Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. 1
Latar Belakang Kapal ikan adalah salah satu jenis dari kapal, dengan demikian sifatdan
syarat- syarat yang diperlukan oleh suatu kapal akan diperlukan juga olehkapal ikan, akan tetapi berbeda dengan kapal penumpang (passenger ship)dan kapal barang (cargo ship). Kapal ikan menangkap dan mencari ikan dilaut, dengan mengikuti gerombolan ikan dan mengangkut hasil tangkapan kepelabuhan dalam keadaan masih segar.(Priowirjanto, 2004) Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang sampai akhirnya pada awal abad ke-20 ditemukan pesawat terbang yang mampu mengangkut barang dan penumpang dalam waktu singkat maka kapal pun mendapat saingan berat. Namun untuk kapal masih memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang dengan tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi kapal niaga dan tanker sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal pesiar seperti Queen Elizabeth dan Awani Dream. Sekalipun masih digunakan pada beberapa negara. Untuk menentukan arah, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari benua atau daratan. Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan bintang sebagai alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta. Ditemukannya jam pasir oleh orang-orang Arab juga ikut membantu navigasi ditambah dengan penemuan jam oleh John Harrison pada abad ke-17. Penemuan telegraf oleh S.F.B Morse dan radio oleh C. Marconi, terlebih lebih penggunaan radar dan sonar yang ditemukan pada abad ke 20 membuat peranan navigator agak tergeser. Satuan kecepatan kapal dihitung dengan knot dimana 1 knot = 1,85200 km/jam.(poedji,2007) . Kamar mesin adalah kompartemen yang sangat penting pada sebuah kapal. Di tempat inilah terdapat mesin penggerak kapal yang biasanya dinamakan mesin induk atau mesin utama. Di kamar mesin pula terletaksumber tenaga untuk membangkitkan listrik yang berupa generator listrik kapal, pompapompa, dan bermacam-macam peralatan kerja yang menunjangpengoperasian kapal. Konstruksi kamar mesin dibuat khusus karena adanya beban-beban tambahan yang bersifat tetap, seperti berputarnya mesin utama dan mesin lainnya.Situasi umum di dalam kamar mesin dapat dilihat pada Gambar 1. Pada LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 1
Gambar ini dapat dilihat mesin utama menggerakkan baling-baling tunggal. (Wahyudin, 2010) 1. 2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum mesin kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Probolinggo adalah agar mahasiswa mampu memahami teori yang telah didapat dibangku perkuliahan dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan nyata, serta mampu mengembangkan pola pikir sehingga dapat menciptakan inovasi-inovasi baru dalam mesin kapal perikanan 1. 3 Waktu dan Tempat Praktikum mesin kapal perikanan dilaksanakan pada Sabtu, 19 November 2011 di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan (PPP) Probolinggo.
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1
KAPAL
2. 1. 1 Bangunan Kapal Badan kapal pada umumnya adalah sebuah tempat atau bejanayang berdinding tipis, kedap air dan diisi muatan, penumpang, mesin dantempat tinggal awak kapal serta peralatan kapal yang sesuai dengan tujuan pembangunannya. Namanama dan istilah bagian-bagian kapal adalah seperti dibawah ini :
Gbr. Susunan umum kapal Bagian-bagian Kapal : 1. Tiang (Mest) 2. Anjungan (Wheel House) 3. Kepala Palka (Fish Hatch) 4. Deck Akil (Fore Castle Deck) 5. Winch Jangkar (Winch Less) 6. Gudang (Store) 7. Bak Rantai Jangkar (Chain Locker) 8. Tangki Bahan Bakar (Fuel Oil Tank) LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 3
9. Penggulung Tali Pancing (Line Hauler) 10. Palka Ikan (Fish Hold) 11. Ruang Mesin Pendinginan Cepat (Quick Freezing Room) 12. Ruang Mesin Pendingin (Refrigerating Machine Room) 13. Ruang Mesin (Engine Room) 14. Dasar Berganda (Double Bottom) 15. Ruang Makanan (Mess Room) 16. Tangki Air Tawar (Fresh Water Tank) 17. Gudang Persediaan Makanan (Provision Store) 18. Ruang Mesin Kemudi (Steering Engine Room) 19. Daun Kemudi 20. Baling-baling (Propeller) 21. Ruang Anak Buah Kapal (Crew Space) 22. Geladak Utama (Main Deck) 23. Geladak Jembatan (Bridge Deck) 24. Linggi Haluan (Stem) 25. Lunas (Keel) 26. Linggi Buritan (Stern Post) 27. Linggi Baling-baling (Propeller Post) 28. Sekat Pelanggaran (Collision Bulk Head) 29. Sekat Kedap Air (Transversal Bulk Head). (Nautika, 2010) 2. 1. 2 Tipe- tipe Kapal Pada hakekatnya fungsi sebuah kapal ialah sebagai alat pengangkut di air dari suatu tempat ke tempat lain. Baik pengangkutan barang, penumpang maupun hewan. Selain sebagai alat angkut. Kapal dapat juga digunakan untuk rekreasi, sebagai alat pertahanan dan keamanan alat-alat survey atau laboratorium maupun sebagai kapal kerja. Sehubungan dengan itu tipe kapal dapat dibedakan atas : 1. Ditinjau dari tujuan pembuatannya : a. Kapal kapal komersial LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 4
Kapal dagang Kapal supply Dan lain- lain Kapal- Kapal Pesiar Kapal Pemerintah Kapal Meteorology Dan lain- lain
2. Ditinjau dari tenaga penggerak : a. Kapal tanpa tenaga penggerak : Tongkang tongkang Bargas Bargas yang didorong maupun yang ditarik Kapal suar Dan lain- lain Kapal Layar Kapal uap (torak maupun turbin) Kapal Motor
3. Ditinjau dari bahan bangunannya : Kapal kayu Kapal baja Kapal yang dibangun dengan menggunakan bahas khusus / logam ringan Kapal berkulit kayu dengan kerangka dari baja atau baja ringan (composite contruction) Kapal ferro cement 4. Ditinjau dari fungsinya : a. Sebagai alat pengangkut Menurut bentuk pengapalannya Kapal barang umum : Kapal barang sera guna Kapal peti kemas (container) LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 5 b. Menurut betuk pegapalanya
Kapal pelat baku (satndardizet pallets) Kapal ro- ro (roll on roll off) : Kapal trailer Kapal kendaraan : ferry, kapal mobil/ truck Kapal kereta (train ship) Kapal curah : Kapal curah kering :grain, ore dan lain- lain Kapal curah cair : oli, gas, dan kimia Kombinasi kedua jenis kapal curah Kapal Penumpang : Kapal khusus penumpang Kapal barang dan penumpang Menurut daerah operasinya
2. 1. 3 Istilah istilah penting dalam Bangunan Kapal a. Lambung Kapal Badan Kapal biasanya panjang dan simetris terhadap bidang tengah memanjang kapal. Kapal pada umumnya di bagian engah berbentuk persegi panjang dengan kedua sudut dibawahnya dibulatkan. Dihaluan dan buritan bentuknya mendekti huruf V (fi), Bagian depan disebut HALUAN, bagian belakang disebut BURITAN, bagian bawah disebut ALAS, dan kiri dan kanan disebut KULIT LUAR. Kulit luar yang berada diatas permukaan air atau jarak vertical seluruh lambung kapal yang diukur dari tepi deck ke garis muat disebut LAMBUNG BEBAS (FREE BOARD). Kulit kapal baja masing- masing pelatnya dapat dihubungkan dengan cara las atau atau cara keeling. Cara las adalah menghubungkan pelat setelah terlebih dahulu baian pelat yang akan disambung dicairkan, dan cara keeling adalah menyambung pelat menggunakan paku keeling. LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 6
b.
Geladak Lapisan yang menghubungkan bagian atas kapal disebut DECK atau
GELADAK. Geladak ditopang oleh balok geladak, dan terbuat tidak datar, akan tetapi melengkung kea rah melingtang yang disebut CEMBUNG GELADAK dan mendukung kea rah memanjang disebut LENGKUNG GELADAK atau GAING, Geladak yang paling atas yang menerus sepanjang kapal disebut GELADAK UTAMA dan geladak yang terletak di atas ruang timbul disebut GELADAK KIMBUL, di atas ruang akil disebut GELADAK AKIL, diatas anjungan disebut GELADAK JEMBATAN dan geladak untuk menempatkan sekoci disebut GELADAK SEKOCI. c. Kimbul Kimbul adalah bangunan yang berdinding tipis selebar kapal diata geladak utama yang berada di bagian buritan, di bagian tengah adlah ANJUNGAN dan di depan adalah AKIL. Pada geladak utama dibuat lubang palka untuk lewat lubang barang muatan kapal ked an dari dalam palka. Lubang palka diberi penutup palka.
Gbr. bangunan atas kapal d. Dasar Berganda Dasar berganda adalah dasar yang rangkap dua. Sebelah luar alas kapal dan sebelah dalam alas dalam (top tank)digunakan untuk :
Memeprtinggi keselamatan kapal di dalam pelayaran bila terjadi Sebaai tempat air ballast bla kapal berlayar tanpa muatan. Sebagai tempat penyimpaan bahan bakar, minyak pelumas dan air tawar. Dengan diisinya ruang dasar berganda dengan muatan cair dapat Stabilitas
memperbaiki.
Gbr. Dasar ganda e. Ruang Pemisah (Cofferdam) Ruangan yang terdapat pada dasar berganda untuk memisahkan tangkitangki yang diisi dengan yang berbeda jenis.
Gbr. Cofferdam f. Sekat Kedap Air (Bulk Head) Ada 2 macam sekat kedap air, yaitu : 1. Sekat kedap air Melintang (Tranversal Bulk Head) 2. Sekat Kedap air memanjang (Longitudinal Bulk Head) Sekat kedap air berguna untuk : 1. Membagi kapal atas beberapa bagian (Kompertement) yang kedao air 2. Menambah kekuatan melintang kapal LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 8
3. Mencegah atau membatasi menjalannya api apabila terjadi kebakaran dan air apabila terjadi kebocoran pada salah satu ruangan. Banyaknya sekat kedap air melintang yang harus diapasang menurut ketentuan SOLAS : 1. Satu buah sekat pelanggaran 2. Satu buah sekatkedap air kamar mesin bagian depan 3. Satu buah sekat kedap air kamar mesin bagian belakang 4. Satu buah sekat kedap air belakang
Gbr. Sekat melintang kapal g. Tangki Ceruk Tangki ceruk ada 2 macam yaitu : 1. Ceruk Haluan yaitu tangki yang dibatasi bagian depan oleh linggi haluan dan dibelakang oleh sekat pelanggaran. Ceruk ini digunakan untuk tangki ballas bak rantai jangkar. 2. Ceruk buritan yaitu tangki yang dibatasi oleh linggi buritan dan dinding sekat kedap ir belakang. Ceruk ini digunakan untuk air ballast.
Gbr. Ceruk h. Linggi Badan kapal dilengkapi oleh bagian depan dengan linggi haluan (Stem) dan bagian belakang dengan linggi buritan (Stem Post) yang merupakan ujungujung yang kokoh untuk suatu kapal. 1. Linggi haluan LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 9
Gbr Betuk Linggi haluan Keterangan : a. 1. Linggi tegak (Vertical Stem) a. 2. Linggi condong (Racked Stem) a. 3. Linggi Bulba (Bulb Stem) a. 4. Linggi Maier (Maier Stem) a. 5. Linggi Gunting (Dlipper Stem) a. 6. Linggi Pemecah Es (Ice Breaker Stem)
Gbr. Bentuk linggi buritan Keterangan : b. 1. Bentuk Eliptik b. 2. Bentuk Jelajah (Cruiser) dengan kemudi imbang b. 3. Bentuk Jelajah (Cruiser) dengan kemudi gantung b. 4. Bentuk Balok lintang (Transom) i. Kemudi Kemudi berfungsi untuk mengolah gerak kapal. Untuk menggerakkan daun kemudi yang berada dipermukaan air, dipergunakan mesin kemudi yang dihubungkan dengan poros kemudi pada ruang mesin kemudi. Mesin kemudi dapat dioperasikan dari ruang nahkoda yang berada di anjungan. Ada bermacam- macam bentuk dan jenis daun kemudi yaitu :
Gbr. Bentuk dan jenis Kemudi j. Kamar Mesin Mesin kapal mempunyai ruangan tersendiri yang disebut kamar mesin. Dalam kamar mesin ini diletakkan mesin induk(Main Engine), Mesi bantu (Auxilary Engine), Pompa- pompa, Kompresor, dan sebagainya. Lebar kamar mesin selebar kapal sedangkan panjangnya kuran lebih 15 % dari panjang kapal. Adapun letak kamar mesin kapal ini ada di belakang atau ditengah- tengah kapal. Pada kapal ikan. Umumnya ditempatkan ditengah, hal ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada anak buah kapal agar dapat bekerja di bagian belakang pada kapal ikan.
k.
Palka ikan Ruang palka adalah ruangan dibawah geladak gunanya untuk tempat
menyimpan muatan kapal. Barang muatan harus dapat tersimpandengan baik, tidak rusak dan tidak busuk. Karena itu ruang palka harus dapat memenuhi beberapa persyaratan tertentu diantaranya : 1. Ruang palka harus kedap air 2. Ruang palka harus tidak mudahterpengaruh panas dari luar sehingga es yang ada di dalam tidak mudah mencair
Gbr. Palka ikan (Nautika, 2007) 2. 2 Mesin Penggerak Utama Kapal Perikanan Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi mesin penggerak kapal seperti pada gambar dibawah ini.
Gbr. Mesin utama penggerak kapa Motor penggerak utama kapal perikanan yang paling umum digunakan saat ini adalah motor bensin dan motor diesel. Jadi mesin penggerak utama LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 13
adalah mesin yang langsung atau tidak langsung dipakai untuk menggerakan propeler atau baling-baling kapal. Orang yang akan mengoperasikan, harus mampu mengenal bagian-bagian dari mesin tersebut. 2. 2. 1 Motor Bensin Motor bensin adalah motor yang bekerja dengan menggunakan bahan bakar bensin, paraffin atau gas, bahan bakar yang mudah terbakar dan menguap. Campuran bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder dan dikompresikan oleh torak pada tekanan 8-15 bar atau 8-15 kg/cm. Bahan bakar dinyalakan oleh sebuah loncatan bunga api dan terbakar cepat sekali di dalam udara kompresi. Kecepatan pembakaran melalui campuran bahan bakar dan udara biasanya 10-25 m/detik. Suhu udara naik hingga 20002500 C dan tekanan 30-40 bar atau 30-40 kg/cm. Tekanan ini yang mendorong torak menuju Titik Mati Bawah (TMB) silinder. Secara sederhana, cara kerja dari motor bensin adalah campuran bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, campuran yang sudah `bereaksi dikompresikan kemudian bahan bakar dinyalakan dengan bunga api listrik. 2. 2. 2 Motor Diesel Motor Diesel adalah motor yang bekerja dengan menggunakan bahan bakar yang lebih berat (minyak diesel/solar). Udara bersih masuk ke dalam silinder dan dikompresikan oleh torak. Tekanan naik hingga 30-55 bar atau 30-50 kg/cm, suhu udara naik hingga 700-900 C. Suhu udara kompresi terletak diatas suhu penyala bahan bakar. Bahan bakar disemprotkan ke dalam udara kompresi yang panas kemudian terbakar. Tekanan naik hingga 70-90 bar atau 70-90 kg/cm. Secara sederhana, cara kerja dari motor diesel adalah udara bersih masuk ke dalam silinder, udara dikompresikan kemudian bahan bakar disemprotkan dan terbakar oleh panas udara kompresi. 2. 2. 3 Prinsip Kerja Motor Motor bensin dan motor diesel bekerja dengan gerakan torak bolak-balik. Motor bensin dan diesel bekerja menurut prinsip kerja motor 4 tak atau 2 tak. Langkah (S) adalah perjalanan torak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB). Dalam motor 4 tak, satu siklus kerja memerlukan 4 langkah ( dua putaran poros engkol ) untuk menghasilkan tenaga. 2. 3 Motor Bensin 4 Tak
Prinsip kerja dari motor bensin 4 tak secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Langkah Pemasukan Torak bergerak menuju TMB, katup masuk membuka katup buang tertutup sehingga terjadilah vakum di ruang silinder pada saat torak bergerak menuju TMB, campuran bahan bakar udara mengalir ke dalam silinder melalui lubang katup masuk. Campuran bahan bakar dan udara disemprotkan oleh karburator. 2. Langkah Kompresi Bila torak telah melewati TMB, katup masuk menutup dan torak bergerak menuju TMA, sementara katup buang masih menutup. Campuran bahan bakardan udara dikompresikan dan bila torak hampir mencapai TMA, campuran dikompresikan kira-kira pada seperdelapan isi campuran pada waktu terjadi langkah kompresi. 3. Langkah Usaha Bila torak mencapai TMA, campuran bahan bakar dan udara dibakar dengan bunga api yang dibangkitkan antara elektroda-elektroda busi sebagai akibat pembakaran yang cepat, pada saat ini kedua katup (masuk dan buang) tertutup, Tekanan mencapai 30-40 bar atau 30-40 kg/cm yang mengakibatkan torak terdorong menuju TMB. 4. Langkah Pembuangan Gas sisa pembakaran dikeluarkan dari dalam silinder melalui katup buang yang terbuka, sementara katup pemasukan masih tertutup, pembuangan gas berlangsung karena adanya dorongan torak yang bergerak dari TMB menuju TMA, kemudian kembali lagi ke langkah pemasukan, demikian seterusnya 2. 4 Motor Diesel 4 Tak Prinsip kerja dari motor diesel 4 tak secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Langkah Pemasukan Udara bersih masuk ke dalam silinder melalui katup masuk yang terbuka sementara katup buang tertutup, torak bergerak dari TMA menuju TMB. 2. Langkah Kompresi Torak dari TMB menuju TMA sementara katup masuk dan katup buang tertutup, dan udara yang tersedia di dalam silinder dikompresikan menjadi seperdua puluh bagian isi sebelumnya. Suhu udara kompresi mencapai 700-900 LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 15
C. Pengabutan bahan bakar terjadi pada akhir langkah kompresi, sebuah injektor mengabutkan bahan bakar dengan tekanan yang tinggi. Bahan bakar terbakar oleh udara panas, kemudian tekanan di dalam ruang bakar mencapai 70-90 kg/cm. 3. Langkah Usaha Akibat tekanan yang tinggi, torak terdorong dari TMA menuju TMB, sementara kedua katup dalam keadaan tertutup. Gaya torak yang dihasilkan kemudian dipindahkan kepada poros engkol dan didistribusikan untuk menggerakkan motor induk. 4. Langkah Pembuangan Gas sisa pembakaran dikeluarkan dari dalam silinder melalui katup buang yang terbuka, sementara katup pemasukan masih tertutup, pembuangan gas berlangsung karena adanya dorongan torak yang bergerak dari TMB menuju TMA, kemudian kembali lagi ke langkah pemasukan, demikian seterusnya.
(Gambar 10. Prinsip Kerja Motor Diesel 4 Tak) 2.5 Motor Bensin 2 Tak
Prinsip kerja dari motor bensin 2 tak secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Langkah pemasukan-kompresi Torak bergerak menuju TMA, campuran bahan bakar dan udara masuk melalui saluran pemasukan, kemudian dikompresikan dan dibakar dengan bunga api listrik pada saat torak hampir mencapai TMA. LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 16
2. Langkah usaha-buang Torak didorong ke bawah oleh tekanan pembakaran, campuran bahan bakar dan udara di dalam lemari engkol dikompresikan bila torak menutup lubang masuk, sementara pembuangan gas-gas sisa pembakaran berlangsung bila torak melewati TMB dimana gas sisa pembakaran mengalir dari lemari engkol melalui saluran pembuangan. 2. 6 Motor Diesel 2 Tak Prinsip kerja dari motor diesel 2 tak secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Langkah pemasukan-kompresi Udara bersih di dalam silinder dikompresikan oleh torak, sebagai akibat dari kenaikan tekanan maka suhu udara mencapai 700-900 C. Bahan bakar disemprotkan atau diinjeksikan ke dalam udara panas dan terbakar dengan cara yang sama seperti dalam motor diesel 4 tak. 2. Langkah usaha-buang Torak bergerak menuju TMB oleh tekanan yang tinggi karena adanya pembakaran. Dalam menunjang proses pembilasan, motor dilengkapi dengan sebuah kompresor yang menekan udara bersih ke dalam ruang bilas, torak menuju TMB, membuka lubang udara bilas sehingga udara mengalir ke dalam silinder. Udara bilas menekan gas bekas melalui katup buang yang terbuka dan keluar melalui saluran pembuangan.
(Gambar 11. Prinsip Kerja Motor Diesel 2 Tak) 2. 7 Proses Pembakaran Motor Diesel
Minyak bakar yang disemprotkan kedalam silinder berbentuk butir-butir cairan yang halus. Oleh karena udara di dalam silinder pada saat tersebut sudah bertemperatur dan bertekanan tinggi maka butir-butir tersebut akan menguap. Penguapan butir bahan bakar itu dimulai pada bagian permukaan luarnya, yaitu bagian yang terpanas. Uap bahan bakar yang terjadi itu bercampuran dengan udara yang ada disekitarnya. Proses penguapan berlangsung terus menerus selama temperatur sekitarnya mencukupi. Jadi proses penguapan terjadi berangsur-angsur, demikian juga proses pencampurannya dengan udara. Maka pada suatu saat dimana terjadi campuran bahan bakar-udara yang sebaik-baiknya. Sedangkan proses pembakaran di dalam silinder juga terjadi secara berangsur-angsur dimana proses pembakaran awal terjadi pada temperatur yang relatif lebih rendah dan laju pembakarannya pun akan bertambah cepat. Hal itu disebabkan karena pembakaran berikutnya berlangsung pada temperatur lebih tinggi. Setiap butir bahan bakar mengalami proses tersebut diatas. Hal itu juga menunjukan bahwa proses penyalaan bahan bakar di dalam motor diesel terjadi pada banyak tempat, yaitu ditempat dimana terdapat campuran bahan bakar dengan udara yang sebaik-baiknya untuk penyalaan. Sekali penyalaan dapat dilakukan, dimanapun juga baik temperatur maupun tekanannya akan naik sehingga pembakaran akan dilanjutkan dengan lebih cepat ke semua arah.
: Mulai penyemprotan bahan bakar : Mulai pembakaran bahan bakar : Akhir penyemprotan bahan bakar : Akhir pembakaran bahan bakar : Periode persiapan pembakaran : Periode pembakaran cepat : Pembakaran terkendali : Periode pembakaran susulan
2. 7. 1 Jenis-jenis Mesin Diesel Pada dasarnya permesinan kapal kebanyakan menggunkan mesin diesel Dibawah ini pembagian jenis mesin diesel berdasarkan pengaturan selinder. 1. Mesin Diesel Silinder Satu Garis Jenis mesin diesel Ini merupakan pengeturan yang paling sederhana, dengan semua silinder sejajar, satu garis (inline) seperti dalam gambar 1-2. Konstruksi ini biasa digunakan untuk mesin diesel yang mempunyai silinder sampai delapan. Mesin diesel satu baris biasanya mempunyai silinder vertikal. Tetapi mesin diese ldengan silinder horisontal digunakan untuk bus. Mesin diesel seperti ini pada dasarnya adalah mesin vertikal yang direbahkan pada sisinya untuk mengurangi beratnya. 2. Mesin Diesel Pengaturan V Kalau jenis mesin diesel mempunyai lebih dari delapan silinder, sulit untuk membuat poros engkol dan rangka yang tegar dengan pengaturan satu garis. Pengaturan V (gambar 1-3 a) dengan dua batang engkol yang dipasangkan pada pena engkol masing-masing, memungkinkan panjang mesin dipotong setengahnya jhingga lebih tegar, dengan poros engkol lebih kaku. Iini merupakan pengaturan yang paling umum untuk mesin diesel dengan derlapan sampai enambelas silinder. Silinder yang terletak pada satu bidang disebut sebuah bank; sudut a antara dua bank bervariasidari 30 sampai 120 derajat, sudut yang paling umum aadalah antara 40 dan 70 derajat. 3. Mesin Diesel Radial Jenis mesin diesel radial Mempunyai silinder yang semuanya
terletakpada satu bidang dengan garis tengahnya berada pada sudut yang sama dan hanya ada satu engkol untuk tempat memasangkan semua batang engkol. Mesin jenis mesin diesel ini dibangun dengan lima, tujuh, sembilan dan sebelas LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 19
silinder. 4. truk. 5. Unit Mesin Diesel Jamak. Berat tiap daya kuda, yang disebut berat mesin diesel spesifik, makin besar dengan makin bertambahnya ukuran mesin diesel , lubang dan langkah mesin diesel. Untuk mendapatkan mesin dengan keluaran daya sangat tinggi tanpa menambah berat spesifiknya, maka dua dan empat mesin lengkap, yang memiliki enam atau delapan silinder masing-masing dikombinasikan dalam satu kesatuan dengan menghubungkan tiap mesin diesel kepada poros penggerak utama s (gb1- 4a dan b) dengan bantuan kopling dan rantai rol atau kopling dan roda gigi. 6. Mesin Diesel Torak Berlawanan Mesin diesel derngan dua torak tiap silinder yang menggerakkan doa poros engkol digunakan dalam kapal dan ketreta rel. Disainya menunjukan banyak keuntungan dari pembakaran bahan bakar, menyeimbangkan masa ulakalik, pemeliharaan mesin dan mudah dicapai. 2. 8 Komponen Mesin Diesel Komponen utama motor diesel terdiri dari beberapa bagian-bagian seperti tabung silinder, kepala silinder, torak, batang engkol, poros engkol, nozzel dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 2. 8. 1 Blok Silinder Blok silinder merupakan inti dari pada motor yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium memiliki bobot yang lebih ringan dan dapat meradiasikan panas lebih efisien dibandingkan dengan besi tuang. Blok silinder dilengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada motor. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak turun naik. Silinder-silinder ditutup bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin oleh gasket kepala silinder yang letaknya antara blok silinder dan kepala silinder. Crankcase terpasang di bagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli termasuk dalam crankcase. Poros nok juga diletakkan dalam blok silinder, LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 20 Mesin Diesel Datar Pengaturan jenis mesin diesel semacam ini digunakan untuk bus dan
hanya pada tipe OHV (Over Head Valve). Pada motor modern poros nok berada di dalam kepala silinder. Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan. Perleng-kapan lainnya seperti starter, alternator, pompa injeksi dipasangkan pada bagian samping blok silinder. 2. 8. 2 Kepala Silinder Kepala silinder dipasang di bagian atas blok silinder. Pada bagian bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala silinder harus tahan terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja. Oleh sebab itu umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang. Akhir-akhir ini banyak motor yang kepala silindernya dibuat dari paduan aluminium. Kepala silinder yang terbuat dari aluminium memiliki kemampuan pendinginan lebih besar dibanding dengan yang terbuat dari besi tuang. Pada kepala silinder juga dilengkapi dengan mantel pendingin yang dialiri air pendingin yang datang dari blok silinder untuk mendinginkan katup-katup dan busi 2. 8. 3 Gasket Kepala Silinder Gasket kepala silinder (cylinder head gasket) letaknya antara blok silinder dan kepala silinder, fungsinya untuk mencegah kebocoran gas pembakaran, air pendingin dan minyak pelumas. Gasket kepala silinder harus tahan panas dan tekanan dalam setiap perubahan temperatur. Umumnya gasket dibuat dari carbon clad sheet steel (gabungan carbon dengan lempengan baja). Karbon itu sendiri melekat dengan graphite, dan kedua-duanya berfungsi untuk mencegah kebocoran yang ditimbulkan antara blok silinder dan kepala silinder, serta untuk menambah kemampuan melekat pada gasket. 2. 8. 4 Bak Minyak Pelumas Bagian bawah dari blok silinder disebut bak engkol (crankcase). Bak minyak pelumas (oil pan) dibaut pada bak engkol dengan diberi packing seal atau gasket. Bak minyak pelumas dibuat dari baja yang dicetak dan dilengkapi dengan penyekat (separator) untuk menjaga agar permukaan minyak pelumas tetap rata ketika mesin pada posisi miring. Bak minyak pelumas dirancang sedemikian rupa agar minyak pelumas tidak berpindah (berubah posisi permukaannya) pada saat motor berhenti secara tiba-tiba. Penyumbat (drain plug) letaknya dibagian bawah bak dan fungsinya untuk mengeluarkan minyak pelumas bekas. 2. 8. 5 Torak LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 21
Torak bergerak turun naik di dalam slinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi, pembakaran, dan pembuangan. Fungsi utama torak adalah untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol melalui batang torak (connecting rod). Torak terus menerus menerima temperatur dan tekanan yang tinggi sehingga harus dapat tahan saat motor beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode waktu yang lama. Pada umumnya torak dibuat dari paduan aluminium, selain lebih ringan, radiasi panasnya juga lebih efisien dibandingkan dengan material lainnya. 2. 8. 6 Batang Torak Batang torak (connecting rod) menghubungkan torak ke poros engkol dan selanjutnya meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh torak ke poros engkol. Bagian ujung batang torak yang berhubungan dengan pena torak disebut small end. Sedang yang lainnya yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Crankpin berputar pada kecepatan tinggi di dalam big end, dan mengakibatkan temperatur menjadi tinggi. Untuk menghindari hal tersebut yang diakibatkan panas, metal dipasangkan di dalam big end. Metal ini dilumasi dengan minyak pelumas dan sebagian dari pelumas ini dipercikkan dari lubang oli ke bagian dalam torak untuk mendinginkan torak. 2. 8. 7 Poros Engkol Tenaga (torque) yang digunakan sebagai tenaga penggerak dihasilkan oleh gerakan batang torak dan dirubah menjadi gerak putaran pada poros engkol. Poros engkol menerima beban yang besar dari torak dan batang torak serta berputar pada kecepatan tinggi. Dengan alasan tersebut poros engkol umumnya dibuat dari baja karbon dengan tingkatan serta mempunyai daya tahan yang tinggi. 2. 8. 8 Roda Penerus Roda penerus (flywheel) dibuat dari baja tuang dengan mutu yang tinggi yang diikat oleh baut pada bagian belakang poros engkol. Poros engkol menerima tenaga putar (rotational force) dari torak selama langkah usaha. Roda penerus menyimpan tenaga putar (inertia) selama proses langkah lainnya kecuali langkah usaha, oleh sebab itu poros engkol berputar secara terus menerus. Roda penerus dilengkapi dengan ring gear yang dipasangkan di bagian luar gunanya untuk perkaitan dengan gigi pinion dari motor starter. LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 22
2. 8. 9 Bantalan Poros Engkol Crankpin dan journal poros engkol menerima beban yang besar (dari tekanan gas pembakaran) dari torak dan berputar pada putaran tinggi. Oleh sebab itu digunakan bantalan-bantalan antara pin dan journal yang dilumasi dengan minyak pelumas untuk mencegah keausan serta mengurangi gesekan. 2. 10 Pendekatan Rumus Perhitungan Motor Volume pergerakkan piston dari TMB ke TMA, atau sebaliknya. Sedangkan volume ruang di atas piston saat di posisi TMA disebut volume ruang bakar atau combustion chamber. Volume ini bukan termasuk volume silinder. Nah, untuk menghitung volume silinder kita perlu tahu dahulu rumusan yang dipakai. Volume silinder biasa disimbolkan dengan V2, dengan satuan cc (centimeter cubic) ada juga yang memakai satuan cf (cubic feet) dan cubic inchi. V2 = 0,785 x D x D x S x n. Dimana : V2 : volume silinder (cc ato cm3) D : diameter silinder atau piston (cm) S : panjang langkah piston (cm) ato jarak antara TMA ke TMB. n : jumlah silinder. Oke, kalau udah tahu rumus nya, kita bahas masing-masing variable. 0,785 adalah konstanta, sebenarnya didapat dari penyederhanaan rumus phi/4. Karena rumus volume silinder sama dengan rumus volume tabung. D adalah bore atau diameter dari silinder dalam yang diukur dengan alat bore gauge (atau pake' jangka sorong/ mistar geser jika tak memiliki bore gauge) atau juga diameter piston dengan micro meter. S adalah stroke atau panjang langkah piston adalah jarak antara TMA sampai TMB. n adalah banyak nya silinder. Contoh: mesin CBR 1000cc 4silinder, berarti n=4. Mesin Yamaha Scorpio 225cc 1silinder, n=1. 2. Menghitung Perbandingan Kompresi MotoBike - Pada motor bakar, kompresi menjadi salah satu faktor penentu dalam meningkatkan performanya. Biasanya yang kerap jadi acuan para mekanik adalah perbandingan kompresi. Yang definisinya adalah suatu nilai LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 23 1. Menghitung Volume Silinder
perbandingan yang ditentukan oleh volume ruang bakar dan volume silinder (digunakan pada metode penghitungan kompresi statis) serta volume efektif silinder (digunakan pada metode penghitungan kompresi dinamis).
Jika diformulasikan ke dalam rumus menjadi: CR = V1 + V2 CR : Compression ratio (Perbandingan kompresi). V1 : Volume ruang bakar (cc) V2 : Volume silinder (statis) atau volume efektif silider (dinamis). Volume ruang bakar (V1) sangat dipengaruhi oleh beberapa hal. Antara lain bentuk ruang bakar pada kepala silinder, ketebalan paking, jarak piston ke bibir silider saat piston berada di posisi TMA (Titik Mati Atas) atau di posisi paling puncak, serta bentuk mahkota piston itu sendiri alias dome. Lantas bagaimana cara menghitung volume V1. 3. Menghitung Torsi Motor Pada mesin motor bakar 4 langkah terdapat 4 siklus yg terbagi atas 2 kali perputaran kruk as. sesuai dengan posisi bandul pena kruk as yg berada pd posisi top yaitu 360' derajat. berarti dalam perjalanan pena kruk as ke 180' derajat ini telah menempuh. 1/2 x d x 22/7 = 78,5 mm Dalam jarak 78,5 mm itu terjadi langkah hisap pd ruang bakar..selanjutnya langkah mampat yang berarti. d x 22/7 = 157mm Dengan demikian sebuah motor bakar 4 langkah 1 silinder sudah selesai menempuh langkah Hisap-Mampat. selanjutnya adalah Kerja-Buang yang mengulang siklus tersebut diatas. Berarti dalam 1 putaran mesin motor bakar 4 langkah 1 silinder ini bekerja memutar kruk as dgn jarak 157 x 2 = 314mm 1 = 314/1000 dari situ aja sdh diketahui kalo mesin tersebut dalam 1000 rpm bisa menghasilkan torsi sebesar 0,986.. 3,14 x 22/7 = 9,85/100 LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 24
0,985 Berarti pada mesin silinder tunggal 4 langkah 100 cc tsb. terdapat 0,985 kg/cm jika torsi maksimum didapatkan pada 6000 rpm. 0,985 x 60005,910 berarti torsi maksimum mesin tsb adalah 5,9 kg/cm.()
Adapun data kapal yang diperoleh dari praktikum mesin kapal perikanan
Gbr. Ukuran poko mesin. LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 26
Nama Kapal Tanda Selar Panjang Seluruh Lebar Terbasar Tinggi Geladak Bobot Tangki bahan bakar Palka ikan ABK Lunas luar Lunas dalam Linggi haluan Linggi buritan Lantai geladak Jenis Kapal Bahan Kasko Lokasi Nama Pemilik Status Kapal Daerah Operasi Alat Tangkap
: KMN. Laguna : GT. 78 No. 1017 GGe. 1001 GGa No 3670/N : 26 m : 6,9 m : 235cm : 80 ton : tebuat dari serat fiber/plat : 8 palka ikan : 6 abk dan 1 nahkoda : 35x 35 cm : 25x 25 cm : 25- 40 : 24- 40 : 130 : Kapal ini sering digunakan sebagai penampung hasil tangkapan : Kayu : Pelabuhan Perikanan Probolinggo : Marto : Milik Sendiri : Selat Madura : Cantrang
3. 2
Gbr. Mesin kapal Laguna Data mesin : Merk Jenis Daya Jumlah Silinder (I) Sistem Start Sistem Pendingin Bahan Bakar Sistem Pelumasan Ukuran Tangki Panjang Mesin Lebar Mesin Tinggi Mesin Pelumas Diameter Torak (D) Putaran Mesin (n) Langkah Torak (S)
(Sumber : data lapang, 2011) : Koment : Motor Diesel : 80 PK : 6 Buah Silinder : Otomatis : Pendinginan Tertutup 2 sistem coller : Solar : Samp Kering : 420 Liter :2m : 90 cm : 120 cm : Mediteran 40 : 11,8 mm : 1300 Rpm : 11,5
Celah Ruang Bakar (c) Tekanan efektif rata-rata turbo charger Tekanan efektif rata-rata tanpa turbo charger
4. 1. 1 Volume Ruang Bakar (dc) Vc=4 x D2 x c x i = 0,785 x 62 x 2,5 x 6 = 423,9 cm3 Dimana : Vc = Volume Ruang Bakar D = Diameter Silinder c i = Celah Ruang Bakar = Jumlah Silinder
4. 1. 2 Volume Langkah Torak (cc) VS=4 x D2 x Sx i = 0,785 x 62 x 11,5 x 6 = 1949,9 cc Dimana : Vs = Volume Langkah Torak (cc) D S i = Diameter Silinder (cm) = Langkah Torak (cm) = Jumlah Silinder
4. 1. 3 Perbandingan Kompresi E=Vc+VsVc=1+ VsVc LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 30
= 1 + 1949,9423,9 = 1 + 4,6 = 5,6 Dimana : E = Perbandingan Kompresi Vs = Volume Langkah Torak (cc) Vc = Volume Ruang Bakar (dc) 4.1. 4 Daya Motor (NE) 1. Daya Motor menggunakan Turbo charger Ne=4 x D2 x S x n x i x Pc60 x 75 x 2 = 0,785 x 6 x 11,5 x 1300 x 6 x 760 x 75 x 2 = 1971,6 HP 2. Daya Motor Tanpa Turbo Charger Ne=4 x D2 x S x n x i x Pc60 x 75 x 2 = 0,785 x 6 x 11,5 x 1300 x 6 x 560 x 75 x 2 = 1408,3 HP Dimana : D = Diameter Silinder (cm) S = Langkah Torak (cm) n = Putaran Mesin (Rpm) i = Jumlah Silinder Pc = Tekanan Efektif Rata-rata (kg/cm2) 4. 1. 5 Torsi Motor (T) T=716.196 x Hpn = 716.196 x 801300 LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 31
= 44,1 Kg/cm Dimana : T n = Torsi Motor (Kg/cm) = Putaran Mesin (Rpm) Hp = Daya Mesin
4. 1. 6 Perhitungan Pemakaian Bahan Bakar dan Pelumas 1. Bahan Bakar : = 0,2 x HP = 0,2 x 80 = 16 Liter BBM = 1 x t x BBB/jam = 1 x 24 x 16 = 384 liter 2. Pelumas = 0,02 x HP = 0,02 x 80 = 1,6 Liter Pelumas = 1 x t x pelumas/jam = 1 x 24 x 1,6 liter = 38,4 liter. 4. 2 Pendekatan Rumus Perhitungan Motor Volume ruang bakar (dc) mesin Mitsubishi pada KMN. Putri Salju berdasarkan perhitungan yang dilakukan telah diperoleh besarnya adalah 423,9 cm3.
4. 2. 2 Volume Langkah Torak (cc) Volume Langkah Torak (cc) mesin Mitsubishi pada KMN. Putri Salju berdasarkan perhitungan yang dilakukan telah diperoleh besarnya adalah 1949,9 cc. 4. 2. 3 Perbandingan Kompresi Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan volume ruang bakar (dc) dan perhitungan volume langkah torak (cc) telah diperoleh perbandingan LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 32
kompresi dimana perbandingannya adalah volume langkah torak dibagi dengan volume ruang bakar sehingga diperoleh hasil perbandingan adalah 5,6. 4. 2. 4 Daya Motor (NE) Pada perhitungan daya motor ada 2 hal yang diperhatikan yaitu daya motor dengan menggunakan turbo charger dan tanpa turbo charger. Perhitungan daya motor dengan menggunakan turbo charger maka diperoleh hasil 1971,6 HP sedangkan tanpa turbo charger diperoleh hasil 1408,3 HP. Hal ini menunjukan bahwa jika KMN. Putri Salju di berikan turbo charger maka kekuatan mesin kapal akan bertambah sehingga kapal akan semakin cepat, sedangkan jika tanpa turbo charger maka kekuatan mesin akan berkurang sehingga kecepatan kapal akan berkurang pula. 4. 2. 5 Torsi Motor (T) Kegunaan dari menghitung torsi motor agar mengetahui berapa kekuatan yang tidak digunakan oleh mesin atau yang dibuang keluar. Pada perhitungan torsi motor pada mesin KMN. Putri Salju, telah diperoleh nilai torsi motor adalah sebesar 44,1 Kg/cm. Hal ini bias diartikan bahwa kekuatan yang dibuang atau tidak digunakan oleh mesin adalah sebesar 44,1 Kg/cm.
BAB VI PENUTUP 6. 1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan dari laporan praktikum mesin kapal perikanan ini adalah sebagai berikut : Badan kapal pada umumnya adalah sebuah tempat atau bejana yang berdinding tipis, kedap air dan diisi muatan, penumpang, mesin LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 33
dantempat tinggal awak kapal serta peralatan kapal yang sesuai dengan tujuan pembangunannya. Tipe- tipe kapal di tinjau dari tujuan pembuatannya, tenaga Istilah- istilah dalam kapal : LAmbung kapal, geladak, kimbul, penggerak, bahan bangunannya, dan fungsinya. dasar ganda, ruang pemisah, sekat kedap air, tangki caruk, linggi (buritan dan haluan), kamar mesin, palka ikan. 6. 2 Mesin yang digunakan oleh KMN. Laguna adalah mesin darat truck dan Daya mesin yang digunakan oleh KMN. Laguna adalah sebesar 350 PK Saran Adapun saran yang dapat disampaikan dalam laporan praktikum mesin kapal perikanan ini adalah sebagai berikut : Alangkah baiknya jika kapal- kapal nelayan dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan SDM di daerah probolinggo dengan sebaik- baiknya, Karen di sekeliling pelabuhan banyak nelayan yang SDM nya minim. Tipe- tipe kapal selain yang disebutkan di atas, ada kapal pengawas untuk para nelayan itu sendiri ataupun pengawas di perairan Indonesia, agar tidak adany kasus illegal fishing oleh Negara lain. Istilah- istilah diatas belum lengkap, diharapkan para mahasiswa dapat memahami dan mengerti istilah- istilah tersebut dengan literature yang lebuh banyak lagi. Sebaiknya jenis mesin yang digunakan pada KMN. Laguna diganti dengan jenis mesin laut (Marine Engine) agar saat pengoperasian tidak terjadi macet dan ketahanan akan goncangan gelombang sangat kuat. Sebaiknya daya mesin pada KMN. Laguna dilengkapi dengan turbo charger untuk menambah kecepatan kapal, dengan begitu sangat sfisien dalam menangkap ikan terhadap kecepatan pergerakan ikan. merk mesinnya adalah Koment
DAFTAR PUSTAKA Nautika 2010, identifikasi dan struktur bagian bagian kapal http://nautikamurdiansyah.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 06 Desember 2011 pukul 19.00 WIB Poeji, 2007. http://poedjituhan.edublogs.org/ Diakses pada tanggal 06 Desember 2011 pukul 19.00 WIB Priowirjanto, 2004.Identifikasi struktur dan bagian- bagia kapal perikanan. http://blog.scribd.com/ Diakses pada tanggal 06 Desember 2011 pukul 19.00 WIB Soerjono, 2007.Sistem permesinan kapal perikanan.Teknika penagkapan ikan Diakses pada tanggal 06 Desember 2011 pukul 19.00 WIB LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MESIN KAPAL PERIKANAN 35
Wahyudin, 2010 http://kapal-cargo.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 06 Desember 2011 pukul 19.00 WIB