Anda di halaman 1dari 8

Komponen kamera digital

[sunting] Sensor kamera


Sensor kamera adalah sensor penangkap gambar yang dikenal juga sebagai CCD (Charged Coupled Device) dan CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) yang terdiri dari jutaan piksel lebih. Sensor ini berbentuk chip yang terletak tepat di belakang lensa. Semakin banyak pixel yang ditangkap, semakin detail gambar yang dihasilkan.

[sunting] Layar LCD


Layar LCD (LCD display) adalah layar kecil pada kamera digital yang bermanfaat untuk melihat seperti apa bidikan yang ditangkap oleh sensor CCD. Hasil yang ditunjukkan pada layar LCD lebih akurat dibandingkan hasil yang diperkirakan dalam kamera konvensional yang sering berbeda. Layar LCD juga bisa membantu untuk melihat hasil foto secara instan setelah gambar diambil, hal ini memudahkan untuk mengkoreksi langsung hasil foto untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

[sunting] Media penyimpanan


Salah satu komponen yang sangat berperan adalah media penyimpanan. Media ini dapat berupa compact flash, memory stick, dan sebagainya. Pada umumnya media penyimpanan memiliki kapasitas penyimpanan gambar dalam jumlah besar sesuai dengan kapasitas memori yang dimiliki. Kapasitas gambar pada setiap media juga ditentukan dengan kapasitas resolusi dari masing-masing gambar yang dihasilkan. Semakin tinggi resolusi CCD, semakin besar ukuran ruang untuk menyimpan berkas yang dibutuhkan dalam media penyimpan.

[sunting] Jenis kamera digital


Pada dasarnya kamera digital dapat dikategorikan dalam 2 jenis. 1. Kamera saku digital (digital pocket camera) 2. Kamera digital SLR (Digital Single Lens Reflect (SLR) Camera)

[sunting] Referensi

Wahana Komputer: Pemanfaatan Kamera Digital dan Pengolahan Imagenya, 2005. Penerbit Andi.

R. Amien Nugroho, Kamus Fotografi.

Kamera digital bisa memiliki banyak fungsi dan alat yang sama dapat menyimpan foto, gambar video, ataupun rekaman suara.

[sunting] Klasifikasi
Kamera digital dapat dibagi menjadi beberapa grup:

[sunting] Kamera video

Kamera video profesional seperti yang digunakan dalam pembuatan acara televisi dan film. Biasanya alat ini memiliki beberapa sensor gambar (satu untuk setiap warna) untuk meningkatkan resolusi dan gamut warna. Camcorder digunakan para amatir. Ini merupakan gabungan antara kamera dan VCR untuk menciptakan unit produksi yang sudah terintegrasi. Mereka biasanya termasuk mikrofon dan LCD kecil.

[sunting] Kamera diam


Kamera diam digital (bahasa Inggris: digital still camera)adalah kamera yang digunakan untuk menangkap gambar diam. Biasanya golongan ini dibagi lagi menjadi tiga kelompok:

Kamera digital kompak atau kamera saku: Ini merupakan kamera digital yang paling umum, dan paling mudah digunakan, karena fungsinya yang serba otomatis, dengan bentuk yang kecil dan mudah dibawa. Rata-rata kamera jenis ini, pada zaman sekarang, juga sudah dilengkapi fitur-fitur seperti kamera SLR atau prosumer, dan sudah bisa digunakan untuk zoom (jarak jauh) maupun makro (jarak dekat). Kamera digital prosumer: Merupakan kamera digital kelas menengah dengan fungsi yang hampir menyerupai SLR, biasanya bentuknya sudah mirip SLR, namun dengan berat lebih ringan dan lebih kecil. Kamera jenis ini, lensanya tidak bisa diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan, namun sudah dilengkapi dengan lensa tetap seperti fungsi zoom yang lebih jauh dibanding kamera saku (sampai di atas 10x), foto makro, dll. SLR digital biasanya memiliki sensor sembilan kali lebih besar dari kamera digital standar[rujukan?], dan ditujukan untuk para fotografer profesional dan pehobi serius. Lensa kamera SLR dapat diganti-ganti sesuai keperluan. Biasanya, produsen sudah menawarkan lensa standar (lensa kit), namun berbagai jenis lensa juga dijual secara terpisah, sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial. Kamera jenis SLR masih terbagi dari dua jenis, yakni SLR untuk sekedar hobi, atau SLR untuk pemakaian profesional murni yang tentunya kualitas hasil di atas kamera SLR hobi, tentunya tingkat harganya juga berbeda. Untuk kelas kamera SLR sendiri, menurut tingkat kualitas dan harganya juga sangat beragam. Termurah,

berkisar 5-6 juta, kemudian puluhan juta, bahkan sampai ratusan juta rupiah seperti kamera merk Hasselblad.

[sunting] Webcam

Webcam adalah kamera digital yang dikoneksikan ke komputer, digunakan untuk telekonferensi video atau tujuan lain. Webcam dapat menangkap gambar video gerak-penuh, dan beberapa model termasuk mikrofon dan kemampuan zoom.

[sunting] Konektivitas
Kebanyakan digital kamera dihubungkan ke komputer melalui USB, meskipun ada beberapa yang menggunakan firewire.

[sunting] Integrasi
Beberapa alat, seperti telepon genggam dan PDA memiliki kamera digital yang terpasang.

[sunting] Media Penyimpanan


Kamera digital menyimpan data menggunakan sebuah kartu memori. Sampai sekarang ada 43 tipe kartu memori, yang paling terkenal biasanya di kenal dengan sebutan CF (Compact Flash) dan juga SD (Kartu Secure Digital) yang merupakan generasi lebih baru dari MMC atau MultiMediaCard. File yang tersimpan bisa bermacam tipe, bisa JPEG, GIF, TIFF, dsb. Biasanya jenis gambar yang di simpan di kamera digital dihitung berdasarkan jumlah pixel.
Kamera Compact ** Kamera ini adalah jenis paling kecil, dengan bentuknya yang tipis, performa cepat, dan fleksibel. Hasil gambar dan fiturnya terbatas, namun biasanya menawarkan LCD, optik dan performa cukup baik. Kamera jenis ini tak memiliki karakteristik performa dan fitur profesional, namun pas untuk dimasukkan ke dalam saku atau tas. Biasanya, kamera ini cocok untuk pemula (Anyaran). Kebanyakan kamera compact menawarkan harga murah, tetapi anda harus teliti menyimak fiturnya. Umumnya kisaran harga pada US$ 150-250 dan kualitas resolusi 3-4MP. Anda akan menjumpai optikal zoom dan digital zoom masing-masing sekitar 3x atau 4x. Pada perkembangannya, ada pula kamera kelas compact yang harganya lebih mahal, hingga US$400. Ini disebabkan produsen melihat kebutuhan yang besar dikalangan pengguna awam untuk berkreasi dengan banyak fitur, sehingga fitur kamera compact semakin sesak. Akibatnya harga pun melambung. Tak heran, ada pula kamera compact yang menembus

resolusi 7MP. Anda akan menjumpai banyak merek pada kelas ini, sehingga anda patut untuk lebih cermat. ** Kamera Ultracompact ** Kamera ini lebih kecil dari telapak tangan anda, dan cukup seksi untuk dipamerkan ke rekan lainnya. Masukkan saja ke dalam jaket, dan tak ada yang tahu kalau anda sedang membawanya. Pengorbanannya adalah performa, fitur, dan kualitas gambar. Jika anda menomorsatukan penampilan, gadget ultracompact ini jawabannya. Dengan fokus semacam ini, tak heran jika performa serta fiturnya tak mampu menandingi kamera compact. Kuantitas megapiksel juga sama dengan compact. ** Kamera Profesional ** Kamera ini memiliki kemampuan dan kehandalan di atas kamera compact. Jenis ini menawarkan kontrol yang lebih akurat, lensa yang lebih baik, dan fitur yang lebih beragam. Yang paling penting, anda akan memperoleh hasil foto lebih baik dan cocok pencetakan berukuran besar. Produk jenis ini menawarkan setting manual untuk mengendalikan shutter speed, f-stop, white balance, histogram, dan kontrol lainnya, seperti kompensasi exposure dan bracketing, namun tak sekompleks Digital SLR. ** Superzoom ** Memiliki lensa zoom 10x atau lebih, adalah bagian dari jenis kamera yang digemari pengguna yang antusias dengan fotografi. Lensanya yang besar menempatkannya ke dalam kategori full-size, tetapi harganya berada diantara kamera compact dan profesional. Kamera ini memiliki fitur high end dan penggunanya sering menyukai setting otomatis. Biasanya terdapat fitur image stabilization untuk menghilangkan efek akibat goncangan. ** Digital SLR ** Merupakan jenis kamera yang digemari oleh pengguna profesional atau fotografer amatir yang haus ilmu. Kamera ini mengusung fitur yang sangat kaya. Sebut saja viewfinder TTL reflex, lensa yang dapat diganti dengan lensa lain, kontrol total pada warna dan exposure, serta beragam aksesoris lainnya. Disamping fitur pro dan fungsinya, D-SLR menawarkan performa yang sama dengan kamera film 35mm. Yang paling penting, produk ini dapat menghasilkan kualitas gambar yang paling bagus daripada yang lainnya. D-SLR biasanya juga memiliki setting otomatis, namun agar setimpal dengan uang yang dibayarkan, anda pun harus rajin memanfaatkan berbagai fitur tingkat lanjut, seperti kontrol manual. Sumber: Bonus PC Magazine Feb 2006

Dengan kamera digital kita dapat memotret apapun yang kita mau,kemajuan teknologi sekarang telah membawa kamera digital terus mengalami perkembangan resolusi,kamera digital yang beredar dipasaran berkisar 4 hingga 6 Megapixel bahkan lebih.Dengan 6 megapixel gambar yang akan kita potret akan semakin bagus.Tetapi biarpun kita memiliki kamera 6 megapixel ataupun diatas 6 megapixel tetapi jika tidak tidak tau cara

memotret dengan benar sama saja.Untuk itu saya akan memberikan tips-tips dasar sehingga kamera anda dapat bekerja secara maksimal. 1.Flash Otomatis Maksudnya disini adalah lampu flash kamera,dimana lampu flash kamera dirancang untuk pemotretan diruang yang kurang cahaya,sehingga dengan flash kualitas gambar akan menjadi maksimal.Namun sebaiknya hindarinya penggunaan lampu flash karena membuat pencahayaan gambar menjadi kurang natural,sehingga gambarnya tidak seindah dengan aslinya,jadi lampu flash kamera anda diset otomatis saja,sehingga hanya menyala pada saat cahaya kurang. 2.Efek mata merah Mata merah disini bukan gambar yang didalam foto kita kurang tidur tetapi karena sambaran lampu kilat yang sejajar dengan arah lensa.Beberapa kamera dilengkapi flash dengan fasilitas anti red eye,dengannya sebelum flash menyala penuh,kamera menyalakan flash pembuka yang bertujuan untuk iris mata simodel tertutup.tapi tidak usah khawatir anda tidak usa buru-buru mengganti kamera,karena sekarang sudah banyak aplikasi kamera digital yang dapat menghilangkan efek mata merah,contohnya saja software acdsee,atau jika anda mau yang freeware silakan anda kunjungin web ini www.10soft.com nama softwarenya adalah S10Redeyes 2.0 3.Area Putih Kamera mengubah terang warna salju atau benda putih lainnya menjadi kelabu,kita dapat mengatasinya dengan cara mengatur kembali kompensasi EV [kompensasi pencahayaan].jika kamera anda memiliki fasilitas ini naikkan kompensasi EV antara 0.71 EV.Sehingga kamera akan menangkap gambar menjadi terang dan akan membuat seragam berwarna putih menjadi sangat terang. 4.Foto Ukuran Kecil Ada dua cara untuk membuat file menjadi kecil.Jangan kurangi dimensi(panjag&lebar)gambar karena akan menurunkan jumlah pixel.Dimensi gambar yang kecil juga kurang baik untuk dicetak dalam ukuran besar,jadi gunakan ukuran foto maksimal,kurangin saja kualitas gambarnya.Penurunan mutu ini hanya menyusutkan kekayaan warna gambar,tetapi foto masih kelihatan lebih bagus. 5.Reaksi Lambat Olahraga,binatang,anak kecil merupakan objek foto yang rada susah diabadikan.Anda mesti mengimbangin kecepatan gerak mereka,salah-salah jika tidak pas maka objek foto tidak sesuai dengan komposisi.Ini terjadinya karena adanya shutter log (jeda antara penekanan tombol dan perekaman gambar).Untuk itu tempatkan diri anda pada posisi yang tepat kemudian bidik sasaran,lantas tekan setengah tombol untuk mengunci

fokus,sekarang tunggu momen yang tepat dan tekan penuh tombol seraya mengikuti perkembangan objek. 6.Latar Belakang Ketika memotret wajah perhatikan latar belakangnya,hindari latar belakang yang berwarna-warni atau gambar yang semerawut,yang menyebabkan foto wajah kurang menonjol,bisa jadi justru latar belakang yang menjadi menonjol,jadi berusahalah untuk menghindarinya. 7.Foto Berdimensi Potret diri(portrait),yang difoto dengan cara biasa,umumnya kurang menampakan dimensi yang kuat dan terasa datar-datar saja,ketika anda mendekati hidung sang model,gambar hidung malah menjadi besar dari proporsi wajah yang seharusnya.Mundurlah dan aktifkan zoom dan bidiklah wajah hingga memenuhi frame. 8.Jari di Lensa Jangan lupa sebelum memotret dibuka dulu tu penutup lensa,jika tidak jangan harap bisa memotret,tetapi meskipun jari anda tertutup lensa,tapi masih bisa memotret..ini terjadi pada kamera saku yang berukuran kecil ,anda bertangan besar bakal susah memegangnya,peganglah kamera dengan dua tangan tangan kiri mencengkram tustel dari atas dan bawah,bukan depan dan belakang. 9.Ekspresi Wajah Agar foto wajah disiang hari tak mengandung bayangan gelap, hadapkan muka model kearah datangnya cahaya,masalahnya sinar matahari cenderung membuat silau model,bisa jadi mata model menjadi menyempit solusinya pergilah ketempat yang agak teduh dan arahkan pandangan model ketempat itu,warna foto bakal lebih bagus ketimbanh sebelumnya. 10.Jarak Terlalu Jauh Inilah yang sering dialami fotografer amatir;objek terlalu kecil kamera dibidik terlalu jauh,padahal mata manusia pilih kasih.objek mata kurang menonjol akan tampak biasa saja,karenanya pakailah perbesaran optikal pada lensa bidiklah hanya pada objek yang paling menarik.Latihlah diri anda dengan mengamati semua bagian dalam bingkai bidikan andasecara cermat,jangan hanya melihat objek utama saja. 11.Warna Kalem Potret wajah diruang terbuka kerap menghasilkan warna foto memucat.Apalagi jika anda memotret dari bawah pohon yang berlimpah cahaya.Konfigurasi White Balance menormalkan warna itu,sayangnya kemampuan white balance terbatas.Ganti setelan

white balance menjadi Cloudy agar gambar tampak menjadi lebih inda.Ketika memotret diarea bayangan,menyetel white balance menjadi shade membuat langit menjadi biru. 12.Sensor Kotor Ini masalah klasik yang sering ditemukan pada kamera DSLR sehingga muncul titik-titik kecil berwarna hitam akibat debu yang menempel pada sensor kamera.Kamera saku tak mengalami ini karena lensa dan sensornya dirakit rekat dan tertutup oleh casing yang rapat. Kotoran tadi bisa dibersihkan dengan cara 1.Lewat program gambar digital,misalnya adobe photoshop 2.Gantilah lensa jika memang diperlukan 3.Membawa ketempat servis kamera agar hasil pembersihannya maksimal Sumber Komputer Aktif Edisi 141 Teknik-teknik dasar pemotretan adalah suatu hal yang harus dikuasai agar dapat menghasilkan foto yang baik. Kriteria foto yang baik sebenarnya berbeda-beda bagi setiap orang, namun ada sebuah kesamaan pendapat yang dapat dijadikan acuan. Foto yang baik memiliki ketajaman gambar (fokus) dan pencahayaan (eksposure) yang tepat. A. FOKUS Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek yang semula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto dikatakan fokus bila objek terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang tegas (tidak kabur). Pada ring fokus, terdapat angka-angka yang menunjukkan jarak (dalam meter atau feet) objek dengan lensa. B. EKSPOSURE Hal paling penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pemotretan adalah unsur pencahayaan. Pencahayaan adalah proses dicahayainya film yang ada dikamera. Dalam hal ini, cahaya yang diterima objek harus cukup sehingga dapat terekam dalam film. Proses pencahayaan (exposure) menyangkut perpaduan beberapa hal, yaitu besarnya bukaan diafragma, kecepatan rana dan kepekaan film (ISO). Ketiga hal tersebut menentukan keberhasilan fotografer dalam mendapatkan film yang tercahayai normal, yaitu cahaya yang masuk ke film sesuai dengan yang dibutuhkan objek, tidak kelebihan cahaya (over exposed) atau kekurangan cahaya (under exposed). Bukaan Diafragma (apperture) Diafragma berfungsi sebagai jendela pada lensa yang mengendalikan sedikit atau banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar bukaan diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada lensa : 1,4 ; 2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; dst. Penulisan diafragma ialah f/1,4 atau f/22. Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan diafragma pada lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan intensitas cahaya yang masuk.

Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah berbanding terbalik. Semakin besar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma, sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya, semakin kecil f/angka semakin lebar bukaan diafragmanya sehingga cahaya yang masuk semakin banyak. Kecepatan Rana (shutter speed) Kecepatan rana ialah cepat atau lambatnya rana bekerja membuka lalu menutup kembali. Shutter speed mengendalikan lama cahaya mengenai film. Cara kerja rana seperti jendela. Rana berada di depan bidang film dan selalu tertutup jika shutter release tidak ditekan, untuk melindungi bidang film dari cahaya. Saat shutter release ditekan, maka rana aka membuka dan menutup kembali sehingga cahaya dapat masuk dan menyinari film. Ukuran kecepatan rana dihitung dalam satuan per detik, yaitu: 1 ; 2 ; 4 ; 8 ; 15 ; 30 ; 60 ; 125 ; 250 ; 500 ; 1000 ; 2000 ; dan B. .Angka 1 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/1 detik. Angka 2000 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/2000 detik, dst. B (Bulb) berarti kecepatan tanpa batas waktu (rana membuka selama shutter release ditekan) Hubungan antara angka dengan kecepatan rana membuka menutup ialah berbanding lurus. Semakin besar angkanya berarti semakin cepat rana membuka dan menutup, maka semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin kecil angkanya, berarti semakin lambat rana membuka dan menutup, maka semakin banyak cahaya yang masuk Kepekaan Film (ISO) Makin kecil satuan film (semakin rendah ISO), maka film kurang peka cahaya sehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka film semakin peka cahaya sehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut. Misal, ASA 100 lebih banyak membutuhkan cahaya daripada ASA 400.

Anda mungkin juga menyukai