanakan kegiatan Identifikasi Potensi Daya Tarik Wisata Alam sebagai kegiatan pendahuluan.

TUJUAN KEGIATAN Adapun yang menjadi tujuan dari kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Wisata Alam adalah : 1. Teridentifikasinya objek-objek wisata alam yang berbasis budaya yang ada di TNKM 2. Mengetahui potensi objek-objek wisata yang ada di TNKM

3. Diperolehnya dokumentasi objek-objek wisata untuk promosi (leaflet, booklet, poster TNKM) HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan dari kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Wisata Alam antara lain : 1. Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengembangan Wisata Alam 2. Terwujudnya peningkatan pemanfaatan Objek Daya Tarik Wisata Alam 3. Meningkatkan pengembangan Produk Wisata Alam

RENCANA KEGIATAN Rencana kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Wisata Alam di TNKM adalah : 1. Inventarisasi potensi dan daya tarik wisata alam berbasis budaya adat di TNKM dan dilaksanakan di tiga Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kayan Mentarang 2. Pembuatan Leaflet, Booklet dan Poster TNKM 3. Operasional Bina Wisata Alam dan Cinta Alam di tiga SPTN Kayan Mentarang

RINCIAN BIAYA Adapun rincian biaya Pengembangan Pemanfaatan Wisata Alam di TNKM sebagai berikut : No. Rencana Kegiatan 1 Volume Harga Satuan Jumlah (Rp.) 40.000.000,(Rp.) 120.000.000,-

Inventarisasi potensi dan daya tarik 3 Paket wisata alam berbasis adat budaya

TOR Usulan DIPA 29 Tahun 2008 Balai TNKM________

2 3

TNKM Pembuatan

Leaflet,

Booklet

dan 1 Paket

25.000.000,25.000.000,-

25.000.000,75.000.000,220.000.000,-

Poster TNKM Operasional Bina Wisata Alam untuk 3 Paket SPTN Kayan mentarang TOTAL

PENGEMBANGAN BINA CINTA ALAM


LATAR BELAKANG Pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya harus dibarengi dengan kegiatan pelestariannya. Kegiatan pelestarian alam akan berjalan apabila ditunjang dengan peningkatan sadar konservasi serta peranserta masyarakat dalam konservasi SDAH & E. Salah satu bentuk kegiatan untuk meningkatkan sadar konservasi SDAH & E adalah melalui program Bina Cinta Alam, yang pada dasarnya adalah pendidikan konservasi kepada masyarakat luas yang dimulai sejak dini. Program Bina Cinta Alam ini merupakan kegiatan preventif dalam rangka menekan kejahatan dibidang kehutanan dan konservasi SDAH & E yang bisa dilaksanakan baik secara formal maupun non formal. Dasar pengembangan Bina Cinta Alam atau Pendidikan Konservasi adalah Undang Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDAH & E BAB IX Peran Serta Rakyat Pasal 37 berbunyi bahwa peran serta rakyat dalam konservasi SDAH & E diarahkan dan digerakan oleh Pemerintah melalui berbagai kegiatan yang berdaya guna dan berhasil guna ayat (1) dan dalam mengembangkan peranserta rakyat sebagaimana dimaksud ayat (1) Pemerintah menumbuhkan dan meningkatkan saear konservasi SDAH & E dikalangan rakyat melalui pendidikan dan penyuluhan ayat (2), dan Undang Undang No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Conservation on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa mengenai Keanekaragaman Hayati). Pasal 13 : Para pihak wajib (a). Memajukan dan mendorong pemahaman akan pentingnya dan upaya yang diperlukan bagi konservasi keanekaragaman hayati, sebagai propagandanya melalui media serta pencantuman topic dalam program pendidikan, dan (b). Bekerjasama bila sesuai dengan negara negara lain dan organisasi organisasi International dalam mengembangkan program program pendidikan dan kesadaran masyarakat, dibidang konservasi dan pemanfaatan secara berkelanjutan keanekaragaman hayati serta Undang Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan BAB X Peranserta Masyarakat Pasal 69 yang berbunyi masyarakat berkewajiban untuk ikut serta memelihara dan menjaga kawasan hutan dari gangguan dan perusakan ayat (1). TOR Usulan DIPA 29 Tahun 2008 Balai TNKM________

Dalam melaksanakan pendidikan konservasi bagi masyarakat pemerintah memerlukan bantuan pihak pihak terkait untuk proses peningkatan sadar konservasi. Untuk itu Departemen melelui Ditjen PHKA telah menjalin kerjasama dengan Mitra Bina Cinta Alam yang terdiri dari Kader Konservasi, Kelompok Pencinta Alam, Kelompok Swadaya Masyarakat/Kelompok Profesi. Disisi lain, telah dijalin kerjasama kemitraan dengan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap Konservasi SDAH & E. Sebagai acuan untuk menunjang pembentukan Kader Konservasi dan Pencinta Alam, sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen PHKA No. SK.41/IV-Set/HO/2006 tentang Pedoman Pembentukan Kader Konservasi dan Surat Keputusan No. SK. 45/IVSet/HO/2006 tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Pencinta Alam. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi SDAH & E dapat juga dilakukan melalui kegiatan promosi dengan menyelenggarakan dan ikut berperan serta dalam Kegiatan Pameran baik dari tingkat Kabupaten, Propinsi hingga Nasional serta menyelenggarakan Lomba Cinta Alam di Tingkat Kabupaten.

TUJUAN KEGIATAN 1. Menanamkan rasa cinta terhadap alam dan untuk mengajak masyarakat agar mau mengerti, mau peduli dan pada akhirnya mau berperan dalam konservasi SDAH & E. 2. Meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat pada umumnya serta pelajar, generasi muda, guru, profesi, penegak hukum dan lain lain. 3. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta didik (calon kader) yang berasal dari seluruh lapisan masyarakat di bidang konservasi sumberdaya alam dalam rangka mewujudkan peranserta masyarakat yang memiliki tanggung jawab dan perhatian yang besar terhadap kegiatan kegiatan konservasi SDAH & E. 4. Menyajikan dan memamerkan potensi potensi dan objek daya tarik wisata alam, kerajinan dan kesenian adat budaya serta hasil pengembangan ekonomi masyarakat yang berbasis pada kelestarian hutan. 5. Memperkenalkan peserta lomba dengan alam, memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar dan menanamkan kesadaran untuk turut serta dalam pelestarian alam.

HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan dari kegiatan Bina Cinta Alam antara lain : 1. Terbentuknya kader konservasi dan kelompok pencinta alam yang mampu menularkan dan mengajak masyarakat untuk melestarikan SDAH & E. 2. Terciptanya para pencinta alam yang tetap berpegang teguh pada dasar dasar konservasi SDAH & E. 3. Adanya minat masyarakat untuk menerapkan dan meningkatkan konsep konsep pelestarian alam dalam kehidupan sehari hari. 4. Meningkatnya kesadaran para peserta lomba untuk menggalakkan kegiatan kegiatan yang bernuansa konservasi.

RENCANA KEGIATAN Adapun yang menjadi kegiatan prioritas dalam kegiatan Bina Cinta Alam di TNKM adalah : 1. Pembentukan kader konservasi dan pencinta alam di Tingkat Kabupaten. 2. Pameran konservasi di Tingkat Nasional. 3. Pameran konservasi di Tingkat Propinsi. 4. Pameran konservasi di Tingkat Kabupaten. 5. Lomba cinta alam di Tingkat Kabupaten.

TOR Usulan DIPA 29 Tahun 2008 Balai TNKM________

RINCIAN BIAYA Adapun rincian biaya Bina Cinta Alam di TNKM sebagai berikut : No. Rencana Kegiatan 1 Volume Harga Satuan Jumlah (Rp.) 25.000.000,(Rp.) 50.000.000,-

Pembentukan kader konservasi dan 2 Paket kelompok pencinta alam tingkat kabupaten. Pameran konservasi tingkat Nasional 1 Paket Pameran konservasi tingkat Propinsi 1 Paket Pameran konservasi tingkat 2 Paket Kabupaten Lomba cinta alam tingkat Kabupaten TOTAL 1 Paket

2 3 4 5

25.000.000,25.000.000,25.000.000,25.000.000,-

25.000.000,25.000.000,50.000.000,25.000.000,175.000.000,-

PENGEMBANGAN PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN


LATAR BELAKANG Jasa Lingkungan Air di Kawasan Hutan adalah jasa yang dihasilkan dari pemanfaatan

sumberdaya air yang merupakan produk fungsi ekosistem hutan yang dikelola sedemikian rupa sehingga dapat memberi manfaat langsung seperti air yang dibutuhkan untuk kehidupan dan lain lain, maupun tidak langsung seperti media rekreasi, perlindungan sistem hidrologi, kesuburan tanah, pengendalian erosi, banjir, kekeringan, pencemaran dan lain lain. Sumber daya air merupakan salah satu modal dasar kegiatan perekonomian masyarakat. Artinya, ketersedian pasokan air merupakan modal awal yang strategis dalam mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi berbasis masyarakat. Dukungan ekologis hutan TNKM tersebut telah dinikmati secara turun - temurun oleh masyarakat baik sebagai sumber air bersih bagi konsumsi rumah tangga, sarana penerangan (PLTA), sarana pengairan bagi areal persawahan, maupun sarana transportasi antar Kabupaten. Jika peranan ekologis TNKM terhadap pemenuhan air terganggu, masyarakat akan menanggung biaya tambahan untuk membeli air dengan harga yang lebih tinggi padahal selama ini ketersediaan air di sekitar kawasan diperoleh secara gratis. Secara administratif, kawasan TNKM masuk ke dalam wilayah administratif Kabupaten Malinau dan Nunukan yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bulungan. Berdasarkan pola DAS di sekitar TNKM terlihat bahwa Kabupaten Malinau, Nunukan dan Bulungan berada di dalam wilayah Das yang sama yakni DAS Kayan, Sesayap dan Sembakung (RPTNKM 2002). Mengingat pentingnya ketersediaan air bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitar dan di dalam kawasan TNKM pada khususnya serta masyarakat yang ada di perkotaan Kabupaten Malinau, Nunukan dan Bulungan pada umumnya. Perlu dilakukan identifikasi dan inventarisasi potensi jasa lingkungan yang ada di kawasan TNKM dan penyusunan rancangan pengembangan pemanfaatan potensi jasa lingkungan serta pembuatan peta sebaran potensi jasa lingkungan yang pada akhirnya dapat mendukung program program Pemerintah baik Pusat maupun Daerah yang berbasis pada kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan. TUJUAN KEGIATAN TOR Usulan DIPA 29 Tahun 2008 Balai TNKM________

Adapun yang menjadi tujuan dari kegiatan pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan yaitu : 1. Mengumpulkan data dan informasi tentang pengembangan pemanfaatan potensi jasa lingkungan yang ada di TNKM. 2. Tersedianya data dasar untuk penyusunan rancangan pengembangan pemanfaatan potensi jasa lingkungan yang ada di TNKM. 3. Menghimpun semua keterangan yang bisa dijadikan acuan dalam pembuatan peta sebaran potensi jasa lingkungan. 4. Dokumentasi untuk mendukung promosi pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan.

HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan dari kegiatan pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan antara lain : 1. Teridentifikasi dan terinventarisasinya pengembangan pemanfaatan potensi jasa lingkungan yang ada di TNKM. 2. Terciptanya pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam berwawasan lingkungan berdasarkan prinsip kelestarian secara optimal, untuk mewujudkan kelestarian hutan sebagai sistem penyangga kehidupan bagi kesejahteraan masyarakat. 3. Terwujudnya penyusunan rancangan yang menjadi kerangka acuan. 4. Terwujudnya peta sebaran pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan. 5. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya SDAH & E bagi kehidupan umat manusia.

RENCANA KEGIATAN Rencana kegiatan pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan adalah : 1. Identifikasi dan inventarisasi potensi jasa lingkungan.

2. Penyusunan rancangan pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan. 3. Pembuatan peta sebaran potensi jasa lingkungan. RINCIAN BIAYA Adapun rincian biaya pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan sebagai berikut : No. Rencana Kegiatan 1
1 2 3 4 5 6 7

Volume 3
60 OH 60 OH 3 Paket 3 Paket 3 Paket 3 Paket 150 OH

Harga Satuan Jumlah (Rp.) 4


50.000,50.000,750.000,500.000,1.500.000,500.000,350.000,-

(Rp.) 5
3.000.000,3.000.000,2.250.000,1.500.000,4.500.000,1.500.000,52.500.000,-

2
Penyusunan rancangan Pembuatan peta Penggandaan pelaporan Dokumentasi Personal use Alat tulis kantor Perjalanan petugas dalam rangka identifikasi dan inventarisasi potensi jasa lingkungan (5 orang x 10 hari x 3 lokasi) Bantuan transportasi tim TOTAL

3 Paket

7.500.000,-

22.500.000,90.750.000,-

Malinau,

Juli 2007

Kepala Balai TNKM,

Drs. IGNN. SUTEDJA, MM NIP. 710001008

TOR Usulan DIPA 29 Tahun 2008 Balai TNKM________

Anda mungkin juga menyukai