Anda di halaman 1dari 10

Pengenalan Teknologi LAN dengan Diskless System

Teknologi jaringan pada dasarnya dibuat untuk mempermudah sharing data dan sharing resource
untuk dipakai secara bersama-sama. Dengan menggunakan jaringan, data dapat diakses dari mana saja,
sehingga memudahkan pekerjaan yang membutuhkan sharing data dengan user / departemen lain dalam
jaringan.
Namun untuk membangun sebuah jaringan “normal”, dengan PC terhubung dalam jaringan
menggunakan OS Microsoft Windows (berlisensi) terinstall di tiap PC, dibutuhkan dana yang cukup
besar. Dan biasanya maintenance serta administrasi menjadi cukup sulit untuk jaringan berkapasitas
puluhan PC. Untuk tiap PC akan dibutuhkan setidaknya beberapa juta rupiah agar jaringan dapat berjalan
dengan baik. Biaya hardware dengan spesifikasi standar, lisensi sofware, serta biaya administrasi dan
perawatan.
Penggunaan PC dalam perkantoran kecil, rental computer, warnet, dan “sekolah” biasanya lebih
banyak terfokus pada aplikasi-aplikasi perkantoran, semacam Ms Office/Open Office, e-mail, browsing
internet, MP3 player, printing dsb, yang boleh dikata hanya membutuhkan resource yang sangat kecil dari
sebuah sistem komputer, sedangkan sisanya terbuang percuma begitu saja.
Yang menjadi pertanyaan disini adalah: Apakah perlu untuk penggunaan aplikasi-aplikasi seperti
itu digunakan Sistem computer canggih, berharga mahal, hdd berkapasitas GB, RAM besar, power yang
besar dan PC berkekuatan tinggi?
Menurut kami jawabannya adalah “tidak!”
Dan solusi terbaik yang bisa kami berikan adalah Diskless Network System.
Di negara-negara maju (terutama Eropa), Diskless Network System bukan hanya populer, namun
sudah menjadi kebiasaan dan digunakan dalam aplikasi perkantoran maupun pendidikan sehari-hari.
Karena Diskless Network System berarti penghematan anggaran atau efisiensi yang tidak bisa ditolak.
Bagi instansi pemerintah, pendidikan, maupun swasta seringkali selalu berpikiran: bagaimana caranya
agar bisa menghemat anggaran seoptimal mungkin tanpa banyak mengorbankan kinerja dan
kompatibilitas hardware dengan menggunakan PC biasa (baca: murah) misalnya untuk mengelola suatu
unit database administrasi. Sebab yang terpenting adalah mengutamakan pelayanan kepada publik
melalaui kecepatan pemrosesan database daripada penggunaan PC hanya untuk sekedar “gaya”.
Jika maintenance database sudah mencapai tahap kejenuhan, maka yang lebih baik dianggarkan
pertama kali adalah memperbaharui unit server tanpa mengorbankan sisi User. Karena pilihan ini
merupakan alternatif terbaik dan termurah daripada pembaharuan semua unit komputer termasuk PC user.
Jika kondisi mengharuskan memperbaharui jaringan, maka prioritas utama adalah diskless network.
Mengapa kami sebut solusi termurah?
Dalam implementasinya, Diskless Network Sistem tidak memerlukan Hardisk di setiap
Komputer Clients, melainkan hanya satu saja di PC Server, selanjutnya masing-masing Clients akan
meminta (request) dan memanggil program serta menjalankannya langsung dari server. Ini jelas suatu

1
penghematan besar baik dari sisi pengadaan perangkat keras HardDisk maupun perawatannya.
Bayangkan bila kita harus “maintenace” HardDisk di masing-masing PC pada suatu Lab yang umumnya
berjumlah tidak kurang dari 20 unit, belum lagi bila ada serangan virus komputer varian ganas lalu
menyebar dengan cepat melalui jaringan, maka jaringan tersebut bisa langsung bisa langsung lumpuh
total, akhirnya proses pekerjaan maupun belajar mengajar akan tertunda hingga waktu yang tidak bisa
ditentukan.
Diskless computer merupakan penggunaan PC secara beramai-ramai oleh dua atau lebih user.
Mungkin lebih tepat dikatakan sebagai dump terminal. Bedanya, dump terminal hanya menggunakan dua
buah monitor, Ethernet, keyboard dan mouse. Sedangkan diskless computer menggunakan dua buah CPU
lengkap akan tetapi tidak menggunakan harddisk. Hanya floppy drive untuk mengaktifkan software
booting di PC User (berikutnya bisa diganti dengan BootROM sebagai media booting). Dengan cara ini
pula kinerja Server tidak akan begitu terganggu atau dengan kata lain resource yang pada server tidak
banyak termakan / tersedot oleh PC user. Jika diimbangi dengan performa PC user dan kecepatan akses
data (pada hardisk server atau switch untuk traffic jaringan yang lebih cepat) yang semakin baik, maka
akan semakin baik pula kinerja PC disisi user tersebut, sekilas pemakai tidak akan mengira kalau PC yang
digunakan di sisi User adalah PC lama. Dengan teknik ini, kita bisa menggunakan PC-PC lama (PC 486
atau Pentium-I) dengan lebih cepat setara PC keluaran baru.

Keuntungan:
a. Tidak ada biaya lisensi atau sedikit lisensi yang dibutuhkan untuk OS dan Aplikasi yang di install
di sisi server.
- Lisensi untuk OS Server Microsoft yang harus di bayar adalah Lisensi Sofwarenya ditambah
lisensi Akses client. Cukup mahal! (bahkan sangat mahal bagi kebanyakan ukuran
kantong orang Indonesia).
- Untuk OS Linux dan software tidak di butuhkan lisensi sama sekali.
b. Mengurangi kebutuhan dana untuk pembelian hardware baru – PC workstation dapat
menggunakan PC lama yang murah namun akan memberikan performa setara dengan Server yang
digunakan.
c. Instalasi lebih mudah dan cepat:
- Konfigurasi hanya di lakukan disisi server, dan itupun tidak banyak.
- Untuk client tidak ada konfigurasi yang perlu dilakukan.
d. Proses upgrade dan install software hanya dilakukan di server, tidak perlu melakukan instalasi di
tiap workstation.
e. Keamanan data dan security lebih terjamin:
- Semua data terletak di server, sehingga proses backup dan recovery lebih mudah dilakukan.
f. Mengurangi biaya untuk maintenance penggantian hardware:
- Dengan berkurangnya hardware yang bergerak (hdd, floppy, fan, cdrom, dsb) maka akan
lebih sedikit rasio / peluang hardware yang cepat aus / rusak.
g. Mengurangi biaya untuk pencegahan serangan virus – filtering hanya dilakukan di sisi server.
h. Mengurangi konsumsi power di tiap client ~50% dari kebutuhan normal.
i. Dsb.

2
Kerugian:
a. Beberapa aplikasi yang berjalan di Microsoft Windows membutuhkan PC secara lengkap.
b. Sofware-sofware aplikasi khusus untuk OS Server Linux masih belum sebanyak software
untuk OS Windows, terutama software Game (permainan), tetapi kami berani memulai
kampanye “bebas perbudakan software” ;-)
c. Operasi Cut dan Paste antar aplikasi di OS Linux belum semudah seperti di OS Windows.
d. User yang belum terbiasa dengan lingkungan baru (linux) jadi sedikit menghambat
produktifitas – walaupun sebenarnya GUI Linux dan Windows hampir sama, tetapi hal ini
ternyata tidak lebih hanya masalah kebiasaan saja.

3
 Pengenalan Teknologi WiFi (Wireless Fidelity) / WLAN
(Wireless LAN)

Infrastruktur WiFi: Infrastruktur Telekomunikasi Rakyat.

Tampak pada gambar adalah gambaran secara umum arsitektur jaringan telekomunikasi rakyat
yang dapat dibangun sendiri tanpa tergantung pada jaringan Telkom, tanpa tergantung pada pemerintah,
dan tanpa utang bank dunia.
Jika kita lihat arsitektur yang ada, secara umum sambungan komunikasi dilakukan antara Access
Point (AP) Wireless (dalam gambar gedung WMAN) yang tersambung secara wireless ke client yang
berada dalam jangkauan access point, biasanya sekitar radius 5 sampai 8 km. Acces Point (AP)
disambungkan 24 jam ke internet melalui sambungan leased line atau via satelit.
Di sisi client, untuk menghemat biaya, dapat disambungkan ke tetangga sekitar kita untuk
membangun RT/RWnet. Dengan konsep RT/RW-net, biaya akses ke internet 24 jam dapat ditekan
menjadi sekitar Rp. 150.000 - 250.000 / bulan / pelanggan. Perlu diingat bahwa konsep RT/RW-net tidak
sama dengan berjualan Bandwidth layaknya ISP, kita hanya membagi (sharing) koneksi / akses internet
misalnya dengan tetangga dekat atas ijin dari RT/RW setempat, semata-mata hanya demi meringankan
beban biaya akses internet per bulan ke/dari ISP, jadi tidak ada unsur berjualan (yang notabene harus
kena pajak). Adapun sedikit kelebihan biaya yang ditanggung bersama adalah untuk sekedar perawatan
(maintenance) peralatan yang telah digunakan bersama.
Biaya akses internet 24 jam sebenarnya tidak murah, berlangganan 24 jam 256 kbps biasanya
dijual sekitar 4.500.000 – 6.000.000 per bulan. Supaya murah, kita membaginya ke tetangga atau sekolah
dan membagi beban biaya ke sejumlah tetangga atau murid. Dengan demikian, internet bisa terasa murah.
Dengan adanya akses internet 24 jam yang murah, kita dapat membangun infrastruktur VOIP
atau Internet Telepon diatasnya. Contoh nyata infrastruktur ini adalah VOIP Merdeka

4
(http://voipmerdeka.net) dimana kita membuat sendiri sentral teleponnya, dan dapat mempunyai
nomor telepon sendiri bahkan meminjam nomor telepon telkom. Artinya, melalui VOIP Merdeka kita
dapat dihubungi dengan menggunakan nomor telepon Telkom, tanpa melalui Telkom dan tanpa
melanggar hukum sama sekali (selama tidak menyambung / interkoneksi dengan jaringan milik Telkom).
WiFi (Wireless Fidelity) adalah istilah umum untuk peralatan Wireless LAN, yang juga dikenal
dengan WLAN. Biasanya peralatan WiFi mengadopsi standar keluarga IEEE 802.11b, yang didukung
oleh banyak vendor.
Mengapa kami menggunkan infrastruktur wireless Internet? Pada dasarnya ada beberapa
pertimbangan sederhana, seperti:
1. Wireless untuk memby-pass saluran telepon yang mahal dan amat lambat dan digunakan untuk
mengakses internet.
2. Wireless lebih mudah diinstalasi pada area-area rural, dapat dioperasikan dengan biaya relatif
murah, dan tidak perlu bergantung pada infrastruktur telekom.
3. Karena Wifi pada dasarnya Wireless LAN, dan bekerja pada kecepatan yang cukup tinggi, yakni
1 – 22 Mbps, bagi peralatan yang mengikuti standar IEEE 802.11 b/g.
4. Karena standar IEEE 802.11b/g adalah standar yang terbuka (open), peralatan Wifi yang sudah
disertifikasi POSTEL sangat mudah di peroleh di pasaran.

Setelah sambungan telkom diganti dengan menggunakan peralatan WiFi, langkah selanjutnya
adalah sharing akses ke tetangga kita untuk membangun RT/RW-net sehingga biaya akses per pelanggan
dapat ditekan dan menjadi lebih murah lagi. Kita melihat antara Rp. 150 – 250.000/pelanggan/bulan
untuk sebuah jaringan RT/RW-net yang beroperasi 24 jam sudah cukup reliable dan menggiurkan.
Infrastruktur WiFi sebenarnya dapat mengintegrasikan jaringan komputer sekolah beserta
tetangganya, Jaringan Komputer Perkantoran, Sekolah Tinggi, bahkan warnet lain dapat dapat kita
sharing aksesnya dari BTS terdekat, dalam jangka panjang dengan penambahan infrastruktur lain secara
betahap kita bisa membangun sebuah WMAN (Wireless Metropolitan Area Network) di mana BTS
berada, dan ini akan sangat menguntungkan di sisi bisnis, karena dengan infrastruktur ini semua daerah
yang tercakup dalam WMAN dapat di integrasikan, dan semua node yang tercakup di dalamnya dapat
berkomunikasi dengan kecepatan tinggi. Investasi dapat dikembalikan dalam orde bulan.



5
Estimasi Anggaran Biaya Investasi Awal
Pembangunan Usaha Warnet Café Linux
& Konsep Sharing Internet RT/RW-net

Kebutuhan Warnet Café Linux


Kapasitas 20 User (1 Server + 20 Client)

Kebutuhan / Investasi Awal Perangkat Warnet


No Peralatan Kebutuhan Qty Harga Satuan Jumlah
1 Client PC; P-II(opt*) + NIC + BootROM 20 set 1.500.000,- 30.000.000,-
2 Server PC; setara Pentium-4 3.0 Ghz 1 set 5.975.000,- 5.975.000,-
3. Firewall & Router (PC + software) 1 set 2.500.000,- 2.500.000,-
4. Kabel UTP Cat. 5 Baytech (4-warna) 4 roll 500.000,- 2.000.000,-
5. Socket RJ-45 (100pcs) 1 box 125.000,- 125.000,-
6. Switch 10/100/1000 Mbps, 26 port 1 unit 1.911.000,- 1.911.000,-
7. UPS & Stabilizer APC/ICA 2200VA 1 unit 4.225.000,- 4.225.000,-
8. Meja Komputer + Kursi Plastik 20 set 100.000,- 2.000.000,-
9. Stop Kontak Listrik (2-Lubang) 24 bh 15.000,- 360.000,-
10. Kabel Listrik 3 x 1 & 3 x 1½ 1 pkt 900.000,- 900.000,-
Material Instalasi: Paku, Klem Kabel,
11. 1 pkt 1.000.000,- 1.000.000,-
wiring Duct, Flexible hose, dll
12. Printer Inkjet, Scanner & DVD-RW 1 unit 2.000.000,- 2.000.000,-
13. Kertas, tinta, (ATK), dll. 1 pkt 500.000,- 500.000,-
Jumlah 53.496.000,-

(opt*)= Bila menggunakan PC Pentium-I, biaya per unit bisa lebih murah (sekitar R, 1.200.000,-) hanya saja
saat ini sudah agak sulit didapat PC yang mempunyai spesifikasi / merk yang seragam.

Kebutuhan / Investasi Awal Langganan Akses Internet VSAT dari APWKomitel ~ Indosat
No Keterangan Qty Biaya (Rp.) Keterangan
Unlimited Access Internet VSAT DVB-
Biaya per bulan, (bulan
1. RCS, 2-way, C-Band, Dedicated Speed 1 pkt 4.350.000,-
pertama & selanjutnya)
(uplink/downlink) 128/512 Kbps
2. Biaya Registrasi + Instalasi (pasang) 1x 11.000.000,- tarif luar Jakarta
3. Biaya Dismantle *) 1x 7.000.000,- biaya bongkar
4. Biaya Security Deposit **) 1x 9.120.000,- 2 x biaya per bulan
Sub-Total 31.470.000,-
5. PPN 10% 1x 3.147.000,-
harus dibayar seka-
Jumlah 34.617.000,-
ligus pada bulan awal

*)
Peralatan seperti Parabolic Dish, Modem, ODU, dll. statusnya dipinjamkan selama berlangganan, minimal
jangka kontrak 1 tahun. Biaya Dismantle adalah sebagai jaminan perangkat selama digunakan dan sebagai
biaya bongkar bila pelanggan berhenti berlangganan.
**)
Tarif Security Deposit untuk anggota APW Komitel sebesar 2 kali tariff berlangganan Bulanan, dimana setelah
kontrak berakhir atau Pelanggan berhenti berlangganan, maka akan dikembalikan kepada Pelanggan. Namun
jika terjadi tunggakan atau hal-hal yang menjadi kewajiban Pembayaran yang tidak dijalankan oleh
Pelanggan, maka Security Deposit akan dipotong nilainya sesuai dengan nilai kewajiban Pelanggan yang
belum dipenuhi.

6
Kebutuhan RT/RW-net

Kebutuhan / Investasi Awal Perangkat RT/RW-net


No Keterangan Qty Harga Satuan Jumlah
1. WiFi Router + BCU (+ software Mikrotik) 1 unit 4.020.000,- 4.020.000,-
2. Antena Omni Directional 2,4 Ghz, 15 dBi 1 unit 1.890.000,- 1.890.000,-
3. D-Link Wifi Radio DWL-2000AP 1 unit 889.000,- 889.000,-
4. Tower Triangle @4 m per stage 6 stage 1.500.000,- 9.000.000,-
Material Instalasi Tower + Anti Petir &
5. 1x 6.000.000,- 6.000.000,-
Meager grounding STR + Ongkos Pasang
6. Pipa Conduit uk. ½ inch, @4mtr per length 10 length 75.000,- 750.000,-
Tool Set khusus WiFi (Laptop Centrino,
7. 1 set 20.500.000,- 20.500.000,-
GPS Radio, Binocular, Safety Belt, dll.)
Jumlah 43.049.000,-

Persyaratan lain:
+ Izin Pendirian Tower dari lingkungan sekitar + IMB dari Dinas terkait (PU).

Biaya Instalasi Warnet, RT/RW-net dan lain-lain (1x)


No Keterangan Qty Harga Satuan Jumlah
1. Transportasi Barang & Peralatan 1 pkt 800.000,-
2. Installasi Listrik Warnet & Perkabelan Daya 1 pkt 2.000.000,-
3. Instalasi + setting Server, LAN & PC Warnet 1 pkt 10.000.000,-
Instalasi + setting Server, Antenna & WiFi
4. 1 pkt 5.000.000,-
Router RT/RW-net
Jumlah 17.800.000,-

Jumlah estimasi total anggaran :


 Kebutuhan / Investasi Awal Perangkat Warnet Rp. 53.496.000,-

 Kebutuhan / Investasi Awal Langganan Akses Internet VSAT Rp. 34.617.000,-

 Kebutuhan / Investasi Awal Perangkat RT/RW-net Rp. 43.049.000,-

 Biaya Instalasi Warnet, RT/RW-net dan lain-lain (1x) Rp. 17.800.000,-(+)

Grand Total : Rp. 148.962.000,-

Terbilang “Seratus Empat Puluh Delapan Juta, Sembilan Ratus Enam Puluh Dua, Ribu Rupiah”

Keterangan:
Jumlah tersebut belum termasuk biaya sewa tempat (bila harus sewa).

Catatan :
• Kebutuhan Spesifikasi server tergantung pada banyaknya client diskless yang digunakan.
• Spesifikasi diatas dapat digunakan untuk Jaringan Diskless berkapasitas sampai dengan 30 Clients.
• Harga tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu.

7
• Sebagian harga aslinya dalam US$ dan dikonversi dengan kurs Rp. 10.000,-

8
ESTIMASI PENGELUARAN BIAYA per-BULAN

No Keterangan Qty Harga Satuan Jumlah


1. Unlimited Access Internet VSAT DVB- 4.785.000,-
RCS, 2-way, C-Band, Dedicated Speed 1 Paket 4.785.000,-
128/512 Kbps (plus PPN 10%) (4.350.000 + 435.000)
2. Perkiraan Biaya Listrik total 1.500.000,- 1.500.000,-
3. Biaya Operasional Warnet / RT/RW-net 1.000.000,- 1.000.000,-
4. Gaji Admin PC & Jaringan Warnet 1 org 2.000.000,- 2.000.000,-
5. Gaji Operator Warnet (2-org / 2-shift) 2 org 700.000,- 1.400.000,-
Jumlah 10.685.000,-

ESTIMASI PEMASUKAN (INCOME) PER BULAN

WARNET Café Linux :


- Harga sewa internet = Rp. 6.000,- /jam
- Jam Kerja 09.00 – 21.00 atau = 12 jam (2 shift operator), 25 hari kerja
- Perkiraan penggunaan Jasa Internet – dari rata-rata 20 unit PC yang aktif = 15 PC / jam
- 15 PC x 10 jam x Rp. 6.000,- = Rp. 900.000,- /hari ….atau….
- 25 hari x Rp. 900.000,- = Rp. 22.500.000,- /bulan.

*) Belum termasuk pemasukan dari Jasa Printing, Scanning & Backup Data (ke CD), Web-Hosting, Web
Developing, Instalasi Jaringan & Wireless, dll. Pemasukan lainnya bisa bertambah seiring dengan
berkembangnya usaha inti (Core Business) Warnet + RT/RW-net, usaha lain seperti Advertising, Desain
Grafis, Multimedia Editing, dll yang berkaitan dengan dunia IT secara komprehensif.

RT/RWnet:
- Biaya iuran (promo) per Pelanggan Rumahan = Rp. 200.000,- /bulan (flat rate, kontrak/tahun)
- Perkiraan jumlah minimal pelanggan Jasa Internet dalam radius s/d 2 km dari BTS = 20 rumah.
- Keuntungan dari penjulan perangkat CPE (Antena + Radio) di sisi pelanggan = minimal
Rp._450.000,- / rumah (pelanggan rumahan).
- Pemasukan lain-lain, misalnya dari Jasa Pemasangan, Setting & Perawatan di sisi Pelanggan =
minimal Rp. 75.000,- /jasa (tidak termasuk spare-part)
- 20 rumah x Rp. 450.000,- = Rp. 9.000.000,- / BTS …ditambah…
- 20 rumah x Rp. 75.000,- = Rp. 1.500.000,- / BTS …ditambah…
- 20 rumah x Rp. 200.000,- = Rp. 4.000.000,- / bulan
Total = Rp. 14.500.000,-

Keterangan :
- Margin pemasukan tersebut belum termasuk dari pelanggan Lembaga seperti Sekolah &
Perkantoran, bila program kerjasama sudah bisa dilakukan.

Strategi Pemasaran (marketing plan):


- Menyebarkan CD – CD IKC (IlmuKomputer.com) ke sekolah-sekolah, masyarakat dan kalangan
perkantoran secara sistematis akan ikut membantu penetrasi penggunaan internet.
- Mengadakan seminar / pelatihan internet murah ke masyarakat secara berkala (teknis
pelaksanaan akan diatur kemudian).
- Startegi pemasaran lain dapat di pertimbangkan kemudian sesuai situasi di lapangan.

Catatan:
- Untuk Penjelasan lebih lanjut, kami siap untuk memberikan presentasi, terutama yang
berkaitan dengan konsep RT/RW-net.

9
  Estimasi Investasi

Jumlah estimasi total anggaran :


 Kebutuhan / Investasi Awal Perangkat Warnet Rp. 53.496.000,-

 Kebutuhan / Investasi Awal Langganan Akses Internet VSAT Rp. 34.617.000,-

 Kebutuhan / Investasi Awal Perangkat RT/RW-net Rp. 43.049.000,-

 Biaya Instalasi Warnet, RT/RW-net dan lain-lain (1x) Rp. 17.800.000,-(+)

Grand Total : Rp. 148.962.000,-

Estimasi Cash-Flow

 ESTIMASI PEMASUKAN (INCOME) USAHA per-BULAN: Rp. 26.500.000,-


WARNET Café Linux : Rp. 22.500.000,-
RT/RWnet : Rp. 4.000.000,-

 ESTIMASI PENGELUARAN BIAYA USAHA per-BULAN Rp. 10.685.000,-


(-)

ESTIMASI LABA USAHA per-BULAN  Rp. 15.815.000,-

 

10

Anda mungkin juga menyukai