Tugas Pendidikan Pancasila
Tugas Pendidikan Pancasila
Oleh : KELOMPOK 4
Ketua : Vina Firnanda Sekertaris : Siti Arifah Moderator : Noriliandria Penyaji : Titi Pemakalah : 1. 2. 3. 4. 5. Tiara Suci Pratiwi Vera Restu Negara Wiwin Widianingsih Yesi Oktavia Yunita
Tingkat Satu AKADEMI KEBIDANAN YPDR YAYASAN PERGURUAN DJUBLEG RANUATMADJA Jl. H. Ipin No. 57 Pondok Labu Cilandak Jakarta Selatan 2011
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. Tuhan seluruh alam, atas rahmat dan hidayah-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah dengan judul Ketahanan Nasional . Makalah terdiri atas 3 bab, yaitu Pendahuluan, Isi dan Penutup. Bab pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah dan tujuan. Bab Isi tentang Makna Persatuan dan Kesatuan, Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari. Bab Penutup berisi Kesimpulan. Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, penulis berharap agar pembaca dan penggunanya mendapatkan pengetahuan yang lebih baik, sebagaimana yang tertera dalam tujuan pembuatan makalah ini. Hal tersebut karena makalah ini juga dapat diaplikasikan untuk mengembangkan kompetensi pembaca. Mengingat proses pembuat makalah ini kami rasakan masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis selali membuka diri untuk menerima berbagai masukan dan kritik sehingga makalah akan lebih sempurna dan bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..........................................................................................................i Kata Pengantar ......................................................................................................... ii Daftar isi ................................................................................................................... iii ABSTRAK ...................................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 A. B. C. D. Latar Belakang ..............................................................................................1 Rumusan Maslah .......................................................................................... 2 Pendekatan .................................................................................................. 2 Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3 A. Persatuan dan Kesatuan .............................................................................. 3 B. Nilai Pancasila dalam Kemajemukan Budaya Indonesia ............................. 5 BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 7 A. KESIMPULAN ................................................................................................ 7 B. SARAN .......................................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 9
ABSTRAK
Persatuan Indonesia jika dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini disebut nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaat sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh warga yang ada di masyarakat. Oleh karena rasa satu demikian kuatnya, maka daripadanya timbul rasa cinta bangsa dan tanah air. Akan tetapi perlu diketahui bahwa rasa cinta bangsa dan tanah air yang kita miliki di Indonesia bukan yang menjurus kepada chauvinism yaitu rasa yang mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain. Jika hal ini terjadi, maka bertentangan dengan sila kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Walaupun ditulis cinta bangsa dan tanah air, tidak dimaksudkan untuk chauvinism. Dengan demikian jelas bahwa konsekuensi lebih lanjut dari kedua hal tadi adalah menggalang persatuan dan kesatuan bangsa yang pada akhir-akhir ini justru menunjukan gejala disintegrsai bangsa. Hal ini sajalah dengan pengertian persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, hal-hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan, misalnya menonjolnya kekuasaan, harus diusahakan agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip dalam masyarakat Indonesia. Perlu diketahui bahwa kita kekekuargaan, kebersamaan di Indonesia sejak dulu hingga sekarang lebih dihargai daripada kepantingan pribadi, namun tentunya semangat ini bagi bangsa Indonesia mengalami kepentingan pribadi. Namun, tentunya semangat ini bagi bangsa Indonesia mengalami dinamiknya sendiri. Dengan kadang kuat tetapi kadang menjadi lemah berbagai macam sebab. Pada saat ini rasa nasionalisme bangsa Indonesia ditantang dan dalam kondisi yang agak rapuh karena banyak dari elemen bangsa yang lebih memntingkan kepentingan golongannya sendiri daripada kepentingan bangsa dan negaranya. Misalnya munculnya gejala-gejala separatisme, primodalisme yang mengancam disitegrasi bangsa Indonesia.
Seharusnya dengan sikap ke-bhineka-tunggal-ikaan, rasa bersamaan yang seharusnya dan dibina dalam rangka menuju kemandirian dan kesejahteraan bangsa sesuai dengan tujuan dalam pembukaan UUD 1945. Pondasi dasar kebudayaan Indonesia mempunyai sifat akulturasi, integratif, adaftif, kreatif dna harmonis yang dinamis dalam menerima unsur-unsur budaya asing menyaring dan menyerap akan hal-hal yang dapat memperkaya munculnya keIndonesiaan. Dasar budaya Bhineka Tunggal Ika merupakan suatu unsur yang sangat fundamental yang dapat dijadikan bingkai dasar untuk merajut kembali goyahnya jati dirikebudayaan bangsa. Kemudian memahami kembali nilai-nilai kearifan lokal yang tergeser pengaruh dari luar untuk mencari makna keIndonesiaan yang sebenarbenarnya dalam arti yang lebih luas sebagai pedoman hidup individu, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dari Persatuan dan Kesatuan? 2. Bagaimana Penerapan Pancasila dalam Kehidupan? 3. Dampak jika makna Pancasila tidak dihargai?
C. Pendekatan
Dalam makalah ini mencoba mengkaji Pancasila dengan pendekatan sosiologis. Sosiologis adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, perilaku dan perkembangan masyarakat. Maka dari itu dalam konteks manusia Indonesia yang dihubungkan dengan pokok dasar negara ini yaitu Pancasila. Pendekatan penelitian sosiologis selalu memusatkan perhatian kepada unsurunsur atau gejala khusus dalam masyarakat manusia, dengan menganalisa kelompokkelompok khusus, hubungan antar kelompok, individu dengan individu atau proses yang terdapat dalam masyarakat. Dalam hai ini fokus penulisan adalah penafsiran makna sila terhadap kehidupan sehari-hari yaitu tentang persatuan dan kesatuan bangsa.
D. Tujuan
Mahasiswa mengetahui betapa pentingnya Persatuan dan Kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mahasiswa mampu memperkuat Persatuan dan Kesatuan yang ada di dalam diri bangsa Indonseia Mahasiswa mampu menerapkan Persatuan dan Kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
Hal yang mencerminkan persatuan Indonesia dapat kita lihat pada isi dari sumpah pemuda yang berbunyi Kami Putra da Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu : Tanah Air Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu : bangsa Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku Menjunjung bahsa yang satu : bahasa Indonesia . Sumpah pemuda yang dilahirkan sebagai hasil kongres pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta adalah perjuangan yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama untuk menggalang persatuan bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Hal ini sangat jelas sekali tampak rasa nasionalisme yang sangat besar dari para pemuda pada masa itu, yang dengan segala cara bagaimana mempersatuka negara ini supaya menjadi negara yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Dengan rasa satu yang menjadi semakin kuatnya maka dalam diri seseorang tersebut dengan dirinya akan timbul suatu rasa yang cinta bangsa dan cinta tanah air. Perlu diketahui cinta bangsa dan tanah air yang kita miliki di Indonesia bukan menjurus pada Chauvinisme. Sikap chauvinisme ini akan menimbulkan disintegrasi baik dalam negara maupun sudah berada di luar negara. Apabila sifat ini sudah melekat pada diri seseorang yang sudah salah mengartikan apa itu nasionalisme, maka hal ini akan berdampak dengan disintegrasi tersebut. Hal-hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan, misalnya penonjolan keluasaan, penonjolan keturunan harus diusahakan agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip dalam masyarakat Indonesia. Perlu diketahui ikatan kekeluargaan, kebersamaan di Indonesia sejak dulu sampai sekarang lebih dihormati daripada kepentingan pribadi. Namun tentunya semangat ini bagi bangsa Indonesia mengalami dinamiknya sendiri, yang kadang kuat yang kadang melemah. Pada saat ini nasionalisme bangsa Indonesia bangsa bisa menjadi semakin mundur dikarenakan banyak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan negara. Dengan berbagai situasi yang bisa menyebabkan rasa nasionalisme yang menjadi melemah bahkan memudar, misalnya dengan adanya pengaruh dari globalisasi, aksesakses hubungan antara Indonesia dengan pihak asing semakin bebas, baik dalm hal tekhnologi, ekonomi dan sebagainya menjadi semakin terbuka lebar, bahkan bisa dibilang tanpa filter.
Hal ini menyebabkan pudarnya semangat nasionalisme terhadap bangsa kita. Di kalangan remaja yang masih labil dengan hal-hal baru menjadikan akulturasi, baik kebudayaan, pola fikir dan sebagainya. Mereka cenderung mementingkan dirinya, maksudnya cenderung mencari jati diri mereka, sehingga mereka cenderung mudah terombang-ambing. Setelah kita berhasil melaksanakan perjuangan melepaskan diri dari belenggu penjajah maka tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia adalah mewujudkan negara yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur serta damai. Negara republik Indonesia harus mampu melindungi kepentingan seluruh warganegara, termasuk menjaga kesehatan bangsa dan tumpah darahnya, sebagaimana ditekadkan pembukaan UUD 1945 Alinea 4 yang berbunyi ... Pemerintah Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia... . yang dimaksud bangsa secara umum adalah kesatuan orang-orang yang mempunyai kesamaan asla keturunan, adat istidat, bahsa dan sejarahnya. Merurut Ernest Renan bangsa Indonesia terbentuk dari orang-orang mempunyai perasaan latar belakang sejarah, serta perjuangan yang sama dalam mencapai hasrat untuk bersatu.
kelompok agama. Oleh karena perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-elemen yang membentuk negara. Konsekuensinya negara adalah beranekaragam tetapi satu, mengikatlkan diri dalam suatu persatuan yang dilukiskan dalam Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukan untuk diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersam untuk mewujudkan tujuan bersama. Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, individu, maupun golongan agama. Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas terciptanya harkat dan martabat seluruh warganya. Negara memberikan kebebasan atas individu, golongan, ras, suku, maupun golongan agama untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat integral. Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap warganya dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum (kesejahteraan seluruh warganya), mencerdaskan kehidupan warganya serta dalam kaitannya dengan pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia yang berdasarkan perdamain abadi dan keadilan sosial. Ke-Bhinekaan yang kita miliki harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat, yang berdiri tegak diatas moral dan etika bangsa kita sesuai dengan keragaman budaya kita sendiri. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebhikekaan meski ditolak, pada saat yang sama segala sesuatu yang mengancam moral kebhinekaan mesti diberantas karena kebhinekaan yang bermartabat diatas moral bangsa yang kuat pastilah menjunjung eksitensi dan martabat manusia berbeda. Maka dari itu, maslah ataupun hal-hal yang berhubungan dengan SARA harus ditiadakan demi tercapainya negara Indonesia yang penuh dengan persatuan dan kesatuan.
Indonesia dengna rasa kesatuannya yaitu Indonesia, bukan Bugis, Madura atau sukusuku lainnya. Maka dari itu mari kita nrgara ynag sudah dibangun para pendahulu kita dengan segenap perjuangan baik material maupun fisik, supaya menjadi negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
B. SARAN
Sebaiknya dalam sekolah sekolah banyak diajarkan tentang pedidikan Pancasila teritama tentang Persatuan dan Kesatuan. Karena hal tersebut adalah sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia yang sangat bergam ini agar generasi muda mampu mempertahankan Persatuan dan Kesatuan bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Jamal, D. 1984. Pokok-pokok Bahasa Pancasila. Bandung: Remaja Karya CV Bandung. Kaelan, 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma Yogyakarta Koentjaraningrat, 2000. Pengantar Ilmu Antripologi. Jakarta: Rineka Cipta Margono, dkk. 2002. Pendidikan Pancasila Topik Aktual Kenegaraan dan Kebangsaan. Malang: UM Rukiyati, dkk. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Pres.