Anda di halaman 1dari 15

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

Adeline Narwastu, Eri Prasetyo W. Sistem Informasi, Ilmu Komputer Universitas Gunadarma E-mail : ad3l_luthu@yahoo.co.id
Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data bereferensi geografis atau geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan. Dengan menggunakan SIG maka akan lebih mudah bagi para pengambil keputusan untuk menganalisa data yang ada. Karena dengan adanya SIG maka akan digambarkan juga posisi penyebaran data pada kondisi sesungguhnya. Pada penulisan tugas akhir ini, penulis membuat suatu Perancangan Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui daerah-daerah yang dilanda banjir di DKI Jakarta pada awal tahun 2007 menggunakan Arc View SIG. Dari sistem aplikasi ini diharapkan terwujudnya SIG dalam pemahaman pada kondisi banjir yaitu memberikan pengetahuan tambahan bagaimana kita sebagai masyarakat DKI Jakarta agar dapat mengatasi masalah banjir. Kata Kunci : SIG, Perancangan Sistem Informasi Geografis, Banjir, Arc View 1. Pendahuluan Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang dalam pengintegrasiannya SIG merangkul dan merepresentasikan sistem informasi lainnya. SIG menggunakan teknologi komputer untuk mengintegrasikan, memanipulasi dan menampilkan informasi yang ada di suatu area geografi, lingkungan, dan karakteristik yang mengikuti suatu daerah geografi. SIG dapat digunakan oleh berbagai bidang ilmu, pekerjaan, atau peristiwa seperti arkeologi, agrikultur, keamanan dan pertahanan, kesehatan, pemerintahan, kehutanan, pendidikan, kelautan, hasil alam, bencana, tempat wisata dan masih banyak lagi. SIG dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan umum dan kompleks yang terjadi dalam suatu instansi, SIG juga dapat membantu

dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Sebagai contoh, yang dapat dibuat dengan dasar SIG adalah daerah-daerah yang dilanda banjir pada awal tahun 2007 ini di DKI Jakarta. Bencana banjir yang melanda Provinsi DKI Jakarta pada awal tahun 2007 merupakan bencana banjir terbesar dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir. Untuk mengantisipasi ancaman banjir dan menekan akibatnya, diperlukan pemahaman masyarakat atas kejadian banjir yang lalu serta pengelolaan yang diperlukan untuk menghadapinya. Agar seluruh upaya itu berjalan lancar, maka sosialisasi peningkatan pemahaman atas pengelolaan banjir yang dibahas dalam penulisan ini yang diberi judul Perancangan Sistem Informasi Geografis Daerah Banjir di DKI Jakarta Dengan Menggunakan ArcView disajikan untuk pembaca sebagai informasi yang sekiranya dapat membantu.

Dengan memperhatikan pengertian Sistem Informasi, maka SIG merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. Dan, SIG merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukkan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya. Berikut subsistem dalam SIG : 1. Data Input : subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber, dan bertanggung jawab dalam mengkonversi format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG. 2. Data Output : subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti: tabel, grafik, peta dan lain-lain. 2. Sistem Informasi Geografis 3. Data Management : subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial Pada dasarnya, istilah sistem maupun atribut ke dalam sebuah informasi geografis merupakan basidata sedemikian rupa sehingga gabungan dari tiga unsur pokok: sistem, mudah dipanggil, diupdate, dan diedit. informasi, dan geografis.. Dengan 4. Data Manipulasi dan Analisis : melihat unsur-unsur pokoknya, maka subsistem ini menentukan informasijelas SIG merupakan salah satu sistem informasi yang dapat dihasilkan oleh informasi dan SIG merupakan suatu SIG. Selain itu, subsistem ini juga sistem yang menekankan pada unsur melakukan manipulasi dan pemodelan "Informasi Geografis". Penggunaan kata data untuk menghasilkan informasi Geografis" mengandung pengertian yang diharapkan. suatu persoalan mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi. Istilah SIG terdiri dari beberapa komponen : "Informasi Geografis" mengandung 1. Perangkat Keras : perangkat keras pengertian informasi mengenai yang sering digunakan untuk SIG keterangan-keterangan (atribut) yang adalah komputer (PC), mouse, digitzer, terdapat di permukaan bumi yang printer, plotter, dan scanner. posisinya diberikan atau diketahui.

2. Perangkat Lunak : SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci. Setiap subsistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul. 3. Data dan Informasi Geografi : SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-importnya dari perangkatperangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard. 4. Manajemen : suatu proyek SIG akan berhasil jika dimanage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan. Model dunia nyata dapat memudahkan manusia di dalam studi area aplikasi yang dipilih dengan cara mereduksi sejumlah kompleksitas yang ada. Untuk merepresentasikan objekobjek seperti bentuk bangunan, batasbatas wilayah, garis-garis jalan raya, sungai, posisi pilar, dan sebagainya, yang dapat dilakukan oleh komputer adalah memanipulasi objek dasar atau entity yang memiliki atribut geometri. Hingga saat ini, secara umum, persepsi manusia mengenai bentuk representasi entity spasial adalah konsep raster dan vektor, sehingga untuk menyajikan entity spasial digunakan dua model data yakni : 1. Model Data Raster : Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid.

Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya (sel grid)di permukaan bumi. Entity spasial raster disimpan di dalam layers yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Model data raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja dalam bentuk gambaran yang digeneralisir. 2. Model Data Vektor : Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau poligon beserta atributatributnya. Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koodinat kartesian dua dimensi (x,y). Pada model data vektor terdapat tiga entity yaitu : Entity Titik Entity Garis Entity Poligon

Gambar. 1. Contoh Data Geospasial

3. ArcView GIS ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI. Kemampuan-kemampuan perangkat SIG Arc View ini secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Pertukaran data : membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG lainnya. 2. Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis. 3. Menampilkan Informasi (basisdata) spasial maupun atribut. 4. Menjawab query spasial maupun atribut. 5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG. 6. Membuat peta tematik. 7. Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip. 8. Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan menggunakan extension yang ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak SIG Arc View). Komponen-komponen pada ArcView : 1. Project, Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengelompokkan, dan mengorganisasikan semua komponenkomponen program : view, theme, tabel, chart, layout, dan script dalam satu kesatuan yang utuh. Sebuah project merupakan kumpulan windows dan dokumen yang dapat diaktifkan dan ditampilkan selama bekerja dengan ArcView. Project Arc View diimplementasikan ke dalam sebuah file teks (ASCII) dengan nama belakang (extension) ".APR".

2. Theme, Themes merupakan suatu bangunan dasar sistem ArcView. Themes merupakan kumpulandari beberapa layer ArcView yang membentuk suatu 'tematik' tertentu. Sumber data yang dapat direpresentasikan sebagai theme adalah shapefile, coverage (ArcInfo), dan citra raster. 3. View, View mengorganisasikan theme. Sebuah view merupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa "layer" atau "theme" informasi spasial (titik, garis, poligon, dan citra raster). 4. Tabel, Sebuah tabel merupakan representasi data. Sebuah tabel akan berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu. Setiap baris data (record) mendefinisikan sebuah entry (misalnya informasi mengenai salah satu poligon batas propinsi) di dalam basisdata spasialnya, setiap kolom (field) mendefinisikan atribut atau karakteristik dari entry (misalnya nama, luas, keliling, atau populasi suatu propinsi) yang bersangkutan. 5. Chart, Chart merupakan representasi grafis dari resume tabel data. Chart juga bisa mendukung hasil suatu query terhadap suatu tabel data. Bentuk chart yang didukung oleh Arc View adalah line, bar, column, xy scatter, area, dan pie. 6. Layout, Layout digunakan untuk menggabungkan semua dokumen (view, tabel, dan chart) ke dalam suatu dokumen yang siap cetak 7. Script, Script merupakan bahasa (semi) pemrograman sederhana (makro) yang digunakan untuk mengotomasikan kerja Arc View. Arc View menyediakan bahasa sederhana ini dengan sebutan Avenue.

Gambar. 2. Tampilan Project ArcView

4. Perancangan

Diagram berikut menjelaskan tentang alur dari pembuatan sistem aplikasi ini dengan tahapan: Peta yang dibutuhkan diinput ke komputer, lalu didigitasi dan disimpan dengan ekstension .shp. Bila peta sudah didigitasi, secara otomatis Arc View akan menampilkan atribut dasar peta dalam bentuk tabel berisi shape dan id peta. Selain peta dapat juga ditambahkan data-data nonspasial lain berupa teks / angka yang juga akan dimasukkan ke dalam tabel. Data-data spasial dan nonspasial yang sudah diolah di dalam area Arc View menghasilkan tampilan SIG yang dapat dikomunikasikan kepada pengguna.

4.1 Pembahasan Aplikasi Perancangan SIG Daerah Banjir di DKI Jakarta menyajikan informasi data spasial dan non spasial tentang daerah banjir DKI Jakarta kepada penggunanya. Informasi data spasial direpresentasikan dalam bentuk grafis, sedangkan informasi atribut dari spasial direpresentasikan dalam bentuk tabel. Berikut merupakan tahapan dalam pembuatan sistem aplikasi Perancangan SIG Daerah Banjir di DKI Jakarta : 1. Studi pustaka tentang Sistem Gambar. 3. Diagram Sistem Perencanaan Informasi Geografis dan Arc View GIS. Pembuatan Aplikasi 2. Mengumpulkan data tentang banjir DKI Jakarta yang terjadi sekitar awal 4.2 Diagram Alur Data dan Informasi tahun 2007 ini dari internet dan DPU (Dinas Pekerjaan Umum), Jakarta. 4.2.1 Use Case Diagram 3. Menganalisa data dan merancang aplikasi. 4. Mendigitasi data-data spasial yang didapat, dan memasukkan data-data non spasial ke dalam tabel-tabel. 5. Memodifikasi tampilan antar muka menggunakan script avenue.

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas secara umum dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem.

Gambar. 4. Use Case Diagram Sistem Peringatan Dini Banjir

Use Case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem dan menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Diagram di atas terdiri dari 4 Aktor dan 9 Use Case. Di dalam diagram ini terdapat beberapa extend yang digunakan untuk menunjukkan bahwa satu Use Case merupakan tambahan fungsional dari Use Case lain jika kondisi tertentu terpenuhi. Alur ini dimulai dari penyampaian informasi ketinggian air serta cuaca oleh Petugas Jaga Pintu Air (Petugas PA) dan Petugas Badan Meteorologi dan Geofisika (Petugas BMG). Kemudian informasi tersebut di sebarkan oleh Petugas Pekerjaan Umum (Petugas PU) kepada masyarakat guna bersiaga terhadap banjir. Dari masyarakat Petugas PU pun mendapatkan berita pasca banjir yang dapat dianalisa dan diolah menghasilkan sebentuk Informasi yang lebih berguna. 4.2.2 Aktivity Diagram

Gambar. 5. Activity Diagram Peringatan Dini Banjir

Activity Diagram di atas menjelaskan tentang alur dari penyampaian informasi banjir (Peringatan Dini). Activity Diagram tersebut terbagi atas tiga partision yang menunjukkan Siapa Melakukan Apa yaitu Petugas PA, Petugas PU, dan Masyarakat. Alir ini dimulai Petugas PA yang mengukur ketinggian air pada pintu air tempatnya berjaga, setelah diukur apabila ketinggian masih dibawah batas normal, maka alur berakhir. Tetapi apabila ketinggian air sudah melewati batas ketinggian air normal, maka Petugas PA mengirimkan informasi kepada Petugas PU. Petugas PU menerima informasi tersebut dan menyebarkan

info siaga banjir kepada masyarakat. Masyarakat bersiaga dan mengevakuasikan diri ke tempat yang lebih aman. Setelah itu Petugas PU menerima berita atau informasi pasca banjir dari masyarakat. Berita tersebut dianalisa dan diolah menjadi informasi yang lebih berguna baik data-data spasial maupun data-data nonspasial. Dari data-data tersebut akhirnya dapat ditarik kesimpulan dan dibuat laporan, dan itu menjadi akhir dari alur activity diagram. 4.2.3 Class Diagram

(teragregasi) atas bagian-bagiannya (yaitu: view dan tabel). Hubungan Project dengan View adalah "satukebanyak" dengan notasi 1+ (yang juga disimbolkan dengan lingkaran berisi). Ini berarti setiap Project bisa memiliki view lebih dari satu namun harus memiliki minimal satu view. Begitu juga hubungan Project dengan Tabel adalah "satu-kebanyak".

Class Diagram di atas merupakan model dari generalisasi atau pewarisan Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak, yang pada yang berarti relasi ke atas beberapa dasarnya terbagi atas tiga bagian yaitu subclass (Peta Banjir 2007, Peta Banjir Nama Class, Atribut, dan Operation. 2002, dan Sistem Peringatan Dini) Pada diagram diatas terdapat tiga kotak kepada superclass (View) yang class (project, view, dan tabel) yang ditunjukkan dengan simbol segitiga. merupakan menu-menu utama pada Generalisasi berarti menyimpan atribut aplikasi ini. Pada Class Diagram di atas atau data yang sama untuk ke-empat terdapat simbol belah ketupat subclass view. Atribut-atribut yang secara bersamaan oleh (Agregasi) di bawah class project, dimiliki Agregasi disini merupakan hubungan keempat subclass view adalah theme "bagian-dari" atau "bagian-ke- dan legend. Pada pewarisan ini keseluruhan". Agregasi menyatakan memungkinkan atribut-atribut yang bahwa suatu Project bisa terbagi sama cukup dituliskan sekali saja pada

Gambar. 6. Class Diagram Aplikasi SIG Banjir

Gambar. 7. Class Diagram Aplikasi SIG Banjir Menu View

superclass dan tidak perlu ditulis ulang pada subclass yang mewarisi atributatribut yang sama itu.

Gambar. 9. Sequence Diagram Menu View

Sequence Diagram di atas menggambarkan skenario atau Gambar. 8. Class Diagram Aplikasi SIG rangkaian langkah-langkah yang Banjir Menu Tabel dilakukan dalam sistem yang berhubungan dengan view, yang terdiri Class Diagram di atas juga dari 1 aktor, 5 participant dengan garis merupakan model dari generalisasi atau lifelinenya, dan 9 message. Alur ini pewarisan yang berarti relasi ke atas dimulai saat pengguna membuka beberapa subclass (5Wilayah, aplikasi SIG Banjir dan dihadapkan 13Sungai, 78Genangan, Banjir/wil, pada tampilan menu Project. Daerah Berpotensi Genangan, dan Selanjutnya pengguna dapat membuka Sistem Peringatan Dini) kepada menu view dan dapat melakukan superclass (Tabel) yang ditunjukkan beberapa proses di dalamnya seperti dengan simbol segitiga. Atribut-atribut menambah theme baru, membuat yang dimiliki secara bersamaan oleh ke- theme baru, atau mengedit theme yang empat subclass view adalah theme dan sudah ada, dengan terlebih dahulu legend. mengisi password untuk keamanan 4.2.4 Sequence Diagram datanya dan pengguna dapat mengedit theme tersebut. Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.

mengubah tampilan pada window utama dan window dokumen. Untuk lebih memperjelas modifikasi, gambar 11 menyajikan rancang bangun tampilan window utama.

Gambar. 10. Sequence Diagram Menu Tabel

Sequence Diagram Menu Tabel terdiri dari 1 aktor, 6 participant dengan garis lifelinenya, dan 8 message. Alur ini Gambar. 11. Rancangan Antar Muka Window dimulai saat pengguna membuka aplikasi SIG Banjir. Ia akan dihadapkan Berikut adalah tampilan Struktur pada tampilan menu Project. Navigasi pada Perancangan Sistem Selanjutnya pengguna dapat membuka menu tabel dan dapat melakukan Informasi Geografis Daerah Banjir di beberapa proses di dalamnya seperti DKI Jakarta. menambah kolom baru, menambah baris baru, menjoinkan tabel, atau mengedit tabel yang sudah ada. Khusus proses mengedit tabel pengguna terlebih dahulu diharapkan mengisi password, untuk keamanan data yang ada. 4.3 Perancangan Antar Muka Arc View mengorganisasikan lingkungan pengembangan dan tampilan antar muka di dalam window utama. Dengan menggunakan script avenue, tampilan antar muka, isi Baris Menu dan Baris Tombol pada window utama dapat dimodifikasi tergantung pada tipe dokumen (project/ view/ tabel) yang dibuka. Saat aplikasi SIG Daerah Banjir di DKI Jakarta dibuka, tampilan awal yang muncul adalah Banner, kemudian dokumen. Dokumen akan

Gambar. 12. Struktur Navigasi Aplikasi Arc View SIG Banjir

5. Pengujian Sistem Pada sesi pengujian, penulis menguji sistem aplikasi ini dengan metode Pengujian Blackbox. Metode Pengujian Blackbox tidak secara

langsung memeriksa sintaks dan struktur logis internal dari suatu perangkat lunak (seperti pada Pengujian Whitebox), tetapi untuk mengetahui fungsi-fungsi yang diharapkan seperti output dihasilkan secara benar dari input, dan database diakses serta diupdate secara benar dan mengujinya apakah akan menjalankan fungsi-fungsi tersebut secara tepat. Pengujian Blackbox cenderung dilakukan pada tahap-tahap akhir pengujian. 5.1 Pengujian Menu Pada Project

status pada window akan menampilkan pesan. Submenu Keluar berfungsi untuk keluar dari perangkat Arc View. Sebelum keluar Arc View akan mengecek apakah ada perubahan pada aplikasi. Jika ada maka akan muncul kotak dialog yang menanyakan apakah perubahan akan disimpan atau tidak. 5.1.3 Menu Aplikasi

Submenu Properti Project berguna untuk menampilkan nama script apa yang akan dieksekusi untuk pemunculan banner awal dan banner akhir. Submenu Ganti Nama pada menu aplikasi, berfungsi untuk mengganti nama dokumen yang terblok atau yang sedang aktif, dengan sebelumnya pengguna dihadapkan dengan sebuah pesan untuk mengisi password demi 5.1.2 Menu Arsip keamanan data. Submenu Hapus berfungsi untuk Submenu Tutup Project pada menu menghapus nama dokumen yang Arsip berfungsi untuk menutup aplikasi terblok atau yang sedang aktif, dengan SIG ini. Proses ini memanggil script sebelumnya pengguna dihadapkan P.cekEdit untuk memeriksa apakah juga dengan sebuah pesan untuk terjadi perubahan pada data-data baik mengisi password demi keamanan spasial maupun nonspasial pada data. aplikasi ini dan meminta konfirmasi pengguna untuk menyimpan perubahan. 5.2 Pengujian Menu View Submenu Simpan Project berfungsi untuk menyimpan perubahan pada Submenu Tampilkan View pada aplikasi ini. Script yang dijalankan yaitu Window View berfungsi untuk mencari script P.SimpanProject. Script ini akan view pada ComboBox. Terdapat empat mengeksekusi script P.cekEdit yang pilihan view yaitu "Peta Banjir 2 berfungsi untuk mengecek apakah Februari 2002", "Peta Banjir Awal terjadi perubahan pada tabel dan view Tahun 2007 DKI Jakarta", dan "Sistem serta konfirmasi penyimpananya. Saat Peringatan Dini". proses penyimpanan dilakukan baris Tampilan antar muka "Project" merupakan modi_kasi dari tampilan antar muka Project yang sebenarnya di Arc View dengan mengaktifkan menu pulldown Project |Customize. Menumenu yang dibuat, diimplementasikan pada baris menu di jendela Project. Project ini mempunyai dua menu utama yaitu Arsip dan Aplikasi.

script DB.ShowTable, dimana sistem akan menampilkan hanya tabel dari theme yang aktif saja. Dengan begitu tidak ada kerancuan seperti bila pengguna mencari sendiri tabel dari suatu theme pada window tabel. Dan secara otomatis menu view berubah menjadi menu tabel untuk menyesuaikan diri dengan tampilan yang aktif.
Gambar. 13. Tampilan Kotak Dialog Tampilkan View

Seperti pada contoh gambar diatas, Pertama-tama pengguna akan diminta untuk memilih salah satu view yang tersedia (pengguna memilih view "Peta Banjir Awal Tahun 2007 DKI Jakarta"). Kemudian akan muncul pesan bahwa pengguna telah memilih salah satu view tersebut. Dan view yang dipilih akan Gambar . 15. Tampilan "View" Saat diaktifkan. Menggunakan Submenu Tampilkan Tabel Submenu Beri Label pada Window View berfungsi untuk memberi Pada submenu Tampilkan Layout di keterangan atau label pada theme tertentu yang sedang aktif secara window view, Arc View mengeksekusi script V.Layout. Pengguna diminta otomatis. untuk memilih layout yang akan ditampilkan, yang tersedia pada combo box. Kemudian Arc View akan menampilkan layout pada window layout beserta menunya yang sudah terintegrasi langsung pada Arc View.

Gambar .14. Tampilan View "13 Sungai" Saat Menggunakan Submenu Beri Label

Pada submenu Tampilkan Tabel di window view, Arc View mengeksekusi

Gambar . 16. Tampilan "View" Saat Menggunakan Submenu Tampilkan Layout

Gambar .17. Tampilan "View" Saat Menggunakan Submenu Info Extra Banjir

Pada submenu Info Extra Banjir, tampilan dibuat pada windows view. Submenu ini menggunakan fasilitas hotlink untuk menghubungkan Arc View pada editor Notepad. Saat Pengguna memilih submenu Info Extra Banjir, Arc View akan menampilkan view "INFO EXTRA" dengan menu delapan Pilihan Extra bersimbol bintang berwarna yang dapat dipilih. Tetapi sebelumnya pengguna harus mengaktifkan hotlink dengan cara mengklik buttons "Hotlink" bersimbol petir. Buttons hotlink akan mengeksekusi script Link.TextFile. Setelah hotlink aktif, pengguna dapat mengklik salah satu simbol bintang berwarna seperti contoh gambar di bawah ini (pengguna mengklik bintang berwarna hijau pastel, yang berarti pengguna ingin menampilkan info "Penyebab Banjir", keterangan dapat dilihat pada legend view), maka Arc View akan langsung menampilkan _le text info extra dengan judul "Penyebab Banjir".

Pada window view juga terdapat button Identifier, yang fungsinya adalah menampilkan informasi yang terkait apabila pengguna mengklik salah satu feature atau objek pada suatu theme dalam bentuk kotak dialog Identify Results seperti gambar berikut.

Gambar .18. Tampilan "View" Dengan Menggunakan Button Identifier

5.3 Pengujian Menu Pada Widow Tabel Pada menu Table saat Window Tabel dibuka, terdapat dua submenu yang berhubungan dengan grafik yakni "Buat Grafik Baru" dan "Tampilkan Grafik". Walaupun keduanya sama-

sama menampilkan grafik tetapi fungsi khusus diantara kedua submenu, berbeda. Submenu Buat Grafik Baru berfungsi untuk membuat grafik baru sesuai dengan field-field yang diinginkan yang bertipe number, sedangkan submenu Tampilkan Grafik berfungsi untuk menampilkan grafik yang ada yang sudah dibuat oleh penulis. Untuk submenu Tampilkan Grafik, pengguna dapat memilih dari keempat pilihan grafik yang sudah tersedia untuk ditampilkan. Pada contoh di bawah pengguna memilih grafik "Grafik Titik Rawan dan Genangan" dan Grafik tersebut akan langsung ditampilkan.

Submenu Join Tabel berfungsi untuk menggabungkan tabel-tabel berdasarkan kolom yang bertipe sama. Jika kondisi ini terpenuhi maka menu akan aktif. Script akan menggabungkan kolom dari tabel lain ke dalam tabel yang aktif. Submenu Buat Laporan berfungsi untuk membuat laporan berdasarkan tabel yang aktif. Pembuatan laporan ini menggunakan tipe Quick Report yang memudahkan pengguna dalan membuat laporan dengan field atau kolom tertentu yang diinginkan.

Gambar . 20. Tampilan Salah Satu Pembuatan Laporan dari Tabel Aktif

Submenu Cari pada menu tabelberfungsi untuk mencari data yang sesuai denganmasukkan Gambar . 19 . Tampilan Kotak Pesan dan pengguna. Jika data yang dicari ada, "Grafik" Saat Pengguna Menggunakan maka script akan menghapus semua submenu Tampilkan Grafik seleksi yang ada dan hanya akan mengaktifkan baris yang mengandung Submenu Tambah Kolom berfungsi data tersebut. untuk menambah kolom pada tabel Submenu Buat Query berfungsi yang aktif dan sedang dalam proses untuk menampilkan kotak dialog pengeditan. Jika ingin menggunakan Querysubmenu ini terlebih dahulu pengguna Builder. Kotak dialog ini digunakan harus meng-klik submenu Mulai Edit untuk membuat query yang dapat dan mengisi kotak dialog isi Password. memudahkan pemakai untuk mencari Kemudian script akan menampilkan basis data. Untuk menggunakan kotak dialog untuk membuat kolom submenu ini, pengguna harus terlebih baru. dahulu mengaktifkan tabel mana yang akan dibuat querynya. Seperti contoh

pada gambar .21. pengguna mengaktifkan tabel Attributes of 78 Genangan, kemudian meng-klik submenu Buat Query, dan mengetikkan sintaks query ( [Nama Wilayah] = "JakSel") di dalam text box untuk ekspresi query kemudian tekan tombol "New Set", hingga menghasilkan tampilan pada gambar 21. Baris-baris yang terpilih terblok (berwarna kuning) pada tabel.

Gambar. 22. Tampilan Analisa Sistem Peringatan Dini

6. Penutup Aplikasi Perancangan SIG Daerah Banjir di DKI Jakarta ini menyajikan informasi yang berkaitan dengan data spasial Daerah Banjir Jakarta pada awal tahun 2007. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengembangkan informasi yang ada, Gambar . 21. Tampilan Kotak Dialog Query yaitu dengan menambah, mengubah Builder Beserta Tabel Hasil Query atau menghapus informasi tertentu yang ada. Pada penulisan ini, penulis Submenu Analisa SPD, berfungsi hanya mempresentasikan bentuk untuk memanggil view Sistem sederhana dari informasi daerah banjir Peringatan Dini. Pada view ini DKI Jakarta pada awal tahun 2007. pengguna dapat memanfaatkan fasilitas Kiranya pembaca dapat hotlink untuk menampilkan jendela mengembangkan aplikasi ini menjadi notepad analisa SPD (Sistem lebih baik dan lebih berguna. Peringatan Dini). Langkah awal pengguna harus mengaktifkan hotlink DAFTAR PUSTAKA (bersimbol petir), kemudian pengguna dapat meng-klik Point Peringatan Dini 1- [1] E. Budiyanto, Sistem Informasi 7. Bila point ini diklik maka Arc View Geografis Menggunakan Arc View GIS. akan terrelasi dengan editor notepad Yogyakarta: Andi Yogyakarta, yang berisi hasil analisa peringatan dini September 2003. dari point yang dipilih. [2] R. Julitasari, Peta Rawan Banjir Jakarta 2007 (I). Home page : http://www.vhrmedia.net/home, Februari 2007.

[3] Munawar, Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005. [4] E. Prahasta, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika, September 2002. [5] __, Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView. Bandung: Informatika, Oktober 2002. [6] __, Sistem Informasi Geografis : ArcView Lanjut, Pemrograman Bahasa Script Avenue, Edisi Revisi. Bandung: Informatika, Desember 2004. [7] __, Sistem Informasi Geografis Tools dan Plug-Ins. Bandung: Informatika, Juni 2004. [8] R. O. Wulandari, Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Analisa Penyebaran Tempat Pembuangan Sampah Kota Surabaya dengan GISGRASS, Tugas Akhir, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Elektronika Negeri, Surabaya, 2006.

Anda mungkin juga menyukai