Anda di halaman 1dari 14

ABSTRAK

Membeli dangan cara kredit sudah merupakan hal yang sangat biasa di
masyarakat, khususnya kredit sepeda motor. Setiap orang dapat
mengajukan kredit kepemilikan sepeda motor dengan sangat mudah dan
murah. Ditunjang lagi semakin banyakanya perusahaan pembiayaan. Pada
saat ini justru terjadi kondisi surplus/over supply, dimana perusahaan
pembiayaan mengalami kelebihan dana untuk dibelanjakan, maka yang
terjadi perusahaan pembiayaan berlomba-lomba untuk mendapatkan
konsumen dengan berbagai cara, salah satunya dengan program uang
muka yang sangat murah, angsuran yang bersaing, dengan harapan dapat
menambah volume penjualan, dalam hal ini bertambahnya jumlah
konsumen yang mengajukan kredit sepeda motor. Dengan keadaan yang
seperti ini mengakibatkan masyarakat cenderung untuk memiliki sepeda
motor dengan cara kredit yang terkadang tidak lagi mempertimbangkan
kemampuan keuangan mereka. Dampaknya akan sangat terasakan oleh
pihak pembiayaan bila semakin banyak konsumen mereka yang tidak
sanggup untuk membayar cicilan atau angsuran perbulannya, untung yang
diharapakan tetapi justru kerugian yang akan mereka (perusahaan
pembiayaan) peroleh. Karena semakin tinggi tingkat konsumen yang
diberikan kredit, maka semakin tinggi pula resiko yang harus ditanggung
oleh perusahaan leasing. Bagaimanapun, jika motor sampai tertarik oleh
perusahaan pembiayaan karena konsumen tidak mampu membayar lagi
angsuran (kredit macet), konsumen akan menderita kerugian. Maka dari itu,
sebaiknya sebelum Anda memutuskan untuk mengajukan kredit kendaraan
(khususnya motor) harus dipertimbangkan tingkat kemampuan keuangan
Anda dengan baik, walaupun Anda tidak pernah tahu keadaan atau
kemampuan keuangan Anda dikemudian hari, paling tidak resiko motor
ditarik bisa diperkecil.

I. PENDAHULUAN

Pinjaman kredit motor sebenarnya salah satu solusi bagi kita untuk
memperoleh atau memiliki kendaran roda dua (motor), selain kita dapat
membeli dengan cara tunai. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi seseorang untuk mengajukan kredit kepemilikan motor;
a. Tidak mempunyai dana yang cukup untuk melakukan pembelian
tunai.
b. Pertimbangan modal usaha; bagi pengusaha, akan lebih
menguntungkan karena dana yang tersedia bisa digunakan untuk
menambah modal usaha dibandingkan bila dana yang ada harus
semuanya digunakan untuk melakukan pembelian tunai.
c. Sebagai pemicu atau motivasi dalam bekerja, dengan adanya
kewajiban untuk mengangsur pembayaran tiap bulan biasanya
seseorang akan lebih terpacu dalam bekerja.
d. Banyak orang cenderung memiliki sesuatu hanya karena ingin
dihargai oleh teman atau tetangga, walaupun terkadang tidak
mempunyai dana yang cukup untuk membeli tunai (gengsi).

1
II. PEMBAHASAN

Dari segi proses transaksi dan dokumen yang digunakan, antara pembelian
dengan cara tunai dan pembelian dengan cara kredit sangat berbeda. Bila
Anda membeli dengan cara tunai, Anda cukup menyerahkan fotocopy ktp
atas nama di STNK, Anda tinggal bayar jumlah harga unitnya lalu motor
dikirim, selesai. Selanjutnya tinggal menunggu proses STNK yang memakan
waktu kurang lebih 14 hari kerja dan proses BPKB akan selesai dalam kurun
waktu 3 sampai 5 bulan atau bahkan menungkin lebih. Sedangkan bila
Anda membeli dengan cara kredit, banyak faktor yang harus Anda
perhatikan dan prosesnya bisa memakan waktu beberapa hari (biasanya 2
sampai 3 hari) tergantung dari kelengkapan data dari calon konsumen dan
prosedur kredit pada sebuah perusahaan pembiayaan. Setiap perusahaan
Pembiayaan mempunyai prosedur kredit yang berbeda-beda, walaupun
pada dasarnya hampir semua perusahaan pembiayaan memberlakukan
prosedur kredit yang sama.

Dalam sehari-hari, mungkin sebagian orang sudah terbiasa dengan istilah


leasing, tetapi masih banyak juga orang yang mengajukan kredit motor
tidak tahu apa yang dimaksud dengan leasing.

Leasing merupakan istilah lain dari sewa guna usaha. Menurut Menteri
Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 tanggal 21 Nopember 1991 tentang
kegiatan sewa guna usaha:
Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak pilih (operating lease).

Selanjutnya, yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa


guna usaha, dimana leasee pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi
untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang
disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi utnuk
membeli objek sewa guna usaha.

Bila dilihat dari pengertian diatas, kredit motor bukan termasuk dalam
kategori leasing, karena pada pengertian leasing diatas sedikit ada
perbedaan prosedur dengan yang terjadi pada kredit motor. Pada kredit
motor barang yang disewa (motor) secara otomatis berpindah
kepemilikannya kepada debitur pada akhir periode kredit, sedangkan pada
leasing apapun jenisnya tidak ada perpindahan kepimilikan barang yang
disewa secara otomatis. Pada jenis finance lease debitur hanya bisa memilki
barang yang disewa dengan cara membeli pada akhir periode kredit,
sedangkan pada operating lease, debitur sama sekali tidak mempunyai
pilihan untuk memiliki objek yang disewa, karena pada akhir periode kredit,
debitur harus mengembalikan barang yang disewanya.

Dengan demikian prosedur kredit motor masuk dalam kategori pembiayaan


sewa beli, karena pada pembiayaan sewa beli hak kepimilikan mutlak
langsung beralih kepada penyewa. Tetapi secara umum masyarakat sudah
sangat terbiasa dengan istilah leasing dalam proses kredit motor.

2
Menurut Siamat (2004, 311) sewa beli adalah: “persetujuan antara pihak
penjual barang dengan penyewa, dimana penyewa berhak menggunakan
barang yang bersangkutan untuk jangka waktu yang disepakati bersama
dengan pembayaran berkala yang ditetapkan oleh penjual barang”.

Dengan perkembangan dunia usaha di Indonesia, perusahaan pembiayaan


mengalami perkembangan yang cukup besar, didukung lagi kecenderungan
masyarakat Indonesia termasuk masyarakat yang konsumtif, terutama
masyarakat di kota-kota besar dan cenderung lebih senang untuk membeli
barang dengan secara kredit dibanding membeli tunai.

A. PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PROSES KREDIT

Berbeda dengan pembelian dengan cara tunai, pembelian secara kredit


lebih banyak melibatkan pihak. Bila pembelian dengan cara tunai hanya
melibatkan konsumen dan pihak dealer (sales), pada pembelian dengan
cara kredit selain pihak konsumen dan dealer ada pihak yang sangat
menentukan dalam proses kredit yaitu pihak perusahaan pembiayaan.
Tanpa adanya perusahaan pembiayaan sebagai pihak ketiga, sulit untuk
konsumen dapat memperoleh kredit langsung dari pihak dealer, karena
biasanya dealer tidak mempunyai dana yang cukup untuk memberikan
dana kredit, walaupun ada beberapa dealer mempunyai atau memberikan
jasa kredit kepada konsumen secara langsung tanpa adanya campur
tangan pihak ketiga (avalis), biasanya dealer yang seperti itu mempunyai
dana yang besar atau grup dari perusahaan yang lebih besar, tapi sampai
sekarang hanya sedikit dealer yang mampu memberikan kredit secara
langsung ke konsumen. Selain itu, dalam proses kredit biasanya ada pihak
asuransi, walaupun tidak berkaitan langsung dengan proses kredit,
biasanya perusahaan asuransi sudah satu paket dengan perusahaan
leasing, karena konsumen tidak dapat memilih perusahaan asuransi yang
akan dipakai.

Berikut perbedaan prosedur pembelian tunai dan kredit:

Pembeli Dealer

Gambar. II.1. Prosedur pembelian tunai

1
Pembeli Dealer
5

3 2

6 4
3
Pembiayaan
Gambar. II.2. Prosedur Pembelian kredit

Dalam proses pembelian tunai, pertama yang dilakukan adalah konsumen


datang ke dealer atau sub dealer, selanjutnya konsumen memilih motor
yang akan dibeli, setelah itu terjadilah transaksi jual beli, konsumen
membayar sejumlah harga motor dan dealer mengirim motor yang dibeli
oleh konsumen.

Dalam proses pembelian kredit cukup banyak tahapannya :


1. Calon konsumen biasanya datang ke dealer, atau melalui pameran
sepeda motor, bisa juga melalui sales outdoor. Selanjutnya melengkapi
kelengkapan dokumen atau persyaratan yang dibutuhkan untuk proses
kredit.
2. Pihak dealer akan memberi tahukan kepada perusahaan
pembiayaan rekanan (sudah melakukan kerjasama), dan biasanya pihak
dealer menyerahkan dokumen/syarat dari calon konsumen (jika sudah
ada), karena dokumen bisa saja belum ada, tapi calon konsumen
menyiapkan dokumen di rumah.
3. Peihak perusahaan pembiayaan akan datang kerumah calon
konsumen untuk melakukan prosedur yang telah ditetapkan oleh
perusahaannya (prosedur kredit).
4. Setelah dilakukan proses/prosedur yang diperlukan, maka pihak
perusahaan leasing memberikan keputusan dari proses tersebut untuk
menolak atau menyetujui kredit yang diajukan oleh calon konsumen,
setelah itu memberitahukan hasilnya kepada pihak dealer, tidak
langsung memberitahukan hasilnya ke calon konsumen, pihak
perusahaan pembiayaan berhak untuk menolak pengajuan kredit tanpa
memberikan alasan kepada calon konsumen.
5. Setelah pemberitahuan dari pihak perusahaan pembiayaan, pihak
dealer memberitahuakan hasilnya kepada calon konsumen (distujui atau
ditolak). Bila disetujui, pihak perusahaan pembiayaan akan memberikan
persetujuan untuk mengirim unit motor yang dipesan oleh calon
konsumen dalam bentuk surat persetujuan (purchase order/PO).
Selanjutnya pihak dealer mengirim unit motor yang dimaksud dalam
surat persetujuan. Biasanya unit akan dikirim ke rumah konsumen.
6. Dengan diterimanya unit motor oleh konsumen, maka pada saat itu
juga (tanggal pengiriman) menjadi tanggal jatuh tempo pembayaran
setiap bulannya, walaupun jatuh tempo pembayaran angsuran dapat
disesuaikan dengan kesiapan konsumen untuk membayar tiap
bulannya, tetapi berarti unit motor akan dikirim pada tanggal yang
diminta konsumen. Konsumen melakukan pembayaran kepada pihak
pembiayaan, tidak kepada pihak dealer.

4
Bila terjadi kesalahan, kerusakan atau ketidak sempurnaan secara fisik dari
unit motor yang dikirim (tergores,aksesoris tidak lengkap, helm dan jaket
tidak ada, toolkit tidak ada) konsumen hanya bisa mengajukan komplain
kepada pihak dealer bukan kepada pihak perusahaan pembiayaan, karena
pihak dealer yang menyediakan unit motor dan melakukan pengiriman.
Komplain harus dilakukan secepatnya (biasanya kurang dari satu minggu),
bila terlalu lama pihak dealer tidak akan bertanggung jawab, karena bisa
saja kerusakan yang terjadi dikarenakan pemaikaian oleh konsumen,
dengan pertimbangan unit motor sudah digunakan oleh konsumen. Tapi
bila terjadi kesalahan pada jumlah angsuran, jumlah uang muka, nama di
STNK salah atau jangka waktu kredit (semua yang berhubungan dengan
kredit), maka konsumen dapat mengajukan komplain kepada pihak
perusahaan pembiayaan secepat mungkin, karena perjanjian kredit harus
segera diperbaharui.

B. BEBERAPA HAL YANG HARUS DIKETAHUI SEBELUM MENGAJUKAN


KREDIT

Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan kredit motor, ada beberapa


hal yang harus diketahui agar Anda mendapatkan kepuasaan dan jaminan
keamanan dari pihak yang terkait.
1. Dealer
Anda harus tahu mana dealer yang bagus. Biasanya dealer motor yang
bagus dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bila terjadi suatu
komplain dari konsumen. Dealer seperti itu akan benar-benar menindak
lanjuti apa yang menjadi keluhan konsumenya, tidak hanya menerima
keluhan tanpa adanya tindak lanjut. Informasi semacam ini dapat
diperoleh dengan cara bertanya kepada teman, tetangga yang lebih
mengetahui atau pernah melakukan pembelian sebelumnya.
2. Perusahaan Pembiayaan
Sama seperti dealer, Anda juga harus mengetahui perusahaan
pembiayaan mana yang bagus atau yang dapat dipercaya, karena hal
ini berkaitan dengan keamanan BPKB dari unit motor yang Anda angsur
(kredit). Informasi tersebut dapat diperoleh dari teman atau tetangga
yang sudah mendapatkan fasilitas kredit motor, mereka sudah pasti
mengetahui bagaimana karakteristik dari sebuah perusahaan leasing
tempat mereka mendapatkan fasilitas kredit. Saat ini sangat banyak
jumlah perusahaan leasing,paling tidak ada 200 lebih perusahaan yang
terdaftar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan(APPI), sebuah lembaga
yang menjadi induk dari perusahaan pembiayaan. Tapi biasanya dalam
satu dealer hanya terdapat beberapa perusahaan pembiayaan,
tergantung kerjasama antara pihak dealer dan perusahaan pembiayaan,
bahkan ada dealer yang bekerjasama hanya dengan satu perusahaan
pembiayaan, berarti konsumen tidak dapat memilih mana perusahaan
pembiayaan yang akan digunakan. Dengan mengetahui karakter atau
peraturan yang ada dalam perusahaan pembiayan, Anda dapat
mendapatkan kemudahan atau mempertimbangkan apa yang harus
dilakukan. Contohnya bila suatu perusahaan permbiayaan dalam sistem
pembayaran angsuran dapat menggunakan ATM dan kebetulan kita
mempunyai ATM tersebut, maka akan lebih memudahkan Anda dalam
proses pembayaran, atau pembayaran dapat dilakukan melalui kantor

5
pos, dan kebetulan tempat tinggal Anda dekat dengan kantor pos, itu
juga merupakan sebuah kemudahan untuk Anda dalam melakukan
pembayaran, atau hal lain yang dapat memberikan kemudahan kepada
Anda. Hal yang paling penting setiap perusahaan menawarkan tingkat
suku bunga yan berbeda, calon konsumen bisa memilih tingkat suku
bunga (angsuran) mana yang paling kecil.

C. PERSYARATAN KREDIT

Setelah mengetahui beberapa hal yang dapat memudahkan Anda, maka


tahap selanjutnya adalah mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk
dapat diproses dalam pengajuan kredit. Pada umumnya antara perusahaan
pembiayaan mempunyai standar persyaratan yang sama, yaitu :

Syarat Umum
1. Untuk pemohon pegawai swasta/karyawan berusia minimal 21 tahun
dan maksimal 55 tahun (sampai dengan masa kredit) dan untuk
pemohon wirswasta berusia minimal 21 tahun dan maksimal 60 tahun
(sampai akhir masa kredit), seseorang yang berusia dibawah 21 tahun
tetapi sudah menikah sudah dapat mengajukan atau boleh bertindak
sebagai pemohon kredit.
2. Pemohon harus memiliki pekerjaan atau usaha yang tetap, jelas,
legal yaitu jelas terlihat usahanya dan tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku, yaitu:
a. Pekerjaan atau usaha pemohon tetap
b. Menekuni satu bidang pekerjaan atau usaha
3. Masa kerja atau usaha lebih dari 6 bulan, kecuali karyawan pindahan
dari perusahaan atau cabang yang sama.
4. Unit kendaraan dipakai oleh: diri sendiri (pemohon), keluarga,
operasional perusahaan, atau kendaraan digunakan diwilayah pemohon
(tidak digunakan diluar wilayah, misalnya pemohon tinggal di Jakarta,
unit kendaraan digunakan di Sumatera).

Syarat Dokumen

Debitur Perorangan
1. Tanda pengenal
Merupakan suatu dokumen yang dapat diguanakan untuk identitas diri.
Bisa berupa :
a. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Sifatnya wajib, bila digunakan sebagai pemohon kredit atau sebagai
atas nama di STNK/BPKB.
b. Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan Paspor
Dapat digunakan bila yang bersangkutan tidak mempunyai KTP
(hilang atau kadaluarsa), tetapi biasanya tidak bisa digunakan
sebagai pemohon kredit dan tidak bisa digunakan sebagai atas
nama di STNK dan BPKB.
c. Keterangan Izin Tinggal Sementara (KITAS) atau Paspor
Digunakan untuk warga negara asing.
d. Resi KTP
Digunakan dalam kondisi KTP dalam masa perpanjangan.

6
Semuanya fotocopy dan sepasang, maksudnya bila pemohon suami, KTP
istri harus dilampirkan, bila pemohon belum berkeluarga, KTP penjamin
(orangtua) harus ikut dilampirkan.

2. Kartu Keluarga (KK)


Dokumen yang digunakan untuk mengetahui hubungan dalam keluarga.
Bila pasangan suami istri belum mempunyai kartu keluaga, boleh
menggunakan kartu keluarga induk (salah satu), bisa kartu keluarga
orang tua suami atau istri, tetapi dilengakapi dengan fotocopy surat
nikah, untuk mengetahui hubungan dalam keluarga.

3. Rekening Listrik/Rekening Telpon/Rekening Air


Sebagai dokumen tambahan, boleh salah satu saja.

4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)


Dokumen yang digunakan untuk mengetahui status tempat tinggal
pemohon kredit. Bila dalam PBB belum dilakukan balik nama (masih
nama pihak I) maka harus dilampirkan fotocopy Akta Juall Beli atau
kwitansi jual beli yang bermaterai cukup.

5. Bukti Penghasilan
Dokumen yang digunakan untuk mengetahui keuangan pemohon. Bagi
karyawan menggunakan Slip Gaji atau Surat Keterangan Penghasilan
(SKP) atau Rekening tabungan bila gaji ditransfer. Bagi pengusaha atau
wirausaha menggunakan Surat Keterangan Usaha (SKU) atau rekening
tabungan.

6. Dokumen tambahan
Biasanya dalam proses kredit, diperlukan dokumen atau data tambahan
bila diperlukan, walaupun dokumen atau data stándar telah lengkap.
Salah satu dokumen yang biasanya digunakan atau diminta oleh pihak
preusahan leasing sebagai penambah kelengkapan data ádalah surat
domisili. Apabila terjadi suatu kondisi dimana alamat pemohon di KTP
berbeda dengan alamat tempat tinggal.

Debitur Perusahaan
1. Akte Pendirian atau Perusahaan, gunanya untuk mengetahui anggaran
dasar perusahaan dan mengetahui pihak yang berwenang untuk
menandatangani perjanjian dalam melakukan suatu transaksi serta
untuk mengetahui apakah akte pendirian sudah dishahkan atau belum
oleh Departemen Kehakiman. Akte pendirian dan perubahan yang telah
dishahkan cukup ditandatangani oleh Direktur/Direktur Utama dengan
persetujuan Komisaris, sedangkan Akte Pendirian yang belum
mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman untuk tanda
tangan kontrak adalah Direktur/Direktur Utama dan harus mendapatkan
persetujuan seluruh pemegang saham.
2. Foto copy KTP pihak yang berwenang, disesuaikan dengan keterangan
nomor satu diatas.
3. TDP, SIUP, NPWP dan SKDP
TDP : untuk mengetahui apakah perusahaan pernah didaftarkan
SIUP : untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki surat izin usaha
NPWP : Untuk mengetahui apakah perusahaan sudah memilki Nomor
Pokok Wajib Pajak

7
SKDP : untuk mengetahui domisli/tempat tinggal dari perusahaan
4. Rekening koran 3 bulan terakhir; dokumen ini digunakan untuk
mengetahui cash flow perusahaan, frekuensi debit dan kredit tiap bulan,
frekuensi penolakan giro, saldo akhir debit dan kredit yang pada
akhirnya akan dibuat bank statment.
5. Laporan Keuangan perusahaan; utnuk mengetahui posisi keuangan
perusahaan, akan mudah didapatkan bila perusahaan tersebut
merupakan perusahaan publik.

D. PROSES KREDIT

Setelah semua dokumen atau data persyaratan untuk pengajuan kredit


motor lengkap, maka proses selanjutnya adalah proses analisa dari
perusahaan pembiayaan terhadap calon konsumen. Proses analisa yang
dilakukan meliputi :
1. Survey
a. Survey ke rumah
Proses yang dilakukan oleh pihak pembiayaan untuk menguji atau
memastikan keabsahan suatu dokumen atau data persyaratan kredit
(melihat data asli), menganalisa kondisi tempat tinggal dan
lingkungan calon konsumen serta hubungan calon konsumen
dengan lingkungan tempat tinggal. Biasanya dilakukan dengan
datang langsung ke tempat tinggal calon konsumen.
b. Survey ke tempat usaha/kerja
Suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari data
keuangan calon konsumen. Bila calon konsumen adalah seorang
karyawan, melalui telpon dapat ditanyakan apakah benar karyawan
tersebut bekerja disana, status kerjanya, posisi atau jabatannya,
masa kerja, gaji perbulan. Biasanya dapat ditanyakan kepada Divisi
SDM atau personalia suatu perusahaan dimana calon konsumen
bekerja. Jika calon konsumen mempunyai usaha, maka akan
dilakukan survey langsung ketempat usaha, bila jaraknya
memungkinkan, bila terlalu jauh dapat dilakukan dengan melalui
telpon. Semua proses survey biasanya dilakukan oleh seorang Credit
Marketing Officer (CMO) atau yang biasa dikenal dengan sebutan
Surveyor.

Dokumen sandar yang harus ditandatangani oleh calon debitur dalam


proses kredit:

1. Aplikasi kredit.
2. Perjanjian Kredit (PK)/ Form Fiducia; merupakan surat perjanjian
antara pihak Perushaan Pembiayaan dengan konsumen.
3. Surat Pesanan (Purchase Order); digunakan sebagai surat perintah
pengiriman unit kendaraan apabila permohonan kredit disetujui.
4. Surat Kuasa; surat kuasa yang digunakan untuk mengurus surat-
surat pengambilan dan pemindahtangananan atau penjualan unit
kendaraan kepada pihak lain apabila dikemudian hari terjadi
kelalalaian atau wanprestasi yang dilakukan konsumen dan unit
kendaraan ditaruk oleh perusahaan pembiayaan.

8
5. Surat Intruksi Penyerahan (SIP) BPKB; surat intruksi dari konsumen
kepada dealer untuk menyerahkan BPKB kepada perusahaan
pembiayaan.
6. Surat Pemberitahuan Penutupan Asuransi; persetujuan dari
konsumen atas unit kendaraan untuk diasuransikan melalui ausransi
yang telah bekerjasama dengan pihak pembiayaan, menyetujui
semua ketentuan yang berlaku.
7. Kwitansi Blanko; fungsinya sama dengan Surat Kuasa.

Dalam proses survey inilah calon konsumen dapat menentukan type


motor yang akan dikredit, jumlah uang muka yang disepakati dan
jangka waktu angsuran (tenor), biasanya 11 bulan (1 tahun), 17 bulan
(1.5 tahun), 23 bulan (2 tahun) atau 35 bulan 3 tahun, dan tanggal jatuh
tempo pembayaran angsurannya. Biasanya dalam kredit motor jangka
waktu angsuran di kurangi satu bulan, maksudnya bila 1 tahun
konsumen hanya membayar 11 kali (1 tahun = 12 bulan), karena uang
muka yang dibayar oleh konsumen biasanya sudah termasuk 1 kali
angsuran. Calon konsumen juga boleh bertanya apa saja yang berkaitan
dengan kredit motor, diantaranya asuransi yang didapat beserta
prosedur klaim bila terjadi sesuatu yang berkaitan dengan asuransi
(motor hilang), poin-poin yang mungkin didapat bila membayar tepat
waktu, denda yang harus dibayar bila terjadi keterlambatan, cara
pembayaran ansuran, proses perpanjangan STNK, proses pengambilan
BPKB pada saat akhir tenor dan sebagainya. Yang sering menjadi
pertanyaan calon konsumen adalah pada saat survey calon konsumen
diharuskan menanda tangani surat perjanjian kredit, sedangkan semua
berkas surat perjanjian kredit belum terisi atau kosong. Tidak jarang
membuat calon konsumen merasa ragu atau bahkan curiga untuk
menandatangani semua surat perjanjian, bahkan calon konsumen
diharuskan menandatangani kwitansi kosong. Dalam prosedur kredit
motor hal tersebut (surat perjanjian kosong) adalah hal yang biasa,
prosedurnya memang seperti itu, berbeda jika dibandingkan dengan
prosedur kredit mobil. Dalam prosedur kredit mobil, biasanya semua
dokumen atau surat perjanjian kredit diisi terlebih dahulu, baru
kemudian ditandatangani oleh konsumen. Selain pemohon kredit (pihak
yang mengajukan kredit) yang diharuskan untuk menanda tangani
dokumen atau surat perjanjian ada pihak lain yang juga diharuskan
untuk ikut menanda tangani dokumen atau surat tersebut. Bila
pemohonnya sudah mempunya istri atau suami, maka istri atau
suaminya tersebut wajib ikut menanda tangani. Bila pemohon belum
berkeluarga, maka orang tua diwajibkan ikut menanda tangani dokumen
atau surat perjanjian kredit tersebut sebagai pihak yang menjamin atas
kredit yang diajukan oleh anaknya sebagai pemohon kredit. Seseorang
yang belum berkeluarga dan usianya belum mencapai 21 tahun,
biasanya belum boleh mengajukan kredit motor.

2. Pelaporan
Setelah semua proses survey dilakukan, maka proses selanjutnya adalah
proses pelaporan yang dilakukan oleh seorang surveyor kepada atasannya
atau biasanya disebut Komite Kredit. Yang termasauk dalam komite kredit
biasanya selain surveyor adalah kepala marketing/marketing head, credit
analis, terakhir kepala cabang (bila dalam suatu cabang), Fungsinya untuk

9
menganalisa atau mengambil keputusan untuk menolak atau menyetujui
pengajuan kredit motor yang diajukan oleh calon konsumen. Bila disetujui,
pihak leasing akan mencetak surat persetujuan kredit, biasanya disebut
Purchase Order (PO) yang kemudian diberikan kepada pihak dealer dimana
calon konsumen mengajukan kredit pertama kali. Ada beberapa kriteria
atau syarat tambahan atau pengalaman (data) yang digunakan oleh pihak
perusahann pembiayaan dalam memberikan persetujuan atau menolak
pengajuan kredit motor. Pertama, Repeat order (RO), biasanya konsumen
yang bersangkutan pernah melakukan kredit motor di perusahaan
pembiayaan yang sama dan telah lunas, pihak perusahaan pembiayaan
pasti mempunyai database konsumen tersebut, pihak perusahaan
pembiayaan tinggal melihat history payment dari konsumen tersebut, bila
bagus biasanya pihak perusahaan pembiayaan lebih mempercayai fakta
yang ada dan akan lebih mudah untuk memberikan atau menyetujui kredit
motor lagi, walaupun terkadang data yang diajukan kurang memenuhi
syarat. Bila history payment konsumen tersebut jelek (banyak
tunggakannya) maka biasanya langsung menolak pengajuaan kredit yang
dilakukan oleh konsumen tersebut, walaupun data yang diajukan sangat
memenuhi syarat. Kedua, Additional Order (AO), konsumen yang telah
kredit motor di perusahaan pembiayaan yang sama dan belum lunas
(sedang berlangsung), kemudian mengajukan kredit motor lagi. Dengan
data yang sudah ada pihak perusahaan pembiayaan bisa melihat
kelancaran pembayaran untuk motor yang pertama (bagus/jelek), bila jelek
sudah pasti pihak perusahaan pembiayaan tidak akan memberikan kredit
motor yang baru, bila pembayaran motor yang pertama bagus (tidak
pernah terlambat), pihak perusahaan pembiayaan akan
mempertimbangkan terlebih dahulu apakah bila diberikan kredit motor
yang kedua tidak akan membuat konsumen berat dalam membayar ( 2
motor), atau untuk siapa lagi motor yang ke-2 (sedang diajukan). Biasanya
ada batasan jumlah kredit yang diterapkan oleh perusahaan pembiayaan,
konsumen perorangan tidak boleh mengajukan kredit lebih dari 3 unit
kendaraan (motor), perorangan wiraswasta tidak boleh lebih dari 10 unit,
perusahaan tidak boleh lebih dari 20 unit. Setiap perusahaan pembiayaan
mempunyai batasan yang berbeda-beda.

3. Pengiriman Motor
Dengan diterimanya surat persetujuan dari pihak pembiayaan, maka pihak
dealer melakukan pengiriman unit motor kepada pemohon, biasanya
kealamat dimana konsumen tinggal. Sebelum mengirim unit motor, pihak
dealer akan memberitahukan kepada konsumen bahwa kredit yang
diajukan telah disetujui, selanjutnya membicarakan mengenai cara bayar
uang muka dan waktu pengiriman. Bila pembayaran uang muka dan waktu
telah disepakati, pihak dealer akan mempersiapkan unit motor yang akan
dikirim dan dokumen yang dibutuhkan untuk proses pengiriman (surat
jalan).

4. Masa pembayaran angsuran

Selanjutnya bila unit motor telah diterima oleh konsumen yang


bersangkutan, maka konsumen harus melakukan pembayaran cicilan
(angsuran), selama masa jangka waktu kredit yang telah disepakati dengan
pihak leasing sebagai kewajiban yang harus ditanggung oleh konsumen.
Apabila masa angsuran sudah memasuki angsuran ke 11, konsumen bisa

10
meminta sura keterangan BPKB ke perusahaan pembiayaan untuk
mengurus perpanjangan STNK. Untuk memperpanjang, konsumen harus
mau tidak mau datang langsung ke pihak perusahaan pembiayaan untuk
meminta surat keterangan bahwa motor yang bersangkutan masih dalam
proses angsuran, artinya BPKB yang asli ada di pihak leasing, biasanya
surat keterangan tersebut dilampiri fotocopy BPKB sebagai salah satu
syarat untuk memperpanjang STNK, tanpa adanya surat keterangan dari
pihak leasing, konsumen akan menemui kesulitan pada saat proses
perpanjang STNK. Setelah mendapat surat keterangan dari pihak
perusahaan pembiayaan, konsumen dapat mengurus sendiri proses
perpanjangan STNK atau dapat meminta bantuan dari pihak perusahaan
pembiayaan untuk mengurusnya dengan membayar biaya pengurusan
yang telah ditetapkan.

5. Proses pengambilan BPKB


Ada beberapa kondisi dimana konsumen boleh mengambil surat Bukti
Pemilikan Kendaraaan Bermotor (BPKB). Pertama, pada saat berakhirnya
masa angsuran. Konsumen boleh langsung mengambil BPKB dengan cara
datang ke pihak perusahaan pembiayaan pada akhir angsuran, biasanya
BPKB sudah dipersiapkan. Kedua, pada saat masa angsuran belum berakhir.
Seandainya saja konsumen mempunyai uang untuk melunasi angsurannya
secara tunai (pelunasan dipercepat). Untuk pengambilan surat BPKB seperti
ini konsumen harus melakukan konfirmasi kepada pihak perusahaan
pembiayaan kurang lebih sebulan sebelum masa pelunasan, karena
biasanya BPKB belum disiapkan, pihak perusahaan pembiayaan hanya
mempersiapkan surat BPKB untuk konsumen yang telah berakhir masa
pembayaranya, dengan konfirmasi yang dilakukan, pihak perusahaan
pembiayaan akan mempersiapkan surat BPKB walaupun masa angsuran
belum berakhir. Bila tidak dilakukan konfirmasi dahulu, pada saat konsumen
datang surat BPKB belum ada, karena mungkin saja disimpan di kantor
pusat, dengan demikian konsumen tidak langsung mendapatkan BPKB
motor. Satu hal lagi yang harus diperhatikan, pihak yang bisa mengambil
surat BPKB adalah pihak pemohon, contoh: bila istri bertindak sebagai
pemohon kredit tetapi STNK dan BPKB diatas namakan suami, maka hanya
istri yang boleh mengambil BPKB, suami tidak mempunyai hak untuk
mengambil, atau bila terpaksa suami atau orang lain yang mengambil,
diharuskan membawa surat kuasa bermaterai cukup (6.000) dari pemohon
kredit dan melampirkan KTP asli dari yang memberikan kuasa.

E. PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN

Ada beberapa cara perhitungan bunga yang biasanya digunakan untuk


menentukan jumlah angsuran pokok dan bunga yang harus dibayar oleh
konsumen, dengan mengetahuinya dapat membantu konsumen untuk
menentukan keputusan mengambil kredit yang menguntungkan bagi
konsumen.

Flate Rate
Perhitungan bunga didasarkan pada plafond kredit dan besarnya bunga
yang dialokasikan secara proporsional sesuai jangka waktu kredit. Dengan
cara ini, jumlah pembayaran pokok dan bunga kredit setiap bulannya sama

11
besarnya. Flate rate merupakan cara perhitungan yang digunakan dalam
menentukan tingkat bunga dalam kredit motor.

Total bunga : Pl x i x n
Bunga perbulan : Pl x i/n

Pl : Plafond kredit
i : Suku bunga pertahun
n : Jangka waktu kredit (tahun)

Contoh:
Plafond kredit : 10.500.000, suku bunga/th: 15%, jangka waktu: 12 bulan

Tabel III.1. Angsuran


Angsuran Jumlah
Angsuran ke Saldo Anguran pokok
bunga angsuran

1 10.500.000 875.000 131.250 1.006.250


2 9.625.000 875.000 131.250 1.006.250
3 8.750.000 875.000 131.250 1.006.250
4 7.875.000 875.000 131.250 1.006.250
5 7.000.000 875.000 131.250 1.006.250
6 6.125.000 875.000 131.250 1.006.250
7 5.250.000 875.000 131.250 1.006.250
8 4.375.000 875.000 131.250 1.006.250
9 3.500.000 875.000 131.250 1.006.250
10 2.625.000 875.000 131.250 1.006.250
11 1.750.000 875.000 131.250 1.006.250
12 875.000 875.000 131.250 1.006.250

Jumlah 10.500.000 1.575.000 12.075.000


F. PROSEDUR KLAIM ASURANSI

Salah satu fasilitas yang didapat pada saat Anda kredit motor adalah
adanya asuransi. Biasanya jenis asuransi yang didapat adalah Total Lost
Only (TLO) dengan tanggungan sebesar:
1. Harga pertanggungan pertama : 100 %
2. Harga pertanggungan kedua : 85 %
3. Harga pertanggungan ketiga : 85 %

Bila terjadi kehilangan Anda harus melakukan klaim asuransi dengan


beberapa ketentuan dan setiap perusahaan mempunyai ketentuan
berbeda-beda. Ketentuan standar pada saat klaim asuransi:
1. Memberitahukan kepada pihak perusahaan pembiayaan, biasanya
dalam waktu maksimal 3 hari dari tanggal terjadinya kehilangan (3 x 24
jam)
2. Ada surat keterangan tertulis dari Polsek atau Polres tempat kejadian.
3. Mengisi Form Klaim Asuransi yang ditandatangani oleh tertanggung
(nama yang tertera di polish asuransi)

12
4. Melampirkan fc KTP pemilik kendaraan
5. Fc SIM C pemilik kendaraan, bila hilang dalam kondisi diam (parkir) tidak
perlu melampirkan SIM C.
6. Melampirkan STNK asli dan kunci kontak motor.
7. Membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan Laporan Kemajuan
(Lapju) di Polsek atau Polres tempat kejadian.
8. Mengurus Surat Keterangan Kehilangan Kendaraan Bermotor di Dir
Reskrimum Polda dan Surat Keterangan Pemblokiran di Samsat
setempat.

III. KESIMPULAN

Kredit sudah bukan menjadi hal yang baru dimasyarakat. Khususnya kredit
motor, dapat menjadi salah satu solusi bagi kita untuk memiliki sebuah
kendaraan roda dua (motor), bisa memberikan kemudahan tetapi sekaligus
juga bisa menjadi kesusahan dibelakang hari, tergantung bagaimana kita
bisa mengendalikan dan mempertimbangkan semua hal yang mungkin
terjadi dalam kredit motor. Mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih
matang akan memperkecil resiko kredit yang mungkin dihadapi. Kredit
dengan jangka waktu lebih pendek akan mengakibatkan tingkat bunga
yang lebih kecil tetapi angsuran bulanan akan terasa besar, kredit dengan
jangka waktu yang panjang akan megakibatkan jumlah bunga yang cukup
besar tetapi angsuran bulanannya relatif lebih kecil. Semua itu adalah
sebua pilihan kita sebagai konsumen, semakin lama jangka waktu kredit
yang kita ambil, maka tingkat resiko kreditnya (kredit macet) akan semakin
besar. Kita tidak akan pernah tahu kondisi perekonomian kita sendiri
dimasa mendatang. Pelajari dahulu segala sesuatunya, setelah itu tentukan
pilihan dengan bijaksana. Dengan mengetahui dan menyadari resikonya,
kita bisa memperkecil kemungkinan tersebut. Jangan sampai kita mendapat
masalah dalam kredit (khususnya kredit motor).

RIWAYAT HIDUP PENULIS

P enulis adalah salah satu Staff Akademik di Akademi Bina Sarana


Informatika.
Penulis pernah bekerja di PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira
Finance), PT. Summit Oto Finance dan PT. Suzuki Finance, sebagai Credit
Marketing Officer (Surveyor).
Lahir di Jakarta, tanggal 05 Maret 197. Setelah lulus Sekolah Menengan
Kejuruan dari SMKN 20, Jakata, melanjutkan pendidikannya di Universitas
Gunadarma jurusan Ekonomi, tamat tahun 2001. Pernah menjadi Asisten
Laboratorium Perbankan di Universitas Gunadarma.

DAFTAR PUSTAKA

Djohan, Warman. 2000. Kredit Bank. Alternatif Pembiayaan, dan


Pengajuannya. Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya.

13
Bank Indonesia. 2008. Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran. Diambil
dari:www.bi.go.id/NR/rdonlyres/2A652EC8-89C1-4851-8816-
95E9FBCD4FF0/ 1473/PerhitunganBungaKreditdenganAngsuran.pdf (02
September 2008).

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga


Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sinungan, Muchdarsyah. 1997. Manajemen Dana Bank. Jakarta: PT. Bumi


Aksara.

14

Anda mungkin juga menyukai