Anda di halaman 1dari 13

CATATAN KAKI

Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan, yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Selain menggunakan nomor penunjukan, hubungan itu kadang dinyatakan pula dengan mempergunakan tanda asterik atau tanda bintang [*] atau tanda-tanda yang lain. Tujuan adanya catatan kaki: - untuk menyusun pembuktian - menyatakan utang budi - menyampaikan keterangan tambahan - merujuk bagian lain dari teks

Prinsip membuat catatan kaki: - hubungan catatan kaki dan teks - nomor urut penunjukan - teknik pembuatan catatan kaki Catatan kaki harus terdiri atas: - angka penunjukan yang ditempatkan agak ke atas setengah spasi - isi dari catatan kaki

Jenis catatan kaki: 1. Penunjukan sumber (referensi). Referensi ini harus dibuat oleh penulis, bila: - mempergunakan sebuah kutipan langsung - mempergunakan sebuah kutipan tak langsung - menjelaskan dengan kata-kata sendiri apa yang dibaca - meminjam sebuah tabel, diagram atau peta dari suatu sumber - menunjuk kembali kepada bagian lain dari karangan itu

2.

Catatan penjelas catatan kaki ini dibuat dengan tujuan untuk membatasi suatu pengertian, menerangkan atau memberi komentar terhadap suatu pernyataan atau pendapat yang dimuat dalam teks. Fungsinya hanya untuk memberi penjelasan tambahan. Gabungan sumber dan penjelas menunjuk sumber di mana dapat diperoleh bahanbahan dalam teks dan memberi komentar /penjelasan/keterangan tambahan yang ada hubungannya dengan sumber itu.

3.

Unsur-unsur referensi: - pengarang - judul - data publikasi - jilid dan nomor halaman

Cara membuat catatan kaki: 1. Referensi kepada buku dengan seorang pengarang - nama pengarang ditulis lengkap, tidak dibalik (karena referensi yang pertama kali) - antara nama pengarang dan judul buku dipergunakan tanda koma. Antara judul buku dan data publikasi tidak ada tanda titik atau koma - tempat dan tahun terbit ditempatkan dalam tanda kurung, penerbit tidak perlu diikutsertakan

....................................... Kekerabatan umat manusia di seluruh dunia menyebabkan bahwa di dalam menganalisa suatu sistem kekerabatan diperlukan proses dan istilah hubungan kemasyarakatan.1 ....................................... ______________
1 F. Graebner, Etnologie in die Kultur der Gegenwart (Leipzig,1923),

hal. 544.

2. Referensi kepada buku dengan dua atau tiga pengarang Nama penerbit dimasukkan, sebab itu antara nama tempat dan penerbit diberi tanda titik dua.Yang lain-lain seperti pada nomor 1.

....................................... Kekerabatan umat manusia di seluruh dunia menyebabkan bahwa di dalam menganalisa suatu sistem kekerabatan diperlukan proses dan istilah hubungan kemasyarakatan.1 ....................................... ______________
1 F. Graebner, L. Gottscchalk, R. Angell, Etnologie in die Kultur der

Gegenwart (Leipzig: Sosial Science,1923), hal. 544.

3. Referensi kepada buku dengan banyak pengarang


Alton C. Moris, et al., College English, the firs year (New York, 1964), hal. 51-56.
7

4. Sebuah terjemahan - Nama pengarang asli ditempatkan di depan - Keterangan tentang penerjemah ditempatkan sesudah judul buku, dipisahkan oleh tanda koma. Ex:
Multatuli, Max Havelaar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B.Yassin (Djakarta, 1972), Hal. 50.

5. Skripsi, tesis dan disertasi yang belum diterbitkan. - Judul skripsi, tesis atau disertasi ditempatkan dalam tanda kutip - Keterangan tentang karya itu , nama fak/univ. tempat dan tahun ditempatkan dalam tanda kurung langsung sesudah judul, tanpa koma. Ex:
Jos.Dan.Parera, Fonologi Bahasa Gorontalo (Skirpsi SArjana, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jakarta, 1964), hal 30.

Anda mungkin juga menyukai