Anda di halaman 1dari 9

UNSUR UNSUR PENGAWASAN INTERN 1.

. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsionil secara tepat, jelas dan tegas Struktur organisasi yang tepat akan berbeda-beda menurut jenis perusahaan, luas perusahaan, daerah tempat operasi, jumlah cabang serta faktor-faktor lain yang penting bagi perusahaan yang bersangkutan. Suatu organisasi memuaskan haruslah sederhana dan fleksibel sejauh kesederhanaan itu menguntungkan dari sudut-sudut pandangan ekonomi. Fleksibel dalam arti bahwa bila ada perluasan atau perubahan keadaan tidak akan mengganggu secara serius terhadap susunan yang ada atau bahkan menjadi tidak sesuai lagi. Unsur yang penting dalam setiap rencana organisasi adalah adanya pemisahan fungsi-fungsi penyimpanan, operasional, dan akuntansi ( termasuk audit intern) dan adanya penetapan tanggung jawab yang sesuai dengan kebijaksanaan pimpinan yang telah digariskan dan pelimpahan wewenang yang seimbang dengan besarnya tanggung jawabnya. Agar setiap orang yang tergabung dalam organisasi itumengerti wewenang dan tanggung jawab nya masing-masing dan tidak terjadi saling lempar tanggung jawab maka harus dibuatkan pedoman organisasi yang terperinci di dalam suatu diskripsi jabatan Job description.

2. Suatu system otoritas dan prosedur pencatatan yang cukup baik yang memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta milik, hutang-hutang, pendapatan pendapatan serta biaya-biaya. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang baik harus dapat menciptakan pengawasan intern yang baik pula. Oleh karena itu system tersebut haruslah meliputi adanya: a. Susunan dank ode rekening yang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tanggung jawab masing-masing penanggung jawab, yang akan membantu mempermudah penyusunan laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya secara ekonomis. b. Petunjuk rekening (Account manual), yang menerangkan apa yang harus dan tidak harus dimasukkan dalam rekening-rekening tertentu disamping

pemberian nama yang jelas dan pemberian kode yang sesuai agar dapat dihindari kesalahan-kesalahan klasifikasi dan distribusi. c. Suatu rencana keuangan yang baik (budget) d. Dokumen dan formulir-formulir yang dirancang dengan baik yang dapat membantu suatu fungsi yang berguna dalam hal hubungannya dengan prosuder-prosedur yang telah direncanakan untuk melaksanakan tujuan manajemen. 3. Adanya praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas-tugas dan fungsi-fungsi setiap bagian di dalam organisasi itu. Praktek yang sehat adalah satu cara untuk menjamin intergritas dari pelaksanaan pengawasan intern unsure yang pertama dan kedua atau merupakan alat taktis untuk berjalannya suatu rencana dengan baik, sehingga praktek yang sehat itu harus menciptakan alat yang dapat menjamin integritas pengesahan, pencatatan dan penyimpanan dalam suatu transaksi. Contoh-contoh dari praktek-praktek yang sehat itu antara lain adalah sebagai berikut: a. Digunakannya cash register (mesin pencatat kas) serta diadakannya pemeriksaan dengan mendadak terhadap dana-dana yang dimiliki perusahaan. b. Diadakannya penggeseran atau penggantian (job rotation) serta pencutian karyawan perusahaan yang tidak periodic c. Pembuatan daftar leveransiir-leveransiir (suppliers) yang telah mendapat pengesahan dalam pembelian yang mempunyai sifat bersaing d. Penghitungan secara bebas berdiri sendiri terhadap barang-barang yang diterima e. Pemakaian gudang-gudang yang tertutup dan terkunci rangkap f. Mengasuransikan karyawan terhadap kerugian yang mungkin terjadi karena kecurangan pegawai tersebut g. Tidak adanya seorang karyawanpun yang diperbolehkan melakukan transaksi penuh dari awal sampai akhir tanpa campur tangan pihak lain.

4. Suatu tingkat kecakapan (kualitas) karyawan yang sesuai dengan syarat yang diminta oleh tanggung jawabnya. Pegawai yang cakap yaitu bahwa system pengawasan intern yang dapat melakukan fungsi dengan tepat juga bergantung pada pemilihan pegawai-pegawai dan kepala-kepala departemen yang mampu dan berpengalaman dan tenaga operasionil yang cakap menjalankan tugas sesuai dengan apa yang diminta oleh prosedur prosedur dengan cara yang efisien atau ekonomis. Langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu perusahaan agar diperoleh karyawan yang cukup cakap, dalam arti bahwa jumlah karyawan sesuai dengan kebutuhan dengan kecakapan yang memenuhi persyaratan dan penempatannya tepat pada jabatannya maka dalam mendapatkan karyawan harus dilakukan seleksi secara obyektif diadakan latihan dan up grading yang teratur sehingga dapat diketahui prestasinya sekaligus seleksi untuk kader pimpinan.

Prinsip-Prinsip Pengawasan Intern Mengingat bahwa perusahaan intern merupakan salah satu fungsi manajemen-manajemen maka pengawasan intern tersebut harus direncanakan dan diterapkan dengan sebaik-baiknya. System pengawasan intern yang baik akan berbeda-beda untuk masing- masing perusahaan sehingga suatu system pengawasan intern yang baik dalam suatu perusahaan belum tentu baik pula untuk perusahaan lain, sehingga tidak ada suatu system yang umum yang dapat diterapkan untuk setiap perusahaan. Berdasarkan kenyataan menunjukkan bahwa efektivitas pengawasan intern terhadap keuangan berdasarkan suatu konsep pertanggungjawaban, maka prinsip-prinsip utama pengawasan intern terhadap keuangan adalah sebagai berikut: 1. Setiap pelaksanaan tugas harus ditetapkan tanggungjawabnya, sehingga kualitas dari pengawasan menjadi efisien. 2. Fungsi pencatatan dan operasionil harus dipisahkan, sehingga petugas pencatatan tidak boleh merangkap pelaksanaan operasi yang menimbulkan pencatatan tersebut.

3. Pengecekan ketelitian harus dilakukan sehubungan untuk menjamin kebenaran operasi dan akuntansi, misalnya diadakan pencocokan antara bukti setoran ke bank dengan jumlah penerimaan kas hari itu. 4. Tidak seorang karyawan yang diperbolehkan melaksanakan transaksi-transaksi sepenuhnya dari awal sampai akhir tanpa campur tangan pihak lain. 5. Pegawai harus dipilih melalui cara seleksi yang baik dan diadakan latihan peningkatan keterampilan sehingga dapat meningkatkan mutu pelaksanaan dan pegawai dapat bertindak lebih waspada dan akhirnya dapat menghemat biaya. 6. Pegawai harus diikat dengan suatu perjanjian sehingga dapat merupakan penghalang bagi pegawai untuk tergoda melakukan kecurangan. 7. Harus diadakan rotasi jabatan atau jika memungkinkan diadakan cuti yang tidak periodic. Rotasi ini akan mengurangi kesempatan untuk berbuat curang, disamping itu juga akan dapat menghasilkan ide-ide baru yang berguna bagi perusahaan. 8. Instruksi operasi harus diusahakan secara tertulis, dan adanya pedoman prosedur akan sangat membantu karena akan meningkatkan efisiensi kerja dan mencegah

kesalahpahaman diantara para petugas. 9. Penggunaan buku besar pembantu akan sangat menunjang dalam mengecek ketelitian hasil kerja antara dua petugas yang berdiri sendiri. 10. Digunakannya alat-alat tulis mechanis dan elektronis ( bila memungkinkan).

Setelah kita menyimak mengenai unsur-unsur dan prinsip-prinsip sistem pengendalian intern, sekarang kita akan membandingkan dengan bagaimana sistem pengendalian intern di Lembaga Penyiaran Republik Radio Republik Indonesia Cabang Singaraja. Kelompok kami memperoleh data mengenai keuangan pada bagian bendahara pengeluaran. Di RRI Cabang Singaraja terdapat dua bendahara keuangan yaitu Bendahara bagian pengeluaran dan bendahara bagian penerimaan. Bendahara bagian penerimaan, menerima kas masuk dari iklan-iklan, sewa gedung, dan penyewaan alat-alat musik penyewaan pemancar, penyewaan kursi-kursi dan penyewaan sound sistem, yang nantinya akan disetorkan ke pusat. Sedangkan untuk bendahara bagian pengeluaran merupakan bendahara untuk mengalokasikan anggaran yang didapat dari pusat kebagian-bagian lainnya. Di bendahara keuangan pengeluaran, menerima dana DIPA ( Data Isian Pelaksanaan Anggaran) dari pusat yang akan dijadikan dasar dalam penentuan POK ( Petunjuk Operasional Kegiatan) yang merupakan penjabaran dari DIPA. Selain itu di RRI cabang Singaraja di bendahara bagian pengeluaran juga terdapat SK yang merupakan otorisasi dari pusat. Seluruh transaksi-transaksi yang dicatat oleh bendahara pengeluaran akan dicatat ke dalam BKU (Buku Kas Umum). Buku Kas Umum ini dipegang oleh bendahara pengeluaran yang dipergunakan sebagai catatan-catatan dalam transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Bagian-bagian dalam perusahaan tersebut dananya akan dianggarkan oleh bendahara pengeluaran dimana bendahara pengeluaran tersebut berwenang dan bertanggung jawab atas keluar masuknya uang dan transaksi yang terjadi. Setelah secara umum kita mengulas dari data yang didapat, untuk berikutnya kita akan mengulas dan menyesuaikan apakah SPI yang ada di RRI cabang singaraja telah sesuai apa belum dengan teori yang berlaku. Dengan menjadikan dasarnya yaitu unsur unsur pengendalian intern dan prinsip prinsip pengendalian intern. Dengan membandingkan hal tersebut kita dapat mengetahui apakah sudah sesuai apa belum, ulasan mengenai unsur-unsur pengawasan intern yaitu sebagai berikut : Unsur yang pertama yaitu : Struktur Organisasi. Dari struktur organisasi pada lembaga penyiaran public RRI Singaraja terlihat bahwa RRI Singaraja memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan unsure-unsur pengawasan intern.

Setiap bagian-bagian dalam struktur organisasi itu memiliki fungsi yang berbeda-beda hal ini dikarennakan setiap bagian dalam struktur organisasi tersebut memiliki tugas yang berbeda-beda untuk mencegah adanya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas. Pemisahan dalam bagianbagian struktur organisasi tersebut menyebabkan selain untuk mencegah adanya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas juga memilki manfaat untuk meningkatkan kinerja karyawan yang lebih fokus pada tugasnya masing-masing. Hal ini sudah tercantum pada Petunjuk Operasional Kegiatan tentang tugas, wewenag, dan anggaran-anggaran ke setiap bagian-bagian tersebut. Seperti bisa kita ambil contoh bagian bendahara pengeluaran dengan bagian penyiaran. Bendahara bagian pengeluaran mengalokasikan dana untuk melaksanakan kegiatan operasional penyiaran. Bagian bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran mencatat seluruh kegiatan tentang alokasi dana yang diberikan oleh bendahara pengeluaran. Dari kasus ini dapat kita lihat bahwa adanya perbedaan wewenang dan fungsi dari setiap bagian-nagian dari struktur organisasi di RRI Singaraja Yang kedua yaitu : Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan. Penyusunan anggaran dan realisasi anggaran tersebut sudah baik karena memiliki sistem pengkodean rekening yang baik. Ini dapat dilihat dari adanya kode rekening atau yang disebut dengan kode SATKER yang berfungsi untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. Begitu juga dengan petunjuk-petunjuk rekening yang disesuaikan dengan kode SATKER. Kemudian dilihat dari satu perencanaan anggaran keuangan, lembaga penyiaran publik RRI Singaraja memiliki sistem budgeting yang baik ini dapat dilihat dari adanya penganggaran yang sudah direncanakan dari pusat dengan realisasi anggaran yang dilaksankan di daerah. Begitu juga dengan formulir-formulir serta dokumen yang dirancang dengan baik. Ini disesuaikan dengan Data Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) begitu juga dengan SK sebagai otorisasi dalam pelaksanaan kegiatan.

Yang ke tiga yaitu : Praktek yang sehat.

Pada lembaga penyiaran publik RRI singaraja dilaksanakan praktek yang sehat untuk menjamin integritas darin pelaksanaan pengawasan intern. Ini dapat dilihat dari adanya suatu pemeriksaan yang mendadak dari pusat dalam bentuk sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian intern ini dilakukan 2 tahun sekali untuk mengecek keberadaan keuangan dari lembaga ini yang bertjuan untuk mencegah adanya penyimpangan. SPI ini akan memberikan pembinaan dan perbaikan apabila adanya penyimpangan. Selain sistem pengendalian intern juga adanya pemeriksaan dari pemerintah pusat yaitu BPK (Badan Pemeriksa Keuangan. Lembaga penyiaran publik ini mengadakan pergeseran jabatan misalnya Kasi siaran dipindahkan ke kasi pemberitaan. Akan tetapi pergeseran ini dilakukan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Yang ke empat Pegawai yang cukup cakap Lembaga ini berusaha untuk meningkatkan kemampuan karyawannya melalui pelatihanpelatihan. Usaha ini diperuntukkan bagi karyawan lama yang bertujuan meningkatkan kinerja dari kayawan sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik untuk perusahaan. Perekrutan pegawai baru yang dilakukan oleh lembaga ini dengan cara mengangkat pegawai kontrak yang memiliki kemampuan yang baik dan sesuai dengan kriteria yang telah dibuat oleh lembaga ini. Selain itu lembaga juga melakukan penempatan karyawan yang disesuaikan dengan kemampuan dan bidangnya masing-masing.

Ulasan dari Prinsip-Prinsip Pengawasan Intern 1. Setiap pelaksanaan tugas harus ditetapkan tanggungjawabnya, sehingga kualitas dari pengawasan menjadi efisien. Dalam lembaga ini, sudah ditetapkan tanggungjawab dan wewenangnya masingmasing. Setiap bagian memiliki tugas yang berbeda sehingga pengawasan dapat dilakukan dengan baik dan efisien. 2. Fungsi pencatatan dan operasionil harus dipisahkan, sehingga petugas pencatatan tidak boleh merangkap pelaksanaan operasi yang menimbulkan pencatatan tersebut

Proses pencatatan dan operaasional lembaga sudah sesuai dengan teori diatas. Dalam proses keuangan dan operasional di RRI Singaraja terdiri dari dua bendahara yaitu bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran. 3. Pengecekan ketelitian harus dilakukan sehubungan untuk menjamin kebenaran operasi dan akuntansi, misalnya diadakan pencocokan antara bukti setoran ke bank dengan jumlah penerimaan kas hari itu. RRI Singaraja selalu mlaksanakan rekonsiliasi dengan Bank untuk mencocokan keuangan yang ada.selain itu, lembaga juga melakukan pengecekan ketelitian dengan mengumpulkan bukti-bukti transaksi yang ada. 4. Tidak seorang karyawan yang diperbolehkan melaksanakan transaksi-transaksi sepenuhnya dari awal sampai akhir tanpa campur tangan pihak lain. Karyawan RRI Singaraja dalam melakukan transaksi keuangan sudah dilakukan oleh banyak orang dan bertanggung jawab sesuai dengan otorisasinya masing masing. 5. Pegawai harus dipilih melalui cara seleksi yang baik dan diadakan latihan peningkatan keterampilan sehingga dapat meningkatkan mutu pelaksanaan dan pegawai dapat bertindak lebih waspada dan akhirnya dapat menghemat biaya. Dalam perekrutan karyawan sudah sesuai dengan syarat syarat dan ketentuan yang berlaku di RRI. Pegawai dilembaga ini sudah diberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan kinerja karyawan. 6. Pegawai harus diikat dengan suatu perjanjian sehingga dapat merupakan penghalang bagi pegawai untuk tergoda melakukan kecurangan. Dalam lembaga ini pegawai dikontrak dengan suatu perjanjian kerja yang mengharuskan pegawai / karyawan bekerja sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. 7. Harus diadakan rotasi jabatan atau jika memungkinkan diadakan cuti yang tidak periodic. Rotasi ini akan mengurangi kesempatan untuk berbuat curang, disamping itu juga akan dapat menghasilkan ide-ide baru yang berguna bagi perusahaan. Di RRI ini rotasi pegawai dirasakan kurang diadakannya hal tersebut. 8. Instruksi operasi harus diusahakan secara tertulis, dan adanya pedoman prosedur akan sangat membantu karena akan meningkatkan efisiensi kerja dan mencegah

kesalahpahaman diantara para petugas.

RRI cabang singaraja dalam instruksi operasi ini sudah ada dan berlaku, tujuannya agar mempermudah pembagian wewenang dan tanggung jawab selain itu untuk mencegah kesalahpahaman diantara para petugas. 9. Penggunaan buku besar pembantu akan sangat menunjang dalam mengecek ketelitian hasil kerja antara dua petugas yang berdiri sendiri. Penggunaan buku besar pembantu sudah dilaksanakan dengan baik dan benar, agar dapat menunjang dalam mengecek ketelitian hasil kerja antara 2 petugas yang berdiri sendiri. 10. Digunakannya alat-alat tulis mechanis dan elektronis ( bila memungkinkan). Sudah menggunakan peralatan elektronik yang lengkap dan memadai sebagai penunjamg kinerja karyawan.

Anda mungkin juga menyukai