Anda di halaman 1dari 4

A. Pengertian Pengayakan Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel.

Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium. Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu : - Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize). - Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize) Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan lebih lazim dalam keadaan kering (McCabe, 1999, halaman 386). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu: Jenis ayakan Cara pengayakan Kecepatan pengayakan] Ukuran ayakan Waktu pengayakan Sifat bahan yang akan diayak

Tujuan dari proses pengayakan ini adalah: [Taggart,1927] Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk beberapa proses berikutnya. Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan (Primary crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya, sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya (secondary crushing).

Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir. Mencegah masuknya undersize ke permukaan. Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.

Permukaan ayakan yang digunakan pada screen bervariasi, yaitu: [Brown,1950] Plat yang berlubang (punched plate, bahan dapat berupa baja ataupun karet keras. Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu, tembaga, atau logam lainnya. Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods). Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk lingkaran, persegi ataupun persegi panjang. Penggunaan bentuk bukaan ini tergantung dari ukuran, karakteristik material, dan kecepan gerakan screen. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos ukuran ayakan adalah : 1. Ukuran buhan ayakan Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material yang lolos. 2. Ukuran relatif partikel Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur. 3. Pantulan dari material Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur. 4. Kandungan air Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit akan menyumbat screen. B. Alat Ayakan Berdasarkan gerak pengayak, alat ayakan dibagi menjadi 2 jenis: Stationary screen Dynamic screen.

Beberapa alat ayakan : 1. Stationary 2. Grizzly 3. Vibrating

4. Oscillating 5. Reciprocating 6. Tromel/Revolving Faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan screen: kapasitas, kecepatan hasil yang diinginkan. Kisaran ukuran ( size range), Sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir (flowability), Unsur bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang ditimbulkan. Ayakan kering atau basah. Pemilihan screen berdasarkan ukuran disajikan di fig. 19 14 (Perry, 7th ed.). C. Kapasistas Screen Kapasitas screen secara umum tergantung pada: [Kelly,1982] 1. Luas penampang screen 2. Ukuran bahan 3. Sifat dari umpan seperti; berat jenis, kandungan air, temperature 4. Tipe mechanical screen yang digunakan.

Neraca bahan sederhana pada satu ayak dapat dituliskan, dan ini dapat digunakan untuk menghitung rasio umpan, fraksi-kasar, dan limpahan-bawah analisis ayak dari ketiga arus dan pengetahuan tentang diameter potong yang dikehendaki. Umpamakan F = laju aliran masa umpan D = laju aliran masa limpahan-atas B = laju aliran masa limpahan bawah xF= fraksi masa bahan A di dalan umpan xD= fraksi masa bahan A di dalam lapisan atas xB= fraksi masa bahan A di dalam lapisan bawah Fraksi masa bahan B di dalam umpan, limpahan atas, limpahan bawah adalah 1- xF,1- xD, dan 1- xB.

Oleh karena total bahan yang diumpankan ke ayak harus meninggalkan ayak sebagai limpahan bawah atau limpahan atas. F=D+B Bahan A di dalam umpan harus pula keluar dalam kedua arus itu FxF = DxD + BxB eliminasi B dari Pers (30.1) dan (30.2) memberikan D = xF - xB F = xD - xB Eliminasi D menghasilkan B = xD - xF F = xD - xB (30.4) (30.3) (30.2) (30.1)

Tabel Analisis Ayakan Mesh 8 9 10 12 14 16 29 24 28 32 35 42 ft 0.0078 0,0065 0,0054 0,0046 0,0038 0,0033 0,0027 0,0023 0,0019 0,0016 0,0014 0,0011 Ukuran mm 2,37 1,98 1,65 1,40 1,16 1,01 0,82 0,70 0,58 0,49 0,43 0,34 8,5 7,1 5,9 5,0 4,2 3,6 3,0 2,5 2,1 1,8 1,5 1,2 z Analisis ayak, % Kumulatif Diferensial 97 3 93 4 84 9 74 10 61 13 48 13 35 13 25 10 17 8 11 6 6 5 4 2

Anda mungkin juga menyukai