Anda di halaman 1dari 55

GANGGUAN NEUROSA

Oleh: Adhisetya Dwi Saputra, S.Ked. Firman Prayudi, S.Ked. Rizky Devitasar, S.Ked. June Elita R., S.Ked. Febria Rike Erliana, S. Ked. 0310710004 0610710052 0610710118 0610713045 0710710016

GANGGUAN NEUROSA
Gangguan mental dengan gejala yang tidak mempunyai dasar organik. Penderita cukup memiliki insight, daya realitas tidak terganggu, tetapi prilaku dapat sangat terganggu, masih dalam batas-batas norma sosial dan kepribadiannya tetap utuh.

PERBEDAAN PSIKOSA & NEUROSA


faktor Perilaku umum NEUROSA Dekompensasi kepribadian ringan;kontak dengan kenyataan dan fungsi sosial terganggu Gejala psikologik dan somatic bervariasi luas, tetapi tidak terdapat halusinasi/gangguan proses berfikir, emosi dan tindakan yang ekstrim Jarang kehilangan orientasi terhadap lingkungan Penderita sering masih memahami bahwa ia terganggu Jarang membahayakan diri sendiri dan lingkungannya Jarang MRS PSIKOSA Dekompensasi kepribadian hebat;kontak dengan kenyataan sangat terganggu;penderita tidak dapat berfungsi sosial Gejala bervariasi luas dengan waham, halusinasi, kedangkalan emosi dan gangguan prilaku yang hebat

gejala

orientasi

Sering kehilangan orientasi terhadap lingkungan Jarang memahami bahwa ia terganggu

insight

Aspek sosial

sering membahayakan diri sendiri dan lingkungannya biasanya MRS

pengobatan

PATOGENESIS
Stressor kecemasan tu.digunakan mekanisme pembelaan represi tidak efektif MP lain:konversi, salah pindah, regresi gx sesuai MP yang menonjol.

DIAGNOSIS
Anamnesa tujuan : - menggali sumber-sumber stress - mencari mekanisme pembelaan yg dipakai - mengetahui dasar kepribadian Pemeriksaan psikiatrik Pemeriksaan interne & neurologik K/P kunjungan rumah & tempat kerja Kriteria diagnosis sesuai PPDGJ-III

Gangguan Fobik

DEFINISI
Gangguan neurotik dengan gejala ketakutan menonjol, menetap, tidak rasional terhadap suatu obyek, aktivitas/situasi ttt timbul keinginan mendesak menghindarinya. rasa takut diketahui individu sebagai sesuatu yang berlebihan & tidak masuk akal. MP: salah pindah & simbolisasi.

GEJALA KLINIS
a.Agorafobia
Gejala utama: 1. ketakutan irrasional bila menghadapi suatu keadaan yang sangat berbeda dari situasi di rumah. 2. timbul setelah suatu fase permulaan serangan panik perasaan tidak berdaya terhadap sesuatu yang belum terjadi di tempat yang jauh dari rumah. Misal: gerombolan orang, tempat sempit & tertutup, terowongan. Gejala penyerta: 1. Merengek-rengek, menuntut, manipulatif, perilaku kekanak-kanakan (regresi). 2. Kecenderungan obsesi

b.Fobia sosial
Gejala utama: 1. Takut pada situasi terpapar sesuatu yang tertutup/terasing. 2. Kecemasan terhadap sesuatu yang belum terjadi sangat jelas, bila butuh/harus memasuki situasi tsb. 3. Kecemasan tingkah laku menonjol & memalukan di depan umum. Gejala penyerta: 1. Px sadar rasa takut thd orang lain/menunjukkan gx kecemasan thd fobia. 2. Kecemasan dapat dikendalikan dng perilaku ttt. 3. Kecemasan umum yang tidak terpusat sering terjadi.

KRITERIA DIAGNOSTIK
a.Agorafobia
Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi u/dx pasti: 1. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus mrp manifestasi primer dari anxietasnya & bukan sekunder dari gx lain ex.waham,pikiran obsesif. 2. Anxietas yang timbul harus terbatas pada (tu.terjadi dalam hubungan dengan) min 2 dari situasi:banyak orang,tempat umum,bepergian keluar rumah, bepergian sendiri. 3. Menghindari situasi fobik harus/sudah mrp gx menonjol(px menjadi house bound)

b. Fobia Sosial Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi u/dx pasti: 1. Gejala psikologis,perilaku atau otonomik yang timbul harus mrp manifestasi primer dari anxietasnya & bukan sekunder dari gx lain ex.waham,pikiran obsesif. 2. Anxietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial tertentu. 3. Menghindari situasi fobik harus/sudah mrp gx menonjol
Bila terlalu sulit membedakan antara fobia sosial dengan agorafobia, diutamakan dx agorafobia

DIAGNOSA BANDING
Skizofrenia Depresi berat Gangguan obsesif kompulsif Gangguan kepribadian paranoid Gangguan kepribadian menghindar

PENYULIT
Kompulsi/obsesi Panik

PENATALAKSANAAN
Psikoterapi: - Psikoterapi suportif - Psikoterapi yang berorientasi dinamik - Psikoanalisis - Terapi perilaku Somatoterapi: - Anti depresi - Anti anxietas

GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH

DEFINISI
Gangguan neurotik dengan gx menonjol adalah kecemasan menyeluruh & menetap yang timbul karena kesalahan penyesuaian diri secara emosional terhadap suatu stress. Mekanisme pembelaan yang dipakai hanya represi, tapi tidak efektif

GEJALA KLINIS
Ketegangan motorik : gemetar,tegang,nyeri otot, mudah kaget, kening berkerut,dll. Hiperaktivitas saraf autonomik : berkeringat,berdebar-debar,rasa dingin, pusing, kesemutan, mual,dll Rasa khawatir berlebihan tentang hal-hal yang akan datang Kewaspadaan berlebihan perhatian mudah teralih,sukar konsentrasi,sukar tidur,iritabel,tidak sabar.

KRITERIA DIAGNOSTIK
anxietas sbg gx primer yang berlangsung hampir setiap hari u/bbrp minggu s/d bbrp bulan, yang tidak terbatas/hanya menonjol pada situasi khusus ttt saja. mencakup unsur: kecemasan,ketegangan motorik,overaktivitas otonomik. Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan serta keluhan keluhan somatik berulang yang menonjol. (+) gx lain yang sifatnya sementara (u/bbrp hari), khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama, selama hal tsb tidak memenuhi kriteria lengkap episode depresif, gangguan anxietas fobik, gangguan panik, atau gangguan obsesif kompulsif.

DIAGNOSA BANDING
Gangguan Psikiatrik yang lain: - Depresi beragitasi - Permulaan skizofrenia - Gangguan penyesuaian dengan kecemasan Penyakit fisik : - PJK - Hipertiroid - Feokromositoma - GMO

PENYULIT
Kecemasan hebat panik agresif membahayakan diri sendiri & lingkungan. Hendaya fungsi sosial & pekerjaan

PENATALAKSANAAN
Psikoterapi insight & suportif Somatoterapi : Tranquilizer Manipulasi lingkungan

GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF

Obsesif : pikiran, perasaan, ide, atau sensasi yang mengganggu (intrusif) meningkatkan kecemasan Kompulsif: pikiran, perilaku yang disadari, dibakukan dan rekuren me kecemasan Gangguan ketidakberdayaan, krn menghabiskan waktu & mengganggu rutinitas,pekerjaan, aktivitas sosial, dll

EPIDEMIOLOGI
Prevalensi : 2 10% Dewasa : = . Remaja > Onset usia: 20 tahun, < 25 tahun Belum menikah >

ETIOLOGI
Faktor biologis
Neurotransmiter (serotonin) genetik

Faktor perilaku
Obsesi: stimuli yang dibiasakan kecemasan Perilaku kompulsi/ritualistik untuk menurunkan kecemasan

Faktor psikososial
Faktor kepribadian Faktor psikodinamika

Faktor psikodinamika
3 mekanisme pertahanan psikologis (sigmund Freud) 1. Isolasi : melindungi seseorang dari afek & impuls yang mencetuskan kecemasan afek dan impuls dikeluarkan dari kesadaran 2. Meruntuhkan (undoing):ancaman terus menerus menenangkan kecemasan tindakan kompulsif 3. Pembentukan reaksi: pola perilaku yg scr sadar dialami yg jelas berlawanan dgn impuls dasar

GEJALA KLINIS

a. b. c. d.

Gejala obsesif (PPDGJ III)


Harus disadari sbg pikiran/impuls diri sendiri; Sedikitnya ada satu pikiran/tindakan yg tidak berhasil dilawan oleh penderita Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut diatas bukan mrpk hal yg memberi kepuasan/kesenangan Gagasan,bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yg tidak menyenangkan

Kompulsi (DSM-IV) 1. Perilaku (misalnya,mencuci tangan, mengerutkan, memeriksa) / tindakan mental (mis: berdoa, menghitung, mengulangi kata dalam hati) yang berulang yang dirasakan mendorong untuk melakukannya sebagai respon terhadap suatu obsesi / aturan yang harus dipatuhi secara kaku 2. Perilaku atau tindakan mental yang ditujukan untuk mencegah /menurunkan penderitaan/ mencegah tindakan yang menakutkan; tetapi perilaku tersebut tidak dihubungkan dengan dengan cara realistik

DIAGNOSIS
Orang tersebut menyadari obsesi & kompulsi berlibihan dan tidak beralasan Menyebabkan penderitaan yang jelas; menghabiskan waktu; mengganggu rutinitas normal; pekerjaan atau hub sosial

PROGNOSIS
20-30% depresi berat,bunuh diri Buruk: onset anak-anak, mengalah pada kompulsi, kompulsi yang aneh, waham, overvalued, gangguan kepribadian Baik: penyesuaian sosial &pekerjaan baik, pencetus +, gejala episodik

TERAPI
Farmakoterapi: clomiperamin Terapi perilaku Psikoterapi Terapi lain: terapi keluarga, terapi kelompok, ECT, psycosurgery

Reaksi terhadap Stres Berat & Gangguan Penyesuaian

Reaksi stres akut Gangguan stres pasca trauma Gangguan penyesuaian FAKTOR PENCETUS (PPDGJ III)
Stres kehidupan yang luar biasa reaksi stres akut Perubahan penting dalam kehidupan, yang menimbulkan situasi tidak nyaman yang berkelanjutan gangguan penyesuaian

Reaksi Stres Akut


PEDOMAN DIAGNOSTIK (PPDGJ III)
Harus ada kaitan waktu kejadian antara stresor dengan onset gejala beberapa menit / segera setelah kejadian Gejala: Gx campuran,berubah-ubah: terpaku, depresi, anxietas, kemarahan, kecewa, overeaktif,penarikan diri Kasus dapat dialihkan gx mereda setelah 24-48 jam

Gangguan Stres Pasca Trauma


Diagnosis - timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian traumatik - harus didapatkan bayang-bayang / mimpi dari kejadian traumatik yang berulang - gangguan otonomik, afek & tingkah laku

Gangguan Penyesuaian
Onset: 1 bln setelah kejadian stressfull Manifestasi tidak khas: afek depresif, anxietas, ggn tingkah laku, disabilitas Diagnosis tgt evaluasi hub:
Bentuk,isi,beratnya gejala Riwayat sebelumnya & corak kepribadian Kejadian, situasi yang stresfull / krisis kehidupan Bukti bhw ggn tsb tidak akan terjadi seandainya tdk mengalami hal tsb

GANGGUAN DISOSIATIF

Gejala utama : Kehilangan (sebagian atau seluruh) dari integrasi normal (dibawah kendali kesadaran antara ingatan masa lalu,kesadaran identitas dan penginderaan segera serta kontrol terhadap gerakan tubuh Yang berlangsung dari hari ke hari atau bahkan dari jam ke jam. Pedoman Diagnosa :
1. Gambaran klinis sesuai gejala utama 2. Tidak ada bukti adanya gangguan fisik yang dapat menjelaskan gejala-gejala tersebut 3. Bukti adanya penyebap psikologis dalam bentuk kurun waktu yang jelas dengan problem dan kejadian-kejadian yang stressful ataupun hubungan interpersonal yang terganggu

KLASIFIKASI
1. 2. 3. 4. 5. Amnesia Dissosiatif Fugue Dissosiatif Stupor Dissosiatif Gangguan trans/kesurupan Gangguan dissosiatif dari gerakan dan penginderaan
a) b) c) d) e) Gangguan motorik Dissosiatif Konvulsi Dissosiatif Anestesia dan kehilangan sensorik Dissosiatif Gangguan Dissosiatif campuran Gangguan Dissosiatif lainnya  Sindrom ganser  Gangguan kepribadian multipel  Gangguan Dissosiatif sementara masa kanak dn remaja  Gangguan Dissosiatif lainnya ydt

Amnesia Disosiatif
Gejala utama : hilangnya daya ingat, biasanya mengenai kejadian penting yang baru terjadi (selektif) yang bukan disebabkan oleh GMO dan terlalu luas untuk dijelaskan atas dasar kelupaan yang umum terjadi atau atas dasar kelelahan Diagnosa pasti : 1.amnesia total atau parsial mengenai kejadian yang stressful atau traumatik yang baru terjadi 2.Tidak ada GMO,intoksikasi atau kelelahan berlebihan Diagnosa banding :
GMO Pingsan disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan malingering

Fugue Disosiatif
Diagnosa : 1. Ciri-ciri amnesia dissosiatif 2. Dengan sengaja melakukan perjalanan tertentu melampaui jarak yang biasa dilakukan sehari-hari 3. Tetap mempertahankan kemampuan mengurus diri yang mendasar dan melakukan interaksi sosial sederhana dengan orang yang belum dikenalnya Diagnosa banding : Postical Fugue yang terjadi pasca serangan epilepsi

Stupor Disosiatif
: 1. Stupor (berkurang/hilangnya gerakan-gerakan volunter dan respon normal terhadap rangsang dari luar) 2. Tidak ditemukan gangguan fisik atau psikiatrik lain yang dapat menjelaskan keadaan tersebut 3. Adanya problem/kejadian yang penuh stres
Diagnosa

Diagnosa banding : Stupor katatonik Stupor depresif/stupor manik

Gangguan Trans/Kesurupan Trans/Kesurupan


Gangguan yang menunjukkan adanya kehilangan sementara aspek penghayatan identitas diri dan kesadaran terhadap lingkungannya(individu merasa seperti dikuasai kepribadian lain),bersifat involunterdan bukan merupakan aktivitas yang biasadan bukan merupakan kegiatan keagamaan ataupun budaya Bukan merupakan bagian keadaan skizofrenik atau psikosis akut disertai halusinasi dan waham Tidak ada penyebab organik

Gangguan Motorik Disosiatif


Kehilangan kemampuan menggerakkan seluruh/sebagian anggota gerak dengan manifestasi gerakan lemah dan lambat,ataksia yang menghasilkan cara jalan yang aneh/tidak mampu berdiri, termasuk juga afonia psikogenik dan disfonia psikogenik

Konvulsi Disosiatif

Menyerupai kejang epilepsi tetapi tanpa/jarang disertai lidah tergigit,luka serius karena jatuh saat serangan,ngompol dan kehilangan kesadaran tetapi diganti dengan stupor atau trans.

PERBEDAAN KEJANG EPILEPSI & KEJANG KONVERSI HISTERIK


KEJANG EPILEPSI Tempat serangan Lama serangan Selama serangan kesadaran RP R. cahaya Ekstremitas Inkontinensia Keluar buih kejang Sesudah serangan Kesadaran amnesia Sembarang tempat 2 menit Epileptic cry, tidak sadar Positif Negatif Ekstensi Positif Sering Tonik, lalu klonik Tidur total KEJANG KONVERSI Ada orang lain 5 15 menit / > lama

Sadar Negatif Positif Fleksi Negatif Tidak Opistotonus,diam

Pulih, pelan-pelan sebagian

Penyebab

Gangg. Fungsi otak

Stres psikologik

Anestesia & Kehilangan Sensorik Disosiatif


Gejala anestesi pada kulit dengan batas yang tegas, dapat pula terjadi perbedaan antara hilangnya perasaan pada berbagai jenis modalitas penginderaan yang tidak mungkin disebabkan oleh kerusakan neurologis Hilangnya penglihatan jarang bersifat total (kabur,tunnel vision) tuli dissosiatif dan anosmia jarang

GANGGUAN SOMATOFORM

GEJALA UTAMA
Gejala fisik yang berulang-ulang disertai dengan permintaan pemeriksaan medik meskipun telah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan telah dijelaskan bahwa tidak ditemukan kelainan yang menjadi dasar keluhannya Penderita menolak dan menyangkal untuk membahas kemungkinan kaitan keluhan fisiknya dengan problem yang sedang dihadapi dan sering terlihat perilaku meminta perhatian berlebihan

PEDOMAN DIAGNOSA
Adanya banyak Tidak mau Terdapat disabilitas keluhan fisik yang menerima dalam fungsinya di bermacam-macam nasehat/penjelasan masyarakat dan yang tidak dapat dari beberapa keluarga yang dijelaskan atas dokter bahwa tidak berhubungan dasar kelainan fisik ada kelainan fisik dengan sifat yang sudah yang dapat keluhannya dan berlangsung menjelaskan dampak sedikitnya 2 tahun keluhannya perilakunya

Diagnosa banding :

Gangguan afektif (depresif) dan anxietas

Waham hipokondrik

Kalsifikasi :

Gangguan somatoform tak terinci

Gangguan hipokondrik

Disfungsi otonomik somatoform

Gangguan nyeri somatoform menetap

Gangguan somatoform lainnya

Gangguan Somatoform Tak Terinci


Keluhan fisik bersifat multipel, bervariasi dan menetap akan tetapi gambaran klinis yang khas dan lengkap dari gangguan somatisasi kurang menonjol dan berlangsung singkat (kurang dari 2 tahun)

Kemungkinan ada atau tidak faktor penyebab psikologis belum jelas, akan tetapi tidak boleh ada penyebab fisik dari keluhan-keluhannya

GANGGUAN NYERI SOMATOFORM MENETAP


Pedoman diagnosa : 1. Keluhan utama adalah nyeri berat, menyiksa dan menetap yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya atas dasar proses fisiologik maupun adanya gangguan fisik 2. Nyeri timbul dalam hubungan dengan adanya konflik emosional atau problem psikososial yang cukup jelas untuk dapat dijadiakn alasan dalam mempengaruhi gangguan tersebut 3. Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan dukungan baik personal maupun medis untuk yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai