Anda di halaman 1dari 4

Zaman batu

Zaman batu Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari batu, rneskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Tetapi, pada zaman ini secara dominan alat-alat yang digunakan terbuat dari batu. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, maka zaman batu dibedakan lagi menjadi tiga peniode sebagai berikut. 1) Zaman batu tua (Palaeolithikum) Zaman bath tua merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya, kapak genggam. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur. 2) Zaman batu madya (Mesolithikum) Zaman batu madya merupakan masa peralihan dirmana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Misalnya pebble/kapak Sumatera. 3) Zaman batu muda (Neolithikum) Zaman batu muda merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang ini sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Misalnya, kapak perseg dan kapak lonjong.

Temuan Artefak Ungkap Kehidupan Zaman Perunggu

CAMBRIDGE, KOMPAS.com Arkeolog menemukan ratusan artefak di rawa Cambridgeshire, Inggris. Penemuan artefak itu merupakan yang terbesar dan mampu mengungkap potret kehidupan manusia pada zaman perunggu, lebih kurang 3.000 tahun lalu.

Keranjang anyaman, pegangan pedang berbahan kayu, dan fragmen tekstil adalah beberapa artefak yang ditemukan. Selain itu, ada pula pedang perunggu dan tombak. Artefak peralatan makan juga ditemukan, yang berupa mangkok dan sendok kayu. Analisis artefak membuat ilmuwan pun tahu bahwa makanan favorit masyarakat kala itu adalah jelatang rebus. Sebanyak enam perahu berbahan kayu pohon oak ditemukan dalam kondisi yang sangat baik hingga alur kayunya pun terlihat. Satu perahu berukuran 4 meter, sedangkan perahu yang terbesar berukuran 8,8 meter. Artefak ditemukan terkubur di kedalaman sekitar 4 meter. David Gibson, arkeolog dari Universitas Cambridge, mengatakan bahwa penemuan ini sangat penting secara internasional. "Satu perahu itu bagus. Dua luar biasa. Tapi enam, ini mencengangkan, tampak rakus," kata Gibson seperti dikutip Daily Mail, Minggu (4/12/2011). Mark Knight, senior project officer penelitian ini, mengungkapkan, "Sering dalam ekskavasi, butuh imajinasi untuk membuat penemuan tampak nyata. Tapi dalam penemuan ini, itu tidak perlu." "Ini utuh. Rasanya seolah seperti kita menemukan orang-orang zaman perunggu itu. Rasanya seperti di sana," tambah Knight. Menurut Knight, saat ini diperlukan langkah konservasi artefak itu.

Kuali Tembaga
Kuali yang diperbuat daripada tembaga ini biasanya digunakan sebagai bekas memasak lauk-pauk pada majlis-majlis tertentu seperti perkahwinan dan keramaian-keramaian yang lain. Teknik yang digunakan untuk proses ini ialah teknik acuan. Sejak dahulu lagi, kuali tembaga sering mendapat perhatian daripada pelbagai golongan termasuklah golongan bangsawan yang lain, namun kini, penggunaanya semakin meluas dan tidak hanya tertumpu kepada sesuatu golongan sahaja. Terdapat beberapa cara atau teknik yang digunakan iaitu Teknik Perebusan Acuan. Sungguhpun begitu, terdapat beberapa cara tradisional digunakan untuk menghasilkan kuali tersebut. Masyarakat pada hari ini gemar kepada sesuatu yang unik dan halus buatannya, maka tidak hairanlah jika peralatan tembaga ini semakin mendapat tempat di hati masyarakat pada zaman sekarang.

Pahatan Purba Ditemukan di Goa Timor

bukti tambahan di Indonesia sebagai rekomendasi Atlantis ada di Indonesia adalah bahwa sudah ada kehidupaan di Indonesia sekitar 12 000 tahun yang lalu

KOMPAS.com Ilmuwan Australia menemukan pahatan dari masa prasejarah di dinding goa ketika sedang berburu fosil tikus raksasa di Goa Lene Hara, Timor Leste. Para ilmuwan memperkirakan pahatan itu berasal dari masa Pleistocene, lebih kurang 12.000 tahun yang lalu. Pahatan menggambarkan wajah-wajah manusia prasejarah, salah satunya dengan hiasan kepala unik yang merepresentasikan matahari. Pahatan jenis tersebut merupakan pertama dan satu-satunya di Timor Leste yang berasal dari masa Pleistocene. Ken Aplin dari Australia Commonwealth Scientific and Research Organization (Csiro) yang terlibat misi tersebut mengatakan bahwa ia menemukan pahatan tersebut secara tak sengaja. Saat melihat ke atas, senter di kepalanya tiba-tiba menyinari pahatan itu. "Melihat ke atas dari lantai goa, senter kepala saya menyinari sesuatu yang tampak seperti pahatan. Saya melihat sekeliling dengan senter kepala saya dan melihat seluruh panel ukiran wajah manusia prasejarah pada dinding gua," katanya. Aplin mengatakan, "Penduduk lokal yang bekerja dengan kami terpesona dengan penemuan tersebut. Mereka mengatakan bahwa wajah-wajah itu telah memilih hari tersebut untuk menampakkan diri sebab mereka bangga dengan apa yang kita lakukan." Bentuk seni goa lain juga ditemukan dan diperkirakan berusia 30.000 tahun. Tahun lalu, pihak Csiro mengatakan bahwa mereka telah menemukan spesies tikus raksasa purba yang diklaim memiliki ukuran sebesar anjing kecil. Sumber :AFP

Anda mungkin juga menyukai