Anda di halaman 1dari 9

Tugas Pendahuluan Sistem Operasi Adyan Marendra Ramadhani 0902320 Pendidikan Ilmu Komputer B 2009

1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam cara installasi aplikasi pada GNU/Linux ! 2. Apa yang sahabat-sahabat ketehui tentang Paket Manager di GNU/Linux ? 3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam Paket Manager !

1. Ada beberapa cara untuk menginstall aplikasi di linux yaitu : a. mengcompile dan install program dari source b. menginstall program berekstensi RPM dari Redhat Packet Manager c. menginstall program menggunakan apt-get bawaan debian d. menginstall program di mandriva e. menginstall program di fedora menggunakan yum f. menginstall paket di slackware g. menginstall file binary (.BIN/ .SH)

a. mengcompile dan install program dari source Biasanya aplikasi yang diinstall dari source akan berekstensi.tar.gz,.tar.bz2 ,. zip, dan biasanya sebelum menginstall program tersebut ada beberapa orang yang lebih suka menaruh file-file tersebut sebelum diinstall di /usr/local/src/ tetapi ini bukan suatu keharusan bisa ditaruh dimana saja. Langsung saja ke tahap selanjutnya mulai menginstall, pertama-tama buka terminal atau command prompt anda lalu langsung menuju ke dimana anda menaruh file tersebut, lalu lakukan hal ini, sesuaikan dengan ekstensi file anda. [ file dengan ekstensi .tar.gz ------> tar -xzvf <nama file> ] [ file dengan ekstensi .tar.bz2 ------> tar -jxvf <nama file> ] [ file dengan ekstensi .zip ------> unzip <nama file> ] setelah melakukan hal tersebut maka file anda akan terekstaks secara otomatis akan membuat sebuah folder, lalu buka file tersebut dengan [ cd <nama file> ]

langkah selanjutnya adalah tinggal tinggal melakukan pre-installation dengan menuliskan [ ./configure ] [make] [makeinstall] sampai disini sudah selesai, namun ada baiknya sebelum melakukan instalasi program anda membaca manual dalam menginstall program tersebut biasanya ada di INSTALL atau README. b. menginstall program berekstensi RPM dari Redhat Packet Manager Untuk menginstall program dengan ekstensi ini sangat mudah biasanya aplikasi ini di pakai pada distro redhat dan turunannya, berikut caranya; [ menginstall program ---' rpm -i <nama file> ] [ menguninstall program ---' rpm -e <nama file> ] c. menginstall program menggunakan apt-get bawaan debian Pada distro debian danturunannya dikenal apt-get untuk menginstall program, namun ada yang lebih penting selain aplikasi tersebut yaitu kita arus menset source-list yaitu alamat yang digunakan untuk aplikasi tersebut menginstall program in iberguna apabila kita menggunakan aplikasi apt-get ini secara online. Biasanya alamat tersebut ditambahkan di /etc/apt/source.list dengan cara buka dengan aplikasi editor anda lalu tambahkan alamat-alamat yang berisi source-list program. Setelah melakukan perubahan source.list ada baiknya kita melakukan [ apt-get update ] untuk mengupdate source.list yang kita miliki. Langkah selanjutnya adalah mengintall program menggunakan apt-get [ install ---' apt-get install <nama program> ] [ uninstall --' apt-get remove <nama program> ] d. menginstall program di mandriva Untuk menginstall program di mandriva dapat dilakukan dengan cara [ install --' urpmi <nama program> ] [ uninstall --' urpme <nama program ] e. menginstall program di fedora menggunakan yum Pada dasarnya cara menginstall menggunakan yum hamper sama dengan menggunakn pt-get di debian berikut caranya

[ yum update ] [ yum install <nama program> ] [ yum remove <nama program> ] f. menginstall paket di slackware menginstall paket di slackware lebih gampang lagi tinggal masuk ke root kemudian; [ install -'installpkg <nama program.tgz> ] [ uninstall --' removepkg <nama program.tgz> ] atau bisa juga menggunakan [ pkg tool ] selain itu kita juga bisa mengubah file berekstensi rpm ke format tgz dengan cara yang sangat mudah [rpm2tgz <nama paket.rpm>] g. menginstall file binary (.BIN/ .SH) untuk menginstall program binary ada beberapa langkah yang pertama pastikan file tersebut dapat dieksekusi berikut caranya; [ chmod +x nama program.bin], kemudian [ ./nama program.bin] [sh nama program.sh] Mungkin ini hanya beberapa cara saja dari banyak cara dalam menginstall program di linux namun ini sudah cukup untuk mengenal dan menginstall program di linux. 2. Yang disebut paket manager adalah sekumpulan tools / aplikasi yang digunakan untuk otomatisasi proses instalasi, upgrade (memperbaharui), dan remove (menghapus) dari paket perangkat lunak (software) atau aplikasi. Setiap Distribusi Linux menyediakan paket manager untuk memudahkan pengguna atau pun sistem administrasi mengolah paket-paket aplikasi yang ingin diinstal, diperbaharui (upgrade), atau dihapus (uninstall / remove). Paket manager bisa berupa GUI (Graphic User Interface / tampilan grafis) atau CLI (Command Line Interface / berbasis perintah baris), untuk distribusi Linux pada komputer desktop biasanya paket manager sudah berbasis GUI, sedangkan kebanyakan untuk distribusi Linux yang diperuntukan komputer server masih menggunakan paket manager berbasis CLI. Berikut basis paket manager yang dipakai dari ke-3 distro utama :
y y

Dpkg & APT (Advanced Packaging Tool), digunakan pada distro berbasis debian, RPM Package manager, digunakan untuk distro berbasis RPM (Redhat)

TGZ, digunakan pada distro berbasis slackware

3. a. DPKG & APT Untuk masalah installasi, penghapusan dan upgrade software, Debian beserta turunannya menggunakan sistem paket yang bernama dpkg. Paket tersebut dikemas dengan berekstensi *.deb yang berisikan informasi software, file dari software, letak penempatan file serta paket software lain yang dibutuhkan agar software bisa di-install. NB : Jalankan perintah yang ada melalui mode root Untuk installasi paket tersebut, anda bisa menggunakan perintah berikut pada console: # dpkg -i /letak/file/namapaket_versi_arsitektur.deb Jika nama paket yang di-install sudah terinstall sebelumnya dan paket yang akan anda install tersebut versinya lebih baru, maka software tersebut akan diupgrade. Sedangkan untuk menghapus suatu paket, anda bisa gunakan perintah berikut : # dpkg -r namapaket Perhatikan, yang anda sebut adalah nama paketnya, bukan nama file dari paket yang akan di-install. Namun cara ini tidak secara otomatis akan menginstall paket lain yang dibutuhkan paket software tersebut karena DPKG hanya akan menginstall paket yang disebutkan saja. Maka hasilnya, jika paket software tersebut belum terinstall, anda akan menemui pesan error pada saat installasi dan software yang anda install tidak bisa dijalankan. Sehingga masalah bisa menjadi sangat rumit. Agar mempermudah anda untuk menggunakan DPKG, Debian dan turunannya menyertakan software yang bernama APT. APT mempermudah anda untuk menginstall, menghapus dan meng-upgrade suatu software tanpa perlu menentukan file dari paket software karena anda hanya mengetik nama paketnya saja dan juga tanpa perlu menginstall lagi paket software yang dibutuhkan (dependency) karena paket software tersebut akan di-installkan secara otomatis. Agar APT bisa berjalan, anda harus menentukan terlebih dahulu dari mana sumber paket dpkg yang akan digunakan oleh APT. Sumber paket ini sering juga disebut dengan repository dan bisa berupa folder lokal, server http (web), server ftp serta CD/DVD. Untuk menentukan sumber paket tersebut, anda bisa gunakan dua cara. Yaitu melalui console dan menggunakan alat bantu. Disini hanya akan membahas penggunaan console agar anda lebih mengerti mengenai seluk beluk APT ini. Untuk mengatur repository melalui console, anda bisa mengedit file /etc/apt/sources.list melalui mode root. Jika menggunakan editor Nano, anda bisa ketik perintah berikut ini : # nano /etc/apt/sources.list

Untuk menonaktifkan salah satu repository yang ditentukan di file tersebut, cukup memberikan tanda komenter '#' pada awal baris di setiap repository yang ingin anda nonaktifkan. Berikut adalah contoh repository dari debian.org yang saya nonaktifkan (maklum, saya tidak memiliki koneksi internet) : #deb http://security.debian.org/ etch/updates main contrib Sedangkan untuk menambahkan repository baru, anda bisa menambahkan sebuah baris baru pada akhir dari file tersebut. Berikut adalah formatnya : deb protokol:/lokasi/repository nama-kode-distribusi cabang1 cabang2 cabang3 Jika anda belum mengerti maksud baris tersebut, berikut saya akan jelaskan :
y

y y

Kata deb pada awal baris berarti anda menggunakan repository paket software yang siap di-install. Jika menggunakan deb-src, berarti paket tersebut adalah paket source (kode sumber software) yang harus di-compile terlebih dahulu. Pada protokol, tentukan protokol dari repository yang anda gunakan. Misalnya, jika anda menggunakan ftp, ganti kata protokol dengan ftp. Sedangkan jika menggunakan repository dari lokal, gunakan protokol file. Pada bagian lokasi/repository, tentukan path dari repository yang akan digunakan. Pada nama-kode-distribusi, ketik nama kode dari distribusi yang ingin anda gunakan. Misalnya, jika anda menggunakan Debian Etch (4.0), anda bisa gunakan nama etch. Selain itu, anda juga dapat menambahkan embel embel tertentu setelah nama-kodedistribusi jika anda ingin menggunakan repository khusus seperti repository etch/updates untuk update security, atau repository hardy-backport jika ingin menggunakan software yang sangat baru pada distribusi Ubuntu 8.04 LTS. Pada cabang1, .... tentukan cabang software yang akan digunakan. Setiap repository memiliki cabang tertentu yang dipisah berdasarkan lisensi dari software tersebut. Khusus untuk Debian, berikut adalah cabang yang ada :  Main, cabang dari software yang memenuhi syarat Free dan Open Source  Contrib, cabang dari software yang memenuhi syarat Free dan Open Source, namun memiliki ketergantungan / dependency terhadap software pada cabang Non-Free  Non-Free, cabang dari software yang sama sekali tidak Free dan Open Source. Dan Khusus untuk Ubuntu, berikut adalah cabang yang ada :
   

Main, cabang dari software yang memenuhi syarat Free dan Open Source dan juga didukung secara komersial oleh Canonical, ltd Universe, cabang dari software yang memenuhi syarat Free dan Open Source dan didukung secara komunitas Restricted, cabang dari software yang tidak free dan didukung secara komersial oleh Canonical, ltd Multiverse, cabang dari software yang sama sekali tidak free

Setelah anda anda menambahkan repository baru, anda bisa menyimpan file /etc/apt/sources.list tersebut. Pada editor Nano, tekan tombol Ctrl + X, lalu tekan Y dan tekan Enter. Setelah itu, ketik perintah apt-get update untuk menambahkan nama paket yang ada pada repository yang anda tentukan pada database APT pada komputer. KETERANGAN : Khusus untuk repository dari CD/DVD, anda bisa gunakan perintah aptcdrom add. Lalu masukkan CD/DVD repository tersebut, dan tekan Enter. Sekarang, anda bisa menginstall software baru dengan menggunakan perintah berikut : # apt-get install namapaket Perhatikan, yang anda ketik hanya nama paketnya saja, bukan nama file paketnya. Jika paket tersebut terdapat di database APT pada komputer, maka paket tersebut beserta dependency nya akan diambil dari sumber paket yang telah ditentukan dan di-installkan ke komputer anda. Sedangkan untuk menghapus suatu software, anda bisa ketik perintah berikut : # apt-get remove namapaket Maka paket software yang anda tentukan beserta software yang membutuhkannya akan dihapus oleh sistem. Jika anda kesulitan menggunakan APT, anda bisa gunakan tool bantu seperti Aptitude (Console), Synaptic Package Manager (GNOME) dan Adept Manager (KDE). Software tersebut akan menyediakan daftar pilihan paket yang bisa install atau anda hapus.

b. TGZ Menginstalasi program dengan paket (tgz,deb,rpm) memberikan beberapa keuntungan, antara lain adalah kemudahan instalasi, kemudahan untuk menghapus paket aplikasi yang di install, hingga mengupgrade aplikasi sampai tercatatnya aplikasi yang kita install. Tapi bagaimana jika kita tidak mendapatkan paket instalasi tgz dari sebuah program?, jawabannya : install dari source atau buat paket sendiri. Dengan membuat paket tgz kita juga membantu para user slackware yang masih belum terbiasa dengan instalasi dari source. Sebelum membuat paket instalasi sebaiknya periksa terlebih dahulu apakah aplikasi yang kita akan buat paket instalasinya belum dibuat sebelumnya, dan pastikan juga sistem yang kita gunakan masih menggunakan sistem asli dari slackware (kecuali jika paket itu hanya untuk diri sendiri) guna menghindari kesalahan library. Sebelum melakukan compilasi kita buat terlebih dahulu direktori tujuan untuk paket kita. Kita menyontek ke salah satu howto yang membuat direktori /work/builds dan /work/scripts
#mkdir #mkdir -p -p /work/builds /work/scripts

Selanjutnya adalah kompilasi aplikasi, pada tahap ini yang kita perlukan adalah mengekstrak file source, selanjutnya berpindah ke direktory dari source. Umumnya instalasi source dilinux

digunakan tiga kata ajaib yaitu : ./configure, make dan make install. Namun bisa saja terjadi perbedaan pada suatu program untuk itu diharapkan untuk terlebih dahulu membaca petunjuk instalasi dari pembuatnya.Untuk lebih jelasnya ketikkan perintah
./configure--help.

secara default jika mengkompilasi program dari source maka akan di letakkan di /usr/local, kita membutuhkan sedikit perubahan supaya aplikasi kita juga mengikuti standar FHS (File Hierarchy Standard) Biasanya perintah berikut sudah berfungsi dengan baik :
./configure --prefix=/usr --sysconfdir=/etc --localstatedir=/var

Jika tidak ada masalah silahkan lanjutkan ke perintah make :


#make

setelah make jangan langsung ketikkan make install karena akan langsung terinstall di sistem kita, gunakan opsi make install DESTDIR=/work/builds dengan demikian aplikasi kita di install ke dalam folder /work/builds dan akan terbentuk folder folder yang dibutuhkan untuk instalasi misalnya usr/, etc, var/ dll. Selanjutnya adalah membuat file deskripsi (slack-desc) : umumnya ada di folder install/ dari paket dalam hal ini /work/builds/install, copy saja dari paket tgz yang lain atau gunakan format berikut :
# HOW TO EDIT THIS FILE: # The "handy ruler" below makes it easier to edit a package description. Line # up the first '|' above the ':' following the base package name, and the '|' # on the right side marks the last column you can put a character in. You must # make exactly 11 lines for the formatting to be correct. It's also # customary to leave one space after the ':'.

|-----handy-ruler------------------------------------------------------| program: program program: program: deskripsi program program: deskripsi program program: deskripsi program program: deskripsi program program: deskripsi program program: program: program: deskripsi program program: deskripsi program

masih pada folder hasil instalasi (/work/builds) kita ketikkan perintah makepkg yang akan membuat paket kita dan sebaiknya menggunakan standar penamaan sebagai berikut : makepkg name-version-arch-build.tgz Name adalah nama program, version adalah versi dari program yang kita kompilasi, arch adalah jenis arsitektur komputer (i386, i486 dll atau noarch yang berarti tidak tergantung pada jenis arsitektur tertentu) dan terakhir adalah informasi dari berapa kali program itu di kompilasi dan umumnya ditambahkan dengan inisial pembuat paket. c. RPM RPM Package Manager (awalnya RedHat Package Manager disingkat RPM) adalah sebuah sistem manajemen paket. Nama RPM mengacu kepada dua hal yaitu format berkas paket perangkat lunak, dan sebuah alat bantu perangkat lunak bebas yang melakukan instalasi, deinstalasi, verifikasi dan kueri paket perangkat lunak dalam format ini. RPM ditujukan kepada distribusi Linux. Format berkas RPM adalah format dasar dari Linux Standard Base. RPM aslinya dikembangkan oleh Red Hat untuk Red Hat Linux, tetapi sekarang ini digunakan oleh banyak distribusi Linux. RPM juga telah diadaptasi ke sistem operasi lain seperti Novell Netware (versi 6.5 SP3) dan IBM AIX versi 5..

Anda mungkin juga menyukai