Anda di halaman 1dari 2

Tulisan tentang mikropipet telah dibahas dalam Mengenal Mikropipet.

Namun akan lebih baik lagi jika kita sedikit mengingat kembali, sebelum membahas bagaimana cara menggunakan alat ini. Mikropipet bermerk Gilson seringkali dipilih dan digunakan di laboratorium biologi. Ada 4 macamnya, yaitu: P2, P20, P200, dan P1000. Tulisan tersebut biasanya terletak pada pangkal (kepala mikropipet). Angka 2, 20, dan seterusnya merupakan petunjuk volume maksimal yang bisa digunakan oleh mikropipet yang bersangkutan. P2 untuk memipet larutan dengan volume antara 0.2 - 2 ul; P20 untuk memipet larutan dengan volume antara 2 - 20 ul; P200 untuk memipet larutan dengan volume antara 20 200 ul; dan P1000 untuk memipet larutan dengan volume antara 100 1000 ul. Karena alat ini tergolong lumayan mahal, maka mengikuti petunjuk penggunaan adalah sebuah keniscayaan. Jangan menggunakan mikropipet untuk memipet larutan dengan volume yang berada diluar jangkauannya. Misalnya, menggunakan P200 untuk memipet larutan sebanyak 10 ul (volume terlalu kecil) atau larutan sebanyak 250 ul (volume terlalu tinggi). Hal ini bisa menyebabkan ketidakakuratan pengukuran serta bisa merusakkan mesin dalam mikropipet itu sendiri. Mengatur Volume. Masing-masing mikropipet dilengkapi pengaturan volume (tiga angka) yang terletak di bagian tengah (badan) pipet. Untuk setting, kita bisa memutar-mutar bagian pengatur atau kepala pipet. Meski demikian, volume yang ditunjukkan tiga angka tersebut akan beda untuk masing-masing mikropipet. Sebagai contoh, angka menunjukkan 152 pada P2, P20, dan P200. Untuk P2, volume larutan yang akan dipipet sebanyak 1.52 ul; untuk P20, volume larutan adalah 15.2 ul; dan untuk P200, volume larutan adalah 152 ul. Untuk P1000, jika angka menunjukkan 052, maka volume yang dimaksud adalah 520 ul. Karena pada P1000, angka 100 merupakan angka maksimal volume, atau = 1000 ul = 1 ml. Pipet Tip. Tip merupakan pelengkap (pasangan) mikropipet yang diletakkan pada ujung pipet. P20 dan P200 menggunakan tip yang sama (yellow tip), sedangkan P1000 menggunakan tip yang lebih besar dan lebih panjang (blue tip). Ada juga yang disebut filter tip, yaitu tip yang dilengkapi filter dengan tujuan untuk mencegah kontaminasi. Tip jenis ini seringkali digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan RNA, seperti ekstraksi/ isolasi RNA, in situ hybridization, dan lain-lain. Cara Menggunakan Mikropipet. Pegang mikropipet dengan genggaman menyerupai petinju (seperti mau meninju orang), dengan ibu jari berada di bagian pengatur volume. Tambahkan tip pada ujung pipet dengan cara menekan tip yang berada dalam kotak tip. Lihat dan pelajari kekuatan tekanan dengan cara melihat ujung tip. Untuk memipet larutan, pengaturan berada di tombol bagian atas. Tekanlah tombol sampai berhenti secara alami. Sebagai contoh dengan menggunakan P20, jarak tekanan untuk memipet 2 ul larutan akan lebih dekat dibanding memipet 20 ul. Jadi singkatnya untuk menggunakan mikropipet yaitu: tekan tombol sampai berhenti, tahan, masukkan ujung tip (kira-kira 2 mm) ke dalam larutan yang akan diambil, dan lepaskan tekanan secara perlahan. Hal ini penting, terlebih untuk mengambil larutan yang memiliki tingkat kekentalan (viscosity) tinggi. Setelah itu, masukkan larutan yang telah diambil ke dalam wadah yang baru. Perlahan tekanlah tombol untuk mengeluarkan larutan dari pipet. Setelah semua larutan keluar, lepaskanlah tekanan perlahan. Untuk memipet larutan yang sangat sedikit (kurang dari 10 ul atau kurang dari satu tetes), maka tempelkanlah terlebih dahulu ujung tip pada dinding wadah yang baru. Setelah semua selesai, lepaskan tip dari mikropipet dengan cara menekan tombol pembuang (yang berada di bagian belakang), dan buang pada wadah khusus sampah tip. Perlu diingat, gantilah tip jika menyentuh benda-benda lain sebelum memipet cairan yang dimaksud.

Beberapa Hal Yang Perlu Dihindari. Antara lain: 1. Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi. 2. Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan merusakkan pipet. 3. Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga jangan terlalu lemah, karena tip bisa jatuh. 4. Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi penghentian normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan. 5. Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba. Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidakakuratan ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan terkontrol. 6. Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tip masih terendam dalam larutan. 7. Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya. Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi. Panjang juga nih artikel, untuk lebih jelasnya ikuti tayangan berikut. Dan saya ucapkan terima kasih kepada University of Leicester yang telah membuat video ini.

Anda mungkin juga menyukai