Anda di halaman 1dari 6

Batu bata Batu bata merupakan salah satu bahan material yang digunakan sebagai bahan pembuat dinding

atau pondasi Contohnya pondasi rolak, pemakaian batu bata sebagai bahan material pondasi rolak dikarenakan beban yang diterima pondasi tidak terlalu besar, Batu bata itu sendiri terbuat dari tanah liat yang dibakar pada kisaran suhu kurang lebih 1000 c sampai berwarna kemerah- merahan secara merata. Dibedakan dari proses pembuatannya batu bata terbagi menjadi 2 yakni = 1. secara mekanik = proses pembuatannya dilakukan dengan teliti dan menggunakan alat-alat canggih, ex. Mesin press, mesin pengaduk, dll. 2. secara mekanik = proses pembuatannya dilakukan secara tradisional menggunakan alat-alat sederhana. Ex. Cangkul, alat cetak dari kayu, dll. Bata yang ideal mempunyai ukuran 6 x 12 x 24 cm, tapi Ukuran batu bata menurut SNI 1973 adalah :( 5 x 11 x 23 cm) Tebal 5cm Lebar 11,0 cm = (2 x tebal + 1 cm (siar) Panjang 23 cm = (2 x lebar + 1cm (siar) Ciri-ciri batu bata yang baik adalah: 1. Mempunyai bentuk yang persegi, lurus, dan seragam. 2. Memiliki warna merah tua yang merata pada sisi-sisinya. 3. Tidak retak dan tidak cacat (tidak sompel) Hal-hal diatas sangat mempengaruhi kuat tekan dan kuat rekat dari batu bata itu sendiri Selanjutnya bapak akan menjelaskan tentang pasangan batu bata, Guru: ada yang tau apa artinya pasangan batu bata itu??? Murid: Tidaaak paaak!!!

Pasangan batu bata Pasangan batu bata itu sendiri adalah kumpulan batu bata yang disusun dan disatukan dengan menggunakan adukan mortar atau spesi sebagai bahan perekat, sehingga membentuk konstruksi pada bagian bangunan tertentu. Salah satu komponen bangunan yang biasa dibuat dari pasangan batu bata adalah dinding. Pasangan dinding batu bata, menurut ketebalannya, dapat dibedakan menjadi: pasangan setengah batu, pasangan satu batu, dan pasangan satu setengah batu. beberapa alasan. Bisa kalian amati pada bangunan sekitar seperti contohnya dinding kelas ini, dinding kelas ini Tersusun dari pasangan tembok setengah bata. Guru : ada yang tau apa yang dimaksud dengan pasangan dinding setengah bata? Siswa : tiiiidaaaak paaak!!!! pasangan dinding setengah bata Yang dimaksud dengan dinding ikatan bata adalah : ikatan tembok bahan materialnya terbuat dari batu bata yang di ikat dengan bahan adukan atau spesi dimana tebal tembok sama dengan lebar batu bata, Pada bangunan sederhana seperti rumah tinggal dan bangunan sederhana satu lantai lainnya, dinding berfungsi sebagai komponen struktur untuk menyangga beban-beban bangunan yang ada di atasnya dan sekaligus berfungsi sebagai partisi (pembatas/penyekat antar ruangan). Pada bangunan gedung bertingkat, umumnya struktur utama berupa struktur rangka/portal yang dibuat dari material beton bertulang atau baja, tembok atau dinding hanya berfungsi sebagai penyekat/partisi. Unsur-unsur pembentuk pasangan dinding ikatan setengah bata terdiri dari: 1. Bahan pengisi pasangan berupa batu bata 2. Bahan perekat pasangan (mortar 1:4) yang merupakan campuran antara 1 pc, 4 pasir Dan bahan tambahan jika diperlukan seperti batu gamping. Dalam

perkembangannya, pasangan satu batu dan satu setengah batu tidak lagi digunakan, karena

syarat-syarat ikatan/susunan batu bata yang baik adalah sebagai berikut: 1. Hubungan batu bata dibuat sesederhana mungkin agar mudah dilaksanakan. 2. Menghindari penggunaan batu bata yang ukurannya kurang dari setengah batu bata utuh. 3. Tidak boleh ada siar tegak yang segaris lurus untuk dua lapisan berturut- turut atau lebih. 4. Siar tegak dan datar harus benar-benar lurus. 5. Seluruh siar terisi penuh adukan. 6. Setiap luasan maksimum 9 m pasangan tegak setengah bata harus diperkuat dengan kolom partisi. Tata cara pelaksanaan pekerjaan. Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang optimal dan memenuhi standar teknis, pada dinding batu bata ikatan setengah tegak yang sedang dikerjakan (konstruksi baru), perlu dipersiapkan alat dan bahan sebagai berikut: Alat: 1) Waterpass 2) Benang 3) Unting-unting 4) Siku rangka 5) Meteran 6) Profil 7) Sendok spesi (cetok) 8) Pensil 9) Pemotong bata (cetok) 10)Bak spesi (biasanya terbuat dari kayu) 11)Cangkul

Bahan: 1) Batu bata (memenuhi syarat seperti dijelaskan sebelumnya). 2) Semen (PC kemasan 50 kg atau PPC kemasan 40 kg, tidak mengeras, kering, warna seragam). 3) Pasir (berasal dari sungai/darat, tidak mengandung lumpur dan bahan organik). 4) Air (layak minum, tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau).

Langkah kerja: 1) Persiapan pekerjaan a) Mempelajari gambar kerja. b) Mengenakan pakaian serta perlengkapan kerja lainnya. c) Membuat adukan dengan komposisi 1 semen : 4 pasir, yang diaduk dengan air (jika pasir dalam kondisi jenuh kering muka), kemudian meletakkannya dalam kotak spesi. d) Mempersiapkan alat dan batu bata yang diperlukan, sebaiknya bata direndam terlebih dahulu, agar tidak terlalu kering dan tidak menyerap air spesi sehingga diperoleh kekuatan lekat yang baik. e) Menentukan dan mengatur tata letak pekerjaan dengan tujuan: i. ii. iii. iv. Menghindari kecelakaan kerja Tersedianya ruang gerak yang cukup leluasa saat bekerja Meningkatkan produktivitas Menghindari tercecernya material yang bisa mengakibatkan pemborosan

Pelaksanaan pemasangan batu bata Agar diperoleh hasil pasangan bata yang baik, dalam memasang satu buah batu bata diusahakan cukup hanya sekali mengambil dan meletakkan adukan/spesi. Cara meletakkan batu bata didorong mendatar seperti pesawat terbang mendarat, sehingga ujung batu bata akan mendorong adukan dan akhirnya mengisi siar tegak. Cara ini memerlukan sendok yang cukup panjang, dan sebaiknya digunakan sendok spesi segitiga.

Langkah berikut:

kerja pemasangan batu bata, sebagai pasangan dinding adalah sebagai

a. Mempersiapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. b. Menentukan ukuran pekerjaan dan memasang profil (terbuat dari kaso 5/7 cm) di luar kedua ujung pasangan sejauh 50 cm, dan tegakkan profil dengan menggunakan untingunting c. Mengukur ketinggian lapis pertama pasangan dinding dengan pedoman elevasi sloof dan lantai di bawahnya dengan selang plastik berisi air atau water pass. d. Menentukan ketebalan setiap lapis pasangan bata dengan memperhitungkan tebal bata dan siar. e. Memberikan tanda untuk setiap ketinggian lapisan pasangan bata, dari lapis ke-1 sampai ke-20, pada kedua profil yang telah dipasang. f. Merentangkan benang dan mengikat pada tanda elevasi di kedua profil g. Memasang lapisan batu bata dengan mengontrol kelurusan ke arah ketegakan ke arah vertikal pada setiap lapisannya. h. Memindahkan benang ke tanda elevasi lapis kedua, setelah lapis pertama selesai, dan melakukan pemasangan selanjutnya. i. Memasang angkur dengan panjang penyaluran/tertanam minimal 40 cm, setiap 6 lapis batu bata pada bidang dinding. j. Mengulangi langkah pemasangan di atas sampai pekerjaan selesai. k. Membersihkan ruang kerja dari adukan yang tercecer, cucilah alat dan kembalikan ke tempat semula. Kesehatan dan keselamatan kerja Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja antara lain: a. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar horisontal dan

b. Membersihkan tempat kerja dari kotoran yang mengganggu. c. Menempatkan alat-alat dan bahan-bahan di tempat yang mudah dijangkau dan aman untuk mendapatkan ruang kerja yang ideal. d. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya. e. Tinggi pasangan dinding yang dikerjakan maksimum 1 meter agar tidak roboh. f. Menggunakan perancah/steger yang cukup kokoh untuk pemasangan dinding yang lebih tinggi. g. Tidak memegang spesi dan terlalu sering mencuci tangan saat bekerja memasang bata, karena dapat mengakibatkan iritasi pada kulit telapak tangan. h. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan penuh konsentrasi. Perawatan pasangan tegak setengah bata Untuk mecapai hasil yang optimal, selama proses pengerasan bahan adukan diperlukan kelembaban yang memadai. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perawatan dengan menyiram dinding secara berkala selama minimal 7 sampai 14 hari.

Anda mungkin juga menyukai