TUGAS SPK
DISUSUN OLEH :
MARDENI MIHARDI - 09081002009 M. AGUNG NUR RIZQIE - 09081002022 SALMI HIDAYAH - 09081002036 VIKKI ARIA DINATA - 09081002023 YUANITA PERMATA ADI - 09081002019
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Menggunakan Metode Electre I. Sistem Pengmbil Keputusan Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut : 1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace ) Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah. 2. Tahap Perancangan ( Design Phace ) Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada. 3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace ) Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai. 4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace ) Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan. Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Menurut Keen dan Scoot Morton : Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah masalah semi struktur
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Menggunakan Metode Electre Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan. Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain : 1. Subsistem Manajemen Basis data 2. Subsistem Manajemen Basis Model 3. Subsistem Dialog 1. Subsistem Manajemen Basis Data Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data data yang dibutuhkan oleh Base management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data data yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan. Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan, antara lain : a. Mampu mengkombinasikan sumber sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi data b. Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah c. Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas 2. Subsistem Manajemen Model Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi. Intergrasi model model dalam Sistem Informasi Manajemen yang
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Menggunakan Metode Electre berdasarkan integrasi data data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan. Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain : 1. Mampu menciptakan model model baru dengan cepat dan mudah 2. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai 3. Mampu menghubungkan model model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai 4. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen 3. Subsistem Dialog Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
1. Bahasa Aksi (The Action Language)
Merupakan tindakan tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.
2. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan masukan yang telah dilakukan.
3. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)
Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.
Tugas Kelompok Electre | 4
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Menggunakan Metode Electre I. Metode Electre Menurut Janko dan bernoider (2005:1) ELECTRE (Elimination and Choice Translation Reality) merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep outranking dengan menggunakan perbandingan berpasangan dari alternatif alternatif berdasarkan setiap kriteria yang sesuai. Metode ini digunakan pada kondisi dimana alternatif yang kurang sesuai dengan criteria dieliminasi, dan alternative yang sesuai dapat dihasilkan. Jadi, Electre digunakan untuk kasus yang mempunyai banyak alternative dengan sedikit criteria. Suatu alternatif dikatakan mendominasi alternatif yang lainnya jika satu atau lebih kriterianya melebihi (dibandingankan dengan kriteria dari alternatif yang lain) dan sama dengan kriteria lain yang tersisa (Kusumadewi dkk, 2006). Masalah pemilihan : 1. Electre I tujuan yang mendasari penjelasan dari metode ini agak teori dan pedagogis. Metode ini sangat sederhana dan harus di aplikasikan hanya ketika semua criteria sudah diberi kode pada skala numeric dengan range yang identik Elektre Iv Electre Iv adalah nama resmi yang diciptakan untu menunjukkan electre I dengan veto treshold. Metode ini dilengkapi dengan perbedaan tetapi merupakan alat yang sangat berguna. Alat yang baru membuat kemungkinan menganalisa dan pembuat keputusan lebih mudah menemukan hubungan setiap perbedaan terhadap skala yang heterogen. Yang manapun tipe skalanya, metode ini selalu bisa menyelesaikan kompromi yang terbaik ataupun sub aksi yang harus di analisa oleh pembuat keputusan. Electre IS Hal terbaru dari elctre IS adalah penggunaan criteria semu bahkan criteria yang nyata. Metode ini adalah sebuah ekstensi sebelumnya yang bertujuan mempertingkan perhitungan ganda. Yang utama penggunaan yang mungkin tidak peduli dengan nill dan preferensi nilai ambang kriteria tertentu milik F dan correlatively, dukungan (penguatan) dari efek veto ketika pentingnya corcodant coalition menurun. Kedua corcodant dan kondisi veto berubah. Masalah perangkingan :
Tugas Kelompok Electre | 5
Metode ini merupakan metode electre yang didesain untuk masalah perankingan. Pembentukan prosedur sangat mirip dengan metode electr Iv, yang berarti bahwa prosedur utamanya adalah criteria nyata.
2. Electre III
Metode ini didesain untuk untuk meningkatkan kinerja electre II dan metode ini berhubungan dengan ketidakakuratan, ketidaktepatan, ketidakyakinan terhadap data. Tujuan ini sebenarnya tercapai, dan electre III ini sudah berhasil di aplikasikan selama 2 dekade pada berbagai aplikasi dunia nyata. Hal terbaru dari metode ini adalah pengenalan criteria semu bahkan criteria nyta. Pada electre III hubungan yang diluar batas ditunjukkan sebagai sebuah fuzzy system. Pembuatan hubungan ini membutuhkan pendefinisianterhadap credibility index, dimana sifat credibilitas dari pernyataan a batasan b, aSb; (aSb) menunjukkan index ini. Hal ini mendefinisikan penggunaan kedua index corcodance, c(aSb), dan sebuah index corcodance setiap criteria gj pada F, adalah dj (aSb).
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Menggunakan Metode Electre II. Tahap-tahap ELECTRE Terdapat 10 langkah pada metode electre,cebagai berikut: 1. Normalisasi matrik keputusan Dalam tahap ini semua atribut diubah ke nilai yang comparable. Dapat dilakukan dengan rumus :
Dimana:
Sehingga didapat :
2. Pembobotan matriks yang telah dinormalisasi Dilakukan dengan mengalikan tiap kolom dalam matrik R dengan bobot untuk tiap kriteria yang sesuai, yang mana bobot tersebut ditentukan oleh pengguna. Rumusnya adalah V = W x R .(2)
Dimana W adalah :
Untuk setiap pasang alternative k,l (k,l = 1,2,3,..,m;k l) maka kumpulan kriteria j dibagi menjadi dua subset yaitu concordance dan discordance. Concordance : Ckl = {j, ykl >= ylj } untuk j = 1,2,3,.,n
4. Menghitung matrik concordance dan discordance Untuk menentukan matrik concordance maka dilakukan penjumlahan dari bobot-bobot yang termasuk dalam subset concordance :
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Menggunakan Metode Electre Sehingga matrik discordance yang didapat adalah :
a. Concordance Matrik dominan concordance didapat dengan membandingan nilai tiap-tiap matrik concordance dengan nilai threshold
b. Discordance Dan nilai matrik dominan pada matrik discordance juga didapat dengan bantuan nilai threshold :
6. Menentukan agregate dominance Menentukan matrik agregate dominance dengan mengalikan matrik F dan G. rumusnya sebagai berikut :
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Menggunakan Metode Electre 7. Eliminasi alternative yang less favorable Matrik E/e menunjukan urutan alternative yang memenuhi kriteria. Yaitu bila ekl bernilai 1 maka menunjukan alternatif Ak merupakan pilihan yang lebih baik daripada alternative Al. Note: bila dalam matrik E/e tidak ditemukan nilai 1. Artinya semua alternative saling mendominasi. Dan pengambilan keputusan dilakukan dengan mengambil nilai dari matrik V (matrik normalized).
III. Contoh kasus SPK menggunakan metode Electre Pada kasus yang kami pilih untuk metode ini ialah Pemilihan Laptop acer. Dimana terdapat beberapa kriteria yang menjadi penentu dalam pemilihan laptop. Yaitu:
Tugas Kelompok Electre | 10
Beberapa jenis laptop yang kami pilih sebagai alternative yang diinginkan terdiri dari lima item, yaitu:
Toshiba L510 (A1) ACER 4740-G (A2) ACER 4736 (A3) ACER 4735 (A4) COMPAQ V 3000 TU (A5)
Untuk mempermudah pengguna dalam pemberian nilai untuk setiap criteria pada alternative kami memberikan pengelompokan untuk setiap criteria, sebagai berikut:
11
C1
C2
C3
C4
C5
A1(Toshiba L510) A2(ACER 4740-G) A3(ACER 4736) A4(ACER 4735) A5(CompaQ V300TU)
2 2 2 2 2 4.4721359
2 3 2 2 2
2 3 1 2 1 4.35889
2 3 2 2 1 4.69041 6
3 2 2 2 2
x(bar)
Untuk memulai penghitungan kita dapat mengikuti langkah 1-10 electre Normalisasi matrik keputusan MATRIK R A1 A2 A3 A4 A5 C1 C2 C3 C4 C5 0.447213 0.4 0.45883 0.42640 0.6 6 0.447213 6 0.447213 6 0.447213 6 0.447213 6 0.6 0.4 0.4 0.4 1 0.68824 7 0.22941 6 0.45883 1 0.22941 6 1 0.63960 2 0.42640 1 0.42640 1 0.21320 1 0.4 0.4 0.4 0.4
Pembobotan pada matrik yang telah di normalisasi MATRIK V A1 A2 C1 C2 C3 C4 C5 1.3416407 1.6 1.37649 1.27920 1.8 9 1.3416407 9 2.4 4 2.06474 2 4 1.91880 6
12
1.2
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Menggunakan Metode Electre A3 A4 A5 1.3416407 9 1.3416407 9 1.3416407 9
Menentukan Concordance Set dan Discordance Set
C12 C13 C14 C15 C21 C23 C24 C25 C31 C32 C34 C35 C41 C42 C43 C45 C51 C52 C53 C54 D1 2 D1 3 D1 4 D1 5 D2
{1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1 {1
5} 2 2 2 2 2 2 2 2 5} 2 2 2 5} 2 2 2} 5} 2 2
3 3 3 3 3 3 3 4} 4 3 3 3 3
4 4 4 4} 4 4 4
5} 5} 5}
5} 5} 5}
5} 4 4} 4 4
5}
5} 5}
3 5}
5}
{ { { { {
2 } } } 5
13
Matriks concordance
14
Matriks Discordance
0.75 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 -
Menentukan nilai threshold c c = 6+15+15+15+10+15+15+15+7+6+12+15+10+6+15+15+3+6+11+8 5*(5-1) c = 11, sehingga matriks dominan concordance
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 -
Menentukan nilai threshold d d = 1+0+0+0+0.755+0+0+0+1+1+1+0+1+1+0+0+1+1+1+1 5*(5-1) d = 0.538, sehingga matrik dominan discordance
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 -
Menentukan agregate dominance Menentukan matrik agregate dominance dengan mengalikan matrik F dan G. rumusnya sebagai berikut :
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 15
Eliminasi alternative yang less favorable Sehingga dapat disimpulkan bahwa A3 mendominasi A4 dan A5 mendominasi A3 sehingga laptop CompaQ lebih mmendominasi alternative yang lain.
16
DAFTAR PUSTAKA
Kusumadewi S, Hartati S, Harjoko A, dan Wardoyo R, (2006). Fuzzy multi-attribute decision making (Fuzzy MADM) Sri Kusumadewi...et.al Yogyakarta:Graha Ilmu. Agung Alit Karna Jaya Anak dan Gede Arya Utama I,(2008).Sistem Pemdukung Keputisan Pemilihan Sepeda Motor Honda Berbasis Web.volume 12 Jose Figueira, Vincent Mousseau, Bernard Roy. electre methods.
17