Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu kenyataan dasar mengenai gravitasi adalah bahwa dua massa mengarahkan gaya terhadap satu sama lain. Kita dapat memikirkan ini sebagai sebuah interaksi langsung di antara dua partikel massa, jika kita inginkan. Pandangan ini dinamakan aksi-pada-suatu-jarak (action at a distance) yakni partikel-partikel tersebut beraksi walaupun partikel tersebut tidak bersentuhan. Sebuah oandangan lain adalah konsep medan (field), yang memandang sebuah partikel massa sebagai sebuah yang mengubah ruang disekitarnya dengan suatu cara tertentu dan menimbulkan medan gravitasi (gravitational field). Medan ini kemudian beraksi dengan pada setiap partikel massa lain yang ada pada medan tersebut, yang mengerahkan gaya tarikan gravitasi pada partikel massa. Konsep medan khususnya berguna untuk mengertikan gaya-gaya elektromagnet di antara muatan-muatan listrik yang bergerak. Konsep tersebt mempunyai keuntungan-keuntungan yang jelas, baik secara konseptual maupun dalam praktek. Konsep medan tidak digunakan pada zaman Newton tetapi pada zaman Faraday untuk elektromagnetis, baru kemudian di pakai kembali untuk gravitasi

B. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dalam pembelajaran mengenai medan Gravitasi adalah agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar atau dasardasar teori mengenai gravitasi dan mengetahu penerapan gravitasi terhadap kehidupan sehari-hari.

BAB II
1

PEMBAHASAN
Medan adalah suatu wilayah yang memiliki fenomena fisik dan fenomena fisik tersebut secara matematika direpresentasikan oleh sebuah fungsi yang memiliki nilai di tiap titiknya. Kecepatan angin dan gaya gravitasi adalah beberapa contoh medan yang sering dirasakan sehari-hari. Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus. Jadi, Medan Gravitasi adalah adalah medan yang menyebabkan suatu benda bermassa mengalami gaya gravitasi. Medan ini dibangkitkan oleh suatu benda bermassa. Didefinisikan secara rumus matematis sebagai besar gaya tarik dibagi massa benda. Medan tersebut memainkan suatu peranan perantara di dalam pemikiran kita mengenai gaya-gaya di antara partikel massa. Menurut pandangan ini kita mempunyai dua bagian yang terpisah terhadap soal kita. Pertama, kita harus menentukan medan yang ditimbulkan oleh suatu distribusi partikel massa yang diberikan. Dan kedua, kita harus menghitung gaya yang dikerahkan oleh medan ini pada partikel massa yang lain yang ditempatkan di dalam medan tersebut. Misal, tinjaulah bumi sebagai sebuah massa terisolasi. Jika sebuah benda dibawa sekarang ke dekat bumi tersebut, maka sebuah gaya dukerahkan pada benda. Gaya ini mempunyai arah dan besar tertentu di setiap titik di dalam ruang. Arahnya dalah di dalam arah radial menuju pusat bumi dan besarnya adalah mg. Maka, kita dapat mengasosiasikan dengan setiap titik di permukaan bumi sebuah vektor g yang sama dengan percepatan yang akan dialami oleh benda tersebut seandainya benda tersebut dilepaskan di titik ini. Karena

g= Fm
maka kita dapat mendifinisikan kekuatan medan gravitasi di setiap titik sebagai gaya gravitasi persatuan massa di titik tersebut. Kita menghitung gaya dari medan

dengan mengalihkan saja g dengan massa m dari pertikel yang ditempatka di suatu titik. Medan gravitasi adalah sebuah contoh medan vektor, dan setiap titik di dalam medan ini mempunyai sebuah vektor yang diasosiasikan dengan titik tersebut. Medan gravitasi yang berasal dari sebuah distribusi materi yan tetap adalah sebuah contoh medan stasioner, karena nilai medan yang di sebuah titik yang diberikan tidak berubah dengan waktu.

A. HUKUM GRAVITASI NEWTON


Sebelum mencetuskan Hukum Gravitasi Universal, Newton telah melakukan perhitungan untuk menentukan besar gaya gravitasi yang diberikan bumi pada bulan sebagaimana besar gaya gravitasi bumi yang bekerja pada bendabenda di permukaan bumi. Sebagaimana yang kita ketahui, besar percepatan gravitasi di bumi adalah 9,8 m/s2. Jika gaya gravitasi bumi mempercepat benda di bumi dengan percepatan 9,8 m/s2, karena bulan bergerak melingkar beraturan maka percepatan sentripetal bulan dihitung menggunakan rumus percepatan sentripetal Gerak melingkar beraturan.

Diketahui orbit bulan yang hampir bulat mempunyai jari-jari sekitar 384.000 km dan periode (waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu putaran) adalah 27,3 hari. Dengan demikian, percepatan bulan terhadap bumi adalah

Jadi percepatan gravitasi bulan terhadap bumi 3600 kali lebih kecil dibandingkan dengan percepatan gravitasi bumi terhadap benda-benda di permukaan bumi. Bulan berjarak 384.000 km dari bumi. Jarak bulan dengan bumi ini sama dengan 60 kali jari-jari bumi (jari-jari bumi = 6380 km). Jika jarak bulan

dari bumi (60 kali jari-jari bumi) dikuadratkan, maka hasilnya sama dengan 3600 (60 x 60 = 602 = 3600). Angka 3600 yang diperoleh dengan mengkuadratkan 60 hasilnya sama dengan Percepatan bulan terhadap bumi, sebagaimana hasil yang diperoleh melalui perhitungan. Berdasarkan perhitungan ini, Newton menyimpulkan bahwa besar gaya gravitasi yang diberikan oleh bumi pada setiap benda semakin berkurang terhadap kuadrat jaraknya (r) dari pusat bumi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

Selain faktor jarak, Newton juga menyadari bahwa gaya gravitasi juga bergantung pada massa benda. Pada Hukum III Newton bahwa jika ada gaya aksi maka ada gaya reaksi. Ketika bumi memberikan gaya aksi berupa gaya gravitasi kepada benda lain, maka benda tersebut memberikan gaya reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap bumi. Karena besarnya gaya aksi dan reaksi sama, maka besar gaya gravitasi juga harus sebanding dengan massa dua benda yang berinteraksi. Berdasarkan penalaran ini, eyang Newton menyatakan hubungan antara massa dan gaya gravitasi. Secara matematis ditulis sbb :

MB adalah massa bumi, Mb adalah massa benda lain dan r adalah jarak antara pusat bumi dan pusat benda lain. Setelah membuat penalaran mengenai hubungan antara besar gaya gravitasi dengan massa dan jarak, Newton membuat penalaran baru berkaitan dengan gerakan planet yang selalu berada pada orbitnya ketika mengitari matahari. Newton menyatakan bahwa jika planet-planet selalu berada pada orbitnya, maka pasti ada gaya gravitasi yang bekerja antara matahari dan planet serta gaya gravitasi antara planet, sehingga benda langit tersebut tetap berada pada orbitnya masing-masing.

Newton mencetuskan Hukum Gravitasi Universal dan mengumumkannya pada tahun 1687. Hukum gravitasi Universal itu berbunyi demikian : Semua benda di alam semesta menarik semua benda lain dengan gaya sebanding dengan hasil kali massa benda-benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda tersebut.

Secara matematis, besar gaya gravitasi antara partikel dapat ditulis sbb : dimana :
1.

: adalah konstanta univeral gravitasi Newton.

2. m1 & m2 : massa penyebab medan gravitasi. 3. r : posisi tempat medan gravitasi dihitung. 4. F : besar gaya gravitasi pada salah satu partikel, m1 adalah massa kedua partikel

dan m2

Hukum gravitasi berbeda dengan Hukum II Newton. Hukum Gravitasi menjelaskan gaya gravitasi dan besarnya yang selalu berbeda tergantung dari jarak dan massa benda yang terlibat. Hukum II Newton menghubungkan gaya total yang bekerja pada sebuah benda dengan massa dan percepatan benda tersebut.

A. KUAT MEDAN GRAVITASI

GRAVITASI

DAN

PERCEPATAN

Pada pembahasan mengenai Hukum Newton tentang Gravitasi, kita telah meninjau gaya gravitasi sebagai interaksi gaya antara dua atau lebih partikel bermassa. Partikel-partikel tersebut dapat saling berinteraksi walaupun tidak bersentuhan. Pandangan lain mengenai gravitasi adalah konsep medan, di mana sebuah benda bermassa mengubah ruang di sekitarnya dan menimbulkan medan gravitasi. Medan ini bekerja pada semua partikel bermassa yang berada di dalam medan tersebut dengan menimbulkan gaya tarik gravitasi. Jika sebuah benda berada di dekat bumi, maka terdapat sebuah gaya yang dikerjakan pada benda tersebut. Gaya ini mempunyai besar dan arah di setiap titik pada ruang di sekitar bumi. Arahnya menuju pusat bumi dan besarnya adalah mg.

Jadi jika sebuah benda terletak di setiap titik di dekat bumi, maka pada benda tersebut bekerja sebuah vektor g yang sama dengan percepatan yang akan dialami apabila benda itu dilepaskan. Vektor g tersebut dinamakan kekuatan medan gravitasi. Secara matematis, besar g dinyatakan sebagai berikut :

Berdasarkan persamaan di atas, kita dapat mengatakan bahwa kekuatan medan gravitasi di setiap titik merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada setiap satuan massa di titik tersebut.

B. GRAVITASI DI SEKITAR PERMUKAAN BUMI


Pada awal tulisan ini, kita telah mempelajari Hukum gravitasi Newton dan menurunkan persamaan gravitasi Universal. Sekarang kita mencoba menerapkannya pada gaya gravitasi antara bumi dan benda-benda yang terletak di permukaannya. Kita tulis kembali persamaan gravitasi universal untuk membantu kita dalam menganalisis :

Untuk persoalan gravitasi yang bekerja antara bumi dan benda-benda yang terletak di permukaan bumi, m1 pada persamaan di atas adalah massa bumi (mB), m2 adalah massa benda (m), dan r adalah jarak benda dari permukaan bumi, yang merupakan jari-jari bumi (rB). Gaya gravitasi yang bekerja pada bumi merupakan berat benda, mg. Dengan demikian, persamaan di atas kita ubah menjadi :

Berdasarkan persamaan ini, dapat diketahui bahwa percepatan gravitasi pada permukaan bumi alias g ditentukan oleh massa bumi (mB) dan jari-jari bumi (rB).

G dan g merupkan dua hal yang berbeda. g adalah percepatan gravitasi, sedangkan G adalah konstanta universal yang diperoleh dari hasil pengukuran. Setelah G ditemukan, manusia baru bisa mengetahui massa bumi lewat perhitungan menggunakan persamaan ini. Hal ini bisa dilakukan karena telah diketahui konstanta universal, percepatan gravitasi dan jari-jari bumi.

C. POTENSIAL GRAVITASI
Ini adalah persamaan percepatan gravitasi efektif. Jika ditanyakan percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu di dekat permukaan bumi, maka kita dapat menggunakan persamaan ini. Jika kita menghitung berat benda yang terletak di permukaan bumi, kita menggunakan mg. Usaha yang bermassa M (yang diasumsikan berada di titik pusat koordinat) pada benda lain bermassa m, yang menyebabkan perpindahan benda kedua dari jarak ra ke rb diberikan oleh :
W= ab-GmMr2 r2 .ds= -abG mMr2 dr = G.mM 1rb -1ra

Tanda minus pada gaya di atas karena arah gayanya adalah ke pusat koordinat. Jelas dari hasil di atas bahwa gaya gravitasi adalah gaya konservatif. Karena itu kita dapat mendifinisikan konsep energi potensial gravitasi melalui :
U= -W= -G Mm 1rb-1ra

D. GERAK PLANET DAN SATELIT

Gerak benda-benda di dalam tata surya dapat dideduksi dari hukumhukum gerak dan hukum gravitasi universal. Seperti yang ditunjukkan oleh Kepler, semua planet bergerak di lintasan eliptis dengan matahari berada di satu titik pusat. Kita dapat mempelajari banyak mengenai gerak planet dengan meninjau kasus khusus mengenai lintasan lingkaran. Gaya antar planet diabaikan dengan hanya memperhatikan interaksi anatara matahari dan sebuah planet yang diberikan. Pertimbangan ini juga berlaku pada satelit. Tinjau dua benda sferis yang massanya M dan m masing-masing bergerak di dalam lintasan-lintasan lingkaran di bawah pengaruh dari tarikan gravitasi lainnya. Titik pusat massa dari sistem dua benda ini terletak sepanjang garis yang menghubungkan benda-benda di suatu titik C sehingga mr= MR. Jika tidak ada gaya luar yang beraksi pada sistem ini, maka titik pusat massa tidak mempunyai percepatan. Dalam kasus ini kita memilih C sebagai titik asal dari kerangka referensi kita. Benda besar yang massanya M bergerak di dalm sebuah lintasan yang jari-jarinya R adalah konstan dan benda kecil yang massanya m bergerak di dalam sebuah lintasan yang jari-jarinya R adalah konstan dan benda kecil yang massanya m bergerak ke sebuah lintasan yang jari-jarinya r adalah konstan, dan yang kedua-duanya mempunyai kecepatan sudut yang sama. Supaya hal ini terjadi maka gaya gravitasi yang bereaksi pada setiap benda haruslah menyediakan percepatan sentripetal yang diperlukan. Karena gaya-gaya gravitasi ini adalah sepasang aksi-reaksi, maka gaya-gaya sentripetal tersebut haruslah sama besarnya tapi,berlawanan arahnya. Yakni, m2r (besarnya gaya sentripetal yang dikerahkan oleh M pada m) haruslah menyamai M2R (besarnya gaya sentripetal yang dikerahkan oleh m pada M). Bahwa hal ini memang adalah demikian di dapatkan dengan segera, karena mr=MR sehingga m2r =M2R. Maka, persyaratan spesifik adalah bahwa gaya gravitasi pada salah satu benda haruslah menyamai gaya sentripetal yang diperlukan untuk mempertahankan gerak benda tersebut di dalam lintasan lingkarannya, yakni :
GMmR+r2= m2r

Jika sebuah benda mempunyai massa yang jauh lebih besar daripada benda yang lain, seperti pada kasus mengenai matahari dan sebuah planet, maka jaraknya dari titik pusat massa adalah jauh lebih kecil daripada jarak benda yang

lainnya dari titik pusat massa. Maka R dapat diabaikan terhadap r. Sehingga persamaannya menjadi : GM8 = 2r3 Dimana Ms adalah massa matahari. Jika kita menyatakan kecepatan sudut dengan menggunakan perioda perputaran, = 2/T, maka kita mendapatkan GMs = 42r3T2 Inilah persamaan dasar dari gerak planet. Persamaan tersebut berlaku juga untuk lintasan-lintasan elips jika kita mendefenisikan r sebagai sumbu semi-mayor dari elips tersebut.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdsarkan uraian dari bab-bab sebelumya maka kita dapat mengambil kesimpulan yaitu :
1. Medan Gravitasi adalah adalah medan yang menyebabkan suatu benda

bermassa mengalami gaya gravitasi. Medan ini dibangkitkan oleh suatu benda bermassa. Didefinisikan secara rumus matematis sebagai besar gaya tarik dibagi massa benda.
2. Secara matematis, besar gaya gravitasi antara partikel dapat ditulis sbb :

dimana :
: adalah konstanta univeral gravitasi Newton. m1 & m2 : massa penyebab medan gravitasi. r : posisi tempat medan gravitasi dihitung. F : besar gaya gravitasi pada salah satu partikel, 1. Kuat medan gravitasi dapat dituliskan :

2. Konsep energi potensial gravitasi dapat dirumuskan :


U= -W= -G Mm 1rb-1ra

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu sebaiknya pada pembelajaran ini juga dapat disertai praktikum supaya mahasiswa dapat melihat contoh penerapan konsep gravitasi pada kehidupan sehari-hari

10

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga Kanginan, Marthen, 2002, Fisika untuk SMA kelas X, Semester 1, Jakarta : Penerbit Erlangga Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

11

12

Anda mungkin juga menyukai