Anda di halaman 1dari 29

BAB I DASAR-DASAR KOMUNIKASI A.Latar Belakang Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial.

Dalam hidupnya ia selalu memerlukan manusia lain. Karena itu, komunikasi merupakan kebutuhan bagi kehidupannya. Dimanapun manusia berada, betapapun sederhananya tata kehidupan suatu masyarakat, komunikasi tetap diperlukan. Karena begitu lekatnya komunikasi dengan kehidupan manusia, maka komunikasi telah dianggap sebagai kegiatan manusia yang sedemikian otomatis hingga terlupakan bahwa keterampilan untuk berkomunikasi juga merupakan hasil belajar manusia yang menurut dugaan diketemukan 500.000 tahun yang lalu. Dengan berkomunikasi orang bisa menyampaikan ide atau pengalamannya kepada orang lain, hingga ide dan pengalaman ini menjadi milik orang lain pula, dengan tidak perlu mengalaminya sendiri. Di zaman dahulu, komunikasi kebanyakan dilakukan secara langsung, yaitu denga n berhadap-hadapan secara lisan. Dengan ditemukannya tulisan dan simbol lainnya. Ini dilakukan melalui berbagai media, misalnya daun lontar, dinding candi, tanah liat/batu yang dipahat, dan sebagainya. Sesudah diketemukannya kertas dan teknik mencetak, maka terbukalah kesempatan yang baru bagi manusia untuk berkomunikasi dengan jumlah sasaran yang lebih banyak. Bahkan dengan penggunaan teknologi modern dibidang komunikasi, yaitu telekomunikasi, secara teoritis komunikasi dapat mencapai penerima pesan dalam jumlah yang tidak terbatas. Selain itu, masalah jarak dan waktu dapat diatasi pula. Dari apa yang dikemukakan diatas, terbukti bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan manusia, sering kali tanpa berpikir, sebenarnya merupakan kegiatan pokok dalam kehidupan bermasyarakat. 1. Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin Communicare atau Communis yang berarti menjadi milik bersama, membicarakan sesuatu dengan seseorang. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang kita sampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Artinya, agar menjadi ide,

informasi

atau

pengalaman

orang

lain

tersebut

(Menurut

Wilbur

Scharmm).Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak-pihak yang telibat dalam suatu kegiatan komunikasi (Menurut William Albig) Komunikasi merupakan suatu proses dimana yang terlibat, menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai saling pengertian (Everett M. Rogers). Keith Davis merumuskan komunikasi sebagai the process of passing information and understanding from one person to another (proses penyampaian informasi dan pengertian dari seorang kepada orang lainnya)Yang dimaksud dengan lambang dalam pengertian komunikasi diatas adalah: a.Bahasa Bahasa baik yang bersifat lisan maupun tulisan, dan yang dipahami oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. b.Isyarat Misalnya dengan menggerakkan suatu bagian badan seperti kerlingan mata, menganggukkan kepala, tersenyum, dan sebagainya. c.Tanda Misalnya dalam peraturan lalu-lintas: merah berarti berhenti, hijua berarti boleh jalan, kuning berarti hati-hati, dan sebagainya. d.Gambar Misalnya peta, grafik, gambar-gambar lain. 2.Tujuan Komunikasi Dipahaminya penyampaian pikiran dan atau perasaan dalam bentuk pendapat atau informasi melalui kata-kata, gerak atau isyarat atau simbol, dari pemberi pesan kepada penerima pesan.

3.Manfaat/fungsi Komunikasi Manfaat komunikasi dapat dilihat dalam hidup pribadi, hubungan dengan orang lain, ditempat kerja dan dalam masyarakat. a.Hidup Pribadi Melalui komuikasi kita dapat:
1. Mengungkapkan perasaan dan gagasan kita komunikasi dapat menjadi alat

kataris untuk melepaskan beban mental dan psikologis sehingga kita mendapatkan keseimbangan hidup kembali. 2. Menjelaskan pikiran, isi pikiran dan perilaku kita sendiri.
3. Semakin mengenal diri dengan komunikasi kita mengenal isi hati, pikiran

dan perilaku kita dan mendapat umpan balik dari rekan komunikasi kita tentang emosi, pikiran kehendak, cita-cita, dan perilaku kita. b. Hubungan Dengan Orang Lain Melalui komunikasi kita dapat: 1. Mengenal orang lain karena melalui komunikasi orang lain mengungkapkan diri kepada kita. 2. Menjalin perkenalan, pertemanan dan persahabatan dengan orang lain. 3. Membahas masalah, bertukar pikiran, dan membuat rencana kegiatan bersama orang lain. 4. Meminta bantuan dan pertolongan kepada orang lain 5. Saling membantu mengubah sikap dan perilaku hidup bersama orang lain. c. Ditempat Kerja Melalui komunikasi kita dapat: 1. Menjalin hubungan baik dengan rekan kerja ditempat kerja 2. Membangun kerjasama dan sinergi dengan rekan kerja 3. Memberitahu tentang kerja dan mengarahkan kerja itu sesuai dengan tujuan. 4. Mengatasi perbedaan pendapat, ketegangan dan konflik. d. Dalam Masyarakat Melalui komunikasi kita dapat: 1. Mempersatukan masyarakat.

2. Mengatasi masalah bersama dalam masyarakat. 3. Membuat usaha untuk kemajuan masyarakat. 4. Mengusahakan kesejahteraan masyarakat. B. Komponen Komunikasi `
a.

`Komponen pokok komunikasi terdiri dari: Kominikator/sumber/sender. Pihak yang mengawali

komunikasi mengirim pesan, karena itu disebut sumber (pengirim). Pengirim ini menjadi asal atau sumber pesan, maka disebut source (sumber). Pengirim bisa dalam bentuk individu, kelompok, atau dalam bentuk kelembagaan.
b.

Komunikan /penerima, orang atau kelompok atau Pesan, adalah gagasan, pendapat, fakta, dan

kelembagaan yang menerima pesan atau informasi.


c.

sebagainya yang sudah dirumuskan dalam suatu bentuk, dan disampaikan kepada komunikasi melalui lambing. d. Ialah saluran yang Media/saluran komunikasi dipergunakan untuk menyampaikan pesan.

C. Proses Komunikasi ````Proses komunikasi merupakan suatu siklus Komunikator komunikan menyampaikan komunikator, pesan kepada komunikan, umpan selanjutnya kepada menjadi menyampaikan balik

komunikator yang sekarang menjadi komunikan. Dengan demikian seterusnya, hingga terjadi kegiatan komunikasi dapat berlangsung. Yang dimaksud dengan umpan balik (feedback) dalam proses komunikasi ialah apa yang disampaikan kembali ke komunikator oleh komunikan. Umpan balik ini sangat penting dalam proses komunikasi, karena dengan adanya umpan balik maka komunikator bisa mengetahui apakah komunikasi berjalan seprti diharapkan atau tidak. Selain dari pada itu komunikasi juga merupakan proses yang meliputi: 1..Kegiatan encoding

Ialah kegiatan merumuskan pesan oleh komunikator sebelum disampaikan kepada komunikan. 2.Kegiatan ecoding Ialah kegiatan menafsirkan pesan oleh komunikan waktu pesan tersebut diterima. DECODING ENCODING

SUMBER

PESAN

SALURAN

PENERIMA

Umpan Balik Agar komunikasi berhasil mencapai tujuan, pesan yang dikirim oleh sumber haruslah dirumuskan sesuai kemampuan sasaran/penerima menafsirkannya. Artinya, agar sasaran bisa menfsirkan pesan tersebut seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan, sehingga pesan tidak berubah maknanya. Misalnya, pesan yang ditujukan untuk kelompok petani yang buta huruf, haruslah dirumuskan sedemikian rupa hingga petani tersebut mampu menafsirkannya, seperti yang diharapkan oleh pengirim pesan. Untuk ini, maka pengirim pesan harus mengenal situasi dan kondisi sasaran. Jadi, di dalam komunikasi dikatakan bahwa komunikasi akan berhasil, yaitu pesan yang dikirim oleh sumber pesan akan dimengerti oleh sasaran. Kesamaan ini bisa dalam arti kesamaan pengalaman, kesamaan pengertian, dan sebagainya. Makin banyak pengalaman sumber pesan berhimpit dengan pengalaman sasaran, makin besarlah adanya persamaan antara sumber pesan dan sasaran. Ini bearti bahwa kemungkinan komunikasi akan berhasil, adalah makin besar. Selain dari pada itu komunikasi akan lebih berhasil kalau dilaksanakan antara orang-orang sejenis, misalnya di lingkungan para dokter kalau menyangkut soal kesehatan, di lingkungan para petani kalau menyangkut soal pertanian , dan lain-

lain. Bertolak dari pemikiran inilah, maka dipergunakan kader desa sebagai perantara atau sebagai jembatan untuk berkomunikasi antara petugas kesehatan dengan masyarakat desa. D. Bentuk Komunikasi 1. Berdasar pada proses komunikasi, ada dua bentuk komunikasi yaitu: Komunikasi langsung Ialah komunikasi tanpa menggunakan suatu media/alat perantara teknik yang berupa barang cetak maupun berbentuk alat elektronik. Dalam kegiatan komunikasi primer, komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus, dan penggunaan isyarat-isyarat. Misalnya, kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita. Komunikasi tidak langsung Dalam komunikasi sekunder terjadi komunikasi tidak langsung, di mana orang menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan sasaran ataupun untuk menghadapi hambatan-hambatan seperti hambatan geografis yang dapat di atasi dengan radio dan televisi, bahkan penggunaan ssatelit dan stasiun bumi. Hambatan waktu juga teratasi dengan penggunaan media seperti telepon, radio (gram), bahkan tape, piringan hitam dan buku memungkinkan orang berkomunikasi dengan generasi-generasi berikutnya. 2.. Berdasarkan pada arah penyampaian pesan a. Komunikasi Satu Arah. b.. Komunikasi Timbal Balik (sering dsebut komunikasi sua arah). a. Komunikasi satu arah 1). Pengertian Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasran. Di sini sasaran tidak bisa atau tidak ada kesempatan untuk memberi umpan balik atau bertanya. Misalnya: Komunikasi lewat media massa yang tidak bersifat interaktif seperti radio, TV, surat kabar, dan sebagainya.

10

Pada suatu ceramah, penceramah tidak memberi kesempatan kepada hadirin untuk bertanya atau memberi komentar. Pada kmunikasi langsung, antara A dan B, di mana A berbicara terus, dan B hanya mendengarkan saja, tidak bisa berkata apa-apa. A B

Jadi, baik komunikasi massa, kelompok maupun perorangan bisa saja merupakan komunikasi satu arah. .2) Kebalikannya Komunikasi bisa berlangsung cepat, karena tidak terganggu oleh tanya jawab yang sering kali berkelanjutan secara bertele-tele, kalau tidak bijaksana menanganinya. 3) Kejelekannya Kemungkinan sasaran salah mentafsirkan pesan yang diterima cukup besar,karena sasaran tidak bisa minta penjelasan. b. Komunikasi Timbal Balik Pengertian Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran,kemudian sasaran setelah menerima pesan tadi,memberikan umpan balik kepada sumber.Biasanya,komunikasi kelompok dan komunikasi perorangan merupakan komunikasi timbal balik.

A C Kebaikannya Mengurangi salah tafsir dan bisa membina keakraban,karena adanya dialog. Kejelekannya

11

Kalau tidak dikendalikan secar baik,bisa berlarut-larut hingga makan waktu banyak. 3. Berdasar pada jumlah sasaran ,ada empat bentuk komunikasi yaitu: Komunkasi Intrapersonal Adalah dialog atau percakapan dengan dirinya sendiri,berlangsung di dalam hati.Biasanya digunakan untuk keperluan mawas diri (introspeksi).Misalnya : hari ini saya akan menolak ajakan Ani pergi ke Bandung. Komunikasi interpersonal Adalah percakapan atau dialog antara dua pihak,merupakan interaksi orang ke orang,terjadi dalam dua arah,bisa verbal dan non verbal atau perpaduan keduanya. Komunikasi kelompok Adalah penyampaian pesan/informasi melalui kelompok,baiak yang sengaja diselenggarakan maupun yang tidak sengaja.Misalnya : pertemuan toma,ngobrol di warung. Komunikasi massa Adalah penyampaian pesan/informasi kepada sejumlah sasaran yang tidak saling mengenal,biasanya dalam jumlah banyak. E. Komunikasi Massa Dari segi proses komunikasi ,tidak berbeda dengan proses-proses komunikasi yang lain.Wilbur Schramm menyatakan bahwa perbedaan antara proses komunikasi massa dengan yang lain adalah sifat-sifat yang terkandung dalam proses komunikasi massa,yaitu bahwa sumbernya atau komunikatornya lebih bersifat terorganisasikan atau terlembagakan,kemudian disalurkan melalui media massa secara massal dan ditujukan kepada Orang banyak yang bersifat anonim dan heterogen (1965).

12

Charles Wright (1959) mengidentifikasikan beberapa karakteristik komunikasi massa sebagai berikut : Komunikasi massa ditujukan kepada sasaran yang jumlahnya besar atau luas,umumnya terdiri dari berbagai lapisan masyarakat (heterogen) dan tidak dikenal (anonim). Kegiatannya dilakukan secara cepat dan waktu-waktu tertentu. Komunikator dilakukan oleh seatu bentuk organisasi.
Pesan-pesan disiarkan secara umum (publicy),sering tertentukan waktunya

untuk mencapai sebagian besar sasaran secara serempak (stimulan) Melakukan kegiatan komunikasi massa jauh lebih sukar dari pada komunikasi interpersonal.Sebab,komunikator harus menyampaikan pesan kepada banyak komunikan yang berbeda karakteristiknya, pada saat yang disalurkan

sama.Pesan dalam komunikasi massa adalah komunikasi yang Media massa terdiri dari :
1. Media

melalui media massa,bersifat massal dan ditujukan kepada sasaran yang luas. tercetak atau cetakan,yaitu syrat kabar,majalah,buku

pamflet,billboard dan lain-lainnya.


2. Media elektronika ,yaitu radio ,TV,film dan sebagainya.

Secara

umum,yang

dikenal

media

massa

adalah

pers,radio,TV,danfilm.Syarat untuk dapat berfungsi sebagai media massa adalah : sifat massal dalam produksinya sehingga produknya itu mudah didapat oleh banyak orang ,dan dengan demikian harganya relatif begitu murah sehingga diharapkan setiap orang dapat menikmatinya. F. Model-model komunikasi massa Ada 4 model komunikasi massa,yaitu:
1. Model Jarum Hipodermis (Hypodermic Needle Model)

Pada hakekatnya adalah model komunikasi searah.Model ini beranggapan bahwa media massa mempunyai pengaruh langsung,samagt kuat,segera atau cepat,sangat menentukan terhadap sasaran dan hampir tak ada kekuatan apapun yang dapat menghambatnya.Di sisni media massa digambarkan sebagai jarum

13

raksasa yang menyuntik sasaran yang pasif.Menurut Elihu Katz :model ini menurut para peneliti dahulu didasarkan pada anggapan bahwa : a. Media yang sangat berpengaruh mampu memaksakankehendaknya pada sasaran yang sama sekali tidak berusaha mencoba berfikir lain. b. Sasaran dianggap tidak mempunyai hubungan satu sama lain,terikat pada media massa tetap tidak terikat pada kelompoknya. 2. Model Komunikasi Dua Tahap Setelah berbagai penelitian Lazarsfeld,Berelson,dan Gaudet (1948) mereka memperkenalkan konsep atau model komunikasi dua tahap .Tahap pertama adalah pengalihan informasi dari media massa kepada para pemuka pendapat,dan ini merupakan bentuk komuniaksi massa.Tetapi tahap kedua,dari pemuka pendapat kepada para pengikutnya atau anggota masyarakat lainnya selain merupkn pemgalihan informasi,yang lebih penting ialah merupakan penyebarluasan pengaruh,ini bukan lagi berbentuk komunikasi massa tetapi komunikasi antar personal.Jadi,dalam model komunikasi di tahap ini selain diperkenalkannya orangorang yang dianggap kaya informasi yang disebut pemuka pendapat,diperkenalkan juga hubungan atau peranan yang sangat erat antara komunikasi anata personal dan komunikasi massa.Berbeda dengan model jarum hipodermis yang senantias amemandang massa sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari individu-individu yang terikat pada media,tetapi terpisah hubungan sosialnya,maka model komunikasi dua tahap memandang massa sebagai individuindividu yang berinteraksi. Sesudah model ini dipergunakan selama 25 tahun,ditemukan beberapa kelemahan,hingga muncul dua model berikutnya. 3..Model Komunikasi Satu Tahap Model ini mungkin merupakan penyempurnaan dari pada model jarum hipodermis.Model satu tahap ini beranggapan bahwa media massa langsung Berpengaruh pada sasaran tanpa melalui pemukaan pendapat. Bedanya dengan model jarumhipodermis adalah : Model komunikasi satu tahap mengakui bahwa semua media memiliki kekuatan pengaruh tang sama.

14

Model ini memperhitungkan peranan selektivitas sebagai factor yang menentukan penerima sasaran. Artinya, sasaran memilih media massa atau isinya, sasaran berbeda-beda persepsi dan kemampuannya mengingat pesen.

Model ini mengakui pula kemungkinan timbulnya dampak yang berbeda pada sasarannya dari pesen yang sama.

4. Model Komunikasi Banyak Tahap Model ini mencakup semua model yang dibicarakan terdahulu. Model ini dikembangkan berdasarkan pengertian bahwa pada kebanyakan komunikasi terjadi suatu fungi penyebaran informasi secara estafet kepada sasaran yang berjumlah besar. Artinya, beberapa sasaran menerima informasi langsung dari media masa, tetapi beberapa lainnya menerima informasi setelah informasi tersebut melalui beberapa sasaran lainnya. Komunikasi Massa Yang Efektif Seperti diketahui komunikasi massa merupakan komunikasi yang searah , dan pesannya ditujukan kepada sasarn yang banyak, baik jumlah maupun latar belakang social budayanya. Jelaskan, bahwa komunikasi massa bias tidak efektif ataupun bisa gagal total kalau dilaksanakan tanpa mengenal dengan baik keadaan social budaya dan ekonomi daripada sasaran. Walaupun hal ini sebenarnya berlaku untuk semua jenis komunikasi, baik komunikasi massa maupun komunikasi antar personal, namun dalam komunikasi massa hal ini lebih penting untuk di perhatikan. Hal ini mengingat akan hal-hal berikut : Ia mencakup sasaran yang luas Latar belakang sasaran lebih banyak variasi Komunikasi biasanya dilaksanakan dari jarak jauh, tidak behadap-hadapan Tidak ada umpan balik langsung.

Selain pesan dalam komunikasi massa harus bertolak dari situasi social budaya dan ekonomi sasaran, pesan juga dikembangkan dengan mempergunakan bahas yang mudah dipahami oleh sasaran dan sifatnya umum. Apa Yang Biasa Disumbangkan Melalui Komunikasi Massa

15

1. Menyebarluaskan informasi Hal ini sering tidak dirasakan oleh masyarakat. Di masyarakat di mana orang sudah terbiasa membaca surat kabar, atau mendengar radio atau melihat TV, sering tidak menyadari batapa banyaknya mereka telah belajar oleh media massa tersebut. 2. Memperluas Wawasan Dengan memperoleh informasi dari media massa maka orang lalau mengetahui apa yang sedang terjadi di bagian lain daripada dunia ini walupun orang tersebut tidak berkunjung ketempat tersebut. Begitu juga memalui media massa orang bisa tahu kehidupan masarakat di tempat lain. Demikianlah media massa telah memperluas wawasan mereka. 3. Dapat memusatkan atau mengalihkan perhatian masyarakat Biasanya apa yang sedang hangat-hangatnya muncul di media massa seperti surat kabar misalnya, itulah yang menjadi perhatian masyarakat. 4. Dapat menggali aspirasi masyarakat Misalnya, media massa dapat merangsang masyarakat untuk mempunyai keinginan hidaup yang lebih baik, memiliki harga diri, dan sebagainya. Dengan perkataan lain, media mass adapt menciptakan suasana positif untuk terjadinya perubahan. 5. Dapat merubah sikap masyarakat masyarakat yang tidak begitu kuat Kalau sikap yang dimiliki itu kaut dalam dirinya, maka untuk merubahnya, tidakbisa hanya memaliu media massa, tetapi harus didukung dengan komunikasi antar personal. 6. Dapat mensuplai informasi kepada komunikasi antar personal Seperti diketahui, dalam komunikasi antar personal, peranan pemuka masyarakat sangat berpengaruh, dan mereka inilah biasanya bertindak sebagai komunikator. Sebagai pemuka masyarakat, biasanya mereka lebih banyak kontak dengan media massa. Sinilah massa bisa berperan mensuplai informasi kepada pemuka masyarakat tersebut.

16

7. Dapat memberikan atau meningkatkan status seseorang Seseorang yang sering dimuat dalam media massa biasnya statusnya akan naik. 8. Dapat mendukung belakunya suatu norma Kalau suatu norma sudah didukung dan sering dimuat dalam media massa, maka biasanya masyarakat menerima norma tersebut. 9. Dapat menciptakan selera Misalnya kalau media massa berulang kali memuat lagu-lagu tertentu, biasanya masyarakat menerima norma tersebut. 10. Dalam pendidikan, media massa tidak dapat berperan sendiri Ia harus ditunjang dengan komunikasi antarpersonal, lebih-lebih untuk mengembangkan sikap dan keterampilan. D. berdasarkan pada penyampaian pesan, ada dua bentuk komunikasi yaitu : Komunikasi verbal Adalah penyampaian informasi yang diberikan dengan menggunakan katakata dalam tuturan bahasa dengan bersuara sebagai saluran untuk menampilkannya. Komunikasi nonverbal Adalah penyampaian informasi tanpa kata, diberikan dengan menggunakan bahasa isyrat atau bahasa isarat atau bahasa tubuh seperti mimik muka , gerakan tangan, kontak mata dll. E. Berdasarkan pada tujuan komunikasi, ada tiga bentuk komunikasi yaitu : Promosi Adalah upaa membujuk seseorang atau sekelompok orang agar menerima sesuatu sikap/prilaku tertentu. Bimbingan Adalah menyampaikan informasi yang benar dan menjelaskannya supaya dipahami, diterima dan diikuti oleh penerima pesan.

17

Edukasi Adalah menyampaikan informasi yang benar dan menjelaskannya supaya dipahami, diterima dan diikuti oleh penerima pesan. Komunikasi interpersonal Komuikasi dengan kenalan, teman, shabat, atau pacar, satu lawan satu disebut komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan menaggapi secara langsung pula. Kebanyakan komunikasi interpersonal berbentuk verbal serta disertai ungkapan-ungkapan non verbal dan dilakukan secara lisan. Cara tertulis dilakukan sejauh diperlukan, misalnya dalam bentuk memo, surat atau catatan. Manfaat Komunikasi Interpersonal Mengenal diri sendiri dan orang lain Komunikasi interpersonal dan memberikan kesempatan bagi kta untuk arahan dirikita sendiri pada orang lain, sehingga kita dapat membuat sudutpandang barudari yang kita pelajari tentang diri kita sendiri dari orang lain. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna Mampu mengubah sikap, kepercayaan, nilai-nilai, dan perilaku orang lain. Dapat membantu orang lain untuk mengenali dan memecahkan masalah yang dipahami.

Keefektifan Komunikasi Interpersonal Keterbukaan Dalam arti kita harus terbuka pada orang-orang yang berinteraksi dengan kita agar orang lain mengetahui pendapat, pikiran, dan gagasan kita. Selain itu

18

juga ada kemauan untuk memberikan tanggapan terhadap orang lain dengan jujur dan terus terang. Empati pengertian dan perasaan orang lain tanpa Kecakapan untuk memahami komunikasi Tanggap Dengan sikap tanggap dengan cepat kita akan membaca situasi social dimana kita berada dan tahu apa yang harus dikatakan dan dilakukan, kapan dikatakan dan dilakukan, serta bagaimana dikatakan da dilakukan. Perilaku suporatif Memiliki sifat berfikir terbuka, yaitu ada kemampuan mendengar pendapat orang yang berbeda dan bersedia menerima pendapat orang lain. Bersikap yakin Mempunyai keyakinan diri, dalam arti tidak merasa malu,gugup, atau gelisah dalam menghadapi orang lain. Menjaga interaksi Mengontrol dan menjaga interaksi agar dapat memuaskan kedua belah pihak, sehingga tidak seorangpun merasa diabaikan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur isi, kelancaran dan arah pembicaraan secara konsisten. I, Konseling Merupakan bentuk komunikasi interpersonal lain yang banyak digunakan di dunia pendidikan, perusahaan, atau masyarakat, misalnya konseling perkawinan. Pada intinya konseling merupakan usaha dari pihak konselor, yaitu orang yang membantu untuk menjernihkan masalah oaring yang minta bantuan dengan mendampingnya dalam melihat masalah, memutuskan masalah, menemukan cara-cara pemecahan yang tepat, dan dalam menemukan cara yang paling tepat untuk pelaksanaan keputusan itu. Sedangkan orang yang minta bantuan disebut klien.

meninggalkan sudut pandang sendiri tentang hal yang menjadi bahan

19

Peran konselor adalah mendampingi orang yang minta konseling. Dia tidak mengambil alih atau menggantikan peran orang itu. Maka dia tidak boleh memerintah atau menyuruh orag untuk berbuat sesuatu betapapun baiknya menurut penilaiannya. Dia jga tidak boleh mendorong, membujuk mengarahkan kesuatu cara pemecahan masalah yang menjadi favoritnya. Yang dilaksanakan adalah agar orang yang minta konseling dapat melihat masalahnya dengan benar, merumuskan dengan baik, mencari pemecahan yang mungkin, membantu menilai cara-cara itu secara obyektif, dan sejauh mana dapat memecahkan masalah. Langkah melaksanakan konseling 1. Persiapan Menyiapkan tempat yang aman, nyaman, dan tenang Menyiapkan informasi yang dibutuhkan Menyiapkan media bila diperlukan seperti poster, lembar balik atau leaflet Mengatur waktu konseling yang tepat bagi klien.

2. Pelaksanaan Ada enam langkan dalam melaksanakan konseling yang biasa disingkat dengan SATU TUJU yaitu: SA Salam : Beri salam, sambut klien dengan hangat. Tunjukan bahwa anda memperhatikannya, bersedia menolongnya, dan meluangkan waktu untuknya. Tunjukan sikap ramah. Perkenalkan diri dan tugas anda. Yakinka dia, bahwa anda bisa dipercaya, dan menjaga kerahasiaan T Tanya : Tanyakan, bagaimana keadaannta atau mita klien untuk menyamapikan masalahnya. Dengarkan dengan penuh perhatian dan rasa empati. Tanyakan peluang yag dimilikinya dan hambatan yang dihadapi.

20

U Uraikan

: Uraikan tentang hal-hal yang ingin diketahui atau anda menganggap perlu diketahuinya agar lebih memahami drinya, keadaan dan dibutuhkannya untuk memecahkan maslah. Dalam menguraikan bisa menggunakan media KIE.

TU Bantu

: Bantu klien untuk mencocokan keadaannya dengan berbagai kemungkinan yang bisa dipilihnya untuk memperbaiki keadaannya atau mengatasi masalahnya.

J Jelaskan

: Beri penjelasan yang lebih lengkap mengenai caraa mengatasi permasalahan yang dihadapu klien dari segi positif dan negatif serta diskusikan upaya untuk mengatasi hambatan yang mungkin terjadi. Jelaskan berbagai pelayaan yang dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah tersebut.

U Ulangi

: Ulangi pokok-pokok yang perlu diketahui dan diingatnya. Yakinkan bahwa anda selalu bersedia membantu.

3. Berhasil atau tidaknya konseling dapat dinilai dari keberanian klien mengambil keputusan (langsung) dan adanya perubahan perilaku (tidak langsung). Konseling tidak semata-mata suatu dialog, melainkan juga suatu proses memberdayakan orang agar mapu mengendalikan hidupnya dan bertanggung jawab atas tindakannya. J. Komunikasi Efektif Pesan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan sasaran atau dirasakan bermanfaat. Pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh sasaran Waktunya sesuai Menggunakan media komunikasi Menggunkan metode dan teknik komunikasi yangs sesuai Mengarah kepada tercapainya tujuan komunikasi

21

Terjadi proses timbal balik atau ada umpan balik Tidak membosankan Dilakukan oleh tenaga yang mapu berkomunikasi dengan baik Berdampak kepada perubahan perilaku hidup[ bersih dan sehat.

K, Hambatan Komunikasi 1. Keterbatasan Waktu Sering karena keterbatasan waktu orang tidak berkomunikasi, atau berkomunikasi secara tergesa-gesa, yang tentunya tidak akan bisa memenuhi persyaratan-persyaratan komunikasi. 2. Jarak Psikologis Jarak psikologis biasanya terjadi akibat adanya perbedaan status, yaitu status social maupun status dalam pekerjaan. Misalnya seorang pesuruh akan sulit berkomunnikasi dengan seorang menteri, karena ada jarak psikologi, yaitu pesuruh merasa statusnya terlalu jauh terhadap menteri. Selanjutnya, ada seorang yang hanya ingin mendengar informasi yang ia senangi saja, sedangkan inforamsi yang lainnya tidak. 3. Adanya Evaluasi Terlalu Dini Seringkali orang sudah mempunyai prasangka, atau sudah menarik suatu kesimpulan sebelum menerima keseluruhan informasi atau pesan. Hal ini jelas akan menghambat komunikasi yang baik. 4. Lingkungan Yang Tidak Mendukung a. Keadaan suhu Panas atau dingin akan mengganggu komunikasi.

5. Keadaan Si Komunikator

22

Keadaan fisik dan perasaan komunikator sangat berpengaruh terhadap gagalnya komunikasi, misalnya: Komunikator sedang mempunyai masalah pribadi hingga pikirannya kacau. Hal ini akan mengakibatkan pesan yang disampaikan juga kacau, tidak sistematis hingga membingungkan pendengar/ sasaran. Komunikator sedang sakit, juga mempengaruhi komunikasi. Atau

kalau komunikator mempunyai cacat seperti suara sengau, gagap, dan sebagainya, akan mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak jelas tertangkap oleh sasaran. 6. Keadaan Si Penerima Sama dengan komunikator, maka keadaan komunikan sangat mempengaruhi pula komunikasi. Misal: - Keadaan perasaanya. - Keadaan fisiknya. - dan lain-lain. Prinsip Komunikasi Prinsip komunikasi secara umum: 1. Tentukan tujuan komunikasi. 2. Pahami isi pesan yang akan disampaikan dalam komunikasi. 3. Samakan persepsi dulu supaya bisa berbicara dalam pengertian yang sama mengenai pokok bahasannya. Gunakan aspek komunikasi (verbal, non verbal, emosional) yang sesuai dengan tujuan komunikasi dan keadaan atau situasi pemberi dan penerima pesan. Jangan lupa memperhatikan isi pesannya dan saluran atau media yang dimanfaatkan. 5. Gunakan alat bantu (lembar lipat, lembar balik, poster, peraga, contoh) bila diperlukan. 6. Berikan informasi secukupnya, sesuai keadaan dan situasi pemberi dan penerima pesan. Jangan singkat atau terlalu banyak sehingga penerima pesan sukar memahaminya.

23

Agar proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik, ada beberapa dasar atau prinsip komunikasi: a. Intention (niat) b. Attention (minat) c. Perception (pandangan) d. Retention (lekat) e. Paricipation (libat) a. NIAT (INTENTION) Prinsip yang pertama ini menyangkut soal: Apa yang disampaikan? Siapa sasarannya? Apa yang akan dicapainya? Kapan akan disampaikannya?

Apa yang disampaikan Ini merupakan hal dasar, dan penting. Kita harus tahu betul dan menguasai apa yang akan kita sampaikan kepada orang lain. Hal ini akan menambah kepercayaan diri pada yang menyampaikan pesan alias komunikator. Siapa sasarannya Siapa yang kita niatkan untuk diajak komunikasi. Mengetahui latar belakang orang yang diajak komunikasi, alias sasaran, sangat berguna untuk tercapainya komunikasi yang efektif. Apa yang harus dicapai Harus dijabarkan secara jelas apa yang ingin dicapai sebagai hasil dari komunikasi yang akan diadakan, agar nantinya kita bisa menilai apakah komunikasi yang akan dilaksanakan itu mencapai tujuan atau tidak.

24

Misalnya: Kita berkomunikasi kepada rakyat dengan harapan agar mereka nantinya (misalnya dalam waktu 6 bulan sesudah komunikasi) mau menimbangkan anaknya.

Kapan akan disampaikan Kapankah waktu yang paling tepat untuk menyampaikan pesan tersebut. Contoh: kalau misalnya masyarakat sedang dilanda bencana alam dan kelaparan, tentu tidak tepat waktunya untuk berbicara tentang gizi. Kalau yang ingin kita dapat dari hasil komunikasi ini adalah sesuatu tindakan tertentu, maka pertanyaan kita ialah, berapa lama sebelumnya sebaiknya komunikasi ini dilaksanakan. a). Kalau jauh-jauh sebelumnya, apakah mereka tidak lupa nantinya hingga tindakan yang diharapkan tidak terlaksana.. b). Sebaliknya, kalau terlalu dekat, apakah tidak terlalu cepat, hingga mereka tidak mempunyai cukup waktu atau kesempatan untuk memikirkan dan melaksanakan kegiatan yang kita harapkan. Jadi kapan sebaiknya? b. MINAT (ATTENTION) Apa yang kita komunikasikan haruslah menarik minat atau perhatian orang yang diajak berkomunikasi, alias sasaran. Kalau tidak, maka apa yang kita komunikasikan itu tidak akan diperhatikan, hingga jelas tidak akan berpengaruh apa-apa. Lalu bagaimana caranya menarik minat atau perhatian seseorang? Untuk ini marilah kita tinjau dan pahami proses bagaimana seseorang menjadi dasar dan tertarik akan sesuatu dilingkungannya? Kita mempunyai pancaindera yang berfungsi untuk melihat, mendengarkan, mengecap, merasakan dan mencium berbagai bau, dengan adanya rangsangan dari luar. Pancaindera inilah merupakan saluran untuk mengadakan kontak, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita terus menerus dihujani dengan informasiinformasi. Tentu saja kita tidak dapat mengingat seluruhnya, melainkan kita harus memilih. Lalu, informasi yang bagaimana yang kita pilih?

25

Dalam hal ini ada dua faktor yang berpengaruh, yaitu: O Faktor objektif O Faktor subjektif Faktor subjektif adalah faktor-faktor yang menyangkut rangsangan yang kita terima, yaitu menyangkut: a). Besarnya rangsangan Jadi segala sesuatu yang besar akan lebih cepat menarik perhatian kita daripada yang kecil. b). Intensitas rangsangan Kalau dalam bentuk suara, maka suara yang keras akan lebih menarik perhatian daripada yang lembut. Kalau dalam bentuk cahaya atau benda, maka yang terang atau bewarna terang atau cemerlang, akan lebih cepat menarik perhatian daripada yang redup atau bewarna kabur. c). Gerakan dari pada rangsangan Sesuatu yang bergerak akan lebih cepat menarik perhatian dari pada yang diam. d). Baru atau lama Sesuatu yang baru akan lebih menarik perhatian dari pada yang sudah lama. e). Aneh atau tidak bias Sesuatu yang aneh atau lain dari pada, akan lebih cepat menarik perhatian dari pada yang biasa atau yang sama dengan yang lainnya. Misalnya : Sesuatu yang kecil diantara yang besar-besar akan lebih menarik daripada semuanya besar-besar. Sebaliknya juga demikian, yaitu sesuatu yang besar diantara yang kecil. Sesuatu yang redup diantara yang terang, atau sesuatu yang terang diantara yang redup, dan sebagainya. f). Berulang kali atau sekali saja Sesuatu yang berulang-ulang akan lebih menarik perhatian dari pada yang sekali saja. g). Bervariasi atau menonton

26

Yang bervariasi lebih menarik perhatian dari pada yang begitu saja. Misalnya, lampu yang hidup-mati, hidup-mati, secara berkala, lebih menarik dari pada yang menyala terus-menerus. h). Faktor subjektif Faktor subjektif adalah factor yang menyangkut diri sipenerima stimulus, bukan menyangkut stimulus itu sendiri. Pada dasarnya, kita tertarik akan hal-hal yang : Bisa memenuhi kebutuhan kita. Bisa membahayakan kebutuhan kita Gampang kita pahami.

1). Memenuhi kebutuhan kita : Kebutuhan dalam hal ini : a). fisiologis b). psikologis a). Kebutuhan fisiologis, meliputi : Kebutuhan pokok seperti makan, perumahan, pakaian dan sex. Jadi, kalau ada sesuatu yang bias memenuhi kebutuhan fisiologis ini, maka kita akan tertarik. b). Kebutuhan psikologis, meliputi : - kebutuhan akan kasih sayang, - kebutuhan bermasyarakat, - kebutuhan untuh dihargai, - kebutuhan akan pendidikan, agama, dan lain-lain semacam itu. 2). Membahayakan kebutuhan kita : Seperti halnya diatas, maka hal-hal yang membahayakan kebutuhanpun akan menarik perhatian kita. Jadi didalam komunikasi, nbaik informasi tentang sesuatu yang bias memenuhi kebutuhan kita, maupun informasi tentang sesuatu yang membahayakn kebutuhan, kedua-duanya akan menarik perhatian kita. 3). Gampang dipahami : Kalau si penerima pesan merasa bahwa informasi yang diterima adalah sulit, maka ia akan enggan atau tidak berminat untuk memperhatikannya. Sebaliknya kalau dirasakan gampang, ia akan tertarik untuk membaca atau melihatnya.

27

Prinsip minat ini penting diperhatikan pada waktu mendisain komunikasi (merencanakan komunikasi). Komunikasi harus didisain sedemikian rupa higga merangsang sebanyakbanyaknya alat indera sipenerima pesan. Beberapa orang sudah bias mengerti hanya dengan mendengar saja. Namun, ada orang yang hanya bias mengikuti kalau melihat, disamping mendengar. Yang lainnya lagi, hanya bias mengerti sesudah yang bersangkutan diberi kesempatan mencoba. Tetap dapat dikatakan, bahwa sebagian orang akan mengerti sesudah mencoba mengerjakan sendiri atau sesudah mengalami sendiri. Ingatlah ungkapan : Jika saya mendengar, saya lupa Jika saya melihat, saya ingat Jika saya mencoba, saya paham Dalam komunikasi, kita harus berusaha menarik perhatian penerima pesan sejak dari permulaan komunikasi. Ini dapat dilakukan dengan cara memberikan harapan kepada penerima pesan akan terpenuhinya satu atau beberpa kebutuhan si penerima pesan. Contoh : Anda ingin menyarankan agar ibu-ibu makan sayur-sayuran hijau untuk mencegah kurang darah yang banyak terdapat dikalangan ibu-ibu. Untuk ini Anda dapat misalnya memulai komunikasi anda dengan suatu judul Setiap ibu bias menjadi ibu yang cantik. Kemudian baru anda jelaskan bahwa ibu yang kurang darah itu tandanya : pucat, muka tidak bercahaya, lesu, pusingpusing, dan sebagainya. Ini dapat dihilangkan dengan makan sayuran hijau, yaitu bahan yang bergizi namun murah, karena bias ditanam sendiri di pekarangan. Melihat judulnya, ibu-ibu akan tertarik, dan pasti akan mendengarkan ceramah tentang itu, atau pasti akan membaca uraian tersebut, karena umumnya semua wanita ingin cantik. Jadi, cantik adalah kebutuhan wanita. c). PANDANGAN (PERCEPTION) Makna daripada informasi yang disampaikan kepada sasaran, tergantung pada sasaran. Bagaimana sasaran menafsirkan informasi yang diterima tergantung pada pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan kerangka piker dari pada sasaran. Kita

28

harus membantu sasaran agar menafsirkan informasi yang kita sampaikan, seperti tafsiran kita. Tetap, sasaran bagaimana pun juga akan senantiasa mencoba menafsirkan informasi yang diterima menurut pandangan atau persepsinya itu sendiri. Jadi, dalam hal ini si komunikator harus berusaha menyamakan pandangan atau persepsinya sendiri dengan persepsi sasaran. Ini dapat dilakukan dengan mempelajari sebaik-baiknya apa latar belakang sasaran tersebut. Misalnya, kalau latar belakang sasaran adalah petani, maka informasi kesahatan yang akan Anda sampaikan hendaknya dikaitkan dengan soal-soal pertanian, agar mereka gampang memahaminya, tidak salah mentafsirkannya. Dalam komunikasi, kalau gagal, jangan terus langsung menyalahkan sasaran, namun bertanyalah kepada diri sendiri, apakah anda sudah berkomunikasi dengan baik ? d). LEKAT (RETENTION) Sebagai komunikator, kita sangat mengaharapkan agar sasaran dapat menyimpan informasi yang diterima, mengingat, dan menggunakannya bila diperlukan. Supaya ingat, pesan harus menarik. Adapun bagaimana supaya pesan menari, sudah dibicarakan diatas. Sekarang mari kita tinjau sebentar mengapa orang sampai bias tidak ingat atau lupa tentang pesan yang diterima ? Ada tiga alasan pokok mengapa orang lupa : a. Alasan Psikologis : yaitu karena tidak suka akan pesan tersebut. Bahkan sering ksrena tidak suka kepada orang yang menyampaikan pesan itu bias menyebabkan orang lupa akan pesan tersebut. b. Karena informasi tidak digunakan dalam waktu lama hinggga ada kecenderungan menghilang, alias lupa. Ini bias disebut ingatan mengabur.
c. Informasi baru, mempunyai kecenderungan mengaburkan atau menghilangkan

informasi yang lama yang belum mantap melekat di dalam ingatan seseorang. Ini disebut blocking. Bagaimana mencegah ini semua ? Binalah hubungan baik dengan sasaran. Tentu sulit membina hubungan baik dengan sasaran satu persatu, apalagi dalam komunikasi massa. Maka dalam

29

Hal ini, sekurang-kurangnya janganlah anda sudah mempunyai nama yang kurang baik di kalangan sasaran. Ingat, kalau orang sudah senang pada anda, apapun yang anda katakana tentu diperhatikan.

Mencegah fading : Untuk mencegah fading ini, maka informasi yang disampaikan haruslah segera dipraktekkan. Ini misalnya bisa dilakukan secara berturut-turut sebagai berikut : a) Sampaikan informasi kepada sasaran. b) Adakan penjajakan (evaluasi) apakah sasaran betul-betul mengerti apa yang diterimanya, misalnya dengan mengadakan tanya jawab. c) Mintalah sasaran mempraktikkannya
d) Review tentang pelaksanaannya, apakah sudah betul.

e) Jangan berikan informasi baru sebelum innformasi yang lama diterapkan dengan benar. f) Ulangi informasi yang lama bila perlu. Jadi dalam hal ini pergunakanlah prinsip :
-

Pengulangan (repetition), dan Keterlibatan secara aktif daripada sasaran (partisipasi)

Mencegah blocking : Jika blocking disebabkan karena terlalu padatnya informasi, maka caranya mencegah, ada beberapa cara : a) Jangan sampaikan terlalu banyak informasi dalam suatu waktu b) Beri kesempatan kepada penerima pesan untuk mengendapkan pesanpesan tadi sebelum pesan-pesan berikutnya disampaikan

30

c) Jangan terlalu banyak member informasi yang kurang ada kaitannya

Disamping hal-hal yang dikemukakan diatas, sehubungan dengan retention (lekat) ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu bahwa orang lebih gampang memahami dan mengingat hal-hal yang : Gampang dan sederhana (tidak ruwet), Urut-urutannya logis, Singkat Ada pendapat yang mengatakan bahwa informasi yang diberikan pada bagian permulaan dan bagian akhir dari suatu pesan lebih gampang diingat daripada yang tersembunyi ditengah-tengah pesan yang disampaikan. e. LIBAT (PARTICIPATION) Libat atau partisipasi ini harus selalu diusahakan pada setiap tahap dari proses komunikasi. Artinya minat bisa dibangkitkan dengan baik dengan melibatkan sebanyak-banyaknya pancaindera sasaran. Bahkan, kalau bisa, libatkan sasaran itu sendiri untuk berpartisipasi. Persepsi atau pandangan antara komunikator dan sasaran, diusahakan agar sama, misalnya dengan cara mengadakan tanya jawab dengan sasaran. Jadi dengan partisipasi sasaran, lekat alias retensi dicapai dengan melibatkan sasaran. L. Beberapa-beberapa Prinsip Komunikasi Fungsi Komunikasi a. Arti Penting Komunikasi Sejak zaman Yunani Purba komunikasi sudah dipandang sebagai suatu seni. Sampai dengan abad ke 20 komunikasi tidak hanya dipandang sebagai seni semata, tetapi telah merupakan bidang studi tersendiri dalam ilmu komunikasi. Komunikasi sesungguhnya merupakan proses yang rumit. Ini terutama disebabkan karena kita dipaksa untuk menuangkan pesan-pesan, gagasangagasan kita kedalam bahasa. Untuk melakukan hal ini dengan efektif, kita harus merumuskan tujuan apa yang ingin dicapai dengan melakukan komunikasi tersebut. Dilain pihak, dalam komunikasi kita harus

31

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan subjek penerima pesan. Apabila komunikasi yang kita lakukan tidak memperhatikan kebutuhan subjek penerima pesan, ini berarti kita hanya berkomunikasi terhadap diri sendiri. Ditinjau dari fungsinya, maka komunikasi mempunyai fungsi seperti yang dikemukakan oleh Kertapati (1981) sebagai berikut : 130 1. 2. 3. 4. Untuk menarik perhatian atau penghibur Member penerangan dan mendidik Menggairahkan serta mendorong Meyakinkan

Dengan keempat fungsi diatas, kita dapat menilai betapa pentingnya komunikasi itu bagi seorang pemimpin atau komunikator yang sehari-harinya berhubungan dengan orang lain. b. Prinsip-prinsip Komunikasi Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh setiap komunikator atau pemimpin dalam melakukan komunikai. Penggunaan prinsip-prinsip ini dimaksudkan agar komunikasi yang dilakukan menjadi lebih efektif. Komunikasi dikatakan efektif, apabila terdapat perubahan sikap pada subjek penerima pesan sesuai dengan kehendak komunikator.
1.

Komunikasi harus dapat membangkitkan minat subjek penerima

pesan Dalam komunikasi sesungguhnya komunikator berfungsi sebagai penjual. Ini berarti ia hrus dapat memasarkan pesan atau gagasan kepada subjek penerima pesan. Apabila penerima pesan tidak tergugah minatnya untuk menerima pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator berarti komunikator gagal sebagai penjual. Oleh karenanya penjual harus dapat menguasai taktik penjualan. Faktor lain yang ikut pula membangkitkan minat subjek penerima pesan dalam komunikasi adalah pengakuan terhadap harga di subjek tertentu.

32

Pemikiran ini bertitik tolak dari suatu pengakuan bahwa setiap manusia itu mempunyai harga diri. Orang selalu senang apabila dihargai dan diperhatikan. Dalam komunikasi pengakuan terhadap harga diri subjek penerima pesan sangat penting. Sebaliknya apabila harga diri penerima pesan tidak diperhatikan oleh komunikator, maka dapat dipastikan komunikasi itu tidak akan berjalan dengan lancer. Selain pengaruh terhadap harga diri subjek penerima pesan dalam komunikasi seorang komunikator harus dapat mendorong rasa ingin tahu dari subjek tersebut. Ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa setiap orang mempunyai rasa 131 Referensi Depkes R.I (2002). Modul Dasar Penyluhan Kesehatan Masyarakat Terampil. Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta. BAGIAN RATIIIIIIIIIIII........................

33

Anda mungkin juga menyukai

  • Teknik Serangan Karate
    Teknik Serangan Karate
    Dokumen4 halaman
    Teknik Serangan Karate
    Tirta Kencana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ergonomi
    Tugas Ergonomi
    Dokumen3 halaman
    Tugas Ergonomi
    Tirta Kencana
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Tirta Kencana
    Belum ada peringkat
  • MIGRASI
    MIGRASI
    Dokumen12 halaman
    MIGRASI
    Tirta Kencana
    Belum ada peringkat
  • MIGRASI
    MIGRASI
    Dokumen12 halaman
    MIGRASI
    Tirta Kencana
    Belum ada peringkat
  • MIGRASI
    MIGRASI
    Dokumen12 halaman
    MIGRASI
    Tirta Kencana
    Belum ada peringkat