Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN LENGKAP PRAKTEK TEKNIK PENGATURAN Hari/Tanggal Nama/NIM Kelompok I. JUDUL PERCOBAAN : Kamis / 25 Maret 2004 : 1.

Anto Palawa / 005504017 2. Jeni / 015504025 : I (satu)

Pengereman DC Motor Induksi 3 Fasa


II. TUJUAN PERCOBAAN Setelah mengikuti praktek, diharapkan mahasiswa dapat: a. Membuat gambar rangkaian yaitu rangkaian kontrol, rangkaian daya dan rangkaian pelaksanaan b. Membaca gambar rangkaian c. Menganalisa cara kerja rangkaian d. Mempraktekkan rangkaian percobaan pada papan percobaan e. Mengambil kesimpulan dari hasil percobaan I. TEORI DASAR Pengereman (breaking) pada suatu motor listrik ditujukan untuk mempercepat motor berhenti. Ada dua cara pengereman yang dapat dilaksanakan pada motor listrik yaitu: f. pengereman yang dapat dilakukan di dalam motor lisrik itu sendiri yang dikenal sebagai internal breaking g. pengereman yang dapat dilakukan di luar motor yang disebut eksternal breaking. Pengereman dinamik adalah suatu cara pengereman dengan pemberian arus DC pada belitan stator setelah motor berhenti. Oleh sebab itu pengereman dengan cara ini disebut DC injection break. Pengereman dengan cara ini tidak memerlukan perawatan yang rumit seperti halnya dengan cara pengereman mekanik yang memerlukan perawatan yang regular, hanya yang perlu diperhatikan dalam sistem

pengereman ini adalah bagaimana mengatur besar arus DC yang disuplai ke rangkaian stator agar supaya melebihi batas kemampuan kumparan. Pengereman dengan sistem ini tidak perlu memodifikasi motor atau penggerak mekanik sehingga sangat mudah dalam pemasangan serta penggunannya Cara pengereman dinamik ini banyak digunakan untuk mesinmesin kerja kayu, mesin perkakas, mesin tekstil, mesin pengolah bahan makanan, dan sebagainya. II. ALAT DAN BAHAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 13 14 Alat dan Bahan Tang kombinasi Tang potong Obeng +, Tespen Megger Avometer Tang ampere Magnet Kontaktor NFB TOR Push Button Lampu indicator Dioda cuprox Timer Trafo CT Motor 3 Kabel Spesifikasi SK-21, 32 A,220 V NF50-CS, 40 A, 600 V TH-K20KP, 15 A, 600 VAC 0,2 21 HP 40 H3BA 8,5 ,220/240 V 10 A 220/380 V P = 1 Hp, M 30 NYY 1,5 mm2 Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 3 buah 2 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah secukupnya

III. GAMBAR RANGKAIAN (terlampir) h. Rangkaian kontrol i. Rangkaian daya j. Rangkaian pelaksanaan V. LANGKAH KERJA k. Membuat gambar rangkaian l. Menyiapkan alat dan bahan pada papan percobaan untuk memudahkan dalam merangkai m. Mengatur posisi bahan pada papan percobaan sesuai dengan rangkaian n. Merangkai bahanbahan pada papan percobaan sesuai dengan gambar rangkaian pelaksanaan

o. Merangkai rangkaian kontrol terlebih dahulu setelah itu dilanjutkan dengan merangkai rangkaian daya p. Setelah selesai membuat rangkaian, sebelum disambung dengan suplai tegangan, terlebih dahulu diperiksa dengan avometer. q. Mengambil kesimpulan dari hasil percobaan r. Membuat laporan sementara dan laporan lengkap IV. ANALISA RANGKAIAN s. Rangkaian Kontrol Pada input rangkaian disuplai tegangan 220 V kemudian tombol ON 1 ditekan maka kontaktor C akan bekerja dan menarik kontakkontaknya dan lampu L1 menyala, dan pada saat tombol ON 2 ditekan maka kontaktor C1 akan bekerja dan menarik kontakkontaknya, sehingga kontaktor C yang dihubung seri dengan NC C1 akan mati bersamaan dengan itu lampu L2 menyala demikian pula timer akan bekerja sesuai dengan seting waktu yang ditentukan maka kontak TDO timer akan terbuka sehingga arus yang mengalir ke kontaktor C1, timer dan lampu L2 akan padam rangkaian berhenti beroperasi. t. Rangkaian Daya Input rangkaian utama dihubungkan dengan sumber tegangan dan posisi NFB dalam keadaan ON arus akan mengalir ke kontaktor C pada saat tombol ON 1 ditekan maka kontaktor C akan bekerja dan lampu L1 akan menyala sehingga motor pun akan berputar karena adanya arus yang mengalir ke motor. Jika tombol ON 2 ditekan maka kontaktor C1 akan bekerja dan lampu L2 menyala, sehingga kontaktor C akan mati dan lampu L1 ikut padam serta kontak NO C1 akan terhubung dan mengunci arus yang masuk ke motor dan mengerem motor secara otomatis dan setelah beberapa saat timer bekerja dan memutuskan rangkaian secara keseluruhan sehingga lampu L2 ikut padam VIII. HASIL PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN 1. Tahanan isolasi rangkaian daya d. Fasa R-O = 2000 M.Ohm e. Fasa S-O = 2000 M.Ohm a. Fasa R-S = 2000 M.Ohm b. Fasa S-T = 2000 M.Ohm

c. Fasa T-R = 2000 M.Ohm 2. a. c. 3. Jenis motor Motor 3 P = 1 HP 380 V 4. Fasa R-S = 380 Volt Fasa T-R = 380 Volt Hasil pengamatan Volt DC 18 V 24 V AC R-S = 380 V S-T = 380 V

f. Fasa T-O = 2000 M.Ohm d. Fasa R-O = 220 Volt e. Fasa S-O = 220 Volt. f. Fasa T-O = 220 Volt Arus Is 1A 1380 1A 1A In 0,3 A 0,3 A 0,3 A Pengamatan pengereman Lambat berhenti Sedang Cepat berhenti

Besar tegangan dan arus khusus rangkaian daya

b. Fasa S-T = 380 Volt

RPM

30 V T-R = 380 V Hasil perhitungan

a. Besar penampang rangkaian daya jika jarak antara panel dengan motor 100 meter Dik: V1 = 380 volt In = 1,3 A P = 1 hp = 1 x 746 W = 0,0175.10-6 m2 ohm = 100 m V = 5 % x 380 V = 19 V Dit:Luas Penampang (A) Peny:
A= P V V

746 100 0,0175 10 6 19 380 1305 .10 = 7220 = 0,180 .10 6 =

b.

Besar kapasitansi pengaman hubung singkat (MCB/NFB). = 250 % x 0,3 A = 0, 75 A

I = 250 % x In

c.

Besar kapasitas magnetic kontactor (MC) = 115 % x 0,3 = 1,345 A

I = 115 % x In

d.

Besar kapasitas pengaman = 100 % x 0,3 = 0,3 A

I = (80% - 100 %) x In

e.

Besar/hasil perhitungan dengan name plate motor


=3 0 ,3 ,8 3 8 0 0 = 5 ,7 6 17 7 w

P =V ln c s 3 o

Daya pada name plat motor adalah 746 watt Daya pada pengukuran =157, 776 W V. KESIMPULAN a. b. Tujuan pengereman DC pada motor dimaksudkan untuk mempercepat motor berhenti berputar Lama pengereman bergantung pada besarnya tegangan dc yang disuplai pada belitan stator yaitu makin besar tegangan dc yang diberikan maka makin cepat pula motor berhenti c. tenun. Aplikasi pengereman DC motor induksi 3 fasa yaitu pada mesin

Anda mungkin juga menyukai