1. Khutbah Pertama
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saudara-saudara kaum Muslimin yang budiman!
Salah satu ibadah pokok dalam Islam ialah melaksanakan puasa
Ramadhan, seperti yang disebutkan oleh Tuhan dalam Al Quran :
Sebagaimana diketahui, puasa itu ialah ibadah pokok, salah satu rukun dari
Rukun Islam yang lima. Puasa Ramadhan itu diwajibkan mengerjakannya
terhadap orang-orang yang beriman, seperti ternyata dalam seruan (nida) ayat
yang diucapkan tadi. Jadi, tidak diwajibkan kepada orang-orang yang tidak
mempercayai Tuhan (atheisten) dan lain-lain.
Puasa Menurut Islam
Wahyu Ilahi yang memerintahkan puasa itu turun di Madinah, pada tahun
kedua Hijriah.
Adapun tujuan terakhir yang merupakan buah dari ibadah puasa itu ialah
untuk meningkatkan orang-orang yang beriman menjadi orang yang takwa.
Ciri-ciri orang Muttaqien mengandung 3 unsur, yaitu:
1) Menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dimurkai Tuhan.
2) Menghindarkan perbuatan-perbuatan yang merugikan kepada diri sendiri.
3) Menjauhkan perbuatan-perbuatan yang merugikan/merusak orang lain.
Tingkat orang yang Muttaqien adalah tingkat yang kelima dan terakhir
dalam kehidupan seorang Muslim, yang untuk mudahnya kita sebut saja
M5. Proses untuk mencapai tingkat itu harus menempun 5 tahap:
Muslim (M1)
Seorang manusia yang telah menerima dan mengikrarkan Islam
Mukmin (M2)
Seorang muslim tidaklah cukup dengan pengakuan itu saja, tapi
Muhsin (M3)
Seorang mukmin haruslah mengerjakan perbuatan-perbuatan
kebajikan yang dinamakan ihsan. Ihsan itu meliputi segala perbuatanperbuatan yang baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
Mukhlis (M4)
Seorang muhsin mengerjakan ihsan itu adalah semata-mata karena
Muttaqien (M5)
Pada tingkat terakhir, barulah manusia muslim itu sampai ke
tingkat ke lima, yaitu menjadi orang yang muttaqin, orang yang bertakwa.
Keistimewaan Puasa Ramadhan
Dalam suatu Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah
diterangkan oleh Rasulullah, bahwa bulan Ramadhan mempunyai tiga
keistimewaan, yaitu:
1) Pangkalnya diliputi oler rahmat
2) Tengah-tengahnya diliputi oleh maghfirah (ampunan)
3) Ujungnya membebaskan manusia dari siksaan (neraka)
2. Khutbah Kedua
.
.
ZAKAT
Khotbah Pertama
Artinya Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orangorang yang ruku'. (Al Baqarah : 43)
Artinya: Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka
(mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. dan Kami menjelaskan ayatayat itu bagi kaum yang mengetahui. (At Taubah : 11)
Bahwasanya Allah memerintahkan ke atas pundak mereka mengeluarkan
shadakah (zakat) yang diambil dari kaum hartawan dan diberikan kepada orang
yang fakir di kalangan mereka. Apabila kewajiban itu mereka turuti, maka
janganlah engkau ambil (untuk zakat itu) harta benda mereka yang terbaik saja.
Takutlah keapda doa orang yang teraniaya, sesungguhnya tak ada dinding (hijab)
antara doa orang yang teraniaya dengan Allah. (Bukhari dan Muslim)
Pengertian Zakat
Zakat yang terambil dari pokok kata zakka, menurut ilmu bahasa
mempunyai dua makna, yaitu (1) mensucikan, (2) bertumbuh. Adapun
maksudnya menurut istilah (definisi) syariyah ialah:
Zakat ialah nama sesuatu (harta) yang dikeluarkan oleh manusia dari milik Allah
untuk kaum fakir.
Dinamakan zakat karena di dalamnya mengandung unsur mengharapkan
karunia, mensucikan jiwa dan menumbuhkannya dengan bermacam-macam
kebajikan.
Zakat Menurut Islam
Orang-orang fakir
2.
Orang-orang miskin
3.
4.
Muallaf
5.
Ruqab
6.
7.
Sabilullah
8.
Ibnu Sabil
Khotbah Kedua
.
.