Anda di halaman 1dari 6

INTEGRAL NUMERIK

Dr. Eng. Supriyanto, M.Sc Lab. Komputer, Departemen Fisika, Universitas Indonesia email: supri@sika.ui.ac.id atau supri92@gmail.com November 28, 2006

Suatu persamaan integral


a

f (x)dx

(1)

disebut numerical quadrature. Pendekatan numerik untuk menyelesaikan integral tersebut adalah
i=0

ai f (xi )
n

(2)

Metode Trapezoida Metode pendekatan yang paling dasar dalam integral numerik adalah metode Trapezoida
b a

f (x)dx =

h h3 [f (x0 ) + f (x1 )] f () 2 12

(3)

dimana x0 = a, x1 = b dan h = b a. Karena bagian error pada Trapezoida adalah f , maka pendekatan Trapezoida bekerja efektif pada fungsi-fungsi yang turunan kedua-nya bernilai nol.

Metode Simpson Metode pendekatan yang lebih baik dalam integral numerik adalah metode Simpson
b a

f (x)dx =

h h5 [f (x0 ) + 4f (x1 ) + f (x2 )] f 4 () 3 90 1

(4)

Figure 1: Metode Trapezoida

Figure 2: Metode Simpson

dengan x0 = a, x2 = b, dan x1 = a + h dimana h = (b a)/2. Contoh Metode Trapezoida untuk fungsi f pada interval [0,2] adalah
2 0

f (x)dx f (0) + f (2)

dimana x0 = 0, x1 = 2 dan h = 2 0 = 2, sedangkan metode Simpson untuk fungsi f pada interval [0,2] adalah
2 0

f (x)dx

1 [f (0) + 4f (1) + f (2)] 3

dengan x0 = 0, x2 = 2, dan x1 = a + h = 1 dimana h = (b a)/2 = 1. Tabel berikut ini memperlihatkan evaluasi integral numerik terhadap beberapa fungsi dalam interval [0,2] beserta solusi exact-nya. Jelas terlihat, metode Simpson lebih baik dibanding Trapezoida. f (x) Nilai exact Simpson x2 2,667 2,667 x4 6,400 6,667 1/(x + 1) 1,099 1,333 1,111 1 + x2 sin x ex

2,958 3,326 2,964

1,416 6,389 0,909 8,389 1,425 6,421

Trapezoida 4,000 16,000

Kalau diamati lebih teliti, akan kita dapatkan bahwa interval [0,2] telah dibagi 2 pada metode Simpson, sementara pada metode Trapesoida tidak dibagi sama sekali. Sebenarnya dengan membagi interval lebih kecil lagi, maka error -nya akan semakin kecil. Misalnya, banyaknya pembagian interval dinyatakan dengan n ketika n = 1: Trapesioda
x1 x0

f (x)dx =

h h3 [f (x0 ) + f (x1 )] f () 2 12

(5)

ketika n = 2: Simpson
x2 x0

h h5 4 f (x)dx = [f (x0 ) + 4f (x1 ) + f (x2 )] f () 3 90 3h 3h5 4 [f (x0 ) + 3f (x1 ) + 3f (x2 ) + f (x3 )] f () 8 80 3

(6)

ketika n = 3: Simpson tiga-per-delapan


x3 x0

f (x)dx =

(7)

ketika n = 4:
x4 x0

f (x)dx =

2h 8h7 6 [7f (x0 ) + 32f (x1 ) + 12f (x2 ) + 32f (x3 ) + 7f (x4 )] f () 45 945

(8)

Keempat bentuk persamaan integral numerik di atas dikenal dengan closed Newton-Cotes formulas. Keterbatasan metode Newton-Cotes terlihat dari jumlah pembagian interval. Di atas tadi pembagian interval baru sampai pada n = 4. Bagaimana bila interval evaluasinya dipersempit supaya solusi numeriknya lebih mendekati solusi exact? Atau dengan kata lain n > 4. Coba perhatikan contoh berikut ini. Tentukan solusi numerik dari
4 0 4 x e dx. 0

Metode Simpson dengan h = 2 (atau interval evaluasi

integral dibagi 2 , n = 2) memberikan hasil ex dx 2 0 e + 4e2 + e4 = 56, 76958 3

Padahal solusi exact dari integral tersebut adalah e4 e0 = 53, 59815, artinya terdapat error sebesar 3,17143 yang dinilai masih terlampau besar untuk ditolerir. Bandingkan dengan metode yang sama namun dengan h = 1 (atau interval evaluasi integral dibagi 4 , n = 4)
4 0 2 0 4 2

ex dx =

ex dx +

ex dx

1 0 1 2 e + 4e + e2 + e + 4e3 + e4 3 3 1 0 = e + 4e + 2e2 + 4e3 + e4 3 = 53, 86385

Hasil ini memperlihatkan error yang makin kecil, yaitu menjadi 0,26570. Jadi dengan memperkecil h, error menjadi semakin kecil dan itu artinya solusi integral numerik semakin mendekati solusi exact. Sekarang kita coba kecilkan lagi nilai h menjadi h = tegral dibagi 8 , n = 8),
4 0 1 0 2 1 3 2 4 3 1 2

(atau interval evaluasi in-

ex dx =

ex dx +

ex dx +

ex dx +

ex dx

1 1 0 e + 4e1/2 + e + e + 4e3/2 + e2 + 6 6 1 2 1 3 e + 4e5/2 + e3 + e + 4e7/2 + e4 6 6 1 0 e + 4e1/2 + 2e + 4e3/2 + 2e2 + 4e5/2 + 2e3 + 4e7/2 + e4 = 6 = 53, 61622 4

Figure 3: Metode Composite Simpson dan seperti yang tadi kita simpulkan, error -nya semakin kecil menjadi 0,01807. Prosedur ini dapat digeneralisir menjadi suatu formula sebagai berikut
b a n/2

f (x)dx =
j=1 n/2

x2j x2j2

f (x)dx

=
j=1

h5 h [f (x2j2 ) + 4f (x2j1 ) + f (x2j )] f (4) (j ) 3 90

(9)

dimana h = (b a)/n dan xj = a + jh, untuk j = 1, ..., n/2, dengan x0 = a dan xn = b. Formula ini dapat direduksi menjadi (n/2)1 n/2 b h h5 f (x)dx = f (x0 ) + 2 f (x2j ) + 4 f (x2j1 ) + f (xn ) 3 90 a j=1 j=1 Formula ini dikenal sebagai metode Composite Simpson.

n/2

f (4) (j ) (10)
j=1

Tugas#4 1. Hitunglah integral-integral berikut ini dengan metode Composite Simpson!


2

a. b. c. d. e. f.

x ln xdx, 2 dx, +4 x dx, 2 +4 x x2 x3 ex dx,

n=4 n=6 n=8 n=4 n=8 n=8

2 3/8 0

tan xdx, 1 x2 4 dx,

2. Tentukan nilai n dan h untuk mengevaluasi


2 0

e2x sin 3xdx

dengan metode Composite Simpson, bila error yang ditolerir harus lebih kecil dari 10 4 .

Anda mungkin juga menyukai