Anda di halaman 1dari 34

Arsip FK UNAND Angkatan 2007 Blok 17 : Urogenital

Differensiasi Susunan Kemih


Setia Budi

Gambaran morfologi-embriologis perkembangan anatomi masa janin mulai bulan ke 2-3

Perkembangan Embriologis Susunan Kemih

Susunan kemih terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria, dan urethra Susunan ini berintegrasi dengan susunan kelamin, sehingga terdapat beberapa persamaan dan perbedaan kedua susunan ini pada wanita dan pada pria

Perkembangan pada Masa Janin


Perkembangan ketiga lapis primer yang berhubungan dengan susunan kemih, identik dengan susunan tubuh yang lain dengan kekhasan susunan ini, dimulai dengan perubahan peran pada 3 lapisan primer janin yaitu : - Peran awal ektoderm - Peran awal mesoderm - Peran awal entoderm

Differensiasi Lapisan Primer Janin pada Susunan Kemih Kelamin


Entoderm berdiferensiasi menjadi epitel yang melapisi ureter, vesika urinaria, urethra Ektoderm berdiferensiasi menjadi alat yang berfungsi sebagai penghubung lingkungan dengan diri/ nafs/ self, yaitu epitel epidermis perineum, susunan saraf somatis dan susunan saraf viseral Sebagian besar susunan kemih berasal dari mesoderm, yaitu ginjal, ureter, vesika urinaria, urethra, otot-otot dasar panggul

Tahap-tahap Perkembangan Susunan Kemih Bermula Dengan Penglipatan Diskus Embrional


Penglipatan diskus embrional itu mengikuti diferensiasi mesoderm intraembrional menjadi 3 bagian, yaitu mesoderm paraksial, mesoderm intermediet, dan mesoderm lempeng sisi dengan penglipatan bilateral dan penglipatan sefalokaudal longitudinal janin terjadi pembentukan selom intra embrional

Susunan Kemih
Susunan kemih berdiferensiasi dari mesoderm intermediate, yaitu mesoderm intraembrional yang berada diantara mesoderm paraksial dan mesoderm lempeng sisi Dari mesoderm intermediate, terjadi perkembangan pembentukan susunan pronefros didaerah servikal janin susunan pronefros adalah susunan glomerulus sederhana yang salurannya membuka ke selom intraembrional Pembentukan susunan mesonefros berlanjut disebelah kaudal susunan pronefros, diikuti dengan menghilangnya susunan pronefros

Perkembangan Susunan Meso dan Metanefros


Susunan mesonefros terdiri atas susunan glomerulus dan saluran ekskresi yang bermuara ke saluran mesonefros Saluran mesonefros disebut juga saluran wolf Saluran wolf bermuara disinus urogenitalis Bersisian dengan saluran wolff terbentuk saluran muler (saluran paramesonefros) dari bagian atas selom intraembrional, yang juga bermuara pada sinus urogenitalis Saluran wolff pada laki-laki berkembang menjadi duktus deferen Saluran wolff pada wanita menghilang pada perkembangan selanjutnya

Mesonefros

Perkembangan Saluran Mesonefros dan Ureter


Susunan glomerulus susunan mesonefros menghilang, diikuti dengan pembentukan susunan metanefros berupa tunas ginjal yang dinamakan dengan blastema metanefrogenika Pembentukan tunas ginjal ini terjadi dibagian belakang sinus urogenitalis Dari entoderm dinding bagian belakang sinus urogenitalis terbentuk tunas ureter kearah blastema metanefrogenika Tunas ureter selanjutnya bercabang-cabang dalam blastema metanefrogenika menjadi susunan kaliks dan duktus koligentes

Perkembangan Ginjal
Dalam blastema metanefrogenika sel-sel mesoderm intraembrional berdiferensiasi membentuk susunan sel-sel glomerulus, kapsula bowman, tubuli kontorti-1, ansa henle, tubuli kontorti-2. Tubuli kontorti-2 bermuara ke entoderm duktus koligentes Ginjal mengalami peristiwa asensus dari tempat awal yang berbatasan dengan dasar panggul sampai mencapai tempat definiif retroperitoneal di dinding perut daerah lumbal. Selama asensus ginjal mendapat perdarahan dari cabang aorta abdominalis yang sesuai dengan ketinggian diferensiasi ginjal Tonjolan ureter berkembang membentuk calyx major, calix minor, dengan epitel entoderm dan otot mesoderm, saraf ektoderm

Vesika Urinaria
Vesika urinaria berkembang dari bagian bawah sinus urogenital Keatas-depan, vesika urinaria beralih menjadi urachus, yaitu saluran yang menghubungkan vesika urinaria dengan alantois melalui umbilikus Persisten urachi terjadi bila urahus sesudah lahir masih paten, yaitu urachus tidak menutup, sehingga aliran urin bisa keluar melalui umbilikus, dan harus dikoreksi dengan metode bedah

Kloaka dan Saluran-Saluran Sinus Urogenitalis

Perkembangan Kloaka
Kloaka merupakan bagian distal usus sederhana yang merupakan suatu tahap dari perkembangan susunan kemih kelamin Kloaka tertutup oleh membran kloaka yang hanya terdiri dari ektoderm dan entoderm Kloaka terbagi oleh septum urorektal menjadi sinus urogenital dan rektum Septum urorektal adalah satu lipatan mesoderm intraembrional dinding selom yang berada disebelah bawah duktus vitellinus Septum urorektal mencapai membran kloaka, dan berkembang menjadi corpus perinealis

Perkembangan Perineum
Rektum merupakan bagian paling distal usus sederhana belakang, biasanya kosong, berperan dalam menentukan reflex miksi normal melalui mekanisme reseptor sensorik viseral dimukosa dan lapisan muskularis, persarafan, dan efektor berupa otot polos dinding rektum,dan otot lurik yang berada di dasar panggul dan di perineum, yaitu m. rektovesikalis dan m. rektouretralis

Perkembangan Perineum
Mesoderm didepan corpus perinealis berdifferensiasi menjadi otot yang menjadi bagian diafragma urogenital (m. sphincter urethra), corpus cavernosum, corpus spongiosum, tonjol kelamin, lipatan kelamin Hypospadia yaitu urethra bermuara di proximal bawah dari tonjol kelamin, bisa terjadi bila lipatan kelamin tidak bersatu sebagaimana biasa

Perkembangan Saluran Kemih

Perkembangan Mesonefros dan Kloaka


Berjajar dengan saluran mesonefros berkembang saluran muler yang membuka ke selom intraembrional Pada laki-laki saluran muler akan menghilang Pada wanita saluran mesonefros akan menghilang, dan saluran muler berkembang menjadi tuba uterina, uterus, dan bagian atas vagina Terbentuknya bentuk tubuh yang membulat sesudah penglipatan diskus embrional mencakup sebagian yolksac yang dilapisi oleh entoderm, menjadi usus sederhana yang berakhir dibelakang dengan kloaka Urachus berhubungan dengan kloaka dan melalui pusat, dengan allantois yang berada dalam korda umbilikalis.

Diferensiasi Epitel Saluran Urethra Entoderm

Dasar Panggul Terbentuk Melalui Differensiasi Ketiga Lapis Primer


Mesoderm dinding tubuh membentuk dinding depan dan dinding samping rongga perut Mesoderm lantai panggul membentuk diafragma pelvis, diafragma urogenital, otot-otot perineum Diafragma pelvis adalah otot yang menutup pintu bawah panggul, menjadi batas rongga pelvis minor dengan perineum Perineum adalah jaringan lunak yang menutup pintu bawah panggul berada disebelah bawah diafragma pelvis

Perineum bagian depan disebut trigonum urogenital, dan perineum bagian belakang disebut trigonum anal Ektoderm berdifferensiasi menjadi epidermis, saraf perineum Entoderm berdifferensiasi menjadi epitel yang melapisi kloaka

Masaalah Pengidentifikasian Kompetensi


Pengidentifikasian materi dan metode untuk membina kompetensi yang relevan, terujivalid-terevaluasi. Kritik ini menyebabkan perpindahan metode pembelajaran dari cara konvensional ke metode inovatif Apa alasan perpindahan secara filosofis Apa peran filosofis dalam masaalah ini Posisi oknum dalam masaalah ini Emangnye gua pikirin Cogito ergo sum descartes Pelaksanaan kurikulum dilandasi sikap positivistik yang diadopsi dari otorisasi sekuler westernized. Kenapa terjadi pengadopsian dengan nilai kritis Apa hubungan dengan apresiasi kompetensi yang harus dicapai. Identitas: how can you identify yours identity. Is any identity have a worthy meaning?

Objektif
Untuk dapat melihat perkembangan janin normal secara bertahap melalui tahapan differensiasi jaringan embrional Dapat memahami perkembangan morfologis yang berada pada sisi lain dari kurva normal dekripsi distribusi karakter pada populasi Perlukah apresiasi untuk itu Jenis apresiasi

Filosofi Proses Perkembangan


Keterangan mengenai peristiwa sebab akibat diperoleh dari pembahasan filosofis berupa: Spekulasi: error kemanusiaan Bukti empiris: statis-dinamis Posit terpilih: terdapat berbagai kemungkinan Konservatif : lingkaran skeptis Posit Ortodoks Kompetensi Apresiasi dan realisasi visi. Proses menunjuk pada peristiwa sebab akibat dan pengaturannya. Dari pembuktian pengamatan melalui hipotesis oleh berbagai disiplin; biologi, biokomia, anatomi fa al, dinyatakan bahwa proses perkembangan ini melibatkan berbagai komponen seluler subseluler, mulai dari DNA, inisiasi dan eksekusi kejadian, organelle sel, reaksi enzym, reaksi kimia, sintesis-analisis, resume morfologis berupa gambaran mikro dan gros yang diperoleh melalui tehnik tertentu, penyimpulan tahap-tahap yang terlihat

Anda mungkin juga menyukai