Pengalaman klinis terhadap penderita TBC yang mengalami batuk darah ( hemoptoe) pada Praktek dr.Fadli, menunjukkan suatu mengatasi batuk darah(hemoptoe) dan menurunkan demam.Gold-G mempunyai kemampuan meregenerasi sel-sel paru yang rusak, memperbaiki fungsi kapiler sehingga mempercepat mengatasi perdarahan. Selain itu Gold-G (Tripang ) juga dapat menurunkan demam. Baca brosur.
TESTIMONI
Seorang penderita TBC disertai batuK darah masif, bernama M.Yusuf, pria, umur 53 tahun. Sudah pernah berobat pada dokter spesialis paru. Obat yang direkomendasi; Rifamfisin, INH, Ethambutol , Pirazinamid, Kalnex, Bromhexin, vit B6. Tapi batuk darah tidak berhenti. Sejak 21 Mai 2007 berobat di Praktek dr.Fadli. Obat yang diberikan; OAT (Rifampisin 450mg, INH 300 mg, Pirazinamid 500 mg) dosis tunggal 1x sehari dan Gold-G ( Extraks Tripang ) dengan dosis 3 x 1 sendok makan. Hasilnya dalam 1 hari pengobatan, batuk darahnya sudah berhenti. Namun demikian untuk membasmi bakteri Mycobacterium tuberculosis OAT harus diteruskan sesuai standard WHO. Untuk pemesanan obat alami batuk darah klik cara pemesanan Batuk darah bisa merupakan salahsatu dari sekian gejala dari TBC, tapi biasanya itu merupakan gejala lanjut Batuk darah karena penyakit TBC biasanya disertai oleh keluhan lain, seperti: y y y y
Nafsu makan berkurang Demam yang tidak terlalu tinggi Badan terasa lebih berkeringat (terutama saat tidur malam hari),dan Penurunan berat badan
Untuk mengetahui apakah batuk darah disebabkan karena TBC diperlukan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan dahak (=sputum) dan foto rontgen dada.Kenali gejalanya sejak dinidan lantas obati dengan obat herbal batuk darah Jelly Gamat .Untuk pemesanan obat batuk darah alami klik cara pemesanan Batuk darah atau yang dalam istilah kedokteran disebut dengan hemoptisis adalah ekspetorasi darah akibat perdarahan pada saluran napas di bawah laring atau perdarahan yang keluar ke saluran napas di bawah laring. Batuk darah merupakan tanda atau gejala dari penyakit dasar. Maka penyebabnya harus segera ditemukan dengan pemeriksaan yang seksama. Etiologi : - Infeksi : TBC, bronkiektasis, pneumonia, abses paru, aspergillosis - Tumor : Karsinoma paru - Kardiovaskuler : mitral stenosis, ruptur aneurisma toraksik, malformasi arteriovenous Darah yang berasal dari muntah darah adalah dari saluran pencernaan. Seperti muntah pada umumnya, muntah darah (atau yang dikenal dengan istilah kedokteran hematemesis) didahului oleh adanya aliran balik dari pergerakan saluran pencernaan dan dapat diikuti oleh mual. Darah
yang keluar dapat tercampur oleh sisa makanan lain. Warna darah bisa merah segar atau kehitaman. Sedangkan untuk batuk darah berbeda. Darah berasal dari saluran pernapasan. Warna darah merah segar dan tampak bercampur dengan lendir dan tampak berbusa karena adanya gelembung gelembung udara. Apa saja yang dapat menyebabkan batuk darah? Saluran pernapasan terdiri dari berbagai saluran dimulai dari rongga hidung sampai saluran saluran kecil alveoli di paru paru. Pada setiap saluran ini terdapat pembuluh darah. Umumnya penyebab terjadinya pendarahan sehingga terjadi batuk darah adalah karena robeknya lapisan saluran pernapasan sehingga pembuluh darah di bawahnya ikut sobek dan darah mengalir keluar. Adanya cairan darah kemudian dikeluarkan oleh adanya reflex batuk. Hal hal yang sering menyebabkan terjadinya batuk darah antara lain : * Adanya infeksi saluran pernapasan Di Indonesia, penyakit TBC merupakan penyebab batuk darah karena infeksi yang paling sering (30%). Diikuti dengan pneumonia, dan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan jamur (penyakit ini lebih sering diderita oleh orang yang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh seperti penderita AIDS) * Kanker (15%) * Penyebab lainnya seperti adanya trauma saluran pernapasan Hal ini terutama lebih sering dialami oleh anak anak yang secara tidak sengaja menelan benda benda tajam. * Penggunaan obat obatan tertentu seperti obat anti pembekuan darah. Apakah batuk darah selalu menandakan keadaan gawat? Saat mengalami batuk darah, sebaiknya Anda segera mencari pertolongan kesehatan untuk mencari penyebab batuk darah dan mengatasinya. Namun, Anda tidak perlu panik, karena tidak semua batuk darah menandakan keadaan mengancam jiwa. Hal ini dilihat dari berapa jumlah darah yang dibatukkan. Dikatakan batuk darah hebat apabila jumlah darah yang dibatukkan melebihi 300ml (kira kira setengah botol air mineral ukuran sedang) dalam 24 jam. Semakin banyak jumlah darah yang dibatukkan apalagi dalam waktu yang singkat, maka keadaan semakin berbahaya. Ada beberapa keadaan pengecualian, misalnya terdapat sumbatan saluran napas sehingga darah tidak dapat dibatukkan. Keadaan ini lebih berbahaya, karena darah tidak dapat dikeluarkan dan memperparah sumbatan saluran pernapasan. Selain itu, orang yang bersangkutan tidak menyadari adanya pendarahan saluran napas karena darah tidak keluar.
Tanda tanda lain yang dapat membantu menentukan apakah keadaan pasien dengan batuk darah dalam keadaan gawat antara lain : * Kepala terasa ringan seperti melayang * Haus * Pasien bernapas dengan cepat (lebih dari 24 kali per menit) Dengan demikian, tidak semua batuk darah digambarkan tingkat kegawatannya melalui jumlah darah yang dibatukkan, maka apabila Anda mengalami batuk darah, sebaiknya segera mencari pertolongan. Batuk darah karena TBC ? Apakah semua batuk darah disebabkan karena penyakit TBC ? Belum tentu. Apakah TBC menyebabkan batuk darah ? Batuk darah bisa merupakan salahsatu dari sekian gejala dari TBC, tapi biasanya itu merupakan gejala lanjut. Apa bedanya batuk darah yang disebabkan karena TBC dengan batuk darah karena penyakit lain? Sebelumnya, perlu diketahui bahwa batuk darah dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit. Bisa oleh karena infeksi kuman Tuberculosis ( dikenal oleh penyakit paru/ TBC) , atau bisa juga karena kelainan jantung, atau karena infeksi lainnya juga bisa. Batuk darah karena penyakit TBC biasanya disertai oleh keluhan lain, seperti nafsu makan berkurang, demam yang tidak terlalu tinggi, badan terasa lebih berkeringat (terutama saat tidur malam hari), dan penurunan berat badan.
Paru dengan infeksi TBC (lingkaran merah) pada paru kanan dan kiri Untuk mengetahui apakah batuk darah disebabkan karena TBC diperlukan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan dahak (=sputum) dan foto rontgen dada.
Pengobatan yang diberikan untuk TBC biasanya golongan antibiotika khusus, seperti Isonizid/INH, Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, yang bisa didapatkan gratis melalui Puskesmas /Rumah Sakit (karena disubsidi langsung oleh WHO). Antibiotika ini juga bisa didapat jika berobat lewat praktek dokter pribadi tapi biayanya cukup mahal loh. Penggunaan antibiotika pada penyakit TBC harus berupa kombinasi 2 macam obat atau lebih, untuk mencegah kuman TBC kebal / resisten terhadap pengobatan ini. Secara global, kuman yang sudah kebal terhadap pengobatan antibiotika atau disebut MultiDrug Resisten TB, mengakibatkan penyakit TB semakin sulit untuk disembuhkan. Kekebalan kuman TB bisa disebabkan karena : 1. Pengobatan yang tidak tuntas / putus tengah jalan. Karena lamanya jangka waktu terapi TB (bisa 6 bahkan 9 bulan) banyak penderita TB yang memutuskan menghentikan pengobatan begitu gejala batuknya hilang. Ini berbahaya karena sesungguhnya kuman TB masi ada didalam paru, sehingga jika pengobatan tidak selesai, suatu saat bisa kambuh/ relaps lagi, tetapi sudah tidak mempan dengan pengobatan antibiotik yang terdahulu. 2. Efek samping dari pengobatan / terapi TB sendiri Antibiotika untuk TB atau OAT (=Obat Anti TB) memang ada beberapa efek samping yang bisa mengkhawatirkan pasien untuk meneruskan minum obat. Diantaranya ikterus (sklera bola mata kuning), hepatitis karena dosis obat terlalu besar (mengakibatkan mual), tuli (saraf pendengaran terganggu), dan sebagainya. Yang perlu diketahui, jika terasa timbul efek samping, sebelum menghentikan pengobatan harus berkonsultasi dengan petugas medis terlebih dahulu. Tidak selalu OAT harus dihentikan, mungkin diganti jenisnya, atau dikurangi dosis pemakaian juga bisa menghentikan efek samping tersebut
ada banyak rambut getar yang terus bergerak dan berfungsi untuk menyapu bersih benda-benda asing yang masuk ke tenggorokan, tubuh akan berusaha mengeluarkannya dengan cara batuk. Tapi batuk juga bisa menjadi gejala dari sesuatu penyakit. Faktor Penyebab. Batuk disebabkan oleh adanya peradangan pada lapisan lendir saluran pernapasan. Ada batuk berdahak akut karena infeksi disebabkan oleh bakteri atau virus, misalnya tubercolosa, influenza, dan campak. Sedangkan batuk berdahak yang tidak disebabkan oleh infeksi, antara lain alergi, asma, atau pun debu. Sekadar diketahui, penyakit asma juga disertai batuk. Jika penderita asma terkena udara dingin, asma yang dideritanya akan kambuh. Dan itu biasanya disertai dengan batuk. Selain itu, ada pula batuk berdahak yang tidak disebabkan oleh infeksi yaitu makanan yang merangsang tenggorokan. Ada pula karena kanker. Batuk karena orang sering merokok sulit diatasi hanya dengan obat batuk simtomatik. Batuk berdahak pada orang yang sakit disebabkan oleh adanya kalainan dalam tubuh terutama pada saluran napas atau bronkitis. Gejala-gejala. Batuk berdahak pada umumnya disebabkan oleh influenza. Gejalanya yaitu demam yang tinggi disertai otot tubuh yang kaku, bersinbersin, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Namun batuk berdahak juga timbul akibat peradangan pada paru-paru. Jika tidak segera diobati, bisa terjadi batuk berdahak akut. Bila sudah akut kemungkinan besar sulit diobati. Tambahan lagi, batuk berdahak yang berlebihan akan menimbulkan infeksi. Batuk berdahak yang terlalu sering akan membuat tenggorokan menjadi luka dan mengakibatkan tersumbatnya saluran pernapasan. Pengobatan. Ada dua cara mengobati batuk berdahak ini, yaitu dengan obat dan tanpa obat. Batuk berdahak yang masih ringan dapat dikurangi dengan cara sering minum air putih. Gunanya adalah untuk membantu mengencerkan dahak dan mengurangi iritasi atau rasa gatal. Hindari tempat yang berdebu atau pun makanan dan minuman yang dapat merangsang tenggorokan. Hindari juga udara malam karena suhunya yang dingin. Cara lain adalah minum obat batuk. Tapi tidak boleh sembarangan. Obat batuk yang digunakan harus sesuai dengan jenis batuk. Obat batuk dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu ekspektoran (pengencer dahak) dan antitusif (penekan batuk). Batuk berdahak akibat infeksi bisa juga diobati dengan antibiotik. Batuk berdahak karena virus dapat diobati dengan obat anti jamur. Sementara batuk berdahak karena asma dapat diobati dengan obat asma seperti obat inhalasi (inhaler), obat makan, dan suntik. Bila batuk berdahak sudah akut, perlu dipikirkan untuk melakukan operasi. Setelah itu ada kemoterapi dan sinar. (sumber)
Piko Pendant adalah suatu piranti berteknologi Piko & Far Infrared yang mampu memecah molekul air sampai pada ukuran sangat kecil/sangat halus. Sehingga memungkinkan untuk diserap lebih cepat oleh tubuh kita. Piko Pendant terbuat dari 100 Mineral sehingga ringan & tidak berkarat. Bahan dasar pembuat Piko Pendant terdiri dari serbuk batu-batuan seperti Tourmaline, Germanium & batu dari larva yang mengandung serta memancarkan Infra Red permanen. Manfaat Mempergunakan Piko Pendant : 1. Tubuh lebih segar, sehat dan aktif 2. Kulit lebih segar dan cantik 3. Tampak lebih awet muda 4. Mempercepat proses pembuangan toxic (keringat atau air seni). 5. Melindungi tubuh dari RADIKAL BEBAS. 6. Menolak ION POSITIF Menarik ION NEGATIF 7. Menguatkan fungsi otak & daya ingat. 8. Membantu penyembuhan : kanker, artritis, rematik, Batuk & Asma, Radang Insomnia, Migran & Depresi, Stress & Hipertensi, Pegal-pegal & Kelelahan dan lain-lain. 9. Meningkatkan kekuatan phisik & seksualitas. 10. Tidur lebih nyenyak. atuk darah (haemoptysis; hemoptoe) adalah ekspektorasi material berupa darah atau dahak bercampur darah akibat perdarahan pada saluran napas di bawah laring atau perdarahan yang keluar ke saluran napas di bawah laring. Batuk darah merupakan suatu gejala atau tanda suatu penyakit. Penyebab batuk darah sangat beragam antara lain penyakit infeksi, keganasan, benda asing, trauma, gangguan pembuluh darah, penyakit autoimun dan lain lain. Volume darah yang dibatukkanpun bervariasi mulai dari dahak bercampur darah dalam jumlah minimal hingga darah masif tergantung pada laju perdarahan dan lokasi perdarahan. Batuk darah seringkali membuat penderita dan keluarganya panik sehingga segera mencari pertolongan medis, apalagi batuk darah pada kali pertama. Penderita batuk darah memerlukan pengawasan medis karena sewaktu waktu dapat terjadi perdarahan masif yang dapat berakibat fatal. Penanganan batuk darah pada prinsipnya adalah menjaga jalan napas selalu terbuka untuk mencegah asfiksia (tidak dapat bernapas karena bekuan darah menutupi saluran napas), menghentikan perdarahan dan penatalaksanaan selanjutnya tergantung pada penyebab dan lokasi sumber perdarahan. Batuk darah lebih sering merupakan tanda atau gejala dari penyakit dasar sehingga penyebabnya harus dicari melalui pemeriksaan yang seksama. Batuk darah masif memerlukan penanganan segera karena dapat mengganggu pertukaran gas di paru dan dapat mengganggu kestabilan hemodinamik, penderita akibat banyak kehilangan darah sehingga apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengancam nyawa. Diagnosis Anamnesis dan pemeriksaan fisis yang teliti diperlukan dalam menentukan apakah perdarahan yang terjadi berasal dari saluran napas atas (mimisan/epistaksis), saluran napas bawah (hemoptisis) atau dari saluran cerna (hematemesis).Pemeriksaan fisis terutama saat memeriksa saluran napas atas harus dilakukan dengan teliti, untuk menyingkirkan kemungkinan sumber
perdarahan selain dari paru atau saluran napas bawah. Bunyi napas mengi dapat memberikan petunjuk tumor/benda asing di daerah trakeolaring. Untuk mencari penyebab batuk darah dapat dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan dahak untuk melihat bakteri (pewarnaan Gram, basil tahan asam/BTA infeksi tuberkulosis), pemeriksaan sitologi dahak apabila penderita berusia > 40 tahun dan perokok untuk mencari ke arah keganasan. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap dikerjakan untuk menganalisa kemungkinan penyakit lainnya. Pemeriksaan radiologi (foto rongent&CT Scan) dapat dilakukan untuk melihat lebih detail rongga dada termasuk melihat adakah kemungkinan tumor paru sebagai penyebab batuk darah. Pemeriksaan penunjang lainnya dilakukan sesuai dengan indikasi. Misalnya pada penderita dengan kecurigaan gangguan pembekuan darah ataupun kelainan hematologi lainnya dilakukan pemeriksaan faal hemostasis, penderita dengan kecurigaan penyakit autoimun systemic lupus eritematosus (SLE) dilakukan pemeriksaan anti dsDNA ataupun ANA (anti-nuclear antibody). Salah satu tindakan intervensi yang dapat dilakukan yaitu bronkoskopi, merupakan tindakan yang dapat bersifat diagnostik untuk mencari penyebab batuk darah namun juga untuk terapeutik. Tindakan bronkoskopi dapat dilakukan dengan menggunakan rigid bronchoscopy (bronkoskop kaku) atau fiberoptic bronchoscopy (bronkoskop serat optik lentur) Penatalaksanaan batuk darah Prinsip penatalaksanaan batuk darah yaitu menjaga jalan napas dan stabilisasi penderita, menentukan lokasi perdarahan serta memberikan terapi. Jika suatu waktu kita berhadapan dengan orang batuk darah, yang pertama dilakukan adalah menenangkan penderita, kita berikan pengertian agar tidak takut untuk membatukkan darah yang masih ada di saluran napas. Semakin panik maka proses pembekuan akan semakin lama. Kita berusaha unutk menjaga jalan napas tetap terbuka. Apabila terdapat tanda sumbatan jalan napas perlu dilakukan pengisapan. Jika ada bekuan darah di mulut atau saluran napas atas kita dapat ambil dengan bantuan alat penghisap (suction) atau ambil dengan tangan kita. Pasien dengan keadaan umum yang baik dapat kita intruksikan untuk mengeluarkan sisa bekuan darah tadi. Pengisapan dengan bronkoskop akan lebih baik, tetapi memerlukan ketrampilan khusus. Pasien yang sudah sampai di tempat pelayanan kesehatan harus segera dievaluasi lebih lanjut termasuk dilakukan pemasangan infus, tranfusi jika diperlukan. Obat penekan batuk dapat diberikan dengan pertimbangan jika ada batuk berlebihan dan merangsang timbulnya perdarahan yang lebih banyak. Pemberian oksigen diberikan jika sudah yakin tidak ada sumbatan saluran napas atas akibat tertutup bekuan darah. Pasien yang mengalami serangan batuk darah lagi, dapat diinstruksikan dalam posisi duduk dan membatukkan darah dengan benar. Penderita dengan keadaan umum berat dan refleks batuk kurang, maka posisi penderita Trendelenberg dan miring ke sisi yang sakit (lateralisasi) untuk mencegah aspirasi darah ke sisi yang sehat seperti terlihat pada gambar 2. Jika terjadi perburukan, baik jumlah batuk darah dan terjadi penurunan kadar oksigen dalam darah (hipoksemia) maka perlu dipasang pipa pipa endotrakeal untuk memudahkan penghisapan darah serta tindakan bronkoskopi terapetik jika diperlukan. Pasien yang telah sampai di tempat pelayanan kesehatan selanjutnya segera dicari sumber dan penyebab perdarahannya sehingga dapat segera diberikan pengobatan yang spesifik berupa obat obatan untuk menghentikan batuk darah. Jika sudah tegak penyebab batuk darah karena suatu infeksi tertentu maka dapat diberikan obat antituberkulosis, antijamur atau antibiotik lainnya.
Pemberian radioterapi dapat diberikan pada kondisi khusus pada beberapa kasus tumor atau jamur paru. Teknik lain untuk menghentikan batuk darah yaitu embolisasi arteri bronkial dan pulmoner yaitu melakukan oklusi pembuluh darah yang menjadi sumber perdarahan dengan embolisasi transkateter. Pada beberapa kasus batuk darah masif dapat dilakukan tindakan definitif dengan pembedahan yaitu memotong bagian paru yang menjadi sumber perdarahan. Sebelum tindakan ini dilakukan perlu persiapan yang matang, toleransi tindakan operasi harus dinilai dengan baik, menilai fungsi paru sebelum operasi, tidak ada kontraindikasi bedah serta tentunya memberikan informed concern ke pasien dan keluarga tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan.
TESTIMONI SEMBUH DARI BATUK DARAH Seorang penderita TBC disertai batuK darah masif, bernama M.Yusuf, pria, umur 53 tahun. Sudah pernah berobat pada dokter spesialis paru. Obat yang direkomendasi; Rifamfisin, INH, Ethambutol , Pirazinamid, Kalnex, Bromhexin, vit B6. Tapi batuk darah tidak berhenti. Sejak 21 Mai 2007 berobat di Praktek dr.Fadli. Obat yang diberikan; OAT (Rifampisin 450mg, INH 300 mg, Pirazinamid 500 mg) dosis tunggal 1x sehari dan Gold-G ( Extraks Tripang ) dengan dosis 3 x 1 sendok makan. Hasilnya dalam 1 hari pengobatan, batuk darahnya sudah berhenti. Namun demikian untuk membasmi bakteri Mycobacterium tuberculosis OAT harus diteruskan sesuai standard WHO.Info Pemesanan Klik disini Jelly gamt Gold-G adalah solusi obat batuk darah , dan solusi pengobatan batuk darah alami . Jelly Gamat aman dikonsumsi segala usia baik balita , ibu hamil ,dewasa dll yang mengalami gejala batuk darah . Batuk darah bisa merupakan salah satu dari sekian gejala dari TBC, tapi biasanya itu merupakan gejala lanjut Batuk darah karena penyakit TBC biasanya disertai oleh keluhan lain, seperti:
y y y y
Nafsu makan berkurang Demam yang tidak terlalu tinggi Badan terasa lebih berkeringat (terutama saat tidur malam hari),dan Penurunan berat badan
Untuk mengetahui apakah batuk darah disebabkan karena TBC diperlukan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan dahak (=sputum) dan foto rontgen dada.Kenali gejalanya sejak dinidan lantas obati dengan obat herbal batuk darah Jelly Gamat .Untuk pemesanan obat batuk darah jelly gamat klik disini Pengalaman klinis terhadap penderita TBC yang mengalami batuk darah ( hemoptoe) pada Praktek dr.Fadli, menunjukkan suatu mengatasi batuk darah(hemoptoe) dan menurunkan demam. Gold-G mempunyai kemampuan meregenerasi sel-sel paru yang rusak, memperbaiki fungsi kapiler sehingga mempercepat mengatasi perdarahan. Selain itu Gold-G (Tripang ) juga dapat menurunkan demam. Baca brosur.