Anda di halaman 1dari 4

Perubahan Struktur Sosial dalam Keluarga

Jul 01 Posted by junsu, Published on 01 July 2011 Pengantar Struktur social sebuah masyarakat merupakan sebuah cermin dari keadaan masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang ada dalam suatu kawasan atau negara tertentu yang biasanya memiliki perbedaan pola strukturnya. Struktur masyarakat terbentuk atas pola-pola perilaku manusia dalam sebuah masyarakat yang kemudian diterima oleh sebagian besar orang dan kemudian dilembagakan hingga pada akhirnya struktur itu terbentuk berdasarkan fungsi dan perannya masing-masing dalam sebuah masyarakat. Setidaknya struktur dan pola stratifikasi masyarakat terjadi karena adanya sesuatu yang dihargai yang berbeda antara kelas social satu dengan kelas social yang lainnya. Keadaan geografis suatu wilayah atau suatu Negara juga akan mempengaruhi bentuk-bentuk stratifikasi masyarakatnya, misalnya saja struktur social masyarakat pesisir berbeda dengan struktur social masyarakat agraris. Secara umum seseorang yang memiliki alat dan sarana produksi serta modal yang besar akan menduduki lapisan atas. Disisi lain seseorang yang tidak memiliki alat dan sarana produksi secara langsung akan menduduki lapisan social bawah. Perubahan social yang terjadi pada struktur social pada suatu masyarakat disebabkan oleh keadaan masyarakat yang sudah mengalami transisi kearah yang lebih maju dari sebelumnya ditambah dengan keadaan suatu Negara yang mengalami transisi ke segala bidang dan berdampak luas bagi masyarakatnya. Dalam sistem stratifikasi terbuka seseorang yang menduduki lapisan social tertentu bisa mengalami mobilisasi social dari kelasnya ke kelas yang lainnya dengan cara ascriebed, achieved dan assigned status. Berbeda dengan sistem stratifikasi tertutup yang tidak bisa mengalami perubahan. Seperti halnya di Bali yang menganut sistem kasta dengan sistem stratifikasi tertutup. Istilah Kasta umumnya berkenaan dengan bentuk kaku dari stratifikasi sosial masyarakat yang ditandai dengan adanya strata edomogamus (dalam perkawinan), yang mempraktekkan penolakan terhadap sesama dan tidak memungkinkan terjadinya mobilitas. Keluarga merupakan sebuah lembaga terkecil dari masyarakat. Didalamnya terdapat strata dan tingkatan yang masing-masing memiliki fungsi dan perannya masing-masing dalam masyarakat. Industrialisasi yang terjadi di Eropa dan berkembang ke negara-negara lainnya juga menyebabkan perubahan yang cukup signifikan dalam struktur keluarga yang ada di Indonesia. Disini akan dijelaskan lebih jauh mengenai industrialisasi dan pengaruhnya terhadap perubahan struktur keluarga. Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari struktur sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Dalam sebuah masyarakat keluarga merupakan salah satu bagian atau unsure penting yang akan menentukan keadaan masyarakat itu sendiri. Perubahan struktur keluarga mulai terjadi pada masa pasca industry yang dibawa oleh modernisasi, hal itu ditandai dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dampak yang ditimbulkan dari industrialisasi itu beranekaragam mulai dari dampak positif maupun dampak negative. Industrialisasi tersebut membawa dampak bagi perkembangan struktur keluarga yang dulunya berupa keluarga besar kemudian berubah menjadi keluarga kecil. Keluarga besar ini memegang teguh apa yang disebut tindakan solidaritas antar keluarga yang tercermin dari kebersamaan yang selama ini dijunjung. Dalam keluarga besar, perkawinan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk keberlangsungan sebuah keluarga sehingga segala sesuatunya harus difikirkan secara matang dan terarah. Adanya perkawinan yang ditentukan oleh sebuah tradisi yang mengaturnya, yang di dalamnya terdapat sebuah maksud yaitu agar tidak terjadi perbedaan dalam strata social yang pada akhirnya akan menyulitkan pihak keluarga itu sendiri. Misalnya saja jika seorang wanita menikah dengan seorang laki-laki dengan strata di bawahnya, hal itu dianggap sebagai sesuatu yang tabu dan dianggap mempermalukan pihak keluarga sehingga wanita tersebut harus menikah dengan laki-laki yang berada pada strata sederajat. Keluarga besar yaitu berupa keluarga yang terdiri dari beberapa generasi yang hidup secara bersama-sama dalam satu atap. Keluarga besar ini terdiri dari kakek, nenek, anak dan cucucucunya yang tinggal bersama berdasarkan hubungan darah dan terikat tali perkawinan. Para anggota keluarga besar lebih memilih melakukan urbanisasi dengan alasan ekonomi yang menggiurkan di kota-kota besar seperti Jakarta. Jika hal ini terus terjadi maka keluarga-keluarga besar di Indonesia semakin luntur dan hal itu terbukti di era modern ini. Kehidupan kota yang menggiurkan orang-orang dari desa membuat orang-orang pindah ke kota dan melupakan keluarga besarnya. Apalagi kalau diperantauan ia sudah sukses maka keluarga besar yang selama ini dijunjung tinggi kebersamaannya semakin luntur. Sikap individualismenya akan muncul secara nyata ketika ia lupa akan jati dirinya dan keluarga yang dulu menaunginya. Industrialisasi merupakan sebuah ancaman bagi keberlangsungan keluarga besar di Indonesia dan ini akan memicu terjadinya sikap individualism yang berlebihan oleh orang-orang. Industrialisasi yang akan menyibukkan orang-orang itu dan pada akhirnya terjadi perubahan cara pandang mereka tentang keluarga karena waktunya disita oleh pekerjaan yang menuntut segalanya serba cepat, tepat dan sebanyak-banyaknya. Struktur keluarga tradisional yang berupa keluarga besar ini memiliki kecenderungan sedikit sekali kearah perubahan, namun dalam masyarakat tersebut telah dijumpai konflik-konflik yang berhubungan dengan pertalian keluarga sehingga dalam keluarga terciptalah sebuah susunan moral kekeluargaan serta aturan-aturan persahabatan dan keleluasaan dari aturan-aturan tersebut.

Dalam masyarakat tradisional wewenang dipegang oleh seorang laki-laki karena laki-laki dianggap sebagai kepala keluarga dan dianggap memiliki derajat yang lebih tinggi dari seorang wanita. Seseorang yang ingin menikah biasanya dipilihkan oleh orangtua yaitu ayah dengan sistem penjodohan. Dengan sistem endogamy (menikahi orang didalam kelompoknya) dianggap lebih baik daripada menikahi seseorang dari kalangan berbeda kelompok atau derajat. Munculnya fenomena keluarga kecil di Indonesia seperti yang dijelaskan diatas terjadi setelah adanya industrialisasi. Secara mencolok hal itu bisa dilihat pada masa orde baru dengan adanya program Kb dan berdirinya industri-industri di kota-kota besar seperti di Jakarta. Adanya motif ekonomi yang melatarbelakangi keluarga kecil ini terbentuk. Struktur keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak menjadikan peran dan fungsinya terlihat lebih minimalis. Berbeda dengan keluarga besar yang terdiri dari kakek, nenek, anak serta cucu-cucunya menjadikan pembagian peran dan fungsinya terlihat lebih rumit. Struktur keluarga besar jika digambarkan seperti yang ada di bawah ini:

Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Terikat tali perkawinan : Keturunan Sedangkan keluarga kecil atau biasa disebut keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak bisa digambarkan dalam bagan dibawah ini: Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Keturunan Keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak memiliki sistem yang longgar dalam menentukan sebuah pasangan hidup, garis keturunan pun ditentukan secara bilateral (ditarik dari garis keturunan laki-laki dan perempuan secara setara) sehingga seseorang yang ingin menikah tidak akan mengalami permasalahan akibat sistem garis keturunan yang akan ia jalani. Secara nyata perubahan struktur keluarga ini bisa dilihat dalam keluarga kita saat ini. Seorang anak yang sudah menikah lebih memilih tinggal sendiri dan jauh dari orangtuanya dengan tujuan agar bisa hidup mandiri dan lebih leluasa dalam melakukan segala aktivitas hidupnya.

Bagaimanapun hal ini dianggap sebagai sebuah perubahan yang wajar karena struktur keluarga kecil dianggap lebih mampu dalam mencapai segala sesuatunya dibandingkan dengan keluarga besar yang harus berbagi satu sama lainnya walaupun dalam lingkup keluarga. Program Kb yang telah digembar-gemborkan pemerintah sedikit banyak telah mempengaruhi cara pandang masyarakat akan sebuah keluarga. Keluarga kecil akan mampu menjadi pondasi yang baik dalam memajukan perekonomian nasional yang ditopang dengan kondisi sektor-sektor pendukung yang stabil. Keluarga kecil ini bisa juga berupa keluarga yang terdiri dari ayah atau ibu saja dengan anakanaknya atau bisa juga disebut dengan keluarga single perent. Keluarga ini mulai muncul dan menjadi sebuah gaya hidup dan struktur baru di negeri ini. Walaupun sudah lama terjadi di Amerika namun struktur ini mulai dikenal dan berkembang pesat sekarang-sekarang ini. Fenomena ini terjadi akibat moral yang kurang baik dari seseorang atau sekelompok orang dari masyarakat itu sendiri. Struktur keluarga single perent ini terjadi karena seseorang yang hamil diluar nikah atau memiliki anak atau karena faktor lainnya. Globalisasi yang membawa pengaruh masuknya berbagai budaya baik budaya yang sifatnya positif ataupun negatif akan mempengaruhi pola perilaku individu dalam masyarakat sehingga banyak masyarakat yang melakukan tindakan yang meniru dunia barat. Seperti fenomena struktur single perent yang terjadi akibat kumpul kebo atau hamil diluar nikah terjadi akibat orang itu meniru gaya atau trend dunia barat seperti Amerika yang memberikan ruang gerak bagi masyarakatnya untuk melakukan tindakan tersebut. Kesimpulan Industrialisasi telah membawa pengaruh signifikan dalam perubahan struktur keluarga di Indonesia. Sebelum berkembangnya industrialisasi di Indonesia struktur keluarga terdiri dari keluarga besar yaitu keluarga yang terdiri dari kakek, nenek, anak, suami dan cucu-cucunya atau bisa disebut dengan keluarga dengan beberapa generasi dalam satu atap. Setelah industrialisasi berkembang di Indonesia menyebabkan orang-orang desa pindah ke kota dengan alasan meningkatkan ekonomi keluarga sehingga lambat laun keluarga besar pun semakin menipis hingga akhirnya terbentuk keluarga kecil. Keluarga kecil ini pun salah satunya terbentuk akibat adanya program keluarga berencana yang diciptakan pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat agar menjadi keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Dan saat ini muncul pula fenomena struktur keluarga kecil dengan tipe single perent yang terjadi akibat moral masyarakat yang lemah. Daftar Pustaka N, S. Eisenstadt. 1986. Revolusi dan Transformasi Masyarakat. Jakarta : Rajawali

Anda mungkin juga menyukai