Anda di halaman 1dari 3

Kesimpulan Seminar Korosi Seminar Korosi Metallurgy & Materials Week 2011, bertempat di Patra Office Tower, Yudistira

Room, pada tanggal 13 14 Desember 2011. Seminar ini diadakan oleh civitas akademika

Universitas Indonesia, khususnya yaitu Ikatan Mahasiswa Metalurgi dan Material dan didukung oleh Departemen Teknik Metalurgi & Material FTUI dan Komunitas Migas Indonesia, bekerja sama dengan BPMIGAS, Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS), dan industri penunjang lain. Seminar ini dibuka oleh Dekan FTUI, dengan inaugural address oleh Prf. Dr. Ing Rudi Rubiandini RS (Deputi Pengendalian Operasi BPMIGAS) dan dihadiri oleh 206 peserta terdiri dari profesional, akademisi, dan mahasiswa serta disponsori oleh berbagai instansi dan perusahaan. Disamping seminar, diadakan pula pameran yang diikuti oleh perusahaan serta asosiasi profesi. Berikut ini kami rangkum beberapa butir penting tentang seminar ini, 1. Keluaran seminar ini diharapkan dapat berupa informasi prioritas kegiatan riset untuk pemilihan material dan teknologi pencegahan korosi, dan membuka kesempatan untuk bekerjasama antar institusi , untuk mengatasi permasalahan korosi dan menekan kerugian atau biaya yang ditimbulkan oleh adanya proses korosi. (Prof. Dr. Ing. Ir. Bambang

Suharno - Kepala Departemen Metalurgi dan Material FTUI ) 2. Fakultas Teknik Universitas Indonesia, melalui Departemen Metalurgi dan Material akan terus meningkatkan kualitas lulusannya yang memiliki kemampuan dalam mengembangkan teknologi pencegahan dan penanggulangan korosi. (Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M. Eng. Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia ) 3. Terdapat beberapa isu nasional dalam industri migas di Indonesia, antara lain pencegahan korosi untuk mengurangi shutdown fasilitas produksi yang berakibat tidak tercapainya produksi nasional. Oleh karena itu diperlukan kerjasama yang kuat antara industri ( dalam hal ini industri migas), perguruan tinggi, serta instansi pendidikan, dan penelitian di Indonesia. Dan juga, diperlukan survey, impact terhadap cost terhadap korosi dan maintenance di Indonesia. (Prof Dr. Ing Rudi Rubiandini RS). 4. Permasalahan korosi di industri migas di Indonesia tidak terlepas dari kesalahan dalam mendesain material yang digunakan. Kemungkinan faktor utama dalam mendesain material adalah pemilihan material yang tepat untuk aplikasi tertentu. Parameter yang digunakan pada material selection dapat berupa mechanical properties, cost production, dan ketahanan korosi. Sebuah info penting bahwa, saat ini Indonesia sudah dapat membuat pipa baja tahan korosi untuk lingkungan sour service (H2S) dimana bahan bakunya berasal dari dalam negeri.

5. Kegagalan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, diantaranya dependent failure, non-critical failure, random failure, dan lain lain. Kebanyakan kegagalan komponen disebabkan oleh faktor desain, operasional, material, dan lingkungan. Apabila kegagalan telah terjadi, yang diperlukan adalah suatu analisis yang jitu untuk mengatasi masalah tersebut dan cara untuk menanganinya. 6. Corrosion never sleeps, but it is controllable. Hal ini dikarenakan material baja masih diandalkan dalam industri migas. Kerusakan korosi dapat berdampak pada kehandalan, biaya dan lingkungan. Managemen korosi adalah isu penting untuk meminimalkan dampak Safety Health & Environment (SHE) yang disebabkan oleh kegagalan korosi, meminimalkan kehilangan produksi, mengurangi biaya operasi, dan memastikan integritas dari fasilitas produksi (Bapak Syamsu Alam, Bapak Mashudi, Bapak Ranto Manullang). 7. Pipeline Integrity Management diperlukan untuk security of supply, production sustainibility, low cost high revenue, dan SHE dapat tercapai. Tidak lupa pula koordinasi menjadi bagian penting dari pengendalian korosi (Bapak Ridwan Amir, Bapak Yoga Trihono). 8. Berbagai permasalahan korosi pada industri migas, diantaranya adalah Top of Line Corrosion, SCC, Corrosion Under Insulation, dan Korosi pada lingkungan CO2 temperatur tinggi yang dibahas pada seminar ini. Studi menyimpulkan (paradox) bahwa penambahan inhibitor tidak selalu mengurangi laju korosi, akan tetapi dapat saja meningkatkan laju korosi dikarenakan inhibitor korosi dapat mengurangi kemampu-adhesive lapisan pasif tersebut. 9. Berbagai metode penanganan korosi seperti kombinasi inhibitor dengan regular spray pigging, penggunaan material yang tepat seperti pipa baja, pipa fleksibel polimer komposit, dan inovasi cathodic protection perlu terus dikembangkan. 10. Metode Non Destructive Test (NDT) memegang peranan penting dalam asset integrity untuk mengetahui kondisi aset dan dalam membuat perawatan/perbaikan sesuai dengan kebutuhan. Masing-masing metode memiliki keterbatasan sehingga pemilihan metode harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi objek yang akan dimonitor. Dengan menggunakan metode NDT yang tepat, diharapkan kegagalan pada aset dapat dihindarkan dan shutdown fasilitas produksi tidak terjadi. 11. Teknologi pencegahan korosi saat ini sedang sangat berkembang baik untuk menangani internal corrosion maupun external corrosion. Pada industri migas, pencegahan korosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya Rustwrapp FRP System, aplikasi green inhibitor, Cathodic Protection Retrofit, dan protective coating system.

12. Teknologi Deepwater Offshore merupakan salah satu tantangan untuk meningkatkan produksi dalam industri migas saat ini, dikarenakan sumber migas di onshore maupun offshore pada kedalaman yang relatif dangkal sudah memasuki titik jenuh. 13. Dibutuhkanlah peran yang sinergis antara pemerintah, pelaku industri, dan institusi pendidikan dan penelitian dengan membuka kurikulum baru mengenai teknologi deep water. Bagi generasi muda, penguasaan teknologi deepwater maupun subsea harus menjadi perhatian untuk dikuasai dan dikembangkan di masa depan. Demikian kesimpulan dari seminar korosi ini, semoga kedepannya masing-masing pihak dapat berkontribusi semaksimal mungkin sesuai dengan perannya masing-masing untuk memajukan bangsa ini dalam hal penanganan korosi pada industri migas.

Project Officer Allam Putra R

Jakarta, 14 Desember 2011

Anda mungkin juga menyukai