Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN By: Wahyu Widyaningsih

ANALISA: Artikel yang ditulis oleh Wahyu Widyaningsih ini membahas mengenai hubungan antara Sistem Informasi dengan dunia pendidikan dimana suatu ide pembangunan informasi pada suatu sekolah akan sangat erat hubungannya dengan konsep dasar sistem pendidikan. Menurut undang-undang, pendidikan dikatakan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Jenjang suatu pendidikan terdiri atas 3 (tiga) klasifikasi yakni pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Dan dari situlah penulis berusaha mendefinisikan konsep atas ide pembangunan sistem informasi pendidikan pada masing-masing jenjang pendidikian tersebut karena tentunya merekan memiliki pendekatan sistem informasi yang berbeda satu sama lain. Tentunya pada masingmasing jenjang juga akan mendapatkan perlakuan yang berbeda pada pengelolaannya. Penulis mengambil sebuah contoh konsep sistem informasi pendidikan pada jenjang pendidikan menengah, dan ada 3 hal penting berdasarkan konsep pada proses pembelajarannya, yakni: 1) Adanya peserta didik yaitu anggota masyarakat yang berusaha mengembangka potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia. 2) Adanya mata pelajaran yang akan dipelajari, dan 3) Adanya pendidik yakni tenaga pengajar yang berkualitas dan memiliki kualifikasi di bidangnya. Ketiga domain diatas memiliki keterkaitan satu sama lain dalam proses pembelajaran karena ketiganya saling terhubung dan memiliki hubungan pada masing-masiing domain berupa irisan domain. Penulis menjelaskannya sebagi berikut: 1) Guru terhadap murid saling terhubung/beririsan pada suatu kegiatan bernama bimbingan atau counseling

2) Hubungan guru dengan mata pelajaran terbentuk karena guru membutuhkan silabus pembelajaran atau garis-garis besar haluan pembelajaran 3) Hubungan siswa dengan mata pelajaran akan membentuk pertemuan karena siswa berkeinginan untuk mengambil rencana pembelajaran pada masing-masing tingkat pembelajaran. 4) Hubungan dari ketiga domain akan bertemu pada saat tatap muka dalam kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan. Domain diatas juga memiliki batas yang menaungi. Dari situ penulis menyimpulkan bahwa pendefinisian suatu ide dapat memunculkan suatu hubungan konsep yang sangat kompleks. Menurut sebuah sumber, di Indonesia ternyata masih banyak sekali yang belum bisa merasakan apa itu pendidikan. Salah satu hal yang menarik adalah ketatnya peraturan pemerintah mengenai standarisasi nilai kelulusan yang setiap tahunnya selalu naik, sebuah ide yang bagus untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, tapi mereka yang duduk di sana tidak menoleh ke belakang apa yang seharusnya dibutuhkan masyarakat. Berangkat dari masalah tersebut ada beberapa hal yang menarik yang perlu dijadikan suatu pertimbangkan, yakni : 1) Metode pelajaran yang berbeda antara di kota dan di desa. 2) Kurangnya pemerataan pendidikan. 3) Banyak kebijakan/aturan pendidikan yang mengalami perubahan yang tidak jelas.
4) Dunia pendidikan sangat tertinggal dibandingkan dengan perkembanan

teknologi informasi dalam perkembangan zaman. 5) Metode pembelajaran yang masih baku. 6) Tidak adanya pertukaran informasi 7) Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan yang berbasis teknologi.
8) Sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan belum

mempunyai kemampuan multi dimensi yang dapat merangsang multi intelensia pelajar.

Penulis terilhami dari beberapa permasalahan di atas dan mengatakan bahwa jika setiap sekolah diberikan fasilitas teknologi komputerisasi, mereka nantinya akan membangun suatu situs web pada masing-masing sekolah. Web tersebut berisi keadaan sekolah baik secara fisik maupun non fisik, sarana dan prasarana saat ini termasuk teknologinya, jumlah guru dan murid sehingga setiap sekolah nantinya bisa bertukar informasi satu sama lainnya. Selanjutnya situs web ini akan ditampung dalam satu server yang terletak di provinsi masing-masing yang terhubung dengan daerahnya. Kemudian seluruh propinsi mengumpulkan situs web sekolah ke lembaga yang telah ditunjuk sehingga terkumpul web nasional. Dari sinilah Link seluruh sekolah yang ada di Indonesia terkumpul menjadi satu, dari sanalah kita bisa bertukar informasi mengenai sekolah masing-masing. Dan penulis menyimpulkan bahwa dari pembahasan mengenai istilah manajemen sistem informasi ini, kita bisa mengetahui aspek-aspek yang diperlukan dalam membangun suatu sistem informasi pendidikan. Dan dari sistem informasi tersebut maka akses terhadap informasi pendidikan secara nasional bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Anda mungkin juga menyukai