Anda di halaman 1dari 10

Permasalahan Ibu Hamil

Ibu yang berbadan dua akan mengalami perubahan fisik. Nah, apa saja perubahan itu dan bagaimana menghadapinya?

* PERUBAHAN KULIT

Pengaruh hormonal menjadi biang keladi garis kehitaman atau hiperpigmentasi dari bagian pusar ke perut bawah. Daerah lipatan tubuh, seperti lipatan leher, ketiak, dan paha juga berwarna lebih gelap. Kondisi ini lebih terlihat jelas pada ibu hamil yang berkulit sawo matang. Bahkan pada ibu hamil yang berkulit sensitif, hiperpigmentasi bisa terlihat pada wajah, terutama di daerah pipi bagian atas dekat hidung (T-zone). Keadaan ini disebut cloasma gravidarum. Pengaruh hormonal juga bisa membuat wajah ibu hamil jerawatan.

* RETAK KULIT PERUT

Retak pada kulit perut, pinggang, dan paha akan menghilang perlahan-lahan sekitar 6-12 bulan pascapersalinan. Kondisi ini akan dialami semua ibu hamil, termasuk yang kenaikan bobotnya hanya sedikit. Bedanya, jika kenaikannya tidak drastis maka kulit hanya sedikit meregang sehingga keretakan yang terjadi tidak terlalu "parah". Pemberian minyak zaitun selama kehamilan boleh-boleh saja, namun fungsinya bukan mencegah terjadinya retakan, hanya untuk meminimalisasi retak-retak agar tidak terlalu hebat. Tapi kalau kenaikan berat badannya terlalu melesat, pemberian minyak tersebut tidak akan berpengaruh.

* KAKI SERING KRAM

Kram pada kaki biasanya disebabkan kelebihan fosfor dan kalsium dalam darah. Biasanya dokter menyarankan untuk meminum suplemen kalsium tanpa fosfor. Bila ibu hamil mengalami kejang pada betis, luruskan kaki dan lekukkan mata kaki serta jari-jari kaki ke atas ke arah kepala. Lakukan beberapa kali menjelang tidur.

* VARISES

Kehamilan pun bisa mengakibatkan pelebaran pembuluh darah di seluruh tubuh, jadilah varises. Cara pencegahan varises bukan hal yang mudah, terutama bagi ibu yang memiliki bakat turunan. Penggunaan stocking khusus dapat dicoba, tapi tak menjanjikan hasilnya akan maksimal. Nasihat untuk mengontrol pertambahan bobot badan agar tidak lebih dari 12 kg juga perlu diperhatikan. Masalahnya, semakin besar bobot yang harus disangga kaki, semakin besar risiko varisesnya. Setelah masa kehamilan berlalu, varises dapat berkurang tapi tak dapat hilang sepenuhnya, kecuali tentunya dengan penangangan ahli bedah vaskuler.

* PERUT TERASA PANAS

Pada awal kehamilan, tubuh akan memproduksi sejumlah progesteron dan estrogen yang cenderung melemaskan semua jaringan otot halus di seluruh tubuh, termasuk saluran pencernaan. Akibatnya kadang-kadang makanan berjalan lambat di dalam sistem pencernaan, sehingga perut terasa kembung dan panas. Rasa panas di perut akibat melemasnya cincin otot yang memisahkan kerongkongan dengan lambung. Akibatnya, makanan dan cairan yang keras serta asam dapat masuk ke kerongkongan dari lambung. Asam lambung ini merangsang dinding kerongkongan yang peka sehingga menyebabkan rasa panas. Untuk menghindarinya usahakan makan sedikitsedikit tapi sering.

* SEMBELIT

Karena anus tertekan rahim yang mulai membesar, tak heran bila ibu hamil kerap mengalami gangguan buang air besar (sembelit). Hal ini terjadi pada kehamilan 12-14 minggu. Setelah usia itu, rahim akan keluar dari rongga panggul, sehingga keluhan ini pun akan hilang. Namun keluhan ini akan kembali lagi pada bulan menjelang persalinan. Pada saat itu, kepala janin akan turun sehingga menekan saluran kencing dan anus.

* HIDUNG RENTAN MIMISAN

Mimisan bisa terjadi karena kadar estrogen dan progesteron yang tinggi beredar pada tubuh, sehingga menyebabkan banyaknya aliran darah pada membran mukosa dari hidung. Akibatnya menjadi lunak dan membengkak, mirip seperti leher rahim yang akan menyiapkan kelahiran. Untuk menghentikan mimisan, lebih baik duduk atau berdiri sedikit miring ke depan daripada berbaring atau bersandar ke belakang. Tekan kedua lubang hidung bersamaan dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Tahan selama 5-10 menit. Ulangi beberapa kali sampai perdarahan berhenti.

* TEKANAN DARAH

Umumnya tekanan darah ibu hamil yang normal adalah 140/90. Selama masih mendekati angka tersebut, kenaikan atau penurunan sebetulnya bukan masalah berarti. Dikatakan bermasalah/tidak normal bila melebihi atau kurang dari angka tersebut. Jadi pada kondisi hamil, yang dipermasalahkan biasanya bukanlah naik turunnya tekanan darah, melainkan peluang terjadinya lonjakan tekanan darah abnormal di atas 140/90. Ketidaknormalan tekanan darah ini bisa berlanjut dengan munculnya keracunan kehamilan/preeklamsia. Kalau sudah terkena preeklamsia ibu hamil harus mendapat penanganan saksama.

* GUSI BENGKAK

Gangguan keseimbangan hormon saat hamil bisa mengakibatkan pembengkakan pada gusi. Bila kondisi ini terus berlanjut dan parah, tentu akan sangat mengganggu fungsi pengunyahan. Namun, parahnya gangguan ini juga disebabkan ibu hamil malas merawat gigi dan kebersihan mulutnya. Tentu saja ibu tidak boleh membiarkan keadaan ini sampai berlanjut. Jagalah kebersihan dan kesehatan mulut dan gigi secara benar. Yang perlu diingat penggunaan obat-obatan pereda sakit yang tidak terkontrol dan terus-menerus dapat memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan janin. Karena itu setiap obat yang akan ibu konsumsi, harus disertai rekomendasi dokter.

* SAKIT PUNGGUNG DAN PINGGANG

Rahim yang semakin membesar akan mengubah pusat gravitasi tubuh dan meregangkan otot perut, sehingga menyebabkan punggung dan pinggang pun terasa sakit serta pegal-pegal. Terlebih lagi bila ibu mengangkat beban yang agak berat. Untuk mencegahnya, pakailah sepatu yang nyaman, paling baik sepatu bertelapak sesuai anatomi kaki atau sepatu bertumit rendah dan tidurlah di kasur yang agak keras. Berbaringlah dengan punggung lurus, jangan melengkung. Kalau perlu minta suami untuk mengurut punggung.

* KESULITAN BERNAPAS

Bernapas pendek-pendek merupakan hal biasa pada masa akhir kehamilan karena tertekannya diafragma oleh rahim yang makin membesar, terutama setelah kehamilan di atas 32 minggu. Jika sesak napas mulai datang, berbaringlah dengan posisi kepala dan bahu lebih tinggi. Untuk memberikan tambahan ruang pernapasan, angkatlah kedua lengan ke atas kepala. Bisa juga dengan bernapas perlahan-lahan dan dalam-dalam.

* KESEMUTAN

Kesemutan yang menyerang ibi hamil mungkin disebabkan kekurangan vitamin B atau penekanan ujung-ujung saraf tepi oleh penumpukan cairan di daerah ujung-ujung jari. Bisa juga diakibatkan penekanan rahim yang membesar terhadap kumpulan jaringan saraf di daerah rongga panggul. Mengubah-ubah posisi biasanya akan mengurangi gejala ini. Perbanyaklah juga mengonsumsi sayuran dan vitamin-vitamin yang baik bagi sistem saraf. Kondisi ini tak perlu terlalu dikhawatirkan karena tak membahayakan ibu maupun janin. Namun jika kesemutan ini sudah dianggap mengganggu konsultasikan pada dokter kandungan Anda.

* MENGOMPOL

Pada trimester terakhir, beberapa ibu hamil mengompol. Biasanya ketika batuk, tertawa terlalu keras, atau bersin. Mengompol ini terjadi karena tekanan dari rahim yang terus membesar terhadap kantung kemih. Biasanya akan pulih dengan sendirinya setelah melahirkan. Beberapa latihan yang bertujuan untuk menguatkan otot-otot panggul, juga bisa mengatasi kondisi ini.

A. Definisi Dimulai dengan konsepsi (pembuahan) berakhir dengan permulaan persalinan (Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung , 1983:99). Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik. Kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin (Departemen Kesehatan RI, 1994). Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Sarwono, 2001:100). B. Tanda-tanda Kehamilan 1 Amenora Tidak terjadinya pembentukan folikel degraaf dan ovulasi yang disebabkan karena konsepsi dan nidasi. 2 Nause (mual) dan Emesis (muntah) Disebabkan karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan. 3 Mengidam adalah wanita yang sedang hamil biasanya sering menginginkan makanan tertentu. 4 Sinkope atau pingsan Disebabkan karena terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) sehingga menyebabkan iskemia susunan saraf pusat yang mengakibatkan sinkope atau pingsan, biasanya keadaan ini akan menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu. 5 Payudara tegang Payudara membesar karena dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron. 6 Sering Miksi Disebabkan karena desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua sudah menghilang. 7 Konstipasi atau obstipasi Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. 8 Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas, pada daerah sekitar pipi, dinding perut, dan sekitar payudara karena hormon MSH (Melanopliare Stimulating Hormon) meningkat, terjadi deposit pigmen terutama di dahi, pipi, hidung disebut cloasma gravidarum, pada dinding perut terjadi stielivida. 9 Varises atau pembuluh darah vena Biasanya penampaka pembuluh darah ini terjadi disekitar vulva, kaki dan betis. Dijumpai pada triwulan ketiga. C. Tanda Tidak Pasti Kehamilan Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan, pada pemeriksaan dalam dijumpai tanda hegar (ismust/ segmen bawah rahim menjadi lembut), tanda chadwicks (selaput lendir vulva dan vagina membiru), tanda piscaseck (fundus uteri tidak rata karena uterus lebih cepat tumbuhnya di daerah implantasi telur). Kontraksi Braxton hicks (korpus uteri yang lunak itu menjadi lebih keras). Teraba ballotement dapat dirasakan pada bulan 5 keatas serta pada pemeriksaan tes biologis kehamilan positif sebagian kemungkinan positif palsu. D. Tanda Pasti Kehamilan Gerakan janin dalam rahim dapat diraba dan dilihat oleh pemeriksa melalui ultrasonografi dan denyut

jantung dapat didengar melalui stetoskop leancc, dopler, alat kardiografi oleh pemeriksa (Mochtar, 1989:46). E. Klasifikasi Kehamilan Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu: 1 Kehamilan Triwulan I, yaitu dari 0 12 minggu. 2 Kehamilan Triwulan II, yaitu dari 12 28 minggu. 3 Kehamilan Triwulan III, yaitu dari 28 40 minggu. Primigravida : wanita yang pertama kali hamil Multipara : wanita yang sudah beberapa kali hamil Grande multipara : seorang wanita yang telah melahirkan lima orang anak atau lebih. Pada seorang grande multipara biasanya lebih banyak penyulit dalam persalinan dan kehamilan (Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, 1983). Beberapa pengertian tentang gravida: a. Gravida adalah seorang wanita yang sedang hamil. Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kali (Sarwono, 2005:180). b. Primigravida adalah wanita yang baru pertama kali hamil (Fakultas Kedokteran Padjadjaran Bandung, 1983:156). F. Perubahan Fisiologi pada Wanita Hamil 1 Sistem Reproduksi Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus itu normal lebih kurang 30 gram. Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat uterus itu menjadi 1.000 gram. Perubahan uterus adalah sebagai berikut: pada minggu ke-16 dari luar, fundus uteri kira-kira terletak diantara setengah jarak pusat ke simfisis, pada minggu ke-20 fundus uteri terletak kira-kira dipinggir bawah pusat, pada minggu ke-24 fundus uteri berada tepat dipinggir atas pusat, pada minggu ke-28 fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifodeus, pada minggu ke-39 fundus uteri terletik diantara setengah jarak pusat dari prosessus xifodeus, pada minggu ke-36 fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prosessus xifodeus, pada minggu ke-40 fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prosessus xifodeus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul (Sarwono, 2005:8991). Vagina, terjadi pembuluh darah vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru (tanda Chadwick), kekenyalan ( elastis). Vagina bertambah artinya daya direnggang bertambah, sebagai persiapan persalinan (Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung., 1983). 2 Sistem Darah Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih banyak dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada umur hamil 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25% sampai 30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20% (Sarwono, 2005:96). 3 Sistem Pernapasan Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen (O2). Disamping itu juga terjadi desakan diafragma, karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu (Sarwono, 2005:96). 4 Sistem Pencernaan Karena pengaruh estrogen pengeluaran asam lambung meningkat, dapat menyebabkan terjadinya mual dan sakit atau pusing kepala pada pagi hari, yang disebut morning sickness, muntah yang disebut emesis gravidarum, sedangkan muntah yang berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari disebut hiper emisis progesteron juga menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi (Sarwono, 2005:97). 5 Perubahan pada Kulit Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophone stimulating hormone lobus anterior dan pengaruh kelenjar supranelis hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, aerola papilla mamae, pada pipi (Cloasma gravidarum) (Sarwono, 2005:97).

Daftar Pustaka: Arif Mansjoer. et. al. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Prawirohardjo, Sarwono. 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: JNPKKR-PO I. PENDAHULUAN Mual dan muntah adalah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda, Tetapi jika mual dan muntah yang timbul itu sangat berlebihan sehingga segala apa yang dimakan sdan diminum dimuntahkan kembali, sehingga berat badan sangat menurun, dehedrasi dan terdapat aseton dalam urin, maka keadaan ini disebut hiperemisis Gravidarum. Keluhan-keluhan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Mual dan Muntah Terutama terjadi pada pagi hari dan akan hilang menjelang tengah hari. (Morning Sicknes) 2. Perasaan neg atau mual Hal ini terjadi bila mencium bau yang menyengat penciuman, misalnya : Bawang goreng, minyak rambut. 3. Pusing terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi karena adanya gangguan keseimbangan, perut kosong. 4. Sering kencing Sering kencing terjadi karena tekanan uterus yang membesar dan menekan pada kandung kencing. 5. Keputihan (leukorhoe) Pengaruh peningkatan hormon kehamilan (estrogen dan progesteron) yang mempengaruhi mukosa servix dan vagina.

Anda mungkin juga menyukai