Tutor Fisiologi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

Sel saraf Sensorik, Motorik & Asosiasi

Sel saraf ini disebut juga sel saraf indera. Berfungsi menuruskan rangsangan dari penerima (indera) ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) . Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek dan dendrit yang panjang, Sel saraf motorik ( sel saraf penggerak) berfungsi membawa impuls dari pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang) ke otot. Ini ada gambarnya: yang atas Sel saraf sensorik sedangkan yang bawah sel saraf motorik.

Sedangkan sel saraf asosiasi berfungsi membawa rangsangan untuk dihubungkan dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik. Sel saraf sensorik banyak terdapat di di dalam otak dan sumsum tulang balakang. Ini ada gambarnya.. Yang gambar pertama sel saraf motorik lalu sel saraf sensorik dan akhir sel saraf asosiasi.

Anatomi, Fisiologi dan Histologi Sistem Persarafan Manusia


Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas sel neuron yang mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron memainkan peranan penting dalam koordinasi. Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Neuron Neuron atau sel saraf yaitu merupakan sel yang terpanjang yang dimilki oleh tubuh manusia dan bertugas untuk menerima dan menghantarkan impuls ke tempat yang dituju. Selain itu juga sel neuron mempunyai kemampuan untuk menanggapi impuls yang mengenainya untuk disampaikan pada efektor. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson. Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier , yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls. Nodus Ranvier adalah bagian atau titik pada akson yang tidak terbungkus selubung mielin. Nodus Ranvier memiliki diameter sekitar 1 mikrometer. Nodus Ranvier ditemukan oleh LouisAntoine Ranvier. Selubung mielinberfungsi sebagai pelindung akson dan membungkusnya, namun selubung ini tidak membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak terbungkus merupakan Nodus Ranvier. Selubung Mielin adalah lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada banyak neuron. Sel Schwann mengsuplai mielin untuk neuron periferal, dimana oligodendrosit mengsuplai ke sistem saraf pusat. Mielin merupakan karakteristik dari vertebrata (gnathostome), tetapi juga diangkat oleh evolusi pararel beberapa invertebrata.[1] Mielin ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier pada tahun 1878 Macam-macam sel neuron a.Berdasarkan fungsinya/jenisnya 1. Saraf sensorik/aferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari reseptor

ke sistem saraf pusat (SSP). 2. Saraf motorik/eferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari SSP ke efektor. 3. Saraf asosiasi/interneuron yaitu neuron yang menghubungkan antara neuorn sensorik satu dengan neuron motorik yang lain. Berdasarkan tempatnya dibedakan menjadi neuron ajustor yang berfungsi untuk menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik di dalam Sistem Saraf Pusat (SSP). Selain itu ada juga neuron konektor yang secara umum menghubungkan antara satu sel neuron dengan sel neuron yang lain. b.Berdasarkan strukturnya 1. Neuron unipolar (neuron berkutub satu) yaitu neuron yang memiliki satu buah axon yang bercabang. 2. Neuron bipolar (neuron berkutub dua) yaitu neuron yang memiliki satu axon dan satu dendrite. 3. Neuron multipolar (neuron berkutub banyak) yaitu neuron yang memiliki satu axon dan sejumlah dendrite. Komunikasi antar sel saraf adalah melalui penghantaran impuls. Hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron yg lain disebut Sinapsis. Biasanya terjadi di ujung percabangan axon dengan ujung dendrite neuron yang lain. Celah antara satu neuron dengan neuron yang lain disebut dengan celah sinapsis. Di dalam celah sinapsis inilah terjadi loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion, baik ion positif dan ion negatif. Di dalam celah sinapsis ini juga terjadi pergantian antara impuls yang satu dengan yang lain, sehingga diperlukan enzim kolinetarase untuk menetralkan asetilkolin pembawa impuls yang ada. Dalam celah sinapsis juga terdapat penyampaian impuls dengan bantuan zat kimia berupa asetilkolin yang berperan sebagai pengirim (neurotransmitter/neurohumor). Muatan listrik yang terjadi dalam satu axon akan memiliki muatan listrik yang berbeda antara lapisan luar dan lapisan dalam axon. - Polarisasi yaitu keadaan istirahat pada sel neuron yang memperlihatkan muatan listrik positif dibagian luar dan muatan listrik negative di bagian dalam. Keadaan ini merupakan keadaan sel neuron yang tidak menerima impuls/tidak adanya implus yang masuk. - Depolarisasi yaitu keadaan bekerjanya sel neuron yang memperlihatkan muatan listrik positif di bagian dalam dan muatan listrik negative di bagian luar. Keadaan ini merupakan keadaan sel neuron yang mendapatkan impuls atau menerima implus.

Neuroglia Neuroglia merupakan suatu matriks jaringan penunjang khusus, fungsi neuroglia diantaranya adalah memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendroglia mikroglia, dan sel schwan. Mikroglia adalah tipe dari sel glial yang merupakan sel imun pada sistem saraf pusat. Mikroglia, sel glial terkecil dapat juga beraksi sebagai fagosit, membersihkan debris sistem saraf pusat. Kebanyakan merupakan sebagai representatif sistem imun otak dan medula spinalis. Mikroglia

adalah sepupu dekat sel fagosit lainnya, termasuk makrofaga dan sel dendritik. Mikroglia memainkan beberapa peran penting dalam melindungi sistem saraf. Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai sel pemberi makan bagi neuron yang ada di dekatnya. Astrosit dibedakan atas: 1. Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan berlokasi di substansia putih. 2. Astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang-cabang pendek ditemukan dalam substansi kelabu. Badan sel Astrosit berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki perivaskular atau foot processes. Oligodendrosit merupakan sel glia yang berperan membentuk selaput mielin dalam SSP. Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak yang mengelilingi serabut-serabut akson sehingga terbentuk selubung mielin. Dibanding astrosit, oligodendrosit mempunyai badan sel yang relatif lebih kecil. Sel Schwann sebagai neuron unipolar, sebagaimana oligodendrosit, membentuk mielin dan neurolemma pada SST. Neurolema adalah membran sitoplasma halus yang dibentuk oleh selsel Schwann yang membungkus serabut akson neuron dalam SST, baik yang bermielin maupun tidak bermielin. Neurolema merupakan struktur penyokong dan pelindung bagi serabut akson. Walaupun neuroglia secara struktur menyerupai neuron, tetapi neuroglia tidak dapat menghantarkan impuls saraf, suatu fungsi yang merupakan bagian yang paling berkembang pada neuron. Perbedaan lain yang penting adalah neuroglia tidak pernah kehilangan kemampuan untuk melakukan pembelahan. Kemampuan ini tidak dipunyai oleh neuron, khususnya neuron dalam SSP. Karena alasan inilah kebanyakan tumortumor otak adalah Gliomas atau tumor yang berasal dari selsel glia. SSP (Sistem Saraf Pusat) 1.Otak Diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges terdiri dari 3 lapisan : a. Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak. Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula spinalis. b. Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan.

c. Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah. Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung. Otak dibagi menjadi beberapa bagian : a. Cerebrum/Otak besar 1. Merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 7/8 dari otak. 2. Mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi mengatur kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri. 3. Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang banyak mengandung dendrite dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan. 4. Mempunyai 4 macam lobus yaitu : Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba. Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan. Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori, kemauan, nalar, sikap. b. Mesencephalon/Otak tengah 1. Merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum dan jembatan varol. 2. Berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan pupil mata dan pendengaran. c. Diencephalon/Otak depan 1. Merupakan bagian otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan di depan mesencephalon. 2. Terdiri dari talamus yang berfungsi untuk stasiun pemancar bagi impuls yang sampai di otak dan medulla spinalis. 3. Bagian yang kedua adalah hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar, daya sexualitas, watak, emosi. d. Cerebellum 1. Merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar. Berfungsi sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan tubuh serta posisi tubuh. 2. Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli/ponds varoli yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari kedua bagian cerebellum. Jadi ponds varoli berfungsi sebagai

penghantar impuls dari otot-otot kiri dan kanan tubuh.

2. Medula a. Medulla oblongata 1. Disebut juga dengan sumsum lanjutan atau penghubung atau batang otak. 2. Terletak langsung setelah otak dan menghubungkana dengan medulla spinalis, di depan cerebellum. 3. Susunan kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite dengan warna putih dan bagian medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna kelabu. 4. Berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan, menelan, batuk, bersin,sendawa. b. Medulla spinalis 1. Disebut juga dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampai dengan tulang pinggang yang kedua. 2. Berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ ke otak dan dari otak ke organ tubuh. SST (Susunan Saraf Tepi/Perifer) Merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan sistem saraf pusat. 1. Sistem saraf sadar/somatik Merupakan sistem saraf yang kerjanya berlangsung secara sadar/diperintah oleh otak. Dibedakan menjadi dua yaitu : a. Sistem saraf pada otak Merupakan sistem saraf yang berpusat pada otak dan dibedakan menjadi 12 pasang saraf b. Sistem saraf sumsum spinalis Merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinalis (sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula spinalis 2.Sistem saraf Otonom 1. Merupakan sistem saraf yang cara kerjanya secara tidak sadar/diluar kehendak/tanpa perintah oleh otak. 2. Sistem saraf yang mensarafi seluruh otot polos, otot jantung, kelenjar endokrin dan kelenjar

eksokrin. 3. Dibedakan menjadi 2 bagian yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik yang keduanya bekerja secara antagonis/berlawanan. a. Sistem saraf simpatik 1. Merupakan 25 pasang simpul saraf (ganglion) yang terdapat di medulal spinalis. 2. Disebut juga dengan sistem saraf thorakolumbar karena saraf ini keluar dari vertebrae thorak ke-1 sampai ke-12 dan vertebrae kolumbar ke-1 sampai dengan ke-3. - Beberapa fungsi sistem saraf simpatik yaitu : - Mempercepat denyut jantung - Memperlebar pembuluh darah - Menghambat pengeluaran air mata - Memperluas/memperlebar pupil - Menghambat sekresi air ludah - Memperbesar bronkus - Mengurangi aktivitas kerja usus - Menghambat pembentukan urine b. Sistem saraf parasimpatik 1. Merupakan sistem saraf yang keluar dari daerah otak. 2. Terdiri dari 4 saraf otak yaitu saraf nomor III (okulomotorik), nomor VII (Facial), nomor IX (glosofaring), nomor X (vagus). 3. Disebut juga dengan sistem saraf craniosakral karena saraf ini keluar dari daerah cranial dan juga dearah sakral. - Beberapa fungsi sistem saraf parasimpatik yaitu : - Memperlambat denyut jantung - Mempersempit pembuluh darah - Memperlancar pengeluaran air mata - Memperkecil pupil - Memperlancar sekresi air ludah - Menyempitkan bronkus - Menambah aktivitas kerja usus - Merangsang pembentukan urine

potensial aksi menyebar dari tengah serabut ke arah kedua ujungnya, sehingga kontraksi hampir bersamaan terjadi di seluruh sarkomer otot. Gerak dapat dilakukan secara sadar (gerak biasa) dan secara tidak sadar (gerak reflek). Perbedaan dari kedua macam gerak tersebut adalah berkaitan dengan jalannya impuls saraf yang melewati sistem saraf pusat, yaitu jika impuls melewati otak maka gerak yang dilakukan sebagai hasil respon dari otak dinamakan gerak sadar, sedangkan jika impuls tidak melewati otak tetapi sumsum tulang belakang, maka gerak yang dihasilkan sebagai respon dari sumsum tulang belakang dinamakan gerak reflek. Mekanisme gerak biasa (gerak sadar) Rangsangan > saraf sensorik > otak > saraf motorik > gerak otot Mekanisme gerak reflek (gerak tidak sadar) Rangsangan > saraf sensorik > pusat integrasi di sumsum tulang belakang > saraf motorik > gerak otot A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya yaitu: 1. Sistem saraf adalah suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel saraf (neuron). 2. Sel saraf terdiri dari badan sel, dendrit, akson, mielin, sel Schwan dan serabutserabut neurit. 3. Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan sinapsis. 4. Timbulnya kontraksi pada otot rangka dimulai dengan potensial aksi dalam

serabut-serabut otot. Potensial aksi ini menimbulkan arus listrik yang menyebar ke bagian dalam serabut, dimana menyebabkan dilepaskannya ionion kalsium dari retikulum endoplasma. Selanjutnya ion kalsium menimbulkan peristiwa-peristiwa kimia proses kontraksi. 5. Mekanisme gerak biasa (gerak sadar) Rangsangan > saraf sensorik > otak > saraf motorik > gerak otot 6. Mekanisme gerak reflek (gerak tidak sadar) Rangsangan > saraf sensorik > pusat integrasi di sumsum tulang belakang > saraf motorik > gerak otot

KEBAS dan/atau SEMUTAN


Kebas atau semutan setelah lama duduk pada posisi tanggung adalah hal wajar. Hal ini bisa terjadi di bagian tubuh mana pun saat ada syaraf yang tertekan. Gejala ini akan segera hilang setelah anda berganti posisi saat syaraf tadi tidak tertekan. Kebas atau semutan yang timbul tanpa sebab jelas bisa menandakan adanya kelainan yang memerlukan penanganan medis. @ Jika kebas dan/atau semutan anda hanya di satu tangan atau lengan dan leher anda terasa kaku, maka kemungkinan penyebab adalah cervical spondylosis, arthritis di tulang leher, terutama bila usia anda di atas 50 tahun. Kelainan ini bisa menyebabkan iritasi saraf di tulang leher. Periksakan ke dokter. Tindakan. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan sinar-X leher. Sesudah diagnosanya pasti, mungkin anda akan diberi penopang leher untuk mengurangi gerak leher dan mengurangi tekanan pada saraf. Simtom/gejala ini akan membaik dalam beberapa minggu. @ Jika kebas dan/atau semutan anda hanya di satu tangan atau lengan dan gejalanya makin memburuk di malam hari, da/atau ada rasa nyeri menusuk dari telapak tangan ke arah pergelangan, maka kemungkinan penyebab adalah sindrom karpal tunnel (saraf pergelangan tertekan). Kondisi ini terutama biasa terjadi di saat hamil, ketika timbul bengkak pada jaringan sekitar saraf. Periksakan ke dokter. Tindakan. Kondisi ini akan hilang sendiri. Bila terus menetap, dokter akan merujuk anda ke rumah sakit guna menjalani beberapa tes untuk memastikan diagnosanya. Suntikan kortikosteroid ke jaringan di sekitar syaraf akan mengurangi bengkak dan meredakan simtom/gejala. Pada beberapa kasus, bisa diperlukan operasi. @ Jika kebas dan/atau semutan anda hanya terasa di satu sisi tubuh disertai salah satu gejala berikut: - Sulit bicara - Penglihatan kabur - Bingung - Limbung atau pusing Dan gejala tersebut kini sudah lenyap, maka bawa ke dokter sekarang juga. Kemungkinan penyebab, bila usia anda di atas 40 tahun adalah transient aschaemic attack (TIA), dimana

sebuah endapan darah menyumbat sesaat pembuluh darah pemasok otak. Pada usia lebih muda, suatu kelainan pada sistem syaraf adalah sebuah kemungkinan yang menjadi penyebabnya. Tindakan. Berapapun usia anda, diperlukan pemeriksaan segera. Mungkin anda perlu menjalani beberapa tes seperti MRI untuk mencari penyebab dan penanganan penyebab. @ Jika kebas dan/atau semutan anda hanya terasa di satu sisi tubuh disertai salah satu gejala berikut: - Sulit bicara - Penglihatan kabur - Bingung - Limbung atau pusing Dan gejala tersebut masih dirasakan, Bahaya! Bawa ke rumah sakit sekarang juga! Kemungkinan penyebab, bila usia anda di atas 40 tahun adalah stroke, yaitu terdapat kerusakan permanen di satu bagian otak akibat terhentinya pasokan darah ke daerah tersebut. Pada usia lebih muda, suatu kelainan sistem syaraf adalah kemungkinan penyebab. Tindakan. Berapapun usia anda, diperlukan pemeriksaan segera di rumah sakit. Mungkin anda perlu menjalani beberapa tes seperti MRI untuk mencari penyebab dan penanganan yang tepat. @ Jika jari tangan dan kaki anda kebas dan biru di hawa dingin, lalu menjadi merah dan nyeri, maka kemungkinan penyebab adalah fenomena raynaud, yaitu pembuluh darah di jari dan ibu jari menjadi terlalu peka terhadap dingin dan terlalu berkerut. Periksakan ke dokter Tindakan. Jaga tangan dan kaki anda tetap hangat dan kering.

PENYAKIT KUSTA Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui hanya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae,[1] hingga ditemukan bakteri Mycobacterium lepromatosis oleh Universitas Texas pada tahun 2008,[2] yang menyebabkan endemik sejenis kusta di Meksiko dan Karibia, yang dikenal lebih khusus dengan sebutan diffuse lepromatous leprosy.[3] Sedangkan bakteri Mycobacterium leprae ditemukan oleh seorang ilmuwan Norwegia bernama Gerhard Henrik Armauer Hansen pada tahun 1873 sebagai patogen yang menyebabkan penyakit yang telah lama dikenal sebagai lepra. Saat ini penyakit lepra lebih disebut sebagai penyakit Hansen, bukan hanya untuk menghargai jerih payah penemunya, melainkan juga karena kata leprosy dan leper mempunyai konotasi yang begitu negatif, sehingga penamaan yang netral lebih diterapkan untuk mengurangi stigma sosial yang tak seharusnya diderita oleh pasien kusta.[4] Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar.[5] Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota

gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada penyakit tzaraath.

Kecacatan akibat kerusakan saraf tepi tersebut dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu : 1. Terjadi lesi pada saraf berbentuk penebalan saraf, nyeri, tanpa ada gangguan fungsi gerak, terjadi gangguan sensorik. 2. Terjadi kerusakan pada saraf, timbul paralysis tidak lengkap atau paralysis awal termasuk pada otot kelopak mata, otot jari tangan, dan otot kaki. Pada stadium ini masih dapat terjadi pemulihan kekuatan otot. Imam Budi Putra : Pencegahan Kecacatan Pada Tangan Penderita Kusta, 2008 USU e-Repository ? 2008 3. Terjadi penghancuran saraf. Kelumpuhan akan menetap pada stadium ini dapat terjadi infeksi yang progresif dengan kerusakan tulang dan kehilangan penglihatan.
ANEMIA

a. Anemia Karena Kekurangan Asam Folat Anemia Karena Kekurangan Asam Folat adalah suatu anemia megaloblastik yang disebabkan kekurangan asam folat. Asam folat adalah vitamin yang terdapat pada sayuran mentah, buah segar dan daging; tetapi proses memasak biasanya dapat merusak vitamin ini.Karena tubuh hanya menyimpan asam folat dalam jumlah kecil, maka suatu makanan yang sedikit mengandung asam folat, akan menyebabkan kekurangan asam folat dalam waktu beberapa bulan. b. Anemia Karena Kekurangan Vitamin B12 Anemia Karena Kekurangan Vitamin B12 (anemia pernisiosa) adalah anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12. Selain zat besi, sumsum tulang memerlukan vitamin B12 dan asam folat untuk menghasilkan sel darah merah. Jika kekurangan salah satu darinya, bisa terjadi anemia megaloblastik. Pada anemia jenis ini, sumsum tulang menghasilkan sel darah merah yang besar dan abnormal (megaloblas). c. Anemia Karena Kekurangan Vitamin C Anemia Karena Kekurangan Vitamin C adalah sejenis anemia yang jarang terjadi, yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C yang berat dalam jangka waktu yang lama. rutin melalui air kemih. d. Anemia Karena Kekurangan Zat Besi Anemia Karena Kekurangan Zat Besi adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pengangkut oksigen) dalam sel darah berada dibawah normal, yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Beberapa zat gizi diperlukan dalam pembentukan sel darah merah.

e. Anemia Karena Kelainan Pada Sel Darah Merah Penghancuran sel darah merah bisa terjadi karena: - sel darah merah memiliki kelainan bentuk - sel darah merah memiliki selaput yang lemah dan mudah robek - kekurangan enzim yang diperlukan supaya bisa berfungsi sebagaimana mestinya dan enzim yang menjaga kelenturan sehingga memungkinkan sel darah merah mengalir melalui pembuluh darah yang sempit. f. Anemia karena kekurangan G6PD Kekurangan G6PD adalah suatu penyakit dimana enzim G6PD (glukosa 6 fosfat dehidrogenase) hilang dari selaput sel darah merah. Enzim G6PD membantu mengolah glukosa (gula sederhana yang merupakan sumber energi utama untuk sel darah merah) dan membantu menghasilkan glutation (mencegah pecahnya sel). g. Anemia Karena Penyakit Kronik Penyakit kronik sering menyebabkan anemia, terutama pada penderita usia lanjut. Keadaan-keadaan seperti infeksi, peradangan dan kanker, menekan pembentukan sel darah merah di sumsum tulang. Karena cadangan zat besi di dalam tulang tidak dapat digunakan oleh sel darah merah yang baru, maka anemia ini sering disebut anemia anemia penggunaan ulang zat besi. h. Anemia Karena Perdarahan Hebat Anemia Karena Perdarahan Hebat adalah berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang disebabkan oleh perdarahan hebat.seperti :Kecelakaan, Pembedahan, Persalinan, Pecahnya pembuluh darah, Perdarahan hidung dan wasir, Perdarahan menstruasi yang sangat banyak.

Anda mungkin juga menyukai