Membeli dangan cara kredit sudah merupakan hal yang sangat biasa di
masyarakat, khususnya kredit sepeda motor. Setiap orang dapat
mengajukan kredit kepemilikan sepeda motor dengan sangat mudah dan
murah. Ditunjang lagi semakin banyakanya perusahaan pembiayaan. Pada
saat ini justru terjadi kondisi surplus/over supply, dimana perusahaan
pembiayaan mengalami kelebihan dana untuk dibelanjakan, maka yang
terjadi perusahaan pembiayaan berlomba-lomba untuk mendapatkan
konsumen dengan berbagai cara, salah satunya dengan program uang
muka yang sangat murah, angsuran yang bersaing, dengan harapan dapat
menambah volume penjualan, dalam hal ini bertambahnya jumlah
konsumen yang mengajukan kredit sepeda motor. Dengan keadaan yang
seperti ini mengakibatkan masyarakat cenderung untuk memiliki sepeda
motor dengan cara kredit yang terkadang tidak lagi mempertimbangkan
kemampuan keuangan mereka. Dampaknya akan sangat terasakan oleh
pihak pembiayaan bila semakin banyak konsumen mereka yang tidak
sanggup untuk membayar cicilan atau angsuran perbulannya, untung yang
diharapakan tetapi justru kerugian yang akan mereka (perusahaan
pembiayaan) peroleh. Karena semakin tinggi tingkat konsumen yang
diberikan kredit, maka semakin tinggi pula resiko yang harus ditanggung
oleh perusahaan leasing. Bagaimanapun, jika motor sampai tertarik oleh
perusahaan pembiayaan karena konsumen tidak mampu membayar lagi
angsuran (kredit macet), konsumen akan menderita kerugian. Maka dari itu,
sebaiknya sebelum Anda memutuskan untuk mengajukan kredit kendaraan
(khususnya motor) harus dipertimbangkan tingkat kemampuan keuangan
Anda dengan baik, walaupun Anda tidak pernah tahu keadaan atau
kemampuan keuangan Anda dikemudian hari, paling tidak resiko motor
ditarik bisa diperkecil.
I. PENDAHULUAN
Pinjaman kredit motor sebenarnya salah satu solusi bagi kita untuk
memperoleh atau memiliki kendaran roda dua (motor), selain kita dapat
membeli dengan cara tunai. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi seseorang untuk mengajukan kredit kepemilikan motor;
a. Tidak mempunyai dana yang cukup untuk melakukan pembelian
tunai.
b. Pertimbangan modal usaha; bagi pengusaha, akan lebih
menguntungkan karena dana yang tersedia bisa digunakan untuk
menambah modal usaha dibandingkan bila dana yang ada harus
semuanya digunakan untuk melakukan pembelian tunai.
c. Sebagai pemicu atau motivasi dalam bekerja, dengan adanya
kewajiban untuk mengangsur pembayaran tiap bulan biasanya
seseorang akan lebih terpacu dalam bekerja.
d. Banyak orang cenderung memiliki sesuatu hanya karena ingin
dihargai oleh teman atau tetangga, walaupun terkadang tidak
mempunyai dana yang cukup untuk membeli tunai (gengsi).
1
II. PEMBAHASAN
Dari segi proses transaksi dan dokumen yang digunakan, antara pembelian
dengan cara tunai dan pembelian dengan cara kredit sangat berbeda. Bila
Anda membeli dengan cara tunai, Anda cukup menyerahkan fotocopy ktp
atas nama di STNK, Anda tinggal bayar jumlah harga unitnya lalu motor
dikirim, selesai. Selanjutnya tinggal menunggu proses STNK yang memakan
waktu kurang lebih 14 hari kerja dan proses BPKB akan selesai dalam kurun
waktu 3 sampai 5 bulan atau bahkan menungkin lebih. Sedangkan bila
Anda membeli dengan cara kredit, banyak faktor yang harus Anda
perhatikan dan prosesnya bisa memakan waktu beberapa hari (biasanya 2
sampai 3 hari) tergantung dari kelengkapan data dari calon konsumen dan
prosedur kredit pada sebuah perusahaan pembiayaan. Setiap perusahaan
Pembiayaan mempunyai prosedur kredit yang berbeda-beda, walaupun
pada dasarnya hampir semua perusahaan pembiayaan memberlakukan
prosedur kredit yang sama.
Leasing merupakan istilah lain dari sewa guna usaha. Menurut Menteri
Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 tanggal 21 Nopember 1991 tentang
kegiatan sewa guna usaha:
Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak pilih (operating lease).
Bila dilihat dari pengertian diatas, kredit motor bukan termasuk dalam
kategori leasing, karena pada pengertian leasing diatas sedikit ada
perbedaan prosedur dengan yang terjadi pada kredit motor. Pada kredit
motor barang yang disewa (motor) secara otomatis berpindah
kepemilikannya kepada debitur pada akhir periode kredit, sedangkan pada
leasing apapun jenisnya tidak ada perpindahan kepimilikan barang yang
disewa secara otomatis. Pada jenis finance lease debitur hanya bisa memilki
barang yang disewa dengan cara membeli pada akhir periode kredit,
sedangkan pada operating lease, debitur sama sekali tidak mempunyai
pilihan untuk memiliki objek yang disewa, karena pada akhir periode kredit,
debitur harus mengembalikan barang yang disewanya.
2
Menurut Siamat (2004, 311) sewa beli adalah: “persetujuan antara pihak
penjual barang dengan penyewa, dimana penyewa berhak menggunakan
barang yang bersangkutan untuk jangka waktu yang disepakati bersama
dengan pembayaran berkala yang ditetapkan oleh penjual barang”.
Pembeli Dealer
1
Pembeli Dealer
5
3 2
6 4
3
Pembiayaan
Gambar. II.2. Prosedur Pembelian kredit
4
Bila terjadi kesalahan, kerusakan atau ketidak sempurnaan secara fisik dari
unit motor yang dikirim (tergores,aksesoris tidak lengkap, helm dan jaket
tidak ada, toolkit tidak ada) konsumen hanya bisa mengajukan komplain
kepada pihak dealer bukan kepada pihak perusahaan pembiayaan, karena
pihak dealer yang menyediakan unit motor dan melakukan pengiriman.
Komplain harus dilakukan secepatnya (biasanya kurang dari satu minggu),
bila terlalu lama pihak dealer tidak akan bertanggung jawab, karena bisa
saja kerusakan yang terjadi dikarenakan pemaikaian oleh konsumen,
dengan pertimbangan unit motor sudah digunakan oleh konsumen. Tapi
bila terjadi kesalahan pada jumlah angsuran, jumlah uang muka, nama di
STNK salah atau jangka waktu kredit (semua yang berhubungan dengan
kredit), maka konsumen dapat mengajukan komplain kepada pihak
perusahaan pembiayaan secepat mungkin, karena perjanjian kredit harus
segera diperbaharui.
5
pos, dan kebetulan tempat tinggal Anda dekat dengan kantor pos, itu
juga merupakan sebuah kemudahan untuk Anda dalam melakukan
pembayaran, atau hal lain yang dapat memberikan kemudahan kepada
Anda. Hal yang paling penting setiap perusahaan menawarkan tingkat
suku bunga yan berbeda, calon konsumen bisa memilih tingkat suku
bunga (angsuran) mana yang paling kecil.
C. PERSYARATAN KREDIT
Syarat Umum
1. Untuk pemohon pegawai swasta/karyawan berusia minimal 21 tahun
dan maksimal 55 tahun (sampai dengan masa kredit) dan untuk
pemohon wirswasta berusia minimal 21 tahun dan maksimal 60 tahun
(sampai akhir masa kredit), seseorang yang berusia dibawah 21 tahun
tetapi sudah menikah sudah dapat mengajukan atau boleh bertindak
sebagai pemohon kredit.
2. Pemohon harus memiliki pekerjaan atau usaha yang tetap, jelas,
legal yaitu jelas terlihat usahanya dan tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku, yaitu:
a. Pekerjaan atau usaha pemohon tetap
b. Menekuni satu bidang pekerjaan atau usaha
3. Masa kerja atau usaha lebih dari 6 bulan, kecuali karyawan pindahan
dari perusahaan atau cabang yang sama.
4. Unit kendaraan dipakai oleh: diri sendiri (pemohon), keluarga,
operasional perusahaan, atau kendaraan digunakan diwilayah pemohon
(tidak digunakan diluar wilayah, misalnya pemohon tinggal di Jakarta,
unit kendaraan digunakan di Sumatera).
Syarat Dokumen
Debitur Perorangan
1. Tanda pengenal
Merupakan suatu dokumen yang dapat diguanakan untuk identitas diri.
Bisa berupa :
a. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Sifatnya wajib, bila digunakan sebagai pemohon kredit atau sebagai
atas nama di STNK/BPKB.
b. Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan Paspor
Dapat digunakan bila yang bersangkutan tidak mempunyai KTP
(hilang atau kadaluarsa), tetapi biasanya tidak bisa digunakan
sebagai pemohon kredit dan tidak bisa digunakan sebagai atas
nama di STNK dan BPKB.
c. Keterangan Izin Tinggal Sementara (KITAS) atau Paspor
Digunakan untuk warga negara asing.
d. Resi KTP
Digunakan dalam kondisi KTP dalam masa perpanjangan.
6
Semuanya fotocopy dan sepasang, maksudnya bila pemohon suami, KTP
istri harus dilampirkan, bila pemohon belum berkeluarga, KTP penjamin
(orangtua) harus ikut dilampirkan.
5. Bukti Penghasilan
Dokumen yang digunakan untuk mengetahui keuangan pemohon. Bagi
karyawan menggunakan Slip Gaji atau Surat Keterangan Penghasilan
(SKP) atau Rekening tabungan bila gaji ditransfer. Bagi pengusaha atau
wirausaha menggunakan Surat Keterangan Usaha (SKU) atau rekening
tabungan.
6. Dokumen tambahan
Biasanya dalam proses kredit, diperlukan dokumen atau data tambahan
bila diperlukan, walaupun dokumen atau data stándar telah lengkap.
Salah satu dokumen yang biasanya digunakan atau diminta oleh pihak
preusahan leasing sebagai penambah kelengkapan data ádalah surat
domisili. Apabila terjadi suatu kondisi dimana alamat pemohon di KTP
berbeda dengan alamat tempat tinggal.
Debitur Perusahaan
1. Akte Pendirian atau Perusahaan, gunanya untuk mengetahui anggaran
dasar perusahaan dan mengetahui pihak yang berwenang untuk
menandatangani perjanjian dalam melakukan suatu transaksi serta
untuk mengetahui apakah akte pendirian sudah dishahkan atau belum
oleh Departemen Kehakiman. Akte pendirian dan perubahan yang telah
dishahkan cukup ditandatangani oleh Direktur/Direktur Utama dengan
persetujuan Komisaris, sedangkan Akte Pendirian yang belum
mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman untuk tanda
tangan kontrak adalah Direktur/Direktur Utama dan harus mendapatkan
persetujuan seluruh pemegang saham.
2. Foto copy KTP pihak yang berwenang, disesuaikan dengan keterangan
nomor satu diatas.
3. TDP, SIUP, NPWP dan SKDP
TDP : untuk mengetahui apakah perusahaan pernah didaftarkan
SIUP : untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki surat izin usaha
NPWP : Untuk mengetahui apakah perusahaan sudah memilki Nomor
Pokok Wajib Pajak
7
SKDP : untuk mengetahui domisli/tempat tinggal dari perusahaan
4. Rekening koran 3 bulan terakhir; dokumen ini digunakan untuk
mengetahui cash flow perusahaan, frekuensi debit dan kredit tiap bulan,
frekuensi penolakan giro, saldo akhir debit dan kredit yang pada
akhirnya akan dibuat bank statment.
5. Laporan Keuangan perusahaan; utnuk mengetahui posisi keuangan
perusahaan, akan mudah didapatkan bila perusahaan tersebut
merupakan perusahaan publik.
D. PROSES KREDIT
1. Aplikasi kredit.
2. Perjanjian Kredit (PK)/ Form Fiducia; merupakan surat perjanjian
antara pihak Perushaan Pembiayaan dengan konsumen.
3. Surat Pesanan (Purchase Order); digunakan sebagai surat perintah
pengiriman unit kendaraan apabila permohonan kredit disetujui.
4. Surat Kuasa; surat kuasa yang digunakan untuk mengurus surat-
surat pengambilan dan pemindahtangananan atau penjualan unit
kendaraan kepada pihak lain apabila dikemudian hari terjadi
kelalalaian atau wanprestasi yang dilakukan konsumen dan unit
kendaraan ditaruk oleh perusahaan pembiayaan.
8
5. Surat Intruksi Penyerahan (SIP) BPKB; surat intruksi dari konsumen
kepada dealer untuk menyerahkan BPKB kepada perusahaan
pembiayaan.
6. Surat Pemberitahuan Penutupan Asuransi; persetujuan dari
konsumen atas unit kendaraan untuk diasuransikan melalui ausransi
yang telah bekerjasama dengan pihak pembiayaan, menyetujui
semua ketentuan yang berlaku.
7. Kwitansi Blanko; fungsinya sama dengan Surat Kuasa.
2. Pelaporan
Setelah semua proses survey dilakukan, maka proses selanjutnya adalah
proses pelaporan yang dilakukan oleh seorang surveyor kepada atasannya
atau biasanya disebut Komite Kredit. Yang termasauk dalam komite kredit
biasanya selain surveyor adalah kepala marketing/marketing head, credit
analis, terakhir kepala cabang (bila dalam suatu cabang), Fungsinya untuk
9
menganalisa atau mengambil keputusan untuk menolak atau menyetujui
pengajuan kredit motor yang diajukan oleh calon konsumen. Bila disetujui,
pihak leasing akan mencetak surat persetujuan kredit, biasanya disebut
Purchase Order (PO) yang kemudian diberikan kepada pihak dealer dimana
calon konsumen mengajukan kredit pertama kali. Ada beberapa kriteria
atau syarat tambahan atau pengalaman (data) yang digunakan oleh pihak
perusahann pembiayaan dalam memberikan persetujuan atau menolak
pengajuan kredit motor. Pertama, Repeat order (RO), biasanya konsumen
yang bersangkutan pernah melakukan kredit motor di perusahaan
pembiayaan yang sama dan telah lunas, pihak perusahaan pembiayaan
pasti mempunyai database konsumen tersebut, pihak perusahaan
pembiayaan tinggal melihat history payment dari konsumen tersebut, bila
bagus biasanya pihak perusahaan pembiayaan lebih mempercayai fakta
yang ada dan akan lebih mudah untuk memberikan atau menyetujui kredit
motor lagi, walaupun terkadang data yang diajukan kurang memenuhi
syarat. Bila history payment konsumen tersebut jelek (banyak
tunggakannya) maka biasanya langsung menolak pengajuaan kredit yang
dilakukan oleh konsumen tersebut, walaupun data yang diajukan sangat
memenuhi syarat. Kedua, Additional Order (AO), konsumen yang telah
kredit motor di perusahaan pembiayaan yang sama dan belum lunas
(sedang berlangsung), kemudian mengajukan kredit motor lagi. Dengan
data yang sudah ada pihak perusahaan pembiayaan bisa melihat
kelancaran pembayaran untuk motor yang pertama (bagus/jelek), bila jelek
sudah pasti pihak perusahaan pembiayaan tidak akan memberikan kredit
motor yang baru, bila pembayaran motor yang pertama bagus (tidak
pernah terlambat), pihak perusahaan pembiayaan akan
mempertimbangkan terlebih dahulu apakah bila diberikan kredit motor
yang kedua tidak akan membuat konsumen berat dalam membayar ( 2
motor), atau untuk siapa lagi motor yang ke-2 (sedang diajukan). Biasanya
ada batasan jumlah kredit yang diterapkan oleh perusahaan pembiayaan,
konsumen perorangan tidak boleh mengajukan kredit lebih dari 3 unit
kendaraan (motor), perorangan wiraswasta tidak boleh lebih dari 10 unit,
perusahaan tidak boleh lebih dari 20 unit. Setiap perusahaan pembiayaan
mempunyai batasan yang berbeda-beda.
3. Pengiriman Motor
Dengan diterimanya surat persetujuan dari pihak pembiayaan, maka pihak
dealer melakukan pengiriman unit motor kepada pemohon, biasanya
kealamat dimana konsumen tinggal. Sebelum mengirim unit motor, pihak
dealer akan memberitahukan kepada konsumen bahwa kredit yang
diajukan telah disetujui, selanjutnya membicarakan mengenai cara bayar
uang muka dan waktu pengiriman. Bila pembayaran uang muka dan waktu
telah disepakati, pihak dealer akan mempersiapkan unit motor yang akan
dikirim dan dokumen yang dibutuhkan untuk proses pengiriman (surat
jalan).
10
meminta sura keterangan BPKB ke perusahaan pembiayaan untuk
mengurus perpanjangan STNK. Untuk memperpanjang, konsumen harus
mau tidak mau datang langsung ke pihak perusahaan pembiayaan untuk
meminta surat keterangan bahwa motor yang bersangkutan masih dalam
proses angsuran, artinya BPKB yang asli ada di pihak leasing, biasanya
surat keterangan tersebut dilampiri fotocopy BPKB sebagai salah satu
syarat untuk memperpanjang STNK, tanpa adanya surat keterangan dari
pihak leasing, konsumen akan menemui kesulitan pada saat proses
perpanjang STNK. Setelah mendapat surat keterangan dari pihak
perusahaan pembiayaan, konsumen dapat mengurus sendiri proses
perpanjangan STNK atau dapat meminta bantuan dari pihak perusahaan
pembiayaan untuk mengurusnya dengan membayar biaya pengurusan
yang telah ditetapkan.
Flate Rate
Perhitungan bunga didasarkan pada plafond kredit dan besarnya bunga
yang dialokasikan secara proporsional sesuai jangka waktu kredit. Dengan
cara ini, jumlah pembayaran pokok dan bunga kredit setiap bulannya sama
11
besarnya. Flate rate merupakan cara perhitungan yang digunakan dalam
menentukan tingkat bunga dalam kredit motor.
Total bunga : Pl x i x n
Bunga perbulan : Pl x i/n
Pl : Plafond kredit
i : Suku bunga pertahun
n : Jangka waktu kredit (tahun)
Contoh:
Plafond kredit : 10.500.000, suku bunga/th: 15%, jangka waktu: 12 bulan
Salah satu fasilitas yang didapat pada saat Anda kredit motor adalah
adanya asuransi. Biasanya jenis asuransi yang didapat adalah Total Lost
Only (TLO) dengan tanggungan sebesar:
1. Harga pertanggungan pertama : 100 %
2. Harga pertanggungan kedua : 85 %
3. Harga pertanggungan ketiga : 85 %
12
4. Melampirkan fc KTP pemilik kendaraan
5. Fc SIM C pemilik kendaraan, bila hilang dalam kondisi diam (parkir) tidak
perlu melampirkan SIM C.
6. Melampirkan STNK asli dan kunci kontak motor.
7. Membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan Laporan Kemajuan
(Lapju) di Polsek atau Polres tempat kejadian.
8. Mengurus Surat Keterangan Kehilangan Kendaraan Bermotor di Dir
Reskrimum Polda dan Surat Keterangan Pemblokiran di Samsat
setempat.
III. KESIMPULAN
Kredit sudah bukan menjadi hal yang baru dimasyarakat. Khususnya kredit
motor, dapat menjadi salah satu solusi bagi kita untuk memiliki sebuah
kendaraan roda dua (motor), bisa memberikan kemudahan tetapi sekaligus
juga bisa menjadi kesusahan dibelakang hari, tergantung bagaimana kita
bisa mengendalikan dan mempertimbangkan semua hal yang mungkin
terjadi dalam kredit motor. Mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih
matang akan memperkecil resiko kredit yang mungkin dihadapi. Kredit
dengan jangka waktu lebih pendek akan mengakibatkan tingkat bunga
yang lebih kecil tetapi angsuran bulanan akan terasa besar, kredit dengan
jangka waktu yang panjang akan megakibatkan jumlah bunga yang cukup
besar tetapi angsuran bulanannya relatif lebih kecil. Semua itu adalah
sebua pilihan kita sebagai konsumen, semakin lama jangka waktu kredit
yang kita ambil, maka tingkat resiko kreditnya (kredit macet) akan semakin
besar. Kita tidak akan pernah tahu kondisi perekonomian kita sendiri
dimasa mendatang. Pelajari dahulu segala sesuatunya, setelah itu tentukan
pilihan dengan bijaksana. Dengan mengetahui dan menyadari resikonya,
kita bisa memperkecil kemungkinan tersebut. Jangan sampai kita mendapat
masalah dalam kredit (khususnya kredit motor).
DAFTAR PUSTAKA
13
Bank Indonesia. 2008. Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran. Diambil
dari:www.bi.go.id/NR/rdonlyres/2A652EC8-89C1-4851-8816-
95E9FBCD4FF0/ 1473/PerhitunganBungaKreditdenganAngsuran.pdf (02
September 2008).
14