Anda di halaman 1dari 22

Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya.

Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut: 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu. 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha dii perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.

Pemantauan kualitas air pada perairan umum memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia, dan biologi. 2. Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan baku mutu sesuai dengan peruntunkannya, menurut peraturan pemerintah RI No. 20 tahun 1990. 3. Menilai kelayakan suatu sumber daya air untuk kepentingan tertentu.

Untuk sampel air artesis sampel diambil dari kamar mandi fakultas saintek dengan cara masing-masing kamar mandi tiap lantai diambil sebanyak 100 ml dengan beaker glas kemudian dicampurkan Sampel air sumur bor dan air sumur galian diambil dari salah satu sumur warga di daerah Ki Ageng Gribig Sampel air PDAM diambil dari daerah warga sawojajar

Pada praktikum ini saya menggunakan beberapa macam jenis air yang d ambil dari berbagai sumber. Air PDAM yang berasal dari salah satu rumah di sawojajar. Air sumur bor berasal dari salah satu rumah di daerah Ki Ageng Gribig. Air sumur galian berasal dari salah satu rumah di daerah Ki Ageng Gribig. Air artesis berasal dari gedung fakultas saintek UIN Maliki Malang. Kemudian air tersebut di analisa kadar konduktivitasnya menggunakan konduktometer. Konduktometer setelah dikalibrasi dikeringkan dengan tisu kemudian dicelupkan kedalam air sampel. Setiap akan menganalisis sampel yang lain elektrode dikeringkan dengan tisu terlebih dahulu kemudian dicelupkan ke dalam air sampel. Kemudian nilai konduktivitas di baca pada konduktometer. Dan data tersebut di analisis.

Titik pengambilan sampel pada sampel air adalah sebagai berikut: 1. Pada sumur gali, sampel sampel diambil pada kedalaman 20 cm di bawah permukaan air. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari. 2. Pada sumur bor dengan mesin, sampel diambil dari kran. Pengambilan dilakukan kira-kira lima menit setelah air dikeluarkan. 3. Pada PDAM ,air diambil pada mulut kran langsung. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari. 4. Pada air artesis, air di ambil di masing-masing kran kamar mandi di tiap lantai dari gedung saintek. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari.

Dalam pengambilan sampel, digunakan botol bekas dengan perlakuan. Botol yang digunakan terbuat dari kaca untuk menghindari terjadinya kontak langsung dengan bahan botol. Jika menggunakan botol yang terbuat dari plastik dikhawatirkan bahan penyusun botol tersebut ikut terlarut dalam air sampel. Botol tersebut dibilas sebanyak tiga kali dengan sampel air yang akan diambil agar bebas dari pengaruh sampel sebelumnya. Volume air yang diambil untuk masing-masing sampel adalah 100 mL. Sampel air segera dianalisiis sehingga tidak memerlukan pengawetan. Sampel air masing-masing diambil sebanyak 100 mL pada tiap titik. Kemudian dianalisis dengan menggunakan konduktometer.

Konduktivitas Air PDAM Air Sumur Bor Air Sumur Galian 302 606 598

Air Artesis Saintek

509

konduktivitas
700 606 600 509 500 400 302 300 200 100 0 Air PDAM Air Sumur Bor Air Sumur Galian Air Artesis Saintek konduktivitas 598

Peta lokasi pengambilan sumur gali.

Peta lokasi pengambilan sumur bor.

Peta lokasi pengambilan air PDAM

Peta pengambilan air artesis di gedung saintek

Lantai 4

Lantai 3

Lantai 2

Lantai 1

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai