Anda di halaman 1dari 18

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran biologi yang merupakan cabang sains sangat membutuhkan suatu keterampilan yang menuntut siswa untuk aktif tidak hanya sebatas konsep atau teori yang selama ini masih di lakukan di beberapa sekolah.sekolah yang merupakan satuan pendidikan sebagai pelaksana kurikulum atau sistem evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa agar dapat tercapai dalam proses pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran di kelas guru memegang peranan penting sebagai pelaksana kurikulum, Syaodin (1997) dalam (Nurdin, 2002:68) mengatakan bahwa kurikulum nyata atau aktual kurikulum merupakan implementasi dari offcial curiculum oleh guru di kelas,artinya bagusnya kurikulum itu hasilnya tergantung pada apa yang di lakukan oleh guru dan juga siswa di kelas. Guru dengan proses pembelajaran di kelas di tuntut untuk dapat mengembangkan, memeperluas, dan menciptakan relevansi kurikulum dengan kebutuhan siswa serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini juga guru harus dapat menciptakan suatu pembelajaran agar siswa dapat mencapai kompetensi dasar yang di harapkan karena ketercapaian kompetensi dasar dalam pengembangan KTSP merupakan salah satu indikator keberhasilan guru sebagai pelaksana kurikulum. Sehingga proses belajar mengajar berlangsung guru harus bisa menciptakan suatu rancangan pengajaran yaitu suatu usaha guru yang bersifat kompleks karena banyaknya nilai atau faktorfaktor manusia yang turut terlibat di dalamnya sebab pengajaran adalah usaha membentuk manusia yang baik. (Hamalik, 2001:35) Akan tetapi kenyataannya guru dalam proses pembelajarannya merasa ada kesenjangan dengan siswa ketika proses belajar mengajar di kelas berlangsung, siswa merasa jenuh atau kurangnya perhatian terhadap pembelajaran biologi, karena siswa hanya dapat duduk manis mendengarkan dan merekam semua informasi yang di sampaikan guru serta di paksa untuk dapat menguasai semua fakta dan konsep sebagai bahan untuk di hapal, sehinga siswa tidak di beri kesempatan sedikitpun untuk melaksanakan refleksi secara kritis untuk dapat mengetahui kesalahan yang mereka lakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Siswa hanya diberi banyak informasi yang berupa teori dari buku teks sebagai bahan nutuk manghadapi ulangan harian dan tugastugas lainnya dan penilaian yang di terima siswapun hanya sebatas penilaian kuantitatif yang berupa angkaangka tidak sertai dengan panilaian kualitatif yang berupa catatan, komentar, saran ataupun lembar observasi sebagai aktivitas siswa. Hal ini terbukti bahwa penilaian yang selama ini di lakukan oleh guru hanya sebatas memeperhatikan hasil ulangan tertulis yang hanya mengamaati ranah kognitif, sedangkan ranah afektif dan psikomor kurang mendapat perhatian, ranah afektif dan psikomotorpun harus di amati kemajuannya seperti keterampilan menggunakan alatalat, kemampuan menganalisis dan melaksanakan prosedur kerja sampai selesai, kemampuan mengambil keputusan, berdasarkan aplikasi yang di berikan dan kemampuan memebaca menggunakan diagram, gambar, dan simbol, kedua ranah tersebut tidak mungkin dapat di ketahui hanya

dengan tes tertulis pada ulangan akan tetapi harus dengan tes perbuatan atau bahkan dengan dalam bentuk non tes misalnya dengan mengadakan observasi berupa kegiatan praktikum. (Mulyasa, 2004:171) Dari persoalan tersebut penulis tertarik untuk malakukan suatu tindakan yaitu dengan memberikan suatu penilaian karena mengingat antara belajar dan penilaian mempunyai hubungan yang yang sangat erat, maka agar siswa terdorong untuk mengembangkan daya kreasi dan keterampilan berfikir hendaknya penilaian yang di lakukan tidak hanya di tujukan pada penguasaan konsep atau teori, namun perlu di lengkapi dengan penilaian terhadap proses belajar siswa atau aktivitas siswa. Aktivitas siswa atau kinerja siswa dapat di lakukan dengan kegiatan praktikum sehingga siswa dapat lebih aktif dan mandiri dalam menemukan informasi yang berhubungan dengan materi pelajaran, kegiatan praktikum ini merupakan suatu bentuk panilaian non tes atau tes perbuatan yang dapat mengukur ranah afektif dan psikomor siswa. Dari kegiatan praktikum yang nantinya akan memberikan hasil atau produk yang berupa pemahaman konsep dan hasil karya siswa tentang sub konsep keanakaragaman makhluk hidup yang merupakan proses dari belajar siswa. Oleh karena itu instrumen penilaian yang dapat digunakan untuk menilai kinerja siswa yang merupakan salah satu penilaian yang di fokuskan pada dua aktivitas pokok yaitu observasi proses pada saat berlangsungnya unjuk keterampilan dan evaluasi hasil cipta atau produk. Penilaian yang cocok untuk menilai kinerja siswa adalah panilaian yang berbasis asesmen (assessment based evalution) adapun altenatif asesmen yang digunakan adalah asesmen rubrik yang saat ini belum terlalu di kenal dalam dunia pendidikan kita terutama dalam menilai hasil praktikum siswa yang merupakan hasil dari proses pembelajarannya. Penilaian terhadap kinerja siswa bisa di jadikan alternatif yang dapat di laksanakan oleh guru dalam pencapaian target pencapain kurikulum dan kompetensi dasar dengan melihat hasil praktikum siswa, asesmen rubik adalah suatu bentuk penilaian yang sudah mempunyai kriteria atau acuan standar sehingga agar penilaian terhadap hasil praktikum ini objektif maka guru dapat mengembangkan rubrik sesuai dengan kebutuhan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Rubrik yang di gunakan harus memuat daftar kriteria kinerja siswa, ranah atau aspek-aspek siswa,konsep - konsep dan gradasi mutu, asesmen rubrik ini bisa di jadikan sebagai salah satu alat ukur keberhasilan siswa untuk mencapai kompetensi dasar tertentu.

B. Rumusan Masalah Adapun perumusan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, diantaranya yaitu sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah a. Wilayah Kajian Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah pengambangan asesmen rubrik sebagai instrumen penelitian b. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kinerja proses dan kinerja produk

dari kegitan praktikum siswa. c. Jenis Masalah Jenis masalah dalam penelitian ini adalah tentang kesenjangan guru terhadap siswa dengan penilaian pada sub konsep keanekaragaman makhluk hidup. 2. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah, agar tidak keluar dari wilayah penelitian. Adapun batasan masalah ini adalah sebagai berikut: a. Standar asesmen rubrik yang digunakan dalam menilai hasil praktikum. b. Efektifitas penerapan asesmen rubik dalam menilai hasil praktikum. c. Ketercapaian kopetensi dasar dengan indikator keterampilan proses sains. d. Respon guru terhadap penerapan asesmen rubrik

3. Pertanyaan penelitian a. Bagaimana standar asesmen rubrik yang digunakan dalam menilai hasil praktikum? b. Bagaimana efektifitas penerapan asesmen rubrik dalam menilai hasil praktikum? c. Bagaimana ketercapaian kompetensi dasar pada sub konsep keanekaragaman makhluk hidup? d. Bagaimana respon guru terhadap penerapan asesmen rubrik? C. Tujuan penelitian 1. Untuk mengkaji standar rubrik yang digunakan dalam menilai hasil praktikum. 2. Untuk mengkaji penerapan asesmen rubrik dalam menilai hasil pratikum. 3. Untuk mengetahui ketercapaian kompetensi dasar melalui asesmen rubrik. D. Manfaat penelitian 1. Untuk menambah wawasan guru tentang sistem penilaian berbasis asesmen dengan alternatif asesmen rubrik. 2. Mengetahui penerapan asesmen rubrik dalam menilai hasil praktikum yang merupakan kinerja siswa. 3. Untuk menambah pengetahuan guru dalam ketercapaiannya mengembangkan komopetensi dasar pada sub konsep keanekaragaman makhluk hidup. 4. Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam praktikum, sehingga memperoleh hasil praktikum yang baik. 5. Membantu sekolah dalam penyempurnaan pencapaian tujuan kurikulum. 6. Untuk membantu memperbaiki mutu pembelajaran biologi pada sub konsep keanekaragaman makhluk hidup melalui sistem penilaian berbasis asesmen. E. Kerangka pemikiran Suatu komponen dalam pendidikan sekolah adalah kurikulum yang di dalamnya terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar disetiap bidang studi (mata pelajaran) dalam jenjang dan tingkat pendidikan yang di harapkan dapat tercapai oleh siswa. Dilihat dari struktural kurikulum ada empat komponen utama yakni: 1. Tujuan

2. Isi dan struktur kurikulum 3. Strategi pelaksanaan, dan 4. Komponen evaluasi Keempat komponen tersebut saling berkaitan satu sama lainnya sehingga merefleksikan satu kesatuan yang utuh sebagai program pendidikan (Nurdin 2002:51). Dalam perkembangannya kurikulum selalu mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan pendidikan, saat ini perubahan itu terbukti dari kurikulum 2004 atau kurikulum berbasis kompetensi menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dalam KTSP bahwa sekolah merupakan sarana tempat di berlakukannya KTSP dengan mengenal kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah sehingga di kembangkanlah KTSP yang di sesuaikan dengan kondisi sekolah tersebut.jadi KTSP dapat terlihat perbedaannya dengan kurikulum yang lain yaitu terletak pada sekolah yang di beri kesempatan untuk mengembangkan potensinya. Untuk melaksanakan kurikulum guru harus ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang memiliki potensi dalam melaksanakan pembangunan, tidak hanya itu saja guru juga memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar di kelas guru di tuntut untuk lebih kreatif dan mempunyai kemampuan untuk menjabarkan dan memperluas isi kurikulum untuk di terapkan dalam proses belajar mengajar. Guru juga harus mempunyai kemampuan dalam menciptakan suasana pengajaran yang kondusif ini merupakan indikator kreativitas dan efektifitas guru dalam mengajar.hal tersebut dapat di capai secara lebih baik jika guru dapat: (a) memusatkan pada kepribadian dalam mengajar, (b)menerapkan metode mengajar, (c)memusatkan pada proses dan pruduknya, dan (d) memusatkan pada kompetensi yang relevan. (Rustaman, 2005:24 ) Berhasil tidaknya kurikulum pendidikan yang telah di rencanakan atau di tetapkan, kuncinya adalah terletak pada proses belajar mengajar sebagai tombak dalam mencapai sasaran, oleh karena itu proses belajar mengajar yang terencana,terpola dan terprogram secara baik dan sesuai dengan ramburambu yang ada dalam garisgaris besar program pengajaran (GBPP) merupakan ciri dan indikator keberhasilan pelaksanaan kurikulum. Oleh sebab itu guru harus menguasai dan memiliki kemampuan dalam: 1. Garis-garis besar program pengajaran (GBPP) 2. Materi pelajaran 3. Desain pengajaran 4. Pengelolaan kelas atau proses belajar mengajar (PBM) 5. Penilaian hasil belajar atau evaluasi (Nurdin, 2002:57-58) Guru dan proses pembelajarannya harus bisa mengembangkan kompetensi dasar yang dapat dikuasai oleh siswa, guru yang efektif perlu memahami pertumbuhan dan perkembangan siswa secara komprehensif, pemahaman ini akan memudahkan guru untuk menilai kebutuhan siswa dan merencanakan tujuan, bahan dan prosedur belajar mengajar dengan tepat. (Hamalik, 2001:93) Dalam kompetensi dasar yang terdapat pada sub konsep keanekaragaman makhluk hidup, siswa membutuhkan suatu pembelajaran yang aktif dan mandiri untuk menunjang kebutuhannya, karena siswa merupakan salah satu komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru, tujuan dan metode pengajaran, tanpa adanya siswa kegiatan belajar mengajar tidak akan terlaksana.

Proses pengajaran yang dapat menumbuhkan siswa itu aktif dan mandiri salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan praktikum yang merupakan kinerja siswa melalui pendekatan keterampilan proses sains (KPS) yang di gunakan sebagai bahan penilaian terhadap hasil praktikum dengan mengacu pada kinerja siswa yaitu kinerja proses dan kinerja produk sebagai bentuk penilaian. Adapun jenis penilaian yang digunakan untuk menilai hasil praktikum adalah penilaian berbasis asesmen dengan alternatif asesmen rubrik.

Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Praktikum dan hasil Praktikum Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar khususnya dalam bidang IPA Biologi, selain memberikan bahan atau materi pelajaran secara klasikal maka diperlukan juga pembuktian dengan realita (nyata) berupa praktikum. Melalui pelatihan kegiatan praktikum ini akan dapat membuktikan kebenaran teori-teori yang diberikan di dalam kelas Praktikum merupakan kegiatan-kegiatan eksperimen sekaligus meningkatkan daya nalar siswa sehingga kebenaran-kebenaran teori dapat dibuktikan, kegiatan praktikum juga merupakan bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mempunyai kesempatan untuk membagi dan melaksanakan dalam keadaan nyata. Dari kegitan praktikum tersebut akan menghasilkan hasil praktikum yang berupa kinerja produk dan kinerja proses siswa, kedua kinerja tersebut dapat dikembangkan indikatornya yang sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Kinerja produk merupakan produk ilmiah biologi antara lain meliputi fakta, konsep, prinsip, teori. Sedangkan kinerja proses

yang merupakan keterampilan proses ilmiah yang meliputi observasi, klasifikasi, identifikasi dan deskripsi.

B. Pengertian dan tujuan asesmen Penilaian dalam bahasa inggris sering disebut sebagai evalution atau assessment, tujuannya tidak lain untuk mengetahui apakah suatu program pendidikan, pengajaran atua pun pelatihan tersebut dikuasai oleh pesertanya atau belum. Dengan demikian asesmen dapat diartikan sebagai proses dalam pembelajaran yang dilakukan secara sistematis,dan digunakan untuk mengungkap kemajuan siswa secara individu serta untuk menentukan pencapaian hasil belajar dalam rangka pencapaian kurikulum.Adapun maksud dari asesmen adalah: - melacak kemajuan siswa (keeping track) - mengecek ketercapain kemampuan (cheking up) - mendeteksi kesalahan (finding out) - menyimpulkan (summing out). Penilaian yang akan di lakukan secara berkala dan berkelanjutan, artinya bahwa penilaian mengukur semua kompetensi dasar yang di lakukan pada satu atau labih kompetensi dasar, hasilnya dianalisis dan di tindaklanjuti melalui program remedial atau pengayaan, mencakup aspek kognitif, psikomotor dan afektif yang diukur melalui pengamatan, kuesioner, atau instrumen lainya. (Fajar, 2004:217-219). Hendri (2005) mengungkapkan bahwa pengertian asesmen selaras dengan makna penilaian yang artinya suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai. Tujuan utama penggunaan asesmen dalam pembelajaran (classroom asesmen) adalah membantu guru dan siswa dalam mengambil keputusan secara propesional untuk memperbaiki pembelajaran, artinya guru dapat mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar, memonitor jenjang kemampuan siswa, menentukan efektivitas pelajaran, mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajran, mengevaluasi kinerja guru, mengklarifikasi tujuan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Penilaian (assessment) digunakan dalam konteks yang lebih sempit yang biasanya dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem yang bersangkutan seperti guru menilai hasil belajar guru atau supervisor menilai guru. Penilaian merupakan bagian integral dalam keseluruhan proses belajar mengajar, dengan demikian kegiatan penilaian harus dipandang sebagai salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses dan hasil pembelajaran, bukan hanya sebagai cara untuk menilai keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu penilaian dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan menghimpun fakta-fakta dan dokumen belajar siswa yang dapat dipercaya untuk melakukan perbaikan program, penilaian juga merupakan proses menyimpulkan dan menafsirkan fakta-fakta, membuat pertimbangan dasar yang propesional untuk mengambil kebijakan pada sekumpulan informasi yaitu informasi tentang siswa. Tujuan pokok penilaian pembelajaran adalah untuk mengetahui efektifitas proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, indikator keefektifan itu dapat dilihat dari perubahan

tingkah laku yang terjadi pada siswa kemudian dibandingkan dengan perubahan tingkakah laku yang diharapkan sesuai dengan kompetensi, tujuan dan isi program pembelajaran. (Depdiknas) Hamalik (2001:145) mengatakan bahwa asesmen adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi siswa sebagai hasil dari suatu program instruksional, rumusan ini dapat digunakan sebagai bukti yang patut dipertimbangkan dalam evaluasi pengajaran. Jadi asesmen bukan hanya menilai siswa melainkan untuk menilai sistem pelajaran itu sendiri. Hadil asesmen merupakan bagian integral dari sistem instruksional berdasarkan hasil asesmen dapat diperoleh gambaran tentang ketercapaian tujuan atau system dan pelaksanaan sistem secara keseluruhan. C. Penerapan Asesmen Rubrik Dalam Kegiatan Hasil Praktikum, Subkonsep Keanekaragaman Makhluk Hidup. 1. Asesmen Rubrik Proses pendidikan merupakan proses mengembangkan prilaku dan aspek kepribadain yang terkait dengan penentuan tujuan. Pendidikan IPA sebagai salah satu contoh dari pendidikan secara menyeluruh dan utuh, membahas materi IPA dan melatih proses IPA, proses IPA berkaitan dengan keterampilan proses dan kegiatan ilmiah yang dapat berupa penelitian, percobaan, ataupun praktikum. Asesmen rubrik yang bermakna penilaian yang mempunyai kriteria artinya kriteria atau rubrik adalah pedoman yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja atau hasil kerja siswa dengan menggunakan kriteria ini penilain yang sifatnysa subjektif dapat dihindari paling tidak dapat dikurangi, dengan kriteria ini dapat memudahkan seorang guru untuk menilai prestasi yang telah dicapai oleh siswa dan siswa pun termotivasi untuk mencapai prestasi semaksimal mungkin. (Mimin, 2007:28) Sebagai kriteria dan alat pensekoran, rubrik terdiri dari senarai yaitu daftar kriteria yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek dan konsep-konsep yang akan dinilai, dengan kata lain rubrik adalah sebuah panduan penilaian yang digunakan dalam penilaian subjektif karena rubrik secara tidak langsung memuat suatu kriteria dari sistem penilaian dan rubrik juga dapat menjadi sebuah deskripsi yang jelas dari karakteristik penilaian dari skala dalam sebuah definisi. (Zaenul, 2001:21) Asesmen rubrik dapat diubah menjadi ke dalam beberapa cara yang tepat untuk siswa yang dapat meningkatkan kompetensi dasar, dan sebuah rubrik dapat dilakukan dengan benar apabila: 1. menentukan aspek-aspek dari kerja murid yang dirasa paling penting 2. .telah disepakati oleh beberapa orang yang terkait pada nilai yang harus di berikan untuk bagian kerja siswa, dan bisa bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah itu sendiri. Rubrik juga dikenal dengan sebutan skoring rubrik menurut istilah yang digunakan oleh Chicago Public Schools (CPS) terdiri dari beberapa komponen dan setiap komponen terdiri dari satu atau beberapa dimensi, setiap dimensi harus didefinisikan dan agar jelas harus diberi contoh atau ilustrasi. Jadi secara singkat skoring rubrik terdiri dari beberapa elemen yaitu: - dimensi yang akan dijadikan dasar menilai kinerja siswa - definisi dan contoh yang merupakan penjelasan mengenai setiap dimensi skala yang digunakan untuk menilai dimensi.

- Standar untuk setiap katagori kinerja. Sedangkan syarat dari rubrik itu sendiri dapat bersifat menyeluruh berlaku umum dan dapat juga bersifat khusus (hanya berlaku satu topik tertentu dalam suatu mata kuliah tertentu) sehingga metode atau cara dengan menggunakan dalam asesmen rubrik terdiri dari: 1. Holistik (umum) yaitu digunakan untuk pemberitahuan suatu nilai atau skor yang berdasarkan nilai keseluruhan dari respon siswa. 2. Analisis (khusus) yaitu digunakan untuk pemberian nilai dari berbagai aspek yang berbeda dan hanya berlaku untuk suatu topik tertentu dalam suatu mata pelajaran tertentu pula. Tabel 2.1 Contoh Asesmaen Rubrik Holistik Skor Deskripsi 4

3 2

1 Mendemontrasikan sebuah pemahaman yang cermat tentang konsep-konsep penting atau penyamarataan-penyamarataan dan menyediakan atau memberikan pengetahuan atau wawasan kedalam beberapa aspek informsi tersebut. Menunjukan sebuah pemahaman yang sempurna, lengkap dan akurat dari konsep-konsep penting atau penyama rataan. Menunjukan sebuah pemahaman yang tidak lengkap dari konsep-konsep penting dan penyamarataan-penyamarataan dan mempunyai beberapa kesalahpahaman. Mendemonstrasikan kesalahpahaman sederhana tentang konsep-konsep dan penyamarataan. (Marzano, 2004:94) Tabel 2.2 Contoh asesmen rubrik analisis Skor Grafik Spesifikasi Rasional 4 3 2

1 Gambar dan peralatan tentang grafik yang disajikan benar. Sebagian terbesar gambar dan pertelaan yang diberikan benar. Beberapa gambar disajikan dan beberapa pertelaannya benar. Gambar dan pertelaan yang diberikan sangat terbatas dan hanya sebagian yang benar. Semua

spesifikasi yang diberikan benar. Semua spesifikasi yang diberikan benar. Hanya sebagian spesifikasi yang diberikan benar.

Spesifikasi yang diberikan pada umumnya salah. Rasional yang diberikan jelas dan straight forward Penjelasan diberikan, tetapi masih membentuk tambahan. Rasional yang diberikan tidak lengkap.

Rasional yang diberikan tidak benar.

2. Asesemen rubrik dalam menilai hasil praktikum Kegiatan dan hasil praktrikum merupakan penilaian kinerja siswa sebagai salah satu alternatif penilaian yang difokuskan pada dua aktifitas pokok yaitu observasi proses saat berlangsungnya unjuk keterampilan dan evaluasi dan hasil cipta atau produk, penilaian untuk ini dilakukan dengan mengamati saat siswa melakukan aktifitas dikelas atau menciptakan suatu hasil karya sesuai dengan pembelajarannya. (Hendri, 2005:7) Penilaian terhadap hasil praktikum merupakam jenis penilaian dengan menggunakan tes tindakan atau tes perbuatan sehingga dapat melihat keberhasilan pencapaian tujuan dalam proses belajar mengajar. Tes semacam ini bukan merupakan tes tertulis yang biasa dilakukan melainkan suatu nontes yang bisa dilakukan dengan cara: 1. observasi, yakni biasa dilakukan dengan pengamatan pada siswa pada saat melaksanakan tugas dari setiap sub konsep keanekaragaman mahluk hidup. 2. wawancara yaitu untuk mengetahui secara langsung dengan cara bertanya kepada siswa mengenai pemahaman konsep atau menanyakan apa yang sedang dilakukan sehingga dari hasil bertanya tersebut kita bisa mengetahui seberapa bersar penguasaan pada konsep yang sedang dipelajari. Kedua penilaian tersebut dapat dikembangkan terutama untuk observasi yang merupakan keterampilan proses sains sehingga dalam penerapan dalam asesmen rubrik terhadap hasil praktikum bisa dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses sains (KPS) yang didalamnya terdapat kinerja proses dan kinerja produk yang sudah disesuaikan dengan subkonsep keanekaragaman mahluk hidup. Kemampuan keterampilan proses sains (KPS) ini adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki dan dikuasai siswa yang akan diterapkan dalam praktikum. Untuk menilai KPS dalam hasil praktikum dengan menggunakan lembar pengamatan yang berupa lembar obsevasi dan lembar penilaian lainnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut 1. Menentukan keterampilan yang akan diamati 2. Membuat criteria penilaian untuk masing-masing kemampuan

D. Langkah-langkah Pengembangan Rubrik Adapun langkah-langkah penegembangan rubrik peneliti mengambil rubrik yang dikembangkan dari Chichago Public School (CPS), adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Dosen, guru dengan teman sejawatnya menentukan dimensi kinerja yang akan diakses. Penentuan ini dapat dilakukan melalui diskusi bersama dengan bidang studi yang sama dengan melihat garis-garis besar program pembelajaran (GBPP). 2. Setelah itu kumpulkan beberapa cara atau kinerja siswa yang telah ada untuk dilihat dan disesuaikan dengan hasil penentuan dimensi dengan kenyataan pada kinerja siswa. 3. Rumuskan dimensi kinerja yang akan di ases menjadi dimensi-dimensi yang lebih akurat. 4. Setelah itu tuliskan definisi dari setiap dimensi yang telah diputuskan pendefinisian ini merupakan langkah yang kritis. 5. Menentukan skala dari dimensi yang akan diases, skala itu tertentu saja dapat berbentuk deskriptif atau nomerik. Apapun skala yang digunakan, setiap kategori skala itu harus didefinisikan secara baik, dan diberi contoh kinerja yang ditunjukan dalam setiap kategori. Dalam tahapan ini dapat juga dikembangkan semacam check list, sehingga dalam bentuk ada atau tidak adanya suatu dimensi. 6. Tahap berikutnya melakukan penilaian terhadap rubrik yang telah dikembangkan untuk penilaian ini sejumlah pertanyaan dapat dijadikan sebagai patokan. 7. Langkah selanjutnya ialah uji coba, inilah yang akan nampak. Apakah rubric yang telah dikembangkan dapat digunakan atau tidak? 8. Apabila rubrik tidak memadai, maka langkah berikutnya adalah sosialisasi. Sosialisasi ini dilakukan dengan melibatkan semua pihak yang terkait dengan asesmen kinerja. Dengan malakukan sosialisasi ini diharapkan semua pihak dapat memperlihatkan komitmennya. E. Subkonsep keanekaragaman makhluk hidup Dalam subkonsep keanekaragaman makhluk hidup memiliki tiga kopetensi dasar yaitu: 1) mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup 2) mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki 3) mendeskripsikan keanekaragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme Dari ketiga kompetensi dasar inilah yang akan dicapai oleh siswa melalui kegiatan pratikum.

Table 2.3 Contoh keterampilan proses dan karakteristiknya Keterampilan proses sains Karakteristik 1. Melakukan pengamatan

2. Mengelompokan (klasifikasi)

3. Mengkomunikasikan Melakukan pengamatan tanpa bantuan, dengan benar dan akurat dengan mengunakan berbagai indera. Menggunakan fakta yang relevan dan memadai Mencari perbedaan Mengontraskan ciri-ciri Mencari kesamaan Membandingkan Mencari dasar penggolongan Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis Menjelaskan hasil penelitian Mendiskusikan hasil penelitian (Susiana, 2005) Tabel di atas merupakan kinerja siswa dalam kegiatan paktikum yang akan dinilai melalui asesmen rubrik dalam kriteria penilaiannya dari tiap-tiap kinerja siswa yang akan diamati sudah dimengrti dan disepakati bersama siswa, sehingga melalui cara seperti itu penilaian terhadap kinerja siswa dapat acuan yang jelas dalam mengerjakan tugas dari guru.

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu (1) Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 1 Sumberjaya yang berlokasi Jl. MT Haryanto desa Ciligur kecamatan Sumberjaya kabupaten Majalengka. Penentuan lokasi penelitian ini dengan alas belum diadakan penelitian serupa sebelumnya. (2) Waktu Penelitian Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian adalah selama tiga bulan. B. Kondisi Umum Wilayah Penelitian SMPN 1 Sumberjaya terletak sangat strategis dan mudah dijangkau, dan sesuai dengan perkembangan kurikulum yakni adanya perubahan kurikulum 2004 menuju kurikulum 2006 (kurikulum yang disempurnakan), dalam penggunaan KTSP ini hanya baru diterapkan pada kelas VII dan kelas VIII sedangkan kelas XI masih menggunakan KBK. Sementara itu di SMPN 1 Sumberjaya dalam proses penelitiannya hanya sebatas pemahaman

konsep belum sampai dengan kegian pratikum yang nantinya mendatangkan hasil dari pratikum itu sendiri, yang merupakan penglaaman belajar khususnya pada pembelajaran biologi. Hal tersebut dikarenakan masih terbatasnya sarana yang tersedia di laboratorium IPA dan sedikitnya jam pelajaran sehingga kegiatan PBM sangat terbatas hanya transfer informasi sehingga siswa mengalami kejenuhan dan menurunnya minat siswa terhadap pembelajaran biologi. Dengan melihat kondisi seperti itu diperlukan sistem penilaian yang dapat membuat siswa aktif dan dapat menghasilkan sesuatu dari proses pembelajarannya, sehingga hakikat belajar biologi dapat bermakna. C. Metode Penelitian Metode pelaksanaan penelitian ini mengikuti prinsip kerja Classroom Action Research ( penelitian tindakan kelas atau PTK ).adapun pelaksanaannya yaitu melalui proses pengkajian berdaur,yang terdiri dari empat tahap yaitu merecanakan,melakukan tindakan,mengamati dan melakukan refleksi.( Wardani 2001 : 2.3 ) Adapun bagan siklus penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.Siklus Penelitian a. Perencanaan pelaksanaan penelitian Bagian ini meliputi asumsi awal (semi penilitian), subjek penelitian, instrumen penelitian dan teknis analisis data. (Hamzah, 1999) 1. Asumsi awal (semi penelitian) Yang menjadi asumsi awal dari penelitian ini adalah dengan melihat pengalaman mengajar seorang guru pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Sumberjaya selama empat tahun, sehingga ini cukup bisa di jadikan semi penelitian pada paradigma penelitian tindakan kelas.temuan semi penelitian ini atau pengalaman seorang guru tersebut menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa yang mengikuti mata pelajaran biologi di kelas sangat kurang,salah satunya adalah dengan melihat hasil ulangan siswa yang sangat kurang.hal ini di sebabkan karena sistem penilaian yang di gunakan belum bisa mengukur hakikat belajar biologi secara utuh. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII SMPN 1 Sumberjaya Kabupaten Majalengka yaitu sebanyak satu kelas yang berjumlah 40 orang yang terdiri dari 22 siswa laki laki dan 18 orang siswa perempuan. 3. Instrumen peneliltian Instrumen dalam penelitian ini adalah pengembangan asesmen rubrik terhadap kegiatan praktikum untuk kriteria identifikasi, klasifikasi, komunikasi dan tes serta instrumen PTK

sendiri yaitu daftar observasi on-task dan off-task dan pedoman wawancara. Adapun fungsi masingmasing instrumen yaitu sebagai berikut : Daftar observasi on-task dan off-task yaitu untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung yaitu data mengenai perhatian, kesungguhan dan keberanian siswa mengikuti mata pelajaran biologi.dan adapun asesmen rubrik yang di gunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam kegiatan praktikum mengidentifikasi, mengklasifikasi dan mengkomunikasikan pada sub konsep keanekaragaman makhluk hidup di lingkungan sekitarnya, sehingga bisa dijadikan alternatif penambahan sistem penilaian terhadap mata pelajaran biologi, pre tes untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dikembangkan asesmen rubrik dan post tes untuk mengetahui kemampuan siswa sesudah dikembangkan asesmen rubrik.sementara itu pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui respon guru terhadap penggunaan asesmen rubrik dalam menilai hasil praktikum pada sub konsep keanekaragaman makhluk hidup. b. Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan penelitian ini meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan penelitian, obsevasi dan refleksi 1. Perencanaan tindakan Berdasarkan asumsi awal dari pengalaman seorang guru pamong yang telah mengajar selama empat tahun pada mata pelajaran biologi pada sub konsep keanekaragaman makhluk hidup kurang mendapat perhatian dari siswanya, sehingga perlu di lakukan suatu rencana tindakan untuk memperbaiki keadaan seperti ini, adapun tindakan yang harus di lakukan jika untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran biolgi maka di rencanakanlah suatu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses sains (KPS) yaitu dengan menggunakan metode pengamatan langsung, untuk mengukur kompetensi dasar dari sub konsep keanekaragaman makhluk hidup kemudian untuk mengungkap hakikat kompetensi dasar yang di harapkan yaitu keaktifan dan kemandirian siswa dalam pemahaman konsep dan keterampilanketerampilan dalam praktikum yaitu mengidentifikasi,mengklasifikasikan dan mengkomunikasikan. Untuk mengetahui keterampilan tersebut di kembangkanlah asesmen rubrik untuk ketiga indikator keteramppilan proses sains, dalam proses pembelajarannya di pandu dengan LKS sehingga untuk setiap kali pembelajaran dapat di tagih satu tugas yang subjektif untuk menghitung standar asesmen rubrik yang di gunakan untuk mengetahui kemamapuan ketiga indikator tersebut. Hasil kinerja siswa yang telah di periksa di beri catatan berupa saran dan komentar agar siswa mengetahui letak kesalahannya. 2. Pelaksanaan penelitian Adapun halhal yang di lakukan pada tahap pelaksanaan penelitian ini adalah implementasi rencana yang telah di rumuskan sebelumnya yaitu: a. melakukan pembelajaran dikelas selama 60 menit dengan metode pembelajaran konvesional untuk mengetahui kesungguhan dan perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. b.setelah pembelajaran selesai siswa diberi tugas untuk melakukan kegiatan praktikum berupa pengamatan di lingkungan sekitar sekolah yang di pandu dengan LKS pengamatan dan hasilnya di periksa. c. menganalisis validitas isi asesmen rubrik dengan guru pamong pada waktu setelah

pengumpulan tugas dalam setiap pertemuannya. d. kemudian melakukan diskusi terbatas antara siswa dengan peneliti tentang model pembelajaran pengamatan langsung dan asesmen rubrik yang di gunakan,hal ini di laksanakan jika terjadi perubahan perlakuan dalam rencana awal terganggu atau tidak terlaksanakan. 3. observasi Selama pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajarannya di laksanakan pencatatan dengan menggunakan daftar observasi on-task dan off-task, untuk mengetahui aktivitas aktivitas siswa ketika pembelajaran berlangsung di kelas.dan peneliti sendiri tidak mengajar tetapi mengambil posisi duduk di belakang dan ikut kelapangan tanpa sepengetahuan siswa dan mengisi daftar observasi yang telah di siapkan dan setelah pembelajaran selesai, peneliti ikut bersama siswa untuk mengamati lingkungan sekitar sekolah dan membawa lembar kegiatan praktikum untuk menilai aspek psikomotor siswa. 4. refleksi Setelah melaksanakan rangkaian dalam pelaksanaan penelitian akan melahirkan refleksi yaitu suatu tindakan yang di dasari dengan melihat tugas atau kinerja siswa dalam hasil praktikum sehingga dapat di ketahui kesalahan yang di lakukan oleh siswa oleh karena itu tindakan ini berguna untuk memperbaiki dalam tindakan selanjutnya. D. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian 1. Sumber Data Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Studi pustaka, yaitu data yang diambil dari bukubuku yang relevan dengan keperluan penelitian. b. Studi empiric, yaitu data yang diambil dari sumber data di lapangan yaitu di SMPN 1 Sumberjaya 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (1993:102) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian dalam hal ini dijadikan populasi adalah kelas VII SMPN 1 Sumberjaya yang berjumlah 200 orang. Sedangkan menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2001:84) populasi adalah sekumpulan dari sejumlah elemen atau inti tempat diperolehnya informasi. b. Sampel Adapun untuk menentukan sampelnya dengan menggunakan sampling random yaitu dari jumlah siswa 200 orang yang terdiri dari kelas VII A-VII F yang ditentukan hanya kelas VII A yang berjumlah 40 orang. c. Teknik Sampling Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan teknik sampling random yaitu dengan cara mengundi kelas yang akan diteliti. 3. Teknik Penggumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua teknik yaitu sebagai berikut: a. Observasi

Observasi adalah suatu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori, dalam hal ini peneliti langsung mengamati objek penelitiannya dengan menggunakan asesmen rubrik terhadap hasil praktikum pada sub konsep keanekaragaman makhluk hidup kelas VII SMPN 1 Sumberjaya Asesmen rubrik yang di gunakan dikembangkan terlebih dahulu untuk kriteria kinerja proses dan kinerja produk untuk masing-masing indikator, adapun indikator yang di gunakan mengacu pada keterampilan proses sains yaitu mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mengkomunikasikan. Selain observasi untuk praktikum juga terdapat observasi ketika proses pembelajaran yaitu observasi on-task (aktivitas siswa yang mendukung proses belajar mengajar) dan observasi off-task (aktivitas siswa yang tidak mendukung proses belajar mengajar). b. Wawancara Wawancara merupakan pertanyaanpertanyaan yang di ajukan secara verbal kepada orang orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan mengenai halhal yang di pandang perlu. Goetz dan Lecompte (dalam Wiriaatmadja, 2005:117). Wawancara ini digunakan untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap penerapan asesmen rubrik pada sub konsep keanekaragaman makhluk hidup dan untuk mengetahui kendalakendala yang dialami guru ketika penerapan asesmen rubrik. Adapun metode wawancara yang di gunakan untuk siswa dan guru dalam penelititan ini adalah dengan menggunakan metode wawancara terpimpin yang merupakan metode tanya jawab dengan menggunakan kerangka pertanyaan sebagai pedoman umum jalannya tanya jawab dan kedua belah pihak mempunyai peranan yang berbeda. (Santoso, 2005:75) c. Tes Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan aturan yang sudah di tentukan. (Arikunto,2007:53). Dan tes yang di gunakan dalam penelitian ini berupa pre-tes yaitu untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam pemahaman konsep keanekaragaman makhluk hidup dan posttes sendiri untuk mengukur kemampuan siswa setelah melakukan kegiatan praktikum. 4. Desain Penelitian Atau Rancangan Percobaan Penelitian ini dilakanakan dalam beberapa tahap yaitu sebagai berikut: a. Tahap Persiapan Dalam tahap ini peneliti memulai dengan studi pendahuluan ke tempat wilayah penelitian yaitu di SMPN 1 Sumberjaya dan berbincang-bincang dengan guru biologi tentang sistem penilian, sehingga dari sini menemukan permasalahan yang sedang di hadapi oleh guru biologi. Kemudian dilanjutkan dengan analisis kurikulum tentang kompetensi dasar dari sub konsep keanekaragaman makhluk hidup dan asesmen rubrik sebagai alat penilaian terhadap hasil pratikum sub konsep keanekaragaman makhluk hidup. Dengan pendekatan kinerja proses dan kinerja produk kemudian asesmen rubrik dari CPS (Chicago Public School) dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dari sub konsep keanekaragaman makhluk hidup dikembangkan menjadi instrumen. b. Uji Coba Setelah melakukan pembuatan instrumen tes kemudian di uji cobakan kepada siswa pada satu kelas yang sudah diajar oleh guru pamong, setelah itu di lakukan analisis butir soal sehingga nanti bisa di jadikan sebagai pre-tes yang dapat mengukur kemampuan siswa sebelum di beri

perlakuan. c. Tahapan Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data ini meliputi berbagai kegiatan yaitu studi pokok bahasan, studi prestasi belajar, studi asesmen rubrik, analisis kurikulum, perumusan mooodel pembelajaran,wawancara, lembar observasi,tes validitas,reliabilitas serta penerapan asesmen rubrik. d. Tahapan Analisis Data Pada tahapan Analisis Data penulis melakukan pengelompokan data ke dalam kelompok data kualitatif kemudian dianalisis sesuai dengan jenisnya. e. Tahapan Pembuatan Laporan Pada tahap ini yaitu pembuatan laporan yang nantinya akan dimasukan ke dalam hasil dan pembahasan serta lebih lanjut agar penggunaan instrument bisa disempurnakan. 5. Analisa Data Analisa data yang penulis gunakan adalah data kualitatif dan teknik yang digunakan dalam analisa data ini merujuk kepada PTK, yang mempunyai tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan membuat kesimpulan. a.Data kualitatif (1) Reduksi data yaitu data yang diperoleh pada saat observasi terhadap pembelajaran diamati dan dicatat selama pembelajaran dikelas kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pratikum dan menggunakan asesmen rubrik. (2) Penyajian data yaitu hasil yang diamati sejak awal sampai akhir kegiatan pembelajaran dan kegiatan praktikum dicatat dalam format observasi untuk kegiatan pratikum. (3) Membuat kesimpulan yaitu dengan melihat daftar observasi on-task dan off-task siswa dan format observasi kegiatan pratikum, hasil pratikum sebagai kinerja proses dan kinerja produk siswa pada setiap kali tatap muka sebagai bahan refleksi untuk perencanaan pelaksanaan penelitian pada pertemuan selanjutnya c. Data kuantitatif Sebelum melakukan penerapan asesmen rubrik dan tes untuk siswa dalam mengukur kemampuan pemahaman siswa tentang sub konsep keanekaragaman makhluk hidup, dan penerapan asesmen rubrik akan di lakukan pengujian terlebih dahulu yaitu sebagai berikut : 1.Validitas Dalam menghitung validitas asesmen rubrik tersebut di gunakan validitas isi dan menghitung indeks validitasnya, Adapun salah satu cara untuk memperoleh validitas isi adalah dengan melihat soal soal yang membentuk tes.sedangkan menurut Guion (1997) dalam surapranata (2004:53) bahwa validitas isi hanya dapat di tentukan berdasarkan judgmen para ahli dan validitas yang di gunakan dalam penelitian ini adalah judgmen para ahli. 2.Reliabilitas Dalam menentukan reliabilitas sebuah tes apakah tes tersebut sudah memiliki daya keajegan yang tinggi atau belum maka digunakan rumus alpha begitupun dengan asesmen rubrik karena bersifat subjektif maka untuk menentukan reliabilitasnya digunakan koefisien alpha.(surapranata,2004 :91) Adapun untuk instrumen tes sebelum diberikan kepada siswa, instrument tersebut dilakukan pengujian terlebih dahulu.Adapun kriterianya yang harus diujikan terhadap instrumen tes adalah sebagai berikut :

a.Validitas untuk menentukan valid tidaknya sebuah tes maka digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh person adalah sebagai berikut :

= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y. = jumlah perkalian antara x dengan y = kuadrat dari x = kuadrat dari y

b.Reliabilitas instrument dikatakan memiliki reliabilitas atau daya keajegan yang cukup dipercaya sebagai alat pengumpul data.Adapun untuk menghitung reliabilitas instrument soal menggunakan pendekatan single test-single trial dengan menggunakan rumus formula spearman brown model gasal genap,menurut sudijono (1996 :217) sebagai berikut:

Dimana : r11 = koefisien reliabilitas tes secara keseluruhan 1 & 2 = bilangan konstan = koefisien korelasi product moment antara separoh ( ) tes (belahan 1) dengan separoh ( ) tes (belahan 2 )dari tes tersebut. N = jumlah siswa X = skor skor hasil tes pada separoh belahan pertama Y = skor skor hasil tes pada separoh balahan kedua. c.Analisis butir soal analisis butir soal dapat di lakukan dengan menghitung daya pembeda dan tingkat kesukarannya, dalam menghitung daya pembeda menurut karno to (1996:10) digunakan rumus sebagai berikut : X 100% Dimana : DP = indeks daya pembeda satu butir tertentu BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah NA = jumlah siswa pada salah satu kelompok A atau B Sedangkan untuk menghitung tingkat kesukaran menurut karna To (1996 : 11) digunakan rumus sebagai berikut : TK = X 100% Dimana : TK = indeks tingkat kesukaran satu butir soal tertentu

BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah NA = jumlah siswa pada kelompok atas NB = jumlah siswa pada kelompok bawah Kaedah analisis butir soal : Untuk daya pembeda : Negatif 9% = sangat buruk,harus dibuang. 10%-19% = buruk,sebaiknya dibuang 20%-29% = agak baik,kemungkinan perlu direvisi 30%-49% = baik 50%-keatas = sangat baik Untuk tingkat kesukaran : 0%-15% = sangat sukar, sebaiknya dibuang 16%-30% = sukar 31%-70% = sedang 71%-85% = mudah 86%-100% = sangat mudah, sebaiknya dibuang Setelah memperoleh kriteria soal yang baik dengan uji instrument soal tes maka soal tersebut divalidasi oleh ahli (pembingbing dan guru mata pelajaran biologi ) dan dipergunakan untuk soal pre tes dan post-tes. Nilai pre-tes dan post tes,kemudian dianalisis dengan uji asumsi yang akan menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang akan dipakai dalam penganalisaan selanjutnya (Subana,2000:123) uji tersebut meliputi uji normalitas dan homogenitas data,uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah sekumpulan data tergolong parametris atau nonparametris sedangkan uji homogenitas adalah untuk menentukan apakah dua data berasal dari populasi dengan varian yang sama atau tidak.

PROSEDUR PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai