Anda di halaman 1dari 6

II.

METODA

Jelaskan metoda yang anda gunakan dalam pembuatan proyek ini. Sebisa mungkin penjelasannya dalam bentuk gambar atau persamaan matematik. Jika penjelasannya dalam bentuk gambar, jelaskan juga semua parameter yang dituliskan pada gambar tersebut. Sebaliknya jika menggunakan persamaan matematik, hendaknya menggunakan program Equation Editor yang tersedia pada MS Office atau program sejenisnya, misalnya MathType. Sekali lagi semua parameter yang digunakan dalam persamaan juga perlu dijelaskan. Proyek ini merupakan studi awal perancangan monitor portabel aktivitas pasien berbasis akselerometer MEMS. Pada penelitian ini akselerometer dirancang untuk memonitor aktivitas berjalan dengan mengaplikasikannya sebagai pedometer. Pada proses berjalan, persendian pinggul akan mengalami gerakan vertikal berupa hentakan kecil ketika salah satu kaki mendarat pada permukaan tanah sebagaimana terlihat pada Gambar. 2. Prinsip dasar pedometer adalah memanfaatkan hentakan ini sebagai sinyal untuk mendeteksi sebuah langkah. Metode ini disebut peak detection [7] di mana banyaknya peak sinyal input mewakili banyaknya langkah yang telah ditempuh seseorang. Proses kalibrasi ADXL202 menggunakan metode pengujian terhadap gravitasi bumi karena ADXL202 merupakan tipe sensor DC dan diaplikasikan pada g rendah. Kalibrasi ini dilakukan untuk memperoleh nilai sensitivitas (perubahan duty cycle per perubahan 1g percepatan) dan nilai duty cycle pada saat 0g, yaitu ketika tidak ada percepatan luar yang bekerja pada sistem.

detection dari sinyal percepatan yang diperoleh. Banyaknya langkah ditentukan dari banyaknya peak yang terdeteksi[7]. Nilai treshold peak (batas nilai sinyal percepatan yang dideteksi sebagai peak) yang digunakan sebesar 1,2g. Artinya setiap sinyal percepatan di atas 1,2g dideteksi sebagai peak. Pada penelitian ini proses pengujian sistem pedometer tidak diterapkan langsung pada subyek namun hanya dilakukan pemberian model sinyal. Pengujian dilakukan dengan memposisikan salah satu kanal sumbu ADXL202 vertikal terhadap permukaan bumi kemudian diberikan sinyal input berupa hentakan kecil pada sistem dengan menggunakan tangan. Sinyal ini merupakan pemodelan sinyal hentakan kaki saat melangkah pada aktivitas berjalan. Sinyal input ini kemudian dibandingkan dengan output yang dideteksi ADXL202.

b x

aext

proof mass

Gambar 1. Diagram tipikal akselerometer.

Perancangan pedometer dilakukan dengan membuat program untuk menghitung jumlah langkah dan banyaknya energi yang digunakan. Penghitungan jumlah langkah dilakukan dengan menggunakan metode peak

III. HASIL

Pada penulisan hasil eksperimen jangan dicampur adukkan dengan ide, ataupun komentar mengenai hasil. Hasil eksperimen hanya menampilkan fakta!, jangan ditambah atau dikurangi dengan opini. Penulisan hasil bisa berupa tabel atau grafik. Kalau dalam bentuk tabel, captionnya di atas, sedangkan kalau dalam bentuk grafik captionnya di bawah. Periode output digital ADXL202 untuk kedua kanal (sumbu X dan sumbu Y) secara bersamaan dapat diatur dengan memasang sebuah resistor RSET terhadap ground. Pada tahap ini besarnya periode output diukur dengan melakukan variasi nilai RSET. Untuk sebuah nilai RSET dilakukan pengukuran periode sebanyak 1000 kali. Kemudian dilakukan perhitungan nilai rata-rata dan standard deviasi dari 1000 kali pengukuran ini. Nilai tersebut kemudian diplot ke dalam grafik pada Gambar 5 dan dibandingkan dengan nilai periode dari Analog Devices. Pada penelitian ini pengukuran tilt dilakukan sebagai karakterisasi ADXL202 dalam mendeteksi orientasi posisi dalam ruang. Pada sistem ini busur derajat
PINGGUL HENTAKAN

dapat dilihat pada Gambar 7. Setiap peak sinyal percepatan di atas 1,2g dideteksi sebagai satu langkah.

KAKI KANAN

KAKI KIRI

KAKI KAKI KANAN KIRI

Gambar 2. Gerakan persendian pinggul pada saat berjalan.

digunakan sebagai referensi pembanding hasil pengukuran ADXL202. Busur derajat yang digunakan memiliki tingkat ketelitian 5o. Grafik respons ADXL202 terhadap perubahan terlihat pada Gambar 6. Pengujian pedometer dilakukan dengan terlebih dahulu memposisikan ADXL202 tegak lurus terhadap permukaan bumi. Hal ini menyebabkan percepatan yang terukur pada sumbu tersebut menjadi sebesar 1g. Kemudian program dijalankan dengan memasang treshold peak pada sumbu tersebut sebesar 1,2g. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan hentakan kecil pada ADXL202 dari posisi awal tersebut. Sinyal percepatan yang terukur selama proses pengujian

IV. PEMBAHASAN

Pada pembahasan baru ditampilkan opini dan perkiraan kita. Bisa juga dibandingkan dengan alat atau hasil yang sudah diterima secara umum, atau nilai referensi. Hendaknya penulisan pada bab Pembahasan lebih banyak dari bab Pendahuluan. Disini anda bisa berkreasi menuangkan segala ide dan tanggapan dari hasil eksperimen yang telah anda sampaikan di bab Hasil. Pada bab ini anda masih diperkenankan menggunakan atau mensitir hasil kesimpulan dari penulis lain yang anda kutip di referensi. Termasuk anda dapat menyangkal pendapat yang sudah simpaikan di literatur tsb. Untuk kasus ini anda harus didukung dengan fakta yang banyak, sehingga kesimpulan anda menjadi sangat kuat untuk menyalahkan pendapat orang lain. Dukungan pendapat anda bisa diambil dari pendapat anda yang sudah dipublikasikan (kembali anda harus menyantumkan referensinya).

Pada grafik pengamatan karakteristik periode output terlihat adanya penyimpangan antara kurva periode yang terukur terhadap periode standard. Penyimpangan T2 ini berkisar antara -8,85% hingga -17,66% dan masih berada dalam kisaran yang tercantum pada datasheet, di mana nilai simpangan T2 berkisar pada 30%. Pada grafik pengukuran tilt terlihat bahwa respons ADXL202 terhadap perubahan kemiringan diperoleh hasil korelasi linier yang memuaskan antara nilai tilt terukur dengan kemiringan sensor pada kedua kanal sumbu (R2 > 0,998). Hal ini sangat berguna dalam menentukan orientasi ruang pada perancangan monitor aktivitas pasien. Penyimpangan yang terjadi disebabkan oleh keterbatasan tingkat ketelitian busur derajat yang dijadikan pembanding. Data yang diperoleh dari pengujian sistem pedometer didapat hasil yang cukup baik di mana terdapat ketepatan antara jumlah langkah yang terdeteksi dengan banyaknya hentakan yang dilakukan. Nilai penggunaan energi yang

Gambar 5. Grafik pengukuran periode pada kanal sumbu X.

Gambar 6. Grafik pengukuran respons tilt pada kanal sumbu X.

terukur sebanding dengan banyaknya langkah yang terdeteksi namun hasil ini hanya terbatas pada aktivitas berjalan dengan langkah sedang di atas permukaan datar karena nilai MET yang digunakan hanya nilai MET spesifik untuk aktivitas tersebut. Sedangkan untuk aktivitas yang berbeda tidak terukur dengan baik. Penggunaan pada pergelangan tangan digunakan pada aktivitas statis di mana subyek lebih banyak duduk karena pada kondisi ini bagian tubuh lain seperti pinggang cenderung tidak banyak bergerak sehingga penggunaan pada pinggang tidak menghasilkan data yang akurat. Penggunaan pada pergelangan tangan ini sangat berguna dalam mendeteksi kondisi tidur atau terjaga dari pasien[5]. Sedangkan penggunaan pada pinggang lebih

ditujukan untuk memonitor aktivitas dinamis, seperti pada aktivitas berjalan dan berlari. Selama mengenakan sistem ini subyek diharuskan melakukan berbagai jenis aktivitas dalam batas waktu tertentu kemudian sinyal percepatan yang terdeteksi dianalisis lebih lanjut agar setiap aktivitas dapat dibedakan berdasarkan sinyal yang diperoleh.

V. KESIMPULAN

Pada kesimpulan perlu disampaikan hasil dari pembahasan, secara lebih spesifik. Usahakan menyimpulkan tujuan dari pembuatan proyek ini. Pada bagian akhir bab Kesimpulan anda dapat tambahkan penjelaskan rencana pembuatan proyek selanjutnya sebagai pengembangan dari pekerjaan proyek ini. Dari hasil pengamatan periode output digital ADXL202 ditemukan adanya penyimpangan nilai periode output yang diperoleh terhadap nilai periode standard pada masing-masing kanal ADXL202 namun masih berada dalam kisaran 30% seperti yang disebutkan dalam datasheet. Dari pengamatan respons ADXL202 terhadap perubahan tilt didapat hasil korelasi linier yang memuaskan antara nilai tilt terukur dengan kemiringan sensor pada kedua kanal sumbu (R2 > 0,998). Dari pengujian pedometer diperoleh hasil yang memuaskan dalam pengukuran jumlah langkah dan penggunaan energi. Pada pengukuran jumlah langkah didapat ketepatan yang sangat baik antara sinyal yang diberikan dengan jumlah langkah yang terdeteksi. Namun pada pengukuran penggunaan energi, hasil yang diperoleh hanya terbatas pada satu aktivitas spesifik saja.

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai