Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL: PEMANFAATAN BIOETANOL DARI BATANG SORGUM MANIS (Sorghum bicolor L.

moench) SEBAGAI BAHAN BAKAR ATERNALTIF

Bidang Kegiatan: PKM - GT Disusun Oleh 1. Anni Nuraisyah 2. M. Taufiqur Rahman (0811020080) (0811020036)

3. Dhanny Agus Nuryahya (0811020092)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kebutuhan bahan bakar minyak merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dan akan terus terjadi akibat semakin banyaknya populasi jumlah penduduk, munculnya industri-industri baru dan teknologi automotif yang akan terus berkembang. Majunya penelitian dan penggunaan motor bensin pada industri tidak mungkin berhenti hanya karena menipisnya bahan bakar fosil. Pencarian bahan bakar alternatif pengganti bensin terus dilakukan disamping untuk membantu menangani permasalahan krisis energi dan lingkungan global, juga bisa membantu mempertahankan daya guna teknologi otomotif sebagai karya budaya manusia. Ke depan, teknologi motor bensin terus dimanfaatkan untuk meningkatkan daya karsa manusia meskipun cadangan sumber energi fosil semakin menipis bahkan habis. Pada tahun 2005 Indonesia sudah menjadi negara importir minyak, dapat kita simpulkan bahwa permasalahan energi merupakan hal serius untuk segera ditangani saat ini, dimana salah satu cara penanganannya adalah dengan mengembangkan sumber energi alternatif dan dapat diperbaharui. Bioethanol

merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Pemanfaatan Bioetanol sebagai bahan bakar sebenarnya sudah lama dikenal. Sejak bensin diproduksi dengan harga murah pasca perang dunia II, bioetanol tersisih karena harganya tidak cukup kompetitif. Krisis minyak pada tahun 1970-an mengangkat kembali bioetanol sebagai bahan bahan bakar alternatif di Amerika Serikat, Brazil dan beberapa negara Asia dan Eropa, (Anonim, 2009). Bioetanol dapat diproduksi dari bahan baku yang mengandung gula, pati ataupun selulosa. Salah satu bahan baku yang melimpah adalah Sorgum manis

BAB II TELAAH PUSTAKA

2.1 Kharakteristik Sorgum Manis (Sorghum bicolor L. Moench) Tanaman sorgum termasuk tanaman padi-padian. Sistematika tanaman sorgum menurut (Sumantri, 1993) sebagai berikut: Difisi Sub difisi Kelas Famili Sub famili Genus Spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Monokotyledone : Graminae : Panicoidae : Sorgum : Sorghum bicolor L. Moench

Gambar 1. Tanaman sorgum manis Tanaman sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench) merupakan salah satu spesies dari famili gramineae. Tanaman ini merupakan tanaman yang efisiensi fotosintesisnya sangat tinnggi dibanding tanaman jagung atau tebu.

BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sifat Penulisan Dalam karya tulis ini dikembangkan kegiatan penulisan yang mengarah pada bidang aplikasi teknologi. Adapun sifat penulisannya adalah deskriptif dan non- eksperimental yang menngambarkan dan mengupas permasalahan berdasarkan sumber. 3.2 Metode Perumusan Masalah Dalam membuat perumusan masalah, penulis menggunakan metode identifikasi, penyederhanaan dan menyusun masalah tersebut secara sistematis. Identifikasi dilakukan dengan cara memisahkan masalah-masalah yang

berhubungan bioetanol. Selanjutnya penyederhanaan dilakukan dengan cara menyederhanakan masalah-masalah yang sudah diidentifikasikan dan kemudian disusun secara sistematis. 3.3 Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data dan teori yang dijadikan landasan teoritis bagi penyusunan karya tulis ini, penulis melakukan studi kepustakaan dari berbagai sumber berupa buku-buku dan situ-situs yang ada pada internet. 3.4 Metode Analisis dan Pemecahan Masalah Menganalisis dan memecahkan masalah dalam karya tulis yang bersifat penelitian non-eksperimental ini dilakukan dengan cara memahami dan memfokuskan analisis pada perumusan masalah, menelaah kepustakaan yang berhubungan dengan masalah dan pemecahannya.

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS 4.1 Potensi Budidaya Batang Sorgum Manis (Sorghum bicolor L. Moench) di Indonesia Dengan adanya krisis energi di beberapa negara dan semakin

berkurangnya jumlah cadangan bahan bakar fosil dalam perut bumi, maka membuka peluang memanfaatkan sumber bioenergi semakin besar. Bioenergi yang berasal dari tanaman diharapkan dapat menanggulangi krisis energi di masa yang akan datang yang diperkirakan kebutuhannya akan semakin meningkat. Bioenergi tanaman biasanya terlebih dahulu harus diubah menjadi etanol (bioetanol) sebelum dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Seperti telah disebut di atas, batang sorgum manis memiliki peluang yang sangat baik untuk dijadikan bahan pembuatan bioetanol. Industri bioetanol memerlukan lahan untuk perkebunan sorgum manis yang luas dan penanaman harus dilakukan sepanjang tahun, dan sebaiknya tidak memanfaatkan lahan penanaman tanaman pangan. Dengan asumsi produktivitas sorgum dalam menghasilkan bioetanol sebesar 2000-3500 liter/ha/musim tanam atau 4000-7000 liter/ha/tahun, maka untuk menghasilkan 60 juta kilo liter/tahun bioetanol akan diperlukan lahan seluas 15 juta hektar (Yudiarto, 2005). Belajar dari China, mungkin kita dapat mengarahkan pengembangan sorgum manis di lahan seluas itu sejalan dan searah dengan pemanfaatan lahan-lahan marginal, lahan tidur, atau lahan non-produktif lainnya, sehingga tidak berkompetisi dengan tanaman yang lain. Peluang sorgum manis dikembangkan pada lahan kering cukup luas, baik pada wilayah beriklim basah (Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua) maupun wilayah beriklim kering (Nusa Tenggara, Sulawesi Tenggara, dan sebagian Sumatera dan Jawa). Total lahan kering di Indonesia diperkirakan seluas 143.9 juta hektar. Dari luasan tersebut, 31.5 juta ha berupa lahan kering dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Dari penulisan karya tulis ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Potensi sorgum manis sebagai bahan bakar alternatif sangat besar karena kemampuannya untuk tumbuh di lahan-lahan marginal, lahan tidur, atau lahan non-produktif lainnya, sangat mendukung dalam produksi bioetanol yang diperoleh dari nira yang terkandung didalamnya, sehingga tidak mengganggu tanaman yang lain. 2. Secara umum, dalam memanfaatkan batang sorgum manis sebagai bahan baku bioetanol terdapat beberapa langkah, antara lain pemerasan batang sorgum manis dimbail niranya, penambahan urea dan NPK, penambahan ragi, fermentasi, destilasi dan dehidrasi 3. Bioetanol bersifat multi-guna karena dicampur dengan bensin pada komposisi berapapun memberikan dampak yang positif. Pencampuran bioetanol absolut sebanyak 10 % dengan bensin (90%), sering disebut Gasohol E-10. Gasohol singkatan dari gasoline (bensin) plus alkohol (bioetanol). 5.2 Saran Dalam mengembangkan sorgum manis ini diperlukan suatu langkah strategis dalam jangka pendek seperti: 1. Membuat kerjasama secara formal antara Pemerintah Indonesia dengan ICRISAT 2. Menetapkan kebijakan dan program pengembangan sorgum manis 3. Melaksanakan studi identifikasi wilayah yang sesuai untuk

pengembangan sorgum manis.

DAFTAR PUSTAKA Anonima, 2004. Bioetanol dan Biodiesel http://www.Triaji.net/blog. 7 maret 2009 19:18 Anonimb, 2006. Alternatif Energi For Better Life http://www.kreatifenergiindonesia. 8 maret 2009 18:50 Broillard, R. 1982. Chemical Structure Of Anthocyanins. Dalam Ekstraksi Antosianin Kasar dari Ubi Ungu Jepang(I pomea batatas var yamagawa muasaki): kajian pH peanut dan Lama Ekstraksi dan Stabilitasnya. Skripsi Nurud Diniyah.2005. FTP. Universitas Brawijawa. Malang Duljapar, K. 2000. Hermada Budidaya Prospek Bisnis Peneber Swaaya. Jakarta Lewis, R. J. 1984. Hawleys Condensed Chemial Ditionary 22 edition. Van Nostran Reinhol company. New York. Lorenz, K. J and Kulp. 1991. Hand-book Of Cereal Science And Technology. Marcel Dekter, Inc. New York Rismunandar. 1989. Sorgum Tanaman Serbaguna. Bandung: Sinar Baru Sumantri, A. 1996. Prospek Teknologi dan Ekonomi Tebu Genjah danSorgum Manis Dalam Industri Fermentasi. Berita P3GI Pasuruan. No 17. Hal 3-9.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Tempat, tanggal lahir Alamat di Malang No. Hand phone Karya ilmiah yang pernah ditulis

: Anni Nuraisyah : Pamekasan, 28 Februari 1990 : Jalan Sunan Ampel I/14 : 085736030221 : 1. Pemanfaatan Teri Dalam Beberapa Sektor. 2. Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba di Kalangan Remaja.

Pendidikan -

SDN LADEN I PAMEKASAN SMPN I PAMEKASAN SMAN 3 PAMEKASAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Tempat, tanggal lahir Alamat di Malang No. Hand phone Karya ilmiah yang pernah ditulis Pendidikan -

: M. Taufiqur Rahman : Bangkalan, 10 Desember 1989 : Jalan Kerto Sari 17 : 085730172572 : :

SDN KRATON 03 BANGKALAN SMPN 2 BANGKALAN SMAN 1 BANGKALAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Tempat, tanggal lahir Alamat di Malang No. Hand phone Karya ilmiah yang pernah ditulis Pendidikan -

: Dhanny Agus Nuryahya : Mojokerto, 12 Agustus 1989 : Jalan Gading Pesantren 38 Malang : 085732263633 : :

SDN TANGGUNG I TUREN MALANG SMP ISLAM BRAWIJAYA MOJOKERTO SMA ISLAM BRAWIJAYA MOJOKERTO UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Anda mungkin juga menyukai