Anda di halaman 1dari 53

PENURUNAN KADAR PHENOL DENGAN MEMANFAATKAN BAGASSE FLY ASH DAN CHITIN SEBAGAI ADSORBEN

Anggit Restu Prabowo 2307 100 603 Hendik Wijayanto 2307 100 604

Pembimbing : Ir. Farid Effendi, M.Eng

Pembimbing : Ir. Sri Murwanti, MT

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
LIMBAH PADAT LIMBAH CAIR LIMBAH GAS

INDUSTRI

Phenol

Phenol limbah cair berbahaya bersifat beracun, sulit didegradasi mikroorganisme pengurai, iritasi pada kulit dan mengganggu pernafasan manusia Adsorbsi merupakan proses yang efisien dalam removal phenol Adsorben : 1. Bagasse Fly Ash 2. Chitin

PERUMUSAN MASALAH
Penurunan kadar phenol pada limbah industri dengan menggunakan methode adsorpsi Pemanfaatan Bagasse Fly Ash dan Chitin dari kerang sebagai adsorben

BATASAN MASALAH
Percobaan dilakukan dalam skala laboratorium Bagasse Fly ash yang digunakan dalam penelitian berasal dari industri gula dengan proses aktivasi Chitin yang digunakan dalam penelitian berasal dari kerang dengan proses aktivasi Proses adsorpsi dilakukan secara batch dengan alat jar test Limbah yang digunakan adalah limbah sintetis yang mengandung phenol

TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui penurunan kadar phenol dengan cara adsorpsi Menentukan besarnya konstanta kesetimbangan adsorpsi dengan persamaan Langmuir dan Freundlich

MANFAAT PENELITIAN
Pemanfaatan bagasse fly ash dan chitin sebagai adsorben Solusi penanganan limbah cair pada industri yang mengandung phenol

TINJAUAN PUSTAKA

ADSORPSI
Adsorpsi Pemisahan komponen tertentu dari suatu fluida yang berpindah ke permukaan adsorben. Faktor-faktor yang mempengaruhi Adsorpsi: - Luas Permukaan adsorben - karakteristik adsorben dan adsorbat - pH - Pengadukan - Waktu kontak adsorben dengan adsorbat

JENIS-JENIS ADSORPSI
1. Adsorpsi Kimia : Adsorpsi karena adanya reaksi kimia antara adsorbat dengan adsorben 2. Adsorpsi Fisika : Adsorpsi yang tidak disertai reaksi kimia antara adsorbat dengan adsorben Model matematik yang digunakan untuk penelitian ini adalah 1. Model Isothermal Langmuir 2. Model Isothermal Freundlich

Model Isothermal Langmuir


Dimana : C = konsentrasi adsorbat dalam larutan x/m = konsentrasi adsorbat yang terserap per gram adsorben k = konstanta adsorpsi (x/m)maks = kapasitas adsorpsi maksimum dari adsorben

1 1 C = + C x x k x m m maks m maks

( )

( )

Kurva Isotherm Langmuir

Model Isothermal Freundlich

Dimana : x/m = konsentrasi adsorbat yang terserap per gram adsorben n = koefisien adsorpsi freundlich k = konstanta adsorbsi C = konsentrasi adsorbat dalam larutan

Kurva Isotherm Freundlich

PHENOL (C6H5OH)
Phenol merupakan limbah cair yang sangat berbahaya bagi lingkungan WHO : Air minum Air limbah 0,001 ppm 0,3 ppm

Ukuran molekul phenol = 6

Tabel 2.1 Sifat-sifat fisik phenol


Property Berat Molekul Titik Beku, oC Titik Didih (pada 0,101 MPa),oC Suhu Kritis, oC Tekanan Kritis, Mpa Spesifik Heat, J/(g.K) Pada 22,7 oC (solid) Pada 70 74 oC (liquid) Viskositas, mm2/s Pada 60oC Panas Pembentukan, J/g Panas Penguapan pada titik didih, J/g Panas Pembakaran, J/g Nilai 94,144 40,91 181,84 419 6,11 1,41 2,22 2,47 122,2 487,9 -32,428

ADSORBEN
1. Bagasse Fly Ash (BFA) Bagasse Fly Ash merupakan limbah hasil pembakaran dari boiler di Pabrik Gula yang dikumpulkan oleh suatu alat khusus yang bernama Dust Collector Tabel 2.3 Karakteristik Fisika dari BFA
Karakter Fisika Luas permukaan (m2/g) Volume Pori (cm3/g) Rata-rata diameter pori () Bulk density (kg/m3) 168,39 0,1067 25,54 270,50

Tabel 2.5 Komposisi BFA


Analisis Kimia SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO Kadar (%) 51,05 10,75 3,45 6,04 1,10

Sumber : Vimal C.dkk, 2005

2. Chitin (C8H13NO5)n
Chitin yang digunakan berasal dari kerang

Tabel 2.6. Komposisi dari cangkang kerang Analisis Kimia CaCO3 Ca3(PO4)2 (C8H13NO5)n Protein FeO Kadar (%) 60,5 10 22.46 6,04 1,00
Sumber : Vimal C.dkk, 2005

Tabel 2.5 spesifikasi Chitin


Spesifikasi Kadar air Nitrogen Derajat deasetilasi Abu pada 900 oC Berat Molekul Konstanta Disosiasi Asam amino Diskripsi 2-10 % 6-7% 10% Kurang dari 1.0 % 1-510 (Chitin comersial) 6-7 Glisin, serin dan aspartat
Sumber : Vimal C.dkk, 2005

PENELITIAN TERDAHULU
No 1 Nama Peneliti Vimal C, dkk Judul Penelitian Adsorptive removal of phenol by bagasse fly ash and activated carbon:Equilibrium,kinetic and thermodynamics Removal of phenol from water environment by activated carbon,bagasse ash and wood charcoal Adsorption of phenolic compounds on low-cost adsorbents Pengaruh Massa Adsorben Chitin Pada Penurunan Kadar Asam Lemak Bebas, Bilangan Peroksida dan Warna Gelap Minyak Goreng Bekas. Hasil mampu menurunkan kadar phenol sampai konsentrasi 50 mg/l dari konsentrasi awal effesiensi penurunan kadar phenol dengan karbon aktif = 98% dan bagasse fly ash = 90%. bagasse fly ash mampu menurunkan kadar phenol dengan kapasitas 0,47 0,66 mg/g adsorben adsorben Chitin mampu meningkatkan kualitas minyak goreng bekas ditinjau dari kadar FFA, bilangan peroksida dan warna minyak.

Somnath Mukheerjee, dkk Md. Ahmaruzzaman

Yustinah

METODE PENELITIAN
Variable yang digunakan: - Kondisi operasi : Kecepatan pengadukan = 100 rpm pH = 6 6,5 Suhu = 28 30 oC

Ukuran adsorben: 1. BFA = 80-100 mesh 2. Chitin = 80-100 mesh


- Variable : Konsentrasi phenol = (20, 50 dan 80) mg/L Massa adsorben = 5, 10 dan 15 gram BFA : Chitin = 1 : 1, 1 : 2, 2 : 1 massa 10 gr Waktu Pengadukan = ( 0,5 ; 1; 1,5; 3; 4 dan 5 ) jam.

SKEMA PERALATAN

Keterangan gambar : 1. On/Off 4. Beaker Glass

2. Pengatur Kecepatan 5. Impeler (Turbin) 3. Screneer

DIAGRAM ALIR PENELITIAN

A. Pretreatment Adsorben Aktivasi Bagasse fly ash

Aktivasi Chitin

B. Proses Adsorbsi

Hasil Percobaan dan Pembahasan


40 35 30 % adsorpsi 25 20 massa 5 gr 15 massa 10 gr 10 massa 15 gr 5 0 0 1 2 3 waktu (jam) 4 5 6

Gambar 4.3 Pengaruh massa adsorben Bagasse Fly Ash dan waktu pengadukan terhadap % adsorbsi pada konsentrasi awal 20 mg/L

12 10 8 % adsorpsi 6 4 2 0 0 1 2 3 waktu (jam) 4 5 6 massa 5 gr massa 10 gr massa 15 gr

Gambar 4.5 Pengaruh massa adsorben Bagasse Fly Ash dan waktu pengadukan terhadap % adsorbsi pada konsentrasi awal 80 mg/L

100

80

% Adsorbsi

60

40

massa 5 gr massa 10 gr

20 massa 15 gr 0 0 1 2 3 4 5 6

waktu (jam)

Gambar 4.6 Pengaruh massa adsorben kitin dan waktu pengadukan terhadap % adsorbsi pada konsentrasi awal 20 mg/L

40

30 % adsorbsi

20

massa 5 gr massa 10 gr

10

massa 15 gr

0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0

waktu (jam)

Gambar 4.7 Pengaruh massa adsorben kitin dan waktu pengadukan terhadap % adsorbsi pada konsentrasi awal 50 mg/L

25

20

% Adsorbsi

15 massa 5 gr 10 massa 10 gr massa 15 gr 5

0 0 1 2 3 waktu (jam) 4 5 6

Gambar 4.8 Pengaruh massa adsorben kitin dan waktu pengadukan terhadap % adsorbsi pada konsentrasi awal 80 mg/L

0.60

0.50 konsentrasi terserap (mg/g)

0.40 konsentrasi 20 mg/L konsentrasi 50 mg/L 0.20 konsentrasi 80 mg/L

0.30

0.10

0.00 0 1 2 3 waktu (jam) 4 5 6

Gambar 4.9 Pengaruh konsentrasi awal fenol dan waktu pengadukan terhadap konsentrasi yang teradsorb pada adsorben Bagasse Fly Ash 5 gram

0.60

0.50 Konsentras terserap i(mg/g)

0.40 konsentrasi 20 mg/L konsentrasi 50 mg/L 0.20 konsentrasi 80 mg/L

0.30

0.10

0.00 0 1 2 3 waktu (jam) 4 5 6

Gambar 4.10 Pengaruh konsentrasi awal fenol dan waktu pengadukan terhadap konsentrasi yang teradsorb pada adsorben Bagasse Fly Ash 10 gram

0.60 0.50 Konsentrasi terserap (mg/g) 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00 0 1 2 3 waktu (jam) 4 5 6 konsentrasi 20 mg/L konsentrasi 50 mg/L konsentrasi 80 mg/L

Gambar 4.11 Pengaruh konsentrasi awal fenol dan waktu pengadukan terhadap konsentrasi yang teradsorb pada adsorben Bagasse Fly Ash 15 gram

1.4 1.2 Konsentrasi tererap (mg/g) 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0 1 2 waktu (jam) 3 4 5 6 konsentrasi 20 mg/L konsentrasi 50 mg/L konsentrasi 80 mg/L

Gambar 4.12 Pengaruh konsentrasi awal fenol dan waktu pengadukan terhadap konsentrasi yang teradsorb pada adsorben kitin 5 gram

1.4 1.2 Konsentrasi terserap (mg/g) 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0 1 2 3 waktu (jam) 4 5 6 konsentrasi 20 mg/L konsentrasi 50 mg/L konsentrasi 80 mg/L

Gambar 4.13 Pengaruh konsentrasi awal fenol dan waktu pengadukan terhadap konsentrasi yang teradsorb pada adsorben kitin 10 gram

1.4 1.2 Konsentrasi terserap (mg/g) 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0 1 2 3 waktu (jam) 4 5 6

konsentrasi 20 mg/L konsentrasi 50 mg /L konsentrasi 80 mg/L

Gambar 4.14 Pengaruh konsentrasi awal fenol dan waktu pengadukan terhadap konsentrasi yang teradsorb pada adsorben kitin 15 gram

0.9 0.8 Konsentrasi terserap (mg/g) 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0.0 0 1 2 3 waktu (jam) 4 5 6 konsentrasi 80 mg/L konsentrasi 50 mg/L konsentrasi 20 mg/L

Gambar 4.15 Pengaruh konsentrasi awal fenol dan waktu pengadukan terhadap konsentrasi yang teradsorb pada adsorben BFA:kitin (1:1) massa 10 gram

1.2

1.0 Konsentrasi terserap (mg/g)

0.8 konsentrasi 80 mg/L konsentrasi 50 mg/L 0.4 konsentrasi 20 mg/L

0.6

0.2

0.0 0 1 2 3 waktu (jam) 4 5 6

Gambar 4.16 Pengaruh konsentrasi awal fenol dan waktu pengadukan terhadap konsentrasi yang teradsorb pada adsorben BFA:kitin (1:2) massa 10 gram

0.7 0.6 Konsentrasi terserap (mg/g) 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0.0 0 1 2 3 waktu (jam) 4 5 6 konsentrasi 20 mg/L konsentrasi 50 mg/L konsentrasi 80 mg/L

Gambar 4.17 Pengaruh konsentrasi awal fenol dan waktu pengadukan terhadap konsentrasi yang teradsorb pada adsorben BFA:kitin (2:1) massa 10 gram

GRAFIK LANGMUIR DAN GRAFIK FREUNDLICH

0.00 0.0 -0.05 -0.10 -0.15 -0.20 -0.25 -0.30 -0.35 y = 0.042x - 0.376 R = 0.922 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0

log (x/m)

log C

Gambar 4.18 Grafik Freundlich untuk adsorben Bagasse Fly Ash 10 gram dengan konsentrasi fenol (20, 50, dan 80) mg/L Persamaan Freundlich adalah :

160 140 120 100 C / (x/m) 80 60 40 20 0 0 10 20 30 40 C (mg/L) 50 60 70 80 y = 1.967x + 2.105 R = 0.999

Gambar 4.19 Grafik Langmuir untuk adsorben Kitin10 gram dengan konsentrasi fenol (20, 50, dan 80) mg/L

Persamaan Langmuir adalah

0.10 0.09 0.08 0.07 log (x/m) 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.01 0.00 0.0 0.5 1.0 log C 1.5 2.0 y = 0.047x - 0.005 R = 0.929

Gambar 4.20 Grafik Langmuir untuk adsorben Bagasse Fly Ash 10 gram dengan konsentrasi fenol (20, 50, dan 80) mg/L Persamaan Freundlich adalah :

60

y = 0.808x + 1.294 R = 0.998

45

C / (x/m)

30

15

0 0 20 40 C (mg/L) 60 80

Gambar 4.21 Grafik Langmuir untuk adsorben kitin 10 gram dengan konsentrasi fenol (20, 50, dan 80) mg/L Persamaan Langmuir adalah

Kesimpulan
1) Adsorbsi fenol dengan menggunakan adsorben Bagasse Fly Ash, dengan mengikuti persamaan freundlich diperoleh k = 0,4207 dan persamaan langmuir diperoleh k = 0,9344. Kemampuan adsorbsi = 0,4731 mg/g. 2) Adsorbsi fenol dengan menggunakan adsorben Kitin, dengan mengikuti persamaan freundlich diperoleh k = 0,9886 dan persamaan langmuir diperoleh k = 0,6242. Kemampuan adsorbsi = 1,0341 mg/g. 3) Adsorbsi fenol dengan menggunakan adsorben Bagasse Fly Ash dan Kitin (1:1), dengan mengikuti persamaan freundlich diperoleh k = 0,7096 dan persamaan langmuir diperoleh k = 0,9026 . Kemampuan adsorbsi = 0,7794 mg/g.

4) Adsorbsi fenol dengan menggunakan adsorben Bagasse Fly Ash dan Kitin (1:2), dengan mengikuti persamaan freundlich diperoleh k = 0,8453 dan persamaan langmuir diperoleh k = 0,4511 . Kemampuan adsorbsi = 0,9488 mg/g.

5) Adsorbsi fenol dengan menggunakan adsorben Bagasse Fly Ash dan Kitin (2:1), dengan mengikuti persamaan freundlich diperoleh k = 0,514 dan persamaan langmuir diperoleh k = 0,6093 . Kemampuan adsorbsi = 0,5741 mg/g.

6) Dalam penelitian ini adsorben yang paling baik adalah Kitin, untuk proses adsorbsi fenol dapat mengikuti model Langmuir Isotherm dengan nilai R2 .= 0.999

Grafik Freundlich Larutan Phenol 80 mg/L, kitin aktivasi dengan massa 10 gram
Chart Title
0.15 0.1 0.05 0 1.825 -0.05 log (x/m) -0.1 -0.15 -0.2 -0.25 -0.3 -0.35 log (C) y = -8.334x + 15.33 R = 0.982 1.83 1.835 1.84 1.845 1.85 1.855 1.86 1.865 1.87 1.875 1.88

Grafik Langmuir dengan larutan Phenol 80 mg/L, BFA aktivasi dengan massa 10 gram
0 1.872 -0.1 1.874 1.876 1.878 1.88 1.882 1.884 1.886 1.888 1.89 1.892

-0.2

log (x/m)

-0.3

-0.4

-0.5

-0.6 y = -21.73x + 40.42 R = 0.987 log C

-0.7

Grafik Langmuir dengan larutan Phenol 80 mg/L, BFA aktivasi dengan massa 10 gram
400 y = 68.98x - 5010. R = 0.955

350

300

250 C / (x/m)

200

150

100

50

0 75 75 76 76 C (mg/L) 77 77 78 78

Grafik Langmuir dengan larutan Phenol 80 mg/L, dengan kitin aktivasi dengan massa 10 gram
160 140 120 100 C / (x/m) 80 60 40 20 0 66 68 70 C (mg/L) 72 74 76 y = 11.82x - 746.0 R = 0.941

Anda mungkin juga menyukai