Anda di halaman 1dari 53

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

BAB II RUANG LINGKUP STUDI 2.1 Lingkup Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan yang akan Ditelaah dan Alternatif Komponen Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan 2.1.1 Status Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Akan Ditelaah Kegiatan pembangunan Gedung Al Ikhlas International Boarding School yang berlokasi di Jalan Lingkar Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep ini disadari akan menimbulkan berbagai macam dampak bagi lingkungan di sekitarnya baik dampak positif maupun negatif. Dampak dari pembangunan ini disebabkan oleh adanya interaksi dari berbagai komponen kegiatan dengan berbagai komponen lingkungan yang ada di wilayah studi. Kegiatan pembangunan Gedung Al Ikhlas International Boarding School yang berlokasi di Jalan Lingkar Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep ini nantinya pada akhir kegiatan pembangunan akan difokuskan pada kegiatan pendidikan berbagai kebutuhan masyarakat. Kegiatan pembangunan Gedung Al Ikhlas International Boarding School yang berlokasi di Jalan Lingkar Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep ini nantinya akan dikelompokkan kedalam beberapa tahapan yaitu, tahap prakonstruksi, tahap konstruksi dan tahap operasi. Rencana Pola Pemanfaatan Lahan Lahan yang tersedia untuk proyek Gedung Al Ikhlas International Boarding School ini adalah seluas 5 ha. Rencana pola pemanfaatan lahan proyek Gedung Al Ikhlas International Boarding School direncanakan akan dibangun di Jalan Lingkar, Desa Babbalan, Kecamatan Kota Sumenep dengan tinggi 3 lantai dan luas bangunan 0.8465 Ha. Selain untuk bangunan pendidikan, pada lahan tersebut juga direncanakan akan dibangun pos jaga, tempat parkir, musholla, kantin, fasilitas sanitasi (toilet dan kamar mandi) dan taman. Kebutuhan air bersih untuk operasional Gedung Al Ikhlas International Boarding School dipenuhi dari PDAM. Selain itu pengelola proyek juga merencanakan menyediakan ground reservoir dan roof tank untuk mengatasi kebutuhan air bersih. Penyediaan tenaga listrik dipenuhi

Analisis Dampak Lingkungan

Tabel 2.2 Jadwal pelaksanaan kegiatan proyek

II1

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) distribusi Jawa Timur. Sistem saluran drainase Gedung Al Ikhlas International Boarding School menggunakan sistem saluran terbuka yang tercampur dengan saluran drainase. 2.1.1.1 Status Studi AMDAL Status studi AMDAL dilaksanakan pada fase studi kelayakan . Hal ini berarti informasi yang diperlukan dalam kajian AMDAL termasuk dengan pengkajian alternatif rencana kegiatan. 2.1.1.2 Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan / atau Kegiatan dengan Rencana Tata Ruang Setempat Berdasarkan RTRW Sumenep tahun 2013, pembangunan sekolah sebagai sarana

Analisis Dampak Lingkungan

pendidikan berada pada Desa Babbalan, Kecamatan Kota Sumenep. Sesuai dengan RTRW 2013 daerah tersebut merupakan daerah yang rencananya akan dibangun sebuah sarana pendidikan. Hal ini berarti terdapat kesesuaian lokasi rencana usaha dan / atau kegiatan dengan rencana tata ruang wilayah setempat.

II2

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Gambar 2.1 Peta RTRW Kecamatan Sumenep tahun 2003-2013 2.1.1.3 Lingkup Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Akan Ditelaah Fasilitas Pendidikan dilakukan untuk penyediaan ruang yang dapat mewadahi aktifitas pembelajaran khususnya kegiatan belajar-mengajar yang bersifat formal, serta untuk mendukung upaya peningkatan prestasi dalam bidang pendidikan. Pembangunan fasilitas pendidikan dilakukan dalam skala kabupaten dan regional berupa ruang terbuka hijau/lapangan olah raga, dan/atau gedung tertutup. Persetujuan prinsip pembangunan telah diberikan oleh Kota Sumenep No.2002/BPOL/BAPUF/08 tertanggal 10 September 2011 (Lampiran perijinan halaman 14). Mengenai pemberian ijin lokasi untuk rencana usaha tersebut di atas, yaitu terletak di Desa Babbalan, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep Propinsi Jawa Timur. Pemanfaatan lahan di dalam kawasan Sekolah Al-Ikhlas International Boarding School milik PT. Winner Jaya sesuai Tabel 2.1.

II3

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Tabel 2.1 Rencana Tata Kapling Kawasan Sekolah Al Ikhlas International Boarding School Peruntukan Lahan Terbangun (Ha) 0.08 0.09 0.09 0.012 0.03 0.06 0.04 0.012 0.1 0.02 0.0625 0.25 0.8465 Lahan Terbangun (Ha) 0.24 0.27 0.27 0.06

Analisis Dampak Lingkungan

No. 1 2 3 4 5 6

Peruntukan Lahan Terbangun

Gedung SMA Asrama 1 Asrama 2 UKS Masjid Sarana Olahraga Lapangan Futsall Indoor dan basket 7 Kantin dan swalayan 8 Dapur Umum 9 Perustakaan 10 Laboratorium bahasa dan ilmu alam 11 Ruang pengembangan minat bakat 12 Kantor pengurus Boarding 13 Tempat Belajar Bersama 14 Aula Pertemuan Total Sumber: Data Site Plan

0.0625 0.0525 0.06 0.2125

1.2275

Tabel 2.2 Rencana Tata Kapling Kawasan Sekolah Al Ikhlas International Boarding School No. Peruntukan Lahan Tidak Terbangun 1.. 2.. 3. Lapangan Upacara Parkir Mobil dan Motor Jalan Paving Total Sumber: Data Site Plan Lahan Terbangun (Ha) 0,35 0,14 0,219 0,709

2.1.1.4 Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Diperkirakan Menimbulkan Dampak

II4

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


1. Tahap Pra Konstruksi Pada tahap pra konstruksi, komponen kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan, meliputi : a. Perijinan Sebelum proyek berjalan, dilakukan perijinan kepada instansi-instansi terkait sesuai prosedur yang berlaku. Perijinan dilakukan dengan tujuan mendapatkan legalisasi dari pemerintahan setempat sehingga kemungkinan yang tidak diinginkan dapat dihindari. b. Sosialisasi Sosialisasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tanggapan masyarakat dan juga harapan masyarakat terhadap pembangunan Kompleks Sekolah Al Ikhlas International Boarding School. Survey awal dilakukan di daerah sekitar proyek gedung Al Ikhlas International Boarding School untuk mengetahui kondisi area yang akan terkena dampak potensial dan mempengaruhi berbagai aspek seperti timbulnya keresahan masyarakat yang akan berdampak juga pada gangguan kamtibmas. Sosialisasi dilakukan pada masyarakat daerah sekitar proyek, yaitu di wilayah desa babbalan kecamatan kota sumenep madura. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tanggapan masyarakat dan juga harapan masyarakat terhadap pembangunan Proyek Al Ikhlas International Boarding School yang terletak di jalan lingkar desa babbalan kecamatan kota sumenep madura. Sosialisasi ini telah dilakukan dengan cara musyawarah yang melibatkan perwakilan dari pemrakarsa (PT. Winner Jaya), Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Pemerintah Kabupaten Sumenep, desa babbalan, perwakilan masing-masing RT dan RW yang berada di sekitar wilayah proyek dan juga tim studi dari Ikhlas International Boarding School. Sosialisasi ini dilakukan pada hari Senin 12-24 September 2011 di kantor desa babbalan. Pada kegiatan ini, masyarakat pada intinya setuju diadakannya pembangunan Proyek Al Ikhlas International Boarding School dengan syarat tidak memberatkan masyarakat sekitar dalam menjaga lingkungannya. Pada acara Sosialisasi dan Konsultasi Publik ini undangan yang hadir (khususnya warga masyarakat) juga memberikan masukan dan

Analisis Dampak Lingkungan

II5

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


saran tentang beberapa prioritas dampak penting hipotesis yang diprakirakan akan terjadi sebagaimana terlihat lampiran. Untuk kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik ini menghasilkan dampak primer dan sekunder sebagai berikut : Dampak Primer yang ditimbulkan adalah:
Adanya keresahan masyarakat dikarenakan munculnya persepsi negatif dari masyarakat

Analisis Dampak Lingkungan

pada saat kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik ini yang menjelaskan berbagai macam kegiatan dan contoh dampak yang dimungkinkan terjadi pada pembangunan gedung pendidikan ini. Adanya peningkatan gangguan keamanan dan ketertiban akibat perselisihan pendapat antara masyarakat dengan kosultan al ikhlas international school. Adanya persepsi masyarakat terhadap lingkungan dan rencana kegiatan
c. Pengukuran dan Pembersihan lahan

d. Mobilisasi dan pengurugan tanah Kegiatan pembersihan lahan (land clearing), pematangan dan pengurugan tanah, dimana terjadi perubahan struktur tanah yang semula berupa lahan kosong yang mempunyai habitat sendiri dan mampu menyerap air, menjadi tanah urug yang kemampuannya untuk menyerap air menjadi berkurang. Oleh karena itu, perlu dibangun saluran drainase untuk menampung air limpasan hujan.
2.2

Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal Data Rona Lingkungan Hidup Awal Yang Terkena Dampak

2.2.1

2.2.1.1 Komponen Fisik Kimia A. Iklim, Kualitas Udara dan Kebisingan 1. Tipe Iklim

Tipe iklim berdasarkan Schmids Ferguson terdapat enam tipe yaitu : A = Tipe sangat basah

II6

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


B = Tipe basah C = Cukup basah D = Sedang E = Kering F = Sangat Kering Kota sumenep memiliki tipe iklim sedang (D) dengan nisbah rata-rata jumlah bulan kering dan rata-rata jumlah bulan basah (q) adalah 60-100 %. Bulan kering adalah bulan dengan curah hujan < 60 mm, sedangkan bulan basah adalah bulan dengan curah hujan >100 mm. 2. Suhu Udara

Analisis Dampak Lingkungan

Data sekunder suhu udara dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sumenep menunjukkan bahwa suhu rata-rata minimum 22,05oC, sedangkan suhu rata-rata maksimum berkisar antara 32,35oC. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Data Suhu Udara Ambien (oC) Tahun 2007-2008
2007 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember 2008 RataMaks Min rata Maks Min Rata-rata 32,4 21,2 28,4 32,8 23,2 29,2 31,4 21,5 27,8 32,4 23,4 27,1 30,9 23,2 29,2 31,4 21,9 26,7 33,1 20,6 27,1 30,9 21,9 26,4 32,8 23,2 26,7 33,1 22,5 27,7 33,0 23,4 28,5 30.9 21,6 28,2 31,0 21,9 26,9 32.2 22,2 26,7 34,0 22,5 28,6 30.9 22,5 28,5 33,7 20,4 29,4 34,0 20,4 26,9 31,2 21,6 26,4 33,7 21,9 28,5 31,0 22,2 27,7 31,2 21,5 26,9 35,4 23,3 28,2 33,0 21,2 28,8

Sumber : BMKG Sumenep, 2009

II7

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


3. Kelembaban Udara

Analisis Dampak Lingkungan

Data sekunder kelembaban udara dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sumenep menunjukkan bahwa kelembaban udara rata-rata minimum 35,6oC, sedangkan kelembaban udara rata-rata maksimum 94,1oC. Data kelembaban udara selengkapnya dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4 Data Kelembaban Nisbi Udara (%) Tahun 2007-2008 2007 Bulan Maks Min Januari 97 47 Februari 91 40 Maret 95 36 April 93 37 Mei 99 39 Juni 95 32 Juli 92 31 Agustus 94 30 September 93 36 Oktober 91 37 Nopember 96 26 Desember 94 29 Sumber : BMKG Sumenep, 2009 4. Ratarata 69 73 82 81 85 83 72 76 75 82 79 82 Maks 95 92 93 99 95 91 95 96 94 91 95 92 2008 Min 49 37 26 29 40 36 37 39 32 36 37 31 Rata-rata 82 81 85 83 72 69 73 82 76 75 85 73

Curah Hujan

Data sekunder jumlah curah hujan rata-rata di kota sumenep, menunjukkan bahwa bulan Januari-Maret merupakan bulan basah dengan curah hujan di atas 100 mm/bulan. Bulan apriljuni merupakan bulan-bulan kering, yaitu bulan-bulan yang memiliki curah hujan kurang dari 100 mm/bulan, dan bulan agustus hingga desember curah hujan nya tidak stabil. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.5.

II8

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Tabel 2.5 Data Curah Hujan (mm) Tahun 2007-2008 Bulan 2007 Januari (mm) 138 februari(mm) 126 Maret(mm) 111 April(mm) 95 Mei(mm) 92 Juni(mm) 95 Juli(mm) 92 Agustus(mm) 130 September(mm) 93 Oktober(mm) 115 Nopember(mm) 92 Desember(mm) 123 Sumber : BMKG Sumenep, 2009 5. 2008 115 109 130 93 94 90 93 111 95 92 130 115

Analisis Dampak Lingkungan

Arah dan Kecepatan Angin

Data keadaan angin di Kota Sumenep dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sumenep, data selengkapnya disajikan pada Tabel 2.6. Tabel 2.6 Data Arah dan Kecepatan Angin (Knot) Tahun 2007-2008 2007 Kecepatan Angin 21 20 10 16 20 20 23 22 22 20 20 2008 Kecepatan Angin 26 22 28 22 20 20 20 20 18 20 21

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November

Arah Angin Barat Barat Timur Timur Timur Timur Timur Timur Timur Timur Timur

Arah Angin Barat Barat Timur Timur Timur Timur Timur Timur Timur Timur Timur

II9

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Bulan

Arah Angin

2007 Kecepatan Angin

Arah Angin Barat

2008 Kecepatan Angin 32

Desember Barat 10 Sumber : BMKG Sumenep, 2009 6.

Kualitas Udara dan Kebisingan

Data kualitas udara dan kebisingan yang telah didapatkan dari beberapa titik (kualitas udara 3 titik dan kebisingan 3 titik) yang merupakan data primer disajikan pada tabel 2.7 dan tabel 2.8 berikut. Pengambilan sampling udara untuk pemantauan kualitas udara dan kebisingan dilakukan pada 19- 30 September 2011. Tabel 2.7 Data Debu dan Kualitas Udara
Baku Parameter a. Faktor Fisik Suhu Udara Kelembaban Nisbi (RH) Kecepatan Angin Arah Angin Ke Cuaca b. Faktor Kimia CO (Karbon monoksida) NOx (Nitrogen oksida) SO2 (Sulfur dioksida) O3 (Oksidan) NH3 (Amonia) Debu Pb (Timah hitam) Mg/m3 0,000 0,000 0,000 0,06 Satuan
o

Titik 1 30,5 52,7 0,3 Timur Cerah

Titik 2 31,3 49,6 0,5 Timur Cerah

Titik 3 31,8 52,8 0,4 Timur Cerah

Mutu* -

% m/dtk -

Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm Mg/m3

2,25 0,007 0,0009 0,0001 0,25 0,008

2,76 0,009 0,0011 0,0003 0,3 0,0075

1,63 0,008 0,0043 0,00015 0,15 0,006

20,00 0,05 0,01 0,10 2,00 0,26

Sumber : Laboratorium Teknologi Lingkungan Jurusan T. Lingkungan FTSP-ITS, 2011 Keterangan : Titik 1 = Permukiman

II10

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Baku Parameter Satuan Titik 2 = Perkantoran Titik 3 = Peribadatan * = Baku Mutu Udara Keputusan Gubernur KDH Tingkat 1 Jawa Timur No. 129 Tahun 1996 tentang baku mutu kualitas udara dan emisi di Jawa Timur. Titik 1 Titik 2 Titik 3 Mutu*

Analisis Dampak Lingkungan

Tabel 2.8 Data Kebisingan


Lokasi Titik 1 = Permukiman Titik 2 = Perkantoran Titik 3 = Peribadatan Baku Kebisingan (dB) 35 30 31 Mutu* 55 55 55

Sumber : Laboratorium Teknologi Lingkungan Jurusan T. Lingkungan FTSP-ITS, 2011

B. Fisiografi 1. Jenis Tanah Secara umum jenis tanah yang ada di Kota Sumenep meliputi Alluvial Hidromortif, Alluvial Kelabu Kuningan, Litosol, Grumosol Kelabu sedangkan wilayah studi yang termasuk di dalamnya adalah Kelurahan Kota Sumenep termasuk formasi Alluvial Kelabu Kuningan. 2. Ketinggian Tanah

Kota Sumenep memiliki ketinggian maksimum 45 meter diatas permukaan air laut (dpl) dan minimum 15 meter dpl. Daerah studi berada pada ketinggian 30 meter dpl.

3.

Kelerengan Tanah

Jenis tanah kota sumenep aluvial kelabu kekuningan. C. Hidrologi 1. Air Permukaan

Air Permukaan yang terdapat di sekitar proyek berasal dari saluran sekunder drainase yang berada di dekat lokasi proyek yaitu sebelah barat lokasi proyek. Penampungan drainase ini

II11

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


merupakan faktor hidrologi yang dianggap sebagai rona lingkungan awal dari studi ini. Data tentang kualitasnya dapat dilihat pada Tabel 2.9 (pengambilan sampel dilakukan tanggal 19-30 September 2011).
Tabel 2.9 Kualitas Air Drainase di Sebelah Barat Lokasi Proyek
Baku Mutu Air Kelas III*) Hasil Analisis

Analisis Dampak Lingkungan

No.

Parameter

Satuan

Metoda

A. FISIKA 1 2 (TDS) 3 Padatan Tersuspensi (SS) B. KIMIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 pH Barium Besi Boron Mangan Tembaga Seng Krom Heksavalen Kadmium Raksa Timbal Arsen Selenium Kobalt Mg/l Ba Mg/l Fe mg/l B Mg/l Mn Mg/l Cu Mg/l Zn Mg/l Cr6+ Mg/l Cd Mg/l Hg Mg/l Pb Mg/l As Mg/l Se Mg/l Co 6,0 - 9,0 0,3 1 0,02 0,05 0,05 0,01 0,002 0,03 1 0,05 0,2 7,21 0,01 0,0001 0,00 0,001 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 pH meter AAS Spektrofotometri AAS Spektrofotometri AAS AAS AAS AAS AAS AAS AAS AAS AAS mg/l 400 165 Gravimetri Temperatur Total Disolved Solid
o

deviasi 3 1000

27 430

Termometer Gravimetri

mg/l

II12

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

No. 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Parameter Khlorida Sulfat Sianida Sulfida Fluorida Sisa Khlor Bebas Total Phospat Nitrat Nitrit Amonia Bebas BOD COD Dissolved Oxygen (DO) Detergent Anionik Fenol Minyak & Lemak C. MIKROBIOLOGI

Satuan mg/l Cl Mg/l SO4 Mg/l CN Mg/l H2S mg/l F Mg/l Cl2 Mg/l PO4-P Mg/l NO3-N Mg/l NO2-N Mg/l NH3-N Mg/l O2 Mg/l O2 Mg/l O2 mg/l LAS mg/l mg/l

Baku Mutu Air Kelas III*) 0,02 0,002 1,5 0,03 1 20 0,05 6 50 3 0,2 1 1

Hasil Analisis 10,00 10,10 0,00 0,00 0,12 0,00 0,15 0,67 0,018 0,34 1 24 6,2 0,001 0,00 0,0002

Metoda Argentometri Spektrofotometri Spektrofotometri Iodometri Spektrofotometri Iodometri Spektrofotometri Spektrofotometri Spektrofotometri Spektrofotometri Winkler Reflux/Titrimetri Iodometri Spektrofotometri Spektrofotometri Gravimetri

1 2

Fecal Coliform Total Coliform

MPN/100 ml MPN/100 ml

2000 10000

Sumber : Laboratorium Teknologi Lingkungan Jurusan T. Lingkungan FTSP-ITS, 2011 Ket. : *) = Perda Kota Surabaya No. 02 Tahun 2004 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

D.

Ruang, Tanah, dan Lahan

Penggunaan lahan di Kota Sumenep didominasi oleh Permukiman, perdagangan/jasa, dan fasilitas umum. Penggunaan lahan di wilayah proyek ini sudah juga didasarkan atas kebijaksanaan tata ruang (Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) dan RTRK).

II13

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


2.2.1.2 Komponen Biologi A. Flora

Analisis Dampak Lingkungan

Data primer flora di lahan lokasi proyek yang merupakan rona lingkungan awal dari studi ini dapat dilihat pada Tabel 2.10 (identifikasi di lapangan tanggal 12-24 September 2011).
Tabel 2.10 Hasil Pengamatan Flora No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Nama Daerah Alang alang Bayam Glodokan Krokot Mengkudu Pisang Rumput teki Sono Kana Nama Latin Imperata cylindrical Amaranthus spinosus Polyalthia longifolia Portulaca oleracea Morinda citrifolia Musa paradisiacal Cyperus rotundus Pterocarpus indicus Canna sp. Famili Gramineae Amaranthaceae Anonaceae Portulacaceae Rubiaceae Musaceae Cyperaceae Papilionaceae Cannaceae Keterangan ++++ ++++ +++ +++ ++ +++ ++++ ++ +++

Sumber : Lap. Hasil Analisa Biologi Laboratorium Terapan Program Studi Biologi ITS, 2011

Keterangan : ++++ +++ ++ +


B.

= melimpah = banyak = sedang = kurang Fauna

Data primer pengamatan hewan darat di lahan lokasi proyek yang merupakan rona lingkungan awal dari studi ini dapat dilihat pada Tabel 2.11 (identifikasi di lapangan tanggal 1224 september 2011).
Tabel 2.11 Hasil Pengamatan Fauna No. Nama Lokal Reptilia 1. Kadal Aves 2. Ayam Insecta 3. Kupu-kupu Nama Ilmiah Mabouya multifasciata Gallus domesticus Papilio sp. Famili Geckonidae Ploceidae Papilionidae Keterangan Liar Liar Liar

Sumber : Lap. Hasil Analisa Biologi Laboratorium Terapan Program Studi Biologi ITS, 2011

II14

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


C. Biota Air

Analisis Dampak Lingkungan

Data tentang biota air terdiri dari plankton dan benthos yang diambil 1 titik, yaitu di saluran drainase sekunder di sebelah barat lokasi proyek. 1. Plankton Data primer tentang plankton di saluran drainase dengan lokasi proyek disajikan pada Tabel 2.12 (identifikasi di lapangan tanggal 12-24 September 2011). Tabel 2.12 Hasil Pengamatan Plankton di Saluran Drainase Sebelah Barat Lokasi Proyek
No. Spesies Phytoplankton 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Caloneis sp. Coconeis sp. Denticula sp. Hormidium sp. Oscillatoria sp. Rhizosolenia sp. Zygnema sp. Jumlah
ni: jumlah individu I per liter Di: Indeks Kelimpahan Jorgensen H: Indeks Diversitas Shanon Wiever

Famili

Ni

Di (%)

Naviculaceae Achnantaceae Epithemiaceae Ulotrichasceae Oscillatoriaceae Rhizosoleniaceae Zygnemataceae

4 129 8 36 31 88 9 306

1,4599 42,3358 2,5547 11,6788 10,2190 28,8321 2,9197 100,0000

0,0617 0,3639 0,0937 0,2508 0,2331 0,3586 0,1032 1,4649

Sumber: Lap. Hasil Analisa Biologi Laboratorium Terapan Program Studi Biologi ITS, 2011 Keterangan:

2.2.1.3 Komponen Sosial A. Demografi Lokasi pembangunan Proyek Gedung Al Ikhlas International Boarding School secara administrasi termasuk di desa babbalan termasuk kecamatan kota sumenep. Desa babbalan memiliki jumlah penduduk sekitar 4019 jiwa. Adapun struktur penduduk menurut kelompok umur di kelurahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.13 dan Tabel 2.13 berikut : Tabel 2.13 Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur di Desa Babbalan No. Kelompok Umur Jumlah Prosentase (%)

II15

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


1 2 3 4 5 6 0 6 tahun 7 12 tahun 13 - 18 tahun 19 - 24 tahun 25-55 Tahun Lebih dari 56 tahun Jumlah 123 661 611 1521 1006 97 4019 3.06 16.45 15.20 37.85 25.03 2.41 100

Analisis Dampak Lingkungan

Sumber : Profil Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep Tahun 2009

Berikut ini merupakan struktur penduduk menurut kelompok pendidikan dari desa babbalan.

Tabel 2.14 Struktur Penduduk Menurut Kelompok Pendidikan di Desa Babbalan No. 1 2 3 4 5 6 Tingkat Pendidikan Buta Huruf Belum Sekolah SD/Sederajat SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat S1 Jumlah Jumlah 86 661 611 1489 1148 24 4019 Prosentase (%) 2.14 16.45 15.20 37.05 28.56 0.60 100

Sumber : Profil Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep Tahun 2009

Struktur penduduk menurut kelompok mata pencaharian dari Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep Tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 2.15 Tabel 2.15 Struktur Penduduk Menurut Mata Pencahariaan di Desa Babbalan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mata Pencahariaan Buruh Tani Nelayan Pengusaha Sedang/ Besar Pengrajin/ Industri Kecil Buruh/Tukang/Pembantu Pedagang Pengangkutan PNS TNI/ POLRI Tidak Bekerja Jumlah Jumlah 656 18 70 40 532 619 82 132 23 1847 4019 Prosentase (%) 16.32 0.45 1.74 1.00 13.24 15.40 2.04 3.28 0.57 45.96 100

II16

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Sumber : Profil Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep Tahun 2009

Analisis Dampak Lingkungan

Struktur penduduk menurut kelompok agama dari kelurahan ini dapat dilihat pada Tabel 2.16

Tabel 2.16 Struktur Penduduk Menurut Kelompok Agama di Desa Babbalan No. 1 2 3 4 5 Agama Islam Kristen Protestan Kristen Khatolik Hindu Budha Jumlah Jumlah 4004 6 9 0 0 4019 Prosentase ( % ) 99.627 0.001 0.002 0.000 0.000 99.63

Sumber : Profil Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep Tahun 2009

B. Ekonomi Lokasi pembangunan Proyek Gedung Sekolah Al-Ikhlas International Boarding School secara administrasi termasuk di Desa Babbalan Kota Sumenep. Adapun kegiatan perekonomian yang ada pada Desa Babbalan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.17 sampai Tabel 2.18 adalah sebagai berikut : Tabel 2.17 Prasarana dan Sarana Perekonomian

No 1 2 3 4 5 6

Prasarana dan Sarana Perekonomian Jalan Pasar Pelabuhan Perbankan Pusat Pertokoan Perdagangan

Jumlah 5 1 0 0 3 2

Sumber : Profil Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep Tahun 2009

Tabel 2.18 Range Pendapatan Penduduk Tiap Bulan

No 1

Range Pendapatan per Bulan (Rp) 900.000 - 1.500.000

Jumlah Kepala Keluarga 56

II17

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

2 3 4 C. Budaya

1.500.000 - 2.500.000 2.500.000 - 3.500.000 > 3.500.000

14 18 8

Sumber : Profil Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep Tahun 2009

Penduduk di wilayah studi Desa Babbalan ditinjau dari latar belakang asal daerah bersifat homogen (berasal dari asli daerah kota sumenep). Tatanan sosial dan kelembagaan di daerah studi, yang paling disegani di daerahnya masing-masing adalah Lurah, Ulama/Tokoh Masyarakat (tokoh agama) dan RT/RW begitu juga dalam hal yang dimintai pendapat. Di wilayah studi terdapat juga sarana dan prasarana pendidikan. Untuk lembaga pendidikan di Desa Babbalan terdapat satu lembaga pendidikan yaitu akademi kebidanan. Prasarana peribadatan diwilayah studi dari Desa Babbalan jumlah sarana peribadatan adalah Masjid atau Langgar karena telah diketahui bahwa mayoritas di kelurahan ini adalah pemeluk agama Islam. Data tentang prasarana peribadatan dari kelurahan tersebut disajikan pada Tabel 2.19.
Tabel 2.19 Prasarana Peribadatan di Desa Babbalan

Jenis Prasarana No. 1 2 3 4 5 6 Peribadatan Masjid Langgar/Mushola Gereja Kristen Gereja Protestan Vihara Pura

Jumlah Prasarana/Gedung 3 4 -

Sumber : Profil Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep Tahun 2009

Data tentang prasarana kelembagaan dan linmas di Desa Babbalan selengkapnya disajikan pada Tabel 2.20. Tabel 2.20 Prasarana Kelembagaan dan Linmas di Desa Babbalan No 1 2 Prasarana Kelembagaan RW RT Jumlah 8 25

II18

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


No Prasarana Kelembagaan Jumlah 3 Pos Kamling 2 4 Potensi Linmas/hansip Sumber : Profil Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep Tahun 2009 2.2.1.4 Komponen Kesehatan Masyarakat Data tenaga kesehatan, 10 penyakit terbanyak dan sarana kesehatan yang ada di Desa Babbalan dapat dilihat pada Tabel 2.21. Tabel 2.21 Jumlah Tenaga Medis di Puskesmas Desa Babbalan No. 1 2 3 Jabatan Dokter Umum Perawat Bidan Jumlah 0 4 2

Analisis Dampak Lingkungan

Sumber : Profil Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep Tahun 2009

Berikut ini adalah data-data penyakit terbanyak yang ada di Desa Babbalan berdasarkan laporan dari Rumah Sakit Kota Sumenep. Tabel 2.22 Data 10 Penyakit Terbanyak Prosen (%) 12.2404 6.66667 36.3934 5.79235 2.84153 3.27869 4.04372 1.53005 25.6831 1.53005 100

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jenis Penyakit Ispa Akut bag. Atas Ispa bag. Atas lainnya Nyeri sendi atau otot Infeksi kulit akut Infeksi kulit lainnya Hipertensi Diabet Gastritis Diare Asma Jumlah

Jumlah 112 61 333 53 26 30 37 14 235 14 915

Sumber : Profil Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep Tahun 2009

Berikut ini adalah data sarana kesehatan yang ada di Desa Babbalan : Tabel 2.23 Data Sarana Kesehatan di Desa Babbalan

II19

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


No 1 2 3 4 2.2.2 Fasilitas Kesehatan Puskesmas Praktek Dokter Umum Praktek Dokter Gigi Apotek Jumlah 1 1 0 1

Analisis Dampak Lingkungan

Sumber : Profil Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep Tahun 2009

Komponen Lingkungan Yang Diperkirakan Akan Terkena Dampak Untuk memprediksi komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak, maka

perlu dilakukan kajian terhadap kondisi lingkungan sebelum terkena dampak kegiatan yang akan direncanakan. Komponen lingkungan dan dampak yang akan dikaji meliputi :
A.

Komponen Geofisik Kimia, yang terdiri dari: Iklim dan kualitas udara Temperature udara Debu dan kualitas udara Kebisingan Getaran Tanah Kesuburan tanah Pencemaran tanah Kualitas air tanah Arah aliran air tanah Hidrologi dan kualitas air morfologi sungai debit aliran run-off genangan air pencemaran air

II20

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


B. Komponen Biologi, yang terdiri dari :

Analisis Dampak Lingkungan

Flora

Kelimpahan Keanekaragaman flora Langka, lindung endemic Fauna Perjumpaan satwa liar Langka, lindungm endemic

C.Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya, yang terdiri dari : 1. Demografi


Jumlah dan Kepadatan penduduk

Angkatan kerja 2. Sosial-Ekonomi 3. Mata pencaharian Pendapatan penduduk Peluang kerja atau berusaha Jalan raya lalu lintas Komunikasi dan transportasi

Sosial Budaya

Adat istiadat Hubungan social Peran religious Persepsi masyarakat terhadap lingkungan dan rencana kegiatan 4. Kesehatan Masyarakat Jenis penyakit dominan Jumlah penderita sakit 4. pertahanan dan keamanan Keamanan dan ketertiban masyarakat

II21

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


keresahan 2.3 Pelingkupan

Analisis Dampak Lingkungan

2.3.1 Proses Pelingkupan Pelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait dengan recana kegiatan. Pelingkupan dilakukan melalui tiga tahap: identifikasi dampak, evaluasi dampak dan kalsifikasi dan prioritas dampak (Lihat Gambar 2.2).
Deskripsi Rencana Kegiatan

Dampak Potensial

Rona Lingkungan Hidup

Dampak Penting Hipotetik

Priortas Dampak Penting Hipotetik

Identifikasi Dampak Potensial

Evaluasi Dampak Potensial

Klasifikasi dan Prioritas

Gambar 0.2 Bagan Alir Proses Pelingkupan (Sumber: Permen LH No.08 Tahun 2006) Bagian dari proses pelingkupan adalah pelibatan masyarakat pada kegiatan sosialisasi yang diadakan 12-24 september 2011 di Desa Babbalan, Kecamatan Kota Sumenep. Hasil resume sosialisasi adalah sebagai berikut: a. Hampir 95% menyatakan setuju dengan pembangunan proyek ini karena:

Meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Kecamatan Kota Sumenep. Meningkatkan pembangunan Madura di bidang pendididkan. Menciptakan kesempatan kerja bagi warga sekitar. Meningkatkan nilai pendapatan masyarakat baik secara langsung maupun tak langsung.

II22

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Menambah PAD (Pendapatan Anggaran Daerah) khususnya Kecamatan Kota Sumenep.

Analisis Dampak Lingkungan

b.

Tenaga Kerja warga sekitar.

Diharapkan proyek ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya bagi

Supaya memperhatikan kondisi potensi SDM warga sekitar. Perlu kejelasan tentang proses rekruitmen tenaga kerja selama proses pembangunan

proyek.
Pemrakarsa agar selektif dalam memilih tenaga kerja. c.

Masalah kamtibnas supaya diperhatikan dengan lebih dini melalui koordinasi dan komunikasi mulai dari tingkat bawah hingga atas. Diperlukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait selama proses pembangunan proyek Studi AMDAL diharapkan jujur, terbuka, dan independen. Pelaksanaan minimalisasi dampak lingkungan diharapkan konsisten.

d.

e.

2.3.2. Dampak Potensial Dampak potensial merupakan gabungan dari dampak primer dan sekunder. Dibawah ini disajikan dampakdampak potensial pembangunan Gedung Al Ikhlas International Boarding School baik pada tahap pra konstruksi, konstruksi, dan pasca konstruksi, selain itu juga dapat dilihat pada Tabel Matrik Identifikasi Dampak Potensial dan Gambar Bagan Alir Dampak Potensial (Dampak Primer dan Sekunder) Tahap Prakonstruksi, Gambar Bagan Alir Dampak Potensial (Dampak Primer dan Sekunder) Tahap Konstruksi dan Gambar Bagan Alir Dampak Potensial (Dampak Primer dan Sekunder) Tahap Operasi, yaitu: 1. Tahap Pra Konstruksi Pada tahap pra konstruksi, komponen kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan, meliputi : a. Survey Awal dan Sosialisasi Dampak potensial yang ditimbulkan adalah :

II23

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


1. Adanya keresahan masyarakat dikarenakan munculnya persepsi negatif dari

Analisis Dampak Lingkungan

masyarakat dikarenakan adanya perbedaan pendapat antar masyarakat mengenai adanya kemungkinan kegiatan pembangunan gedung sekolah.
2. Adanya permintaan masyarakat sekitar untuk mengetahui jarak antara Permukiman warga

dengan kegiatan proyek pembangunan sekolah. b. Perijinan Dampak potensial yang ditimbulkan adalah : 1. Adanya perubahan pemanfaatan lahan dikarenakan munculnya persepsi negatif dari masyarakat dikarenakan adanya perbedaan pendapat antar masyarakat mengenai adanya kemungkinan kegiatan pembangunan gedung sekolah.
2. Persyaratan ruang terbuka hijau dikarenakan adanya kegiatan perijinan sehingga

munculnya persyaratan mengenai ruang terbuka hijau sesuai Perda no. 7 tahun 2000.
c. Pengurugan dan Perataan Lahan.

Dampak potensial yang ditimbulkan adalah : 1. Peningkatan aliran air permukaan yang diakibatkan adanya pengurugan dan perataan lahan sehingga meningkatkan laju larian air permukaan ke saluran drainase. 2. Genangan air sekitar lokasi akibat adanya peningkatan aliran permukaan pada tahap pengurugan dan perataan lahan. 3. Tumpahan tanah/material di jalan raya dikarenakan tumpah di jalan dari truk pengangkut. 4. Kecelakaan lalu lintas diakibatkan tumpahan tanah / material yang dapat membuat licin jalan raya.
5. Peningkatan kebisingan yang diakibatkan oleh kebisingan dari suara mesin alat berat di

lokasi proyek pada saat kegiatan ini.


6. Debu dan penurunan kualitas udara dikarenakan debu yang beterbangan karena kegiatan

pembersihan dan pemerataan lahan.

II24

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


7. Adanya gangguan kesehatan masyarakat dikarenakan adanya penurunan kualitas udara

Analisis Dampak Lingkungan

yang diakibatkan oleh debu dari kegiatan pengurugan lahan yang dapat terbawa angin ke daerah Permukiman penduduk.
8. Peningkatan volume sampah diakibatkan adanya kegiatan pembersihan lahan.

2. Tahap Konstruksi Pada tahap pra konstruksi, komponen kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak primer dan sekunder terhadap lingkungan, meliputi : a. Pemagaran proyek dan penyediaan basecamp Dampak potensial yang ditimbulkan adalah : 1. 2. Adanya pencemaran tanah yang disebabkan oleh pekerja yang kurang tertib dalam Adanya gangguan kamtibmas dikarenakan banyaknya tenaga kerja proyek yang

membuang sampah merupakan pendatang sementara dan berpotensial sekali menimbulkan gangguan kamtibmas pada saat kegiatan ini.
3. Adanya effluent dari pengoperasian MCK dikarenakan banyaknya pekerja proyek yang

berada dalam basecamp yang mengakibatkan banyaknya limbah MCK pada saat kegiatan ini.
4. Adanya keresahan masyarakat dikarenakan munculnya persepsi negatif dari masyarakat

dikarenakan adanya perbedaan pendapat antar masyarakat mengenai kegiatan pembangunan gedung sekolah. b. Mobilisasi Tenaga Kerja Dampak potensial yang ditimbulkan adalah :
1.

Penambahan kesempatan kerja dikarenakan proyek pembangunan sebisa mungkin

menggunakan tenaga masyarakat sekitar proyek sebagai tenaga utama.

II25

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


2. 3.
4.

Analisis Dampak Lingkungan

Peningkatan pendapatan dikarenakan adanya penambahan kesempatan kerja pada Peningkatan jumlah penduduk akibat mobilisasi tenaga kerja dari luar wilayah Adanya keresahan masyarakat dikareanakan munculnya persepsi negatif dari

saat mobilisasi tenaga kerja. proyek. masyarakat dikarenakan adanya perbedaan pendapat antar masyarakat mengenai kegiatan pembangunan gedung sekolah.
5.

Adanya gangguan kamtibmas dikarenanakan munculnya keresahan masyarakat

dikarenakan adanya perbedaan pendapat antar masyarakat mengenai kegiatan pembangunan gedung sekolah. 6. meurunnya kualitas aspal jalan dikarenakan kendaraan melintas saat mobilisasi

c. Mobilisasi Peralatan Dampak potensial yang ditimbulkan adalah :


1. Adanya kerusakan jalan dan sarana lainnya yang disebabkan adanya peningkatan volume

traffik yang juga memuat beban berlebih sehingga menyebabkan kerusakan jalan dan sarara lain pada saat mobilisasi peralatan. 2. Peningkatan kebisingan yang diakibatkan oleh pengadaan peralatan yang sebagian besar berupa alat alat berat. 3. kenyamanan warga terganggu akibat getaran dari kendaraan berat yang melintas 4. Debu dan penurunan kualitas udara yang terjadi akibat emisi dan debu di jalan yang di lewati kendaraan pengangkut alat berat sehingga kualitas sedikit menurun karena aktivitas dari transportasi. 5. Adanya gangguan kamtibmas dikarenakan munculnya keresahan masyarakat akibat dampak gangguan pada saat kegiatan ini.
6. Adanya keresahan masyarakat dikarenakan munculnya persepsi negatif dari masyarakat

dikarenakan adanya perbedaan pendapat antar masyarakat mengenai kegiatan pembangunan gedung sekolah.

II26

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


d. Pengadaan dan Pengangkutan Material Dampak potensial yang ditimbulkan adalah : 1. 2. 3. Adanya kerusakan jalan dan sarana lainnya yang disebabkan adanya kegiatan Peningkatan kebisingan yang diakibatkan oleh bising suara mesin kendaraan yang Debu dan penurunan kualitas udara dimana kualitas udara terpengaruhi oleh debu

Analisis Dampak Lingkungan

pengadaan dan pengangkutan material. mengangkut material. dan emisi lalu-lintas yang semakin padat akibat kegiatan pengadaan dan pengangkutan material.
4.

Terganggunya kenyamanan masyarakat akibat getaran dari kendaraan berat yag

melintas. e. Pekerjaan Pondasi Dampak potensial yang ditimbulkan adalah : 1. Peningkatan kebisingan yang ditimbulkan dari alat berat pada saat penanaman tiang pancang pada saat kegiatan pekerjaan pondasi. 2. Perubahan fungsi lahan dari lahan kosong menjadi bangunan 3. Peningkatan kebisingan akibat alat alat yang dipakai auntuk membangun gedung
4. Adanya gangguan kesehatan masyarakat atau munculnya jenis penyakit dominan seperti

ISPA yang diakibatkan oleh debu dan penurunan kualitas udara pada saat kegiatan ini. 5. Adanya keretakan bangunan sekitar sebagai akibat dari adanya getaran pada saat penanaman pondasi yang berupa tiang pancang.
6. Perubahan morfologi arus sungai dikarenakan pembangunan.

7. Penurunan kualitas air sungai 8. Adanya gangguan air sumur penduduk akibat perubahan aliran air tanah oleh aktifitas pekerjaan pondasi. f. Pekerjaan Struktur Bangunan.

II27

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah : 1. Perubahan fungsi lahan g. Pekerjaan Finishing, Mechanical dan Electrical. Dampak potensial yang ditimbulkan adalah :
1.

Analisis Dampak Lingkungan

Naiknya temperatur udara akibat transfer panas dari mesin mesin yang digunakan

pada proses finishing. h. Pekerjaan Areal Parkir, Jalan Lingkungan, Taman dan Penghijauan. Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah :
1. Perubahan fungsi lahan dari lahan kosong menjadi areal parkir. 2. Adanya debu dan penurunan kualitas udara akibat adanya pekerjaan areal parkir, jalan

lingkungan dan taman. i. Demobilisasi Peralatan. Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah :
1.

Adanya kerusakan jalan dan sarana lainnya yang disebabkan dari peningkatan Peningkatan mata pencaharian warga seperti jasa penyewaan kendaraan ataupun Adanya gangguan kesehatan masyarakat yang diakibatkan oleh debu dan

transportasi dari kegiatan demobilisasi peralatan.


2.

kuli lokal. 3. penurunan kualitas udara pada saat demobilisasi peralatan. j. Demobilisasi Tenaga Kerja. Dampak potensial yang ditimbulkan adalah :
1. Adanya peningkatan peluang kerja warga sekitar. 2. Adanya peningkatan jumlah transportasi sehingga menambah beban jalan disekitar

lokasi. 3. Tahap Operasi

II28

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Pada tahap operasi, komponen kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak potensial terhadap lingkungan, meliputi :
a. Mobilisasi Logistik ke Sekolah dan Asrama.

Analisis Dampak Lingkungan

Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah : 1. Peningkatan pendapatan dikarenakan adanya penambahan kesempatan kerja sehingga pendapatan masyarakat terutama yang bekerja di proyek ini juga mengalami peningkatan,.
2. Adanya perubahan mata pencaharian penduduk sekitar sehingga menjadi karyawan

gedung sekolah. 3. Peningkatan transportasi di sekitar lokasi sekolah 4. Peningkatan peluang kerja dan usaha b. Mobilitas siswa, guru, dan karyawan Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah : 1. Peningkatan transportasi akibat kegiatan sekolah
2. meningkatnya tingkat kebisingan akibat kendaraan yang melintas.

3. Peningkatan debu dan kualitas udara karena emisi kendaraan yang melintas disekitar lokasi
4. Peningkatan pegangkatan kerja warga sebagai pegawai di sekolah. 5. Peningkatan jumlah dan kepadatan penduduk akibat kegiatan sekolah. 6. Peningkatan kegiatan keagamaan karena sekolah yang dibangun adalah sekolah

berlandaskan agama.
7. Gangguan keamanan dan ketertiban yang dapat ditimbulkan dari warga pendatang. 8. Meningkatnya hubungan sosial warga akibat peningkatan interaksi masyarakat. 9. Peningkatan peluang kerja atau usaha warga sekitar seperti membuka warung, kosan, dan

sebagainya.
c. Pengoperasian Gedung Sekolah.

Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah :

II29

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


1.

Analisis Dampak Lingkungan

Penurunan kualitas air sungai akibat limbah domestik. Peningkatan genangan air akibat tertutupnya lahan yang sebelumnya kosong oleh Peningkatan mata pencaharian warga sekitar seperti munculnya wiraswastawan Penambahan kesempatan kerja dikarenakan kegiatan pengoperasian sekolah Al

2.
3.

bangunan. dan jasa.


4.

Ikhlas International Boarding School juga membutuhkan beberapa tenaga kerja dan sedapat mungkin memprioritaskan tenaga kerja dari masyarakat sekitar sehingga menambah pendapatan keluarga.
5. 6.

Penurunan kualitas tanah dari lindi akibat sampah organik. Adanya perubahan debit aliran run-off untuk masyarakat pada saat pemeliharaan Keresahan masyarakat yang disebabkan oleh adanya peningkatan penggunaan air

& perawatan Al Ikhlas International Boarding School.


7.

PDAM dan penurunan debit air PDAM untuk masyarakat pada saat kegiatan pemeliharaan & perawatan Al Ikhlas International Boarding School.
8.

Gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akibat banyaknya tenaga kerja Penurunan kualitas jalan akibat kendaraan yang berlalu lalang disekitar lokasi

yang datang. 9. .

2.3.3

Pelingkupan Prioritas Dampak Penting Hipotetiks Proses pelingkupan dalam AMDAL merupakan proses awal untuk menentukan lingkup

permasalahan dan mengidentifikasikan dampak besar dan penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana usaha dan/atau kegiatan, yang pada akhirnya akan didapatkan prioritas dari dampak suatu komponen kegiatan atau usaha terhadap komponen lingkungan hidup. Prioritas dampak penting hipotetis pembangunan proyek gedung al ikhlas international boarding school dapat dikelompokkan dalam 2 dimensi tinjauan, yaitu:

II30

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


1. Dimensi Komponen Lingkungan: Geofisik kimia, biologi, sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat. 2. Dimensi Waktu: Pra konstruksi, konstruksi, operasi. Prioritas-prioritas dampak penting hipotetis pembangunan proyek gedung al ikhlas international boarding school antara lain: a. Tahap Pra Konstruksi

Analisis Dampak Lingkungan

Pada tahap pra konstruksi ini didapatkan prioritas dampak penting hipotetis yaitu: 1. Keresahan masyarakat terhadap perencanaan kegiatan baik itu persepsi positif ataupun sebaliknya 2. Penurunan keanekaragaman flora dan fauna 3. Peningkatan genangan air dari perubahan tata guna lahan 4. Peningkatan kerusakan jalan akibat transportasi 5. Peningkatan kebisingan b. Tahap Konstruksi

Pada tahap konstruksi ini didapatkan prioritas dampak penting hipotetis yaitu: 1. Peningkatan interaksi sosial 2. Peningkatan kerusakan jalan 3. Peningkatan jumlah kepadatan penduduk 4. Peningkatan mata pencaharian masyarakat 5. Persepsi masyarakat terhadap lingkungan dan rencana kegiatan 6. Peningkatan kebisingan 7. Peningkatan getaran
8. Perubahan fungsi lahan

9. Peluang kerja atau usaha c. Tahap Operasi

II31

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Pada tahap Operasi ini didapatkan Prioritas Dampak Penting Hipotetis yaitu: 1. peningkatan kerusakan jalan
2. Peningkatan peluang kerja atau berusaha

Analisis Dampak Lingkungan

3. Peningkatan pengangkatan pekerja sebagai pegawai 4. Peningkatan jumlah kepadatan penduduk 5. Peningkatan keamanan dan gangguan ketertiban masyarakat 6. Peningkatan interaksi sosial 7. Pengaruh terhadap adat istiadat akibat budaya luar 8. Penurunan kualitas air sungai 9. Perubahan debit aliran run-off Berikut ini adalah tabel komponen rencana kegiatan dan dampak potensial yang terjadi.

II32

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Tabel 2.24 Dampak Hipotetik

Analisis Dampak Lingkungan

Tahap

Komponen Kegiatan Survei perijinan

Keterangan Dampak Potensial Peningkatan Gangguan Keamanan dan ketertiban Masyarakat Peningkatan Keresahan Masyarakat Persepsi Masyarakat terhadap Lingkungan dan Rencana kegiatan Peningkatan Flora Dampak Hipotetik Bukan Dampak Hipotetik Gangguan kamtibmas hanya terjadi perselisihan kecil antara masyarakat dan penyusun AMDAL. Keresahan masyarakat terjadi hanya pada di awal sosialisasi. Bisa di antisipasi saat komunikasi dengan warga di forum sosialisasi. Flora yang digunakan pada area taman hampir sebagian besar merupakan flora lokal agar mampu beradaptasi dengan baik. Penurunan jumlah flora dapat ditanggulangi dengan vegetasi pembuatan taman. Penurunan fauna hanya sekitar fauna liar yang terusir dari k.awasan proyek Perpidahan fauna hanya sekitar fauna liar yang terusir dari kawasan proyek.

Sosialisasi Pengukuran dan pembersihan Lahan

Prakonstruksi

Penurunan keanekaragaman flora dan fauna Penurunan satwa liar

perpindahan habitat satwa liar

II33

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Tahap

Komponen Kegiatan

Dampak Potensial

Dampak Hipotetik

Keterangan Bukan Dampak Hipotetik

Mobilisasi dan Pengurugan Tanah


Prakonstruksi

Peningkatan kebisingan Peningkatan kerusakan jalan

Peningkatan Genangan Air Peningkatan Pengangkatan kerja sebagai pegawai Peningkatan peluang kerja atau berusaha Peningkatan komunikasi dan transportasi Peningkatan gangguan keamanan dan ketertiban Masyarakat

pengaruh kendaraan dan mesin penguruk pengaruh kendaraan bermuatan besar ataupun mesin penguruk yang melintas akibat permukaan tanah yang tidak rata Peningkatan peluang kerja hanya sebagian penduduk lokasi proyek pengangkatan warga sebagai karyawan proyek mobilitas karyawan proyek yang berinteraksi dengan pekerja local Peningkatan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat menimbulkan hanya sementara

II34

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Peningkatan Keresahan Masyarakat

Analisis Dampak Lingkungan

Keresahan masyarakat terjadi di awali dengan kebisingan

Tahap Konstruksi

Komponen Kegiatan

Dampak Potensial

Keterangan Dampak Hipotetik Bukan Dampak Hipotetik

Penyediaan dan pengoperasian Base camp

Peningkatan Pencemaran tanah Peningkatan Pencemaran Air Peningkatan interaksi social

akumulasi Pencemaran tanah sedikit Dampak yang timbul kecil peningkatan interaksi sosial antara pekerja proyek dan masyarakat sekitar kebiasaan para pekerja yang berbeda dengan budaya masyarakat lokal Karena beban berat tidak terlalu melebihi kapasitas

Meningkatnya penyimpangan moral

Mobilisasi Tenaga Kerja

Peningkatan kerusakan jalan

II35

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Peningkatan jumlah dan kepadatan penduduk bertambahnya penduduk lokal oleh pekerja meskipun hanya bersifat sementara

Analisis Dampak Lingkungan

II36

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Tahap

Komponen Kegiatan

Dampak Potensial

Dampak Hipotetik

Keterangan Bukan Dampak Hipotetik

Peningkatan Pengangkatan kerja sebagai pegawai Peningkatan mata pencaharian Peningkatan pendapatan keluarga peningkatan peluang kerja atau berusaha Mobilisasi Tenaga Kerja Peningkatan komunikasi dan transportasi Peningkatan interaksi social Persepsi Masyarakat terhadap Lingkungan dan Rencana kegiatan

pengangkatan warga lokal sebagai pekerja proyek Peningkatan mata pencaharian hanya sedikit Peningkatan pendapatan keluarga tidak begitu besar peluang warga lokal untuk membuka usaha baru Peningkatan komunikasi dan transportasi hanya pada saat pekerja istirahat kerja dan pulang ke rumah berinteraksinya para pekerja dengan warga lokal adanya perubahan atau adaptasi baru warga dengan adanya rencana kegiatan proyek

Konstruksi

II37

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Tahap

Komponen Kegiatan

Dampak Potensial

Dampak Hipotetik

Keterangan Bukan Dampak Hipotetik

II38

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Peningkatan kerusakan jalan Peningkatan debu dan penurunan kualitas udara

Analisis Dampak Lingkungan

Karena beban berat tidak terlalu melebihi kapasitas karena emisi dari kendaraan yang melintas dan tanah yang berpasir disebabkan kegiatan bongkar muat alat dan mobil kendaraan pengangkut Getaran yang dihasilkan hanya sedikit komunikasi dan transportasi hanya berifat sementara Peningkatan kerusakan jalan karena pengaruh kendaraan pengangkut yang melintas di kawasan proyek Getaran yang dihasilkan hanya sedikit

Mobilisasi Peralatan

Peningkatan kebisingan

Konstruksi

Peningkatan getaran Peningkatan komunikasi dan transportasi Peningkatan kerusakan jalan Peningkatan kebisingan Pengadaan dan pengangkutan material Peningkatan getaran

Tahap

Komponen Kegiatan

Dampak Potensial

Dampak Hipotetik

Keterangan Bukan Dampak Hipotetik

II39

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Perubahan fungsi lahan karena lahan yang semula kosong menjadi terisi oleh bangunan suara dari kegiatan pembangunan pondasi dan suara mesin penanam paku bumi kegiatan pemasangan paku bumi yang mengakibatkan getaran pada tembok rumah warga sekitar dampak terhadap kesuburan tanah masih kecil keadaan sungai masih tidak begitu besar perubahan morfologi keadaan kualitas sungai masih baik dominan penyakit yang diderita adalah asma yang merupakan penyakit dari lahir

Analisis Dampak Lingkungan

Peningkatan kebisingan

Peningkatan getaran

Konstruksi

Pekerjan Pondasi

Penurunan Kesuburan Tanah Perubahan morfologi sungai Penurunan kualitas air sungai Jenis Penyakit Dominan

II40

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Tahap

Komponen Kegiatan

Dampak Potensial

Dampak Hipotetik

Keterangan Bukan Dampak Hipotetik

Pekerjaan Struktur Bangunan Pekerjaan finishing, mechanical, dan electrical Pekerjaan Area Parkir, Jalan, dan Taman

Perubahan fungsi lahan

karena lahan yang semula kosong menjadi terisi oleh bangunan karena penyaluran panas oleh mesin tidak seberapa berpengaruh terhadap lingkungan sekitar lahan yang semula kosong menjadi areal parkir, jalan, dan taman karena pengaruh kegiatan pembangunan areal parkir yang menyebabkan udara berdebu karena kendaraan yang melintas tidak terlalu menimbulkan perubahan

Peningkatan temperatur udara Perubahan fungsi lahan

Konstruksi

peningkatan debu dan penurunan kualitas udara

Demobilisasi peralatan

Peningkatan kerusakan jalan

II41

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


Keterangan Dampak Hipotetik Bukan Dampak Hipotetik

Analisis Dampak Lingkungan

Tahap

Komponen Kegiatan

Dampak Potensial

Demobilisasi peralatan

Peningkatan jumlah dan kepadatan penduduk Peningkatan jenis penyakit dominan Kemacetan lalu lintas Penurunan mata pencaharian Penurunan pendapatan keluarga

Konstruksi

Para pekerja hanya sementara bertempat tinggal di lokasi proyek Kemungkinan timbul jenis penyakit dominan kecil Jumlah kendaraan yang tidak terlalu banyak Perubahan Mata Pencaharian hanya bersifat sementara Adanya kontrak perjanjian untuk masa kerja pada waktu perekrutan tenaga kerja Memanfaatkan pengerjaan konstruksi bangunan hanya sebagai pekerjaan sampingan Kemacetan lalu lintas dapat diatasi karena tidak terlalu lama terjadinya kemacetan lalu lintas tenaga kerja hanya sementara tinggal di lokasi proyek

Demobilisasi tenaga kerja

Penurunan peluang kerja atau berusaha Kemacetan lalu lintas

Penurunan interaksi sosial

II42

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Tahap

Komponen Kegiatan

Dampak Potensial

Keterangan Dampak Hipotetik Bukan Dampak Hipotetik

Mobilitas Logistik ke sekolah dan asrama

Peningkatan kerusakan jalan Peningkatan mata pencaharian Peningkatan pendapatan keluarga Peningkatan peluang kerja atau berusaha Peningkatan kerusakan jalan peningkatan debu dan penurunan kualitas udara akibat pengaruh kendaraan yang melintas karena sebelumnya tidak ada kendaraan melintas akibat pengaruh kendaraan yang mengangkut siswa maupun guru pengajar

Frekuensi transport yang keluar masuk sekolah dan asrama terbilang kecil Peningkatan mata pencaharian kecil peningkatan pendapatan keluarga tidak besar peningkatan pendapatan warga dengan membuka lapangan kerja baru Transportasi tidak terlalu besar

Operasi

Mobilitas Siswa, Guru dan Karyawan

Peningkatan kebisingan

Peningkatan jumlah dan kepadatan penduduk

Peningkatan jumlah dan kepadatan penduduk bersifat sementara

II43

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Tahap

Komponen Kegiatan

Dampak Potensial

Keterangan Dampak Hipotetik Bukan Dampak Hipotetik

Operasi

Mobilitas Siswa, Guru dan Karyawan

Peningkatan Pengangkatan kerja sebagai pegawai Peningkatan mata pencaharian Peningkatan pendapatan keluarga Peningkatan peluang kerja atau berusaha Peningkatan komunikasi dan transportasi Pengaruh terhadap adat istiadat akibat budaya luar Peningkatan interaksi sosial Peningkatan kegiatan keagamaan pengaruh interaksi warga lokal dan pendatang yang mendiami asrama karena kegiatan dari sekolah yang berlandaskan agama maka kegiatan warga lokal turut ikut serta

Peningkatan mata pencaharian tidak tinggi Peningkatan mata pencaharian kecil peningkatan pendapatan keluarga tidak besar Peningkatan peluang kerja atau berusaha bersifat sementara Peningkatan komunikasi dan transportasi bersifat sementara Pengaruh terhadap adat istiadat akibat budaya luar yang tidak terlalu signifikan

Tahap

Komponen Kegiatan

Dampak Potensial

Keterangan

II44

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Dampak Hipotetik

Bukan Dampak Hipotetik

Mobilitas Siswa, Guru dan Karyawan

Persepsi Masyarakat terhadap Lingkungan dan Rencana kegiatan Peningkatan gangguan keamanan dan ketertiban Masyarakat Peningkatan debu dan penurunan kualitas udara dari kegiatan transportasi warga sekitar sekolah yang membuang gas emisi akibat lindi yang terkandung dalam sampah masuk ke dalam tanah perubahan bantaran sungai yang terkena dampak dari pembangunan saluran drainase yang baru semakin banyak debitnya karena daerah resapan berkurang akibat perubahan tata guna lahan.

Persepsi Masyarakat terhadap Lingkungan dan Rencana kegiatan Keamanan dan ketertiban masyarakat sudah di atur oleh pihak yang berwenang

Pengoperasian sekolah dan asrama

Operasi

Penurunan kualitas air tanah

Perubahan morfologi sungai

Perubahan debit aliran run off

II45

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Tahap

Komponen Kegiatan

Dampak Potensial

Keterangan Dampak Hipotetik Bukan Dampak Hipotetik

Pengoperasian sekolah dan asrama

Peningkatan Genangan Air

Penurunan kualitas air sungai Peningkatan Pencemaran Air Operasi Gangguan Keamanan dan ketertiban Masyarakat Peningkatan Keresahan Masyarakat Peningkatan mata pencaharian Peningkatan pendapatan keluarga

akibat perubahan tata guna lahan yang sebelumnya kosong menjadi terisi oleh aspal dan cor-coran. akibat pembuangan limbah domestik yang masuk ke sungai. akibat pembuangan limbah domestik dari sekolah. Keamanan dan ketertiban masyarakat sudah di atur oleh pihak yang berwenang. Interaksi keseharaian siswa di fokuskan di lingkup dalam sekolah dan asrama. Aktifitas pemenuhan kebutuhan siswa sudah di kelola oleh pihak sekolah dan asrama. Peningkatan pendapatan keluarga tidak terlalu signifikan.

II46

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Tahap

Komponen Kegiatan

Dampak Potensial

Keterangan Dampak Hipotetik Bukan Dampak Hipotetik

Operasi

Pemeliharaan dan Penurunan kualitas air sungai Perawatan sekolah dan asrama Peningkatan Pencemaran Tanah

karena pembuangan limbah dari aktifitas belajar mengajar. akibat lindi yang terkandung dalam sampah masuk ke dalam tanah. akibat limbah domestik yang dibuang ke badan air.

Peningkatan Pencemaran Air

II47

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


2.3.4 LINGKUP WILAYAH STUDI Penentuan batas wilayah studi untuk menyusun ANDAL, disesuaikan dengan karakteristik aktifitas dan kegiatan dan besaran dampak kegiatan yang diperkirakan timbul serta jangkauan atau penyebarannya. Batas wilayah studi ditentukan berdasarkan pertimbangan luasnya daerah dampak yang terpengaruh oleh kegiatan proyek dan jenis dampak penting yang mungkin timbul. Adapaun batas-batas tersebut adalah: 2.3.4.1 Batas Proyek Batas wilayah proyek merupakan ruang tempat suatu rencana kegiatan dimana akan melekukan kegiatan, baik pada tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasi. Batas wilayah proyek yang akan direncanakan untuk Al-Ikhlas International boarding school berada di Jalan Lingkar Desa Babbalan Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep dengan luas wilayah proyek sekitar 5 Ha, dengan bata-batas sebagai berikut:
Sebelah utara Sebelah timur Sebelah selatan Sebelah barat

Analisis Dampak Lingkungan

: Permukiman Penduduk : lahan kosong dan tegalan : Jalan lingkar : Permukiman penduduk

Wilayah proyek yang akan direncanakan terdapat pada 700112,10LS - 700123,57 LS dan 11305033,79BT- 11305042,45BT.

II48

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Gambar 2.3 Peta Batas Proyek Pembangunan Gedung Al-Ihlas International Boarding School

2.3.4.2 Batas Ekologis Batas ekologis merupakan ruang persebaran dampak dari kegiatan yang direncanakan, baik Permukiman, jalan, maupun industri disekitarnya Gambar 2.4 Proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan yang mendasar. Batas ekologi ini meliputi:
1. Daerah aliran atau badan air sungai di sebelah timur yang diperkirakan terpengaruh baik

secara kualitatif maupun kuantitatif oleh kegiatan Pembangunan Gedung Al Ikhlas International Boarding School yang sebagian besar bangunannya merupakan bangunan yang kedap air sehingga air hujan tidak bisa terserap dalam tanah. Selain itu saluran drainase ini akan terpengaruh oleh pembuangan limbah cair domestik baik dari kgiatan pengoperasian bascamp hingga kegiatan operasi gedung itu sendiri.

II49

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


2. Daerah Ekosistem Permukiman sekitar lokasi proyek sebelah utara dan selatan dan batas

Analisis Dampak Lingkungan

ini ditetapkan berdasarkan proses sebaran dampak komponen fisik-kimia seperti kebisingan dan getaran. 3. Daerah Ekosistem pertokoan dan perkantoran sebelah timur, dimana batas ini ditetapkan berdasarkan proses sebaran dampak komponen fisik-kimia seperti kebisingan dan getaran terhadap dampak komponen fisik-kimia.

Gambar 2.4 Peta Batas Ekologis Pembangunan Gedung Al-Ihlas International Boarding School

2.3.4.3 Batas Sosial Yang termasuk dalam batas sosial adalah ruang di sekitar rencana usaha atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang mapan (termasuk sistem dan struktur sosial) sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan dasar akibat

II50

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL


terjadinya suatu usaha atau kegiatan . Dalam studi ini, batas sosial dari proyek Gedung Al Ikhlas International Boarding School adalah Desa Babbalan, yang sebagaimana terlihat pada Gambar 2.5.

Analisis Dampak Lingkungan

Gambar 2.5 Peta Batas Sosial Pembangunan Gedung Al-Ihlas International Boarding School 2.3.4.4 Batas Administratif Batas administratif merupakan ruang tempat masyarakat sekitar rencana Gedung Al Ikhlas International Boarding School dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jadi batas administratif adalah Desa Babbalan, yang ditampilkan pada Gambar 2.6.

II51

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Gambar 2.6 Peta Batas Administratif Pembangunan Gedung Al-Ihlas International Boarding School 2.3.4.5 Batas Wilayah Studi Batas wilayah studi merupakan kesatuan dari keempat wilayah di atas namun penentuannya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memberikan keterbatasan sumber data seperti waktu, dana, tenaga, teknik dan metode telaah. Dengan demikian, ruang lingkup wilayah studi bertitik tolak pada ruang bagi rencana usaha dan atau kegiatan, kemudian diperluas ke ruang ekosistem, ruang sosial dan ruang administratif yang lebih luas. Batas wilayah studi Pembangunan Gedung Al Ikhlas International Boarding School dapat dilihat pada Gambar 2.7.

II52

Kerangka Acuan AL IKHLAS INTERNATIONAL BOARDING SCHOOL

Analisis Dampak Lingkungan

Gambar 2.7 Peta Batas Wilayah Studi Pembangunan Gedung Al-Ihlas International Boarding School 2.3.4.6 Batas Waktu Kajian Andal Batas waktu kajian yang akan digunakan dalam melakukan prakiraan dan evaluasi dampak dalam kajian ANDAL adalah 25 tahun. Hal ini didasarkan atas pertimbangan dari umur gedung yang dibangun, yaitu 25 tahun. Dimulai pada bulan Januari tahun 2011-2036, dengan waktu evaluasi ANDAL setiap 4 tahun sekali.

II53

Anda mungkin juga menyukai