1-2003
ICS 29.035.30
SNI 04-6970.1-2003
Daftar isi
Daftar isi.. .i Daftar tabel.. ... ii Prakata. ............................................................................................................................ iii 1 2 3 Ruang lingkup ....................................................................................................................1 Acuan normatif ...................................................................................................................1 Istilah dan definisi...............................................................................................................1 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 material isolasi..........................................................................................................1 material isolasi keramik ............................................................................................1 material isolasi gelas ................................................................................................1 gelas yang di anil (anneal)........................................................................................1 gelas dikeraskan.......................................................................................................1 material keramik-gelas .............................................................................................2 material mika berikatan gelas...................................................................................2 glasir .........................................................................................................................2 porositas ...................................................................................................................2
3.10 besarnya volume ......................................................................................................2 3.11 besarnya kerapatan (pa) ...........................................................................................2 3.12 porositas (nyata) buka (pa) .......................................................................................2 3.13 porositas warna ........................................................................................................2 3.14 ketahanan terhadap kejut termal (T) ......................................................................2 3.15 suhu transisi gelas (TG) ............................................................................................3 4 Klasifikasi keramik, gelas, gelas keramik dan material mika berikatan gelas ....................3
SNI 04-6970.1-2003
Daftar tabel
Tabel 1 Material isolasi keramik.. ............ 4 Tabel 2 Material isolasi gelas-keramik... 10 Tabel 3 Mika berikatan gelas kimia.. ..... 10 Tabel 4 Material isolasi gelas.. .............. 11
ii
SNI 04-6970.1-2003
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai Material isolasi keramik dan gelas - Bagian 1: Definisi dan klasifikasi, diadopsi secara identik dari standar International Electrotechnical Commission (IEC) Publikasi 60672-1 (1995-06) dengan judul Ceramic and glass insulating materials Part 1: Definitions and classification standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknik Material dan Sistem Isolasi (PTMI) masa kerja Tahun 2002 berkoordinasi dengan
iii
SNI 04-6970.1-2003
1 Ruang lingkup
Bagian dari standar ini diterapkan terhadap keramik, mika-gelas dan material gelas untuk tujuan isolasi listrik. Bagian dari Publikasi IEC 60672 ini memberikan definisi yang digunakan, dan menyediakan tabel yang megklasifikasikan berbagai jenis material ke dalam grup yang sesuai dengan jenis komposisi, tanda sifat dan penerapan.
2 Acuan normatif
Acuan normative dalam standar ini adalah mengacu pada Publikasi IEC 1006 (1991), Methods of test for the determination of glass transition temperature of electrical insulating materials.
1 dari 11
SNI 04-6970.1-2003
3.6 material keramik-gelas suatu material isolasi yang berasal dari gelas yang besar atau serbuk gelas yang telah dikerjakan pengerjaan panas sehingga menghasilkan sejumlah kristal halus sehingga mengembalikan material badan polikristal 3.7 material mika berikatan gelas suatu material isolasi yang terdiri dari mika sintetis atau alami dengan ukuran partikel yang halus berikatan dengan material bergelas. Material tersebut dapat diproduksi baikoleh ikatan mika alami dengan suatu glass frit ataupun oleh kristal isolasi gelas keramik dengan formulasi yang sesuai 3.8 glasir bahan utama berikatan lapisan halus, biasanya dengan cara fusi terhadap permukaan keramik, didapatkan dengan lelehan bubuk yang diterapkan pada permukaan keramik. Hal ini boleh berisi pewarna dan / atau opasifying bahan organik 3.9 porositas keberadaannya dalam badan dari ruang kosong biasanya sebagai pori yang berpisah, yang boleh diisolasi atau interkoneksi 3.10 besarnya volume jumlah volume yang terukur, secara luar termasuk semua pori terbuka dan pori tertutup 3.11 besarnya kerapatan (a) perbandingan yang didapatkan oleh pembagian massa contoh uji terhadap besarnya volume termasuk pori terbuka dan pori tertutup, dinyatakan dalam megagram per meter kubik (secara numerik ekivalen dengan gram per sentimeter kubik) 3.12 porositas (nyata) buka (pa) ratio antara volume pori terbuka terhadap besarnya volume, dinyatakan dalam persen 3.13 porositas warna suatu indikasi absorbsi cairan dengan cara penetrasi warna bertekanan. Hal ini sering dimanifestasikan sebagai hal yang menyeluruh pewarnaan secara rata permukaan setempat. Keretakan dapat tampak sebagai garis yang berbeda warna. Perbedaan harus dinyatakan antara permukaan pori-porian akibat pekerjaan mesin atau kerusakan lain terbatas terhadap permukaan yang terdekat, dan pori-poriannya timbul bila contoh uji dipatahkan 3.14 ketahanan terhadap kejut termal (T) suatu istilah yang menggambarkan kemampuan suatu material atau komponen terhadap perubahan yang cepat dari suhu terhadap suhu tanpa kehilangan kinerjanya. Sifat ini secara normal ditentukan dengan metode yang terkait dengan pemindahan contoh yang dipanaskan ke dalam bak air dingin. Perubahan suhu maksimum dalam toleransi Kelvin tanpa pecah
2 dari 11
SNI 04-6970.1-2003
oleh contoh uji dari dimensi yang memberi perintah adalah yang diistilahkan sebagai ketahanan kejut termal untuk tujuan standar ini 3.15 suhu transisi gelas (TG) transisi gelas dari keadaan non ekilibrium kaku pada suhu rendah terhadap keadaan cairan yang kental pada suhu tinggi diamati sebagai pembengkokan dalam kurva ekspansi suhu gelas bila dipanaskan dengan suhu yang tetap. Transisi suhu didefinisikan sebagai suhu yang sesuai dengan perpotongan dari dua garis singgung yang digambarkan dari suhu tinggi dari cabang kurva dilatometer bila keping uji dipanaskan pada 5 K per menit (Publikasi IEC 1006)
CATATAN Pada tekanan internal suhu transisi gelas menyatakan berubah dalam beberapa menit dan viskositas dinamis kira-kira 1012.3 N.sm-2.
4 Klasifikasi keramik, gelas, gelas keramik dan material mika berikatan gelas
Klasifikasi material dengan standar ini didasarkan pada jenis komposisi dan sifatnya.Terdapat sembilan grup keramik (didesain dengan huruf awal C), tujuh grup gelas (didesain G), satu grup dari gelas keramik (didesain GC) dan satu grup dari material mika berikatan gelas (didesain GM). Kelas tersebut dimaksudkan untuk mencakup jenis material luar dengan sifat yang sesuai untuk penerapan yang telah dikembangkan untuk hal dimaksud. Untuk penghargaan ini, ketentuan Publikasi IEC 673-3, Low-frequency miniature equipment wires with solid or stranded conductor, fluorinated polythydrocarbon type insulation, single, sebagai panduan terhadap sifat-sifat dan spesifikasi untuk material dari berbagai kelas. Skema atau klasifikasi bagian digambarkan dalam Tabel 1 sampai dengan 4.
3 dari 11
SNI 04-6970.1-2003
Tabel 1
Grup C 100 Subgrup C 110 Jenis material Porselin sealika, diproses plastik Porselin sealikat, yang ditekan
Alkalin aluminasealikat Berdasar pada kuarsa, feldspar yang berubah Berdasar pada kuarsa, feldspar yang berubah
C 111
C 112
Mengandung kristobalit akibat dari pengunaan tanah liat sealikatinggi dan/atau produk sealika berkapur Porselin feldspar yang berubah, kuarsa dikeluarkan sebagian dengan alumina Tanpa-pembiasan, porselin feldspar yang berubah, alumina sebagai pengisi prinsip Berdasar pada petalit, spodumen atau eukriptit
C 120
Porselin alumina
C 130
Porselin alumina
C 140
Porselin litia
4 dari 11
SNI 04-6970.1-2003
Tabel 1
Grup C 200 Subgrup C 210 Jenis material Steatit, tegangan rendah
(lanjutan)
Karakteristik lain Beberapa serapan terbuka, kekuatan > 80 MPa Kedap air, rugirugi rendah, kekuatan > 120 Mpa Kedap air, rugirugi sangat rendah, kekuatan > 140 MPa Penggunaan prinsip Insulator frekuensi tinggi, insulator untuk pemanas listrik Insulator frekuensi tinggi, insulator untuk pemanas listrik, bagian cetakan Insulator frekuensi radio, insulator untuk komponen elektronik kapasitor, insulator untuk pemanas listrik Insulator untuk mesin, bushing yang mudah remuk Insulator yang vakum tanpa gas untuk tabung elektron Selungkup vakum, khususnya yang sesuai untuk perapat campuran berdasar-besi
Komposisi
C 220
Steatit, Normal
C 221
C 230
Berdasar pada protoestatit Berdasar pada magnesium ortosealikat Berdasar pada magnesium ortosealikat
Serapan terbuka sampai dengan 35% Serapan terbuka sampai dengan 30% Kedap air, rugirugi sangat rendah, kekuatan glasir tinggi, ekspansi panas tinggi
C 240
C 250
Forsterit, asap
5 dari 11
SNI 04-6970.1-2003
Tabel 1
Subgrup Jenis material Komposisi
(lanjutan)
Karakteristik lain Permitivitas Rugirugi tangent Koefisien suhu dari permitivitas Negatif kuat Penggunaan prinsip
Grup
C 300
Titanat dan keramik lain yang berpermisivitas tinggi C 310 Berdasar pada titania Berdasar pada TiO2 Tinggi Rendah Kapasitor, khususnya untuk frekuensi tinggi Kapasitor, khusus untuk frekuensi tinggi Kapasitor, khusus untuk frekuensi tinggi Kapasitor, khusus untuk frekuensi tinggi Kapasitor, khusus untuk frekuensi tinggi Kapasitor, dengan permisivitas tinggi Kapasitor, dengan permisivitas tinggi
C 320
Sangat rendah
Positif lemah
C 330
Berdasar pada TiO2 dan oksida lain Berdasar pada TiO2 dan oksida lain Berdasar pada CaO/Bi2O3/TiO2 atau SrO/Bi2O3/TiO2 Berdasar pada BaTiO3 atau perovskit lain Berdasarkan Ba TiO3 atau peroksit lain
Sangat rendah
Negatif lemah
C 331
Tinggi
Sangat rendah
Negatif kuat
C 340
Ca dan Sr, berdasar bismuth titanat Berdasar pada feroelektrik perovskit Berdasar pada feroelektrik perovskit
Tinggi
Rendah
Negatif kuat
C 350
Sedang
Tergan-tung suhu
C 351
Sedang
Tergan-tung suhu
6 dari 11
SNI 04-6970.1-2003
Tabel 1
Grup C 400 Subgrup C 410 Jenis material Asap cordierit
(lanjutan)
Karakteristik lain Serapan terbuka < 0,5%, koefisien pengembangan rendah Penggunaan prinsip Insulator untuk pengaman lebur, penyangga elemen pemanas, bagian penahan kejut termal, insulator khusus Insulator khusus
Komposisi
Alkalin bumi aluminasealikat dan poselen zikron Kadar cordierit tingi, vitreous
C 420
Asap selsian Berdasar pada lime, asap Berdasar pada zikron, asap
Kadar selsian tingi, vitreous Berdasar pada wollastonik atau anortit Kadar zikron tinggi
Serapan terbuka < 0,5%, rugi-rugi rendah Serapan terbuka < 0,5%, Serapan terbuka < 0,5%, rugi-rugi rendah, kekuatan tinggi Ketahanan kejut termal Ketahanan kejut termal, pori-pori halus Ketahanan kejut termal, pori-pori kasar Ketahanan kejut termal, pori-pori halus, pengembangan termal rendah Ketahanan kejut termal, pori-pori halus, pembiasan tinggi
C 430
Insulator khusus
C 440
Insulator khusus
C 500
Pori-pori aluminasealikat dan magnesium aluminasealikat C 510 Berdasar pada aluminasealikat Berdasar pada magnesium aluminasealikat Berdasar pada magnesium aluminasealikat Berdasar pada cordierit Tanpa cordierit Insulator elemen pemanas hingga 1.000 C Insulator elemen pemanas hingga 1.000 C Insulator hingga 1.000 C Batang untuk belitan, dsb. hingga 1.200 C
C 511
C 512
C 520
C 530
7 dari 11
SNI 04-6970.1-2003
Tabel 1
Grup C 600 Subgrup C 610 Jenis material Keramik mulit
(lanjutan)
Karakteristik lain Ketahanan kejut termal, pembiasan, kedap air Ketahanan kejut termal, pembiasan, kedap air Penggunaan prinsip Insulator pembiasan, tabung tungku pemanas, insulator termokopel Insulator pembiasan, tabung tungku pemanas, insulator termokopel Penggunaan umum, insulator kecil hingga medium Penggunaan umum, insulator kecil hingga medium, substrat Insulator khusus dan rugi-rugi rendah dan substrat, bagian logam ** Insulator khusus dan rugi-rugi ultrarendah dan substrat, selungkup lampu uap sodium **
Komposisi
Keramik mulit alkalin-rendah Kadar mulit tingi, > 50% hingga 65% Al2O3, kadar alkali rendah Kadar mulit tingi, > 65% hingga 80% Al2O3, kadar alkali rendah
C 620
Keramik mulit
C 700
Pori-pori aluminasealikat dan magnesium aluminasealikat C 780 Keramik alumina-tinggi > 80% hingga 86% Al2O3, kadar alkali rendah > 86% hingga 95% Al2O3, kadar alkali rendah > 95% hingga 99% Al2O3, kadar alkali sangat rendah Kedap air
C 786
Keramik alumina-tinggi
Kedap air
C 795
Keramik alumina-tinggi
C 799
Keramik alumina-tinggi
**
Catatan bahwa beberapa tingkat alumina, khususnya untuk selungkup lampu translusen dan untuk logam bersuhu-tinggi, seringkali kurang kuat daripada tingkat yang lain
8 dari 11
SNI 04-6970.1-2003
Tabel 1
Grup C 800 Subgrup C 810 Jenis material Keramik berylia
(lanjutan)
Karakteristik lain Kedap air, konduktivitas termal tinggi, rugi-rugi rendah Porositas tinggi Penggunaan prinsip Insulator khusus dengan kemampuan meresap panas Bushing yang mudah remuk dan insulator lain Isolasi peresapan panas,, substrat Bushing bermesin dan insulator lain Dudukan termokopel, tabung pengaman untuk penanganan logam cair Insulator khusus berkekuatan-tinggi
Komposisi
C 820
Keramik magnesia
C 900
Isolasi keramik tanpa-oksida C 910 C 920 C 930 Nitrit aluminium Nitrit boron Nitrit sealikon AIN secara prinsip BN heksagonal Si3N4 Konduktivitas tinggi Bermesin Serapan, tahan kejut termal, tahan korosi
C 935
Nitrit sealikon
Si3N4
9 dari 11
SNI 04-6970.1-2003
GC 120
Gelaskeramik
Material mika berikatan kimiawi gelas Secara normal terbuat dari mika alam dan glass frit lebur-rendah Berdasar pada mika buatan berbentuk gelas dengan jalur gelaskeramik
GM 120
10 dari 11
SNI 04-6970.1-2003
Gelas alkali-lime-sealika
G 231
G 232
G 400
Gelas alumina-limesealika Gelas lead-alkali-sealika Gelas baria-alkali-sealika Gelas sealica-tinggi G 795 Gelas sealicatinggi
Alkali sedang hinga rendah Alkali sedang hinga rendah > 95% hingga 99% SiO2,
Seal gelas-kelogam Seal gelas-kelogam Penyangga elemen pemanas, tabung untuk pemanas radian Penyangga elemen pemanas, tabung untuk pemanas radian, selungkup lampu
G 799
Gelas sealicatinggi
> 99 % SiO2,
11 dari 11