Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Zeolit merupakan salah satu mineral yang banyak terkandung di bumi Indonesia yang pemanfaatannya belum maksimal. Zeolit adalah senyawa alumino-silikat terhidrasi yang memiliki kerangka struktur tiga dimensi unik, mikroporous, dan merupakan padatan kristalin dengan kandungan utama silikon, aluminium, dan oksigen serta mengikat sejumlah tertentu molekul air di dalam porinya yang berperan penting terhadap penyaringan molekul. Karena sifat unik dari zeolit, maka zeolit banyak digunakan untuk berbagai aplikasi di industri diantaranya zeolit digunakan di industri minyak bumi sebagai cracking, di industri deterjen sebagai penukar ion, pelunak air sadah dan di industri pemurnian air, serta berbagai aplikasi lain. Zeolit yang diperoleh dari alam umumnya mempunyai ukuran pori sebesar 20 , sehingga kemampuan adsorpsinya rendah terhadap molekul yang berukuran besar. Di Indonesia, jumlah zeolit sangat melimpah dan tersebar di berbagai daerah baik di pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Pemanfaatan zeolit Indonesia untuk penggunaan secara langsung belum dapat dilakukan secara maksimal, karena zeolit Indonesia banyak mengandung campuran (impurities) sehingga perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk menghilangkan atau memisahkannya dari kotoran-kotoran.
1

Mengingat begitu pentingnya peranan zeolit dalam kehidupan, maka perlu dilakukan usaha untuk mendapatkan zeolit dengan daya guna yang lebih dibanding zeolit alam (Sutarti & Rachmawati,1994) Salah satu cara untuk meningkatkan daya guna zeolit alam (ZA) melalui peningkatan kereaktifan yaitu dengan memodifikasi permukaan zeolit alam. Cara untuk memodifikasi permukaan zeolit alam antara lain dengan dealuminasi (Skeels, and Breck, 1984) dan interaksi dengan surfaktan (Bowman, 1995; Haggerty, 1994). Di Indonesia, deposit zeolit alam cukup besar dan kemurniannya cukup tinggi. Daerah-daerah yang mempunyai tambang zeolit di antaranya adalah Lampung Selatan, Bayah, Cikembar, Cipatujah, Jawa Barat Nangapada, Kabupaten Ende NTT, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Gunung Kidul. Konsentrasi silika dalam zeolit alam sekitar 60%, sedangkan pemanfaatannya masih terbatas untuk pengolahan air, pertanian, bahan tambahan pada pakan hewan, sebagai bahan imbuh pada tanah dan kompos, sebagai pembawa herbisida dan pestisida, dan sebagai media tanam. Pengembangan metode baru sebagai sarana untuk mendapatkan zeolit yang lebih reaktif dan memiliki kemurnian yang tinggi merupakan salah satu tujuan para peneliti. Untuk mewujudkan hal tersebut para ilmuan mulai melakukan percobaan mengenai zeolit sintesis, yang diharapkan lebih efektif

dibandingkan zeolit alam yang keberadaanya semakin berkurang.

I.2 Rumusan masalah

Semakin berkurangnya kandungan zeolit alam di dunia, menjadi sebab utama para ilmuan melakukan penelitian untuk menemukan material baru yang dapat menggantikan peranan dari zeolit alam. Ini dibuktikan dengan adanya pembuatan zeolit secara manual atau yang dikenal dengan zeolit sintesis. Dengan zeolit sintesis ini diharapkan memiliki kereaktifan yang sangat tinggi. Untuk itu perlu dilakukan analisa tentang kondisi optimum yang diperlukan untuk mendapatkan zeolit sintesis yang lebih reaktif. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara memodifikasi zeolit. Untuk mengetahui bagaimana mendapatkan zeolit yang reaktif dan bagaimana sintesis zeolit,serta mengetahui karakterisasi zeolit, penulis mencoba memaparkannya dalam makalah ini.

I.3 Tujuan makalah Adapun tujuan dari disusunnya makalah ini antara lain adalah : 1. Adanya pemahaman tentang zeolit sebagai smart material. 2. Memahami kriteria zeolit yang efektif dan juga kondisi optimum dalam sintesis zeolit. 3. Mengetahui aplikasi dari zeolit.

Anda mungkin juga menyukai